Corresponding Author : ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak

SKRIPSI. Diajukan Oleh : PARYANTO J

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, prevalensi gangguan kecemasan berkisar pada angka 6-7% dari

A. PENDAHULUAN Endang Sawitri* Agus Sudaryanto**

EFEKTIFITAS PREOPERATIVE TEACHING TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERASI DI RUANG RAWAT INAP RSUD KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. operasi/pembedahan (misalnya takut sakit waktu operasi, takut terjadi

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015

yang disampaikan perawat dapat diterima dengan baik oleh pasien (Alex, 2010). Sasongko (2010), dalam penelitiannya yang berjudul perbedaan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan stres karena terdapat ancaman

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperplasia prostat merupakan salah satu keluhan atau penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi adalah tindakan pengobatan yang banyak menimbulkan kecemasan,

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Diah Luki Yunita Sari J

Wacana Kesehatan Vol.1, No.1,Juli 2017 HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN PRAOPERASI ELEKTIF DIRUANG BEDAH

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN BOOKLET SPINAL ANESTESI TERHADAP KECEMASAN PADA PASIEN SECTIO CAECAREA

BAB I PENDAHULUAN. penjahitan luka (Sustyowati, dkk, 2010). Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa menghadapi pembedahan pasien akan mengalami

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. prosedur pembedahan. Menurut Smeltzer dan Bare, (2002) Pembedahan / operasi

HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN ANAK SEBELUM TINDAKAN SIRKUMSISI DI BALAI PENGOBATAN ADHIA TUNGGUR SLOGOHIMO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. 1

Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. mengiris anggota tubuh yang sakit. Biasanya dilaksanakan dengan anastesi,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan operasi sangat beresiko, lebih dari 230 juta operasi mayor

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wong (2009) Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3 6 tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Rumah Sakit ini

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan

Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2) 1) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners

BAB I PENDAHULUAN. perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah (Supartini, 2004). Hospitalisasi

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUMAH SAKIT UMUM AISYIYAH PONOROGO NASKAH PUBLIKASI

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

BAB I PENDAHULUAN. memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Peran perawat tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh

PERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spirituial dan penyakit)

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota

1. Bab II Landasan Teori

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANGAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2016

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD SRAGEN

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

INFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUD Dr. MOEWARDI

PENGARUH ACCEPTANCE AND COMMITMENT THERAPY TERHADAP GEJALA DAN KEMAMPUAN KLIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

PERAN PERAWAT TERHADAP KECEMASAN KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI UNIT PERAWATAN INTENSIF RS Tri Mulia Herawati 1, Sarah Faradilla 2

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MUHAMMAD IBNU ABIDDUNYA NIM : S

STRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pembedahan yang dilakukan adalah pembedahan besar. Tindakan operasi atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

: Informed Consent, Tingkat Kecemasa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hospitalisasi merupakan kebutuhan klien untuk dirawat karena adanya

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perut kuadran kanan bawah (Smeltzer, 2002). Di Indonesia apendisitis merupakan

ELSA PERNANDA UTARI NIM I

PENGARUH BEBAN KERJA DENGAN TINGKAT STRES PADA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Menanggapi hal ini,

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah dan oksigen ke otak (Smeltzer et al, 2002). Menurut World

PENGARUH CYTRUS (ORANGE) AROMATHERAPY TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RSUD KOTA MADIUN

Pengaruh Pendidikan Kesehatan 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Keperawatan pasca operasi merupakan periode akhir dari keperawatan

PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG

PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA

dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Operasi adalah semua tindakan pengobatan yang mengunakan cara

BAB 1 PENDAHULUAN. kegagalan anestesi/meninggal, takut tidak bangun lagi) dan lain-lain (Suliswati,

PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST

FIRMAN FARADISI J

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu

Transkripsi:

EFEKTIFITAS PEMBERIAN KONSELING KEPERAWATAN TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI MAYOR (BESAR) DI RUANG MAWAR RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN M. Projo Angkasa*, Isrofah**, Rustono** *) Prodi Keperawatan Pekalongan, Poltekkes Kemenkes Semarang **) Program Studi Ilmu Keperawatan, FIK, Universitas Pekalongan Corresponding Author : projoangkasa@gmail.com ABSTRAK Konseling merupakan proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan paduan keterampilan komunikasi interpersonal, dengan teknik pengajaran, bimbingan dan penguasaan pengetahuan, yang bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini. Masalah yang sedang dihadapi dan menentukan jalan keluar atau upaya untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian konseling keperawatan terhadap penurunaan tingkat kecemasan pasien pre operasi mayor (besar) di ruang Mawar RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini menggunakan desain Quasi-eksperimen dengan one group pre test-post test yang dilakukan pada pasien pre oprasi mayor di ruang mawar RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan dengan teknik sampling kuota dengan jumlah responden sebanyak 45 yang menjalani operasi mayor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil dari penelitian untuk perlakuan pada uji statistik Wilcoxon signed ranks test ρ value sebesar 0,001 < 005, yang berarti ada perbedaan yang bermakna antara pre dan post. (H1diterima) artinya ada pengaruh konseling terhadap kecemasan pasien pre oprasi mayor. Dari hasil penelitian bahwa terdapat ada efektif antara pemberian konseling keperawatan terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi mayor. RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan dan perawat di rumah sakit lain, diharapkan dapat menerapkan program pemberian konseling keperawatan pada pasien pre operasi, terutama operasi mayor. Kata kunci: Konseling Keperawatan, Kecemasan, Pre Operasi Angkasa / Efektivitas pemberian konseling keperawatan terhadap...page 8 of 16

PENDAHULUAN Rumah sakit merupakan tempat yang menakutkan bagi sejumlah pasien dan menimbulkan perasaan kerentangan yang hebat dan ketidak-pastian tentang apa yang harus mereka lakukan di tempat ruang rawat inap (Paul Morrison & Philip Burnard, 2008). Keinginan tuntutan pasien terhadap kualitas layanan kesehatan semakin hari semakin meningkat. Hal Ini mendorong berbagai perubahan mendasar di masyarakat baik ekonomi, pendidikan, teknologi dan informasi serta berbagai perubahan lainnya, tidak terkecuali perubahan tuntutan pasien terhadap peningkatan kualitas layanan kesehatan termasuk layanan keperawatan (Subekti, 2005). Seorang perawat dituntut bisa mengetahui kondisi dan kebutuhan pasien, termasuk salah satunya dalam perawatan pasien saat pre operasi. Perawatan pre operasi dimulai ketika keputusan untuk intervensi bedah dibuat dan berakhir saat pasien dikirim ke meja operasi (Bruner & Suddarth, 2001). Perawatan pre operasi yang efektif dapat mengurangi resiko post operasi, salah satu prioritas keperawatan pada periode ini adalah mengurangi kecemasan pasien (Smeltzer & Bare, 2002). Tindakan operasi atau pembedahan merupakan salah satu tindakan medis yang akan mendatangkan stressor terhadap integritas seseorang. Pembedahan akan membangkitkan reaksi stress baik fisiologis maupun psikologis. Operasi merupakan peristiwa komplek yang menegangkan, sehingga selain mengalami gangguan fisik akan memunculkan masalah psikologis diantaranya adalah kecemasan. Effendy tahun 2005 (dikutip dalam Larasati, 2009) kecemasan pada masa pre operasi merupakan hal yang wajar. Beberapa pernyataan yang biasanya terungkap misalnya, ketakutan munculnya rasa nyeri setelah pembedahan, ketakutan terjadi perubahan fisik (menjadi buruk rupa dan tidak berfungsi secara normal), takut keganasan (bila diagnosa yang ditegakkan belum pasti), takut atau cemas mengalami kondisi yang sama dengan orang lain yang mempunyai penyakit yang sama, takut memasuki ruang operasi, menghadapi peralatan bedah dan petugas, takut mati saat dilakukan anestesi, serta ketakutan apabila operasi akan mengalami kegagalan. Pelaksanaan dalam mengatasi hal tersebut maka dapat diberikan pendekatan klien secara langsung dengan konseling keperawatan. Konseling keperawatan adalah merupakan salah satu bentuk pelayanaan keperawatan untuk membantu mengurangi atau menyelesaikan masalah klien, terutama masalah psikis dan intelektual (Mundakir, 2006). Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti pada saat studi pendahuluan pada tanggal 7 April 2014 di ruang Mawar RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan, terhadap kepala ruang keperawatan mengatakan, terdapat beberapa kasus penundaan dan pembatalan operasi diantaranya yaitu meningkatnya tekanan darah pada pasien yang mengalami hipertensi, dan ketakutan yang dialami pasien dan keluarga sehingga membuat keluarga mengambil keputusan untuk membatalkan tindakan operasi sendiri. Data yang diperoleh kasus penundaan atau pembatalan pasien operasi selama tahun 2013 terdapat 4 kasus pembatalan atau penundaan disebabkan meningkatnya tekanan darah, dan 1 kasus disebabkan keluarga menolak atau pasien mengalami ketakutan. (RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan, 2014). Data lain berdasarkan wawancara kepada pasien yang akan menjalankan tindakan operasi mengungkapkan kecemasannya terhadap tindakan operasi yang akan dijalaninya. Bentuk kecemasan yang mereka tunjukkan seperti, pasien mengatakan takut nyeri, tidak bisa tidur, sebagian dari mereka mengalami peningkatan rasa cemas ketika mereka memasuki ruangan penerimaan pasien di ruang Instalasi Bedah. Dari uraian latar belakang yang mengukapkan data, fakta, dan fenomena Angkasa / Efektivitas pemberian konseling keperawatan terhadap...page 9 of 16

yang terjadi maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah : Efektifkah pemberian konseling keperawatan terhadap penurunaan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi mayor (besar) di ruang Mawar RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan? METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Quasi eksperimen adalah penelitian yang mengujicoba suatu intervensi pada sekelompok subyek dengan atau tanpa kelompok pembanding namun tidak dilakukan rondomisasi untuk memasukan subyek kedalam klompok perlakuan kontrol atau kontrol (Dharma, 2011). Penelitian yang digunakan adalah one group pre and post test design, suatu penelitian untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara memberi suatu perlakuan berupa konseling keperawatan pada satu kelompok subyek. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang akan menjalankan operasi mayor (besar) di ruang Mawar RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 137 pasien (Januari sampai Maret, 2014) (Rekam Medis RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan, 2014). Sampel dalam penelitian ini mengunakan rata-rata tiap bulan yaitu jumlah pasien yang telah menjalani operasi mayor (besar) pada bulan Januari sampai dengan Maret tahun 2014 (3 bulan) yang berjumlah 137 di bagi 3, maka jumlah responden ada 45. Penelitian ini dilakukan di ruang Mawar RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan. Waktu penelitian ini dilakukan selama 30 hari, yaitu pada bulan Juni-Agustus 2014. Kuesioner tingkat kecemasan peneliti menggunakan alat ukur yaitu kuesioner yang berisikan manifestasi klinis kecemasan. Pengumpulan data dilakukan mengunakan alat ukur kecemasan yang di kenal dengan nama Hamilton Rating For Anxiety (HRS-A) yaitu berupa lembar cek list, lembar cek list yang disusun pada penelitian ini berisi tentang 14 gejala kecemasan yang telah disesuaikan dengan kondisi yang akan diteliti yaitu kecemasan pada pasien pre operasi mayor., Hal ini untuk mengukur derajat kecemasan seseorang apakah ringan, sedang, berat atau berat sekali Pengumpulan Pengumpulan data dalam penelitian ini peneliti sebagai pemberi intervensi keperawatan berupa pemberian konseling keperawatan tentang persiapan pasien pre operasi dan mengenali masalah klien dengan pengkajian kepada pasien membagikan dan mengumpulkan kuesioner. Setelah data dikumpulkan maka dilakukan proses pengelolaan data sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki data tersebut. Pengelolaan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Setelah data dikumpulkan maka dilakukan proses pengelolaan data sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki data tersebut. Pengelolaan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian Rumah sakit umum daerah (RSUD) Kajen Kabupaten Pekalongan merupakan rumah sakit milik pemerintah daerah Kabupaten Pekalongan. Berdasarkan hasil keputusan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor: 264/ Men.Kes./ SK/III/2008 (RSUD) kajen rumah sakit kelas C dengan jumlah tempat tidur 126 TT. RSUD Kajen Angkasa / Efektivitas pemberian konseling keperawatan terhadap...page 10 of 16

Kabupaten Pekalongan alamat dijalan raya Karangsari Karanganyar kecamatan Karanganyar. Ruang perawatan rumah sakit RSUD Kajen terdiri dari 5 ruang rawat inap, salah satunya adalah Ruang Mawar merupakan ruang Perawatan Bedah Kapasitas dengan kapasitas 22 tempat tidur. B. Karakteristik Responden 1. Data Jenis Kelamin Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi Persen 1. Laki-laki 34 75.6 % 2. Perempuan 11 24.4 % 2. Data Usia Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Usia No. Usia Frekuensi Persen 1. 21-40 tahun 13 28.9 % 2. 41-65 tahun 32 71.1 % 3. Data Pendidikan Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pendidikan No. Pendidikan Frekuensi Persen 1. SD 35 77.8 % 2. SMP 5 11.1 % 3. Perguruan Tinggi 5 11.1 % 4. Pekerjaan Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pekerjaan No. Pekerjaan Frekuensi Persen 1. Wiraswasta 40 88.9 % 2. Pegawai Negri 5 11.1 % C. Hasil Uji Statistik Penelitian 1. Analisis Univariat a. Gejala Kecemasan sebelum diberikan Konseling Keperawatan Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Kecemasan Sebelum diberikan Konseling Keperawatan Pre Operasi di Ruang Mawar No Kecemasan sebelum Konseling Frekuensi Persen 1. Ringan 0 00.0% 2. Sedang 9 20.0 % 3. Berat 25 55.6 % 4. Berat Sekali / Panik 11 24.4 % Angkasa / Efektivitas pemberian konseling keperawatan terhadap...page 11 of 16

b. Gejala Kecemasan Sesudah diberikan Konseling Keperawatan Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Kecemasan Sesudah Diberikan Konseling Keperawatan Pre Operasi di Ruang Mawar No. Kecemasan Sesudah Konseling Frekuensi Persen 1. Ringan 10 22.2 % 2. Sedang 16 35.6 % 3. Berat 13 28.9 % 4. Berat sekali / panik 6 13.3 % 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dalam penelitian ini untuk memberikan informasi untuk mengetahui pengaruh pemberian konseling keperawatan terhadap penurunan tingkat kecemasan pre operasi dengan melihat pre test dan post test. Analisis ini menggunakan uji statistik Wilcoxon. Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Kecemasan Sebelum dan Sesudah Diberikan Konseling Keperawatan Pre Operasi di Ruang Mawar No Kecemasan Sebelum Konseling Persen Sesudah Konseling Persen 1 Ringan 0 00.0 % 10 22.2 % 2 Sedang 9 20.0 % 16 35.6 % 3 Berat 25 55.6 % 13 28. 9 % 4 Panik 11 24.4 % 6 13.3 % 45 100.0 % ρ value 0,001 Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Kecemasan Pre dan Pasca Konseling Pre Operasi di Ruang Mawar RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan pada Bulan Agustus 2014 Sebelum Konseling Sesudah Konseling Mean 4.04 % 3.33 % Median 4.00 % 3.00% SD 673 % 977 % Min 21 % 16 % Max 47 % 42 % D. Pembahasan Penelitian 1. Analisis Univariat a. Kecemasan Pre Konseling Keperawatan Berdasarkan hasil penelitian paling banyak adalah 25 responden (55,6 %) mengalami kecemasan berat. Hal ini disebabkan pasien pre operasi menganggap bahwa operasi merupakan tindakan yang menakutkan karena menggunakan peralatan, ruangan dan tindakan keperawatan khusus. Keadaan ini membutuhkan proses adaptasi dari pasien baik secara fisiologis maupun secara psikologis. Menurut Murwani, (2008) teori fisiologis yaitu kecemasan suatu sinyal kepada ego bahwa suatu dorongan yang tidak dapat diterima menekan untuk Angkasa / Efektivitas pemberian konseling keperawatan terhadap...page 12 of 16

mendapatkan perwakilan dan pelepasan sadar. Operasi yang dilakukan pada penelitian ini merupakan operasi mayor. Beberapa diagnosis keperawatan yang muncul berhubungan dengan pasien yang akan menjalani prosedur pembedahan yaitu kecemasan, kurang pengetahuan, resiko infeksi dan nyeri sehinga membutukan penangan yang tepat. Perawat mempunyai kontak paling lama dalam menangani persoalan pasien dan peran perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan, advokat, pendidik, koordinator, kolaborator dan konsultan sehingga perawat dalam upaya penyembuhan pasien menjadi sangat penting untuk beradaptasi dan menyelesaikan psikologis pasien. Pasien pre operasi mayor dalam penelitian ini mengalami perasaan cemas dan ketegangan yang ditandai dengan rasa takut, tegang, lesu, tidak dapat istirahat dengan tenang. Gejala kecemasan ini dialami oleh pasien laki-laki maupun wanita, karena merupakan pengalaman pertama mereka menghadapi tindakan operasi. Hampir semua pasien dalam menghadapi operasi mengangap merupakan sebuah tindakan medis yang sangat berat karena harus berhadapan dengan peralatan atau alat-alat operasi. Hal ini sesuai dengan teori peneliti konseling berfokus untuk memperkuat struktur kepribadian, ketahanan dan kekebalan fisik maupun mental serta kemampuan beradaptasi dan menyelesaikan depresi. Konseling yang dilakukan terhadap pasien yaitu konseling yang sifatnya memberikan semangat. Sesudah dilakukan konseling jangka pendek diharapkan pasien akan mampu memahami dan menerima keadaan dengan baik, menyesuaikan diri dengan penyakitnya, dan akan mengikuti perawatan penyakitnya dengan baik. Kemampuan tersebut maka akan menyadari memberikan hasil yang lebih baik termasuk didalamnya masalah psikologis yang dihadapi yaitu kecemasan (Asmandi, 2008). Pasien yang tidak mempunyai pengalaman terhadap hal-hal yang akan dihadapi saat pembedahan, seperti anestesi, nyeri, perubahan bentuk dan ketidak mampuan mobilisasi post operasi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data sebelum pemberian konseling keperawatan mengenai pendekatan langsung kepada klien dan memberikan informasi persiapan pre operasi responden mengalami kecemasan berat atau panik dan kecemasan sedang yang di alami pasien daam mengadapi persiapan opersai. Hal ini sesuai dengan penelitian (Sofyan Hadi, 2012) pengaruh konseling terhadap kecemasan pada pasien pre operasi Orif/Oref di ruang rawat Gabung RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan, kecemasan bisa terjadi pada siapa saja, terutama pada pasien yang akan menjalani tindakan operasi kecemasan dapat diturunkan dengan konseling. Konseling adalah suatu hubungan antara dua orang, dimana orang yang satu berusaha membantu orang yang lain agar dapat memecahkan masalahnya dalam rangka penyesuaian diri. b. Kecemasan Pasca Konseling Keperawatan Berdasarkan hasil penelitian banyak adalah 16 responden (35,6 %) mengalami kecemasan sedang. Hasil penelitian menunjukkan pasien pre operasi sebanyak 45 responden mengalami penurunan tingkat kecemasan setelah berikan konseling keperawatan. Pasien pre operasi memperoleh kepercayaan diri untuk beradaptasi dengan persiapan operasi, setelah diberikan bimbingan, pengajaran atau pengetahuan dan pemahaman persiapan operasi dalam pemberian konselng keperawatan. Konseling keperawtan dapaat dicapai Angkasa / Efektivitas pemberian konseling keperawatan terhadap...page 13 of 16

karena kombinasi dari respon seseorang fisiologis, psikologis, kognitif, dan sosial. Respon fisiologis paling umum diamati sebagai penurunan kecemasan: detak jantung, tingkat pernapasan, ketegangan otot (Songwathana, 2009). Kecemasan bisa terjadi pada siapa saja, terutama pada pasien yang akan menjalani tindakan operasi. Hal ini sesuai dengan penelitian (Endang Sawitri, 2008) Pengaruh pemberian informasi pra bedah terhadap tingkat kecemasan pasien pra bedah mayor di bangsal Orthopedi RSUI Kustati Surakarta, menunjukan setelah pemberian informasi pra bedah dengan hasi p,002 bahwa ada perbedaan antara pre test dan post test, dari hasil disimpulkan pemberian informasi pra bedah mempengaruhi tingkat kecemasan pada pada pasien pra bedah mayor. Sesuai dengan teori peneliti kegiatan keperawatan yang dapat di lakukan sesui peran perawat perioperatif antara lain mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi resiko pelaksanaan operasi, mengkaji kebutuhan fisik dan psikologis dan manifestasi persiapan fisik dan psikologis selama masa pre pembedahan (Bruner & Suddarth, 2001). Konseling keperawatan merupakan salah satu bentuk pelayanaan keperawatan untuk membantu mengurangi atau menyelesaikan masalah klien, terutama masalah psikis dan intelektual (Mundakir, 2006). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data setelah pemberian konseling keperawatan mengenai komunikasi terapetik dan memberikan informasi persiapan pre operasi responden mengalami penurunan kecemasan ringan dan sedang. 2. Hasil Analisis Bivariat a. Kecemasan Pre dan Pasca Konseling Keperawatan Hasil penelitian menunjukan sebelum dan sesudah diberikan konseling keperawatan terdapat adanya penurunan kecemasan yang berbeda bermakna dibandingkan pada sebelum pemberian perlakuan konseling keperawatan. Hal ini sesuai dengan penelitian (Sofyan Hadi, 2012) Pengaruh konseling terhadap kecemasan pada pasien pre operasi Orif/Oref di ruang rawat Gabung RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan, pada kelompok perlakuan menunjukkan hasil 0,012 hal ini berarti ada perbedaan yang bermakna antara pre dan post konseling. Pada uji statistik Mann Wihtney didapatkan hasil p = 0,007 (H1diterima) artinya ada pengaruh konseling terhadap kecemasan. Konseling proses pemberian informasi objektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan paduan keterampilan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan, yang bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini. Masalah yang sedang dihadapi dan menentukan jalan keluar atau upaya untuk mengatasi masalah tersebut (Saifuddin, 2010). Pemberian konseling keperawatan dapat menumbuhkan keyakinan pada pasien pre operasi akan kesembuhan yang akan dicapai melalui pembedahan yang akan dilakukan dan juga memberikan kekuatan dan dapat memulihkan fisik pasien pre operasi sehingga pasien berada dalam kondisi baik sebelum menghadapi pembedahan. koordinasi gerak dan gerak reflek yang memperburuk kondisi pasien sebelum dilakukan pembedahan. Pemberian pemahaman pendekatan klien membantu klien dapat menurunkan tingkat kecemasan, sehingga pasien pre operasi dapat mengurangi rasa cemas dan memperoleh kondisi fisik yang baik menjelang dilakukannya Angkasa / Efektivitas pemberian konseling keperawatan terhadap...page 14 of 16

KESIMPULAN pembedahan. Salah satu fungsi konseling keperawatan mengatasi masalah psikologis yang dihadapi yaitu kecemasan (Mundakir, 2006). Berdasarkan hasil penelitian uji statistic wilcoxon signed ranks test menunjukkan ρ value sebesar 0,001 < 005, menunjukan ada efektifitas dalam pemberian konseling keperawatan terhadap penurunan tingkat kecemasan pasien pre operasi mayor (besar) di ruang Mawar RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan. Sebagian besar responden yaitu sebelum pemberian konseling keperawatan 25 responden (55.6%) mengalami kecemasan berat. Sebagian besar responden yaitu setelah pemberian konseling keperawatan 16 responden (35.6%) mengalami kecemasan sedang. Pemberian konseling keperawatan efektif terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi mayor. Bagi Rumah Sakit RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan diharapkan dapat menerapkan program pemberian konseling keperawatan pada pasien pre operasi, terutama operasi mayor. Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat di ruang Mawar RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan, hendaknya dapat menambah pengetahuan, keterampilan komunikasi interpersonal, bimbingan dan penguasaan pengetahuan tentang konseling keperawatan pada pasien pre operasi. Kepada peneliti selanjutnya perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait dengan variable-variabel lain yang berkaitan dengan factor lain yang bisa menyebabkan kecemasan pasien sebelum ataupun sesudah di operas. DAFTAR PUSTAKA Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta: EGC. Bruner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8, Volume 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Dharma, K. K. 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan Panduan Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: CV. Trans Info Media. Sawitri, E & Sudaryanto, A. 2008. Pengaruh Pemberian Informasi Pra Bedah Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pra Bedah Mayor Di Bangsal Orthopedi RSUI Kustati Surakarta. Berita Ilmu Keperawatan, ISSN 1979-2697, Vol. 1 No.1, 16 Maret 2008 :13-18: Dosen Keperawatan FIK UMS, Jln. Yani Tromol Pos 1 Kartasura. Amri, K & Saefudin, M. 2012. Strategi Koping Pasien Dalam Menghadapi Kecemasan Pre Operasi Di Ruang Rawat Inap RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Jurnal Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Pekajangan- Pekalongan. Indah, L.Y. 2009. Efektifitas Preoperative Teaching Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan. Media Ners, volume 3 : Staf Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan FK UNDIP. Mundakir. 2006. Komunikasi Keperawatan Aplikasi Dalam Pelayanaan. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu. Arita, M. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Penerbit Fitramaya: Yogyakarta. Angkasa / Efektivitas pemberian konseling keperawatan terhadap...page 15 of 16

Notoatmojo, S. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan Kedua Edisi Revisi. Jakarta: Rineke Cipta. Morrison, P & Burnard, P. 2008. Caring & Communicating: Hubungan Interpersonal dalam Keperawatan. Edisi Kedua. Jakarta: EGC. Rekam Medis. 2014. Laporan Data Kegiatan Rumah Sakit di RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan. Sjamsuhidajat, R & Jong, W.D. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC. Smeltzer & Bare, 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC. Sofyan, Hadi, 2012. Pengaruh konseling terhadap kecemasan pada pasien pre operasi orif/oref di ruang rawat gabung RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan. Universitas Airlangga. http://alumni.unair.ac.id/detail.php?id=65398&faktas=keperawatan. Diakses pada tanggal 6 April 2014. Angkasa / Efektivitas pemberian konseling keperawatan terhadap...page 16 of 16