BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung. Penentuan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 6 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa sebanyak 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Desain Didaktis Luas Daerah Lingkaran Pada Pembelajaran Matematika SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap buku teks terjemahan adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung. Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

1. BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Rubrik Tes Kemampuan Koneksi Matematis Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Rubrik... 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan mix methode dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Sintaks model pembelajaran fisika konsep kapasitor keping sejajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DESAIN DIDAKTIS KONSEP BARISAN DAN DERET ARITMETIKA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. instrumen penelitian dan teknik pengolahan data. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pra experiment

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian lebih lanjut dari penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA

Ilham Baharuddin Jurusan Matematika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar. Abstrak

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung yang berjumlah 38 siswa. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep fisika dan profil keterampilan ICT siswa setelah diterapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengembangan pendidikan (Educational Research and Development) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra-eksperimen dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Muhammadiyah 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah pre-experiment one group pretest

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2002). Metode yang digunakan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) meliputi tahapan define,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. treatment yang diuji yaitu pembelajaran aktif dengan metode peer lesson terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

O 1 X O 2. Gambar 3.1 One Group Pretest-Posttest Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI... LEMBAR PENGESAHAN. PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR DIAGRAM. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan keadaan atau suatu fenomena (Sukmadinata, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Gajah Mada Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif khususnya pada metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretespostes

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

Transkripsi:

24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk membuat desain didaktis pada materi PNMLSV dan PtdNMLSV, sehingga penelitian ini termasuk dalam penelitian didaktik matematika. Brousseau (dalam Sierpinska, 1995) mengklaim penelitian didaktik matematika terdiri dari tiga unsur dasar, yaitu penerapan metode penelitian dan konsep teoritis dari disiplin ilmu lain, didactique, dan didactical engineering. Didactique adalah upaya untuk mengidentifikasi dan menjelaskan fenomena didaktik khusus untuk matematika dan memungkinkan (peneliti) untuk menerapkan hasil disiplin lain. Didactical engineering adalah praktek memproduksi sarana dan bahan ajar berdasarkan didactique dan disiplin ilmu yang lain. Secara spesifik penelitian didaktik matematika yang dilakukan untuk membuat desain, mengikuti alur Didactical Design Research (DDR) yang dikembangkan oleh Suryadi (2013). Adapun DDR memiliki tiga tahapan yaitu analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran (analisis prospektif), analisis metapedadidaktik dan analisis retrospektif. DDR ini cenderung membuat desain dari sudut pandang kualitatif. Padahal pada dasarnya pembuatan desain didaktis merupakan suatu fenomena pendidikan yang kompleks, sehingga memerlukan data kuantitatif dan analisanya untuk menunjukkan dampaknya terhadap penguasan konsep siswa terkait tujuan pembelajaran. Secara historis, bidang penelitian pendidikan menghadapi kontroversi dalam pencariannya untuk efektivitas dalam menangkap kompleksitas fenomena pendidikan (Johanningmeir & Richardson, 2007: Condliffe, 2000). Akibatnya, pengkombinasian metode kualitatif dan kuantitatif yang disebut dengan mixed methods juga menimbulkan kontroversi (Ponce, 2015). Berdasarkan sudut pandang penelitian didaktik matematika, yang memperbolehkan penerapan metode penelitian dan disiplin ilmu yang lain, kombinasi ini menjadi sah (boleh dilakukan). Phillips (2009) menambahkan bahwa penelitian yang dilakukan secara

Menginterpretasi hasil KUAL (kuan) 25 mix methods dalam penelitian pendidikan diperbolehkan karena kerumitan fenomena-fenomena yang muncul dari penelitian. Penggunan mix methods dapat terjadi pada bagian yang berbeda dalam penelitian (Caruth, 2013; Creswell, 2011; Teddlie & Tashakkori, 2009; Greene, 2007). Dalam penelitian ini dilakukan dari segi mengintegrasikan dua jenis data untuk mempresentasikan temuan penelitian. Desain mix methods yang dipakai adalah Embeded Experimental Method (Cresswel, 2006). Penggunaan desain ini menyesuaikan dengan kepentingan penelitian yang mayoritas datanya kualiatif untuk pembuatan desain, sedangkan data kuantitatif hanya digunakan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan konsep yang diperoleh dari skor pretest dan posttest. Secara umum pengumpulan data dalam desain ini dapat digambarkan sebagai berikut. KUAL sebelum intervensi kuan (pretest) int erv en si kuan (posttest) Menganalisis KUAL (kuan) setelah intervensi KUAL selama intervensi B. Subjek Penelitian Gambar 3.1 Embeded Experimental Method Subjek dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015: 124). Tujuan dilakukan pengambilan sampel seperti ini adalah agar penelitian dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien terutama dalam hal pengawasan, kondisi subjek penelitian, waktu penelitian yang ditetapkan, dan kondisi tempat penelitian serta prosedur perijinan. Dalam penelitian ini peneliti adalah guru yang mengajar di kelas yang digunakan untuk implementasi desain. Subjek dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu :

26 a. Siswa kelas X MIPA 3 SMA 2 Bae Kudus sebanyak 35 siswa dan siswa kelas XII IPA 2 SMA 1 Bae Kudus sebanyak 29 siswa terpilih untuk dijadikan sampel untuk tes diagnostik. Siswa-siswa tersebut sudah pernah belajar persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak bentuk linear satu variabel. b. Siswa kelas X MIPA 1 di SMA 1 Bae Kudus, dengan jumlah total 38 siswa terpilih untuk dijadikan target sasaran penerapan desain didaktis awal. C. Prosedur Penelitian Penelitian yang dilakukan mengikuti prosedur DDR yang dimodifikasi dengan menambahkan pretest dan posttest. Berikut akan diperinci prosedur-prosedur penelitian yang dimaksud. 1. Analisis didaktis sebelum pembelajaran Analisis didaktis sebelum pembelajaran dikenal juga dengan analisis prospektif. Tujuan analisis ini adalah untuk membuat HLT yang mana dalam penelitian ini dikenalkan sebagai desain didaktik hipotetik. Adapun proses pembuatannya dilakukan melalui serangkaian kegiatan berikut. a. Repersonalisasi Kegiatan repersonalisasi dimulai dengan melakukan analisis kurikulum terkait kompetensi inti dan kompetensi dasar pada materi PNMLSV dan PtdNMLSV. Kemudian dilakukan analisis bahan ajar yang diterbitkan oleh Kemendikbud dari tahun 2013 sampai dengan 2016. Selanjutnya, dilakukan kajian mengenai learning obstacle yang terkait dengan melakukan tes diagnostik dan membaca artikel ilmiah baik nasional maupun internasional. Kajian LO disusun dengan analisis penyebab dan upaya perbaikan. Sebagai langkah akhir, peneliti melakukan kajian mendalam juga tentang materi PNMLSV dan PtdNMLSV, beserta metode-metode pengajaran yang sesuai sebagai referensi. b. Rekontektualisasi Pada kegiatan rekontekstualisasi, informasi-informasi yang diperoleh dari repersonalisasi digunakan untuk membuat chapter design, tujuan pembelajaran, dan tugas-tugas siswa yang memiliki pertalian logis sesuai

27 dengan struktur kognitif dan psikologis siswa. Supaya pembelajaran dapat mencapai tujuan pembelajaran dan berlangsung lanacar, kegiatan ini juga ditujukan untuk menyusun skenario pembelajaran. c. Prediksi Respon Terkait dengan HLT, maka setiap tugas yang diberikan kepada siswa dilakukan prediksi mengenai kemunculan respon dan pembuatan antisipasinya agar tujuan pembelajaran bisa tercapai. 2. Analisis metapedadidaktik Desain didaktis hipotetik yang sudah dibuat perlu diujicobakan dalam pembelajaran kelas (eksperimen) untuk mengetahui implementasi yang terjadi. Berdasarkan ujicoba dapat diketahui respon-respon yang muncul dan antisipasi yang dilakukan. Hal ini untuk mengkonfirmasi mengenai apa yang prediksi dan kenyataan pertimbangan untuk revisi desain. sebenarnya. Hasilnya, dapat digunakan sebagai Proses perancangan desain merupakan suatu kegiatan yang paling penting dalam penelitian ini, tetapi tidak kalah penting juga bahwa desain yang dibuat harus mampu mengantarkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam hal ini desain baru bisa dikatakan efektif. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah onegroup pretest-posttest design (Fraenkel, 2012). Desain ini memang tergolong desain eksperimen yang lemah, tetapi penelitian ini adalah bagian dari penelitian didaktik matematika yang terfokus untuk mengamati fenomena khusus alur berpikir siswa terkait dengan interaksi segitiga didaktis, sehingga tidak menjadi persoalan yang esensial dalam penelitian ini. Berikut adalah gambaran dari desain ini. 3. Analisis retrospektif O X O Pretest Treatment Posttest Gambar 3.2 Desain eksperimen one-group pretest-posttest design Kegiatan pertama yang dilakukan pada analisis retrospektif adalah menganalisis keterkaitan antara rencana dan implementasi terkait bahan ajar,

28 ADP dan skenario. Kegiatan kedua yaitu menganalisis kemungkinan kemunculan LO. Ketiga yaitu, menganalisis ketercapaian tujuan pembelajaran ditinjau dari hasil pretest dan posttest. Hasil dari ketiga langkah ini digunakan untuk merevisi desain didaktik hipotetik tadi sehingga menjadi desain didaktik empiris. Prosedur-prosedur penelitian yang terperinci diatas dapat digambar dengan diagram alur berikut. Analisis Prospektif Repersonalisasi Rekontekstualiasi Prediksi Respon Desain Didaktis Hipotetik : Tujuan PembelajaranBahan ajar, ADP, Skenario Validasi Ahli Analisis Hasil Validasi Ahli Pretest Analisis Metapedadidaktik Implementasi desain didaktis hipotetik (One Group Pretest-Posttest Design) Posttest Analisis Retrospektif Desain Didaktis Empiris Gambar 3.3 Diagram Alur Penelitian

29 D. Instrumen Penelitian Ada dua jenis instrumen dalam penelitian ini yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. Instrumen pembelajaran meliputi (1) bahan ajar; (2) skenario pembelajaran; (3) antisipasi didaktis pedagogis. Sedangkan, instrumen pengumpulan data meliputi (1) seperangkat soal tes diagnostik untuk keperluan mendiagnosa hambatan belajar siswa pada tahap analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran; (2) seperangkat soal untuk pretest dan posttest; (3) seperangkat soal tes formatif yang diberikan di setiap akhir pertemuan; (4) kamera untuk merekam keseluruhan proses pembelajaran selama pelaksanaan desain didaktis; (5) angket untuk mengamati pendapat siswa terhadap materi belajar dan proses pembelajaran yang mereka alami. E. Teknik Analisis Data Teknik analisis data untuk setiap jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dijelaskan lebih rinci sebagai berikut. 1. Teknik Analisis Data Jawaban Siswa pada Tes Diagnostik Teknik analisis data untuk hasil pekerjaan siswa pada tes diagnostik dilakukan dalam serangkaian kegiatan. Kegiatan pertama, memisahkan jawaban siswa yang benar dan jawaban siswa yang salah. Peneliti kemudian memfokuskan perhatian pada jawaban siswa yang salah, mengidentifikasi jenis jawaban setiap siswa, dan respon jawaban siswa yang sama atau hampir sama dikelompokkan. Kegiatan kedua, menganalisis setiap jenis jawaban siswa yang salah dan mempelajari cara berpikir mereka. Beberapa jawaban yang mudah dipelajari, ditafsirkan secara langsung oleh peneliti. Beberapa jawaban yang sulit kemudian dikumpulkan untuk dimintakan informasi lebih lanjut dengan wawancara. Setelah semua informasi lengkap, peneliti kemudian menganalisis semua jawaban siswa yang salah sebagai sumber hambatan belajar. Peneliti kemudian mengelompokkan learning obstacle menjadi tiga berdasarkan kategorisasi Brousseau (2002) yaitu ontogenic obstacle, didactical obstacle, dan epistemological obstacle. Hasil analisis learning obstacle digunakan untuk menyusun desain didaktis awal.

30 2. Teknik Analisis Data Rekaman Video Proses Pembelajaran Analisis terhadap rekaman video proses pembelajaran dilakukan untuk dua tujuan utama. Tujuan pertama adalah untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana proses pembelajaran mengalir dari awal sampai akhir. Ini akan menjelaskan bagaimana skenario pembelajaran diterapkan dalam implementasi nyata. Tujuan kedua adalah untuk mempelajari bagaimana tahapan pembelajaran yaitu aksi, formulasi, dan validasi terjadi di setiap sesi belajar. Teknik analisis data untuk rekaman video dari proses pembelajaran dilakukan dalam serangkaian aktivitas. Kegiatan pertama, menonton semua rekaman video dengan mengamati semua kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa. Dari kegiatan ini, peneliti memperoleh gambaran tentang bagaimana skenario pembelajaran yang diterapkan di kelas. Kegiatan kedua, menuliskan semua dialog penting yang diucapkan oleh guru dan siswa. Kemudian transkrip dianalisa untuk menemukan pola kejadian masing-masing segmen di setiap tahap pembelajaran. Segmen yang menunjukkan pola sama kemudian dikelompokkan untuk dirumuskan sebagai temuan dalam setiap situasi aksi, formulasi, dan validasi. 3. Teknik Analisis Data Jawaban Siswa pada Diskusi Jawaban siswa pada diskusi adalah hasil dari interaksi siswa dalam kelompok dan interaksi antara guru dan kelompok. Analisis terhadap jawaban siswa pada diskusi dilakukan dalam serangkaian kegiatan yaitu (1) menganalisis semua jawaban yang diberikan oleh masing-masing kelompok pada setiap pertanyaan yang diberikan; (2) mengidentifikasi kelompok yang memberikan respon jawaban yang diharapakan (jawaban yang benar dan memisahkan mereka dari kelompok yang memberikan respon yang tidak diharapkan; (3) menentukan persentase respon yang diharapkan dari setiap pertanyaan dan memberikan interpretasi masing-masing respon yang diperoleh. 4. Teknik Analisis Data Jawaban Siswa pada Tes Formatif Tes formatif dikerjakan oleh siswa secara di setiap akhir pertemuan dengan tujuan untuk meningkatkan pembelajaran. Data jawaban siswa yang diperoleh diklasifikasikan ke dalam representasi-representasi dan kemudian

31 dikategorikan benar dan salah. Jawaban yang benar maupun yang salah dihitung persentsenya. Khusus jawaban salah dilakukan analisis untuk mencari penyebabnya. 5. Teknik Analisis Data Pretest dan Posttest Teknik analisis data pretest dan posttest dilakukan untuk mengetahui efektitivas desain didaktis dengan cara menghitung nilai N-gain. Namun, terlebih dahulu peneliti membuat rubrik penskoran untuk masing-masing soal pretest dan posttest. Kemudian, peneliti melakukan penilaian terhadap jawaban pretest dan posttest siswa. Adapun rumus N-gain yang digunakan adalah sebagai berikut. skor postes skor pretes Gain ternormalisasi (g) = skorideal skor pretes Hake (1999). Perhitungan gain dilakukan untuk setiap siswa dan kemudian dihitung rata-ratnya. Hasil perhitungan rata-rata gain kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi berikut. Tabel 3.1 Klasifikasi Gain (g) Besarnya Gain (g) g 0,7 Interpretasi Tinggi 0,3 g < 0,7 Sedang g < 0,3 Rendah Selanjutnya, jawaban posttest siswa digunakan untuk mengidentifikasi representasi-representasi yang digunakan siswa dan untuk mengkonfirmasi keberadaan learning obstacle pasca intervensi dengan desain didaktis. Kegiatan pertama, peneliti mengidentifikasi representasi yang digunakan siswa pada setiap pertanyaan dan menulis jumlah siswa sesuai dengan tipe respon. Kegiatan kedua menafsirkan setiap respon yang diberikan oleh siswa mengenai alasan mengapa siswa memberikan respon tersebut. Beberapa respon yang mudah dipelajari kemudian langsung ditafsirkan oleh peneliti. Beberapa respon yang sulit untuk belajar kemudian dikumpulkan untuk dimintakan informasi yang lebih lanjut melalui wawancara. Setelah semua informasi jelas, peneliti kemudian menginterpretasikan respon siswa.

32 6. Teknik Analisis Data untuk Respon siswa dari Angket Kuesioner terdiri dari dua bagian dari pertanyaan. Bagian pertama diarahkan opini dalam bentuk skala Likert. Bagian kedua adalah pertanyaan terbuka dalam rangka meminta pendapat dan saran siswa tentang kegiatan belajar yang mereka alami selama implementasi desain didaktis awal. Teknik analisis data untuk respon siswa pada angket skala Likert dilakukan dalam serangkaian kegiatan. Kegiatan pertama tabulasi jumlah respon untuk setiap pendapat pada setiap pernyataan yang diberikan. Peneliti kemudian mengelompokkan pendapat "Sangat Tidak Setuju" dan "Tidak Setuju" sebagai opini negatif dan mengelompokkan pendapat "Setuju" dan "Sangat Setuju" opini positif. Teknik analisis data untuk pertanyaan terbuka dimulai dengan membaca semua pendapat dan saran. Kemudian mengelompokkan pendapat dan saran yang sejenis. Jumlah siswa yang memberikan pendapat dan saran juga dicatat. F. Jadwal Penelitian Tabel 3.2. Jadwal penelitian secara keseluruhan Bulan dalam tahun 2016-2017 Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Analisis Prospektif (membuat desain didaktis awal) Rekontektualisasi Repersonalisasi Prediksi Respon Validasi desain didaktis awal Analisis Metapedadidaktik (Implementasi desain didaktis) Analisis Retropektif (Melakukan analisis data termasuk revisi desain dan validasi)

33 Berdasarkan jadwal penelitian dalam satuan bulan di atas, dapat diuraikan lebih terperinci mengenai kegiatan penelitian tertentu dalam satuan hari sebagai berikut. Tabel 3.3 Jadwal penelitian tertentu Kegiatan Hari dan Tanggal Tes Diagnostik 17 Januari 2017 20 Januari 2017 Pre-test 8 April 2017 Implementasi Desain Didaktis Pertemuan ke-1 Senin, 17 April 2017 Pertemuan ke-2 Jum at, 21 April 2017 Pertemuan ke-3 Selasa, 25 April 2017 Pertemuan ke-4 Kamis, 27 April 2017 Pertemuan ke-5 Jumat, 28 April 2017 Pertemuan ke-6 Selasa, 2 Mei 2017 Post-test Rabu, 3 Mei 2017