LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM MEMPELAJARI JARINGAN PADA TUMBUHAN. Oleh: Nama : Ika Fitrianingsih NIM : Kelas : IPA-C Kelompok : 4

dokumen-dokumen yang mirip
Kegiatan Belajar 2 Jaringan Pada Akar

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Jaringan pada Daun Monokotil dan Dikotil

Latar belakang Seperti layaknya makhluk hidup yang lain tumbuhan pun memiliki organ-organ penyusun tubuh seperti akar, batang, daun, dan bunga.

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT DAN PENGAMATAN STRUKTUR TUMBUHAN. DisusunOleh: Tribuana Maharani Muria XI MIPA 3 / 23 SMA NEGERI 2 WONOSARI

Gambar : Struktur Tubuh Tumbuhan Dikotil

STRUKTUR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

MAKALAH STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN SERTA PEMANFAATANNYA DALAM TEKNOLOGI

3. KISI-KISI INSTRUMEN SOAL JARINGAN TUMBUHAN. Jenis sekolah. Kurikulum : 2013

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 20. FUNGSI JARINGAN, ORGAN TUMBUHAN DAN FOTOSINTESISLatihan Soal 20.1

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5

JARINGAN PADA AKAR DAN BATANG DIKOTIL DAN MONOKOTIL PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN

BIOLOGI UMUM (MIP612112)

Bab. Peta Konsep. Gambar 6.1 Tumbuhan di taman. Jaringan meristem. Jaringan pada tumbuhan. Jaringan dewasa. terdiri dari. menyusun.

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI ANATOMI AKAR BATANG DAN DAUN

POKOK BAHASAN 8. ORGAN AKAR

Perhatikan skema penampang melintang batang dikotil muda berikut! Yang berlabel nomor 3 dan 5 berturut-turut adalah.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IX STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN

LEMBARAN SOAL. Sat. Pendidikan

Jaringan Tumbuhan. SMA Regina Pacis Jakarta Ms. Evy Anggraeny. August

LAPORAN PENGAMATAN TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL

STRUKTUR & FUNGSI TUMBUHAN

REVISI DAN PROPOSISI MIKRO TEKS DASAR

JARINGAN TUMBUHAN. Delayota Science Club Maret 2011

TATA TERTIB PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR 2

JARINGAN. Kelompok sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama Jaringan pada tumbuhan : Meristem Non meristem

JARINGAN PADA TUMBUHAN (JARINGAN MERISTEM, JARINGAN PARENKIM, JARINGAN KOLENKIM, JARINGAN SKLERENKIM)

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan

sumber : Encarta Encyclopedia Photo.Inc/Walker/Science Source

I. JARINGAN. A.Pengertian Jaringan

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

Implementasi Teknologi Augmented Reality 3D Pada Pembuatan Organologi Tumbuhan

PENGHALUSAN TEKS DASAR

Panduan Praktikum. Botani. Tahun Akademik 2015/2016. Oleh : Nurcahyo Widyodaru Saputro, S.Si., M.Sc

Kegiatan Belajar 4 Jaringan Daun dan Sifat Totipotensi Tumbuhan

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan soal 1.2

Representasi teks makro *teks dasar* Ria mahardika

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB VIII STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

POKOK BAHASAN 7. ORGAN BATANG. Organ yang paling penting pada tumbuhan adalah batang, akar, daun, buga dan buah yang di dalamnya terdapat biji.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal Jaringan darah. Jaringan limfa. Jaringan saraf.

Bagian aerial tumbuhan terdiri atas batang dengan organ-organ lateral. Pada umumnya tegak, tetapi bisa juga horizontal atau plagiotrop.

Deskripsi Anatomi Tanaman Katuk dan Patah Tulang

PEMBUATAN PREPARAT STOMATA METODE LEAF CLEARING DAN PREPAPAT STOMATA SEGAR. Laporan Praktikum Mikroteknik. OLEH : : M. Rizqun akbar : J1C112031

9/19/2011 KONSEP JARINGAN -*ALGAE (GANGGANG) KOLONI - FUNGI (JAMUR) PLECTENCHYM, PROSENCHYM, PSEUDOPARENCHYM

JARINGAN PEMBULUH PADA TUMBUHAN

BAGAN DUDUK DAUN DAN ANATOMI DAUN MONOKOTIL DAN DIKOTIL DISUSUN OLEH: KELOMPOK 2 ACICE (H ) HASTUTI (H411122) ANDI SITTI RAHMA (H411122)

JARINGAN PENGANGKUT/ JARINGAN PEMBULUH

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

Jaringan pada Tumbuhan

REVISI PROPOSISI MIKRO DAN PROPOSISI MAKRO TEKS DASAR

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.2

DUNIA TUMBUHAN. - Eukariot(dapat membuat makan sendiri), Multiseluler, dan Fotosintetik

Ujung akar dilindungi oleh tudung akar (root cap) yang menutupi meristem apikal akar yg. terus menerus membelah.

Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus

Peta Konsep. Kata Kunci. xilem korteks floem parenkim epidermis hama dan penyakit. 100 IPA SMP/MTs Kelas VIII. Struktur akar. Struktur dan fungsi akar

MEKANISME AIR PADA TUMBUHAN

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1

PERTEMUAN X: STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

Gambar 2. Meristem apeks pucuk pada Coleus

Keanekaragaman Organisme Kehidupan

Daya Tekan Akar dan Daya Isap Daun.

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV

A. Struktur Akar dan Fungsinya

PENGAMATAN JARINGAN TANAMAN

POKOK BAHASAN 3. JARINGAN DEWASA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLATIHAN SOAL BAB 10

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

MAKALAH IPA 2 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar

- - STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN - - dlp6tumbuhan

Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan

Struktur, Pertumbuhan dan Perkembangan TUMBUHAN

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

STEREOM ( KOLENKIM DAN SKLERENKIM)

BAB I PENDAHULUAN. semula dikenal sebagai tumbuhan hias. Dalam perkembangan selanjutnya,

MODUL BIOLOGI SMP STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

XII biologi KTSP & K-13. Kelas PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN. A. Pengertian dan Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan

Mayoritas daun tipis & datar & merup adaptasi yg membantu menangkap sinar mthr utk fotosintesis.

Hand out Biologi XII IA 3 KKN PPL UNM ANGK. V

Sistem Transportasi Tumbuhan L/O/G/O

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL 1 DAFTAR ISI 2

Struktur Anatomi Biji

Mayoritas daun tipis & datar & merup adaptasi yg membantu menangkap sinar mthr utk fotosintesis.

ULANGAN TENGAH SEMESTER (UTS) GASAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

POKOK BAHASAN 9. ORGAN DAUN

Uraian Materi Pada kegiatan belajar ini, kita akan mempelajari struktur morfologi dan anatomi tumbuhan khususnya pada tumbuhan berbunga

Tiga macam orientasi sayatan yang umum digunakan untuk pengamatan struktur kayu

mustofa Tujuan Pembelajaran :

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA TUMBUHAN

REVISI DAN PROPOSISI MIKRO LAMPIRAN

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN HUBUNGAN ANTARA JUMLAH STOMATA DENGAN KECEPATAN TRANSPIRASI

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN

5. PEMBAHASAN 5.1. Pengaruh waktu pemberian GA3 terhadap pertumbuhan tanaman leek

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM MEMPELAJARI JARINGAN PADA TUMBUHAN Oleh: Nama : Ika Fitrianingsih NIM : 170210104091 Kelas : IPA-C Kelompok : 4 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2017

I. JUDUL MEMPELAJARI JARINGAN PADA TUMBUHAN II. TUJUAN 2.1 Menjelaskan jaringan-jaringan penyusun tubuh tumbuhan. III. DASAR TEORI Organologi merupakan cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan fungsi organ dari tumbuhan. Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar, batang dan daun. Organ-organ tersebut tersusun dari berbagai jaringan. Jaringan merupakan sekumpulan sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama (Rompas, 2011:1; Syukriah, 2016: 23). Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat diklasifikasikan berdasarkan umur, komposisi dan fungsinya. Berdasarkan umurnya jaringan diklasifikasikan menjadi jaringan muda dan jaringan dewasa. Jaringan muda merupakan jaringan yang masih aktif membelah dan dapat berkembang menjadi jaringan lain, namun setelah tingkat embrio dilalui pertumbuhannya bersifat terbatas pada bagian tertentu saja sehingga disebut meristem. Meristem selalu berada di ujung tiap akar dan batang. Meristem ujung menghasilkan pemanjangan dalam hal meristem pucuk yang akan menghasilkan cabang samping, daun dan bunga. Pertumbuhan ini disebut dengan pertumbuhan primer. Pada rumput-rumputan, perpanjangan batang disebabkan oleh pembelahan sel yang terletak di pangkal yang disebut meristem interkalar dan mengakibatkan pemanjangan batang yang berlangsung cepat dan sering. Pada tumbuhan dikotil batang dan akarnya mempertebal diri yang dimulai oleh meristem lateral atau cambium dan disebut pertumbuhan sekunder. Meristem memiliki dua sifat yaitu mempertahankan meristem sebagai bagian yang berbeda (tetap berupa meristem) dan pada waktu yang bersamaan menambah sel baru ke bagian tubuh yang lain dan membentuk sekelompok sel yang berada di dalam tubuh utama tumbuhan yaitu sel dewasa. Selama proses pergantian menjadi dewasa, sebuah sel derivate

akan melalui tiga tahap berbeda. Tahap pertama pertumbuhan derivate yaitu pembelahan sel kemudian pembesaran sel, terbentuk tetesan cairan sel pada sitoplasma dan tahap yang terakhir yaitu tahap diferensiasi sel, sel bertambah besar dan strukturnya termodifikasi. Dari tiga tahap tersebut maka terbentuklah jaringan dewasa (Loveless, 1991:40-41). Jaringan berdasarkan komposisinya diklasifikasikan menjadi jaringan sederhana dan jaringan kompleks. Jaringan sederhana merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel yang bentuk dan fungsinya sama. Jaringan sederhana terdiri dari parenkim, kolenkim dan sklerenkim. Parenkim merupakan tipe yang paling sederhana dari jaringan dewasa. Sel parenkim merupakan sel hidup yang tidak cukup berspesialisasi sehingga mampu berubah lagi menjadi sel meristem. Parenkim berfungsi sebagai pembungkus dan berhubungan dengan fotosintesis. Sel parenkim sangat bervariasi baik dari segi bentuk maupun kandungan bahannya. Sel parenkim merupakan komponen biasa dari dua jaringan kompleks yaitu xylem dan floem. Kolenkim merupakan jaringan hidup yang secara structural dapat dianggap sebagai parenkim yang khusus. Sel- sel kolenkim memanjang ke arah poros panjang organ tempatnya berada dan ditandai dengan adanya sel primer yang tebal dan tak berlignin. Kolenkim cocok untuk menopang organ yang aktif membelah. Sklerenkim memiliki dinding sekunder tebal, berlignin dan protoplasma tidak aktif. Sklerenkim terdiri dari serat dan sklereid. Serat merupakan sel yang panjang dan ujungnya runcing. Pemanjangangan seutas serat dengan cara menyelipkan ujungnya yang tumbuh diantara dua dinding sel disebut pertumbuhan intrusive. serat mempunyai dua tipe yaitu serat xilari yang terdapat pada xylem jaringan kompleks dan serat ekstra xilari terdapat pada jaringan di luar xylem. Sklereid mempunyai bentuk tidak beraturan (isodiametrik) memiliki dinding yang tebal dan berlignin (Hidayat, 1995: 6; Loveless, 1991:44-46). Jaringan kompleks yaitu jaringan yang terdiri atas lebih dari satu macam sel namun asalnya sama. Jaringan kompleks terdiri dari xylem dan

floem. Xylem berfungsi sebagai penghantar air dan larutan organic dari akar ke bagian tumbuhan. Xylem terdiri dari dua tipe yaitu pembuluh xylem dan trakeid xylem. Pembuluh xylem mempunyai dinding sel tebal, tidak mempunyai berkas spiral dan ujungnya runcing. Pada tumbuhan berpembuluh xylem tua berhenti berperan dalam proses pengangkutan. Floem berperan dalam penghantaran makanan yang diolah di daun (hasil fotosintesis) ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Sel terpenting dalam floem yaitu sel tapis. Sel tapis mempunyai dinding ujung yang berlubang. Komponen pembuluh sel tapis adalah sel hidup dan hanya akan berfungsi selama mereka hidup (Kimball, 1983: 113-114; Loveless, 1991:48,53). Jaringan berdasarkan fungsinya diklasifikasikan menjadi jaringan dasar, jaringan pelindung (epidermis), jaringan pengangkut, jaringan penguat dan jaringan skretori. Sedangkan menurut Sachs berdasarkan kesinambungan topografi jaringan utama terbagi dalam tiga system yaitu system jaringan dermal, system jaringan pembulu dan system jaringan dasar. System dermal meliputi epidermis yakni pelindung primer bagi bagian luar tubuh dan periderm sebagai pengganti epidermis yang mengalami pertumbuhan sekunder. System jaringan pembuluh terdiri dari xylem yang berperan dalam pengangkutan air dan mineral dari akar ke bagian tubuh tumbuhan, dan floem yang berperan dalam pengangkutan hasil fotosintesis. System jaringan dasar mencangkup jaringan yang membentuk dasar bagi tumbuhan dan dapat menunjukkan spesialisasi (Tim Dosen, 2017: 14; Hidayat, 1995:7-8). Kumpulan dari jaringan akan membentuk organ dan kumpulan berbagai organ membentuk system organ. Organ vegetative pada tumbuhan terdiri dari akar, batang dan daun. Akar merupakan organ pada tumbuhan yang dibentuk dari beberapa jaringan yang berbeda. Fungsi utama akar pada tumbuhan yaitu sebagai alat absorbsi air, nutrisi berbagai garam mineral yang terlarut di dalam tanah dan pengokoh tumbuhan pada tempat tumbuhannya. Akar pada tumbuhan dikotil dapat menjalar jauh dari tempat tumbuhnya. Pada tumbuhan karet, akarnya dapat menembus

tembok hingga beberapa meter dari tempat tumbuhnya untuk mengambil berbagai jenis unsure hara hal ini terjadi karena akar memiliki kaliptra. Bagian akar terbagi menjadi struktur luar dan struktur dalam. Struktur luar akar terdiri dari tudung akar, batang akar, percabangan akar (hanya pada dikotil) dan bulu- bulu akar. Struktur dalam akar terdiri dari epidermis, korteks, endodermis dan stele (silinder pusat). Epidermis terdiri atas selapis sel berdinding tipis, berkutikula dan tersusun rapat. Sebagian besar sel epidermis membentuk rambut akar melalui pemanjangan lateral dinding luarnya. Korteks pada akar terdiri atas sel parenkim berdinding tipis dan tersusun longgar. Bentuk korteks menyerupai silinder bola. Satu sampai beberapa lapisan sel yang terletak di bawah epidermis dinding selnya mengandung suberin yang disebut dengan eksodermis. Sedangkan endodermis merupakan lapisan terdalam yang terdiri atas sel-sel berbentuk kotak dan tersusun rapat tanpa rongga antar sel. Endodermis merupakan rintangan fisiologis antara korteks dan silinder pembuluh. Silinder pembuluh terdiri atas lingkaran tepi dan jaringan pembuluh. Lingkaran tepi terdapat di sebelah dalam dan berdampingan dengan endodermis yang terdiri dari selapis sel parenkim. Silinder pembuluh yang merupakan jaringan pengangkut terdir dari xylem dan floem. Sel pengangkut terluar baji xylem dan pertama berdiferensiasi membentuk protoxilem. Sedangkan metaxylem merupakan sel pembuluh yang terletak dekat bagian pusat secara kolektif. Perbedaan antara akar dikotil dengan akar monokotil yaitu akar dikotil umunya memiliki 2-5 kelompok protoxylem sedangkan akar monokotil sekitar 10 atau lebih. Dalam akar dikotil, baji-baji xylem primer betemu di tengah silinder pembuluh dan membentuk tiang bergaur xylem dewasa, sedangan pada akar monokotil, diferensiasi xylem berhenti sebelum bagian tengan yang padat terbentuk. Endodermis pada akar monokotil dinding sekundernya tebal dan lapisan suberin terdapat di sebelah dalam dinding primer termasuk pita caspary, sedangkan endodermis akar dikotil, suberin terdapat pada dinding radial dan dinding

melintang dalam bentuk pita caspary (Syukriah, 2016:23-24; Loveless, 1991:65-70). Batang merupakan bagian tumbuhan yang menyokong dan memproduksi tunas, daun, bunga dan buah. Batang menahan daun pada posisinya sehingga dapat menerima sinar matahari yang diperlukan untuk memproduksi zat makanan. Batang tumbuhan juga sebagai alat transportasi yang membawa air dan mineral dari akar ke daun untuk digunakan dalam produksi makanan atau karbohidrat. Anatomi batang terdiri dari epidermis, korteks dan silinder pusat. Susunan batang primer pada dikotil yaitu epidermis terdiri atas selapis sel yang tertutupi kutikula, pada waktu tertentu epidermis terobek oleh stomata kemudian korteks berasal dari meristem sisi dan empulur berasal dari meristem ujung pucuk. Korteks terbagi menjadi korteks luar yang terdiri atas selang seling parenkim dan kolenkim dan korteks dalam terdiri dari parenkim yang berdesakan longgar. Empulur tersusun atas parenkim dengan banyak ruang antar sel, pemanjangan batang muda mengakibatkan pecahnya sel pusat pada empulur. System pembuluh tersusun atas sejumlah ikatan pembuluh yang terletak di belakang ujung pucuk. Susunan xylem berada di bagian dalam sedangkan floem di bagian luar yang disebut dengan kolteral. Diantara xylem dan floem terdapat cambium tukal. Xylem yang terbentuk pertama kali yaitu protoxylem kemudian metaxylem. Pada floem unsure pertama yang akan menjadi dewasa berada pada tepi luar ikatan pembuluh dan pematangan selanjutnya terjadi secara sentripetal. Floem terdiri atas pembuluh tapis, sel tetangga, parenkim dan serat. Pada batang monokotil yaitu ikatan pembuluhnya tidak tersusun seperti cincin, melainkan terletak tak beraturan, ikatan pembuluhnya banyak jumlahnya tetapi lebih berkelompok sebelah luar. Di bawah epidermis terdapat selapis serat yang tebalnya hanya 1-2 sel, akan tetapi jaringan dasar tidak memiliki bagian yang tegas antara korteks dan empulur. Metaxylem dan metafloemnya segera berubah menjadi xylem dan floem (Syukriah, 2016:24; Loveless, 1991:79-83).

Daun merupakan organ pokok pada tumbuhan. Daun berbentuk pipih dengan posisi mendatar, sehingga mudah memperoleh sinar matahari dan gas CO 2 untuk mendukung proses fotosintesis. Anatomi daun terdiri dari kutikula, epidermis, jaringan tiang (palisade), jaringan bunga karang (spons), berkas pembuluh angkut dan stomata. Epidermis terdiri dari epidermis atas dan bawah. Epidermis dapat berkembang dan mengalami modifikasi seperti stomata dan trikomata. Stomata umunya terdapat di bagian bawah daun namun ada yang terdapat di bagian bawah dan atas daun. Distribusi stomata sangat berhubungan dengan kecepatan dan intensitas transpirasi pada daun, yaitu letak dan jaraknya. Semakin banyak porinya maka semakin cepat terjadinya penguapan. Jika jarak antar lubang berdekatan maka penguapan dari lubang yang satu akan menghambat penguapan lubang dekatnya. Jaringan tiang mempunyai bentuk yang beraturan, memanjang dan tersusun rapat. Sedangkan jaringan bunga karang bentuknya tidak beraturan dan banyak ruang antar sel. Berkas pembuluh angkut terdiri dari xylem dan floem (Syukriah, 2016:24; Papuangan, 2014:287; Rompas, 2011:1; Darmanti, 2009;40; Tim Dosen, 2017:14-16). IV. METODE PRAKTIKUM 4.1 Alat dan Bahan 4.1.1 Alat. 4.1.1.1 Mikroskop. 4.1.2 Bahan. 4.1.2.1 Preparat awetan penampang melintang akar, batang dan daun.

4.2 Skema Kerja 4.2.1 Preparat akar. Meletakkan penampang melintang akar di bawah mikroskop. Mengamati dengan perbesaran lemah ke kuat. Menggambar sector atau juring dari preparat yang menunjukkan jaringan-jaringan akar secara lengkap. 4.2.2 Preparat batang. Meletakkan penampang melintang batang di bawah mikroskop. Mengamati dengan perbesaran lemah ke kuat. Menggambar sector atau juring dari preparat yang menunjukkan jaringan-jaringan batang secara lengkap. 4.2.3 Preparat daun. Meletakkan penampang melintang daun di bawah mikroskop. Mengamati dengan perbesaran lemah ke kuat. Menggambar sector atau juring dari preparat yang menunjukkan jaringan-jaringan daun secara lengkap.

V. HASIL PENGAMATAN 5.1 Preparat akar monokotil. Keterangan: 1. Xylem. 2. Empulur. 3. Korteks. 4. Epidermis. 5. Endodermis. 6. Perisikel. 7. Floem. Perbesaran 10 0,25 mm. 5.2 Preparat batang monokotil. Keterangan: 1. Epidermis. 2. Berkas pengangkut (xylem dan floem). 3. Jaringan dasar (korteks). Perbesaran 4 0,10 mm. 5.3 Preparat daun. Keterangan: 1. Epidermis. 2. Jaringan palisade (tiang). 3. Jaringan spon (bunga karang. 4. Stomata. 5. Berkas pengangkut (xylem dan floem). 6. Klorofil. Perbesaran 40 0,65 mm.

VI. PEMBAHASAN Pada pengamatan acara empat ini mengamati jaringan penyusun tubuh tumbuhan, yang mana jaringan penyusun tubuh tumbuhan mempunyai arti atau definisi yaitu sekumpulan sel tumbuhan yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan penyusun tubuh tumbuhan yang berbeda beda dapat menjadi satu kesatuan untuk suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Jadi fungsi dari jaringan penyusun tubuh tumbuhan untuk membentuk organ seperti akar, daun dan batang. Secara umum jaringan penyusun tubuh tumbuhan terdiri dari jaringan epidermis, korteks, endodermis, jaringan pengangkut. Jaringan epidermis merupakan jaringan terluar sehingga jaringan ini memiliki fungsi sebagai pelindung jaringan yang lain. Korteks merupakan jaringan dasar yang berada di antara jaringan epidermis dan endodermis. Endodermis merupakan jaringan yang berda dekat dengan jaringan pengangkut, yang berfungsi sebagai pengganti jaringan epidermis jika epidermis mengalami kerusakan atau tidak berfungsi. Jaringan pengangkut teridir dari xylem dan floem, xylem berperan dalam proses pengangkutan air dan larutan organic atau mineral dan unsure hara dari tanah ke bagian tubuh tumbuhan, sedangkan floem berperan dalam proses pengangkutan hasil fotosintesis dari daun kemudian diedarkan ke bagian tubuh tumbuhan. Jaringan dapat dibedakan berdasarkan umur, komposisi dan fungsinya. Jaringan berdasarkan umurnya terdiri dari jaringan meristem/muda yaitu jaringan yang aktif membelah dan jaringan dewasa yang sudah mengalami diferensiasi sel. Jaringan berdasarkan komposisinya dapat digolongkan menjadi jaringan sederhana dan jaringan kompleks. Jaringan sederhana terdiri dari jaringan parenkim, kolenkim dan sklerenkim. Jaringan kompleks terdiri dari jaringan pelindung dan jaringan pengangkut, jaringan pelindung berupa epidermis dan jaringan pengangkut berupa xylem dan floem. Kemudian berdasarkan fungsinya

jaringan tumbuhan diklasifikasikan menjadi jaringan dasar, jaringan pelindung, jaringan pengangkut, jaringan penguat dan jaringan sekretori. Pengamatan ini menggunakan preparat awetan penampang melintang akar, batang dan daun. Pengamatan ini dilakukan dengan cara menaruh preparat awetan pada meja mikroskop, kemudian mengatur perbesarannya dan diamati. Setelah itu menggambar bagian-bagian jaringan yang tampak pada saat pengamatan dan memperhatikan strukturnya. Pengamatan yang pertama yaitu mengamati preparat akar dengan menggunakan perbesaran 10 0,25 mm. Akar merupakan organ tumbuhan yang berfungsi sebagai pengangkut air dan mineral dari tanah. Pada pengamatan ini menggunakan preparat awetan akar jagung monokotil. Berdasarkan hasil pengamatan susunan jaringan akar jagung monokotil mulai dari yang terluar yaitu epidermis, korteks, endodermis, floem, xylem, empulur dan perisikel. Jaringan epidermis merupakan jaringan terluar sehingga jaringan ini memiliki fungsi sebagai pelindung jaringan yang lain. Korteks merupakan jaringan dasar yang berada di antara jaringan epidermis dan endodermis. Endodermis merupakan jaringan yang berada dekat dengan jaringan pengangkut, yang berfungsi sebagai pengganti jaringan epidermis jika epidermis mengalami kerusakan atau tidak berfungsi. Jaringan pengangkut teridiri dari xylem dan floem, xylem berperan dalam proses pengangkutan air dan larutan organic atau mineral dan unsure hara dari tanah ke bagian tubuh tumbuhan, sedangkan floem berperan dalam proses pengangkutan hasil fotosintesis dari daun kemudian diedarkan ke bagian tubuh tumbuhan. Empulur berfungsi sebagai pengangkutan makanan ke arah radial. Perisikel berperan dalam pertumbuhan sekunder atau pertumbuhan ke samping. Pengamatan yang kedua yaitu mengamati preparat batang dengan menggunakan perbesaran 4 0,10 mm. Batang merupakan sumbu utama tumbuhan yang berperan sebagai penopang, penyokong dan pengangkut. Pada pengamatan ini menggunakan preparat awetan batang monokotil.

Berdasarkan hasil pengamatan susunan jaringan batang monokotil dari terluar yaitu epidermis, jaringan dasar (korteks) dan berkas pembuluh. Epidermis berfungsi sebagai pelindung jaringan lain karena epidermis merupakan jaringan yang berada di bagian terluar. Jaringan dasar (korteks) merupakan jaringan yang berada di antara jaringan epidermis dan endodermis. Berkas pembuluh terdiri dari dari xylem dan floem, xylem berperan dalam proses pengangkutan air dan larutan organic atau mineral dan unsure hara dari tanah ke bagian tubuh tumbuhan, sedangkan floem berperan dalam proses pengangkutan hasil fotosintesis dari daun kemudian diedarkan ke bagian tubuh tumbuhan. Pengamatan yang ketiga yaitu mengamati preparat daun dengan menggunakan perbesaran 40 0,65 mm. Daun merupakan organ pokok pada tumbuhan. Pada pengamatan ini menggunakan preparat awetan daun. Berdasarkan hasil pengamatan susunan daun yaitu epidermis, jaringan tiang, jaringan bunga karang, stomata, berkas pengangkut dan klorofil. Epidermis berfungsi sebagai pelindung jaringan lain karena epidermis merupakan jaringan yang berada di bagian terluar. Jaringan tiang, susunannya rapat dan beraturan berfungsi sebagai tempat fotosintesis. Jaringan bunga karang, susunannya tidak beraturan dan banyak ruang antar sel, juga berfungsi sebagi tempat fotosintesis. Stomata befungsi sebagai organ respirasi. Berkas pengangkut terdiri dari dari xylem dan floem, xylem berperan dalam proses pengangkutan air dan larutan organic atau mineral dan unsure hara dari tanah ke bagian tubuh tumbuhan, sedangkan floem berperan dalam proses pengangkutan hasil fotosintesis dari daun kemudian diedarkan ke bagian tubuh tumbuhan. Klorofil berperan dalam proses fotosintesis. Perbedaan jaringan akar dikotil dengan akar monokotil yaitu akar dikotil umunya memiliki 2-5 kelompok protoxylem sedangkan akar monokotil sekitar 10 atau lebih. Dalam akar dikotil, baji-baji xylem primer betemu di tengah silinder pembuluh dan membentuk tiang bergaur xylem dewasa, sedangan pada akar monokotil, diferensiasi xylem berhenti

sebelum bagian tengah yang padat terbentuk. Endodermis pada akar monokotil dinding sekundernya tebal dan lapisan suberin terdapat di sebelah dalam dinding primer termasuk pita caspary, sedangkan endodermis akar dikotil, suberin terdapat pada dinding radial dan dinding melintang dalam bentuk pita caspary. Akar monokotil memiliki letak xilem dan juga floem berselang-seling, sedangkan akar dikotil, xilem berada di dalam floem. Akar monokotil tidak memiliki kambium, sedangkan akar dikotil memiliki cambium, akar monokotil memiliki empulur sehingga menjadi pusat akar, sedangkan akar dikotil tidak memiliki empulur. Perbedaan jaringan batang dikotil dengan batang monokotil Susunan batang primer pada dikotil yaitu epidermis terdiri atas selapis sel yang tertutupi kutikula. Korteks terbagi menjadi korteks luar yang terdiri atas selang seling parenkim dan kolenkim dan korteks dalam terdiri dari parenkim yang berdesakan longgar. Empulur tersusun atas parenkim dengan banyak ruang antar sel, pemanjangan batang muda mengakibatkan pecahnya sel pusat pada empulur. Susunan xylem berada di bagian dalam sedangkan floem di bagian luar yang disebut dengan kolateral. Diantara xylem dan floem terdapat cambium tukal. Xylem yang terbentuk pertama kali yaitu protoxylem kemudian metaxylem. Pada floem unsure pertama yang akan menjadi dewasa berada pada tepi luar ikatan pembuluh dan pematangan selanjutnya terjadi secara sentripetal. Floem terdiri atas pembuluh tapis, sel tetangga, parenkim dan serat. Pada batang monokotil yaitu ikatan pembuluhnya tidak tersusun seperti cincin, melainkan terletak tak beraturan, ikatan pembuluhnya banyak jumlahnya tetapi lebih berkelompok sebelah luar. Di bawah epidermis terdapat selapis serat yang tebalnya hanya 1-2 sel, akan tetapi jaringan dasar tidak memiliki bagian yang tegas antara korteks dan empulur. Metaxylem dan metafloemnya segera berubah menjadi xylem dan floem Jaringan epidermis merupakan jaringan terluar sehingga jaringan ini memiliki fungsi sebagai pelindung jaringan yang lain. Korteks

merupakan jaringan dasar yang berada di antara jaringan epidermis dan endodermis. Endodermis merupakan jaringan yang berada dekat dengan jaringan pengangkut, yang berfungsi sebagai pengganti jaringan epidermis jika epidermis mengalami kerusakan atau tidak berfungsi. Jaringan pengangkut teridiri dari xylem dan floem, xylem berperan dalam proses pengangkutan air dan larutan organic atau mineral dan unsure hara dari tanah ke bagian tubuh tumbuhan, sedangkan floem berperan dalam proses pengangkutan hasil fotosintesis dari daun kemudian diedarkan ke bagian tubuh tumbuhan. Empulur berfungsi sebagai pengangkutan makanan ke arah radial. Perisikel berperan dalam pertumbuhan sekunder atau pertumbuhan ke samping. Pada daun terdapat jaringan tiang, jaringan bunga karang, klorofil dan stomata. Jaringan tiang, susunannya rapat dan beraturan berfungsi sebagai tempat fotosintesis. Jaringan bunga karang, susunannya tidak beraturan dan banyak ruang antar sel, juga berfungsi sebagi tempat fotosintesis. Klorofil berperan dalam proses fotosintesis. Stomata befungsi sebagai organ respirasi. Perbedaan antar jaringan dari segi struktur dan fungsinya yaitu jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung bagi jaringan yang lain, strukturnya rapat dan tidak ada ruang antar sel. Korteks memiliki susunan yang agak renggang, ukurannya lebih besar daripada epidermis, terletak di antara epidermis dan endodermis. Endodermis terletak dekat dengan jaringan pengangkut berfungsi sebagai pengganti epidermis yang rusak, susunanya rapat dan ukurannya lebih kecil dari korteks. Berkas pengangkut antara xylem dan floem memiliki perbedaan dari segi fungsi yaitu xylem mengangkut air dan mineral dari tanah sedangkan floem mengangkut hasil fotosintesis dari daun. Kemudian perbedaan antara jaringa tiang dan jaringan bunga karang yaitu jaringan tiang, susunan selnya rapat bentuknya beraturan sedangkan jaringan bunga karang, susunannya tidak beraturan dan terdapat banyak celah antar ruang.

VII. Kesimpulannya yaitu jaringan merupakan sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama, yang berperan dalam penyusunan organ tumbuhan. PENUTUP 7.1 Kesimpulan Jaringan merupakan sekumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan dapat dibedakan berdasarkan umur, komposisi dan fungsinya. Jaringan berdasarkan umurnya terdiri dari jaringan meristem atau muda dan jaringan dewasa. Jaringan berdasarkan komposisinya dapat digolongkan menjadi jaringan sederhana dan jaringan kompleks. Jaringan sederhana terdiri dari jaringan parenkim, kolenkim dan sklerenkim. Jaringan kompleks terdiri dari jaringan pelindung dan jaringan pengangkut. Berdasarkan fungsinya jaringan tumbuhan diklasifikasikan menjadi jaringan dasar, jaringan pelindung, jaringan pengangkut, jaringan penguat dan jaringan sekretori. Sekumpulan jaringan akan membentuk organ tumbuhan. 7.2 Saran 7.2.1 Seharusnya asisten memberikan kisi-kisi pada waktu praktikum selesai. 7.2.2 Seharusnya menggunakan preparat awetan yang tidak pecah kacanya agar lebih jelas dalam mengamati. 7.2.3 Praktikan seharusnya tidak bergerombol saat pengamatan berlangsung.

VIII. DAFTAR PUSTAKA Darmanti, Sri. 2009. Struktur dan Perkembangan Daun Acalypha indica L yang Diperlakukan dengan Kombinasi IAA dan GA pada Konsentrasi yang Berbeda. Jurnal Bioma. Vol. 11 (1) : 40-45 Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB Kimball, John W. 1983. Biologi. Jakarta: Erlangga Loveless, A.R.1991. Prinsip-Prinsip Biologi untuk Daerah Tropis. Jakarta: Gramedia Pustaka Papuangan, Nurmaya, Mudmainah, Nurhasanah, Djurumudi. 2014. Jumlah dan Distribusi Stomata pada Tanaman Penghijauan di Kota Ternate. Jurnal Bioedukasi. Vol. 3 (1) : 287-292 Rompas, Yulanda, Rampe, Henny L, Rumondor, Marhaenus J. 2011. Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa Tumbuhan Suku Orchidaceae. Jurnal Bioslogos. Vol. 1 (1) : 1-5 Syukriah, Fivi, Pranggarani, Liuvita. 2016. Implementasi Teknologi Augmented Reality 3D Pada Pembuatan Organologi Tumbuhan. Jurnal Ilmiah FIFO. Vol. 8 (1) : 23-24 Tim Dosen Pembina. 2017. Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Jember : Unej

LAMPIRAN Penampang melintang daun Penampang melintang batang Penampang melintang akar