Peningkatan Kemampuan Berbicara Anak Usia 5-6. Tahun Melalui Dongeng di Kelompok Bermain. Az Zakiyyah. Sri Hartati 1, Evy fitria 2

dokumen-dokumen yang mirip
Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui. Metode Tanya Jawab Pada Anak Usia 4-5 Tahun

Peningkatan Kemampuan Membaca Awal Dengan. Metode Flash Card Pada Anak Usia 5-6 Tahun. Muldaniah 1, Evy Fitria 2

JURNAL PENDIDIKAN E-ISSN TEMATIK DIKDAS Vol 1 (1) 2016 UNIVERSITAS JAMBI Page 37-41

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA ANAK. Abstrak

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK KELOMPOK B MELALUI METODE CANTOL RAUDHOH DI TK DHARMAWANITA SINGOPADU 2 KECAMATAN SIDOHARJO

K A R M I NIM. A53B111043

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat yang penting untuk berkomunikasi bagi setiap

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VII SMP BINA PUTRA NUSANTARA SEREN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENTINGNYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP

BAB I PENDAHULUAN. 2008:73). Pada jaman dahulu dongeng disampaikan secara lisan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. lahir sampai dengan usia enam tahun. Pemberian rangsangan pendidikan tersebut

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA WAYANG KARAKTER

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK ISI CERITA STORY TELLING MELALUI MEDIA BONEKA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SD N WATUBONANG 01

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BERCERITA DENGAN HAND PUPPET PADA KELOMPOK B DI TK CEMPAKA MUSUK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KREATIF ZAID BIN TSABIT NGLEGOK BLITAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS MELALUI METODE DEMONSTRASI. Sri Yanti

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ISLAM KANITA TIARA BAKI SUKOHARJO

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

Fitria Esti Wardani, Purwati, Sugiyadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Magelang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

Disusun Oleh LASINI A53B111022

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DENGAN METODE BERCERITA MELALUI WAYANG KERTAS DI TK MAKEDONIA

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK MELALUI KEGIATAN BERCERITA DI PAUD NURUL HIDAYAH ACEH BESAR. Rizka Marputri, Fakhriah, Dewi Fitriani

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR DI KELOMPOK B TK PERTIWI MOJAYAN I KLATEN TENGAH TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

PENGARUH KEMAMPUAN BERBICARA SISWA MELALUI PENDEKATAN KOMUNIKATIF DENGAN METODE SIMULASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR ANAK KELOMPOK A

PENGARUH METODE BERCERITA MENGGUNAKAN BUKU CERITA BERGAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN ANAK BERBICARA DI TK BETHEL KECAMATAN LORE SELATAN ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajatsarjana S-1 Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DI MI AL ISLAM KALISALAK KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG

MEDIA GAMBAR BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA DINI

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI PERMAINAN TEBAK SUARA PADA ANAK KELOMPOK A TK AL HIDAYAH SUMBERAGUNG 02 KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN BLITAR

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: NOFIKA ALFIANI A

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN KUDA BISIK DI TK AISYIYAH PABELAN KARTASURA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014

Oleh: lis Supriyati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. (2001: 289), bercerita merupakan salah satu bentuk tugas kemampuan

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : DIAN KRISNAYANTI NPM:

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

KEDUNGJERUK MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN PERMAINAN PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK A TK PUTRA BANGSA AN-NUR KOTA KEDIRI

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

Mengenalkan Konsep Huruf Dengan Metode Permainan Kartu Huruf Pada Anak

PENGARUH KEMAMPUAN BERBICARA SISWA MELALUI PENDEKATAN KOMUNIKATIF DENGAN METODE SIMULASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Kata kunci: paragraf deskripsi, metode pembelajaran di luar ruang kelas

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK WONOREJO I KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN TAHUN

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

`MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA KELOMPOK A

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. gerakan menjadi ujaran. Anak usia dini biasanya telah mampu. mengembangkan keterampilan berbicara melalui percakapan yang dapat

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Program Studi PG-PAUD

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI KEGIATAN BERCERITA DENGAN MEDIA KOMPUTER PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN PETRA KOTA KEDIRI

JURNAL PENELITIAN. Oleh: SITI HINDUN M. H. NPM

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA ANAK

WARDOYO HARDIYANTI A53B090068

JURNAL PENELITIAN. Oleh: SITI SUWAIBAH NPM

UPAYA PENGENALAN VOCABULARY BAHASA INGGRIS ANAK USIA DINI KELOMPOK B MELALUI BERNYANYI DI RA ULUMUL QUR AN MEDAN

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PACELATHON MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS X AP SMK MUHAMMADIYAH KROYA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI MEMBACA MELALUI METODE STORY READING PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH KEPRABON SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KARYA ILMIAH PEMBELAJARAN DENGAN TEKNIK BERCERITA MELALUI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KOSAKATA ANAK DALAM BERBAHASA

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN EMOSIONAL MELALUI METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK A BA AISYIYAH NGALAS II KLATEN SELATAN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Meningkatkan Hasil Belajar Bercerita Melalui Media Boneka Tangan Pada Siswa Kelas II SDN Dukuhmencek 01 Sukorambi Jember

II. KAJIAN PUSTAKA. dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD FKIP UNP Kediri.

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS VII MTs PADURESO

PENINGKATAN MORAL ANAK USIA DINI MELALUI BONEKA JARI DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI 1 KOTO TUO KABUPATEN SIJUNJUNG ARTIKEL

BERCERITA DENGAN GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KOSAKATA ANAK USIA DINI

HUBUNGAN METODE BERCERITA DENGAN KEMAMPUAN ANAK BERBICARA DI KELOMPOK B PAUD MADAMBA PALU

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN BUKU CERITA BERGAMBAR PADA KELOMPOK A DI TK PERTIWI JANTI, POLANHARJO, KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DALAM MENYIMAK PUISI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI SASTRA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DINA NURHAYATI A

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sehingga menurut pengertian ini tujuan dari aktivitas berbicara adalah agar

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

PEMANFAATAN KOMIK STRIP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI UM METRO

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS MELALUI KEGIATAN BERNYANYI PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI I JIRAPAN 2012 / 2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X MAN PURWOREJO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA MENGGUNAKAN SOFTWARE MIXED COLORING APPLICATION PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK A DI TK WONOREJO KECAMATAN KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Rachma Hasibuan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENCERITAKAN PERISTIWA MELALUI MODEL ARTIKULASI DI KELAS III SDN 2 BOTUBILOTAHU KECAMATAN MARISA KABUPATEN POHUWATO

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

EKSPLORASI BERMAIN PERAN MIKRO ANAK USIA DINI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

Transkripsi:

ISSN 2301-9905 Volume 5, No. 2, Januari 2017 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan- Universitas Muhammadiyah Tangerang Peningkatan Kemampuan Berbicara Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Dongeng di Kelompok Bermain Az Zakiyyah Sri Hartati 1, Evy fitria 2 1,2 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Tangerang e-mail: 1 tati.hartatisri@yahoo.com, 2 evifitria7@gmail.com Abstrak Penelitian ini dilaksanakan di Kelas B Kelompok Bermain Az-Zakiyyah Kecamatan Periuk. Subyek penelitian 7 anak didik terdiri laki-laki 3 anak dan perempuan 4 anak, Penelitian dilakukan selama 3 (tiga) siklus. Data penelitian ini adalah data kemampuan berbicara anak, instrument pengambilan data dengan lembar pengamatan dan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Teknik analisa data dengan menggunakan data kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan analisa data diperoleh hasil pada pra siklus : kemampuan berbicara anak didik kategori Berkembang Sangat Baik ada 1 anak, katagori Belum Berkembang 6 anak. Siklus I kemampuan berbicara anak didik kategori Berkembang Sangat Baik 1 anak, katagori Mulai Berkembang 2 anak, Belum Berkembang 4 anak. Siklus II kemampuan berbicara anak didik kategori Berkembang Sangat Baik 1 anak, Berkembang Sesuai Harapan 4 anak, Belum Berkembang 2 anak. Siklus III kemampuan berbicara anak didik Berkembang Sangat Baik 7 anak.

Kata kunci: Kemampuan Berbicara, Dongeng, Anak Usia 5-6 tahun Pengantar Anak Usia Dini adalah aset masa depan bangsa yang sangat berharga. Kesalahan dalam pengasuhan, bimbingan dan pendidikan akan berakibat fatal bagi masa depan anak dikemudian hari, oleh karena itu aspek perumbuhan dan perkembangan anak harus diberikan rangsangan atau stimulus. Kehidupan manusia erat kaitannya dengan bahasa, dengan bahasa memudahkan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya. Salah satu aspek dalam berbahasa adalah berbicara. Kemampuan berbicara anak dapat dijadikan modal dasar anak dalam mempelajari hal-hal di sekitarnya. Kemampuan berbicara anak sangat mempengaruhi penyesuaian sosial dan pribadi anak, Itadz (2008, h.87) Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelompok B Kelompok Bermain Az-Zakiyyah menunjukan bahwa banyak anak yang masih kurang dalam kemampuan berbicara. Hal ini dapat dilihat pada kondisi anak yang belum dapat merangkai kata-kata menjadi kalimat yang mudah dipahami, anak-anak juga masih belum dapat bercerita dengan lancar/fasih. Struktur kalimat dan kosa kata anak juga belum berkembang dengan baik. Oleh karena itu peneliti mencoba menerapkan dongeng dalam pembelajaran dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak. 2 Vol.5. No. 2. Januari 2017

Berdasarkan pengembangan konseptual tindakan yang telah dipaparkan, maka hipotesis tindakan dari penelitian ini sebagai berikut : Penggunaan dongeng diduga dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada anak kelompok B Kelompok Bermain Az-Zakiyyah Kecamatan Periuk. Sujiono (2011, h.7) berpendapat bahwa usia lahir smapi enam tahun merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian seorang anak. Menurut Hurlock (1978, h.176) berbicara adalah bentuk bahasa yang menggunakanartikulasi atau kata-kata yang digunakan untuk menyampaikan maksud. Pendapat lain tentang hakikat berbicara juga diungkap oleh Dhieni, dkk (2009, h.3-6) bahwa berbicara bukanlah sekedar pengucapan kata atau bunyi, tetapi merupakan suatu alat untuk mengekspresikan, menyatakan, atau mengkomunikasikan pikiran, ide, maupun perasaan. Sumantri & Syaodih (2008, h.2.32) berpendapat bahwa berbicara merupakan salah satu alat komunikasi yang paling efektif. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa berbicara adalah suatu bahasa lisan untuk mengungkapkan sesuatu yang berupa pikiran, pendapat atau keinginan melalui kata-kata. Tarigan (Yuniawan, 2012, h.3) menerangkan bahwa ketrampilan berbicara adalah kemampuan untuk mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, mengatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Vol.5. No. 2. Januari 2017 3

Dyer (2004, h.95) berpendapat bahwa berbicara adalah kemampuan memahami dan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dan memenuhi kebutuhan dasar. Gage & Berliner (Dimyati & Mudjiono, 2009, h.208) berpendapat bahwa kemampuan berbicara merupakan kemampuan yang berhubungan dengan komunikasi lisan. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbicara adalah kemampuan untuk mengungkapkan sesuatu yang berupa pikiran, pendapat atau keinginan melalui kata-kata yang diucapkan. Menurut Seefeldt & Wasik(2008, h.75) mengatakan bahwa pada usia lima tahun perbendaharaan kata-kata anak meluas mencapai 5.000 ke 8.000 kata. Harris & Sipay (Dhieni, 2009, h.3.5) mengatakan bahwa menjelang usia 5-6 tahun, anak dapat memahami sekitar 8.000 kata. Dyer, dkk (2004, h.175) berpendapat bahwa pada usia 5 tahun anak sudah bisa menceritakan suatu cerita dan telah memiliki rasa humor. Dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbicara anak usia 5-6 tahun sedang berkembang sangat pesat, dukungan dan perhatian dari orang tua dalam mendorong anak untuk dapat meningkatkan kemampuan berbicara sangat dibutuhkan. Burn (Nurhendrayani, dkk, 2007, h.33) dongeng adalah cerita yang menggambarkan kejadian fiktif dan nyata. Menurut Abdul Latif (2012, h.14) mendongeng adalah bertutur dengan intonasi yang jelas, menceritakan sesuatu hal yang berkesan, menarik, memiliki nilai-nilai khusus dan tujuan khusus. Yudha (2007, h,19) menerangkan bahwa 4 Vol.5. No. 2. Januari 2017

dongeng sering diidentikkan sebagai cerita bohong, bualan, khayalan, atau cerita yang mengada-ada dan tidak ada manfaatnya. Benar dongeng adalah cerita rekaan, tetapi tidak berarti dongeng itu tidak bermanfaat. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa dongeng adalah suatu cerita dari kejadian nyata ataupun fiktif yang mempunyai tujuan untuk menghibur dan membawa pesan-pesan tertentu bagi yang mendengarkannya, dongeng juga sering dikaitkan dengan tema imajinatif. Mendongeng adalah media komunikasi yang disampaikan oleh penutur kepada pendengarnya. Menurut Hibana (Nurhendrayani, dkk, 2010, h.51) ada empat manfaat dari mendongeng yaitu, mengembangkan fantasi, menumbuhkan minat, membangun kedekatan serta sebagai media pembelajaran. Dongeng juga dapat melatih kemampuan bahasa anak, seperti yang diungkapkan oleh Yudha (2007, h.66) bahwa ketika bercerita atau mendengarkan cerita, anak belajar berbicara dalam gaya yang menyenangkan serta menambah perbendaharaan kata dan bahasanya. Itadz (2008, h.86) menjelaskan bahwa cerita yang bagus tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik, sekaligus merangsang berkembangnya komponen kecerdasan linguistik yang paling penting, yaitu kemempuan menggunakan bahasa untuk mencapai sasaran praktis. Berdasarka pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa mendongeng untuk anak usia dini selain menghibur juga sangat banyak manfaatnya. Vol.5. No. 2. Januari 2017 5

Dengan dongeng kita dapat mengajarkan berbagai hal kepada anak. Melalui dongeng anak belajar menyimak isi dari dongeng dan menceritakannya kembali, hal ini secara tidak langsung juga menstimulasi kemampuan berbicara anak. Metode Untuk mengukur tingkat kemampuan berbicara anak melalui dongeng anak kelompok B, peneliti mengacu pada metode Classroom Action Research atau yang lebih dikenal dengan sebutan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tindakan yang dilakukan pada Classroom Action Research ini adalah meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui dongeng anak kelompok B, dengan konsentrasi pada aspek perkembangan kemampuan kosa kata, struktur kalimat, pemahaman dan kefasiha/kelancaran berbicara. Tempat yang dijadikan lokasi penelitian ini adalah Kelompok B Kelompok Bermain Az-Zakiyyah Kelurahan Sangiang Jaya Kecamatan Periuk Kota Tangerang. Adapun waktu pelaksanaannya yaitu dimulai bulan Mei 2015 sampai bulan Juni 2015. Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Berdasarkan hal diatas maka dalam penelitian kemampuan berbicara anak melalui teknik nontes berupa lembar observasi yang 6 Vol.5. No. 2. Januari 2017

berupa daftar ( ), wawancara untuk guru dan dokumentasi berupa kamera pada setiap kegiatan penelitian dalam mengungkap pengembangan kemampuan berbicara melalui dongeng dalam pembelajaran anak kelompok B. Penarikan kesimpulan mengenai validasi data dan temuan dilakukan agar dapat mengembangkan kasualisasi akibat, efek, hasil dan pengaruh dari intervensi tindakan penelitian. Teknik pengumpulan data merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu penelitian bahkan merupakan suatu keharusan bagi seorang peneliti. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa teknik dalam proses pengumpulan data yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dan Pembahasan Pada pelaksanaan tindakan siklus 1, peneliti mengalami sedikit kesulitan karena perencanaan yang telah disusun tidak terlaksana dengan baik. Hal ini disebabkan karena anak kurang fokus dalam mendengarkan cerita, beberapa anak masih kesulitan untuk melanjutkan cerita dan menceritakan kembali dongeng yang telah didengar secara sederhana. Sehingga berdasarkan perhitungan yang dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : P = F X 100% N Vol.5. No. 2. Januari 2017 7

P = 3 X 100% 7 = 43% Berdasarkan dari temuan-temuan diatas dapat diperoleh hasil prosentase siklus 1 sebesar 43%, menunjukan bahwa secara keseluruhan anak belum mencapai indikator yang ditetapkan, sehingga diperlukan perbaikan di siklus 2. Pada pelaksanaan tindakan siklus II, sudah mulai banyak peningkatan dalam kemampuan berbicara anak. Anak-anak sudah mulai dapat merangkai kata-kata menjadi kalimat yang dapat dimengerti. Anak-anak juga belajar untuk menceritakan kembali dongeng yang telah didengarnya dengan dibantu oleh guru. Sehingga berdasarkan perhitungan yang dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : P = F X 100% N P = 5 X 100% 7 = 71% Berdasarkan temuan-temuan di atas diperoleh hasil prosentase siklus II sebesar 71% berdasarkan keterangan tersebut bahwa secara keseluruhan anak belum dapat mencapai indikator yang ditetapkan, sehingga diperlukan perbaikan di siklus III. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I dan siklus II maka pada siklus III pelaksanaan pembelajaran sudah 8 Vol.5. No. 2. Januari 2017

berjalan dengan baik, ini dapat di lihat pada data dari 7 orang anak semua sudah mencapai indikator yang ditetapkan. Hal ini dapat di lihat dari prosentasi antara siklus I yaitu 43%, 71% pada siklus II dan 100% pada siklus III. Sehingga berdasarkan perhitungan yang dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : P = F X 100% N P = 7 X 100% 7 = 100% Berdasarkan hasil tindakan peneliti dan kolaborator diputuskan bahwa penelitian berhenti di siklus III. Karena kemampuan berbicara anak sudah meningkat secara signifikan dari kondisi awal 14%, siklus I menjadi 43%, siklus II 71% dan siklus III meningkat menjadi 100%. Dari hasil obsevasi diketahui bahwa kemampuan berbicara anak usia 5-6 tahun di Kelompok Bermain Az-Zakiyyah dapat meningkat melalui dongeng. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan, pembelajaran melalui dongeng yang dilakukan dengan baik dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak usia 5-6 tahun di Kelompok Bermain Az-Zakiyyah Kecamatan Periuk. Dongeng yang digunakan dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak usia 5-6 tahun di Kelompok Bermain Az-Zakiyyah Vol.5. No. 2. Januari 2017 9

Kecamatan Periuk. Hal ini ditandai adanya peningkatan kemampuan berbicara anak dimana pada kondisi awal 14%, siklus I sebesar 43%, siklus II sebesar 71% dan siklus III sebesar 100% sehingga prosentase kenaikan dari pra siklus (kondisi awal) ke siklus 1 adalah sebesar 29%, prosentase kenaikan dari siklus ke I ke siklus II adalah 28 % dan prosentase dari siklus II ke siklus III adalah 29%. Daftar Acuan Abdul, L. M. Hakim. (2012). The Miracle Of Story Telling. Jakarta : Zikrul Abdul Majid Abdul Aziz. (2002). Mendidik Dengan Cerita. Bandung : Remaja Rosdakarya. Ahyani Nia. (2014). Upaya Meningkatkan Kemampuan Bercerita Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Bermain Boneka Jari Pada Siswa Kelompok B Di TK Al-Istiqomah Baiturrahman Tangerang. Skripsi. Tangerang : Universitas Muhammadiyah Tangerang. Arikunto, S., Suhardjono., & Supardi. (2014). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: Gramedia. Dhieni, N, dkk (2009). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta :Universitas Terbuka. Dimyati & Mujiono. (2009). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. 10 Vol.5. No. 2. Januari 2017

Dyer, L, MCD,CCC-SLP. (2009) Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer. Hurlock, E. (1978). Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga. Isnanto. (2013). Mengasuh Anak Dengan Bijak. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Itadz. (2008). Cerita Untuk Anak Usia Dini. Yogyakarta : Tiara Wacana Kusumah, W & Dwitagama, D. (2012). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Indeks. Mazdasary Aulia. (2014). Upaya Meningkatkan Ketrampilan Berbicara Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Metode Bercerita Dengan Media Wayang Kertas Di RA An- Nisa Karawaci Tangerang. Skripsi. Tangerang : Universitas Muhammadiyah Tangerang. Nurhendrayani, dkk.(2007). Strategi Pembelajaran Kelompok Bermain Melalui Metode Mendongeng. Bandung : (BP-PLSP) Regional II Jayagiri. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 58. (2009). Peraturan Pemerintah Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional. Purwaningrum Sri, (2013). Peningkatan Kemampuan Berbicara Anak Usia 3-4 Tahun Melalui Media Permainan Dadu Di PAUD Mawar Ciputat Tangerang Selatan. Jakarta : Universitas Muhammadiyah Jakarta. Seefeldt, C & Wasik, W. A. (2008). Pendidikan Anak Usia Dini. Indonesia : PT Indeks. Vol.5. No. 2. Januari 2017 11

Sudjana, N, (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya. Sugiyono, (2009). Memahami Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Alfabeta. Sujiono, (2011). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Indeks Sumantri & Syaodih, (2008). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Universitas Terbuka Departemen Pendidikan Nasional. Suryadi, (2011). Manajemen PAUD. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20, (2003). Sistem Pendidikan Nasional. Vatilima Hamid, (2005). Metode Penelitian. Bandung : Alfabeta Wiriaatmadja, R, (2014). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Yudha Andi. (2007). Cara Pintar Mendongeng. Bandung : PT Mizan Bunaya Kreativitas. 12 Vol.5. No. 2. Januari 2017