- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

2011, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Le

20, No.62 2 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembar

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4266); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaha

2017, No Meningat : 1. Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 6/Menhut-II/2013 TENTANG

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI LEMBAGA SANDI NEGARA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik I

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SAIANAN

2017, No Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tentang Penetapan Rencana Strategis Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

2017, No Peraturan Presiden Nomor 130 Tahun 2017 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin P

2016, No Pembangunan tentang Pedoman Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Badan P

2017, No Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 7) sebagai

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. UMUM

2015, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

-1- REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nasional tentang Tata Cara Pengangkatan Pelaksana Tugas di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Penilaian. Prestasi Kerja. PNS. Pedoman.

- 1 - REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik I

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BERITA NEGARA. No.745, 2016 BKPM. Tunjangan Kinerja. Jabatan. Kelas Jabatan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

2017, No masing-masing Kementerian/Lembaga mempunyai kewajiban untuk menyusun peraturan perundang-undangan yang mengatur pedoman penyusunan for

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomo

2017, No Nomor 29 Tahun 2016 tentang Tata Cara Mempekerjakan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perub

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI Nomor: SOP /KP 03 01/SMO

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Mengingat

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

2017, No Tahun 2017 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian (inpassing), masing-masing Kementer

-2-3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977

2017, No Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun ; Mengingat : 1. Und

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2018, No Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2007 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Instruktur; 3. Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 1995 t

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lemb

, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166

2017, No di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tenta

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 37, Tam

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

2016, No Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparat

2016, No Birokrasi Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perkayasa dan angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 T

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

BATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

- 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2018 TENTANG SASARAN KERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan pembinaan Pegawai Negeri Sipil berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil; b. bahwa dalam rangka mendorong peningkatan kinerja pegawai perlu dilakukan penilaian kinerja pegawai Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi secara berkesinambungan melalui sasaran kerja pegawai; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tentang Sasaran Kerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;

- 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 33); 3. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 463); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 9 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1075) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 9 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 808); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TENTANG SASARAN KERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI.

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pegawai di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang selanjutnya disebut Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai lain yang berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang diangkat dalam suatu jabatan atau ditugaskan dan bekerja secara penuh pada satuan organisasi di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. 2. Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS. 3. Target adalah jumlah beban kerja yang akan dicapai dari setiap pelaksanaan tugas jabatan. 4. Perencanaan Kinerja adalah proses menentukan kegiatan tugas pokok jabatan dan Target yang akan dicapai oleh seorang Pegawai yang disusun dan disepakati bersama antara Pegawai dengan pejabat penilai yang dapat diukur melalui indikator kinerja. 5. Pelaksanaan Kinerja adalah kegiatan yang dilaksanakan Pegawai berdasarkan Perencanaan Kinerja sesuai dengan tugas dan fungsinya yang telah ditetapkan di awal tahun. 6. Laporan Pelaksanaan Kinerja adalah proses penyusunan laporan realisasi capaian SKP kepada pejabat penilai. 7. Penilaian Kinerja adalah kegiatan untuk menilai capaian SKP dengan cara membandingkan antara realisasi kerja dengan Target. 8. Rencana Strategis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang selanjutnya disebut Renstra adalah dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah untuk periode 5 (lima) tahun yang merupakan penjabaran dari visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan sesuai dengan

- 4 - tugas pokok dan fungsi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang disusun dengan berpedoman pada rencana pembangunan jangka menengah nasional. 9. Rencana Kerja Tahunan yang selanjutnya disingkat RKT adalah rencana yang memuat kegiatan tahunan dan Target yang akan dicapai sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan oleh unit kerja. 10. Pejabat Penilai adalah atasan langsung Pegawai yang dinilai dengan ketentuan paling rendah pejabat struktural Eselon IV atau pejabat lain yang ditentukan. 11. Atasan Pejabat Penilai adalah atasan langsung dari Pejabat Penilai. Pasal 2 Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai acuan untuk Pegawai dan Pejabat Penilai dalam melakukan Penilaian Kinerja Pegawai dengan tujuan meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan prestasi kerja, pengembangan potensi dan karir Pegawai, serta pengembangan manajemen dan organisasi. BAB II PERENCANAAN KINERJA Pasal 3 (1) Pelaksanaan tugas dan fungsi Pejabat Pimpinan Tinggi Madya harus mengacu pada Renstra dan RKT organisasi. (2) Pelaksanaan tugas dan fungsi pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijabarkan dalam Perencanaan Kinerja unit kerja eselon I sebagai sasaran kerja unit kerja eselon I. (3) Sasaran kerja unit kerja eselon I sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dioperasionalkan menjadi SKP Pejabat Pimpinan Tinggi Madya.

- 5 - Pasal 4 (1) Kegiatan tugas dan fungsi Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama harus mengacu pada RKT unit kerja eselon I. (2) Kegiatan tugas dan fungsi pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijabarkan dalam Perencanaan Kinerja unit kerja eselon II sebagai sasaran kerja unit kerja Eselon II. (3) Sasaran kerja unit kerja Eselon II sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dioperasionalkan menjadi SKP Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama. Pasal 5 (1) Kegiatan tugas dan fungsi bagi pejabat yang menduduki eselon selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4 mengacu pada RKT unit kerja eselon Pejabat Penilai yang dijabarkan dalam Perencanaan Kinerja unit kerja masing-masing secara berjenjang. (2) Sasaran kerja unit kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dioperasionalkan menjadi SKP pejabat Eselon masingmasing. Pasal 6 (1) Kegiatan tugas pejabat pelaksana harus mengacu pada RKT unit kerja Pejabat Penilai. (2) Kegiatan tugas Pejabat Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijabarkan dalam Perencanaan Kinerja sebagai SKP pejabat pelaksana. Pasal 7 (1) Kegiatan tugas pejabat fungsional tertentu mengacu pada RKT unit kerja paling tinggi pada unit kerja pejabat tersebut ditempatkan. (2) Kegiatan tugas pejabat fungsional tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijabarkan dalam Perencanaan Kinerja sebagai SKP pejabat fungsional tertentu.

- 6 - BAB III PENYUSUNAN SASARAN KERJA PEGAWAI Pasal 8 (1) Setiap Pegawai wajib menyusun SKP sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. (2) SKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam formulir SKP. (3) Formulir SKP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit memuat: a. identitas Pejabat Penilai; b. identitas Pegawai; c. kegiatan tugas jabatan; d. angka kredit; dan e. target. (4) Bentuk formulir SKP untuk jabatan struktural, jabatan fungsional umum, dan jabatan fungsional tertentu serta petunjuk pengisiannya tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 9 Angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) huruf d diisi oleh pejabat fungsional tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai penilaian dan penetapan angka kredit yang berlaku bagi pejabat fungsional tertentu. Pasal 10 (1) Target sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) huruf e meliputi: a. kuantitas untuk menentukan jumlah hasil kerja yang dicapai; b. kualitas untuk menentukan mutu hasil kerja yang dicapai; c. waktu untuk menentukan lamanya proses setiap hasil kerja yang dicapai; dan

- 7 - d. biaya untuk menentukan jumlah anggaran yang digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan. (2) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d digunakan jika kegiatan tugas jabatan yang dilakukan dianggarkan pembiayaannya. Pasal 11 (1) SKP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) harus disetujui dan ditetapkan oleh Pejabat Penilai paling lambat tanggal 20 Januari tahun berikutnya. (2) Dalam hal SKP yang sudah disusun belum ditetapkan oleh Pejabat Penilai sampai batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), SKP ditetapkan oleh Atasan Pejabat Penilai. Pasal 12 SKP yang telah disetujui dan ditetapkan oleh Pejabat Penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 merupakan penetapan kontrak prestasi kerja dan digunakan sebagai ukuran penilaian prestasi kinerja Pegawai. Pasal 13 Pegawai yang tidak menyusun SKP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) dijatuhi hukuman disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB IV PELAKSANAAN KINERJA Pasal 14 (1) Setiap Pegawai wajib melaksanakan tugas jabatan sesuai dengan SKP yang telah disetujui dan ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11. (2) Selain melakukan tugas jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pegawai dapat melakukan:

- 8 - a. tugas tambahan yang merupakan kegiatan pendukung tugas jabatan yang dibebankan oleh Pejabat Penilai atau pimpinan; dan/atau b. kreativitas yang bermanfaat bagi organisasi. (3) Dalam hal Pegawai melaksanakan tugas tambahan yang bukan di bawah kendali Pejabat Penilai, pimpinan yang menugaskan memberikan informasi kepada Pejabat Penilai mengenai kinerja Pegawai yang bersangkutan pada akhir penugasan. (4) Tugas tambahan dan kreativitas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan kegiatan yang tidak direncanakan sebelumnya. (5) Tugas tambahan dan kreatifitas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberi bobot dan nilai. Pasal 15 Pejabat Penilai memantau pelaksanaan SKP yang telah disetujui dan ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan SKP. Pasal 16 Pegawai mendokumentasikan setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai bentuk pertanggungjawaban dari SKP yang telah ditetapkan. BAB V LAPORAN PELAKSANAAN KINERJA Pasal 17 (1) Pegawai wajib melaporkan secara tertulis Pelaksanaan Kinerja disertai dengan SKP kepada Pejabat Penilai. (2) Laporan Pelaksanaan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. realisasi capaian SKP; b. penjelasan yang diperlukan atas realisasi capaian SKP; dan c. kendala yang dihadapi dalam realisasi capaian SKP.

- 9 - Pasal 18 Selain memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Laporan Pelaksanaan Kinerja untuk pejabat fungsional tertentu disertai dengan dokumen pendukung sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 19 Laporan Pelaksanaan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) dan Pasal 18 disampaikan kepada Pejabat Penilai paling lambat tanggal 15 Desember tahun berjalan. BAB VI PENILAIAN CAPAIAN SKP Pasal 20 (1) Penilaian Kinerja Pegawai terdiri atas unsur: a. capaian SKP; dan b. perilaku. (2) Capaian SKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan setiap bulan sebagai bahan evaluasi kinerja Pegawai. (3) Penilaian SKP setiap bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan membandingkan antara realisasi kerja selama 1 (satu) bulan dengan target kerja yang telah ditetapkan selama 1 (satu) tahun. (4) Penilaian capaian SKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan oleh Pejabat Penilai berdasarkan Laporan Pelaksanaan Kinerja yang disampaikan oleh Pegawai. (5) Dalam hal Pejabat Penilai tidak dapat melakukan penilaian dalam batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (3), penilaian dilakukan oleh Atasan Pejabat Penilai. Pasal 21 Penilaian Kinerja Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) dalam 1 (satu) tahun dihitung dengan

- 10 - mengakumulasi tingkat capaian SKP setiap bulan dan perilaku. Pasal 22 Penilaian perilaku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) huruf b meliputi aspek: a. orientasi pelayanan; b. integritas; c. komitmen; d. disiplin; e. kerja sama; dan f. kepemimpinan. Pasal 23 Formulir penilaian capaian SKP atas tugas jabatan, tugas tambahan, dan kreativitas, dan petunjuk pengisian serta rumus penghitungannya sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 24 Nilai capaian kinerja Pegawai dinyatakan dengan angka dan sebutan: a. 91 - ke atas : Sangat Baik; b. 76-90 : Baik; c. 61-75 : Cukup; d. 51-60 : Kurang; dan e. 50 - ke bawah : Buruk. Pasal 25 Penyusunan SKP dan penilaian kinerja Pegawai menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian. Pasal 26 (1) Capaian Kinerja Pegawai bulanan diinput paling lambat setiap tanggal 10 bulan berikutnya.

- 11 - (2) Capaian Kinerja Pegawai divalidasi oleh Atasan Langsung paling lama 2 (dua) hari kerja sejak diinput sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk selanjutnya diverifikasi. Pasal 27 (1) Dalam hal SKP tidak tercapai yang diakibatkan oleh faktor di luar kemampuan Pegawai, penilaian didasarkan pada pertimbangan kondisi penyebabnya. (2) Faktor di luar kemampuan Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup antara lain: a. bencana alam; b. keadaan darurat atau keadaan lain yang dinyatakan oleh pemerintah; c. hambatan yang ditimbulkan oleh mekanisme dari organisasi; dan d. Target pekerjaaan tergantung pada pihak, unit kerja, dan/atau instansi lain. BAB VII REVISI SASARAN KINERJA PEGAWAI Pasal 28 (1) Dalam keadaan tertentu, SKP yang telah disetujui dan ditetapkan dapat direvisi. (2) Keadaan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu: a. terjadi perubahan Perencanaan Kinerja Unit Kerja; dan b. terjadi perubahan kondisi kepegawaian yang signifikan. (3) Perubahan kondisi kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b mencakup antara lain: a. perubahan jenis jabatan Pegawai; b. perubahan jenjang jabatan pejabat fungsional tertentu; c. alih tugas jabatan Pegawai; d. menjalani cuti di luar tanggungan negara; atau

- 12 - e. menjalani tugas belajar atau mengikuti pendidikan dan pelatihan paling singkat 6 (enam) bulan. Pasal 29 (1) Dalam hal terjadi perubahan kondisi kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) huruf b, revisi SKP harus dilakukan paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal perubahan kondisi kepegawaian tersebut ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang. (2) Revisi SKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Pejabat Penilai. BAB VIII PELAPORAN, MONITORING, DAN EVALUASI KINERJA Pasal 30 (1) Unit kerja melaporkan rekapitulasi hasil penilaian capaian SKP. (2) Rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi melalui Kepala Bagian Kepegawaian, Biro Sumber Daya Manusia dan Umum untuk unit kerja eselon I. (3) Rekapitulasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sudah harus diterima paling lama pada tanggal 20 Februari tahun berikutnya. Pasal 31 (1) Terhadap hasil penilaian capaian SKP dilakukan monitoring dan evaluasi. (2) Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pejabat Penilai dan diketahui Atasan Pejabat Penilai.

- 13 - Pasal 32 Hasil evaluasi terhadap penilaian capaian SKP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 menjadi dasar pertimbangan penyusunan RKT. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 33 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, SKP yang telah ditetapkan sebelum Peraturan Menteri ini mulai berlaku wajib disesuaikan dengan Peraturan Menteri ini paling lambat 4 (empat) bulan terhitung sejak tanggal Peraturan Menteri ini diundangkannya. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 34 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 14 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 Desember 2018 Tanda Tangan Menteri Penanggung Jawab Paraf Tanggal Pengendali Administrasi (Sekretaris Jenderal) Pengendali Aspek Hukum (Karo Hukum dan Ortala) Pembuat Konsep (Plt. Karo SDM dan Umum) MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, ttd. EKO PUTRO SANDJOJO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 31 Desember 2018 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2018 NOMOR 1914 Salinan sesuai aslinya Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kepala Biro Hukum, Organisasi, dan Tata Laksana Undang Mugopal

- 15 - LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI NOMOR 21 TAHUN 2018 TENTANG SASARAN KERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI BENTUK FORMULIR SASARAN KERJA PEGAWAI DAN PETUNJUK PENGISIAN SASARAN KERJA PEGAWAI A. Bentuk Formulir Sasaran Kerja Pegawai No I. PEJABAT PENILAI No II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI 1. Nama 1. Nama 2. NIP 2. NIP 3. Pangkat/Gol. Ruang 3. Pangkat/Gol. Ruang 4. Jabatan 4. Jabatan 5. Unit Kerja 5. Unit Kerja No III. KEGIATAN TUGAS JABATAN TARGET Angka Kredit KUANTITAS KUALITAS/ WAKTU BIAYA /OUTPUT MUTU 1 2 3 4 5 6 7 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Pejabat Penilai,...,... 2018 Pegawai yang Dinilai, (...) NIP. (...) NIP.

- 16 - B. Petunjuk Pengisian Sasaran Kerja Pegawai Nomor (Kolom) Nomor Kode Uraian 1 2 3 - I Tulislah Nama, NIP, pangkat/golongan ruang, jabatan, unit kerja dari Pejabat Penilai. - II Tulislah Nama, NIP, pangkat/golongan ruang, jabatan, unit kerja dari Pegawai yang Dinilai. 1 - Cukup jelas. 2 III Tulislah kegiatan tugas jabatan dari Pegawai yang Dinilai maksimum 10 (sepuluh) kegiatan. 3 - Tulislah angka kredit (AK) setiap kegiatan tugas jabatan pegawai yang menduduki jabatan fungsional tertentu. 4 - Tulislah target kuantitas/output dari setiap kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan Pegawai yang Dinilai. 5 - Tulislah target kualitas/mutu dari setiap kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan Pegawai yang Dinilai. 6 - Tulislah target waktu dari setiap kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan Pegawai yang Dinilai. 7 - Tulislah target biaya apabila ada dari setiap kegiatan tugas jabatan yang akan dilakukan Pegawai yang Dinilai. MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, ttd. EKO PUTRO SANDJOJO Salinan sesuai aslinya Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kepala Biro Hukum, Organisasi, dan Tata Laksana Undang Mugopal

- 17 - LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI NOMOR 21 TAHUN 2018 TENTANG SASARAN KERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI FORMULIR PENILAIAN CAPAIAN SKP ATAS TUGAS JABATAN, TUGAS TAMBAHAN, DAN KREATIVITAS, DAN PETUNJUK PENGISIAN SERTA RUMUS PENGHITUNGANNYA A. Bentuk Formulir Penilaian Capaian Sasaran Kerja Pegawai atas tugas jabatan, tugas tambahan, dan kreativitas No I. PEJABAT PENILAI No II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI 1. Nama 1. Nama 2. NIP 2. NIP 3. Pangkat/Gol. Ruang 3. Pangkat/Gol. Ruang 4. Jabatan 4. Jabatan 5. Unit Kerja 5. Unit Kerja No I. Kegiatan Tugas Jabatan AK Kualitas /mutu TARGET Waktu biaya AK Kuantitas/ Output REALISASI Kuantitas/ Output Kualitas /Mutu PENGHITUNGAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 3 4 5 6 A. TUGAS TAMBAHAN B. KREATIFIT AS NILAI CAPAIAN SKP Waktu Biaya Nilai Capaian SKP...,... 2018 Pejabat Penilai, (...) NIP.

- 18 - B. Petunjuk Pengisian Sasaran Kerja Pegawai dan Rumus Penghitungan Nilai Capaian Sasaran Kerja Pegawai Nomor kolom Nomor kode Uraian 1 2 3 1 - Cukup jelas. 2 - Tulislah kegiatan pokok jabatan. 3 - Tulislah angka kredit untuk masing masing kegiatan tugas jabatan pegawai yang menduduki jabatan fungsionalis tersebut. 4 - Tulislah kuantitas untuk masing masing kegiatan tugas jabatan. 5 - Tulislah kualitas untuk masing masing kegiatan tugas jabatan. 6 - Tulislah waktu untuk masing masing kegiatan tugas jabatan. 7 - Tulislah biaya untuk masing masing kegiatan tugas jabatan. 8 - Tulislah realisasi angka kredit untuk masing kegiatan tugas jabatan. 9 - Tulislah realisasi kuantitas yang telah dihasilkan untuk masing masing kegiatan tugas jabatan. 10 - Tulislah realisasi kualitas yang telah dihasilkan untuk masing masing kegiatan tugas jabatan. 11 - Tulislah realisasi waktu yang telah digunakan untuk masing masing kegiatan tugas jabatan. 12 - Tulislah realisasi biaya yang telah digunakan untuk masing masing kegiatan tugas jabatan. 13 - Hitunglah nilai capaian dari pegawai yang dinilai dengan menggunakan rumus:

- 19-13 - Hitunglah nilai capaian dari pegawai yang dinilai dengan menggunakan rumus: 14 - Tulislah apabila ada tugas tambahan / unsur penunjang,dan kreativitas kemudian hitunglah nilai tugas tambahan/unsur penunjang dengan menggunakan rumus: PTt = RO x 10 x 10% TO Hitunglah nilai kreatifitas dengan menggunakan rumus : PKr = RO x 30 x 30% TO MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, Salinan sesuai aslinya Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kepala Biro Hukum, Organisasi, dan Tata Laksana ttd. EKO PUTRO SANDJOJO Undang Mugopal