RINGKASAN PENELITIAN HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN SIKAP WANITA USIA SUBUR (WUS) TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN PAP SMEAR Ni Nyoman Deni Witari Ni Putu Yuliandari Akademi Kebidanan Kartini Bali E-mail : akkb2008@yahoo.co.id Abstract : Relationship Motivasion with attitude about fertile woman on the use of health services in pap smear.cervical cancer is the number one killer in Indonesia. Indonesia has created programs to prevent cervical cancer, among which pap smear aimed at finding cancer early stage and reduce the incidence of cervical cancer. The purpose of this study is to determine the relationship between motivation and attitude of women of childbearing age on the utilization of services in health centers III pap smear South Denpasar 2016. This research is an analytic correlation with cross sectional approach, conducted in Puskesmas III South Denpasar. The number of samples taken by accidental sampling technique, with the number of respondents as many as 40 respondents.the results of this research show the majority, or 23 respondents (57.5%) had low motivation and mostly or 21 respondents (52.5%) have a negative attitude. Based on the test data were analyzed using Spearman rank correlation test through SPSS computer assistance obtained rs 0.803 which lies between 0.80 to 1.00, which means the level of relationship is very strong and with a level of significance (p <0.05). In this study, p value = 0.000 <0.05, which means that there is a relationship between motivation and attitude of women of childbearing age on the utilization of the pap smear. Abstract : Hubungan Motivasi Dengan Sikap Wanita Usia Subur Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Pap Smear. Kanker serviks merupakan pembunuh nomor satu di Indonesia. Indonesia telah dibuat program-program untuk mencegah kanker serviks, diantaranya yaitu pap smear yang bertujuanuntuk menemukan stadium kanker yang lebih awal dan menurunkan angka kejadian kanker serviks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi dengan sikap wanita usia subur terhadap pemanfaatan pelayanan pap smear di Puskesmas III Denpasar Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional, yang dilakukan di Puskesmas III Denpasar Selatan. Jumlah sampel diambil dengan teknik accidental sampling, dengan jumlah responden sebanyak 40 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar atau 23 responden (57,5%) memiliki motivasi rendah dan sebagian besar atau 21 responden (52,5%) memiliki sikap yang negatif. Berdasarkan uji analisis data menggunakan uji korelasi rank spearman melalui bantuan komputer SPSS diperoleh r s 0,803 yang terletak antara 0,80-1,00 yang artinya tingkat hubungannya sangat kuat dan dengan tingkat signifikansi (p<0,05). Dalam penelitian ini xi
p value = 0,000 <0,05 yang berarti ada hubungan antara motivasi dengan sikap wanita usia subur terhadap pemanfaatan pelayanan pap smear. Kata kunci : Motivasi, Sikap, WUS, Pap Smear Kesehatan reproduksi adalah keadaan kesehatan fisik, mental, dan sosial yang utuh dan bukan hanya penyakit dan kelemahan, dalam segala hal yang berhubungan dengan sistim reproduksi dan fungsi-fungsi serta proses-prosesnya. Berbagai gangguan kesehatan reproduksi umumnya muncul karena masalah-masalah yang tidak diduga (Romauli, 2011). Kanker serviks menjadi pembunuh terbesar karena sifatnya yang datang dengan diam-diam sehingga ketika seseorang menyadari ada ketidaknormalan dalam dirinya, stadiumnya sudah lanjut. Kanker serviks yang sudah memasuki stadium lanjut biasanya sulit untuk disembuhkan dan akhirnya menyebabkan kematian dalam jangka waktu yang cepat (Rozi, 2013). Kanker ini umumnya menyerang wanita usia 35 55 tahun. Perjalanan penyakit kanker serviks ini terbilang cukup panjang (Rozi, 2013).Di Indonesia sendiri sebetulnya telah dibuat program program untuk mencegah kanker serviks, seperti penyuluhan kesehatan terkait kanker serviks, imunisasi kanker serviks, dan deteksi dini kanker serviks diantaranya yaitu IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dan pap smear. Upaya deteksi dini seperti pap smear dan IVA sebenarnya termasuk dalam pencegahan sekunder (secondary prevention) yang bertujuanuntuk menemukan stadium kanker yang lebih awal dan menurunkan angka kejadian kanker serviks (Nugroho, 2012).Pentingnya melakukan deteksi dini seperti pap smear dan IVA masih xii
belum disadari oleh kebanyakan wanita di Indonesia(Rozi, 2013). Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2010, menyatakan bahwa setiap tahunnya 230.000 wanita meninggal akibat kanker serviks. Di Indonesia, diperkirakan 52 juta perempuan Indonesia berisiko terkena kankerserviks, sementara 36 persen perempuan dari seluruh penderita kanker adalah pasien kanker serviks. melakukan IVA test. Jadi dari 4514 WUS yang berada di wilayah Puskesmas III Denpasar selatan hanya 8,9 % WUS yang sudah melakukan IVA test dan 1,6 % WUS yang sudah melakukan pap smear. Berdasarkan data tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan Motivasi dengan Sikap WUS terhadap Pemanfaatan Pelayanan Pap Smear di Puskesmas III Denpasar Selatan Tahun 2013 di Provinsi Bali terdapat 199 wanita terkena kanker serviks dan di Kota Denpasar terdapat 44 orang yang terkena kanker serviks pada tahun 2013 (Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2013). Menurut data tahunan Puskesmas III Denpasar Selatan pada tahun 2015 di wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Selatan terdapat 4.514 WUS yang sudah menikah dan tercatat 70 WUS yang sudah melakukan pap smear dan 400 WUS yang sudah METODE Penelitian ini adalah penelitian analitik yaitu untuk menganalisa hubungan motivasi dengan sikap WUS terhadap pemanfaatan pelayanan pap smear dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua WUS yang berkunjung ke Puskesmas III Denpasar Selatan, dengan jumlah kunjungan rata-rata xii
dalam tiga bulan terakhir sebanyak 235 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling.instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner. Analisa data analisis univariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap variabel dari hasil penelitian umumnya hasil analisis ini menghasilkan distribusi untuk memperoleh distribusi dari tiap variabel yang diteliti menurut (Arikunto, 2006).Hasil penelitan disajikan dalam bentuk tabel presentase kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan skala (Arikunto, 2010) Tehnik analisa data bivariate yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji statistik non parametrik, yaitu dengan menggunakan rumus Rank Spearman. tingkat kepercayaan 95% maka untuk mengetahui p ini signifikan atau tidak, maka dari itu diperlukan perbandingan nilai probabilitas 0,05 sehingga dapat ditentukan hipotesis yang diterima. Bila hasil p < 0,05 maka Ha diterima berarti ada hubungan, dan hasil p 0,05 maka Ho diterima berarti tidak ada hubungan HASIL DAN PEMBAHASAN Data dideskripsikan sesuai hasil sebagai berikut. Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Motivasi Responden Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Pap Smear di Puskesmas III Denpasar Selatan Frekuensi Motivasi No (f) Persentase (%) 1 Tinggi 17 42.5 2 Rendah 23 57.5 Jumlah 68 100 Sumber : Data Primer Penelitian Berdasarkan tabel 5.1 di atas didapatkan bahwa dari 40 responden hampir setengahnya atau 17 responden (42,5%) memiliki motivasi tinggi, sebagian besar atau 23 responden (57,5%) memiliki motivasi rendah. xiii
Menurut Kamus Besar Indonseia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri sendiri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu (KBBI,2008). Motivasi dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu tinggi dan rendah Sebagian besar motivasi responden di Puskesmas III Denpasar Selatan tergolong dalam kategori rendah, menurut asumsi peneliti ini dikarenakan mereka kurang mendapatkan informasi mengenai pelayanan pap smear baik dari petugas kesehatan, tetangga, serta beberapa faktor diantaranya lingkungan, dukungan keluarga atau suami, faktor fisik, umur, fasilitas dan media (Taufik, 2007) Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Pap Smear di Puskesmas III Denpasar Selatan Frekuensi No Sikap Persentase (f) 1 Positif 19 47.5 2 Negatif 21 52.5 Jumlah 40 100 Sumber : Data Primer Penelitian (%) Berdasarkan tabel 5.2 diperoleh bahwa dari 40 responden, hampir setengahnya atau 19 responden (47,5%) memiliki sikap yang positif dan sebagian besar atau 21 responden (52,5%) memiliki sikap yang negatif. Menurut Zimbardo dan Ebbesen dalam Ahmadi (2009), pengertian sikap adalah suatu predisposisi (keadaan mudah terpengaruhi) terhadap seseorang, ide, atau objek yang berisi komponen komponen cognitive, affective, dan behavior. Menurut asumsi peneliti sikap negatif wanita usia subur dipengaruhi oleh orang lain yang dianggap penting, fasilitas, dan faktor emosi dalam diri sendiri.faktor lain yang dianggap penting yaitu pengaruh suami yang bersikap negatif sehingga ibu ikut xiv
bersikap negatif. Faktor emosi dalam diri sendiri yaitu perasaan takut dalam menerima kenyataan bahwa hasil pemeriksaan pap smear terdapat sel abnormal responden (87%) memiliki sikap negatif. Hasil uji statistik yang telah dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman melalui komputerisasi SPSS versi 17 dengan N o Tabel 5.3 Tabel Silang Hubungan Motivasi dengan Sikap Wanita Usia Subur (WUS) terhadap Pemanfaatan Pelayanan Pap Smear di Puskesmas III Denpasar Selatan Motivasi 1 Tinggi 2 Rendah Sikap Positif Negatif Total F % f % F % 16 94,1 1 5,9 17 100 3 13 20 87 23 100 Sumber : Data Primer Penelitian Berdasarkan tabel 5.3 diperoleh bahwa dari 17 responden yang bermotivasi tinggi hampir seluruhnya atau 16 responden (94,1%) memiliki sikap positif dan sebagian kecil atau satu responden (5,9%) memiliki sikap negatif dan dari 23 responden yang bermotivasi rendah sebagian kecil atau tiga responden (13%) memiliki sikap positif dan hampir seluruhnya atau 20 tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,803 yang terletak antara 0,80-1,00 dan nilai probabilitasnya sebesar 0,000 (p < 0,05). Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan dengan tingkat korelasi sangat kuat antara motivasi dan sikap remaja terhadap pemanfaatan pelayanan pap smear di Puskesmas III Denpasar Selatan. Motivasi merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya sikap seseorang karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku didasari oleh motivasi. Semakin tinggi motivasi xv
wus dalam pemanfaatan pelayanan pap smear maka semakin positif pula 2. Sebagian besar wanita usia subur memiliki sikap negatif sikapwus dalam pemanfaatan terhadap pemanfaatan pelayanan pap smear. Sikap WUS yang positif berasal dari motivasi yang tinggi begitu pula sebaliknya.hal ini sesuai dengan pendapat Azwar (2011) selain dipengaruhi oleh motivasi, sikap juga dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, media massa, lembaga pendidikan, dan faktor emosional. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian hubungan motivasi dengan sikap wanita usia subur (WUS) terhadap pemanfaatan pelayanan pap smear di Puskesmas III Denpasar Selatan dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Sebagian besar wanita usia subur memiliki motivasi rendah terhadap pemanfaatan pelayanan pap smear. pelayanan pap smear. 3. Ada hubungan yang sangat kuat antara motivasi dengan sikap wanita subur terhadap pemanfaatan pelayanan pap smear. DAFTAR RUJUKAN Ahmadi, A. (2009).Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta Arikunto. (2005).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta : Rineka Cipta (2007) Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Aziz Alimul. (2008) Metode Penelitian Keperawatan dan Teknis Analisis Data. Jakarta : salemba jakarta. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), (2008)Materi Fasilitas Kanker Alat Reproduksi. Jakarta : Badan Koordinasi keluarga Berencana Nasional. Bertiani (2009)Cara Cerdas Menghadapi Kanker Serviks. Yogyakarta : Genius xvi
Printika. Data Dinas Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2013. www.diskes.baliprov.go.id Dizon, D. (2011) 100 Tanya Jawab Mengenai Kanker Serviks. Jakarta : Indeks Media. Julisar (2009)Sitologi Pap Smear. Jakarta : EGC xvii
xii