MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.247/MEN/X/2011 TENTANG

, No.1901 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tenta

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peratu

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 05 /PRT/M/2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2016

2 Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Mengingat : 1. Peratura

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008 tentang Badan Meteorologi

PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BPOM

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 188/PMK.01/2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 85 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG

2017, No dan Geofisika; b. bahwa guna mempermudah pimpinan unit kerja dalam memberikan rekomendasi pemberian tugas belajar dan izin belajar kep

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Rakyat tentang Pembentukan Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerja Sama di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Menginga

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2014

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 /PRT/M/2014 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN APARATUR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

SURAT EDARAN Nomor: 11 /SE/M/2017 TENTANG

-1- REPUBLIK INDONESIA

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

2018, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2012 TENTANG

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. P E N G U M U M A N Nomor: KP SJ/1072

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

2017, No untuk pembangunan bendungan serta sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 18 TAHUN 2007 TENTANG

2016, No Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 3

2 Perumahan Rakyat tentang Pembentukan Dan Evaluasi Produk Hukum Di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo

2017, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROPINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN DALAM NEGERI

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya Nomor 7 Jakarta Telp. (62) (21) http: /

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b di atas, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaa

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013

2016, No mineral untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis dan dapat dilaksanakan secara berjenjang; d. bahwa berdasarkan pertimbangan seba

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Penyesuaian (Inpassing); Mengingat : 1

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN MELALUI INPASSING

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104/HUK/2013 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR

2017, No Cara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keahlian melalui Penyesuaian/I

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/HUK/2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

Administrasi Untuk Pengusulan Jabatan Fungsional

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/HUK/2013 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

PERATURAN MENTERI PEKERJAANUMUM DAN PERUMAHANRAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 PRT/M/2015 TENTANG BADAN PENGATUR JALAN TOL

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

Transkripsi:

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Kepada Yth. : 1. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya. 2. Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama. di Kementerian Pekerjaan Umum dan Rakyat. SURAT EDARAN NOMOR: 02/SE/M/20191/SE2017 TENTANG PELAKSANAAN PENDIDIKAN LANJUTAN PROGRAM MAGISTER (S2) DAN DOKTORAL (S3) DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT A. Umum Sejalan dengan tuntutan nasional dan tantangan global untuk mewujudkan pemerintahan yang baik diperlukan SDM aparatur bidang Pekerjaan Umum dan Rakyat yang memiliki kompetensi dalam penyelenggaraan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Rakyat. Dalam rangka menciptakan SDM aparatur yang memiliki kompetensi tersebut diperlukan peningkatan profesionalisme dan pengembangan pengetahuan Pegawai Negeri Sipil (PNS), salah satunya melalui pendidikan berkelanjutan dalam bentuk pemberian tugas belajar yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari program pembinaan PNS. Guna menjamin tertib administrasi dan terarahnya pelaksanaan pemberian tugas belajar bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian

Pekerjaan Umum dan Rakyat, perlu menetapkan persyaratan dan mekanisme yang akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pendidikan lanjutan program Magister (S2) dan Doktoral (S3) agar sesuai dengan kebutuhan organisasi. B. Dasar Pembentukan Pemberian tugas belajar bagi PNS di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Rakyat didasarkan pada peraturan sebagai berikut : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3859); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4015); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2010 tentang Pendidikan Kedinasan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5101); 5. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Rakyat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 16) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Rakyat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 249); 6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 13/PRT/M/2014 tentang Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Kementerian Pekerjaan Umum (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1606);

7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 881) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Rakyat Nomor 05/PRT/M/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 466); 8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Rakyat Nomor 20 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kementerian Pekerjaan Umum dan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2016 Nomor 817); dan 9. Surat Edaran Menteri PAN dan RB Nomor 04 Tahun 2013 tentang Pemberian Tugas Belajar dan lzin Belajar. C. Maksud dan Tujuan Surat Edaran Menteri ini dimaksudkan sebagai acuan dalam pelaksanaan pendidikan lanjutan program Magister (S2) dan Doktoral (S3) di Kementerian Pekerjaan Umum dan Rakyat. Surat Edaran Menteri ini bertujuan untuk: 1. Terwujudnya tertib administrasi pelaksanaan tugas belajar program Pendidikan lanjutan S2 dan S3; 2. Terarahnya pilihan program studi Pendidikan lanjutan S2 dan S3 bagi para PNS agar sesuai dengan kebutuhan organisasi; dan 3. Terwujudnya kualitas PNS yang kompeten dan profesional di bidang Pekerjaan Umum dan Rakyat. D. Ruang Lingkup Ruang lingkup Surat Edaran Menteri ini meliputi : 1. Ketentuan Pemberian Tugas Belajar;

2. Mekanisme Pengajuan Tugas Belajar; 3. Pemilihan Bidang Studi; 4. Proses Administrasi Tugas Belajar; dan 5. Penganggaran. E. Ketentuan Pemberian Tugas Belajar 1. Tugas belajar hanya diberikan kepada PNS yang mendapatkan rekomendasi dari BPSDM; 2. Bidang Studi yang dipilih harus mengacu pada program studi yang telah ditetapkan dalam Daftar Bidang Studi Pendidikan Master dan Doktoral Prioritas Kementerian Pekerjaan Umum dan Rakyat sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini. 3. Lembaga Pendidikan / Lembaga Pemberi Beasiswa yang dapat dipilih adalah yang telah ditetapkan oleh BPSDM. Dalam hal Lembaga Pendidikan / Lembaga Pemberi Beasiswa tidak terdapat dalam daftar yang telah ditetapkan maka BPSDM melakukan analisis kelayakan dan validasi terhadap Lembaga tersebut; dan 4. Tidak akan memperpanjang masa studi kecuali mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembina Kepegawaian (Menteri Pekerjaan Umum dan Rakyat c.q. Sekretaris Jenderal). F. Mekanisme Pengajuan Tugas Belajar 1. BPSDM menerima penawaran beasiswa pendidikan dari Sekretariat Jenderal 2. BPSDM melakukan evaluasi atas seluruh tawaran beasiswa pendidikan dari lembaga pemberi beasiswa dalam dan luar negeri dan menetapkan lembaga beasiswa pendidikan terpilih dan bidang studi yang layak diikuti oleh PNS Kementerian Pekerjaan Umum dan Rakyat. 3. BPSDM menyampaikan penawaran beasiswa kepada unit organisasi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Rakyat.

4. Masing masing unit organisasi menyampaikan usulan pegawai calon penerima beasiswa kepada BPSDM yang ditugaskan setelah dilakukan analisis SDM dan beban kerja. Surat usulan ditandatangani oleh Sekretaris Unit Organisasi. Sedangkan Kepala Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana untuk pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal. 5. Pegawai yang telah mendapatkan rekomendasi dari BPSDM mengikuti proses seleksi beasiswa; dan 6. Bagan Alur Prosedur Pengusulun Calon Karyasiswa sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini. G. Pemilihan Bidang Studi dan Perguruan Tinggi 1. Bidang studi merupakan kelompok program studi yang sesuai dengan tema tertentu; 2. Pilihan bidang studi ditentukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Rakyat sesuai Daftar Bidang Studi Pendidikan Master dan Doktoral Prioritas Kementerian Pekerjaan Umum dan Rakyat, sebagaimana tercantum pada Lampiran I Surat Edaran ini; 3. Pilihan bidang studi selain yang tercantum dalam Lampiran I Surat Edaran ini harus mendapatkan persetujuan Menteri Pekerjaan Umum dan Rakyat melalui Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia; 4. Pilihan bidang studi pekerjaan umum dan perumahan rakyat diprioritaskan berdasarkan kebutuhan organisasi yang disesuaikan dengan latar belakang pendidikan bidang teknik dan non teknik; dan 5. Perguruan Tinggi yang dapat dipilih ialah perguruan tinggi yang menjadi mitra atau bekerja sama dengan lembaga pemberi beasiswa yang menawarkan beasiswa kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Rakyat, baik dalam maupun luar negeri. H. Proses Administrasi Tugas Belajar 1. Proses administrasi tugas belajar baik dalam negeri maupun luar negeri meliputi penawaran beasiswa, rekomendasi mengikuti seleksi, proses seleksi calon peserta, rekomendasi penerbitan Surat Keputusan Penetapan Peserta Tugas Belajar, Surat Keputusan

Penetapan Peserta Tugas Belajar, pengajuan rekomendasi Izin Luar Negeri (ILN) kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Rakyat, monitoring dan evaluasi perkembangan studi karyasiswa, dan pengembalian karyasiswa. Seluruh pemberian rekomendasi diterbitkan oleh BPSDM; 2. Calon karyasiswa yang akan mengajukan tugas belajar ke luar negeri, penerbitan Izin Luar Negeri (ILN) diusulkan oleh Sekretaris Unit Organisasi/Kepala Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tatalaksana di Sekretariat Jenderal kepada Sekretaris BPSDM, untuk selanjutnya diajukan ke Biro Perencanaan Anggaran dan Kerjasama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal untuk diproses lebih lanjut; 3. Status kepegawaian peserta tugas belajar dialihkan ke BPSDM dengan nama jabatan karyasiswa. Selanjutnya tunjangan kinerja yang bersangkutan menjadi tanggung jawab BPSDM sedangkan Gaji tetap menjadi tanggung jawab Unit Kerja yang bersangkutan; 4. Tunjangan kinerja yang dibayarkan kepada karyasiswa adalah 70% (tujuh puluh persen) dari besaran yang ditetapkan; 5. Penerbitan Surat Keputusan penetapan peserta tugas belajar luar negeri ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal, sedangkan tugas belajar dalam negeri dan double degree oleh Kepala Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana; 6. Sekretaris BPSDM menerbitkan surat rekomendasi pengembalian karyasiswa yang telah lulus kepada Kepala Biro Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana dengan melampirkan surat keterangan lulus/legalisir ijazah dan transkrip nilai, dan softfile tesis/disertasi; 7. Surat pengembalian peserta tugas belajar kepada Sekretaris Unit Organisasi/Kepala Biro-Pusat di Sekretariat Jenderal ditandatangani oleh Kepala Biro Kepegawaian Organisasi dan Tata Laksana setelah mendapat rekomendasi dari Sekretaris BPSDM; dan 8. Biro Kepegawaian Organisasi dan Tata Laksana menempatkan karyasiswa yang telah lulus sesuai dengan kompetensi yang dimiliki baik ke unit kerja asal atau ke unit lain yang membutuhkan.

I. Penganggaran 1. Kementerian Pekerjaan Umum dan Rakyat tidak menyediakan anggaran APBN untuk pendidikan lanjutan program Magister (S2) dan Doktoral (S3). Anggaran pendidikan lanjutan dapat diperoleh dari Instansi/Lembaga dalam dan luar negeri melalui kerjasama atau berdasarkan tawaran antara lain dari LPDP, BAPENAS, JICA, ADB, NUFFIC NESO, DAAD, AAS; 2. Dalam hal unit organisasi memiliki kebutuhan mendesak akan pendidikan spesialisasi tertentu bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang tidak tercantum dalam Lampiran Surat Edaran ini, dapat di usulkan kepada Menteri PUPR dan pendanaannya diupayakan melalui LPDP atau lembaga donor lainnya; dan 3. Adapun Karyasiswa angkatan 2018 dan sebelumnya yang sedang dalam masa studi dengan pembiayaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Rakyat akan tetap dibiayai dengan anggaran APBN Kementerian Pekerjaan Umum dan Rakyat sampai dengan selesai masa tugas belajarnya sesuai dengan masa studi yang tercantum pada perjanjian tugas belajar yang bersangkutan. J. Penutup. Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Demikian disampaikan untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 21 Januari 2019 MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, ttd M. BASUKI HADIMULJONO

LAMPIRAN I SURAT EDARAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 02/SE/M/2019 TENTANG PELAKSANAAN PENDIDIKAN LANJUTAN PROGRAM MAGISTER (S2) DAN DOKTORAL (S3) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAFTAR BIDANG STUDI PENDIDIKAN MASTER DAN DOKTORAL PRIORITAS KEMENTERIAN PUPR LATAR BELAKANG PENDIDIKAN NO. BIDANG STUDI BIDANG KERJA A. TEKNIK - Jurusan Teknik rumpun ke-pu-an: 1. Teknik Sipil; 2. Arsitektur; 3. Teknik Lingkungan; 4. Planologi/PWK; 5. Teknik Geologi; 6. Teknik Geodesi. - Jurusan Teknik lain yang relevan 1 2 Water Resources Infrastructure Engineering (Dam, Irrigation, Swamp, River and Coastal) Teknologi Sumber Daya Air dan Hidrologi / Water Engineering and Hydrology Pengairan Jembatan, 3 Teknik Hidrolika / Hydraulic Engineering Pengairan, Permukiman 4 Water Security Pengairan, Permukiman 5 Hidroinformatika / Hydroinformatic Pengairan, Permukiman 6 7 8 9 Teknologi Air Bawah Tanah / Ground Water Engineering Perancangan Jembatan / Bridge Engineering Design Terowongan Ruang Bawah Tanah / Tunnel Engineering Rekayasa Jalan dan Jembatan / Road and Highway Engineering 10 Geoteknik / Geotecnical Engineering 11 Teknologi Bahan dan Pengelolaan Sarana Prasarana / Building Material Engineering 12 Mechanical and Electrical Equipment Jembatan, Permukiman Jalan dan Jembatan Jalan dan Jembatan Jalan dan Jembatan Jembatan, Jembatan, Jembatan,

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN NO. 13 BIDANG STUDI Rekayasa Struktur Bangunan / Building and Structure Engineering 14 Teknik Lingkungan / Enviroment Engineering BIDANG KERJA Jembatan, Permukiman 15 Teknik Sanitasi / Sanitation Engineering Permukiman * ) - Untuk bidang studi manajemen proyek konstruksi dan rekayasa keselamatan konstruksi dapat diambil kandidat latar belakang jurusan nonteknik - Untuk kandidat dengan latar belakang Pendidikan Teknik, bekerja di Unit Kerja non Teknik hanya dapat mengambil bidang studi manajemen proyek konstruksi 16 Teknologi Perkuatan Bangunan / Retrofitting 17 Bangunan Hijau / Green Smart Building 18 Keselamatan Gedung / Building Safety/ Fire Safety 19 Forensik Gedung / Building Forensic 20 Rekayasa dan Manajemen Bangunan Tinggi / High-rise Building Management and Engineering 21 Building Information Modelling 22 Value Engineering 23 Mitigasi Bencana / Disaster Mitigation 24 Geologi / Geology 25 Geodesi / Geodetic 26 Manajemen Proyek Konstruksi / Construction Project Management *) 27 Rekayasa Keselamatan Konstruksi / Construction Safety *) Jembatan, Permukiman, Jasa Konstruksi jembatan, Permukiman jembatan, Permukiman Jembatan Semua Bidang Kerja Jembatan,, Jasa Konstruksi B. NON TEKNIK Jurusan non-teknik: 1. Ekonomi; 2. Hukum; 3. Informatika; 28 29 Ilmu Hukum, Hukum Kontrak Konstruksi / Law, Construction Contract Law Manajemen Keuangan Pembiayaan Infrastruktur / Infrastructure Financing Jasa Konstruksi, Kesekretariatan Pembiayaan, Jasa Konstruksi, Perencanaan

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN 4. Komunikasi; 5. Sosial; 6. Administrasi; 7. Jurusan lainnya yang relevan. NO. BIDANG STUDI 30 Akuntansi / Accounting 31 32 33 Manajemen Aset Infrastruktur / Infrastructure Asset Management Manajemen SDM / Human Resource Management Manajemen Resiko Pembiayaan/ Finance - Risk Management BIDANG KERJA Audit keuangan, Kesekretariatan Kesekretariatan SDM, Kesekretariatan Pembiayaan, Jasa Konstruksi, Perencanaan 34 Sistem Informasi / Informatics Data dan Informasi MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, ttd M. BASUKI HADIMULJONO

LAMPIRAN II SURAT EDARAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR /SE/M/2018 TENTANG PELAKSANAAN PENDIDIKAN LANJUTAN PROGRAM MAGISTER (S2) DAN DOKTORAL (S3) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, ttd M. BASUKI HADIMULJONO