INSPEKTORAT J1. Dipayuda No. 10 Telp. (0286) , Fax. (0286) BANJARNEGARA 53415

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

REPUBLIK INDONESIA TENTANG REPUBLIK INDONESIA.

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

BUPATI OGAN KOMERING ULU TFMUR PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PIAGAM AUDIT INTERN. Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : Januari 2016 Inspektur Jenderal RILDO ANANDA ANWAR

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 109 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINS! KALIMANTAN BARAT TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN INSPEKTORAT KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERN (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, TBK. PENDAHULUAN

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN GUBERNUR JAWA TIMUR,

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2011

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

BUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Standar Audit Internal Pemerintah Indonesia. Asosiasi Audit Internal Pemerintah Indonesia

BAB I P E N D A H U L U A N

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, dipandang perlu menetapkan Pedoman Pengawasan Intern dengan Peraturan Me

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 104 TAHUN 2017

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1075/SEKJEN/2015 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR AUDIT INSPEKTORAT KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 64 TAHUN 2012 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN,

BUPATI PURWOREJO, PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 9 TAHUN 2010 TENTANG

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

BAB I PENDAHULUAN. Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) semakin lama

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); M

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

2 Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelengga

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS. NOMOR 49 T/tfWN 9011, TENTANG

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 17 TAHUN 2017 TENT ANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

PIAGAM SATUAN AUDIT INTERNAL

PIAGAM INTERNAL AUDIT

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR :32 TAHUN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PADANG LAWAS UTARA,

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011

SALINAN BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

INTERNAL AUDIT CHARTER

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 86 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR AUDIT APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (APIP) KABUPATEN BADUNG

BUPATI BANYUMAS, TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH. menetapkann. Sistem

- 1 - WALIKOTA GORONTALO,

BAB I PENDAHULUAN. tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien, serta sesuai dengan rencana,

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUP ATEN BANJARNEGARA INSPEKTORAT J1. Dipayuda No. 10 Telp. (0286) 591459, 591084 Fax. (0286) 591459 BANJARNEGARA 53415 Inspektorat Kabupaten Banjarnegara PIAGAM AUDIT INTERN 1. Audit intem yang selanjutnya disebut pengawasan intem adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam bentuk keyakinan (~surance pemberian activities) dan konsultansi tconsultinq activities), yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan operasional sebuah organisasi (auditi). Kegiatan ini membantu organisasi (auditi) mencapai tujuannya dengan cara menggunakan pendekatan yang sistematis dan teratur untuk menilai dan meningkatkan efektivitas dari proses manajemen risiko, kontrol (pengendalian),dan tata kelola(sektor publik); 2. tnspektorat Kl3.bUpl3.t~fiBl3.fijl3.ffiegl3.fl3.anatah APl3.fl3.tpefigawa~fi Intern Pemerintah yang dibentuk dengan tugas melaksanakan pengawasan intem di lingkungan Pemerintah Kabupaten rsanjarnegara; 3. Jabatan Fungsional Tertentu Aparat PengawasanIntern Pemerintah (JFT APIP) adalah jabatan fungsional di bidang pengawasan intern pemerintah yang terdiri dari Auditordan PengawasPemerintahan; 4. Inspektorat Kabupaten Banjamegara memiliki kewenangan untuk mengakses seluruh informasi, sistem informasi, catatan, dokumentasi, aset, dan personil pada instansi/ satuan kerja di lingkup Pemerintah Kabupaten Banjamegara yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengawasan serta kewenangan lain sebagaimana tercantum dalam lampiran piagam ini; 5. Pasal 4, PP Nomor 60 Tahun 2008, antara lain menyatakan bahwa Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menciptakan dan memelihara LingkunganPengendalianyang baik melalui: 1) Penegakan integritas dan nilai etika; 2) Komitmenterhadap kompetensi; 3) Kepemimpinan yang kendusif; 4) Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan; 5) Pendelegasianwewenangdan tanggungjawab yang tepat;

6) Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia; 7) Mewujudkan peran APIP yang efektif; 8) Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait. Piagam Audit Intern mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Piagam Audit Intern ini dapat direviu dan dimutakhirkan secara berkala untuk dilihat kesesuaiannya dan apabila diperlukan maka akan dilakukan perubahan danfatau penyempurnaan guna menjamin keselarasan dengan praktikpraktik terbaik di bidang pengawasan intern, perubahan lingkungan organisasi, dan perkembangan praktik-praktik penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah. Piagam Audit Intern ini dapat dijadikan dasar bagi Bupati Banjarnegara untuk mengevaluasikegiatan APIP. Ditetapkan di : Banjarnegara Pada Tanggal: '2 Nope.mbe'" 2018 INSPEKTUR KABUPATENBANJARNEGARA ==---~-+--(- ACHMAn, S.Sos., M.Si. Disahkan BUPATIBANJARNEGARA BUDHI SARWONO -

Lampiran : PIAGAM AUDIT INTERN Tanggal : 12 Nopember 2018 PENJELASAN/SUPLEMEN PIAGAM AUDIT INTERN APIP 1. PENDAHULUAN a. Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter) merupakan dokumen formal yang menyatakan tujuan, wewenang, dan tanggung jawab kegiatan pengawasan intern oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah. b. Piagam Audit Intem merupakan penegasan komitmen dari para pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap arti pentingnya fungsi pengawasan intern atas penyelenggaraan pemerintahan di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara. c. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) adalah instansi pemerintah yang dibentuk dengan tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan pemerintah pusat dan/ atau pemerintah daerah, yang terdiri dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat Jenderal Kementerian, Inspektorat /unit pengawasan intern pada Kementerian Negara, Inspektorat Utama/Inspektorat Lembaga Pemerintah, lnspektorat/unit pengawasan intern pada Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara dan Lembaga Negara, Inspektorat Provinsi/Kabupateu/Kota, dan unit pengawasan intern pada Badan Hukum Pemerintah lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 2. KEDUDUKAN DAN PERAN INSPEKTORAT KABUPATEN BANJARNEGARA a. Inspektorat Kabupaten Banjarnegara merupakan unit kerja yang dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya berada dan bertanggungjawab langsung kepada Bupati Banjarnegara. b. Struktur dan kedudukan Unit APIPadalah sebagai berikut: 1) Struktur organisasi APIP harus dibentuk sesuai kebutuhan untuk melaksanakan beban kerja. 2) Unit APIP dipimpin oleh seorang Inspektur sebagai Kepala Unit APIP.

3) Kepala Unit APIP diangkat dan diberhentikan oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan peraturan perundangundangan tentang pengangkatan dan pemberhentian PNS. 4) Kepala Unit APIP bertanggung jawab kepada Bupati Banjamegara. 5) JFT APIPyang duduk dalam Unit APIP bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Unit APIP. 3. VISI DAN MISI Visi dan Misi sesuai dengan Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Banjamegara Tahun 2017-2022, yaitu Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Banjamegara Tahun 2017-2022 dengan uraian sebagai berikut: a. Visi "Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera" (Peningkatan martabat masyarakat Banjamegara melalui pemenuhan hak asasi manusia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banjarnegara secara adil dan merata). b. Misi 1). Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai dan demokratis; 2). Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelolayang baik; 3). Mewujudkan pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomikerakyatan; 4). Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional; 5). Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan pemenuhan hak dasar. 4. TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BANJARNEGARA Tugas Inspektorat Kabupaten Banjarnegara adalah membantu Bupati dalam membina dan mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh Perangkat Daerah, sekurang-kurangnya meliputi:.

a. Menyusun dan melaksanakan rencana pengawasan tahunan, termasuk mengidentifikasi dan memutakhirkan data semua unit kerja yang dapat diawasi (audit universe) serta datal dokumen yang diperlukan; b. Melakukan audit ketaatan (compliance) untuk memastikan bahwa semua proseduriarea yang diaudit telah sesuai dengan peraturan, ketentuan, dan prosedur yang berlaku; c. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan pemerintah; d. Melakukan audit kinerja atas 3E (ekonomis, efisiensi dan efektivitas/ value for money audit) untuk memastikan efisiensi, efektivitas dan kehematan dari seluruh aspek proses bisnis dan operasi organisasi di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusta, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya, serta evaluasi program dan evaluasi kebijakan pemerintah; e. Melakukan pemberian jasa advis tanpa mengambil alih tanggung jawab manajemen mencakup antara lain pelatihan, reviu pengembangan sistem, penilaian mandiri atas pengendalian dan kinerja; f. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen; ~. Membuat laporan hasil pengawasan intern dan menyampaikan laporan tersebut kepada Bupati Banjarnegara dan auditi; h. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; 1. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan pengawasan intern yang dilakukannya; J. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. k. Pelaksanaan kesekretariatan Inspektorat; dan 1. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan Daiam tugas dan fungsinya.... melaksanakan tugas sebagaimana Kabupaten Banjarnegara menyelenggarakanfungsi:......i>... dimaksud, Inspektorat a. perumusan kebijakan di bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan; b. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang pengawasan;

c. pelaksanaan pengawasan bidang pemerintahan, bidang aparatur dan kesejahteraan rakyat, bidang pembangunan, serta bidang ekonomi dan keuangan; d. pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya serta penanganan kasus-kasus pengaduan masyarakat; e. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Bupati; f. pembinaan dan fasilitasi kebijakan di bidang pengawasan; g. penyusunan laporan hasil pengawasan; h. pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengawasan; 1. pelaksanaan fungsi kesekretariatan Inspektorat;dan j. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan, sesuai dengan tugas dan fungsinya. Di samping itu supaya dapat melaksanakan tugasnya dengan efektif, APIPharus menjalankan fungsi: a. Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah; b. Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraantugas dan fungsi Instansi Pemerintah; dan c. Memeliharadan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah. 5. KEWENANGAN INSPEKTORAT Untuk dapat memenuhi tujuan dan lingkup pengawasan intem secara memadai, Inspektorat Kabupaten Banjamegara memiliki kewenangan untuk: a. Mengakses seluruh informasi, sistem informasi, catatan, dokumentasi, aset, dan personil yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan fungsi pengawasan intern; b. Melakukankomunikasi secara langsung dengan pejabat pada satuan kerja yang menjadi obyek pengawasan dan pegawai lain yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pengawasan; c. Memilikiwewenang untuk menyampaikan laporan dan melakukan konsultasi dengan Bupati dan berkoordinasi dengan pimpinan lainnya.

d. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal. e. Mengalokasikan sumber daya Inspektorat Kabupaten Banjamegara serta menetapkan frekuensi, objek, dan lingkup pengawasan intem; f. Menerapkan teknik-teknik yang diperlukan untuk memenuhi tujuan pengawasan intern; g. Meminta dan memperoleh dukungan dan/ atau asistensi yang diperlukan, baik yang berasal dari intemal maupun eksternal Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan intem. 6. TANGGUNG JAWAB INSPEKTORAT KABUPATEN BANJARNEGARA Dalam penyelenggaraan fungsi pengawasan intem, Inspektorat Kabupaten Banjamegara bertanggungjawab untuk: a. Secara terus menerus mengembangkan dan meningkatkan profesionalismeauditor, kualitas proses pengawasan, dan kualitas hasil pengawasan dengan mengacu kepada standar audit yang berlaku; b. Menyusun, mengembangkan, dan melaksanakan Program Kerja Pengawasan Intern Tahunan yang peduli risiko, khususnya dalam hal penentuan skala prioritas dan sasaran pengawasan intem dengan mempertimbangkanketersediaan sumber daya pengawasan, termasuk mengidentifikasi dan memutakhirkan data semua unit kerja yang dapat diawasi (audit universe) serta datal dokumen yang diperlukan; c. Menjamin kecukupan dan ketersediaan sumber daya sehingga dapat menyelenggarakanfungsi pengawasan intem secara optimal; d. Melakukanpemantauan tindak lanjut hasil pengawanintem; e. Menyampaikan laporan hasil pengawasan intem dan laporan berkala aktivitas pelaksanaan fungsi pengawasan intem kepada Bupati Banjarnegara. 7. TUJUAN, SASARAN, DAN LINGKUP PENGAWASAN INSPEKTORAT KABUPATENBANJARNEGARA Tujuan penyelenggaraanpengawasan intern oleh Inspektorat Kabupaten Banjarnegara adalah untuk memberikan nilai tambah bagi pencapaian tujuan dan sasaran, yaitu:

a. Meningkatnya ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan dan sasaran penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara. b. Meningkatnya efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Pemerintah Kabupaten Banjamegara. c. Meningkatnya tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi yang bersih dan bebas dari praktik-praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Untuk dapat mencapai tujuan fungsi pengawasan intem tersebut di atas, maka lingkup pengawasan Inspektorat Kabupaten Banjamegara sekurang- kurangnya melipu ti: a. Audit dengan tujuan tertentu termasuk audit ketaatan untuk memastikan bahwa penyelenggaraan tugas dan fungsi Unit Kerja/ Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjamegaran telah sesuai ketentuan; b. Audit kinerja atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Unit Kerja/Ol'D di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, yang mencakup audit kinerja atas pengelolaan keuangan daerah dan audit kinerja atas pelaksanaan tugas dan fungsi Unit Kerja/OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara; c. Reviu atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Unit Kerja/OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjamegara, seperti reviu atas laporan keuangan Pemerintah Daerah dan reviu atas laporan kinerja Unit Kerja/OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjamegara; d. Evaluasi atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Unit Kerjay Of'D di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, seperti evaluasi atas Sistem Pengendalian Intem Pemerintah (SPIP)dan evaluasi atas penggunaan Dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan; e. Pemantauan dan aktivitas pengawasan lainnya yang berupa asistensi, sosialisasi, dan konsultasi terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi Unit Kerja/Of'D di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara 8. KODE ETIK DAN STANDAR AUDIT APIP Piagam Audit Intem mensyaratkan bahwa JFT APIP dalam melaksanakan pekerjaannya harus senantiasa mengacu pada Standar Audit Intem Pemerintah Indonesia dan KodeEtik yang dikeluarkan oleh organisasi profesi (AAIPI).

9. PERSYARATAN JFT APIP YANG DUDUK DALAM UNIT APIP Persyaratan JFT APIP.yangduduk dalam Unit APIPsekurang-kurangnya meliputi: a. Memenuhi sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor danfatau sertifikasi lain di bidang pengawasan intern pemerintah serta persyaratan teknis lainnya sesuai peraturan perundangundangan; b. Memilikiintegritas dan perilaku yang profesional,independen, jujur, dan obyektifdalam pelaksanaan tugasnya; c. Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya; d. Wajib mematuhi Kode Etik dan Standar Audit Intem Pemerintah Indonesia; e. Wajib menjaga kerahasiaan informasi terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengawasan intern kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-undangan; f. Memahami prinsip-prinsip tata kelola orgamsasr yang baik, pengendalian intem pemerintah, dan manajemen risiko; serta g. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan profesionalismenyasecara terus-menerus. 10.LARANGAN PERANGKAPAN TUGAS DAN JABATAN JFT APIP a. JFT APIP tidak boleh terlibat langsung melaksanakan operasional kegiatan yang diaudit atau terlibat dalam kegiatan lain yang dapat mengganggu penilaian independensi dan obyektivitas Auditor/Pengawas Pemerintahan. b. JFT APIPtidak boleh merangkapjabatan sebagai pejabat struktural. 11. HUBUNGAN KERJA DAN KOORDINASI Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan fungsi pengawasan intem, Inspektorat Kabupaten Banjamegara perlu menjalin kerjasama dan koordinasi dengan koordinasi dengan auditi, APIP lainnya, Aparat PenegakHukum (APH),dan pihak terkait lainnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta aparat pengawasan ekstem pemerintah. a. INSPEKTORAT KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN AUDITI 1). Dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan intem, maka hubungan antara Inspektorat Kabupaten Banjamegara dengan auditi adalah hubungan kemitraan antara auditor dan auditi atau antara konsultan dengan penerimajasa.

2). Dalam setiap penugasan (baik penugasan assurance maupun consulting), auditi harus memberikan dan menyajikan informasi yang relevan dengan ruang lingkup penugasan. 3). Auditi harus menindaklanjuti setiap rekomendasi pengawasan intern yang diberikan oleh Inspektorat Kabupaten Banjarnegara dan melaporkan tindak lanjut beserta status atas setiap rekomendasi pengawasan intern kepada Inspektorat Kabupaten Banjarnegara sesuai dengan prosedur yang berlaku. b. INSPEKTORAT KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN APIP LAINNYA, APARAT PENEGAK HUKUM (APH), DAN PIHAK TERKAIT LAINNYA SESUAI PERATURAN PERUNDANG UNDANGANYANGBERLAKU 1). Inspektorat Kabupaten Banjarnegara wajib menggunakan kebijakan dan peraturan-peraturan di bidang pengawasan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang dalam menentukan arah kebijakan dan program pengawasan intern Inspektorat Kabupaten Banjarnegara; 2). Berpartisipasi dalam Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas) yang diselenggarakan oleh instansi yang berwenang guna menyamakan persepsi mengenai kebijakan pengawasan nasional, sinergi pengawasan nasional, dan mengurangi tumpang tindih pelaksanaan pengawasan; 3). Koordinasi pelaporan, baik yang bersifat laporan periodik maupun laporan hasil pengawasan. c. INSPEKTORAT KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN (BPKP) 1). Inspektorat Kabupaten Banjarnegara menjadi mitra kerja bagi BPKP selaku instan si pembina penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dalam rangka membangun dan meningkatkan pengendalian intern pemerintah yan~ meliputi: a). penerapan pedoman teknis penyelenggaraanspip; b). sosialisasi SPIP; c). pendidikan dan pelatihan SPIP; d). pembimbingandan konsultansi SPIP;dan e). peningkatan kompetensiauditor APIP.

2). Inspektorat Kabupaten Banjarnegara harus menggunakan peraturan-peraturan di bidang Jabatan Fungsional Auditor yang dikeluarkan oleh BPKP selaku Instan si Pembina Jabatan Fungsional Auditor. d. INSPEKTORAT KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN KEMENTERIAN DALAM NEGER! 1). Inspektorat Kabupaten Banjarnegara berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan Rapat KoordinasiPengawasan; 2). Menjabarkan kebijakan pengawasan tahunan Kementerian Dalam Negeri ke dalam arah kebiiakan dan mekanisme keria operasional pengawasan di daerah; 3). Melakukan pemutakhiran data tindak lanjut hasil pengawasan; 4). Melakukan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan tugas pengawasan; 5). Inspektorat Kabupaten Banjarnegara menggunakan peraturanperaturan di bidang Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintahan yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri selaku Instansi Pembina Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintahan. e. INSPEKTORAT KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TENGAH 1). Inspektorat Kabupaten Banjarnegara melakukan sinkronisasi penyusunan ProgramKerjaPengawasan Tahunan; 2). Berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan Rapat Koordinasi Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pengawasan; 3). Melakukan kerja sama, pendampingan pengembangan SDM pengawasan, dan peningkatan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah; 4). Melakukan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan tugas pengawasan. f. INSPEKTORAT KABUPATEN BANJARNEGARA DAN APARAT PENGAWASAN EKSTERN PEMERINTAH 1). Inspektorat Kabupaten Banjarnegara menjadi mitra pendamping bagi aparat pengawasan ekstem selama pelaksanaan penugasan, baik sebagai penyedia datal informasi maupun seoagru micra audlti paoa saat pemoanasan temuan audit;

2). Inspektorat Kabupaten Banjarnegara dapat berkoordinasi dengan aparat pengawasan ekstern pemerintah untuk mengurangi duplikasi dengan lingkup penugasan Inspektorat Kementerian / Lembaga/ Daerah; 3). Tindak lanjut dan status atas setiap rekomendasi audit yang disampaikan aparat pengawasan ekstem pemerintah merupakan bah an pengawasan bagi Inspektorat Kabupaten Banjarnegara terhadap penyelenggaran tugas dan fungsi instansi; 4). Inspektorat Kabupaten Banjarnegara menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada BPK-RI sebagaimana diwajibkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengeiolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara dan diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 ten tang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). 12. PENILAIAN BERKALA a. Pimpinan Unit APIP secara berkala harus menilai apakah tujuan, wewenang,dan tanggung jawab yang didefinisikan dalam Piagam ini tetap memadai dalam kegiatan pengawasan Intern sehingga dapat mencapai tujuannya. b. Hasil penilaian secara berkala harus dikomunikasikan kepada Bupati Banjarnegara. c. Aktivitas pengawasan dan pemberian dukungan terhadap APIP dilakukan oleh manajemen pemerintah daerah yang merupakan Pengawasan dan Dukungan oleh Manajementerhadap KegiatanAPIP (Management oversightj. d. Praktik pengawasan dan dukungan oleh manajemen terhadap kegiatan APIPini dilakukan oleh Tim Pengawasan yang dibentuk secara formal sesuai kebutuhan Bupati. e. Tim Pengawasan oleh pihak manajemen terhadap APIP harus independen dan bertindak obyektifdalam melaksanakan tugasnya. f. Tujuan Management Oversight adalah untuk membangun proses dalam Organisasi Pemerintah Daerah yang melibatkan Pimpinan Daerah untuk mengawasi,memberikan saran dan mereviuhasil-hasil kegiatan APIP guna menguatkan independensi dan meningkatkan dukungan terhadap APIP serta memperluas ruang lingkup pengawasan intern.

g. Tim Pengawasan dari jajaran manajemen terse but mempunyai tugas: L) melakukan koordinasi dengan APIPmaupun Bupati; 2) mengawasi, memberikan saran dan mereviu hasil-hasil kegiatan APIP; 3) menyusun dan mengkomunikasikan Laporan Hasil Pengawasan Manajemen atas Kegiatan APIP kepada Bupati. h. Bupati memberikan arahan kepada APIP. 1. Tim Pengawasan Manajemen melakukan monitoring tindak lanjut atas hasil pengawasan terhadap kegiatan APIP. 13.PENUTUP Piagam Audit Intern mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila diperlukan maka akan dilakukan perubahan danjatau penyempumaan guna menjamin keselarasan dengan praktik-praktik terbaik dibidang pengawasan, perubahan lingkungan organisasi, dan perkembangan praktik-praktik penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah. Ditetapkan di Pada Tanggal : Banjamegara : 12 Noper"l\be.r 2018 Disahkan BUPATIBANJARNEGARA INSPEKTUR KABUPATENBANJARNEGARA :: c:... ::-:::._~l BUDHI 8ARWONO ACHMAD, 8.80s., M.8i.