BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau berlebih yang dapat mengganggu kesehatan. Dahulu obesitas identik dengan

Di seluruh dunia dan Amerika, dihasilkan per kapita peningkatan konsumsi fruktosa bersamaan dengan kenaikan dramatis dalam prevalensi obesitas.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KARBOHIDRAT DALAM PAKAN KUCING

KARBOHIDRAT. Karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan hidrat atau air (H 2 O). Rumus umum karborhidrat dikenal : (CH 2 O)n

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KARBOHIDRAT. Pendahuluan. Pertemuan ke : 3 Mata Kuliah : Kimia Makanan / BG 126

METABOLISME dan KATABOLISME KARBOHIDRAT

I. PENDAHULUAN. Saat ini masyarakat mengkonsumsi mie sebagai bahan pangan pokok

KARBOHIDRAT. Sumber energi utama bagi manusia dan hewan Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan Melalui proses fotosintesis, + 6 H 2 O C 6

Mendesain Pangan untuk Atlit Berdasarkan Indek Glikemik. Oleh : Arif Hartoyo HP :

: Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum dan gula ), protein, lemak dan vitamin C secara kuantitatif.

KONSEP DASAR ILMU GIZI. Rizqie Auliana, M.Kes

BIOKIMIA Kuliah 1 KARBOHIDRAT

BAB I PENDAHULUAN. utama morbiditas dan mortalitas ibu dan janin. The World Health

HASIL DAN PEMBAHASAN. Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis

KARBOHIDRAT. M. Anwari Irawan. Sports Science Brief

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tantangan dalam bidang kesehatan di beberapa negara (Chen et al., 2011).

FREDYANA SETYA ATMAJA J.

4. PEMBAHASAN 4.1. Formulasi Cookies

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman pola

serta terlibat dalam metabolisme energi dan sintesis protein (Wester, 1987; Saris et al., 2000). Dalam studi epidemiologi besar, menunjukkan bahwa

Seimbangkan Kadar Gula Darah Anda Sekarang

Semua karbohidrat berasal dari tumbuhtumbuhan

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

BAB I PENDAHULUAN. 1,5 juta kasus kematian disebabkan langsung oleh diabetes pada tahun 2012.

BAB 1 PENDAHULUAN. berlebihnya asupan nutrisi dibandingkan dengan kebutuhan tubuh sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1` Latar Belakang

KARBOHIDRAT DALAM BAHAN MAKANAN

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. sampai saat ini karena prevalensinya yang selalu meningkat. Secara global,

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data dan interpretasi penemuan maka dapat disimpulkan:

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inflamasi merupakan reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera dan melibatkan lebih banyak mediator

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat kadar kolesterol darah sangat sulit dikendalikan dan dapat menimbulkan

POTENSI SAGU SEBAGAI SUMBER PANGAN GLOBAL Oleh Bambang Hariyanto dan Agus Tri Putranto

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik karbohidrat, yang

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

KADAR GLUKOSA DAN BIOETANOL PADA FERMENTASI TEPUNG KETELA POHON (Manihot utilissima Pohl) DENGAN DOSIS RAGI DAN WAKTU FERMENTASI YANG BERBEDA

BAB I PENDAHULUAN. 230 juta. Angka ini akan mengalami kenaikan sebesar 3% atau bertambah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adanya kenaikan gula darah (hiperglikemia) kronik. Masalah DM, baik aspek

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan, termasuk di bidang kedokteran, salah satunya adalah ilmu Anti Aging

PENDAHULUAN. Secara alamiah seluruh komponen tubuh setelah mencapai usia dewasa tidak

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

اغتنم خمسا قبل خمس شبابل قبل ھرمل وصحتل قبل سقمل وغناك قبل فقرك وحياتل قبل موتل وفراغل قبل شغلل

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus menurut American Diabetes Association (ADA) 2005 adalah

Penyakit Diabetes Bisa Disembuhkan Seutuhnya..?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. dan skeletal, akibat penimbunan lemak tubuh yang berlebihan (Dorlan, 2012). disebabkan karena kurangnya aktivitas fisik dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Minuman berkarbonasi (Coca-cola dan coca-cola zero)

KARBOHIDRAT Carbohydrate

Kehidupan. Senyawa kimia dalam jasad hidup Sintesis dan degradasi. 7 karakteristik kehidupan. Aspek kimia dalam tubuh - 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Setiap perempuan akan mengalami proses fisiologis dalam hidupnya,

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada wanita, komposisi lemak tubuh setelah menopause mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN mg/dl. Faktor utama yang berperan dalam mengatur kadar gula darah

BAB 1 PENDAHULUAN. penting. Saat ini minuman dijual dalam berbagai jenis dan bentuk, serta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa oral. Saliva yang terbentuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut kamus kedokteran tahun 2000, diabetes melitus (DM) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Klasifikasi diabetes mellitus menurut ADA (2005) antara lain diabetes mellitus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan makhluk hidup karbohidrat memegang peranan penting

TERHADAP PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber asupan nutrisi dan zat gizi yang dibutuhkan untuk tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berbagai macam penyakit degeneratif semakin berkembang pesat dikalangan masyarakat.

KARBOHIDRAT. Sulistyani, M.Si

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Obesitas telah menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia. Prevalensi

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2007 menjadi 2,1 pada tahun 2013 (Riskesdas, 2013). Hasil riset tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi

ditandai oleh poliuria, polidipsia, penurunan berat badan walaupun terjadi polifagia (peningkatan nafsu makan), hiperglikemia, glikosuria, ketosis,

BAB I PENDAHULUAN. dan metabolisme dalam tubuh. Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam hati dan otot rangka (Kee Joyce LeFever, 2007).

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar penduduknya

Metabolisme karbohidrat - 2

Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

BAB 6 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian pada 75 ibu hamil dengan usia kehamilan antara 21

MEDAN, 15 DESEMBER Oleh : ERNAWATI SEMBIRING DORRA RIBTA ALAM MARA IMAM TAUFIQ SIREGAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Metabolisme karbohidrat - 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TERHADAP PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT

Analisa Karbohidrat. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan dalam segala bidang kehidupan. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin meningkat dan disertai dengan berkembangnya sistem teknologi yang semakin pesat mengakibatkan masyarakat pada masa kini memiliki pekerjaan dan kegiatan yang sangat padat. Hal ini mengakibatkan pola hidup masyarakat tidak begitu sehat. Dewasa ini masyarakat lebih menyukai mengkonsumsi makanan cepat saji (junkfood) yang sangat berbahaya bagi kesehatan, dan juga yang lebih memprihatinkan yaitu masyarakat lebih menyukai mengkonsumsi makanan yang tidak seimbang diantaranya adalah makanan yang tinggi karbohidrat seperti gula, roti, makanan penutup, lemak hewani dan sangat sedikit mengkonsumsi makanan yang berserat dan buah-buahan. Pola makan tinggi karbohidrat terutama beras, banyak ditemukan di Indonesia. Karbohidrat merupakan sumber energi bagi aktivitas kehidupan manusia di samping protein dan lemak. Di Indonesia kurang lebih 80-90% kebutuhan energi berasal dari karbohidrat, karena sebagian besar makanan pokok orang Indonesia mengandung karbohidrat seperti: beras, jagung, sagu, ketela pohon dan lain-lain. Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom karbon, hidrogen dan oksigen yang pada umumnya unsur hidrogen dan oksigen dalam komposisi menghasilkan H 2 O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (Hutagalung, 2004). 1

2 Secara umum karbohidrat dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu gula dan pati. Gula adalah karbohidrat terpenting dalam makanan dan dikelompokkan menurut struktur molekulnya. Gula tunggal (monosakarida) terdiri atas glukosa, fruktosa dan galaktosa. Gula ganda (oligosakarida) meliputi sukrosa, maltosa dan laktosa. Glukosa, fruktosa dan galaktosa merupakan satu-satunya bentuk gula yang dapat diserap dalam aliran darah secara langsung tanpa terlebih dahulu dicerna secara kimiawi dalam proses pencernaan. Selain itu dikenal pula polisakarida seperti kanji dan selulosa. Sumber karbohidrat antara lain beras, roti, mie, kentang, makaroni, buah, sayur, biskuit, tepung, kentang, gula pasir, gula merah, madu, sirup dan ubi (Nurachman, 2001). Pada dasarnya semua karbohidrat di dalam makanan diabsorbsi dalam bentuk monosakarida. Sejauh ini monosakarida yang paling banyak diabsorbsi adalah glukosa. Setelah diabsorbsi ke dalam sel, glukosa dapat segera dipakai untuk melepaskan energi ke sel atau dapat disimpan dalam bentuk glikogen. Setiap kali karbohidrat yang memasuki tubuh lebih banyak dari yang dapat dipakai segera sebagai energi atau disimpan dalam bentuk glikogen, kelebihan karbohidrat tersebut dengan cepat diubah menjadi trigliserida dan disimpan dalam jaringan adiposa (Guyton & Hall, 2007). Konsumsi makanan-makanan tersebut dalam jumlah yang tidak seimbang dapat menyebabkan kelebihan lemak di dalam tubuh atau yang lebih dikenal dengan istilah obesitas. Obesitas adalah penimbunan lemak dalam tubuh yang melebihi nilai normal sehingga dapat menyebabkan peningkatan morbiditas dan mortalitas penyakit. Obesitas dapat disebabkan oleh banyak faktor, tetapi prinsip dasarnya adalah sama yaitu ketidakseimbangan dalam penyimpanan dan pengeluaran energi (Nurtanio & Wangko, 2007).

3 Pada penderita obesitas terjadi hiperplasi dan hipertropi sel adiposa pada jaringan adiposa. Hiperplasi adalah meningkatnya jumlah sel sedangkan hipertropi adalah meningkatnya ukuran dari sel. Hiperplasi dan hipertropi dapat mengakibatkan berubahnya ukuran organ (Guyton & Hall, 2007). Jaringan adiposa merupakan organ endokrin yang dapat mensekresikan adipokin. Adipokin adalah sitokin yang berkontribusi pada inflamasi sistemik, contohnya adalah tumor necrosis factor-alpha (TNF-α), leptin, amino pektin, interleukin dan resistin. Produksi sitokin tersebut meningkat pada kondisi obesitas. Peningkatan massa lemak berkolerasi dengan peningkatan konsentrasi serum sitokin proinflamasi tersebut. Umumnya pada penderita obesitas terjadi penumpukan makrofag pada jaringan lemak yang akan diikuti dengan peningkatan pelepasan sitokin seperti TNF-α TNF-α adalah suatu sitokin yang bersifat pleiotropik, yang sebagian besar dihasilkan oleh monosit, makrofag dan sel T (Nurtanio & Wangko, 2007). Peningkatan TNF-α dapat memicu inflamasi yang selanjutnya akan memicu resistensi insulin (Lina dkk, 2011). Makrofag merupakan sel yang berperan utama pada inflamasi kronik. Makrofag diaktifkan oleh berbagai rangsangan, dapat menangkap, memakan dan mencerna antigen eksogen, seluruh mikroorganisme dan bahan endogen seperti sel yang mati (Baratawidjaja & Rengganis, 2012). Makrofag berasal dari monosit dalam sirkulasi yang diinduksi untuk bermigrasi menembus endotel oleh kemokin. Setelah mencapai jaringan ekstravaskuler, monosit berubah menjadi makrofag. TNF-α adalah salah satu sitokin proinflamasi yang terlibat dalam patogenesis inflamasi dan dimodulasi oleh stress oksidatif. Beberapa penelitian yang dilakukan pada hewan coba ditemukan bahwa TNF-α dapat menginduksi atherosklerosis dalam metabolisme lemak dan memicu proses resistensi insulin terutama pada penderita obesitas (Popa et al., 2007).

4 Sel lemak merupakan sumber dan target dari sitokin TNF-α. Penderita obesitas mengekspresikan mrna TNF-α dua sampai tiga kali lebih banyak daripada orang normal. Beberapa efek TNF-α pada jaringan lemak yaitu penurunan ekspresi transporter glukosa GLUT-4. Dengan menurunkan ekspresi transporter glukosa GLUT-4, TNF-α menyebabkan resistensi insulin sebab glukosa plasma yang masuk ke dalam sel berkurang dan tetap beredar di dalam aliran darah. Resistensi insulin merupakan keadaan awal penyakit diabetes melitus, di mana kebanyakan pasien yang menderita penyakit ini mengalami obesitas (Nurtanio & Wangko, 2007). Pada penelitian ini akan dilakukan pengamatan terhadap jumlah makrofag dan kadar TNF-α pada hewan coba yaitu tikus jantan galur Wistar. Penelitian ini merupakan penelitian pertama, dan yang belum pernah dilakukan sebelumnya untuk membuktikan pengaruh diet tinggi karbohidrat terhadap jumlah makrofag dan TNF-α sebagai sistem pertahanan tubuh. Hewan coba dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok kontrol diberi makan pakan normal sedangkan kelompok perlakuan diberi makan pakan tinggi karbohidrat selama 3 bulan. Setelah itu akan diamati jumlah makrofag dan kadar TNF-α pada kelompok perlakuan dengan membandingkannya terhadap kelompok kontrol. Pengamatan jumlah makrofag dilakukan dengan mengamati preparat hapusan yang dibuat dari cairan peritoneal perut tikus, sedangkan kadar TNF-α diukur menggunakan Elisa Kit dengan metode Sandwich ELISA. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: apakah diet tinggi karbohidrat meningkatkan jumlah makrofag dan TNF-α pada tikus putih jantan galur Wistar?

5 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui peningkatan jumlah makrofag pada tikus putih jantan galur Wistar yang diberi diet tinggi karbohidrat 2. Untuk mengetahui peningkatan jumlah dari sitokin (TNF-α) pada tikus putih jantan galur Wistar yang diberi diet tinggi karbohidrat 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang pengaruh diet tinggi karbohidrat yang dapat menyebabkan penyakit obesitas dan diabetes melitus terhadap aktivitas makrofag dan TNF-α sebagai sistem pertahanan tubuh pada tikus jantan galur Wistar.