BAB I PENDAHULUAN. (Sumber Daya Manusia), terutama peningkatan dalam bidang pendidikan. Hal ini



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kemampuan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan adalah SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) menuntut. meningkatkan minat belajar siswa yaitu SMK Bina Wisata Lembang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

I. PENDAHULUAN. manusia masih ada di muka bumi, belajar sangat penting bagi manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Bab II pasal 3). Pada UU No. 20 Tahun 2003 pasal 40 Bab IX. sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Dengan ilmu,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

1. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Karena hal yang paling mendasar yang harus dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu, pendidikan menuntut orang-orang yang terlibat di. pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. setiap anak dalam periode tertentu. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH FASILITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEBIASAAN BELAJAR SISWA

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman globalisasi saat ini pengetahuan dan teknologi mengalami

I. PENDAHULUAN. menghadapi kehidupan nyata sehari-hari di lingkungan keluarga dan

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang individu agar bisa dan mampu hidup dengan baik di lingkungannya

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai itu, pendidikan harus adaptif terhadap perubahan zaman. yang berkaitan dengan pelaksanaan pengajaran kelas.

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anissa Dwi Ratna Aulia, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu memperhatikan masalah pendidikan.isi pendidikan diharapkan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik mengenai isi pembelajaran yang disampaikan disekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, budaya serta nilai-nilai yang positif yang ada dari satu generasi ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar adalah tolok ukur yang dipakai dalam mengukur

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini pemerintah sedang giat berupaya meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia), terutama peningkatan dalam bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan dengan pendidikan yang baik diharapkan dapat terciptanya SDM yang mampu bersaing pada era globalisasi, selain itu juga dapat mengikuti berbagai kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Seperti yang ada dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan mengenai fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional sebagai berikut. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan dari pendidikan tersebut dapat tercapai jika semua pihak turut serta dalam membantu terwujudnya tujuan pendidikan tersebut. Baik itu siswa, orang tua siswa, guru, pemerintah, lembaga pendidikan maupun masyarakat. Tujuan pendidikan berkaitan dengan kegiatan belajar di dalam kelas, dengan siswa sebagai sasaran utama dalam penentu keberhasilan pembelajaran. Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari kemampuannya dalam menguasai materi pelajaran, prestasi belajar yang dicapai siswa, keterampilan dan

2 kebenaran dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Dengan demikian salah satu tujuan dari pendidikan tersebut yakni agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan dicapai setelah mengikuti proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dilihat dari ketercapaian nilai yang dicapai yang ditentukan oleh Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada setiap pelajarannya. Melalui KKM dapat diketahui tinggi rendahnya nilai siswa yang diperoleh dan menunjukkan tingkat prestasi belajar siswa. SMK Negeri 3 Bandung sebagai salah satu sekolah menengah kejuruan memiliki tanggung jawab yang sama untuk dapat mengoptimalkan bakat dan kemampuan para siswanya. Oleh karena itu, di bawah ini akan dipaparkan mengenai hasil Ujian Akhir Semester sebagai gambaran untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Berikut ini data nilai-nilai untuk mata pelajaran produktif semester 1 pada kelas X pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung.

3 Tabel 1. 1 Daftar Rata-rata Nilai UAS Semester Ganjil Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Tahun Pelajaran 2010/2011 Kelas Jumlah Mata Pelajaran Ratarata Siswa Kolega Komunikasi MPA X AP 1 38 76.7 71.18 73.78 73.89 X AP 2 37 71.05 73.15 73.75 72.65 X AP 3 38 76.31 73.15 70.79 73.42 X AP 4 37 72.29 70.88 73.25 72.14 X AP 5 38 74.32 69.15 71.75 71.74 X AP 6 37 76.5 72.79 70.18 73.16 Sumber : SMK Negeri 3 Bandung (data diolah) Tabel 1. 2 Daftar Rata-rata Nilai UAS Semester Ganjil Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Tahun Pelajaran 2011/2012 Kelas Jumlah Mata Pelajaran Ratarata Siswa Kolega Komunikasi MPA X AP 1 37 77.75 70.15 72.25 73.38 X AP 2 38 76.45 73.65 70.35 73.48 X AP 3 37 80.65 69.18 70.79 73.54 X AP 4 38 71.05 69.72 72.76 71.18 X AP 5 38 74.5 70.45 69.5 71.48 X AP 6 37 75.7 71.45 70.35 72.50 Sumber : SMK Negeri 3 Bandung (data diolah)

4 Tabel 1. 3 Daftar Rata-rata Nilai UAS Semester Ganjil Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas Jumlah Mata Pelajaran Ratarata Siswa Kolega Komunikasi MPA X AP 1 37 80.00 70.54 70.81 73.78 X AP 2 38 79.74 70.00 70.00 73.25 X AP 3 38 76.05 71.84 70.00 72.63 X AP 4 38 76.58 68.42 70.79 71.93 X AP 5 37 82.16 71.89 68.38 74.14 X AP 6 37 77.30 69.19 73.78 73.42 Sumber : SMK Negeri 3 Bandung (data diolah) Tabel 1.4 Data Jumlah Siswa Remedial Mata Pelajaran Produktif Kelas X Administrasi Perkantoran Tahun Pelajaran 2012/2013 No Kelas Jumlah Nilai Rata-rata Siswa < 75 % 1 X AP 1 37 23 62,16% 2 X AP 2 38 23 60,52% 3 X AP 3 38 19 50% 4 X AP 4 38 18 47,36% 5 X AP 5 37 19 51,35% 6 X AP 6 37 18 48,65%

5 Dari tabel 1.1 dapat kita perhatikan bahwa rata-rata nilai kelas X yang diperoleh masih lebih rendah dari nilai KKM (kriteria ketuntasan minimal) yang ditetapkan oleh guru, nilai KKM yang ditetapkan adalah 75 untuk mata pelajaran produktif. Pada tahun 2010/2011 rata-rata nilai yang dicapai oleh kelas X pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran adalah 72,83. Selanjutnya pada tahun 2011/2012 rata-rata nilai yang dicapai pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran adalah 72,59. Ini menujukkan adanya penurunan nilai yang dicapai oleh kelas X. sedangkan pada tahun 2012/2013 nilai rata-rata adalah 73,57. Walaupun mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, akan tetapi nilai yang didapat belum mencapai KKM yang telah ditetapkan. Ini menujukkan bahwa belum ada nilai yang melampaui atau mencapai nilai KKM. Berdasarkan fenomena di atas dapat dinyatakan bahwa prestasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 3 Bandung, dapat disimpulkan belum optimal. Maka peneliti menjadikan nilai rata-rata untuk mata pelajaran produktif sebagai bahan penelitian. Hal ini dikarenakan bahwa mata pelajaran produktif merupakan kompetensi dasar bagi siswa yang mengambil program keahlian yang diminatinya tapi tentu saja mata pelajaran adaptif dan normatifpun sama pentingnya untuk kemajuan perkembangan belajar peserta didik. Selain dari nilai ulangan akhir semester (UAS) prestasi belajar pun dapat dinilai dari hasil tugas yang dberikan guru kepada siswa. Terdapat siswa yang masih belum tepat mengerjakan tugas yang diberikan ataupun tidak

6 mengumpulkan tepat waktu. Sehingga sangat mempengaruhi prestasi siswa saat menghadapi ulangan, baik ulangan harian ataupun ulangan akhir semester (UAS). Keaktifan di dalam kelas pun dapat dijadikan bentuk penilaian prestasi siswa. Apabila siswa dapat bersikap aktif pada saat proses belajar mengajar maka akan terjadi interaksi yang baik antara guru dan siswa. Menurut Abin Syamsuddin (2007:109) Proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai suatu interaksi antara siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuannya. Jadi dalam kegiatan belajar mengar di sekolah selain terdapat aktivitas mengajar guru, aktivitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar juga akan ikut menentukan keaktifan pengalaman belajar dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal. Sejalan dengan pendapat Wijaya dan Rusyan (1994:4) yang mengemukakan bahwa : Keberhasilan siswa belajar dapat dipengaruhi oleh pihak siswa sendiri dan dari luar pihak siswa. Dari pihak siswa ialah bakat, motivasi belajar, ketekunan, waktu, dan kelengkapan, sarana di rumah; sedangkan dari luar pihak siswa misalnya kemampuan guru yang baik, kondisi dan disiplin di sekolah, serta dorongan dan perhatian dari orang tua Guru merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kuatitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan serta guru merupakan salah satu penentu keberhasilan belajar siswa. Maka dari itu peneliti melakukan observasi secara langsung dalam proses pembelajaran antara guru dan siswa dalam mengelola kegiatan pembelajaran.

7 Adapun hasil observasi yang diperoleh terhadap guru kelas X dapat dilihat pada tabel 1. di bawah ini : No Tabel 1. 4 Komunikasi Interaksional Guru dengan Siswa Ukuran Bobot Nilai Pertemuan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 Adanya respon secara verbal dan non-verbal dari siswa Rasa percaya diri siswa saat mengungkapkan pendapat Kesediaan guru secara jujur menanggapi hal-hal yang diungkapkan siswa Kesediaan guru mengakui dan menerima pemikiran siswa Kesediaan guru mendengar pendapat yang berlawan dan mengubah posisi jika keadaan mengharuskan Memberi dorongan semangat kepada siswa Guru bersedia bertukar pikiran dengan siswa 20 15 15 10 18 15 10 5 5 8 8 8 10 8 8 10 10 10 20 15 15 18 15 20 20 15 15 18 15 18 10 8 10 10 10 10 10 8 10 8 8 10 Jumlah 100 74 78 82 84 91 Sumber : Hasil Observasi Komunikasi Interaksional guru dengan siwa Berdasarkan tabel diatas komunikasi interaksional guru dengan siswa yang terjadi didalam kelas sudah cukup maksiomal, hal ini dibuktikan dengan tingkat bobot nilai yang dicapai dari awal pertemuan hingga selanjutnya mengalami peningkatan. Mulai dari pertemuan pertama yang hanya mencapai bobot 74 hingga ke pertemuan kelima mencapai 91. Ini membuktikan bahwa guru selalu

8 ingin meningkatkan intensitas dalam berkomunikasi dengan siswa-siswanya, agar dalam proses pembelajaran terjadi secara aktif dengan adanya komunikasi interaksional guru dengan siswa. Akan tetapi, guru harus tetap meningkatkan intensitas dan kualitas dari komunikasi interaksional yang terjadi. Sehingga nilai bobot yang didapat bisa mencapai nilai maksimal yaitu 100, tidak hanya puas dengan bobot nilai 91. Hal ini perlu dicarikan segera solusinya karena akan mengganggu pelaksanaan pembelajaran di sekolah dan mengganggu proses pendidikan di sekolah serta menghambat mutu pendidikan sekolah. Karena salah satu masalah kongkrit mutu pendidikan adalah mengenai prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan kegiatan belajar dengan sebaik-baiknya. (Hamalik, 2000 : 20) Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik yang diperoleh dari lingkungan. Dengan adanya lingkungan belajar yang sehat yaitu suasana belajar yang secara nyata dapat menumbuhkan munculnya perasaan yang terdapat antara siswa dan guru di dalam kelas. Salah satu pembentukan suasana belajar yang kondusif dan nyaman yaitu dengan menciptakan komunikasi yang efektif antara guru dengan siswa. Sehingga untuk meningkatkan prestasi belajar guru dapat mencoba memaksimalkan komunikasi yang terjadi dalam proses belajar mengajar. Dengan guru memaksimalkan kemapuannya untuk berkomunikasi diharapkan siswa akan lebih tertarik untuk merespon apa yang disampaikan guru. Respon tersebut dapat

9 berupa siswa bertanya mengenai materi yang disampaikan ataupun saat siswa menjawab pertanyaan dari guru. Salah satu bentuk komunikasi yang dalam kegiatan belajar mengajar yaitu komunikasi interaksional. Komunikasi interaksional adalah bentuk komunikasi yang menekankan pada proses komunikasi dua arah, dari pengirim kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. (Wilburm Schramm, Syaiful Rochim 2008:15) Dalam komunikasi interaksional seseorang dapat menjadi pengirim maupun penerima dalam sebuah interaksi, tetapi tidak menjadi keduanya sekaligus. Komunikasi interaksional lebih menekankan pada komunikasi dua arah dengan begitu siswa dapat menjadi pengirim pesan ataupun mengerluarkan pendapat atau pertanyaan dari penjelasan yang diberikan oleh guru. Dalam komunikasi interaksional, siswa diharuskan bersikap lebih aktif pada saat proses belajar mengajar, tidak hanya diam sebagai komunikan atau penerima pesan. Dari hal yang telah diuraikan tersebut maka penulis tertarik melakukan penelitian mengenai Pengaruh Komunikasi Interaksional Guru dengan Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran SMK Negeri 3 Bandung 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Salah satu yang mempengaruhi prestasi belajar adalah guru. Seperti yang dikemukakan oleh Syaiful Bahri Djamarah (2008 : 176), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik atau hasil belajar adalah sebagai berikut :

10 1. Faktor Internal, terdiri dari : a. Faktor fisiologis seperti panca indera dan kondisi fisik secara umum b. Faktor psikologis seperti minat, bakat, motivasi dan kecerdasan (IQ, EQ dan SQ) 2. Faktor Eksternal, terdiri dari : a. Faktor instrumental seperti kurikulum, program, sarana, dan prasarana belajar serta guru. b. Faktor lingkungan seperti alami dan sosial budaya Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa agar sesuai dengan apa yang diharapkan, tidak terlepas dari faktor-faktor yang mendukung kegiatan tersebut. Salah satunya adalah komunikasi antara guru dan siswa. Kegiatan komunikasi yang dilakukan antara guru dan siswa merupakan proses interaksi yang tidak dapat diabaikan begitu saja, terutama dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan adanya komunikasi yang baik siswa dapat lebih mengerti dan memahami dengan informasi atau hal-hal yang disampaikan oleh guru. Sehingga siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya karena lebih mengerti terhadap materi belajar yang diberikan. Berdasarkan uraian latar belakang di atas peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1) Bagaimana gambaran komunikasi interaksional guru dengan siswa pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di kelas X SMK Negeri 3 Bandung 2) Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di kelas X SMK Negeri 3 Bandung

11 3) Seberapa besar pengaruh Komunikasi interaksional guru dengan siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran di kelas X SMK Negeri 3 Bandung 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian adalah : 1) Untuk mengetahui gambaran komunikasi interaksional guru dengan siswa pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di kelas X SMK Negeri 3 Bandung 2) Untuk mengetahui gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di kelas X SMK Negeri 3 Bandung 3) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Komunikasi Interaksional guru dengan siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini mempunyai beberapa kegunaan, antara lain ; 1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pendidikan dan memperkaya hasil peneltian yang telah ada dan dapat member gambaran mengenai pengaruh komunikasi interaksional guru dengan siswa terhadap prestasi belajar siswa.

12 2. Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dalam upaya pengembangan kualitas pendidikan melalui komunikasi interaksional guru dengan siswa yang dalam proses mengajar, serta diharapkan menjadi masukan bagi para guru dalam proses mengajar sehingga dapat menggunakan upaya yang tepat dalam menghadapi peserta didik dalam hal ini mengenai komunikasi interaksional guru dengan siswa.