DAMPAK PEMANFAATAN APLIKASI ANDROID DALAM PEMBELAJARAN BANGUN RUANG

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

Noviana Kusumawati Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

Dwi Ratnasari Dewi SMP Negeri 11 Madiun

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Joyful Learning Journal

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENINGKATAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DIPADU TALKING STICK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

Seminar Nasional Fisika 2012 Jakarta, 9 Juni Intan Irawati. 1. Pendahuluan

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI REDOKS

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume 1 No 4, Oktober 2015

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIA 1 SMA NEGERI 8 PEKANBARU

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

Kata Kunci: cooperative learning of jigsaw type, student activities and learning outcomes

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PLC MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA SMKN2 WONOSARI

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN

Oleh: Mutiara Rizky Ilzanorha Syofni Titi Solfitri ABSTRACT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CBSA PADA PESERTA DIDIK KELAS V.A SDN 18 LEMBAH MELINTANG Arjuni 1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK HIMPUNAN SEMESTER 1 KELAS VII MTsN

ISSN Oleh. (I Dewa Made Warnita) Guru Mata Pelajaran Fisika SMA Negeri 1 Selemadeg

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

Keywords: Mathematics Learning Outcomes, Cooperative Learning, Numbered Heads, Classroom Action Research.

PENERAPAN PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E (LC 5E) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X 1 SMA NEGERI 2 KUANTAN HILIR

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

Economic Education Analysis Journal

IMPLEMENTASI WhatsApp MOBILE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA POKOK BAHASAN PENGENALAN KOMPONEN ELEKTRONIKA

ABSTRAK. Kata kunci: Komunikasi Matematis, Pembelajaran Kooperatif, Think Talk Write. ABSTRACT

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EDMODO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG LUAS SEGITIGA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BENDA RIIL

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK PGRI 2 SIDOARJO MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang. Keywords: model of problem based learning, critical thinking

Joyful Learning Journal

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENINGKATAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA SD MELALUI PENILAIAN PRODUK PADA PEMBELAJARAN MIND MAPPING

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

UPAYA PENINGKATAN AKTIFITAS BELAJAR SISWA SMA KELAS XI MELALUI METODE PROBLEM POSSING. Abstrak

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Contact :

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM CREATING MATERI PERBANDINGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD INPRES 2 KAYUMALUE NGAPA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

MODEL KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR IPS SISWA KELAS IV

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Economic Education Analysis Journal

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF INKUIRI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDN 08 SURAU GADANG SITEBA PADANG

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 PALU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

Transkripsi:

Jurnal Teknologi Pendidikan Vol: 06/02 Desember 2018. Online ISSN: 2622-4283, Print ISSN: 2338-9184 http://dx.doi.org/10.31800/jtp.kw.v6n2.p122--136 DAMPAK PEMANFAATAN APLIKASI ANDROID DALAM PEMBELAJARAN BANGUN RUANG The Impact of The Utilization of Android Application in Learning Space Elisabeth Wiwik Sri Mulyani SMP Negeri 1 Sragen Jalan Raya Sukowati 162 Sragen Jawa Tengah 5721 Pos-el: elisabeth_wsm@yahoo.com INFORMASI ARTIKEL Riwayat Artikel: Diterima : 28 Juni 2018 Direvisi : 13 November 2018 Disetujui : 19 November 2018 Keywords: 3D object, learning media, android apps Kata kunci: bangun ruang, media pembelajaran, aplikasi android ABSTRACT: The purpose of this study was to know the impact of the utilization of android applications in learning mathematics in SMPN-1 Sragen. This classroom action research was conducted in two cycles,each cycle beginned with planning, action, observation, and reflection. The data in this study was the assessment of the learning process obtained from learners in the activity and assessment at the end of the cycle. Then, the data was analyzed to know whether the utilization of android application in teaching space has been successful or not. There was an increase in students' learning achievement in understanding mathematics after having utilized the android applications. Before the action, only 18 students (56.25%) completed their learning and increased to be 22 students (68.75%) on the first cycle. In the second cycle, the number of students completed their learning was 31 students (96.87%). The use of android application for class IX students B SMPN-1 Sragen had improved the students learning achievement. Before the action, the average knowledge of students was 75.16 and their average skill was 70.63. In the first cycle, the average knowledge of students is 78.59 and their average skills is 72.5. In the second cycle, of average knowledge 88.13 average skills 86.88. The conclusion, the utilization of android application in teaching the space learning content improved the students learning achievement. Teachers are suggested to utililize the android application or other appropriate media in learning-teaching activities. K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 122

ABSTRAK Fokus masalah yang menjadi pembahasan di dalam tulisan ini adalah dampak dari pemanfaatan aplikasi android dalam pembelajaran matematika tentang bangun ruang sisi lengkung di SMPN-1 Sragen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari pemanfaatan aplikasi android dalam pembelajaran matematika tentang bangun ruang sisi lengkung di SMPN-1 Sragen. Metode penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan dua siklus, di mana setiap siklus diawali dengan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data dalam penelitian ini berupa penilaian proses yang diperoleh dari peserta didik dalam beraktivitas dan penilaian pada akhir siklus. Kemudian, data dianalisis untuk memperoleh gambaran tentang berhasil-tidaknya pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan hasil belajar peserta didik dalam memahami bangun ruang sisi lengkung setelah belajar menggunakan aplikasi android. Sebelum tindakan, yang tuntas 18 peserta didik (56,25%), pada siklus pertama 22 peserta didik (68,75%). Pada siklus kedua, peserta didik yang tuntas belajarnya 31 orang (96,87%). Penggunaan aplikasi android pada peserta didik kelas IX B SMPN 1 Sragen terbukti dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Sebelum tindakan, rata-rata pengetahuan 75,16 dan rata-rata keterampilan 70,63. Pada siklus pertama, rata-rata pengetahuan meningkat menjadi 78,59 dan rata-rata keterampilan 72,5. Kemudian, pada siklus kedua, rata-rata pengetahuan meningkat menjadi 88,13 dan rata-rata keterampilan meningkat menjadi 86,88. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa pemanfaatan aplikasi android pada materi bangun ruang meningkatkan hasil belajar peserta didik. Disarankan agar guru menggunakan aplikasi android atau media lain yang tepat dalam pembelajaran. K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 123

PENDAHULUAN Latar belakang dari tulisan ini adalah pembelajaran matematika sebagai salah satu mata pelajaran di SMP yang memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan hidup peserta didik (Batubara, 2017: 13). Strategi pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat di dalam Kurikulum 2013. Dalam hal ini, matematika merupakan salah satu ilmu yang memiliki peranan yang cukup besar dalam perkembangan suatu bangsa khususnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan alasan tersebut perlu adanya upaya untuk mengantisipasi tantangan masa depan yang lebih rumit dan komplek, salah satunya adalah dengan peningkatan perhatian terhadap pendidikan dan pembelajaran matematika, sehingga mampu membekali peserta didik dalam penerapan matematika dan keterampilan matematika untuk menjawab permasalahan yang ada (Dewi, 2014: 2). Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat termasuk dalam perancangan sebuah bahan belajar bagi peserta didik SMPN-1 Sragen sehingga menuntut adanya suatu perkembangan dan peningkatan sumber belajar yang berkualitas. Menciptakan pembelajaran inovatif bisa dilakukan dengan cara di antaranya memanfaatkan aplikasi android pada materi bangun ruang bagi kelas IX SMP. Artinya, mengukur daya serap/kemampuan serap ilmu masing-masing peserta didik. Contoh, sebagian peserta didik ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan menggunakan visual atau mengandalkan kemampuan penglihatan, auditori atau kemampuan mendengar, dan kinestetik. Hal tersebut harus disesuaikan pula dengan upaya penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan mengakibatkan proses renovasi mental, di antaranya membangun rasa percaya diri peserta didik. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pembelajaran adalah belum dimanfaatkannya berbagai sumber belajar secara maksimal, baik oleh guru maupun peserta didik. Pada kenyataannya, guru jarang memanfaatkan android walaupun sebenarnya mereka memahami bahwa strategi pembelajaran seperti ini sangat membantu tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran. Android merupakan salah satu sistem operasi yang bisa digunakan pada media nirkabel. K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 124

Dalam hal ini media yang digunakan adalah handphone (Ependi, 2015: 110). Dewasa ini, pembelajaran dengan android sudah banyak digunakan seperti halnya penelitian Juraman (2014: 1) yang menyimpulkan bahwa penggunaan aplikasi android oleh peserta didik sangat bermanfaat dalam pembelajaran dan cukup efektif untuk mengakses informasi edukasi. Oleh karena itu, pemanfaatan aplikasi android diharapkan akan mempermudah peserta didik menerima dan memahami materi pelajaran di satu sisi, serta di sisi lain juga mempermudah guru menyampaikan materi pelajaran. Tujuan pembelajaran akan lebih mudah dicapai dan diharapkan juga akan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Pemanfaatan android ini juga menarik perhatian peserta didik untuk belajar. Pemanfaatan aplikasi android di kelas dapat membantu peserta didik yang kesulitan memahami materi pelajaran yang dinilai sulit selama ini (Marlinda, 2015: 396). Kemudahan belajar diberikan melalui kombinasi antara pembelajaran individual personal dengan pengalaman (Sulaeman, 2015: 74). Seorang guru harus mengenal sifatsifat khas dari setiap media pembelajaran. Bila seorang guru melakukan aktivitas pembelajaran, maka terjadi dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan aktivitas belajar. Aktivitas mengajar menyangkut peranan seorang guru dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi harmonis antara mengajar itu sendiri dengan pembelajar. Aktivitas belajar menyangkut aktivitas peserta didik untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara proporsional. Aktivitas siswa yang dapat diamati misalnya mengerjakan tugas, berdiskusi, dan mengumpulkan data (Widodo, 2013: 32). Rumusan masalah yang menjadi fokus pembahasan di dalam tulisan ini adalah, bagaimana dampak dari pemanfaatan aplikasi android dalam pembelajaran matematika tentang bangun ruang sisi lengkung di SMPN-1 Sragen? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari pemanfaatan aplikasi android dalam pembelajaran matematika tentang bangun ruang sisi lengkung di SMPN-1 Sragen. Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat bergerak layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet (Murtiwiyati, 2013: 2). Melalui K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 125

mobile-learning peserta didik dapat mengakses materi pembelajaran dan informasi dari mana saja dan kapan saja. Peserta didik tidak perlu menunggu waktu tertentu untuk belajar atau pergi ke tempat tertentu untuk belajar. Mereka dapat menggunakan teknologi mobilewireless untuk keperluan belajar mereka, baik formal maupun informal. Jumlah perangkat mobile lebih banyak daripada Personal Computer (PC). Perangkat mobile lebih mudah dioperasikan daripada PC. Perangkat mobile dapat digunakan sebagai media belajar (Yuntoto, 2015: 8). Masyarakat yang memiliki dan menggunakan perangkat mobile semakin banyak. Hal ini membuka peluang penggunaan perangkat teknologi bergerak dalam dunia pendidikan. Penggunaan perangkat bergerak (mobile-device) dalam proses pembelajaran kemudian dikenal sebagai mobile-learning (Amin, 2015: 13). Pengguna internet dan juga gadget-mobile didominasi oleh kalangan usia muda, sehingga memungkinkan untuk memanfaatan piranti mobile untuk pembelajaran (Sulisworo, 2014: 57). Sebelum guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan android tentu memerlukan persiapan. Pada tahap perencanaan adalah penyusunan RPP, pengembangan bahan belajar, dan penyiapan media pembelajaran (Mamentu, 2013: 58). Perangkat pembelajaran disahkan oleh kepala sekolah, dimonitor dan dievaluasi untuk wujud pelaksanaanya berdasarkan standar ketuntasan minimal peserta didik dan standar kompetensi kelulusan serta untuk perbaikan pengembangan proses pembelajaran berkelanjutan (Mamentu, 2013: 58). Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada standar isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan RPP disesuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya mengintegrasikan android dalam pembelajaran. Penyusunan program pembelajaran bertujuan agar pelaksanaan pengajaran berjalan lebih lancar dan hasilnya lebih baik. Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Juraman (2014: 14) yang menyatakan bahwa pemanfaatan smartphone android oleh peserta didik dalam mengakses informasi edukasi efektif karena sebagian besar peserta didik sudah memanfaatkan android untuk K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 126

mengakses informasi edukasi dan banyak mendukung aktivitas peserta didik dalam pembelajaran. Irfan (2016: 58) juga telah melakukan penelitian tentang manfaat gadget dalam pembelajaran. Pemanfaatan gadget dalam belajar oleh peserta didik sudah efektif dalam mencari bahan pembelajaran, latihan-latihan soal dan pembahasan. Kehadiran mobile-learning yang menggunakan media elektronik telepon pintar ini ditujukan sebagai suplemen pembelajaran yang ada dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sendiri mengenai materi yang kurang dikuasai di mana pun dan kapan pun. Hal ini tentu dapat memberikan pengalaman yang berbeda dalam proses pembelajaran bagi peserta didik (Iqbal, 2016: 21). Di masa yang akan datang, pengguna android akan semakin bertambah cepat setiap harinya di seluruh dunia. Kalangan pengajar dan peserta didik semakin butuh informasi dengan cepat untuk menunjang proses belajar mengajar di sekolah maupun di kampus. Kini peserta didik tidak lagi hanya mendengar informasi yang disampaikan dari gurunya, tetapi peserta didik dapat dengan mudah mendapatkan informasi hasil penelitian terbaru. Salah satu media pembelajaran yang sering dipakai untuk mengatasi masalah pembelajaran adalah dengan aplikasi yang dipasang pada smartphone android (Prasetia, 2017: 219). METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan. Penelitian ini memakai penelitian tindakan karena penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang lebih sesuai dengan tugas pokok dan fungsi guru, meningkatkan kualitas pembelajaran, meningkatkan kualitas peserta didik, serta mencapai tujuan pembelajaran atau pendidikan. Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas IX B semester 1 SMPN-1 Sragen tahun pelajaran 2017/2018. Jumlah peserta didik yang berperanserta dalam PTK ini 32 orang terdiri dari 20 perempuan dan 12 lakilaki. Obyek penelitian ini adalah peningkatan kualitas pembelajaran matematika dengan topik bangun ruang sisi lengkung dengan menggunakan model pembelajaran aplikasi android. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli- Agustus 2017. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar pengamatan, tes, dan catatan lapangan. Yang perlu dikemukakan K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 127

adalah uraian tentang bagaimana pelaksanaan atau implementasi dari masing-masing jenis instrumen yang ditentukan. Dalam observasi, peneliti lebih banyak menggunakan salah satu dari panca inderanya yaitu indera penglihatan. Instrumen observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil kerja responden dalam situasi alami. Sebaliknya, instrumen observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subyek yang diteliti. Instrumen tes menggunakan yang sudah ada dan baku dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan yang akan diambil dalam memperbaiki proses pembelajaran. Pemberian tindakan dilakukan melalui dua siklus dan evaluasi dilakukan di akhir siklus untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada setiap siklus. Tes adalah suatu alat pengumpul informasi, bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan. Catatan lapangan digunakan untuk mendokumentasikan secara keseluruhan kualitas pembelajaran, aktivitas guru, dan aktivitas peserta didik selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif komparatif, penyajian data, penarikan simpulan, serta verifikasi refleksi. Analisis deskriptif komparatif digunakan karena hasil penilaian prestasi belajar peserta didik dibandingkan antara kondisi awal, siklus pertama, dan siklus kedua. Setelah dibandingkan, dapatlah diketahui seberapa besar kenaikan atau penurunan hasil belajar peserta didik. Penyajian data setelah direduksi dan dikelompokkan dalam berbagai pola dideskripsikan dalam bentuk kata-kata untuk melihat gambaran keseluruhan atau bagian tertentu. Penyajian data ini ditulis dalam paparan data. Adapun tes hasil belajar peserta didik diolah untuk mengukur ketuntasan dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar. Kegiatan pembelajaran dikatakan berhasil apabila peserta didik secara individual telah memperolah nilai 75 atau lebih, dan secara klasikal dikatakan tuntas belajar jika lebih dari 80% peserta didik mendapat nilai di atas 75. Di samping itu, dilakukan juga metode analisis deskriptif yang merupakan pemaparan dari hasil penerapan pembelajaran dengan K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 128

aplikasi android. Rumus rata-rata digunakan untuk mengetahui perkembangan dan peningkatan pemahaman peserta didik terhadap materi bangun ruang sisi lengkung antara siklus satu dengan siklus lainnya. Menyimpulkan dan memverifikasi. Dari kegiatan reduksi dilakukan penyimpulan akhir yang selanjutnya diikuti dengan kegiatan verifikasi atau pengujian terhadap temuan ilmiah. Indikator kinerja dalam penelitian tindakan kelas ini ditetapkan oleh SMPN-1 Sragen, yaitu: (1) kualitas pembelajaran mencapai kriteria baik, (2) nilai rata-rata pengetahuan dan keterampilan 75, dan (3) persentase ketuntasan belajar 80%. Penelitian ini dilandasi prinsip kolaboratif dan kooperatif sehingga penyiapan partisipan dipandang perlu dilakukan pada kegiatan awal. Melakukan diskusi dengan teman sejawat guru matematika tentang desain atau strategi pembelajaran pada materi bangun ruang sisi lengkung yang diikuti dengan penyusunan rencana kegiatan. Serangkaian kegiatan tindakan yang akan dilakukan dapat dikelompokkan ke dalam: (1) Pendahuluan, (2) Kegiatan Inti, dan (3) Penutup. Selanjutnya, ketiga rangkaian kegiatan tindakan ini akan diuraikan lebih lanjut pada bagian berikut ini. Pendahuluan. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada bagian pendahuluan adalah: (1) guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti keseluruhan proses pembelajaran, (2) melalui kegiatan tanya jawab, peserta didik diingatkan atau dijelaskan kembali oleh guru tentang contohcontoh bangun ruang sisi lengkung dalam kehidupan sehari-hari, (3) peserta didik mengamati contoh gambar diagram lingkaran, (4) guru mengajukan pertanyaan, Dapatkah kalian menyebutkan contoh bangun ruang sisi lengkung dalam kehidupan sehari-hari?. Kegiatan berikutnya yang dilakukan adalah (5) peserta didik diberi permasalahan yang berkaitan dengan bangun ruang sisi lengkung dalam kehidupan sehari-hari yang terkait dengan materi pelajaran yang sedang dibahas, yaitu: Tahukah kamu berapa luas selimut tabung?, (6) guru menegaskan tujuan yang akan dipelajari hari ini, dan (7) guru menyampaikan cakupan materi. Kegiatan Inti. Tahap pertama yang dilaksanakan pada kegiatan inti adalah mengamati yaitu peserta didik mengamati contoh bangun ruang sisi lengkung dalam kehidupan seharihari yang ditampilkan guru. K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 129

Tahap kedua adalah menanya di mana guru memberikan pertanyaan pancingan, sebagai contoh: Setelah mengamati bangun ruang yang disajikan, berapakah luas selimut tabung, dan bagaimana langkahlangkah menentukan luas selimut tabung?. Peserta didik merumuskan pertanyaan terkait dengan permasalahan yang diajukan guru dan cara apa saja yang bisa digunakan untuk menghitung luas selimut tabung. Tahap ketiga adalah tahap mengumpulkan data dan informasi untuk menjawab semua pertanyaan yang diajukan. Peserta didik diminta untuk mengumpulkan data dan informasi dengan menggunakan bantuan buku peserta didik yang diunduh dari Portal Rumah Belajar melalui fitur Buku Sekolah Elektronik di laman https://belajar.kemdikbud. go.id serta aplikasi android bangun datar dan ruang. Peserta didik secara berkelompok saling bertukar pendapat tentang alternatif penyelesaian permasalahan yang ada. Tahap keempat adalah tahap mengasosiasi/menganalisis data atau informasi di mana peserta didik menyimpulkan langkah-langkah untuk menentukan cara mencari luas selimut bangun ruang sisi lengkung, dan kemudian menuliskan hasil penyelesaian permasalahan. Untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik tentang materi yang dipelajari, maka peserta didik mengerjakan latihan soal pada buku teks. Pada tahap kelima yaitu mengkomunikasikan. Salah seorang peserta didik mempresentasikan hasil diskusi/pekerjaan mereka. Peserta didik yang lainnya memberikan tanggapan atas presentasi yang disajikan, baik dalam bertanya, melakukan konfirmasi atau klarifikasi maupun melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya; sedangkan guru memberi umpan balik atau konfirmasi. Kegiatan penutup dilakukan dengan cara peserta didik bersamasama dengan guru membuat kesimpulan mengenai langkahlangkah menyajikan data ke dalam bentuk diagram lingkaran. Setiap kelompok diberikan perolehan penghargaan berkaitan dengan aktivitas kelompok. Untuk mengetahui pemahaman peserta didik secara individu guru memberikan tugas mandiri (PR) yang berkaitan dengan materi yang baru dipelajari. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan penelitian yang dilakukan pada tiap langkah (sebelum tindakan, siklus pertama, dan siklus kedua) dapat dikemukakan berikut ini. K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 130

Sebelum Tindakan Sebelum tindakan, guru membentuk kelompok yang bersifat heterogen. Peserta didik melakukan diskusi. Hasil refleksi sebelum dilakukan tindakan, selama kegiatan pembelajaran berlangsung, sebagian besar peserta didik cenderung kurang berminat menyelesaiakan soal-soal latihan. Oleh karena itu, guru harus selalu mengingatkan peserta didik agar mereka mengerjakan soal-soal latihan. Di samping kurang berminat mengerjakan soal-soal latihan, peserta didik juga kurang memperhatikan penjelasan guru, kurang bersemangat dan cenderung pasif, tidak aktif dalam mengemukakan pendapat atau bertanya dalam mengikuti proses pembelajaran. Minat untuk bertanya juga kurang karena peserta didik cenderung pasif pada waktu guru memberikan pertanyaan atau saat guru memberikan tugas. Minat belajar dan bertanya peserta didik dalam pembelajaran kurang, ditandai dengan banyaknya peserta didik yang cenderung pasif dan kurang berminat untuk segera menyelesaikan masalah sewaktu guru memberikan pertanyaan atau tugas selama pembelajaran berlangsung. Hasil belajar rata-rata pengetahuan peserta didik adalah 75,16. Rata-rata keterampilan adalah 70,63. Persentase ketuntasan 18 peserta didik (56,25%). Siklus Pertama Pada siklus pertama, pembelajaran diawali dengan melakukan motivasi dengan menggunakan aplikasi android. Penjelasan disampaikan dengan bantuan papan tulis dan dilanjutkan dengan pengamatan kualitas pembelajaran. Pada siklus kedua, pembelajaran diawali dengan melakukan motivasi dengan menggunakan aplikasi android, penjelasan dilakukan dengan bantuan powerpoint, dan dilanjutkan dengan pengamatan kualitas pembelajaran. Hasil observasi pascasiklus pertama, tampaklah bahwa peserta didik sudah mulai tampak aktif dalam kegiatan pembelajaran walaupun belum seluruhnya. Peserta didik lebih aktif dalam bertanya apabila mereka merasa tidak bisa mengerjakan soal latihan. Peserta didik lebih aktif dalam menyelesaikan soal-soal tentang bilangan berpangkat. Peserta didik yang malas cenderung memperlihatkan peningkatan kinerjanya. Mereka lebih antusias menyelesaikan soal-soal tentang bangun ruang sisi lengkung. Selama kegiatan pembelajaran, mulai dari awal sampai dengan akhir kegiatan, peserta didik tampak aktif dan komunikatif. Hasil refleksi pada siklus pertama dapat diketahui bahwa K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 131

kelompok peserta didik masih sama dengan sebelum dilakukan tindakan. Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik sudah mulai tampak aktif walaupun belum seluruhnya. Guru menjelaskan tugas yang harus dikerjakan peserta didik secara kelompok, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan berdiskusi menentukan materi, serta melaporkan hasil diskusi. Peserta didik lebih aktif dalam menyelesaikan soal-soal latihan. Ada kecenderungan peningkatan kinerja di kalangan peserta didik yang malas. Hasil belajar rata-rata pengetahuan 78,59 dan keterampilan 72,5. Persentase ketuntasan 22 peserta didik (68,75%). Kenaikan rata-rata pengetahuan dari siklus awal ke siklus pertama adalah 3,43 di mana rata-rata keterampilan naik 1,87 dan ketuntasan naik 12,5%. Siklus Kedua Pada siklus kedua, tiap peserta didik telah memahami apa yang harus dikerjakan dalam model pembelajaran aplikasi android. Hasil observasi pada siklus kedua diperoleh gambaran suasana kelas yang terkendali. Pada saat kegiatan pembelajaran, peserta didik aktif melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan aplikasi android. Sebagian besar peserta didik sangat memahami apa yang harus mereka lakukan. Peserta didik berani mengungkapkan pendapat dan bertanya. Hasil refleksi pada siklus kedua dapat diketahui bahwa kelompok peserta didik masih sama yaitu kelompok yang bersifat heterogen. Selama kegiatan pembelajaran, mulai dari awal sampai dengan akhir kegiatan, peserta didik tampak aktif dan komunikatif karena setiap peserta didik telah memahami apa yang harus dikerjakan dalam model pembelajaran aplikasi android. Untuk memperoleh kesimpulan terhadap materi pembelajaran yang dibahas, peserta didik berdiskusi menentukan materi notasi ilmiah dan bentuk akar, serta melaporkan hasil diskusi. Hasil belajar rata-rata pengetahuan 88,13 dan keterampilan 86,88 dengan persentase ketuntasan 31 siswa (96,88%). Kenaikan rata-rata pengetahuan dari siklus pertama ke siklus kedua 9,54. Rata-rata keterampilan juga naik sebesar 14,38 dan ketuntasan naik sebesar 28,13%. Berdasarkan pengamatan, maka dapat dibuat diagram rata-rata hasil belajar peserta didik dari siklus awal sampai dengan siklus kedua pada gambar 1. K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 132

100 80 60 40 20 0 Gambar 1: Rata-Rata Hasil Belajar diketahui 75.16 78.59 70.63 72.5 Sebelum tindakan dapat bahwa rata-rata pengetahuan 75,16 dan keterampilan 70,63. Pada siklus pertama dapat diketahui rata-rata pengetahuan 78,59 dan keterampilan 72,5. Pada siklus kedua, rata-rata pengetahuan 88,13 dan keterampilan 86,88. Dari siklus awal ke siklus pertama ada kenaikan ratarata pengetahuan sebesar 3,43 dan keterampilan sebesar 1,87. Dari siklus pertama ke siklus kedua, kenaikan rata-rata pengetahuan sebesar 9,54 dan keterampilan 14,38. 100 80 60 40 20 0 sebelum tindakan Hasil Belajar pengetahuan 88.13 86.88 siklus pertama siklus kedua keterampilan Ketuntasan Belajar 56.25 sebelum tindakan 68.75 96.875 siklus Pertama Siklus Kedua Gambar 2: Persentase Ketuntasan Belajar Dilihat dari persentase ketuntasan belajar, sebelum tindakan yang tuntas 18 peserta didik (56,25%). Pada siklus pertama, peserta didik yang tuntas sebanyak 22 peserta didik (68,75%), dan pada siklus kedua peserta didik yang tuntas sebanyak 31 peserta didik (96,875%). Dilihat dari ketuntasan belajar dari siklus pertama sampai dengan siklus kedua terdapat peningkatan. Kualitas pembelajaran meningkat dari siklus awal hingga siklus kedua ditandai dengan: (1) keterampilan peserta didik bertanya sudah baik, (2) guru baik dalam memberi penguatan, (3) guru baik dalam mengadakan variasi, (4) guru mampu menjelaskan, (5) guru baik dalam membuka dan menutup pelajaran, (6) guru baik dalam membimbing diskusi kelompok kecil, dan (7) guru baik dalam mengelola kelas, baik dalam mengajar kelompok kecil maupun perorangan. SIMPULAN Penggunaan aplikasi android terbukti dapat memberikan dampak positif dalam pembelajaran yaitu meningkatkan kualitas pembelajaran mata pelajaran matematika tentang topik bangun ruang sisi lengkung di kelas IXB SMPN-1 Sragen. Dilihat dari ketuntasan belajar sebelum tindakan peserta didik yang tuntas belajarnya sebanyak 18 anak (56,25%), pada siklus pertama, peserta didik yang K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 133

tuntas belajarnya sebanyak 31 anak (96,875%). Dilihat dari ketuntasan belajar dari sebelum tindakan sampai dengan siklus kedua terdapat peningkatan. Dari siklus awal ke siklus pertama, ada kenaikan ketuntasan belajar sebesar 12,50%. Demikian juga halnya dari siklus pertama ke siklus kedua, ada kenaikan ketuntasan belajar sebesar 28,13%. Kualitas pembelajaran meningkat dari sebelum tindakan sampai dengan siklus kedua yang ditandai dengan; (1) keterampilan peserta didik bertanya sudah baik, (2) guru memberi penguatan sudah baik, (3) guru sudah cukup baik dalam mengadakan variasi pembelajaran, (4) guru mampu menjelaskan, (5) guru sudah cukup baik dalam membuka dan menutup pelajaran, (6) guru sudah cukup baik dalam membimbing diskusi kelompok kecil, (7) guru sudah cukup baik dalam mengelola kelas, baik dalam mengajar kelompok kecil maupun perorangan. Penggunaan aplikasi android pada peserta didik kelas IX B SMPN-1 Sragen, terbukti dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Sebelum tindakan dapat diketahui rata-rata capaian nilai yang berupa pengetahuan 75,16 dan rata-rata capaian nilai yang berupa keterampilan 70,63. Pada siklus pertama, rata-rata capaian nilai yang berupa pengetahuan 78,59 dan ratarata capaian nilai yang berupa keterampilan 72,5. Kemudian, pada siklus kedua, rata-rata capaian nilai yang berupa pengetahuan 88,13 dan rata-rata capaian nilai yang berupa keterampilan 86,88. Dari siklus awal ke siklus pertama ada kenaikan rata-rata pengetahuan sebesar 3,43 dan kenaikan rata-rata keterampilan sebesar 1,87. Dari siklus pertama ke siklus kedua ada kenaikan rata-rata pengetahuan sebesar 9,54 dan kenaikan rata-rata keterampilan sebesar 14,38. Saran-saran yang dapat diajukan adalah bahwa peserta didik diharapkan dapat: (1) mengembangkan kemampuan bernalar melalui pemanfaatan aplikasi android, melakukan eksplorasi dan eksperimen sebagai alat pemecahan masalah melalui pola pikir dan model matematika, serta sebagai alat komunikasi melalui simbol, tabel, grafik, diagram dalam menjelaskan gagasan, dan (2) menggunakan penalaran pada pola, sifat atau melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika berdasarkan pengalaman belajar memanfaatkan aplikasi android. K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 134

Di samping saran kepada peserta didik, para guru juga diharapkan dapat: (1) menunjukkan pemahaman konsep matematika yang dipelajari, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah melalui memanfaatkan android, dan (2) merencanakan dan memanfaatkan aplikasi android dalam kegiatan belajar-mengajar secara teratur sehingga peserta didik mendapatkan pengalaman belajar dari sumber belajar yang berhubungan dengan materi di luar guru. Kepala sekolah atau pengelola sekolah diharapkan dapat memfasilitasi pemanfaatan aplikasi android untuk pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti pelatihan memanfaatkan aplikasi android agar mereka dapat memanfaatkannya di dalam kegiatan pembelajaran. Pustaka Acuan Amin, AK. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Berbentuk Aplikasi Android Berbasis Weblog Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pendidikan Matematika IKIP PGRI Bojonegoro, (Penelitian dilakukan pada Mata Kuliah Metode Statistika Tahun Ajaran 2014/2015). Jurnal Magistra No. 94 Th. XXVII Desember 2015 ISSN 0215-9511. Batubara, HH. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran Matematika berbasis Android untuk Peserta didik SD/MI. Jurnal Muallimuna. Vol. 3, No. 1, Oktober 2017. Dewi, NWDP. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Scientific Berorientasi Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Penalaran Peserta didik, e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Matematika. Vol. 3 Tahun 2014 Ependi. 2015. Pemanfaatan Teknologi Berbasis Android sebagai Media Belajar Matematika Anak Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Matrik Vol. 17 No. 2, Agustus 2015, hal. 109-122. Iqbal. 2016. Perancangan Media Pembelajaran Aplikasi Fisika pada Pokok Bahasan Fluida Statis untuk Peserta didik SMA Berbasiss Android. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol. 04, No. 02, tahun 2016 hlm. 20-24, http://jurnal.unsyiah. ac.id/jpsi Irfan, M. 2016. Pemanfaatan Gadget dalam Pembelajaran Matematika serta Pengaruhnya pada Mahasiswa yang Mengalami Math Anxiety di Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa pada Mata Kuliah Persamaan Diferensial. Jurnal Pembelajaran Matematika. Vol. III No. 1, Januari 2016. Juraman, SR. 2014. Pemanfaatan Smartphone Android oleh K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 135

Mahapeserta didik Ilmu Komunikasi dalam Mengakses Informasi Edukatif (Studi pada Mahapeserta didik Ilmu Komunikasi Fispol Unsrat). Journal Unsrat. Vol. III. No. 1. Tahun 2014. Mamentu. 2013. Manajemen Pendidikan dan Pengajar Pada SMA Negeri Remboken Kabupaten Minahasa. IOSR Journal of Research & Method in Education (IOSR-JRME) Vol. 3, Issue 5. Nov Dec. 2013, PP 58-66, e-issn: 2320 7388, p-issn: 2320 737X. Marlinda, Linda. 2015. Pengaruh CD Education dan Animasi Berbasis Android Sebagai Alat Bantu Pembelajaran untuk Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik SMU IPA. Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015) tgl. 8 dan 9 Juni 2015, Bandung, Indonesia. Murtiwiyati. 2013. Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran Budaya Indonesia untuk Anak Sekolah Dasar Berbasis Android. Jurnal Ilmiah Komputasi. Vol. 12, No. 2, Desember 2013, ISSN: 1412-9434. Prasetia, Eko Jhon Veri. 2017. Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Media Pembelajaran Perakitan Komputer Berbasis Android. Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi. Vol. 4, No. 2, Oktober 2017, Hal. 219-229. ISSN ng: LPPM UPI YPTK Padang. Sulaeman. 2015. Pengemabngan Kurikulum 2013 dalam Paradigma Pembelajaran Kontemporer. Jurnal Islamadina, Vol. XIV, No. 1, Maret 2015. Hal. 71-95. Sulisworo, D. 2014. Pengembangan Sistem Manajemen Pembelajaran Kooperatif Secara Mobile Berbasis Sistem Operasi Android. Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies (IJCETS). Vol. 3, No.1, Thn 2014. Hal. 56-63 Widodo. 2013. Peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Siswa dengan Metode Problem Based Learning pada Siswa Kelas VIIA MTS Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Fisika Indonesia. Vol XVII. No: 49, Edisi April 2013. ISSN : 1410-2994. Yuntoto, Singgih. 2015. Pengembangan Aplikasi Android Sebagai Media Pembelajaran Kompetensi Pengoperasian Sistem Pengendali Elektronik Pada Peserta Didik Kelas XI SMKN 2 Pengasih. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. K- JTP: Vol. 06, No.02/Desember 2018. 136