BAB I PENDAHULUAN. lahir rendah dikarenakan usia kandungan kurang dari 37 minggu. (premature) dan bayi berat lahir rendah dikarenakan bayi cukup bulan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. badan kurang dari 2500 gram saat lahir 1, sedangkan Berat Badan Lahir

BAB I PENGANTAR. gram yang mengabaikan penyebab dan tanpa memperhatikan umur kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal sesuai usianya, baik sehat secara fisik, mental,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kehamilan yang diharapkan adalah lahirnya bayi yang sehat sempurna secara

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. rawat jalan klinik Tumbuh Kembang Rumah Sakit Dr.Soetomo Surabaya tahun

BAB I PENDAHULUAN. optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki inteligensi

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI MELALUI STIMULASI IBU DI KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes

BAB I PENDAHULUAN. wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas tahun 2009 sudah

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang penting bagi perkembangan janin.

Tri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) memiliki banyak risiko

BAB 1 : PENDAHULUAN. janin guna memenuhi peningkatan kebutuhan gizi selama kehamilan. (1)

BAB I PENDAHULUAN. Berat bayi lahir rendah (BBLR) didefinisikan oleh World Health

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci: anak balita, perkembangan, indeks antropometri, pertumbuhan, motorik kasar

BAB V PEMBAHASAN. Pengolahan data berdasarkan kumpulan data yang diperoleh diupayakan dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diri untuk memulai tahap pematangan kehidupan kelaminnya.saat inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat, yaitu pertumbuhan fisik, perkembangan mental,

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. masih tingginya angka kematian bayi. Hal ini sesuai dengan target Millenium

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan masyarakat merupakan salah satu tujuan Rencana. Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJN-N) tahun yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Mulai dari kelaparan sampai pola makan yang mengikuti gaya hidup yaitu

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Millennium Development Goals (MDGs) kelima, berjalan. 200 selama dekade terakhir, meskipun telah dilakukan upaya-upaya

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB I PENDAHULUAN. dari 400 gr di waktu lahir menjadi 3 kali lipatnya seteleh akhir tahun ketiga

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. Kata kunci: BBLR, kualitas, kuantitas, antenatal care. viii

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih relatif lebih tinggi jika

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organitation (WHO) dalam program Millenium Development

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kekurangan gizi terutama pada anak-anak akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANTARA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DI DAERAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DENVER II

BAB I PENDAHULUAN. Anak yang sehat, cerdas, berpenampilan menarik, dan berakhlak mulia

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kejadian kematian ke dua (16%) di kawasan Asia (WHO, 2015).

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. berat badan kurang dari 2500 gram pada saat lahir (Hasan & Alatas, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus

HUBUNGAN RIWAYAT BBLR DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB YPPLB NGAWI Erwin Kurniasih Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

BAB I PENDAHULUAN. dunia mengalami preeklampsia (Cunningham, 2010). Salah satu penyulit dalam

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. Masa golden period, potensi-potensi yang dimiliki seseorang akan

BAB I PENDAHULUAN. faktor genetik dan lingkungan bio-fisiko-psikososial (Soetjiningsih,

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

TINJAUAN PUSTAKA Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Definisi Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penyebab kematian ibu adalah abortus. Abortus adalah

PENELITIAN INDEKS MASA TUBUH (IMT) PADA KEJADIAN BBLR DI RSUD PRINGSEWU LAMPUNG. Yusari Asih*

PERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG SEKOLAH TK DAN ANAK YANG TIDAK SEKOLAH TK DI DESA BANJARSARI KEC. BANTARBOLANG PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, sehingga sering diistilahkan sebagai periode emas sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sangat berpengaruh dalam proses pertumbuhan dan. angaka kematian yang tinggi dan penyakit terutama pada kelompok usia

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut (WHO, 2011). Angka kematian neonatal sejak lahir sampai usia

BAB I PENDAHULUAN. 5 tahun di dunia mengalami kegemukan World Health Organization (WHO, menjadi dua kali lipat pada anak usia 2-5 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. awal minggu gestasi ke-20 sampai akhir minggu gestasi ke-37 (Varney,

BAB 1 PENDAHULUAN. rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berjumlah 228 per

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci: Tumbuh Kembang, ASI, MP-ASI Daftar Pustaka: 33 buah ( )

BAB I PENDAHULUAN. gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan

GAMBARAN PERKEMBANGAN BAYI YANG TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KADEMANGAN DAN DESA MIAGAN KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 0-6 BULAN ANTARA YANG DIBERI ASI DENGAN YANG DIBERI PASI DI DESA GLAGAH JATINOM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period),

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), khususnya bayi kurang

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang sangat besar bagi setiap wanita (Rusli, 2011). Kehamilan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 359 per

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat ringan sampai berat yang dapat memberikan bahaya terjadinya

HUBUNGAN RIWAYAT BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II CILONGOK

BAB 1 PENDAHULUAN. nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sangat pesat. Pada masa ini balita membutuhkan asupan zat gizi yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan ibu hamil adalah salah satu aspek yang penting untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan bayi yang baru dilahirkan dari ibu hamil dengan berat badan saat lahir kurang dari 2500 gram. Bayi berat lahir rendah dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu bayi berat lahir rendah dikarenakan usia kandungan kurang dari 37 minggu (premature) dan bayi berat lahir rendah dikarenakan bayi cukup bulan tetapi berat badannya kurang untuk seusianya (intrauterine growth retardation/ IUGR) (Depkes RI, 2003). Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah dalam jumlah, banyak dan ukuran fisik, sedangkan perkembangan (development) lebih kearah pematangan dengan penambahan kemampuan (skill) fungsi organ atau individu. Kedua proses ini terjadi secara sinkron pada setiap individu. Proses tumbuh kembang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling terkait, yaitu : faktor genetik/ keturunan, lingkungan bio-fisikopsikososial dan perilaku. Proses ini bersifat individual dan unik sehingga memberikan hasil akhir yang berbeda dan ciri tersendiri pada setiap anak (Soetjiningsih, 1995). Perkembangan anak merupakan hasil maturasi organ tubuh. Dalam perkembangan terdapat berbagai tahapan yang harus dilalui seorang anak menuju dewasa. Tahapan yang terpenting adalah pada masa 2 tahun pertama kehidupan. Pada masa ini tumbuh kembang berlangsung dengan 1

pesat menentukan masa depan anak (Masloman, 2006). Narendra (2003) menyatakan bahwa Pertumbuhan dan perkembangan mengalami peningkatan yang pesat pada usia dini, yaitu dari 0-24 bulan. Masa ini sering disebut sebagai Golden Age. Golden age merupakan masa yang sangat penting untuk memperhatikan tumbuh kembang anak secara cermat agar sedini mungkin dapat terdeteksi apabila terjadi kelainan. Pemantaun pertumbuhan dan perkembangan bayi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terdiri dari pengukuran pertumbuhan fisik dan perkembangan individu di masyarakat dengan tujuan meningkatkan status kesehatan anak, perkembangan dan kualitas hidup. Prinsip dasar penilaian pertumbuhan anak mencakup mengukur berat dan panjang atau tinggi anak dan membandingkan dengan standar pertumbuhan. Tujuan penilaian pertumbuhan adalah menentukan bahwa anak tumbuh secara normal atau mempunyai masalah pertumbuhan atau ada kecenderungan mempunyai masalah pertumbuhan yang perlu ditangani (WHO & Depkes, 2008). Kamadewi (2003) dalam penelitiannya dengan judul hubungan antara bayi berat lahir rendah dengan gangguan perkembangan bicara di Poliklinik Tumbuh Kembang Anak RS. Dr. Sardjito Yogyakarta mengambil kesimpulan penelitiannya bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara BBLR terhadap gangguan perkembangan bicara. Hal ini bertolak belakang dengan penelitiannya Aritonang (2011) yang menyatakan bahwa model pertumbuhan anak usia 0-24 bulan pada level 1 ada pengaruh yang signifikan berat badan lahir dengan pertumbuhan anak.

Pada beberapa dasawarsa ini perhatian terhadap janin yang mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan meningkat cukup pesat. Hal ini disebabkan masih tingginya angka berat badan lahir rendah (BBLR). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas pada tahun 2011 angka kejadian BBLR berjumlah 1.389 (5%). Angka kejadian BBLR tertinggi terjadi di Wilayah Kerja Puskesmas II Cilongok berjumlah 139. Data Puskesmas II Cilongok pada tahun 2011 bahwa angka kelahiran hidup 994 kelahiran dengan angka kejadian BBLR berjumlah 139 kasus, pada tahun 2012 angka kejadian BBLR berjumlah 65 kasus. Berdasarkan beberapa uraian diatas peneliti mengambil kesimpulan bahwa pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada anak riwayat BBLR sangat penting, dimana penelitian ini untuk meneliti tentang hubungan riwayat bayi berat lahir rendah dengan pertumbuhan dan perkembangan usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas II Cilongok. B. Rumusan Masalah Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas diperoleh data bahwa angka kejadian BBLR terbesar ada di Wilayah Kerja Puskesmas II Cilongok. Hal ini menimbulkan pertanyaan pada peneliti untuk lebih mengetahui apakah terdapat hubungan antara riwayat BBLR dengan pertumbuhan dan perkembangan usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas II Cilongok?.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan riwayat BBLR dengan pertumbuhan dan perkembangan anak usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas II Cilongok. 2. Tujuan khusus a. Mendeskripsikan karakteristik responden seperti usia dan jenis kelamin pada anak usia 6-24 bulan yang mempunyai riwayat BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas II Cilongok. b. Mendeskripsikan pertumbuhan dan perkembangan anak usia 6-24 bulan yang mempunyai riwayat BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas II Cilongok. c. Menganalisis hubungan riwayat BBLR dengan pertumbuhan dan perkembangan anak usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas II Cilongok D. Manfaat penelitian 1. Bagi Pusksemas Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi para tenaga medis khususnya tenaga keperawatan terkait usaha pemantauan tumbuh kembang BBLR.

2. Bagi keluarga Bisa menjadi masukan dan panduan dalam merawat dan mengasuh BBLR 3. Bagi praktisi perawat Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat penelitian ini dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan terutama dibidang keperawatan maternitas dan anak terutama pada bayi dengan BBLR. 4. Bagi Peneliti Sebagai referensi penelitian berikutnya dan sebagai bahan perbandingan bagi yang berkepentingan untuk melanjutkan penelitian yang lebih kompleks yaitu pada aspek BBLR. E. Penelitian Terkait 1. Kamadewi (2003) Penelitian dengan judul hubungan antara bayi berat lahir rendah dengan gangguan perkembangan bicara di Poliklinik Tumbuh Kembang Anak RS. Dr. Sardjito Yogyakarta. Desain penelitian yang digunakan kohort retrospektif dengan subjek penelitian berusia kurang/ sama dengan 6 tahun yang memiliki riwayat bayi berat lahir rendah, instrumen penelitian yang digunakan menggunakan Denver Development Screening Test (DDST). Hasil penelitian tidak ada perbedaan yang bermakna antara BBLR terhadap gangguan perkembangan bicara. Perbedaan penelitian tentang hubungan BBLR

dengan perkembangan bicara pada anak usia kurang atau sama dengan enam tahun. Persamaan terkait tentang hubungan BBLR dan desain penelitian kohort retrospektif. 2. Aritonang (2011) Penelitian dengan judul model multilevel pertumbuhan anak usia 0-24 bulan dan variabel yang mempengaruhinya. Desain penelitian noneksperimen dengan desain korelasional, dilakukan 272 anak usia 0-24 bulan yang diambil secara acak stratifikasi dari dua kecamatan yang ditentukan secara purposive. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan berat badan lahir, jenis kelamin, strata usia anak dan status gizi ibu dengan pertumbuhan anak. Perbedaan penelitian ini yaitu variabel yang mempengaruhi pertumbuhan anak. Persamaan subjek penelitian ini yaitu anak yang berumur 0-24 bulan.