KEPRIBADIAN TIPE A DAN B



dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Oleh: Nama NIM PGPAUD

penting dalam pengertian belajar, yaitu sebagai berikut:

KECEMASAN PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI. ANAK TERLAMBAT BICARA (Speech Delay) DI RSUD Dr. M. ASHARI PEMALANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Tingkah Laku Menyimpang. Tingkah laku menyimpang adalah tingkah laku tercela, yang dilakukan

BAB II LANDASAN TEORI

Berpusat beragam serta bagaimana membuat anak bermakna untuk semua. Pada Anak. Perangkat 4.1 Memahami Proses Pembelajaran dan Peserta Didik 1

Tanggung Jawab Bersama

MOTIVASI DAN EMOSI SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAH LAKU

KONSEP DAN METODE PEMBELAJARAN UNTUK ORANG DEWASA (ANDRAGOGI)

UNIT9 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN. Masrinawatie AS. Pendahuluan

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

PERAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA

tempat. Teori Atribusi

STUDI TENTANG CARA BELAJAR SISWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS II DI SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN DIKLAT 2005/2006

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa (Santrock, 2003).

FORUM DIKLAT Vol 13 No. 03 MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK AGAR PEMBELAJARAN MENJADI DINAMIS DAN DEMOKRATIS. Oleh : M. Hasan Syukur, ST *)

GRIEF PADA REMAJA AKIBAT KEMATIAN ORANGTUA SECARA MENDADAK

KARAKTER PESERTA DIDIK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

HUBUNGAN MOTIVASI ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA KELAS IV SD TANGGEL WINONG PATI TAHUN AJARAN 2006/2007

II. KAJIAN PUSTAKA. Berbicara tentang tokoh dalam sebuah fiksi, kita harus memahami sampai pada

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI BANGUN DATAR MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI KEMANDUNGAN 03 TEGAL

MATA KULIAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Peran Orang Tua dalam Pengembangan Kepribadian Anak di Era Globalisasi

DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDUAL. Karakteristik biografis Kemampuan Kepribadian Belajar Perilaku organisasi positif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa peneliti sebelumnya. Maka peneliti juga diharuskan untuk

Oleh : Yustiana K

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KECERDASAN EMOSI SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II KECAMATAN UMBULHARJO YOGYAKARTA SKRIPSI

MODEL PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB II PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK DALAM PERSPEKTIF ILMU PENGETAHUAN. (kepribadian, pikiran, pengetahuan dan lain-lain). 1 Sedangkan menurut istilah,

POLA PIKIR APARATUR SIPIL NEGARA SEBAGAI PELAYAN MASYARAKAT. Hak Cipta Pada: Lembaga Administrasi Negara EdisiTahun 2014

Transkripsi:

KEPRIBADIAN TIPE A DAN B 1. Pengertian Kepribadian Kepribadian mempunyai banyak pengertian yang disebabkan dalam penyusunan teori, penelitian, dan pengukuran dari beberapa ahli. Menurut Kartono (1979: 8) kata personality berasal dari bahasa latin persona yang artinya kedok atau topeng. Topeng ini biasanya digunakan oleh pemain teater Yunani untuk memerankan satu bentuk tingkah laku dan karakter tertentu. Personality juga berasal dari personare yang artinya menembus, maksudnya dengan menggunakan topeng dapat menembus keluar untuk mengekspresikan satu bentuk tingkah laku tertentu. Pesona merupakan gambaran salah satu bentuk atau tipe individu tertentu. Jung (dalam Kartono, 1979: 8) menyatakan pesona itu merupakan topeng bagi individu sepanjang hidupnya yang berfungsi sebagai benteng pelindung untuk menutupi dan melindungi diri sendiri agar mempunyai penampilan yang menyenangkan dan lebih baik. Allport (Suryabrata, 1995: 248) kepribadian adalah organisasi dinamis dan sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas. Kepribadian juga merupakan sesuatu yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arahan pada tingkah laku individu. Attkinson dkk (1987: 258) mendefinisikan kepribadian sebagai pola pikiran, emosi dan perilaku yang berbeda dan karakteristik yang menentukan gaya personal inidividu dan mempengaruhi interaksinya dengan lingkungan. Sullivan (Suryabrata, 1995: 260) menyatakan kepribadian merupakan pola yang relatif dari situasi hubungan antara pesan yang ditandai kehidupan manusia, kepribadian ini tidak dapat dipisahkan dari situasi hubungan individu dengan orang lain. Menurutnya tingkah laku yang bersifat sosial juga dapat dianggap sebagai kepribadian. Dari beberapa pengertian kepribadian dapat disimpulkan bahwa kepribadian merupakan suatu pola yang mengatur tingkah laku individu yang bersifat cenderung menetap dalam kurun waktu yang relatif lama, bersifat unik, individual dan kompleks. 2. Pengertian Kepribadian Tipe A dan B Pengertian kepribadian tipe A dan B pertama kali diperkenalkan oleh Frieldman dan Ray Rosenman. Mereka menyimpulkan bahwa orang yang mempunyai kepribadian tipe A sangat

kompetitif dan berorientasi pada pencapaian, merasa waktu selalu mendesak, sulit untuk bersantai dan menjadi tidak sabar dan marah jika berhadapan dengan keterlambatan atau dengan orang yang dipandang tidak kompeten. Walaupun tampak dari luar tipe A sebagai orang yang percaya diri, namun mereka cenderung mempunyai perasaan keraguan diri yang terus-menerus dan itu memaksa mereka untuk mencapai lebih banyak dan lebih banyak lagi dalam waktu yang lebih cepat. Secara lebih detail Frieldman dan Rosenman (dalam Attkinson, 1987: 375) menyebutkan ciri tipe kepribadian A adalah sebagai berikut: a. Memikirkan dan melakukan dua hal sekaligus b. Menjadwalkan semakin banyak aktivitas dalam waktu yang semakin sempit c. Tidak memperlihatkan atau tidak tertarik terhadap lingkungan atau keindahan d. Menyuruh orang lain berbicara dengan cepat e. Sangat tidak sabar jika harus mengantri atau menyetir mobil dibelakang kendaraan yang jalannya lambat f. Selalu menggerakkan tangan ketika berbicara g. Sering menggoyang-goyangkan kaki dan mengetuk-ngetukkan jari h. Pola bicara yang eksplosif dan sering berbicara cabul i. Menjadikan selalu datang tepat waktu sebagai pemujaan j. Sulit untuk duduk saja tanpa melakukan apapun k. Bila bermain ingin selalu menang, walaupun bermain dengan anak-anak l. Menilai kesuksesan diri sendiri dan orang lain dengan membandingkan jumlah (jumlah pasien yang datang, artikel yang ditulis dan sebagainya) m. Bila bicara sering membasahi bibir, mengangguk-anggukkan kepala, menggenggam tangan, memukul meja atau menghela nafas n. Tidak sabar melihat orang lain mengerjakan hal-hal yang menurut anda dapat dilakukan lebih cepat dan baik o. Suka mengedip-ngedipkan mata atau menaikkan alis Sedangkan orang dengan tipe kepribadian B lebih mampu bersantai tanpa merasa bersalah dan bekerja tanpa melihat nafsu, tidak harus tergesa-gesa yang menyebabkan ketidaksabaran dan tidak mudah marah. Kepribadian tipe A cenderung mempunyai semangat bersaing yang tinggi dan ambisius, berbicara dengan cepat, suka menyela pembicaraan orang lain dan sering terperangkap dalam

kemarahan yang luar biasa. Sedangkan tipe B cenderung tidak memiliki sifat yang ada pada tipe A (Lucas & Wilson, 1992: 82) Hanson (1986: 198-2000) memberikan uraian tentang karakteristik kepribadian tipe A dan tipe B, tipe A mempunyai ciri-ciri terburu-buru dalam menentukan sesuatu, asertif, senang dengan persaingan, perfeksionis, ambisi dan polyphasic. Sedangkan tipe B mempunyai ciri-ciri lebih santai dalam melakukan sesuatu, lebih sabar menunggu, kurang asertif, menghindari persaingan, non perfeksionis, kurang ambisi dan non polyphasic. Menurut Harlock (1974), orang-orang yang mempunyai tipe keribadian A memperlihatkan kecenderungan agresif, cepat bosan, bicara dan berjalan dengan cepat, mempunyai persaingan yang tinggi, suka menyela pembicaraan orang lain yang ambisius. Sedangkan tipe kepribadian B menunjukkan karekteristik bersikap tenang, santai, tidak terlalu memaksa diri dalam bekerja, tidak suka bersaing dan lebih bisa memahami orang lain. (Sarwono, 1998: 68) Fieldman (1985: 1999) menyebutkan individu yang mempunyai kepribadian tipe A mempunyai ciri-ciri seperti berikut: a. Gaya bicara tajam dan sangat agresif b. Selalu makan, berbicara dan berjalan cepat c. Tidak sabar terhadap orang yang lamban, suka memotong pembicaraam orang lain d. Sering mengerjakan banyak hal dalam waktu yang bersamaan (polyphasic) e. Egois, hanya tertarik pada pembicaraan yang berhubungan dengan dirinya dan mencoba mengarahkan pembicaraan sesuai dengan kehendaknya f. Merasa bersalah bila santai dan sulit tenang setelah selesai bekerja g. Mengarah pada hal-hal yang sepatutnya dihargai h. Tidak ada perhatian dan tidak bisa mengingat rincian suatu ruang i. Bila disaingi tipe A lainnya akan terjadi keributan j. Percaya bahwa keberhasilan dicapai dengan mengerjakan segala sesuatu lebih cepat, sehingga ia terus bekerja dengan cepat Sedangkan tipe kepribadian B mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. Gaya bicara lamban dan santai b. Bebicara dan berjalan dengan santai c. Sabar

d. Mengerjakan sesuatu pekerjaan satu persatu e. Lebih bisa memahami orang lain f. Bisa santai setelah selesai bekerja g. Mengarah pada hal-hal yang memang patut dihargai h. Selalu mengerjakan sesuatu tanpa memaksakan diri i. Melakukan permainan untuk kesenangan, bukan kemenangan j. Sulit untuk terus terang kerena takut menyakiti hati orang lain Keiv & Kohan (dalam Baskorowati 1987: 62) menggambarkan tipe A sebagai individu yang mempunyai derajat dan ambisi yang tinggi, dorongan yang kuat untuk mencapai hasil dan penghargaan kompetitif serta agresif, mempunyai kompulsif untuk bekerja berlebihan. Sedangkan tipe B digambarkan sebagai individu yang santai Arnold dan Fieldman (dalam Fieldman, 1990: 530-531) tipe A memiliki sifat yang agresif, mau menetang terhadap yang lain untuk mendapatkan apa yg diinginkan, memiliki standart yang sangat tinggi terhadap dirinya sendiri, bekerja secara berlebihan dengan kecepatan yang luar biasa, suka bersaing dan selalu terpacu dengan waktu. Tipe B cenderung mempunyai perasaan yang tertekan. Bekerja dengan lamban, bicara dengan teratur dan santai, sabar dan memiilki daya saing yang rendah. Dari berbagai pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa individu dengan tipe kepribadian A cenderung agrasif, tidak sabar, perfeksionis, ambisi yang tinggi dan polyphastic. Sedangkan tipe B cenderung tidak agresif, sabar, non perfeksionis, ambisi yang rendah dan non polyphastic 3. Indikator Tipe Kepribadian A dan Tipe Kepribadian B Tipe Kepribadian Aspek Deskripsi Tipe Kepribadian A Terburu-buru Dalam melakukan aktivitas Ketidaksabaran Dalam menunggu Persaingan Semangat kompetitif tinggi Perfeksionis Melakukan sesuatu harus sempurna Ambisius Keberhasilan dilihat kuantitatif Polyphasic Mengerjakan dua hal dalam waktu yang sama Asertif Bicara terus terang

Tipe Kepribadian B Santai Melakukan aktivitas Sabar Menunggu Jiwa Persaingan kurang Kurang tertarik bersaing Bukan Perfeksionis Melakukan sesuatu sesuai kemampuan Tidak Ambisius Melakukan sesuatu tanpa memaksakan diri Monophasic Hanya bisa mengerjakan satu hal Kurang Asertif Sulit berterusterang, takut menyakiti perasaan