Lozoff dan rekan-rekannya yang didanai oleh Lembaga Kesehatan Negara (AS) mempelajari 185 anak sejak berusia satu tahun.



dokumen-dokumen yang mirip
Kanker Serviks. 2. Seberapa berbahaya penyakit kanker serviks ini?

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

2 pertama kehidupan Bayi. Menyusui menurunkan risiko infeksi akut seperti diare, pnemonia, infeksi telinga, haemophilus influenza, meningitis dan infe

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare.

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab IV Memahami Tubuh Kita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab III Sistem Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. The World Health Report Tahun 2005 dilaporkan Angka Kematian Bayi Baru

MANFAAT ASI BAGI BAYI

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

BAB I PENDAHULUAN. parameter utama kesehatan anak. Hal ini sejalan dengan salah satu. (AKB) dinegara tetangga Malaysia berhasil mencapai 10 per 1000

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman lain atau disebut dengan ASI Eksklusif dapat memenuhi

BAB XXIV. Kanker dan Tumor. Kanker. Masalah pada leher rahim. Masalah pada rahim. Masalah pada payudara. Masalah pada indung telur

BAB 1 PENDAHULUAN. Menyusui, artinya memberikan makanan kepada bayi yang langsung dari

THALASEMIA A. DEFINISI. NUCLEUS PRECISE NEWS LETTER # Oktober 2010

Jika ciprofloxacin tidak sesuai, Anda akan harus minum antibiotik lain untuk menghapuskan kuman meningokokus.

BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan penyakit yang. menular serta dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit

Manfaat imunisasi untuk bayi dan anak

BAB I PENDAHULUAN. Di Era Globalisasi seharusnya membawa pola pikir masyarakat kearah yang

Mitos dan Fakta Kolesterol

TETAP SEHAT! PANDUAN UNTUK PASIEN DAN KELUARGA

BAB 1 PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -

Modul ke: Pedologi. Cedera Otak dan Penyakit Kronis. Fakultas Psikologi. Yenny, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

BAB II VIRUS TOKSO Definisi Virus Tokso

Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi penuh sejak janin berada dalam rahim(kira-kira pada. gestasi minggu ke-8). Tanpa adanya jantung yang berdenyut dan

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perdarahan dari Vagina yang tidak normal. Beberapa masalah terkait dengan menstruasi. Perdarahan selama kehamilan atau setelah persalinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B. MANFAAT ASI EKSKLUSIF

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

Mengapa disebut sebagai flu babi?

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Inilah 10 Gejala Serangan Jantung di Usia Muda

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas

BAB I PENDAHULUAN. sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan,

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

BAB I PENDAHULUAN. otak dimulai dalam kandungan sampai dengan usia 7 tahun (Menteri Negara

BAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah

Jangan Sembarangan Minum Antibiotik

LAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tergantng dari motif yang dimiliki (Taufik, 2007). menggerakkan kita untuk berperilaku tertentu. Oleh karena itu, dalam

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan satu-satunya yang paling sempurna

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

PERSIAPKAN DIRI ANDA SEBELUM, SELAMA DAN SETELAH MASA KEHAMILAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Manfaat Minum Air Putih

Lalu, kekebalan seperti apa yang dimiliki bayi di bulan-bulan pertamanya?

Melindungi kesehatan ibu :

MASA PRANATAL. Siti Rohmah Nurhayati

Naili Nur Meifanna. Kata kunci : motorik halus, ASI, susu formula. Kepustakaan : 30 ( )

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sumber daya yang berkualitas tidak hanya dilihat secara fisik namun

Ikan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi. protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB XXV. Tuberkulosis (TB) Apakah TB itu? Bagaimana TB bisa menyebar? Bagaimana mengetahui sesorang terkena TB? Bagaimana mengobati TB?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

yang tidak sehat, gangguan mental emosional (stres), serta perilaku yang berkaitan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kontasepsi, asupan nutrisi. Perawatan payudara setelah persalinan (1-2) hari, dan

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batasan anak balita adalah setiap anak yang berada pada kisaran umur

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan lima tahun. Pada usia ini otak mengalami pertumbuhan yang

IMUNISASI SWIM 2017 FK UII Sabtu, 14 Oktober 2017

BAB I PENDAHULUAN. disebut infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). ISPA merupakan

MENJAGA KEHAMILAN DAN KELAHIRAN MEWUJUDKAN KELUARGA BERKUALITAS

oleh: Dr. Lismadiana, M.Pd Lismadiana/lismadiana.uny.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga,

HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE

Transkripsi:

ARTIKEL 1 BAYI KURANG GIZI, DAYA KOGNITIF BERKURANG Anak-anak yang pada masa usia mulai nol hingga lima tahun harus mendapatkan nutrisi sesuai dengan kebutuhannya, karena kurangnya salah satu unsur saja akan membuat pertumbuhan mereka terganggu. Salah satu unsur itu misalnya zat besi. Apabila anak-anak menerima asupan makanan dengan tingkat kandungan zat besi yang rendah maka berakibat terjadinya defisiensi pada otak (berkurangnya kemampuan kerja otak), walaupun mereka memperoleh penanganan medis sejak awal, demikian dilaporkan oleh para peneliti Amerika. Hasil penelitian terhadap 185 remaja Costa Rica menunjukkan bahwa mereka yang pada masa usia balita mengalami kekurangan zat besi pada nutrisinya semasa lima tahun pertama dalam kehidupan mereka, tak pernah lulus tes daya ingat dan daya kemampuan belajar, dan semakin besar kekurangan zat besi pada nutrisi yang diperolehnya pada usia hingga lima tahun maka semakin buruk pula kondisinya bersamaan dengan bertambahnya umur mereka. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Pediatri dan Remaja memperlihatkan betapa pentingnya nutrisi pada usia awal sejak bayi hingga lima tahun, demikian para peneliti melaporkan. "Apabila dampak langsung dan tak langsung dari kekurangan unsur zat besi yang mengakibatkan terganggunya atau tertundanya perkembangan dasar otak maka dapat terjadi efek 'bola salju' (semakin lama semakin parah)," kata Dr. Betsy Lozoff dari the University of Michigan di Ann Arbor, yang memimpin penelitian. Lozoff dan rekan-rekannya yang didanai oleh Lembaga Kesehatan Negara (AS) mempelajari 185 anak sejak berusia satu tahun. Anak-anak tersebut diperiksa pada kunjungan pertama mereka untuk mengetahui seberapa besar kekurangan zat besi yang mereka derita dan diberikan tes kognitif (kemampuan berpikir) secara berkala sesuai dengan usia mereka untuk mengetahui kemampuan mereka dalam hal belajar, berpikir dan mengingat. Balita yang menerima nutrisi dengan kandungan unsur zat besi dengan tingkat yang rendah diberikan asupan makanan tambahan namun kadar besi tersebut tak dapat membuat kemampuan daya otak mereka ketingkat normal bahkan pada bayi-bayi yang didiagnosa anemia (kasus kekurangan zat besi yang sering terjadi) Para peneliti kemudian membandingkan 53 bayi dengan defisiensi (kekurangan) zat besi kronis dengan 132 bayi-bayi normal. Diantara anak-anak balita yang berasal dari keluarga dengan strata sosial menengah 1

perbedaan kemampuan kognitifnya tidaklah tajam mulai dari masa bayi hingga mencapai usia remaja. "Namun pada anak-anak balita dari keluarga dengan tingkat sosial rendah terlihat meningkatnya perbedaan ketidak-mampuan kognitif mereka seiring dengan pertambahan usia mulai dari angka 10 pada usia balita dan menjadi angka 25 pada usia 19 tahun, demikian dilaporkan peneliti dari Universitas Michigan tersebut. Seperlima dari dua puluh lima persen anak di dunia menderita defisiensi zat besi dalam kasus anemia yaitu kondisi dimana kurangnya zat besi yang menimbulkan masalah dengan sel darah mereka. Hasil penelitian yang kedua yang juga dimuat pada jurnal yang sama menemukan bahwa anak-anak yang minum susu formula dari botol setelah usia satu tahun cenderung untuk mengalami defisiensi zat besi dibandingkan dengan anak-anak yang juga minum susu formula dengan usia sama namun minum dari gelas. Dr. Trenna Sutcliffe beserta rekan-rekannya dari the University of Toronto memantau dan mengetes sebanyak 150 anak-anak yang sehat dengan kisaran usia 12 hingga 38 bulan yang minum susu formula. Mereka menemukan 37 persen anak-anak yang minum susu formula dari botol dan 18 persen yang minum susu sapi dari gelas, tingkat zat besi dalam nutrisi mereka sedikit agak rendah dari yang dibutuhkan. "Botol susu tersebut agaknya menjadi alat yang menyebabkan konsumsi susu formula yang berlebihan sehingga anak-anak yang sudah kenyang akan asupan susu formula akan menolak untuk makan makanan lainnya yang mempunyai kandungan zat besi yang tinggi," demikian seperti dilaporkan para peneliti. (Idionline/KCM) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 2

ARTIKEL 2 'MASSAGE' MENOLONG BAYI TIDUR LEBIH NYENYAK Berita terbaru baik diketahui oleh orang tua yang masih memiliki bayi. Para ahli menyebutkan bahwa dengan tindakan pemijatan atau 'massage' dapat membantu bayi baru lahir tidur lebih nyenyak serta mengurangi kebiasaan bayi menangis. Massage juga dapat memperkecil kadar stres pada bayi dan membuat hubungan yang lebih dekat antara bayi dan orang tuanya, mereka menyebutkan. Dari penelitiannya mereka mengatakan bahwa bayi usia kurang dari enam bulan yang rutin di massage ternyata juga dapat menurunkan kadar hormon stres 'kortisol' dibandingkan bayi yang tidak pernah mendapatkan pijatan. Suatu tim peneliti dari Warwick Medical School dan Institute of Education dari University of Warwick, meneliti 9 macam gerakan massage yang diterapkan kepada 598 bayi usia dibawah 6 bulan. Bayi menerima pijatan dari orang tuanya, sebelumnya orang tua dilatih oleh tenaga kesehatan profesional sehingga setelah bayi tersebut di massage, mereka mendapatkan manfaat yang efektif. Temuan hasil penelitian tersebut salah satunya disebutkan bahwa massage dapat mempengaruhi keluarnya hormon tidur melatonin, dimana dengan hormon tersebut bayi dapat memiliki pola tidur yang teratur. Hal lain lagi yang disebutkan adalah dengan tindakan massage tersebut terjalin hubungan yang lebih baik antara bayi dan ibunya. Angela Underdown yang memimpin penelitian ini mengatakan, efek dari tindakan massage ini adalah mengendalikan hormon stres, sehingga tidak mengejutkan bila terbukti bayi yang diteliti, memiliki efek seperti mudah tertidur dan relaksasi. (Idionline/Kalbe Farma) -------------------------------------------------------------------------------------------------------- 3

ARTIKEL 3 TURUN, JUMLAH BAYI YANG DAPAT ASI EKSLUSIF Gencarnya promosi susu formula ditengarai menjadi penyebab menurunnya jumlah bayi yang mendapat Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif. Berdasarkan survei demografi dan kesehatan Indonesia di tahun 1997 dan 2003, angka pemberian ASI ekslusif turun dari 49 persen menjadi 39 persen, sedangkan penggunaan susu botol naik tiga kali lipat. Informasi tersebut disampaikan Ketua Badan Kerja Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu (BKPP-ASI), dr.dien Sanyoto Besar, SpA terkait dengan pembahasan rancangan peraturan pemerintah mengenai pemasaran makanan pengganti ASI (RPP PASI). Selain melalui iklan di media dan promosi di pertokoan, para produsen susu formula juga aktif berpromosi di rumah sakit serta melalui petugas pelayan kesehatan, seperti dokter. Berdasarkan monitoring yang dilakukan oleh BKPP-ASI, banyak rumah sakit bersalin yang tidak mendukung pemberian ASI. "Seharusnya bayi yang baru dilahirkan ditaruh di dada ibunya agar refleksnya berkembang dan produksi susu ibunya meningkat, tapi ini malah justru dipisahkan, ada yang sehari kemudian baru dipertemukan," tuturnya. Padahal berdasarkan rekomendasi internasional, bayi yang baru lahir harus langsung diberi ASI, maksimal satu jam setelah lahir. "Nyatanya banyak yang justru diberi susu formula dengan alasan susu ibu tidak keluar", kata Dien. Ditambahkan oleh Dien, pelanggaran lain yang dibuat pihak RS adalah pemberian sampel susu kaleng secara gratis pada pasien. "Ibu yang baru pulang dari RS banyak yang diberi oleh-oleh susu kaleng gratis," ujarnya. Menurut Dien, kini semakin banyak ibu-ibu yang tidak percaya diri dengan manfaat dari kandungan ASI akibat pengaruh iklan yang mengidealkan kandungan zat gizi terdapat dalam susu formula. "Tidak ada ASI yang tidak bagus, bahkan ASI mengandung zat yang meningkatkan kekebalan tubuh bayi," paparnya. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh oleh Hellen Keller International di tahun 2002 di Indonesia, kini rata-rata bayi Indonesia hanya mendapatkan ASI esklusif selama 1,7 bulan, padahal berdasarkan kajian WHO yang dituangkan dalam Kepmen No.450 tahun 2004 menganjurkan agar bayi diberikan ASI Esklusif selama 6 bulan. "Turunnya angka ini juga terkait dengan pengaruh sosial budaya di masyarakat, yang menganjurkan agar bayi diberi makanan tambahan sebelum usianya 6 bulan," tutur Dien. Ditambahkan oleh Dien setiap bayi seharusnya mendapat ASI, termasuk juga bayi yang lahir prematur, serta bayi yang lahir dengan kondisi lemah. "Kalau nggak bisa minum langsung dari ibu, bisa diberikan lewat selang," kata perempuan yang juga seorang dokter anak ini. 4

ASI mengandung semua nutrisi yang diperlukan bayi untuk bertahan hidup pada enam bulan pertama, mulai dari hormon, antibodi, faktor kekebalan, sampai antioksidan. Selain itu, ibu yang menyusui akan memiliki kedekatan yang sesungguhnya dengan si bayi. Hal itu masih ditambah kontak fisik yang terjadi secara langsung lewat belaian atau usapan lembut si ibu saat menyusui bayinya. (Idionline/KCM) ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- 5

ARTIKEL 4 CEGAH BAHAYANYA LEWAT VAKINASI, SEBELUM TERLAMBAT Penyakit pneumokokus, atau yang kerap disebut IPD (Invasive Pneumococcal Disease), bukanlah penyakit yang bisa dipandang sebelah mata. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, 700 ribu hingga 1 juta anak meninggal dunia tiap tahunnya karena IPD, utamanya di negara-negara berkembang. Indonesia pun tak luput dari serangan penyakit ini. Survei Departemen Kesehatan 2001 menyebutkan, pneumonia merupakan penyebab utama kematian balita di Indonesia, dengan persentase mencapai 23 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding penyebab lain kematian balita yakni diare (13 persen) dan penyakit syaraf (12 persen). Apa sebenarnya IPD? Seperti dijelaskan oleh dokter Alan R Tumbelaka SpA(K), kepala Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), IPD merupakan sekelompok penyakit yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae yang menyebar melalui darah dan bersifat merusak (invasive). Beberapa penyakit yang termasuk dalam golongan ini adalah radang paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis), infeksi darah (bakteremia), dan sepsis (kelanjutan infeksi darah yang mengakibatkan syok dan kegagalan fungsi organ tubuh). ''Penyakit-penyakit ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kecacatan pada bayi dan balita bahkan kematian,'' terang Alan dalam media edukasi mengenai pencegahan penyakit pneumokokus, belum lama ini di Jakarta. Mengenai bakteri Streptococcus pneumoniae yang menjadi penyebab penyakit ini, Alan menjelaskan, bakteri ini sebenarnya hidup secara normal di tenggorokan dan rongga hidung. ''Namun, apabila bakteri ini masuk ke dalam sirkulasi darah dan merusak, maka akan menyebabkan gangguan berbagai organ tubuh,'' lanjut dokter yang sejak 1984 menjadi staf pengajar di FKUI ini. IPD merupakan penyakit menular. Alan menerangkan, penularan IPD dapat terjadi melalui percikan ludah sewaktu bicara, bersin, dan batuk. Patut pula dicatat, bakteri ini lebih mudah menyebar pada hunian yang padat, tempat penitipan anak nursery playgroup, penderita ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), pergantian cuaca, dan musim hujan seperti sekarang ini. Penularan penyakit ini ternyata tak hanya bisa terjadi di kalangan bayi dan balita. ''Anak yang terserang IPD juga dapat menularkan penyakit ini kepada orang usia lanjut,'' kata Alan. Pada dasarnya, IPD memang bisa menyerang siapa saja dan di mana saja karena bakteri pneumokokus secara normal berada di dalam rongga hidung dan tenggorokan. Hanya saja, bakteri ini dapat menjadi ganas pada kelompok umur yang rentan yakni bayi dan anak-anak di bawah usia dua tahun. Dan risiko untuk terjangkit IPD menjadi kian besar jika kondisi fisik bayi dan anak itu sedang turun atau baru sembuh dari sakit. Bisakah penyakit ini diobati? Menurut Alan, bakteri Streptococcus pneumoniae pada dasarnya bisa dimatikan dengan antibiotik, khususnya penisilin. Namun saat ini, bakteri 6

ini mulai kebal terhadap banyak antibiotik (misalnya penisilin, erythromycin, trimepthoprin-sulfamethoxazole, dan cephalosporin) sehingga mempersulit pengobatan. ''Harga pengobatan juga sangat mahal dibanding harga pencegahannya,'' tandas Alan. Kalaupun bisa diobati dan sembuh, tetap saja membawa gejala sisa seperti kelumpuhan, kehilangan pendengaran, retardasi mental, kemunduran kecerdasan, serta gangguan syaraf. Pentingnya imunisasi Mengingat sulit dan mahalnya pengobatan, juga kecacatan permanen yang mengancam anak kita, maka hal terbaik yang bisa dilakukan para orangtua adalah mencegah penyakit berbahaya ini. Bagaimana caranya? Berikan vaksin pneumokokus pada bayi dan balita. Inilah satu-satunya cara pencegahan IPD yang efektif. Hal tersebut juga ditegaskan oleh Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) -- kelompok penasihat utama WHO untuk vaksinasi dan imunisasi di dunia -- dalam pertemuan mereka di Swiss, November 2006. Mereka menyatakan, penyakit pneumokokus merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di dunia. Dan vaksinasi merupakan upaya terbaik mencegah penyakit pneumokokus. Vaksinasi, seperti dijelaskan dokter Soedjatmiko SpA (K) MSi, sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), merupakan upaya pencegahan primer untuk mencegah penyakit infeksi dengan memasukkan vaksin (produk imunobiologik, sebagai antigen) ke dalam tubuh manusia. Dengan cara ini akan terbentuk antibodi sehingga si anak terhindar dari penyakit, tidak menularkan penyakit itu pada individu lain, dan akhirnya dapat memutuskan transmisi penyakit. ''Vaksinasi bertujuan melindungi seseorang terhadap penyakit tertentu, menurunkan prevalensi penyakit sehingga tercapai eradikasi penyakit,'' sambungnya. Salah satu perusahaan farmasi terkemuka, Wyeth, memproduksi satu-satunya vaksin pneumokokus baru yakni PCV-7 (7-valent Pneumococcal Conjugate Vaccine) yang khusus diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak di bawah dua tahun. Vaksin terdiri dari tujuh strain Streptococcus pneumoniae (4, 6B, 9V, 14, 18C, 19F, dan 23F) yang merupakan penyebab 80 persen kasus IPD pada bayi dan anak di bawah usia dua tahun. Vaksin yang oleh Wyeth diberi nama dagang Prevenar ini bisa diberikan pada bayi mulai usia dua bulan. Berikut adalah jadwal pemberian vaksin ini: * Usia di bawah 12 bulan Diberikan empat dosis yaitu pada usia dua bulan, empat bulan, enam bulan, dan booster pada usia 12-15 bulan. * Usia 7-11 bulan Diberikan tiga dosis. Dua dosis pertama dengan interval empat minggu, dosis ketiga diberikan setelah usia 12 bulan. * Usia 12-23 bulan Cukup diberikan dua dosis dengan interval dua bulan. * Usia dua tahun ke atas 7

Cukup diberikan satu dosis. Di Indonesia, penggunaan vaksin PCV-7 sudah direkomendasikan oleh Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Doker Anak Indonesia (IDAI). PCV-7 dimasukkan dalam jadwal rekomendasi vaksinasi dan dapat diberikan bersama-sama dengan vaksin lain seperti DPT, Hepatitis B, HIB, Polio, dan MMR. Sejak 2006, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah mengeluarkan izin edar untuk vaksin pneumokokus di Indonesia. Vaksin ini bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan dan menciptakan memori pada sistem kekebalan tubuh. Injeksi vaksin ini akan memberikan pengenalan sistem kekebalan tubuh pada tujuh strain Streptococcus pnemoniae yang paling umum menyerang bayi dan anak. Pada akhirnya, sistem kekebalan tubuh akan menyimpan informasi ini sehingga serangan bakteri ini di kemudian hari dapat dicegah. Bagaimana efektivitas vaksin ini? Studi klinis pada 37 ribu bayi di California Utara, Amerika Serikat (AS) menunjukkan, vaksin pneumokokus memiliki tingkat keampuhan sebagai berikut: * 97 persen efektif dalam mencegah IPD pada bayi yang telah divaksinasi penuh (4 dosis). * 89 persen efektif dalam mencegah semua kasus IPD pada anak yang telah mendapat satu kali atau lebih dosis vaksinasi. Vaksin ini juga telah menjadi vaksin yang diwajibkan di AS, Australia, Eropa, dan Meksiko serta telah digunakan lebih dari 100 juta dosis di seluruh dunia. Bagaimana dengan keamanannya? Reaksi umum dari vaksin ini sama seperti semua jenis vaksin. Pada studi klinis, reaksi umum yang muncul setelah mendapat vaksin ini adalah demam ringan, rewel, dan kemerahan pada kulit. Nah, tunggu apa lagi, vaksinasi segera! (Idionline/RoL) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 8

ARTIKEL 5 TATA CARA MEMIJAT SI KECIL Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, pemijatan bayi tak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada cara dan rambu-rambu yang mesti diperhatikan. Berikut adalah cara atau pedoman pemijatan pada bayi. * Pijatan di wajah untuk melemaskan otot wajah. Tekan jari-jari pada kening bayi, pelipis, dan pipi. Gunakan kedua ibu jari untuk memijit daerah di atas alis. Dengan tekanan lembut, tarik garis dengan ibu jari dari hidung ke arah pipi bayi. Gunakan kedua ibu jari untuk memijit sekitar mulut, tarik hingga bayi tersenyum. Pijat lembut rahang bawah bayi dari tengah ke samping seolah membuat bayi tersenyum. Pijat secara lembut daerah di belakang telinga ke arah dagu. * Pijatan di dada untuk memperkuat paru-paru dan jantung. Letakkan kedua tangan di tengah dada bayi dan gerakkan ke atas, kemudian ke sisi luar tubuh dan kembali ke ulu hati tanpa mengangkat tangan seperti membentuk hati. Lalu, dari tengah dada bayi, pijat menyilang dengan telapak tangan ke arah bahu seperti membentuk kupu-kupu. * Pijatan pada perut untuk meningkatkan sistem pencernaan dan mengurangi sembelit. Lakukan gerakan memijat di atas perut bayi seperti mengayuh sepeda dari atas ke arah bawah perut. Kemudian, angkat kedua kaki bayi dan tekan lututnya perlahan-lahan ke arah perut. Buatlah bulan separuh terbalik dengan tangan kanan, mulai dari kiri ke kanan searah jarum jam. Saat tangan kanan di atas, tangan kiri di bawah dan berputar mengikuti arah jarum jam membentuk lingkaran penuh seperti matahari. * Pijatan tangan dan kaki untuk menghilangkan ketegangan dan memperkuat tulang. Pegang lengan bayi dengan kedua telapak tangan seperti memegang pemukul softball. Dengan gerakan seperti memerah, pijat tangan bayi dari bahu ke pergelangan. Lakukan gerakan sebaliknya, dari pergelangan ke arah pangkal lengan. Tarik lembut jari-jari bayi dengan gerakan memutar. Dengan kedua ibu jari secara bergantian, pijat seluruh permukaan telapak tangan dan punggung tangan bayi. Gunakan kedua telapak tangan untuk membuat gerakan seperti menggulung. Untuk kaki, ikuti cara yang sama seperti teknik memijat tangan. * Pijatan punggung untuk memperkuat otot yang menyangga tulang belakang. Pijat dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan di sepanjang punggung bayi, luncurkan salah satu telapak tangan dari leher sampai ke pantat bayi dengan sedikit tekanan. Buat gerakan melingkar dengan jari-jari, terutama pada otot di sebelah tulang belakang. Buat pijatan memanjang dengan telapak tangan dari leher ke kaki untuk mengakhiri pijatan. (Idionline/RoL) ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- 9

ARTIKEL 6 WANITA BERTUBUH KURUS RENTAN KEGUGURAN Memiliki tubuh kurus tanpa lemak sering menjadi ukuran kecantikan bagi perempuan, padahal perempuan bertubuh kurus rentan mengalami keguguran saat kehamilan. Demikian menurut hasil penelitian yang dilakukan sebuah tim peneliti dari Inggris. Wanita yang tergolong kurus atau memiliki BMI (Body Mass Index) kurang dari 18,5 berisiko sampai 75 persen keguguran pada trisemester pertama kehamilan. Belum diketahui apakah wanita yang overweight atau obesitas juga berisiko keguguran. Dalam studi kasus yang dilakukan tim peneliti pada 603 wanita yang pernah keguguran pada saat janin berusia 13 minggu, setelah BMI-nya naik 116 wanita berhasil melewati trisemester pertama kehamilannya dengan lancar. BMI merupakan nilai berat badan dibagi tinggi badan kuadrat. BMI yang digolongkan normal berkisar 18,5-23,0 sedangkan BMI lebih dari 25,0 tergolong obesitas. Menurut tim peneliti, keguguran janin bisa dihindari jika calon ibu rajin mengkonsumsi suplemen vitamin di masa awal kehamilan, terutama yang mengandung folid acid atau zat besi. Selain itu tambahkan selalu buah segar dan sayur pada menu harian. Makan cokelat ternyata juga bisa mengurangi risiko keguguran. Selain faktor makanan, para ibu juga disarankan untuk menjauhkan diri dari stres dan emosi yang tidak stabil. (Idionline/KCM) ---------------------------------------------------------------------------------------------------------- 10

ARTIKEL 7 PENYAKIT JANTUNG YANG FATAL PADA ANAK Para ahli tidak menemukan penyebab parsial dari kelainan "dilated cardiomyopathy" (DCM), suatu bentuk penyakit jantung anak yang berpotensi fatal namun sering kali tidak terdeteksi. DCM artinya kegagalan dari jantung dalam memompakan darahnya dan kondisi tersebut seringkali menjadi pemicu terjadinya gagal jantung. Tim peneliti dari US mempublikasikan dalam Journal of the American Association, yang menyebutkan bahwa inflamasi jantung merupakan penyebab tersering dari kondisi ini. Menurut Dr. Jeffrey Towbin seorang peneliti Inggris menyebutkan bawa DCM merupakan menyebab kematian akibat penyakit jantung tersering yang terjadi pada anak, sama halnya bila terjadi pada orang dewasa. DCM terjadi saat ventrikel kiri yang merupakan bilik pemompa jantung terbesar mengalami pelebaran sehingga kerja dari pompa tersebut menjadi tidak efektif. Keadaan seperti ini sering terjadi sebagai kelainan otot jantung yang dapat dialami oleh berbagai usia. Para peneliti dari Baylor College of Medicine dan Texas Children's Hospital, US mengamati 1.400 kasus anak yang menderita DCM. Mereka dapat mengidentifikasi kasus ini hingga 35% dari berbagai kondisi miokarditis yang terjadi (inflamasi dari jantung). Sedangkan dua pertiga dari kasus yang dipelajari tidak diketahui. bayi dengan usia kurang dari 1 tahun dapat mengalami DCM 10 kali lebih besar dibandingkan anak-anak lain hingga mereka berusia 18 tahun Rata-tara ketahanan hidup anak dengan DCM hampir sama dengan ketahanan hidup penderita dewasa. Untuk kedua kelompok ini sekitar 70% dapat hidup hingga satu tahun dari onset terjadinya sakit, 50% dari mereka dapat bertahan hingga 5 tahun. Hasil penelitian juga menjelaskan bahwa DCM lebih sering terjadi pada anak laki-laki dan anak etnis kulit hitam. Dr. Jeffrey Towbin, seorang peneliti senior mengatakan anak dengan DCM memiliki risiko yang sama untuk mengalami kematian mendadak dan membutuhkan transplantasi jantung. 11

Sekitar sepertiga dari semua kasus DCM merupakan genetik dan dianjurkan mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tersebut dilakukan tes, Dr. Towbin menjelaskan. Maski demikian selebihnya kasus tersebut tidak dapat diketahui apa penyebabnya. Dengan diagnosis dini, diharapkan segera diberi terapi dan dinilai apakan tindakan transplantasi benar-benar dibutuhkan. (Idionline/KF) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 12

ARTIKEL 8 VITAMIN IBU HAMIL DAPAT MENEKAN RISIKO TERJADINYA TUMOR OTAK PADA ANAK Wanita yang mengkonsumsi multivitamin pada awal kehamilannya ternyata dapat menurunkan risiko berbagai tipe dari tumor otak, dikutip dari Medical News Today, 22 September 2006. Saat ini berbagai kelompok kesehatan masyarakat telah menganjurkan ibu hamil untuk mengkonsumsi multivitamin yang mengandung asam folat pada awal kehamilan untuk menekan janin mengalami gangguan neural tube seperti spina bifida. Baru-baru ini suatu penelitian menjelaskan adanya manfaat lain dari multivitamin yang dikonsumsi oleh ibu pada awal kehamilannya. Dikatakan pemimpin penelitian Greta R. Bunin, Ph.D, dari Children's Hospital, Philadelphia bahwa anak yang berasal dari ibu yang rutin mengkonsumsi multivitamin pada masa kehamilannya tampaknya akan berkurang risiko terkena medulloblastoma dan tumor neuroectodermal di otaknya. Pada masa anak-anak kejadian tumor otak memang lebih jarang terjadi, namun medulloblastoma merupakan urutan dua teratas penyebab tumor pada anak. Kejadiannya satu dari 20.000 anak yang berusia dibawah 6 tahun. biasanya terjadi di cerebellum, dibawah portio dari otak dan di area otak yang berfungsi mengatur gerakan. Primitive neuroectodermal tumors (PNET) mirip dengan medulloblastoma namun terjadinya dibagian lain dari SSP. Dr. Bunin pemimpin penelitian tersebut membandingkan 315 anak yang didiagnosis menderita tumor sebelum usia 6 tahun. Mereka yang dilakukan penelitian telah didiagnosis antara tahun 1991 hingga 1997. Para ahli tersebut melakukan penelitian dengan memberikan pertanyaan kepada ibu penderita. Efek perlindungan pada ibu yang mengkonsumsi multivitamin pada awal masa kehamilan sangat signifikan, sedangkan bila multivitamin baru dikonsumsi pada kehamilan melewati trimester satu tampaknya tidak menunjukkan hasil yang signifikan dalam menurunkan risiko terjadinya meduloblastoma dan PNET. Temuan ini menyimpulkan bahwa saat konsepsi adalah waktu yang paling baik atau disebut 'critical period' dari perkembangan tumor otak, dikatakan Dr. Bunin. Meski demikian kenyataannya banyak ibu hamil yang tidak menyadari kehamilannya pada minggu-minggu pertama.pada penelitian tersebut juga dinilai bagaimana kebiasaan makan saat hamil, seperti banyaknya menyantap makanan daging ham, hot dog, ikan asap, saos dll. Dr. Bunin menjelsakan meskipun jenis makanan tersebut merupakan penyebab terjadinya tumor sistem saraf pada hewan, ternyata tidak ditemukan bukti bahwa jenis makanan tersebut berisiko meningkatkan tumor otak anak yang ibunya sering mengkonsumsi makanan tersebut 13

selama kehamilannya. Mengkonsumsi multivitamin pada minggu-minggu pertama kehamilan sangat membantu mencegah terjadinya defek neural tube, juga mencegah berbagai macam jenis tumor otak dengan sangat baik, dr. Bunin menjelaskan. (Idionline/KF) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 14

ARTIKEL 9 LEBIH JAUH TENTANG HOMESCHOOLING Homeschooling (sekolah rumah) saat ini mulai menjadi salah satu pilihan orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Pilihan ini terutama disebabkan oleh adanya pandangan atau penilaian orang tua tentang kesesuaian bagi anak-anaknya. Bisa juga karena orang tua merasa lebih siap untuk menyelenggarakan pendidikan bagi anak-anaknya di rumah. Ini banyak dilakukan di kota-kota besar, terutama oleh mereka yang pernah melakukannya ketika berada di luar negeri. Sekolah rumah, menurut Ella Yulaelawati, direktur Pendidikan Kesetaraan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua atau keluarga di mana proses belajar mengajar berlangsung dalam suasana yang kondusif. Tujuannya agar setiap potensi anak yang unik dapat berkembang secara maksimal. Rumusan yang sama dikemukakan oleh Dr Seto Mulyadi, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, saat keduanya tampil berbicara dalam sebuah seminar di Jakarta, beberapa waktu lalu. Pembelajaran kreatif Ella mengakui, ada beberapa alasan orang tua di Indonesia memilih sekolah rumah. Antara lain, dapat menyediakan pendidikan moral atau keagamaan, memberikan lingkungan sosial dan suasana belajar yang baik, dan dapat memberikan pembelajaran langsung yang konstekstual, tematik, nonskolastik yang tidak tersekat-sekat oleh batasan ilmu. Menurut Seto, sekolah rumah memiliki keunggulan karena bimbingan dan layanan pengajaran dilakukan secara individual. Proses pembelajaran lebih bermakna karena terintegrasi dengan aktivitas sehari-hari. Lebih dari itu, waktunya pun lebih fleksibel karena dapat disesuaikan dengan kesiapan anak dan orang tua. Seto mengatakan, menyelenggarakan sekolah rumah menuntut kemauan orang tua untuk belajar, menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, dan memelihara minat dan antusias belajar anak. Sekolah rumah juga memerlukan kesabaran orangtua, kerja sama antaranggota keluarga, dan konsisten dalam penanaman kebiasaan. Seto menampik sejumlah mitos yang dinilainya keliru tentang homeschooling selama ini. Misalnya, anak kurang bersosialisasi, orang tua tidak bisa menjadi guru, orang tua harus tahu segalanya, orang tua harus meluangkan waktu 8 jam sehari, waktu belajar tidak sebanyak waktu belajar sekolah formal, anak tidak terbiasa disiplin dan seenaknya sendiri, tidak bisa mendapatkan ijazah dan pindah jalur ke sekolah formal, tidak mampu berkompetisi, dan homeschooling mahal. `'Itu keliru,'' ucapnya. 15

Teman belajar Lalu, apa yang yang perlu diperhatikan oleh orang tua dalam menyelenggarakan sekolah rumah? Seto mengatakan, orang tua harus menjadikan anak sebagai teman belajar dan menempatkan diri sebagai fasilitator. `'Orang tua harus memahami bahwa anak bukan orang dewasa mini,'' tuturnya. Anak, kata Seto, perlu bermain. Itu yang perlu dipahami oleh orang tua. Karena itu pula, orang tua tidak boleh arogan dengan menempatkan diri sebagai guru, tapi belajar bersama. Kalau tidak siap dengan itu, menurut Seto, lebih baik jangan menyelenggarakan sekolah rumah. Orang tua, kata Seto lagi, tetap perlu terus menambah pengetahuan. Tidak mesti menguasai semua jenis ilmu. Yang penting, memiliki pemahaman tentang anak. Bila orang tua kurang mengerti pelajaran biologi atau matematika, misalnya, orang tua bisa mendatangkan guru untuk pelajaran tersebut dan belajar bersama anak. Dengan demikian, anak akan merasa tidak lebih rendah, tapi sebagai sahabat dalam belajar. Bagaimana dengan kedua orang tua yang bekerja sehingga merasa tidak punya waktu untuk memberikan pembelajaran kepada anak dalam menyelenggarakan homeschooling? Seto mengatakan, itu tidak boleh menjadi alasan. Sesibuk apa pun orang tua, tetap harus punya waktu untuk anak. `'Kalau tidak punya waktu, jangan punya anak,'' ucap psikolog yang juga menyelenggarakan homeschooling bagi anak sulungnya itu. Pembelajaran sekolah rumah sebaiknya menyesuaikan dengan standar kompetensi yang telah ditentukan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Ini agar sejalan dengan pertumbuan dan kemampuan anak, di samping dapat diikutkan dalam evaluasi dan ujian yang diselenggarakan secara nasional. Standar kompetensi menjadi panduan yang harus dimiliki seorang anak pada kelas tertentu. Anak kelas VI SD atau setara, misalnya, minimal sudah harus menguasai pelajaran matematika sampai batas tertentu pula. Standar kompetensi ini, kata Seto, dapat diperoleh di Dinas Pendidikan yang ada di daerah masing-masing. Evaluasi bagi anak yang mengikuti homeschooling dapat dilakukan dengan mengikutkan pada ujian Paket A yang setara dengan SD atau Paket B setara SMP. Pada dasarnya, kata Seto, dapat pula dilakukan dengan menginduk ke sekolah formal yang ada untuk proses evaluasi. Menurut dia, harusnya ini bisa dilakukan karena sekolah rumah bukan sekolah liar. Homeschooling seusai dengan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas). (idionline/rol) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 16

ARTIKEL 10 EKSTRAK SUSU SEHATKAN VAGINA Selain terbukti memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, susu juga dikenal sebagai media perawatan terbaik. Tahukah Anda bahwa kandungan zat aktif pada ekstrak susu dapat mengatasi keputihan? Vagina merupakan organ reproduksi wanita yang sangat rentan terhadap infeksi. Hal ini disebabkan batas antara uretra dengan anus sangat dekat, sehingga kuman penyakit seperti jamur, bakteri, parasit, maupun virus mudah masuk ke liang vagina. Untuk itu, wanita harus rajin merawat kebersihan wilayah pribadinya ini. Infeksi juga terjadi karena terganggunya kesimbangan ekosistem di vagina. Ekosistem vagina merupakan lingkaran kehidupan yang dipengaruhi oleh dua unsur utama, yaitu estrogen dan bakteri Lactobacillus atau bakteri baik. Di sini estrogen berperan dalam menentukan kadar zat gula sebagai simpanan energi dalam sel tubuh (glikogen). Glikogen merupakan nutrisi dari Lactobacillus, yang akan dimetabolisme untuk pertumbuhannya. Sisa metabolisme kemudian menghasilkan asam laktat, yang menentukan suasana asam di dalam vagina, dengan potential Hydrogen (ph) di kisaran 3,8 4,2. Dengan tingkat keasaman ini, Lactobacillus akan subur dan bakteri patogen (jahat) bakal mati. Di dalam vagina terdapat berbagai macam bakteri, 95 persen Lactobacillus, 5 persen patogen. Dalam kondisi ekosistem vagina seimbang, bakteri patogen tidak akan mengganggu. Bila keseimbangan itu terganggu, misalnya tingkat keasaman menurun, pertahanan alamiah akan turun, dan rentan mengalami infeksi. Ketidakseimbangan ekosistem vagina disebabkan banyak faktor. Di antaranya kontrasepsi oral, penyakit diabetes melitus, antibiotika, darah haid, cairan sperma, penyemprotan cairan ke dalam vagina (douching), dan gangguan hormon seperti saat pubertas, kehamilan, atau menopause. Menjaga keseimbangan ekosistem adalah cara paling alamiah dan ampuh dalam merawat kesehatan vagina dan mencegah timbulnya infeksi, ungkap Dr. Junita Indarti, Sp.OG, spesialis kebidanan dan kandungan dari FKUI-RSCM, pada media workshop bertema "Manfaat Susu bagi Vagina", di Hotel Ritz Carlton, beberapa waktu lalu. Memicu Kanker Infeksi yang sering terjadi pada vagina adalah keputihan. Keputihan atau dalam istilah kedokteran disebut leukorea, white discharge, fluor albus, adalah gejala penyakit yang ditandai keluarnya cairan dari organ reproduksi, dan bukan berupa darah. 17

Namun, tak semua keputihan merupakan penyakit. Keputihan dibedakan menjadi dua, yaitu normal dan abnormal. Keputihan normal ditandai oleh keluarnya lendir jernih pada saat masa subur atau sebelum menstruasi, tidak berbau, serta tak ada keluhan gatal pada vagina. Sebaliknya, keputihan abnormal menandakan adanya infeksi pada vagina yang dibedakan berdasarkan penyebabnya, yaitu Bacterial Vaginosis, Trichomoniasis, dan Candidiasis. Bacterial Vaginosis merupakan keputihan akibat meningkatnya bakteri patogen, sehingga Lactobacillus menurun, ph vagina meningkat, menjadi bersifat basa. Biasanya gangguan ini ditandai gejala klinis seperti lendir vagina sedikit, homogen, putih keabu-abuan, bau tidak sedap, tetapi tidak menyebabkan iritasi. Jika keadaan ini dialami oleh ibu hamil, akan berisiko pada kelahiran prematur. Risiko lainnya adalah kehamilan di luar rahim dan kadang menyebabkan radang panggul. Trichomoniasis, yaitu keputihan yang disebabkan penyakit menular seksual. Kebiasaan suka berganti pasangan seksual tanpa menggunakan kontrasepsi (kondom), merupakan penyebab utamanya. Menurut penelitian, 70 persen laki-laki tertular setelah berhubungan badan dengan wanita yang terinfeksi Trichomoniasis. Jenis keputihan lainnya adalah Candidiasis, yang oleh jamur Candida albicans. Gejala klinis yang dialami penderita berupa rasa gatal, lendir vagina berbentuk seperti kepala susu, dan berbau. Keluhan lain yang sering muncul adalah nyeri vagina, rasa terbakar di bagian luar vagina (vulva), serta nyeri saat sanggama dan berkemih. Dr. Junita menegaskan bahwa keputihan abnormal bila tidak diobati secara benar akan berakibat pada kemandulan, infeksi saluran telur, bahkan awal munculnya pertumbuhan kanker mulut rahim. Karena itu, bila telanjur mengalami keputihan, lakukan pemeriksaan pap smear. Jaga Keseimbanqan ph Menurut Dr. Junita, hal penting yang harus diketahui, yaitu menjaga keseimbangan ekosistem vagina agar tidak terjadi infeksi. Ia mengingatkan, cara paling mudah adalah menjaga kebersihan vagina, tetapi dengan tetap mempertahankan derajat keasaman ph, sehingga pertumbuhan Lactobacillus meningkat dan perkembangbiakan organisme patogen terhambat. Dalam uji klinis yang dilakukannya di Poliklinik Sitologi RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, diungkapkan bahwa ekstrak susu terbukti bermanfaat menjaga keseimbangan ekosistem vagina. Susu mengandung zat aktif yang diekstrak menjadi asam laktat dan laktoserum, yang secara klinis terbukti mengurangi keluhan rasa gatal, terbakar, dan keputihan. Di dalam laktoserum terkandung senyawa laktat, laktose, dan trace element. Asam laktat 18

merupakan produk yang dihasilkan oleh glikogen dan metabolisme glukosa yang berfungsi untuk menjaga agar ph vagina tetap asam, yaitu antara 3,8 4,2. Jika ph normal, pertumbuhan bakteri akan terhambat. Berdasarkan hasil penelitian kami di RSCM, dari 71 kasus fluor albus dengan keluhan rasa gatal, terbakar, dan keputihan, keluhan gatal berkurang sebesar 86,1 persen, terbakar 87,5 persen, dan keputihan 81,1 persen, setelah pasien dirawat dengan pemberian larutan asam laktat dan laktoserum dua kali sehari selama dua minggu, paparnya. Ia menyimpulkan bahwa asam laktat dan laktoserum tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi keputihan dan menghambat pertumbuhan jamur (Candida) dan kapang (dermatofit), tetapi juga tidak mengganggu pertumbuhan Lactobacillus. Karena itu, meski digunakan setiap hari, ekosistem vagina tetap terjaga. Pharma Health Care (PHC) telah mengeluarkan produk pembersih kewanitaan terbaru, yang mengandung asam laktat dan laktoserum yang diekstrak dari susu tersebut, dengan nama Lactacyd, sehingga aman digunakan setiap hari karena cara kerjanya yang alami. (idionline/kcm) ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- 19

ARTIKEL 11 MENUNDA PEMBERIAN ASI DAPAT MENINGKATKAN RESIKO KEMATIAN Ketua Sentra Laktasi Indonesia (SLI), Dr. Utami Roesli mengatakan, kemungkinan meninggalnya bayi akibat terserang berbagai macam penyakit infeksi akan lebih mudah terjadi jika seorang ibu yang baru melahirkan tidak segera memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada bayinya. "Tingginya angka kematian bayi yang mencapai empat juta jiwa setiap tahunnya, disebabkan karena bayi banyak terserang penyakit infeksi, oleh karena itu inisiasi atau pemberian ASI langsung pada bayi baru lahir, dapat mencegah kematian anak karena serangan penyakit menular ('infectious disease')," ujar Utami Roesli dalam diskusi bersama pers, di Jakarta, Rabu (9/8). Ia menjelaskan, inisiasi menyusu secara dini yakni memberikan ASI kepada bayi yang baru lahir, bayi tersebut tidak boleh dibersihkan terlebih dahulu ataupun dipisahkan sementara dari sang ibu. "Begitu bayi keluar dari rahim, sebaiknya taruh langsung bayi itu di perut ibunya, biarkan dia mencari puting susu si ibu, biarkan inisiasi itu berlangsung selama 30 menit hingga satu jam," katanya. Ia mengatakan, inisiasi menyusu dini dapat dapat membantu reflek berpikir si bayi serta dapat mencegah bayi dari penyakit infeksi, baik dari pasca persalinan maupun proses di dalam kandungan. Biasanya ketika bayi baru lahir itu dan diletakkan ke perut ibunya, dia tidak langsung mencari puting susu sehingga dibutuhkan kesabaran menunggu sampai bayi mendapatkan sendiri sumber susu tersebut. "Waktu yang dicapai bayi dalam mendapatkan puting susu ibu, biasanya memakan waktu sekitar 30-40 menit," ujar dia. Untuk itu, peranan tenaga kesehatan, seperti perawat, dokter anak dan bidan sangat membantu menambah pengetahuan ibu akan pentingnya inisiasi menyusu secara dini. "Selain tenaga kesehatan, media juga sangat berperan melakukan sosialisasi dalam upaya mencegah meningkatnya kematian bayi di negeri ini," katanya Bagian terpenting, menurut dia, bukan hanya pada inisiasi menyusu secara dini saja, pemberian ASI eksklusif juga sangat membantu mengurangi tingginya angka kematian bayi di Indonesia, yang kini mencapai 30.000 kematian bayi pada setiap tahunnya. Ia mengatakan, jika bayi tidak diberikan ASI eksklusif, maka tidak menutup kemungkinan anak itu akan mengalami gizi buruk, dan sekitar 15 sampai 20 persen sel 20