Analisis hubungan faktor kondisi fisik dominan dengan keterampilan poomsae atlet taekwondo putri Kabupaten Ngawi

dokumen-dokumen yang mirip
PENCAPAIAN KETERAMPILAN POOMSAE DITINJAU DARI KECEPATAN, FLEKSIBILITAS, KESEIMBANGAN, KOORDINASI, POWER OTOT TUNGKAI DAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL

2015 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DINAMIS DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KORYO) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO

I. PENDAHULUAN. sehingga dengan mempelajari taekwondo, pikiran, jiwa dan raga kita secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KONTRIBUSI DAYA TAHAN OTOT, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, KELENTUKAN, KESEIMBANGAN DAN REAKSI TERHADAP TENDANGAN DOLLYO. Jurnal.

2014 PROFIL KECEPATAN TENDANGAN IDAN DOLLYO CHAGI PADA ATLET TIM TAEKWONDO UPI

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Khususnya atlet Taekwondo Putra junior Sibayak Club

I. PENDAHULUAN. Taekwondo merupakan olahraga beladiri yang berakar pada tradisi dan

DEVI AGUS SUPRIADI 1) NANANG KUSNADI 2)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia antara lain taekwondo, karate, kempo, yudho, dan sebagainya.

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Poomsae berasal dari dua kata, yaitu poom dan se, yang berarti rangkaian

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

Jurnal Kejaora, Volume 1 Nomor 2 November 2016, ISSN

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

Pengaruh Fleksibilitas dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Tendangan Eolgol Dollyo-Chagi pada Olahraga Taekwondo

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

FAKTOR KONDISI FISIK DOMINAN PENENTU KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KUDA-KUDA PANJANG DAN PENDEK PADA KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI SISWA EKSTRAKURIKULER TAE KWON DO SMP N 2 GAMPING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam

Journal of Sport Sciences and Fitness

PENGARUH LATIHAN BOX SKIP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE DI SMP N 1 KALASAN, SLEMAN

2015 PENGARUH LATIHAN STABILISASI TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KEUMGANG) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO

Journal of Sport Sciences and Fitness

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Taekwondo merupakan olahraga yang terus berkembang setiap waktu seiring

BAB I PENDAHULUAN. 2002:xv). Tiga materi terpenting dalam berlatih taekwondo adalah jurus dalam

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

FAKTOR ANTHROPOMETRI DAN FISIK DOMINAN PENENTU PRESTASI RENANG GAYA CRAWL

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

Hakekat Kekuatan Otot Tungkai

Kata Kunci : efektivitas, checking yeop chagi, dollyo chagi, idan dollyo chagi, taekwondo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

HUBUNGAN TINGGI RAIHAN DENGAN KETEPATAN SMASH OPEN ATLET BOLA VOLI PUTRA KLUB YUSO SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani,

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN TENDANGAN SABIT PADA ATLET PENCAK SILAT UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

ANALISIS KEBUTUHAN FISIK PADA SMES GULUNG SEPAKTAKRAW

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KECEPATAN MAWASHI GERY CHUDAN PADA KARATEKA DOJO CAPITAL KARATE CLUB TAHUN Rahman Situmeang.

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN FLEXIBILITAS

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING TESIS SUMBANGAN POWER OTOT TUNGKAI, KESEIMBANGAN, KOORDINASI DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PRESTASI POOMSAE TAEKWONDO

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

PERNYATAAN. Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul Faktor Fisik Dominan

BAB III METODE PENELITIAN

JIME, Vol. 3. No. 2 ISSN Oktober 2017

HUBUNGAN KOORDINASI, KESEIMBANGAN, DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING FUTSAL MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI PADA OLAHRAGA FUTSAL.

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA

Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani

PROFIL KONDISI FISIK ATLET JUNIOR TAEKWONDO PUSLATKOT KEDIRI TAHUN 2016 DALAM MENGHADAPI PEKAN OLAHRAGA PROVINSI (PORPROV) JAWA TIMUR TAHUN 2017

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, TUNGKAI, BERAT BADAN, KESEIMBANGAN, DAN KOORDINASI DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh WINDY ANUGRAH KURNIAWAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KONTRIBUSI KECEPATAN KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK JURNAL. Oleh ANGGUN WAHYUNI SARI DEWI

BAB I PENDAHULUAN. jasmani setiap individu berhak secara bebas memilih aktivitas cabang olahraga

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

PROBABILITAS TENDANGAN KE ARAH BADAN DAN MUKA TERHADAP PELUANG POIN PADA PERTANDINGAN TAEKWONDO SIMULASI PRA KUALIFIKASI PORDA XI 2010

BAB I PENDAHULUAN. tradisional korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu :Tae yang berarti

1. DR. NASUKA M.Kes 2. TB WIDYO ALPIES NS PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA, S1 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ABSTRAK

PERBANDINGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA ATLET USIA REMAJA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO NOMOR POOMSAE DAN KYORUGI DI KOTA SEMARANG

KONTRIBUSI POWER LENGAN, POWER TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING JURNAL. Oleh MARLINA

BAB I PENDAHULUAN. permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh

HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN TERHADAP KETEPATAN SMASH PADA KLUB BOLA VOLI PUTRI JUNIOR KOTA KEDIRI

SKRIPSI OLEH : GABRI ZELA CYNTIA NOVITASARI NPM:

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR...

PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP KELINCAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS LATIHAN ZIG-ZAG RUN DENGAN CARIOCA EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN AGILITY PADA PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

Vol 1 No 1 Desember 2017 ISSN

2016 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, KELENTUKAN PANGGUL DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI PANJANG TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA TERHADAP AKURASI PASSING. Jurnal. Oleh CAHYO PRASETYO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian. Oktober 2015

SKRIPSI Diajuakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK.

KORELASI ANTARA KOORDINASI DAN REAKSI DENGAN HASIL PUKULAN DRIVE FOREHAND DALAM PERMAINAN SQUASH

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN KECEPATAN TENDANGAN SAMPING PADA ATLET TAEKWONDO PUTRA KOTA KEDIRI

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

e journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014)

Oleh: Ilham Arvan Junaidi (Dosen Universitas PGRI Palembang) Kata Kunci: Kekuatan Pegangan, Daya Tahan Kekuatan, Jumping Smash

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : 82 88, Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN. dan gerak jurus (Taulo). Wong Kiew Kit (2002:1) menyatakan bahwa. Kung-Fu

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

Hubungan Split Dengan Kemampuan Shooting Bola Club Sepak Bola Unhalu*

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

Abstrak. menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa putra kelas X SMA Muhammdiyah

HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN TERHADAP KETEPATAN SMASH PADA KLUB BOLA VOLI PUTRI JUNIOR TULUNGAGUNG

HUBUNGAN DAYA LEDAK TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN JARAK JAUH. Jurnal. Oleh YOGA HARLIS SIDIAWAN

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : SUGENG SANTOSA

Andi Rizal. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

OTOT LENGAN DAN POWER

Transkripsi:

Analisis hubungan faktor kondisi fisik dominan dengan keterampilan poomsae atlet taekwondo putri Kabupaten Ngawi Program Studi Pendidikan Jasmani, STKIP Modern Ngawi, Indonesia Email: andystkipmodern@gmail.com Received: 25 Mei 2018. Accepted: 8 Agustus 2018. Published: 31 Agustus 2018 Abstrak Upaya pencapaian prestasi olahraga taekwondo dapat dilakukan dengan peningkatan pembinaan di daerah salah satunya yaitu di Kabupaten Ngawi, dimana pencapaian prestasi taekwondo khususnya poomsae masih rendah. Salah satu upaya peningkatan pencapaian prestasi dapat dilakukan dengan meningkatkan kondisi fisik atlet. Kondisi fisik yang baik akan menghasilkan keterampilan yang optimal. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan faktor kondisi fisik dominan meliputi fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi dan power otot tungkai dengan keterampilan poomsae atlet taekwondo putri serta mengetahui seberapa besar kontribusinya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh atlet taekwondo di Kabupaten Ngawi sebanyak 74 atlet. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan sampel sebanyak 32 orang. Teknik pengumpulan data dengan tes dan pengukuran meliputi data komponen fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi, power otot tungkai dan keterampilan poomsae. Analisis data dengan korelasional regresi berganda. Skor fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi dan power otot tungkai atlet poomsae putri Kabupaten Ngawi paling banyak yaitu pada kategori sedang. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi dan power otot tungkai dengan keterampilan poomsae. Kontribusi masing-masing variabel terhadap keterampilan poomsae yaitu fleksibilitas 30,7%, keseimbangan 16,8 %, koordinasi 68,9 % dan power otot tungkai 42,6 %. Secara simultan fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi dan power otot tungkai memberikan kontribusi sebesar 75,9 % terhadap keterampilan poomsae. Kata Kunci: kondisi fisik; poomsae; atlet taekwondo putri. Correlation analysis of dominant physical conditions factor with poomsae skills of female taekwondo athlete in Ngawi Regency Abstract Attainment effort of taekwondo performance can be done with improvement of coaching in one area such as in Ngawi Regency which has taekwondo performance especially poomsae is still low. One of the efforts to improve performance is improve the physical conditon of Copyright 2018 Ilmu Keolahragaan, Universitas PGRI Madiun. ISSN: 2614-459X (Online) & ISSN: 2614-4603 (Print) 23

athlete. Good physical conditions will result in optimal skills. The objectives of this research are analyze the correlation of dominant physical conditons factor such as flexibility, balance, coordination, and limb muscle power to the poomsae skills of the female taekwondo athlete and to what extent their contributions are. This research used the observational analytical method with the cross-sectional design. Its population was all of the taekwondo athlete as many as 74 in Ngawi Regency. The samples of research consisted of 32 female taekwondo athlete with sampling technique used purposive sampling. The data of research were collected through the test and measurement of the components of flexibility, balance, coordination, limb muscle power, and poomsae skills and analyzed by using the the multiple regression and correlation analysis. The female taekwondo athlete in Ngawi Regency have a score of flexibility, balance, coordination and limb muscle power at most is midle category. There is a positive and significant correlation of the flexibility, balance, coordination and limb muscle power to the poomsae skills of the female taekwondo athlete. The contributions of each component to the poomsae skills were 30.7%, 16.8%, 68.9%, 63.7%, and 42.6 %, respectively. Simultaneously, the components of the flexibility, balance, coordination, and limb muscle power contribute by 75,9% to the poomsae skills. Key Words: physical conditions; poomsae; female taekwondo athlete. How To Cite to APA Style : Utomo, A. W. B. (2018). Analisis hubungan faktor kondisi fisik dominan dengan keterampilan poomsae atlet taekwondo putri Kabupaten Ngawi. JPOS (Journal Power Of Sports), 1 (2), 23-29. PENDAHULUAN Prestasi merupakan tujuan yang taekwondo adalah olahraga beladiri yang berasal dari Korea yang mempunyai arti yaitu seni/cara mendisiplinkan diri dengan menggunakan teknik kaki dan tangan kosong. Materi terpenting dalam berlatih taekwondo adalah poomsae, kyukpa dan kyoruki. Teknik dasar yang harus dikuasai seorang taekwondoin (Hu-seup Song dan Jongo Kim (1986:39-61) dalam Suyardi, Y (2002)) yaitu kuda-kuda (Seogi), teknik serangan (Kongkyok Kisul) seperti pukulan (Jierugi), sabetan (Chigi), tusukan (Chierugi) dan tendangan (Chagi), tangkisan (Makki), bagian tubuh yang menjadi sasaran (Keup So), bagian tubuh yang digunakan untuk menyerang atau bertahan. Menurut Suryadi, (2002) dalam Andy (2016) menyebutkan bahwa tiga materi terpenting dalam berlatih taekwondo, yaitu Poomsae atau rangkaian jurus adalah rangkaian teknik gerakan dasar serangan dan pertahanan diri yang dilakukan melawan musuh yang imajiner dengan mengikuti diagram tertentu, Kyukpa atau teknik pemecahan benda keras adalah latihan teknik dengan memakai sasaran/obyek benda mati, untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya serta kyoruki atau pertarungan adalah latihan yang mengaplikasikan teknik gerakan dasar atau poomsae, dimana dua orang yang bertarung saling mempraktekkan teknik serangan dan teknik pertahanan diri. Kabupaten Ngawi merupakan salah satu Kabupaten yang mengembangkan olahraga taekwondo. Tempat latihan taekwondo (dojang) di Kabupaten Ngawi berjumlah 13 dojang, sedangkan pusat latihan atlet berpusat di dua dojang yaitu di Kecamatan Ngawi dan Walikukun. Prestasi yang ditunjukkan dari Atlet taekwondo Kabupaten Ngawi masih rendah, sehingga masih diperlukan peningkatan pembinaan prestasi agar lebih maksimal. Salah satu upaya mencapai prestasi yang baik dalam olahraga taekwondo yaitu atlet harus memiliki kondisi fisik yang baik, karena fisik merupakan modal dasar dalam mencapai 24 Copyright 2018 Ilmu Keolahragaan, Universitas PGRI Madiun. ISSN: 2614-459X (Online) & ISSN: 2614-4603 (Print)

keterampilan yang optimal (Andy, 2016). Tanpa adanya kondisi fisik yang baik dari seseorang berarti akan sulit untuk menjalankan program latihan, sehingga keterampilan pun akan sulit tercapai. Menurut M. Sajoto (1988:57) dalam Sembiring (2013:9), salah satu faktor penentu dalam mencapai prestasi olahraga adalah terpenuhinya komponen fisik, yang terdiri dari kekuatan (strength), kecepatan (speed), kelincahan (agility), koordinasi (coordination), daya tahan (endurance), daya ledak otot (muscular power), fleksibilitas (flexibility), keseimbangan (balance), ketepatan (accuracy) dan reaksi (reaction). Komponen kondisi fisik dominan yang berhubungan dengan olahraga taekwondo khususnya poomsae yaitu fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi dan power otot tungkai. Andy (2016) menyebutkan bahwa pada saat tes keterampilan poomsae di Dojang taekwondo Kabupaten Ngawi, kemampuan atlet menurun pada akhir poomsae seperti kecepatan tendangan, keakuratan gerakan dan juga kelelahan yang berlebihan. Adanya fakta tersebut membuktikan bahwa perlu adanya perhatian lebih untuk meningkatkan kondisi fisik atlet, selain perhatian untuk penguasaan teknik keterampilan saja. METODE PENELITIAN A. Analisis Univariat Tabel 1. Data Fleksibilitas Penelitian ini dilaksanakan di Dojang Kabupaten Ngawi pada bulan Januari Maret 2018 dengan menggunakan jenis penelitian observasional analitik dan rancangan penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh atlet taekwondo di dojang Kabupaten Ngawi sebanyak 74 atlet. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan karakteristik sampel yaitu atlet taekwondoin putri, menyandang sabuk hijau, biru dan merah serta kelompok pra-junior dan junior sehingga diperoleh sampel sebanyak 32 orang. Teknik pengumpulan data dengan tes dan pengukuran meliputi data komponen fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi, power otot tungkai dan keterampilan poomsae. Tes yang dilakukan pada masing-masing komponen yaitu tes sit and reach (fleksibilitas), stork stand (keseimbangan), soccer wall volley test (koordinasi), standing broad jump (power otot tungkai) dan taeguk 4 (keterampilan poomsae). Analisis data menggunakan teknik analisis korelasional regresi berganda dengan program SPSS versi 24.0 meliputi analisis univariat dan bivariat (uji korelasional dan uji regresi linier berganda). Analisis univariat akan ditampilkan pada tabel 1-5 berikut. Variabel Fleksibilitas > 19,5 Baik Sekali (BS) - - 17,0 19,0 Baik (B) 8 25 14,5 16,5 Sedang (S) 14 43,7 12,5 14,0 Kurang (K) 10 31,3 > 12,0 Kurang Sekali (KS) - - Copyright 2018 Ilmu Keolahragaan, Universitas PGRI Madiun. ISSN: 2614-459X (Online) & ISSN: 2614-4603 (Print) 25

Tabel 2. Data Keseimbangan Variabel Keseimbangan > 50 Baik Sekali (BS) - - 41 50 Baik (B) 5 15,6 31 40 Sedang (S) 18 56,3 20 30 Kurang (K) 9 28,1 < 20 Kurang Sekali (KS) - - Tabel 3. Data Koordinasi Variabel Koordinasi >35 Baik Sekali (BS) - - 30-35 Baik (B) 3 9,4 20-29 Sedang (S) 22 68,8 15-19 Kurang (K) 7 21,8 <15 Kurang Sekali (KS) - - Tabel 4. Data Power Otot Tungkai Variabel Power Otot Tungkai > 2,25 Baik Sekali (BS) - - 2,25 2,14 Baik (B) 7 21,9 2,14 2,03 Sedang (S) 16 50 2,03 1,07 Kurang (K) 9 28,1 < 1,07 Kurang Sekali (KS) - - Tabel 5. Data Keterampilan Poomsae Variabel Keterampilan Poomsae N % 9 10 - - 8 8,9 5 15,6 7 7,9 14 43,8 6 6,9 13 40,6 5 5,9 - - Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa atlet poomsae putri paling banyak mempunyai nilai fleksibilitas kategori sedang yaitu 14 atlet (43,7 %). Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa atlet poomsae putri paling banyak mempunyai nilai keseimbangan kategori sedang yaitu 18 atlet (56,3 %). Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa atlet poomsae putri paling banyak mempunyai nilai koordinasi kategori sedang yaitu 22 atlet (68,8 %). Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa atlet poomsae putri paling banyak mempunyai nilai power otot tungkai kategori sedang yaitu 16 atlet (50 26 Copyright 2018 Ilmu Keolahragaan, Universitas PGRI Madiun. ISSN: 2614-459X (Online) & ISSN: 2614-4603 (Print)

%). Dari tabel 5 dapat diketahui bahwa keterampilan poomsae atlet putri paling banyak yaitu pada poin 7 7,9 sebanyak 14 atlet (43.8 %). B. Analisis Bivariat Kemudian analisis bivariat akan ditampilkan pada tabel 6-9 berikut: Uji F Tabel 6. Hasil uji F Persamaan F Hitung F Tabel Sig Fleksibilitas, Keseimbangan, Koordinasi, Power Otot Tungkai 35,168 2,327.000 Uji t Tabel 7. Hasil uji t Variabel Value (r) Sig. p Kesimpulan Fleksibilitas.526 0.000 Korelasi Positif signifikan Keseimbangan.437 0.000 Korelasi Positif signifikan Koordinasi.789 0,000 Korelasi Positif signifikan Power Otot Tungkai.624 0.000 Korelasi Positif signifikan Uji R 2 Tabel 8. Hasil Uji R 2 Persamaan R R Square Fleksibilitas 0,526 0,307 Keseimbangan 0,437 0,168 Koordinasi 0,789 0,689 Power Otot Tungkai 0,624 0,426 Fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi dan power otot tungkai 0,853 0,759 Analisis korelasi Tabel 9. Hasil analisis korelasi Persamaan R R Square 0,796 0,732 Fleksibilitas, Keseimbangan, Koordinasi, Power Otot Tungkai Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa F hitung > F tabel (35,168 > 2,327) dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga H 0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi dan power otot tungkai memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel keterampilan poomsae. Berdasarkan tabel 7, semua variabel mempunyai nilai p 0,000 (p < 0,05) maka Ho ditolak sehingga ada hubungan/korelasi yang signifikan antara semua variabel dengan keterampilan poomsae. Tabel 8 menunjukkan bahwa berdasarkan nilai R 2 masing-masing variabel, kontribusi tiap variabel terhadap keterampilan poomsae yaitu fleksibilitas 30,7%, keseimbangan 16,8 %, koordinasi 68,9 % dan power otot tungkai 42,6 %. Persentase pengaruh/kontribusi variabel fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi dan power otot tungkai terhadap variabel keterampilan poomsae sebesar 75,9 %. Berdasarkan tabel 9, diperoleh nilai R sebesar 0,796. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara variabel fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi dan power otot tungkai Copyright 2018 Ilmu Keolahragaan, Universitas PGRI Madiun. ISSN: 2614-459X (Online) & ISSN: 2614-4603 (Print) 27

terhadap variabel keterampilan poomsae. Karena nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan nilai 0,732 berada antara 0,60 0,799. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Fleksibilitas signifikan antara fleksibilitas terhadap keterampilan poomsae dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05) dan kontribusi sebesar 30,7 %. Fleksibilitas merupakan salah komponen dasar dalam melatih kondisi fisik agar keterampilan poomsae seorang atlet taekwondoin akan meningkat, karena dengan fleksibilitas yang baik, taekwondoin dapat menggerakkan tubuh dan bagian-bagian tubuh dalam satu ruang gerak yang seluas mungkin, tanpa mengalami, menimbulkan cidera pada persendian dan otot di sekitar persendian tersebut. 2. Keseimbangan signifikan antara keseimbangan terhadap keterampilan poomsae dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05) dan kontribusi sebesar 16,8 %. Dalam poomsae, pada setiap gerakannya meliputi tendangan, pukulan dan tangkisan. Jika dalam bermain poomsae, keseimbangan taekwondoin tidak tepat maka akan mengacaukan gerakan poomsae selanjutnya atau gerakan poomsae menjadi tidak akurat. 3. Koordinasi signifikan antara koordinasi terhadap keterampilan poomsae dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05) dan kontribusi sebesar 68,9 %. Unsur koordinasi sangat diperlukan dalam penguasaan hampir semua cabang olahraga seperti halnya poomsae taekwondo, yang didalam penilaian berdasarkan peraturan WTF memiliki kriteria berupa keterampilan, akurasi dan lintas gerakan, kecepatan gerakan yang didalamnya membutuhkan koordinasi dari mata kaki sebagai pengontrol gerakan tersebut. 4. Power Otot Tungkai signifikan antara power otot tungkai terhadap keterampilan poomsae dengan nilai p = 0,000 (p < 0,05) dan kontribusi sebesar 42,6 %. Power otot tungkai sangat dibutuhkan dalam sikap kudakuda yang sebagian besar ada dalam gerakan poomsae. Selain itu, untuk mencapai tendangan saat bermain poomsae, harus ada power otot tungkai untuk mengangkat paha dan menolak pada saat menendang. Seorang taekwondoin harus mempunyai kaki yang kuat, pergelangan kaki yang kuat, lutut yang kuat dan tungkai yang kuat agar dapat memikul badan yang berat. 5. Hubungan antara fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi dan power otot tungkai dengan keterampilan poomsae Secara simultan variabel fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi dan power otot tungkai memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel keterampilan poomsae dengan kontribusi sebesar 75,9 %. Secara skematis fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi, dan power otot tungkai akan mempengaruhi keterampilan poomsae seorang atlet taekwondo dalam sebuah pertandingan. Power otot menjadi faktor tersendiri sebagai pemicu sebuah gerakan yang dibutuhkan dalam olahraga taekwondo, daya ledak yang kuat akan menambah daya serang, selain juga untuk merubah posisi dari taekwondoin. Keseimbangan yang baik dalam taekwondo, menciptakan keselarasan gerakan yang ritmik tanpa jatuh pada saat terjadi perubahan garis sumbu tubuh, hal ini sejalan dengan salah satu prinsip dari taekwondo yang mengatakan bahwa taekwondo adalah salah satu bentuk 28 Copyright 2018 Ilmu Keolahragaan, Universitas PGRI Madiun. ISSN: 2614-459X (Online) & ISSN: 2614-4603 (Print)

keindahan gerak, keefisienan dan keefektifan dari teknik bertahan dan menyerang. Sedangkan koordinasi berhubungan dengan kemampuan indera tubuh dalam mengatur dan mengontrol gerakan yang akan dilakukan, terkait juga dalam hal ini tentang keseimbangan gerakan yang dilakukan, baik dari sistem motorik dan sensori tubuh. KESIMPULAN 1. Skor fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi dan power otot tungkai atlet poomsae putri Kabupaten Ngawi paling banyak yaitu pada kategori sedang. 2. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi dan power otot tungkai terhadap keterampilan poomsae atlet taekwondo putri Kabupaten Ngawi. 3. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi, dan power otot tungkai dengan keterampilan poomsae atlet taekwondo putri Kabupaten Ngawi. DAFTAR PUSTAKA Abrahamova, D., Hlavacka, F. (2008). Age-Related Changes of Human Balance during Quiet Stance. Physiological Research. Prague: Institute of Physiology v.v.i., Academy of Sciences of the Czech Republic. Sembiring, R. (2013). Peningkatan Kondisi Fisik Melalui Latihan Circuit Training pada Atlet pada Atlet Taekwondo Putra Junior Sibayak Club Medan Tahun 2013. Medan: UNIMED. Sharkley, B. J. (2011). Kebugaran dan Kesehatan. Rajawali Sport, Devisi Buku Olahraga & Kesehatan: PT. Raja Grafindo Persada. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfa Beta. Suryadi, Y. (2002). Taekwondo Poomsae Taeguk. Jakarta: Gramedia. World Taekwondo Federation. (2006). Poomsae Competition Rules and Interpretation. Indonesia: World Taekwondo Federation. Utomo, A. W. B. (2016). Pencapaian Keterampilan Poomsae ditinjau dari Kecepatan, Fleksibilitas, Keseimbangan, Koordinasi, Power Otot Tungkai dan Volume Oksigen Maksimal (Studi Korelasional pada Taekwondoin Putra Kabupaten Ngawi). Tesis. Surakarta. UNS. Young, K. J. (2009). The Taekwondo Teks Book of Poomsae. Korea: O-sung Publising Company. Copyright 2018 Ilmu Keolahragaan, Universitas PGRI Madiun. ISSN: 2614-459X (Online) & ISSN: 2614-4603 (Print) 29