BAB I PENDAHULUAN. semakin maju dan menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan kendaraan

dokumen-dokumen yang mirip
Skripsi TANGGUNGJAWAB HUKUM PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI MOBIL BEKAS

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. tidak asing dikenal di tengah-tengah masyarakat adalah bank. Bank tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti perlengkapan rumah, transportasi dan lain-lain 1.

BAB I. mobil baru dengan banyak fasilitas dan kemudahan banyak diminati oleh. merek, pembeli harus memesan lebih dahulu ( indent ).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyelenggaraan ibadah haji dan umroh merupakan tugas nasional karena

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia.peranan itu makin menentukan sehubungan

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan kondisi masyarakat dewasa ini membeli suatu benda

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. badan usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya seperti kebutuhan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan keberadaan lembaga-lembaga pembiayaan. Sejalan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik itu lembaga di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia secara alamiah menghendaki agar dalam kehidupannya dapat dijalani dengan layak dan serba

BAB I PENDAHULUAN. berproduksi. Tapi dalam kenyataannya daya beli masyarakat belum bisa sesuai

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari digerakan dengan tenaga manusia ataupun alam. mengeluarkan Peraturan Perundang-undangan No. 15 Tahun 1985 tentang

BAB I PENDAHULUAN. seperti: investasi dalam pembelian ternak, pembelian tanah pertanian, atau

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing

BAB I PENDAHULUAN. provisi, ataupun pendapatan lainnya. Besarnya kredit yang disalurkan akan

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam pembahasan penulisan penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat diperlukan dalam dunia usaha. Pertanggungan pada umumnya diatur

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia guna meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat kita lihat dalam praktek sehari-hari, banyaknya peminat dari

BAB I PENDAHULUAN. atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjanjian pengalihan..., Agnes Kusuma Putri, FH UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri serta turut aktif dalam membina kemitraan dengan Usaha Kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam keadaan yang sedang dilanda krisis multidimensi seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi alat penghubung pengangkutan antar daerah, untuk pengangkutan orang

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh bank sebagai suatu lembaga keuangan, sudah semestinya. hukum bagi semua pihak yang berkepentingan.

BAB I PENDAHULUAN. Definisi pembiayaan (finance) berdasarkan Surat Keputusan Menteri

BAB I PENDAHULUAN. musibah. Manusia dalam menjalankan kehidupannya selalu dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

BAB I PENDAHULUAN. sedang pihak lain menuntut pelaksanaan janji itu. 1. perjanjian dalam Pasal 1313 KUHPerdata adalah Suatu perjanjian adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia otomotif di Indonesia dari tahun-ketahun

BAB I PENDAHULUAN. signigfikan terhadap sistem ekonomi global dewasa ini. Teknologi telah

BAB I PENDAHULUAN. menunculkan bidang-bidang yang terus berkembang di berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu

BAB I PENDAHULUAN. patut, dinyatakan sebagai penyalahgunaan hak. 1 Salah satu bidang hukum

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh partisipasi dan kerjasama

BAB I PENDAHULUAN. melayani masyarakat yang ingin menabungkan uangnya di bank, sedangkan

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP JUAL BELI MOBIL BEKAS BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 MENGENAI PERLINDUNGAN KONSUMEN (SHOWROOM MOBIL 78)

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin meningkatnya kegiatan pembangunan Nasional, peran

BAB I PENDAHULUAN. macam kegiatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. mengubah perilaku masyarakat dan peradaban manusia secara global yang. sosial secara signifikan berlangsung semakin cepat.

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi, telah membawa dampak positif terhadap kehidupan bangsa dan negara

BAB I PENDAHULUAN. berbuat semaksimal mungkin dan mengerahkan semua kemampuannya untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perdagangan yang lazim dikenal dengan perdagangan ekspor-impor.

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pembiayaan (financing institution) merupakan badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini terlihat dalam pembukaan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam rangka mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan dalam rangka mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh para pengusaha untuk mengembangkan usahanya. kedua belah pihak, yakni pembeli dan penjual.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya mempunyai bermacam-macam kebutuhan

Sudah menjadi kodratnya bahwa manusia harus hidup bermasyarakat dan saling

BAB I PENDAHULUAN. berwujud perjanjian secara tertulis (kontrak). berjanji untuk melakukan suatu hal. 1

PELAKSANAAN PENANGGUNGAN ( BORGTOCHT ) DALAM PERJANJIAN KREDIT. ( Studi Kasus di PD. BPR BANK PASAR Kabupaten Boyolali )

BAB I PENDAHULUAN. di dalam mewujudkan cita-cita atau tujuan pembangunan nasional, sub sektor ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. KUHPerdata Buku II mengenal adanya hak kebendaan yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. yang memegang peranan penting dalam pembangunan. Teknologi. menyebabkan dunia menjadi tanpa batas (bordeless) dan menyebabkan

TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) TERHADAP PENGIRIMAN PAKET POS DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perjanjian merupakan suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa memiliki mobil sebagai barang milik pribadi. Rental mobil (persewaan mobil) yang dapat membantu seseorang yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. layak dan berkecukupan. Guna mencukupi kebutuhan hidup serta guna

BAB I PENDAHULUAN. dijanjikan oleh orang lain yang akan disediakan atau diserahkan. Perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kebutuhan yang mutlak, oleh para pelaku pembangunan baik. disalurkan kembali kepada masyarakat melalui kredit.

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. hanya satu, yaitu PT. Pos Indonesia (Persero). Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan pada khususnya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. banyak masyarakat yang melakukan cara untuk meningkatkan. kesejahteraannya. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara agar

BAB 1 PENDAHULUAN. menuntut para pelaku bisnis melakukan banyak penyesuaian yang salah satu

BAB I PENDAHULUAN. terkumpulnya uang yang cukup untuk membeli barang tersebut secara tunai.

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan yang diukur dari pertumbuhan penumpang udara.1

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidaklah semata-mata untuk pangan dan sandang saja, tetapi mencakup kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang serius ialah lembaga jaminan. Karena perkembangan ekonomi akan

III. METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan Yuridis Normatif (library Research)

STUDI TENTANG TANGGUNG JAWAB KASIR TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN DI SUPERMARKET WILAYAH SURAKARTA

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENENTUKAN BESARNYA SUKU BUNGA PINJAMAN DALAM SENGKETA HUTANG PIUTANG (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA)

PERJANJIAN KREDIT DENGAN SISTEM REKENING KORAN DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. mendesak para pelaku ekonomi untuk semakin sadar akan pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan segala macam kebutuhan. Untuk menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. yang memproduksi dapat tetap berproduksi. Pada dasarnya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Manusia dalam kehidupannya sehari-hari memiliki kebutuhankebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. adalah Perjanjian Sewa Beli. Perjanjian ini timbul dalam praktek karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. tanpa orang lain. Manusia dikatakan mahluk sosial, juga di karenakan pada diri

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan bidang ekonomi adalah mempercepat pemulihan ekonomi dan. mewujudkan landasan yang lebih kokoh bagi pembangunan ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Jenis penelitian Dilihat dari sifat permasalahannya, jenis penelitian ini tergolong dalam jenis

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bahwa pelanggan adalah nyawa atau kehidupan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu roda. perekonomian masyarakat. Namun sayangnya pertumbuhan institusi

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelaku usaha yang bergerak di keuangan. Usaha keuangan dilaksanakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. bersifat terbuka, perdagangan sangat vital bagi upaya untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dalam rangka pengembangan usahanya dimungkinkan

III. METODE PENELITIAN. empiris. Pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan yang dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan ini dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. BBM merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Desa. maupun Kota baik sebagai rumah tangga maupun sebagai pengusaha,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan kehidupan di Indonesia semakin lama semakin maju dan menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan kendaraan sebagai alat transportasi untuk mempermudah manusia dalam melakukan aktivitasnya. Salah satu transportasi yang banyak diminati oleh masyarakat adalah mobil. Umumnya mobil baru menjadi idaman setiap orang, tetapi persoalannya tidak semua dari kita dengan berbagai alasan mampu untuk membelinya. Namun, hal itu bisa saja disiasati dengan membeli mobil secara cicilan lewat kredit bank atau perusahaan leasing. Akan tetapi, cara itu harus dilakukan secara hati-hati karena bisa-bisa selama bertahun-tahun terjerat oleh suku bunga pinjaman. 1 Salah satu kebutuhan yang juga penting bagi masyarakat saat ini adalah kebutuhan akan sebuah sarana transportasi. Hal lain yang juga tidak kalah pentingnya akan kebutuhan alat transportasi adalah kebutuhan kenyamanan, keamanan, dan kelancaran pengangkutan yang menunjang pelaksanaan pembangunan yang berupa penyebaran kebutuhan pembangunan, pemerataan pembangunan, dan distribusi hasil pembangunan diberbagai sektor ke seluruh pelosok tanah air. 2 1 http://www.mobilbekas2009.wordpress.com/.../bursa-mobil-bekas/-. (diakses tanggal 1 April 2015) 2 Ibid 1

2 Membeli dan memiliki mobil bekas mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah harga mobil bekas bisa bersaing dan terkadang jauh relatif lebih murah, bahkan seperti hal nya kita membeli mobil baru yaitu kitajuga mendapat bonus misalnya souvenir dari dealer. Sedangkan kekurangannya adalah kondisi mesin dan mekanik kendaraan yang tidak terinformasikan atau si penjual memang tidak menginformasikan kepada pihak pembeli yang bisa saja karena factor kesengajaan atau memang si penjual tidak mengetahui hal tersebut. Bisnis mobil cukup berkembang pesat karena sangat menguntungkan, meskipun dalam pelaksanaanya membutuhkan waktu yang cukup lama, hal ini disebabkan jumlah pembeli mobil tidak sebanyak pembeli motor atau kendaraan roda dua. Namun pada prinsipnya bisnis jual beli mobil tidak akan jauh berbeda dengan kegiatan bisnis lain yang membutuhkan kesabaran, modal dan mental. Demikian juga keberadaan modalnya yang ekstra besar, justru inilah kekuatan dari bisnis ini, artinya bisnis ini tidak akan dilirik oleh semua orang, hanya orangorang tertentu yang mempunyai modal, berbeda halnya dengan bisnis jual beli motor, yang hampir semua orang tau dan mampu, sehingga persaingan bisnis jual beli mobil dapat dikatakan relatif sedikit dan hanya untuk orang-orang tertentu yang mengetahui tentang mobil dan segala sesuatunya yang berkaitan dengan komponen atau suku cadangnya. Berbagai upaya dilakukan dalam meningkatkan perdagangan mobil, yang pada dasarnya menciptakan lebih banyak variasi sistem pemasaran barang yang telah ada. Semua ini sebagai akibat dari perkembangan kehidupan perekonomian

3 pada umumnya dan industri pada khususnya. Pihak produsen melihat perkembangan perekonomian masyarakat sebagai peluang untuk memasarkan mobil, sementara konsumen membutuhkan mobil untuk mendukung kecepatan dalam mobilitasnya. 3 Kebutuhan kendaraan bermotor seperti mobil tersebut, menjadi peluang usaha atau bisnis bagi pelaku usaha dengan membuka showroom atau sebagai dealer mobil, termasuk pada perusahaan Showroom Mobil 78 yang menawarkan kepemilikian melalui showroomnya yang memberikan kemudahan untuk mendapatkan atau membeli mobil bekas, baik dengan cara kredit maupun kontan, bahkan kerjasama dengan perusahaan pembiayaan konsumen yang kesulitan memiliki mobil secara kontan atau pembelian langsung dalam arti menawarkan juga secara kredit. Hal ini berarti, calon pembeli dapat melakukan pembelian langsung kepada showroom mobil dengan kontan atau dengan kredit langsung maupun dengan melibatkan lembaga pembiayaan dengan mengadakan perjanjian. Menurut Abdulkadir Muhammad, 3 Zemanta, portalinvestasi.com/contoh surat perjanjian-jual beli-mobil/.html, (diakses tanggal 1 April 2015 4 Abdulkadir Muhammad, Hukum Perjanjian, Bandung: Alumni, 1986 hal. 93 4 bahwa untuk mendapatkan kepastian hukum bagi para pihak, perjanjian apapun bentuknya seharusnya diadakan atau dibuat secara tertulis, walaupun adanya perjanjian yang dibuat secara lisan. Sebagian orang sangat memerlukan supaya perjanjian itu dibuat secara tertulis untuk jangka waktu tertentu dan ini banyak dipersoalkan atau untuk jangka waktu yang lama tetapi ini hanya untuk tujuan praktis mengenai pembuktian dan biasanya menurut hukum tidak perlu, suatu perjanjian adalah semata-mata suatu persetujuan yang diakui oleh hukum, persetujuan ini merupakan kepentingan yang

4 pokok dalam dunia usaha dan menjadi dasar dari kebanyakan transaksi dagang atau adanya jual beli atas barang. Dalam kehidupan sehari-hari hampir setiap orang sering melakukan perbuatan jual beli untuk memenuhi kebutuhan hidup karena manusia mempunyai kebutuhan hidup yang beraneka ragam, tetapi tanpa disadarinya jual beli yang dilakukan ini merupakan suatu perbuatan hukum. Walaupun dalam melaksanakannya kadang-kadang tidak mengindahkan peraturan-peraturan yang berlaku. Misalnya ada jual beli yang dilakukan oleh anak yang belum dewasa, sedangkan menurut ketentuan yang berlaku bahwa perjanjian, khususnya jual beli harus dilakukan oleh orang yang telah dewasa, sesuai dengan salah satu syarat sahnya suatu perjanjian pada Pasal 1320Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (selanjutnya disebut KUHPerdata) yaitu kecakapan dalam hukum artinya jual beli yang dilakukan oleh seseorang yang belum dewasa dengan seseorang yang sudah dewasa maka jual beli ini sah selama tidak ada gugatan, tapi jika terdapat gugatan dari salah satu pihak, maka jual beli itu dapat dibatalkan. Jual beli yang dilakukan dengan tidak memperhatikan ketentuan-ketentuan yang ada akan mengakibatkan jual beli tidak sah dan tidak dilindungi oleh hukum, untuk menjamin adanya kepastian hukum maka jual beli yang kita lakukan terlebih dahulu diketahui pengertian serta segala ketentuan yang mengatur tentang jual beli. Jual beli merupakan bentuk persetujuan yang ada dalam hukum perdata, yaitu dalam lapangan hukum perikatan yang diatur dalam Buku ketiga KUHPerdata dalam Pasal 1457-1540 KUHPerdata. Pasal 1457 KUH Perdata menyatakan jual beli adalah suatu perjanjian dangan mana pihak yang

5 satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dengan pihak lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan. Dari pengertian tersebut bahwa jual beli merupakan perjanjian timbal balik yang mana pihak yang satu (si penjual) berjanji untuk menyerahkan hak milik atas suatu barang, sedang pihak yang lainnya (si pembeli) berjanji untuk membayar harga yang terdiri atas sejumlah uang sebagai imbalan dari perolehan hak milik tersebut. Barang yang menjadi objek perjanjian jual beli harus cukup tertentu setidak-tidaknya dapat ditentukan wujud dan jumlahnya pada saat ini objek akan diserahkan hak miliknya kepada sipembeli, dengan demikian adalah sah menurut hukum. Maka dapat dikatakan, bahwa unsur-unsur dari jual beli adalah adanya subjek hukum yaitu pembeli dan penjual, adanya kesepakatan harus jelas dan adanya hak dan kewajiban yang timbul antara subjek hukum (penjual dan pembeli) seperti halnya jual beli mobil pada Showroom Mobil 78 Berdasarkan latar belakang diatas saya merasa tertarik memilih judul Perlindungan Konsumen Terhadap Jual Beli Mobil Bekas Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Mengenai Perlindungan Konsumen (Showroom Mobil 78) B. Perumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dirumuskanlah beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam penulisan skripsi ini. Adapun permasalahan yang akan dibahas antara lain :

6 1. Bagaimana pelaksanaan perjanjian jual beli mobil Bekas di Showroom 78 Medan? 2. Bagaimana kedudukan konsumen dalam perjanjian jual beli mobil bekas di Showroom 78 Medan? 3. Bagaimana Perlindungan Konsumen terhadap Kendaran Bekas? 4. Bagaimana Penyelesaian perjanjian jual beli mobil bekas di Showroom 78 Medan jika terjadi debitur wanprestasi? C. Tujuan Penulisan Berdasarkan perumusan masalah sebagaimana yang telah diuraikan diatas maka tujuan dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan perjanjian jual beli mobil Bekas di Showroom 78 Medan 2. Untuk mengetahui kedudukan konsumen dalam perjanjian jual beli mobil bekas di Showroom 78 Medan 3. Untuk mengetahui Perlindungan Konsumen terhadap Kendaran Bekas 4. Untuk mengetahui Penyelesaian perjanjian jual beli mobil bekas di Showroom 78 Medan jika terjadi debitur wanprestasi D. Manfaat Penulisan 1. Secara teoritis Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan dibidang hukum khususnya hukum perdata yang berlaku dalam kehidupan seharihari menyangkut hukum perjanjian jual beli

7 2. Secara praktis Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk menambah ilmu pengetahuan pembaca/masyarakat serta dapat membantu memecahkan masalah yang mungkin sedang dihadapi oleh pembaca terutama menyangkut masalah dalam jual beli mobil bekas. E. Keaslian Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan pemeriksaan di Perpustakaan Pusat Universitas Sumatera Utara dan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara maka diketahui bahwa belum pernah dilakukan penulisan yang serupa mengenai Perlindungan Konsumen Terhadap Jual Beli Mobil Bekas Berdasarkan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1999 Mengenai Perlindungan Konsumen (SHOWROOM MOBIL 78). Adapun judul yang terdapat di Perpustakaan USU adalah Norma (960200098) Latar belakang Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 (Undang- Undang Perlindungan Konsumen) dan Pengaruhnya Terhadap konsumen.oleh karena itu, penulisan skripsi ini merupakan ide asli penulis, adapun tambahan ataupun kutipan dalam penulisan ini bersifat menambah penguraian penulis dalam skripsi ini. Dengan demikian keaslian penulisan skripsi ini adalah ide penulis dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan akademik.

8 F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis empiris, yaitu dengan melakukan penelitian secara timbal balik antara hukum dan lembaga, untuk menelaah kaidah-kaidah hukum yang berlaku serta dititik beratkan pada langkahlangkah pengamatan dan analisisnya yang bersifat empiris, yang dilakukan dalam menelaah kaidah-kaidah hukum yang berlaku dimasyarakat. 5 2. Spesifikasi Penelitian Spesifikasi penelitian dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif analisis, yaitu menggambarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dikaitkan dengan teori-teori hukum dan praktek pelaksanaan peraturan perundangundangan yang menyangkut permasalahan di atas. 6 3. Sumber Data data sekunder. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan a. Data Primer Untuk mendapatkan data primer dilakukan dengan cara melakukan penelitian langsung di lapangan, melalui :Wawancara yang dilakukan langsung kepada para pegawai di PT. Showroom Mobil 78. b. Data Sekunder Dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan-bahan hukum yang relevan dengan pokok masalah yang akan diteliti. Bahan-bahan tersebut terdiri atas bahan 5 Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia Indonesia, Jakarta: Cetakan kelima,1994, hal 34. 6 Ibid. hal 97-98

9 kepustakaan dan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan perjanjian jual beli mobil. 4. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian penulis mengunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 7 1) Data primer yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat dan diperoleh dengan cara: a. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung pada obyek yang diteliti. b. Wawancara, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan cara tanya jawab antara dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan pada suatu masalah tertentu. 2) Data sekunder, yaitu data yang secara tidak langsung diperoleh dari sumbernya dengan cara : a. Library Research (Kepustakaan) yaitu dengan membaca buku-buku atau literatur yang berkaitan dengan hukum perjanjian, artikel termasuk juga bahan kuliah. b. Dokumentasi Penelitian yaitu data yang diperoleh langsung dari PT. SHOWROOM MOBIL 78 7 Ibid. hal 36

10 5. Analisis Data Analisis data dalam penulisan ini mengunakan data kualitatif, metode kualitatif ini digunakan agar penulis dapat mengerti dan memahami gejala yang ditelitinya. 8 Metode analisis data sebagai cara untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah terkumpul dipergunakan metode analisis normatif kualitatif, normatif adalah penelitian ini bertolak dari peraturan-peraturan yang ada sebagai norma hukum positif. Ronny Hanitijo Sumitro mengemukakan analisis kualitatif sebagai berikut : Data yang diperoleh, disusun secara sistematis untuk selanjutnya dianalisis secara kualitatif untuk mencapai kejelasan masalah yang dimaksud. 9 Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif, yaitu menggunakan argumentasi yang bersifat linguistik non statistik, untuk kemudian ditarik kesimpulan yang merupakan jawaban atas permasalahan yang ada. G. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan mengenai latar belakang, permassalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penelitian, keaslian penulisan dan sistematika penulisan 8 Soerjono Soekanto,Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI Press, 2007, hal. 21 9 Ibid. hal 116

11 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN Bab ini berisikan pengertian perlindungan konsumen, pihak-pihak yang terkait dalam perlindungan konsumen, hak dan kewajiban konsumen hak dan kewajiban pelaku usaha BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN JUAL BELI MOBIL BEKAS Bab ini berisikan pengertian perjanjian serta azas-azas perjanjian, syahnya perjanjian, pengertian perjanjian jual beli mobil bekas serta proses perjanjian jual beli dan hak-hak konsumen atas jual beli mobil bekas BAB IV PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP JUAL BELI MOBIL BEKAS BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 MENGENAI PERLINDUNGAN KONSUMEN Bab ini berisikan Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Mobil Bekas di Showroom 78 Medan, Kedudukan Konsumen dalam Perjanjian Jual Beli Mobil Bekas di Showroom 78 Medan dan Perlindungan Konsumen terhadap Kendaran Bekas serta Penyelesaian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir ini, akan dikemukakan kesimpulan dari bagian awal hingga bagian akhir penulisan yang merupakan ringkasan dari substansi penulisan skripsi ini, serta saran-saran yang penulis berikan tentang masalah yang dibahas.