BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lembaga intermediasi keuangan (Financial intermediary institution),yakni. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

TINJAUAN PUSTAKA. memberikan jasa bank lainnya. (Kasmir, 2007)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan Financing to Deposit Ratio terhadap Return On Assets pada Sektor Bank Umum

BAB I PENDAHULUAN. utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. ditengah kondisi perekonomian yang masih dalam tahap pemulihan, membuktikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu perusahaan yang unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pembangunan nasional yang berfungsi sebagai financial. pihak-pihak yang memerlukan dana (Mahardian, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Return On Assets terhadap pembiayaan murabhahah. Hasil pengujian data diatas dapat diketahui dari tabel Coefficient

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

hidup rakyat (Anshori:2009:226). Mengingat semakin berkembangnya zaman

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank Islam (Islamic Bank) adalah bank yang pengoperasiannya

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perbankan menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB 1 PENDAHULUAN. proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. prinsip bagi hasil dan risiko (profit and loss sharing). Sebagai bagian dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan Syariah menurut UU No. 21 tahun 2008 adalah segala

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. keuangan menerapkan prinsip-prinsip syariah diantaranya adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bisnis modern di dunia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain untuk pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah),

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan pihak yang kekurangan dana. Kelebihan dana tersebut dapat disalurkan

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008). Ditinjau dari segi imbalan atau

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB V PEMBAHASAN. pengolahan data tersebut dibantu oleh SPSS Dalam penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengaruh CAMEL tehadap Penyaluran Dana seperti halnya penelitian Wahyudi

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang tumbuh berkisar 8%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB V PENUTUP. independen yang berupa Return On Asset (ROA), BOPO, Financing to Deposit Ratio

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Sedangkan pengertian

BAB I PENDAHULUAN. /atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri. (manufaktur), jasa, dan perbankan. Perkembangan perekonomian ini

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional. Bank Islam telah berkembang pesat pada dekade terakhir

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan prinsip bagi hasil dan menghindari unsur-unsur spekulatif yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( Financial Intermediales )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank sebagai lembaga keuangan adalah bagian dari faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhinya, baik kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Ada kalanya

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia perbankan. Jika dihubungkan dengan pendanaan, hampir semua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN. (surplus unit) kepada pihak yang membutuhkan dana (deficit unit) pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank pada hakikatnya merupakan lembaga perantara (intermediary) yaitu. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Islam tapi bahkan juga di negara-negara barat. Hal ini terbukti. Inggris (Ismal, 2012). Menurut Antonio (2001), bank syariah muncul

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan jasa. Sedangkan sektor moneter ditumpukan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang kegiatan usahanya yaitu. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus) dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat di negara maju dan berkembang sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang secara eksplisit menetapkan bahwa

I. PENDAHULUAN. penunjang pembangunan ekonomi. Pengelolaan bank dituntut untuk senantiasa

repository.unisba.ac.id 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perbankan syari ah muncul di Indonesia tahun 1992 yang merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya pertumbuhan ekonomi suatu negara (Dietrich dkk, 2014). Dimana Bank

BAB I PENDAHULUAN. adalah department of store, yang merupakan organisasi jasa atau pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banking atau disebut juga Interest Free Banking. Menurut Muhammad. produknya dikembangkan berdasarkan Al-Qur an dan Hadist.

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) Aktiva bank terdiri dari aktiva produktif (earning assets) dan aktiva

BAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perbankan secara umum menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia

BAB I PENDAHULUAN. dasarkan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, bahwa Sistem

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap munculnya peluang peluang diberbagai bidang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan suatu sisi kehidupan yang tidak terpisahkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang kekurangan dana pada waktu yang ditentukan (Dendawijaya,

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan suatu lembaga atau badan usaha yang saat ini mulai

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori. 1. Perbankan Syariah. Bank syariah merupakan lembaga keuangan atau perbankan yang beroperasi dengan tidak berbasis pada bunga tetapi berlandasan pada Al- Qur an dan Hadist.Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, Bank Syariah didefinisikan sebagai bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Perbankan syariah memiliki tujuan yang sama seperti perbankan konvensional, yaitu dapat menghasilkan keuntungan dengan cara meminjamkan modal, menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai. Akan tetapi perbedaanya terdapat pada prinsip pelaksanaanya yaitu berdasarkan prinsip hukum Islam yang melarang unsur-unsur di bawah ini: a. Perniagaan atas barang-barang haram b. Bunga (riba) c. Perjudian dan spekulasi yang disengaja (maisir) d. Ketidakjelasan dan manipulatif (gharar). 9

Adanya krisis moneter yang berawal pada tahun 1997 membawa dampak terhadap struktur perekonomian terutama struktur keuangan dan perbankan. Mengingat semakin pesatnya pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia maka perlu dibentuk sebuah peraturan yang mengatur sistem perbankan syariah dan badan pengawas syariah agar prinsip syariah dijalankan sebagaimana mestinya. Pada tahun 2008 ditetapkan UU No 21 Tahun 2008 yang mengatur tentang Perbankan Syariah. Selain itu juga dibentuk Dewan Pengawas Syariah yang berperan sebagai badan independen yang mengawasi jalannya Lembaga Keuangan Syariah sehari-hari agar selalu sesuai dengan ketentuan syariah. Mengingat pentingnya perkembangan perbankan syariah di Indonesia, maka pihak bank syariah perlu meningkatkan kinerjanya agar tercipta perbankan dengan prinsip syariah yang sehat dan efisien (Rivai dan Arifin, 2010). 2. Pembiayaan Murabahah a. Definisi Pembiayaan Murabahah Salah satu bentuk pembiayaan perbankan syariah dalam bentuk jual beli yaitu Pembiayaan Bai al- Murabahah merupakan suatuperjanjian penjualan barang dengan mengatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh kedua pihak (Asiyah,2015). 10

3. Financing Deposit Ratio (FDR) Salah satu penilaian likuiditas bank adalah dengan menggunakan Financing to Deposit Ratio (FDR). Financing to Deposit Ratio (FDR) yaitu perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil dikerahkan oleh bank. Indikator untuk mengetahui likuid atau tidaknya sebuah bank dapat dilihat dari rasio FDR bank tersebut.sehingga semakin tinggi rasio ini maka pembiayaan yang disalurkan semakin meningkat. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia menetapkan besarnya FDR tidak melebihi 110%. Yang berarti bank boleh memberikan kredit dan pembiayaan melebihi jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun asalkan tidak melebehi 110% (Rivai dan Arviyan, 2010). Rumus yang digunakan untuk menghitung Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah sebagai berikut: FDR = Pembiayaan yang disalurkan X 100% Total Dana Pihak Ketiga Sumber : (Rivai dan Arviyan, 2010). 4. Non Performing Financing (NPF) Non Performing Financing (NPF) merupakan kredit masalah yang terdiri dari kredit yang berklasifikasi Kurang Lancar, Diragukan dan Macet.Tercermin NPL diperuntukkan bagi bank umum, sedangkan NPF untuk bank syariah. Non Performing Financing dapat diartikan tingkat pengambilan kredit yang diberikan deposan kepada bank dengan kata lain Non Performing Financing merupakan tingkat kredit macet pada bank tersebut. Risiko kredit didefinisikan sebagai risiko yang dikaitkan dengan 11

kemungkinan kegagalan nasabah membayar kewajibannya atau risiko dimana debitur tidak dapat melunasi hutangnya (Kasmir, 2013).Rumus yang digunakan untuk menghitung Non Performing Financing adalah sebagai berikut: NPF = Pembiayaan tidak lancar X 100% Total Pembiayaan 5. Return On Assets (ROA) Sumber : (Kasmir, 2013) Return on Assets(ROA) merupakan rasio digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak) yang dihasilkan dari rata-rata total asset bank yang bersangkutan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Sedangkan menurut Bank Indonesia, Return On Asset (ROA) merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan rata-rata total asset dalam satu periode. Semakin besar Return On Asset (ROA) menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena return semakin besar (Rivai arviyan, 2010). Rumus yang digunakan untuk menghitung Return On Assets adalah sebagai berikut : ROA = 6. Retun on Equity (ROE) Laba Sebelum Pajak X 100% Total Asset Sumber : (Rivai dan arviyan, 2010). Retun on Equity (ROE) merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen sebagaimana ditunjukan oleh laba yang 12

dihasilkan oleh penjualan dan investasi. Return on Equity yang. semakin meningkat memberikan tanda bahwa kekuatan operasional dan keuangan perusahaan semakin baik.semakin besar rasio ini akan semakin baik karena memeberikan tingkat yang lebih besar pada pemegang saham (Rivai dan Arviyan,2010). Rumus yang digunakan untuk menghitung Return on Equity (ROE) adalah sebagai berikut: 7. Dana Pihak Ketiga ROE = Laba setelah pajak X 100% Modal sendiri Sumber : (Rivai dan Arviyan, 2010) Dana Pihak Ketiga Secara teknis yang dimaksud simpanan adalah seluruh dana yang dihasilkan dari produk penghimpunan dana pada perbankan syariah, seperti giro wadiah,tabungan wadiah, dan deposito mudharabah. Pertumbuhan setiap bank sangat dipengaruhi oleh perkembangan kemampuannya dalam menghimpun dana masyarakat, baik berskala kecil ataupun besar dengan masa pengendapan yang memadai.besar kecilnya dana yang berhasil dihimpun oleh suatu bank merupakanukuran dalam menilai tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut. Salah satu sumber dana yang dapat digunakan oleh bank untuk pembiayaan adalah simpanan (Wardiantika,2014).Dana pihak ketiga secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: DPK = GIRO + DEPOSITO + TABUNGAN Sumber : (Wardiantika, 2014) 13

B. Hasil Penelitian Terdahulu. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian 1. Prastanto (2013) Faktor yang Hasil dari penelitian ini yaitu mempengaruhi pembiayaan bahwa FDR, QR, dan ROE berpengaruh positif signifikan murabahah pada terhadap pembiayaan bank umum syariah di Indonesia murabahah, sedangakan DER dan NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap pembiayaan murabahah. dansecara simultan FDR, NPF, DER, QR, dan ROE berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan 2. Listin Wardiantikadan Rohmawati kusumaningtias (2014) 3. Ahmad Samhan Yanis dan Maswar Patuh Priyadi (2015) Pengaruh DPK, CAR, NPF, dan SWBI terhadap Pembiayaan mur abahah pada bank umum syariah. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah pada murabahah. Hasil dari penelitian ini bahwa secara bersama-sama DPK, CAR, NPF, dan SWBI mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembiayaan murabahah pada Bank Umum Syariah, dan DPK berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan murabahah, dan NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap pembiayaan murabahah, sedangkan CAR tidak berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah pada Bank Umum Syaraiah dan memiliki hubungan positif. Sedangkan SWBI tidak berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah pada Bank Umum Syaraiah, dan memiliki hubungan negatif. Hasil dari penelitian ini bahwa variabel DER,DPK, FDR, CR, dan ROA berpengaruh positif signifikan terhadap 14

No Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian Perbankan Syariah pembiayaan murbahah pada di Indonesia. perbankan syariah diindonesia. Dan secara bersama-sama DER, DPK, FDR, CR, dan ROA berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan murabahah pada perbankan syariah di indonesia. 4. Herni Determinasi yang Hasil dari penelitian ini bahwa Miftarrohman mempengaruhi variabel DPK, ROA, inflasi, Ali (2016) pembiayaan PDB berpengaruh positif 5. Pratin dan Akhyar Adnan (2005) murabahah pada perbankan syariah di indonesia Analisis Hubungan Simpanan, Modal Sendiri, NPL, Prosentase Bagi Hasil dan Markup Keuntungan terhadap Pembiayaan pada Perbankan Syariah Studi kasus pada Bank Muamalat Indonesia (BMI) signifikan terhadap pembiayaan murabahah pada perbankan syariah di indonesia, NPF dan BOPO tidak berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah pada perbankan syariah di indonesia. serta Tingkat Suku Bunga berpengaruh negatif terhadap pembiayaan murabahah pada perbankan syariah di indonesia. Hasil penelitian dari penenlitian ini Secara parsial variabel DPK mempunyai hubungan positif yang signifikan terhadap pembiayaan. Variabel Ekuitas dan NPL memiliki hubungan positif tidak signifikan. Variabel Margin keuntungan memiliki hubungan negatif tidak signifikan 15

C. Kerangka Pemikiran 1. Hubungan Financing to Deposito Ratio (FDR),Non Performing Financing (NPF), Return On Asset (ROA), Return On Equery (ROE), dan Dana Pihak Ketiga terhadap Pembiayaan Murabahah. Variabel Financing to Deposito Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), Return On Asset (ROA), Return On Equery (ROE), dan Dana Pihak Ketiga secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Murabahah. Artinya, setiap perubahan yang terjadi pada variabel independen yaitu Financing to Deposito Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Dana Pihak Ketiga bersama-sama akan mempengaruhi Pembiayaan Murabahah. Berdasarkan Penelitian Prastanto (2013), mengungkapkan hasil pengujian hipotesis secara bersama-sama menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan secara bersama antara rasio FDR, NPF, DER, QR, dan ROE terhadap pembiayaan murabahah. Sedangkan penelitian dari Yanis dan Maswar (2015), mengungkapakan secara bersama-sama DER, DPK, FDR, CR, dan ROA berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan murabahah pada perbankan syariah di Indonesia. 2. Hubungan Financing to deposit rasio (FDR) terhadap pembiayaan murabahah Financing to deposit rasio (FDR) merupakan perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh bank. Semakin tinggi Financing to deposit rasio 16

maka pembiayaan yang disalurkan juga semakin meningkat. Demikian sebaliknya, jika terjadi penurunan financing to deposit rasio maka pembiayaan yang disalurkan juga mengalami penurunan.hal ini didukung oleh penelitian prastanto (2013), Yanis dan Maswar (2015) yang menyatakan bahwa financing to deposit rasio (FDR) berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan murabahah. 3. Hubungan Non Perfoming Financing (NPF) terhadap pembiayaan murabahah. Non Perfoming Financing (NPF) merupakan rasio antara pembiayaan bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan kepada debitur. Semakin tinggi Non Perfoming Financing maka akan menimbulkan menurunnya pembiayaan sehingga pembiyaan murabahah akan menurun. Hal ini didukung oleh penelitian prastanto (2013), Wardiantika dan Rohmawati (2014) dengan hasil penelitian yang menunjukan Non Perfoming Financing (NPF) berpengaruh negatif signifikan terhadap pembiayaan murabahah. 4. Hubungan Return on Asset (ROA) terhadap pembiayaan murabahah. Return on Asset (ROA) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan. Semakin besar tingkat keuntungan return on asset yang didapat oleh bank, maka semakin besar upaya manajemen menginvestasikan keuntungan dengan berbagai kegiatan yang menguntungkan manajemen, terutama 17

dengan penyaluran pembiayaan. Hal ini didukung oleh penelitian Miftarrohman (2016), Yanis dan Mazwar (2015) dengan hasil penelitian yang menunjukan return on asset (ROA) berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan murabahah. 5. Hubungan Return on Equity (ROE) terhadap pembiayaan murabahah. Return on Equity (ROE) merupakan rasioyang menggambarkan keuntungan yang dapat diberikan kepada pemilik perusahaan atas modal yang sudah diinvestasikan. Semakin tinggi return on asset maka perusahaan mampu memberikan keuntungan lebih baik dibandingkan bila dan modal ditempatkan dalam bentuk tabungan atau deposito dibank.hal ini didukung oleh penelitian prastanto (2013) dengan hasil penelitian yang menunjukan return on Equity (ROE) berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan murabahah. 6. Hubungan Dana Pihak Ketiga terhadap pembiayaan murabahah. Secara operasional perbankan syariah, dana pihak ketiga merupakan sumber likuiditas untuk penyaluran pembiayaan pada Bank Umum Syariah. Semakin besar sumber dana (simpanan) yang ada maka bank akan dapat menyalurkan pembiayaan semakin besar, sehingga dana pihak ketiga yang dimiliki bank akan meningkat.hal tersebut didukung oleh penelitian Wardiantika dan Rohmawati (2014) dengan hasil penelitian yang menunjukan dana pihak ketigaberpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan murabahah. 18

Gambar Bagan 2.1Kerangka Pemikiran H1 FDR(X1) H2 (+) NPF (X2) ROA (X3) H3 (-) H4 (+) H5 (+) PEMBIAYAAN MURABAHAH (Y) ROE (X4) DPK(X5) H6 (+) D. Hipotesis H1 : FDR,NPF, ROA, ROE, dan Dana Pihak Ketiga secara simultan berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah pada perbankan syariah. H2 : Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan murabahah pada perbankan syariah. H3 : Non Performing Financing (NPF) berpengaruh negatif signifikan terhadap pembiayaan murabahah pada perbankan syariah. 19

H4 : Return On Asset (ROA) berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan murabahah pada perbankan syariah. H5 : Return On Equity (ROE) berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan murabahah pada perbankan syariah. H6 : Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan murabahah pada perbankan syariah 20