KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN IMUNISASI

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Kesehatan Keluarga TA 2016

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

BAB I PENDAHULUAN. yang meningkat sepanjang tahun. Di dunia diperkirakan setiap tahun terdapat 30 juta

KESEHATAN ANAK. Website:

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

Angka kematian bayi dan anak merupakan salah satu indikator penting yang

BAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014

1 BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu penyakit sehingga seseorang tidak akan sakit bila nantinya terpapar

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR HK.03.01/VI/432/2010 TENTANG

IMUNISASI SWIM 2017 FK UII Sabtu, 14 Oktober 2017

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan tentang imunisasi sangat penting untuk ibu, terutama ibu

BAB 1 : PENDAHULUAN. Upaya mewujudkan kesehatan tersebut difokuskan pada usaha promotif dan

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BAB I PENDAHULUAN. informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia

BAB II DESKRIPSI DAN PROFIL PENDERITA DIABETES

UCI? TARGET: 139 desa minimal 80 % mencapai semua indikator Imunisasi ( HB-0, POL, DPT-KOMBO, DAN CAMPAK )

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BULETIN SISTEM KEWASPADAAN DINI DAN RESPONS

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

ISSN InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI. Hari Anak-Anak Balita 8 April SITUASI BALITA PENDEK

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

2

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

TABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011

Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Bina Kesmas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 23 Nopember 2010

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN

PENINGKATAN CAKUPAN SERTA MUTU PELAYANAN IMUNISASI

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkannya akan berkurang (Cahyono, 2010). Vaksin yang pertama kali dibuat adalah vaksin cacar (smallpox).

- 1 - KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/HUK/2018 TENTANG PENETAPAN PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN TAHUN 2018

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Re

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN), salah satu indikator kerjanya ditinjau dari angka

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperbaiki kesehatan Ibutelah menjadi prioritas utama dari pemerintah. AKI juga

Pendahuluan Landasan Hukum Hak-Hak Anak Batasan Usia Anak

BAB I PENDAHULUAN. tombak pelayanan kesehatan masyarakat di pedesaan/kecamatan. pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (Kemenkes, 2010).

Penguatan Data Kesehatan dan SPM menuju Satu Data

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

PANDUAN. Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr.

PREVALENSI BALITA GIZI KURANG BERDASARKAN BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U) DI BERBAGAI PROVINSI DI INDONESIA TAHUN Status Gizi Provinsi

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap saat yang dapat membahayakan jiwa ibu dan bayi (Marmi, 2011:11).

DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Kajian Masalah Kesehatan Berdasarkan Siklus Kehidupan. Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Desa Hijau. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Kebijakan Dan Langkah Operasional. Peningkatan Cakupan Imunisasi Melalui

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Buletin SKDR. Minggu ke: 5 Thn 2017

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

PERCEPATAN PENCAPAIAN SASARAN DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT 2017

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Estimasi Kesalahan Sampling Riskesdas 2013 (Sampling errors estimation, Riskesdas 2013)

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN IMUNISASI Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, 2019 1

LANDASAN HUKUM UUD 1945 Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh & berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan & diskriminasi. Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal & mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan UU Perlindungan Anak No.35 Tahun 2014 Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi Anak dan hak - haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dg ketentuan utk mencegah terjadinya penyakit yg dapat dihindari melalui imunisasi Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak UU Pemerintahan Daerah No. 23 Tahun 2014 Pemerintah Daerah harus memperioritaskan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dengan berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat Imunisasi wajib diberikan pada bayi dan anak untuk mencegah sakit, kecacatan dan kematian akibat PD3I

Keberhasilan Imunisasi Eradikasi penyakit cacar. tahun 1980 Imunisasi Stop Tidak dijumpainya lagi kasus polio sejak tahun 2006 (tahapan eradikasi polio) Sertifikasi BEBAS POLIO, 27 Maret 2014 Eliminasi Maternal dan Neonatal Tetanus Mei 2016

Sejarah Perkembangan Imunisasi di Indonesia Smallpox eradication 1956 1973 1974 1976 1980 1982 1997 2004 2013 2016 2017 2018 CACAR BCG DPT/HB (DPT/HB/Hib JE TT IPV DPT POLIO MEASLES Hep B HPV MR PCV

Tujuan Penyelenggaraan Imunisasi Menurunkan kesakitan, kecacatan & kematian akibat (PD3I) 5

Herd Immunity atau Kekebalan Kelompok Situasi dimana sebagian besar masyarakat terlindungi/kebal terhadap penyakit tertentu sehingga menimbulkan dampak tidak langsung (indirect effect) yaitu turut terlindunginya kelompok masyarakat yang bukan merupakan sasaran imunisasi dari penyakit yang bersangkutan. Herd immunity dapat tercapai hanya dengan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata Dengan cakupan imunisasi yang tinggi akan terwujud pula kekebalan kelompok/herd immunity yang memberikan perlindungan kepada semua orang di suatu lokasi termasuk orang yang tidak mendapat imunisasi

Mengapa 95%? Memberikan perlindungan yang optimal pada komunitas tidak cukup hanya cakupan >80% banyak KLB Angka Drop Out yang meski cenderung menurun secara nasional, tapi tinggi di beberapa daerah Memenuhi komitmen Indonesia terhadap global untuk Eradikasi, Eliminasi dan Reduksi PD3I Target IDL dalam Renstra dan RPJMN sebesar 93% maka target setiap antigen harus lebih tinggi

EVALUASI CAPAIAN IMUNISASI TAHUN 2016-2018

Cakupan Hepatitis B

Cakupan BCG

Cakupan DPT-HB-Hib 3

Cakupan Polio 3

Cakupan Campak/Campak Rubella 1

Cakupan Campak/Campak Rubella Lanjutan

Cakupan DPT-HB-Hib Lanjutan

Cakupan IDL

Cakupan Kampanye MR Fase 1 & 2 Cakupan KMR Fase 1 & 2 = 87,80% Kurang dari 50% 70 Kab/Kota 50%- kurang dari 95% 182 Kab/Kota 95% atau lebih 262 Kab/Kota TOTAL KABUPATEN 514 Total anak diimunisasi MR Fase 1 & 2 = 58.761.030 Total sasaran MR Fase 1 & 2 = 66.927.540 Update data per 31 Januari 2019

Jawa Timur Jawa Tengah PAPUA BARAT DI Yogyakarta BALI GORONTALO DKI Jakarta Jawa Barat LAMPUNG SULAWESI TENGAH Banten NUSA TENGGARA TIMUR SULAWESI UTARA MALUKU MALUKU UTARA BENGKULU SUMATERA SELATAN NASIONAL KALIMANTAN TIMUR SULAWESI TENGGARA SULAWESI SELATAN JAMBI KALIMANTAN TENGAH SULAWESI BARAT KALIMANTAN BARAT PAPUA NUSA TENGGARA BARAT KALIMANTAN UTARA BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU KALIMANTAN SELATAN SUMATERA UTARA RIAU SUMATERA BARAT DI ACEH 11,32 11,32 Cakupan (%) 44,49 44,49 42,35 41,63 90,54 90,06 90,05 89,05 87,95 88,81 89,57 88,15 86,49 87,80 81,65 86,40 88,56 86,31 84,01 86,04 81,72 85,93 79,63 82,28 79,87 79,21 77,14 77,17 75,11 71,57 70,68 70,99 70,31 68,35 68,10 66,85 61,35 61,08 59,80 59,80 58,91 58,91 99,13 105,92 99,74 104,64 98,55 98,02 97,96 97,96 97,91 97,91 97,67 97,67 97,20 97,44 94,73 97,05 96,01 96,01 95,80 95,80 99,29 95,19 95,02 95,02 102,63 102,63 13 Provinsi dengan cakupan > 95% 100,00 Cakupan Kampanye MR Fase 1 dan 2 update data 31 Januari 2019 Nasional: 87,80% 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 Daerah Pusdatin Target (95%)

CAPAIAN INDIKATOR PROGRAM IMUNISASI TAHUN 2015-2017

Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Tahun 2007, 2013, 2018 (RISKESDAS) Lengkap 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 59,2 57,9 41,60 2007 2013 2018 60 50 40 30 20 10 0 Tidak Lengkap 49,2 32,1 32,9 2007 2013 2018 9,5 9 8,5 8 Tidak di Imunisasi 9,1 9,2 8,7 2007 2013 2018 ANUNG untuk EVALUASI 2018 20

STANDAR PELAYANAN MINIMAL IMUNISASI

Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan Daerah Kabupaten/KotA 1. Peyanan kesehatan ibu hamil; 2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin; Imunisasi merupakan 3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir; Indikator Komposit dalam 4. Pelayanan kesehatan balita; Pelayanan Kesehatan Ibu 5. Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar; Hami, Bayi Baru Lahir 6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif; dan Balita 7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut; 8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi; 9. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus; 10. Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat; 11. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis; dan 12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus).

Pelayanan Kesehatan ibu hamil Standar kualitas yaitu pelayanan antenatal yang memenuhi 10 T 1. Pengukuran berat badan. 2. Pengukuran tekanan darah. 3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA). 4. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri). 5. Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ). 6. Pemberian imunisasi sesuai dengan status imunisasi. 7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet. 8. Tes Laboratorium. 9. Tatalaksana/penanganan kasus. 10. Temu wicara (konseling).

Pelayanan kesehatan bayi baru lahir Standar kualitas: Pelayanan Neonatal Esensial saat lahir (0-6 jam). Pemotongan dan perawatan tali pusat. Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Injeksi vitamin K1. Pemberian salep/tetes mata antibiotic. Pemberian imunisasi (injeksi vaksin Hepatitis B0). Pelayanan Neonatal Esensial setelah lahir (6 jam 28 hari). Konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif. Memeriksa kesehatan dengan menggunakan pendekatan MTBM. Pemberian vitamin K1 bagi yang lahir tidak di fasilitas pelayanan kesehatan atau belum mendapatkan injeksi vitamin K1. Imunisasi Hepatitis B injeksi untuk bayi usia < 24 jam yang lahir tidak ditolong tenaga kesehatan. Penanganan dan rujukan kasus neonatal komplikasi.

Pelayanan kesehatan balita Pelayanan kesehatan Balita usia 0-11 bulan: 1. Penimbangan minimal 8 kali setahun. 2. Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali /tahun. 3. Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/tahun. 4. Pemberian kapsul vitamin A pada usia 6-11 bulan 1 kali setahun. 5. Pemberian imunisasi dasar lengkap. HB0 BCG Polio IPV DPT-HB-Hib Campak Rubella Pelayanan kesehatan Balita usia 12-23 bulan: 1. Penimbangan minimal 8 kali setahun (minimal 4 kali dalam kurun waktu 6 bulan). 2. Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali/tahun. 3. Pemantauan perkembangan minimal 2 kali/ tahun. 4. Pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali setahun. 5. Pemberian Imunisasi Lanjutan. DPT-HB-Hib Campak Rubella

TANTANGAN PROGRAM IMUNISASI (1) AKSES dan MUTU PELAYANAN INOVASI DAERAH Masih terdapat daerah kantong ( 80 Kab/Kota memiliki cakupan < 80%), berisiko tinggi KLB PD3I (Difteri, Campak, dll ) Pemanfaatan buku kohort dan KIA kurang optimal dalam rangka pelaksanaan DOFU dan sweeping, defaulter tracking,dl Manajemen pencatatan dan pelaporan belum lengkap dan tepat waktu Hasil analisis PWS belum di tindak lanjuti Pelaksanaan EVM belum optimal dalam mendukung manajemen rantai dingin) Masih terdapat penolakan imunisasi akibat rumor negative imunisasi (isu negatif, halal/haram, takut KIPI, dll) Kapasitas dan mutasi SDM Komitmen pemerintah daerah masih kurang 26

TANTANGAN PROGRAM IMUNISASI (2) Masyarakat belum familier dengan pelaksanaan imunisasi lanjutan baduta sudah mendapat campak/ MR di usia 9 bulan = lengkap Masyarakat dan petugas belum terbiasa dengan suntikan ganda Masalah Geografis terutama untuk daerah-daerah yang sulit terjangkau; Penerapan One Gate Policy atau sistem satu pintu mengenai vaksin didaerah belum berjalan optimal, terutama dalam hal koordinasi antara pengelola program dengan pengelola vaksin sehingga menyebabkan keterlambatan pendistribusian vaksin ke daerah.

TERIMA KASIH