BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Prokrastinasi dikalangan mahasiswa merupakan salah satu

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANDINGAN PROKRASTINASI AKADEMIK BERDASARKAN KEAKTIFAN DALAM ORGANISASI KEMAHASISWAAN

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang dan karenanya kita dituntut untuk terus memanjukan diri agar bisa

BAB I PENDAHULUAN. kata, mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan, menjadi seorang

1.1 Latar Belakang. Hubungan Antara..., Bagus, Fakultas Psikologi 2016

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya belajar merupakan bagian dari pendidikan. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat menjadi generasi-generasi yang tangguh, memiliki komitmen terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. di perguruan tinggi dengan jurusan tertentu. Mahasiswa diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yaitu untuk mewujudkan masyarakat yang lebih baik.tidak dipungkiri lagi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pada setiap individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau statusnya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki biaya menikah, baik mahar, nafkah maupun kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hari esok untuk menyelesaikannya. Menunda seakan sudah menjadi kebiasaan

BAB I PENDAHULUAN. dunia kerja nantinya. Perguruan Tinggi adalah salah satu jenjang pendidikan setelah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mahasiswa merupakan bagian dari civitas akademika yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Perguruan Tinggi sebagai salah satu jenjang pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal di Indonesia setelah lulus dari Sekolah Menengah Pertama.

BAB I PENDAHULUAN. menjalani jenjang pendidikan di universitas atau sekolah tinggi (KBBI, 1991). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah salah satu bentuk pendidikan formal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan namun kualitas dari tugas masing-masing mahasiswa cenderung

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tertentu. Siswa SMP dalam tahap perkembangannya digolongkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang mengutamakan

Abstrak. Kata Kunci: Prokrastinasi Akademik, Mahasiswa, Organisasi Kemahasiswaan

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah murid pada pendidikan tinggi dan memulai jenjang. kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan pada tahap

I. PENDAHULUAN. merupakan aset besar yang dimiliki oleh suatu negeri. Masa muda adalah

BAB I PENDAHULUAN. menyadari pentingnya memiliki pendidikan yang tinggi. Untuk mengikuti perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta cakupan dan batasan masalah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Solihah, 2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Prokrastinasi Akademik.

BAB I PENDAHULUAN. impian masa depan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. bidang akademik, dimana hasil akhir pendidikan dapat mempengaruhi masa depan seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN. education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Dasar (SD). Di

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan Indonesia bisa lebih tumbuh dan berkembang dengan baik disegala

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan dengan makhluk lainnya. Kelebihan yang dimiliki manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. informal (seperti pendidikan keluarga dan lingkungan) dan yang terakhir adalah

BAB I PENDAHULUAN. seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu adanya penilaian. Penilaian

BAB I PENDAHULUAN. universitas, institut atau akademi. Sejalan dengan yang tercantum pasal 13 ayat 1

LAMPIRAN. PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version

BAB 1 PENDAHULUAN. Zaman modern yang penuh dengan pengaruh globalisasi ini, kita dituntut

2014 GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan suatu tahapan pendidikan formal yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. yang akan menjadi penerus bangsa. Tidak dapat dipungkiri, seiring dengan terus

BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan berkompeten di bidangnya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. warga negara yang domokratis serta bertanggung jawab. sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jiwa, kepribadian serta mental yang sehat dan kuat. Selayaknya pula seorang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang, pendidikan merupakan salah satu sarana utama dalam

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... vii. Daftar Bagan... x. Daftar Tabel... xi. Daftar Lampiran... xiii

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan salah satu bagian atau unsur dari universitas atau

sendiri seperti mengikuti adanya sebuah kursus suatu lembaga atau kegiatan

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan yang secara formal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah label yang diberikan kepada seseorang yang sedang menjalani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan siswa sering melakukan prokrastinasi tugas-tugas akademik. Burka dan Yuen

BAB I PENDAHULUAN. yaitu 24 jam, yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-harinya.

BAB I PENDAHULUAN. oleh dinamika-dinamika untuk mengakarkan diri dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kancah psikologi, fenomena prokrastinasi merupakan istilah lain dari

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengerjakan tugas-tugas studi, baik itu yang bersifat akademis maupun non

BAB I PENDAHULUAN. guna mengembangkan bakat serta kepribadian siswa. Mulyasa (2011)

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tugas. Terkadang manusia merasa semangat untuk melakukan sesuatu namun

BAB I PENDAHULUAN. hanya membekali siswa dengan kemampuan akademik atau hard skill,

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan masa yang memasuki masa dewasa, pada masa tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menjalani peran sebagai penuntut ilmu, mahasiswa pada umumnya selalu

Lampiran 1. Surat Pernyataan. 1. Tujuan dari kuesioner ini adalah pengambilan data untuk skripsi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hanya sekali, tetapi penundaan yang sekali itu bisa dikatakan dengan menundanunda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. konseling konselor penddikan, dalam bidang industri HRD (Human Resources

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensinya semaksimal mungkin. Oleh. berharap agar sekolah dapat mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi dan memiliki fakultas-fakultas, dalam fakultas tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode transisi dari anak-anak menuju. dengan tata cara hidup orang dewasa (Ali dan Ansori, 2010).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Subyek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan sosok intelektual yang dikenal dengan sikap

BAB I PENDAHULUAN. yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari serta

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam. Tak seorang pun bisa terhindarkan dari stres.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan dapat bertanggung jawab di dunia sosial. Mengikuti organisasi

HUBUNGAN ANTARA SELF MONITORING DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 PURWOKERTO. Al Khaleda Noor Praseipida

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penilaian bahkan sampai pada penulisan tugas akhir. Cheating merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menggunakan waktu dengan efektif sehingga efisiensi waktu menjadi sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutlah ilmu setinggi bintang di langit, merupakan semboyan yang

BAB I PENDAHULUAN. terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. 3. kehidupan. Pendidikan tidak hanya bertindak sebagai alat yang dapat

BAB V KARAKTERISTIK INDIVIDU, INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA, KREATIVITAS DAN KOMPETENSI

LAMPIRAN 1 KUESIONER FAKTOR-FAKTOR PROKRASTINASI AKADEMIK SEBELUM UJI COBA. No. Pernyataan SS S N TS STS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu yang dimiliki. Artinya, seseorang menyelesaikan pekerjaan di bawah waktu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk membagi waktunya dengan baik dalam menyelesaikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Baik itu tuntutan dari orang tua yang ingin segera melihat putra-putrinya

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prokrastinasi dikalangan mahasiswa merupakan salah satu permasalahan yang sering kali ditemui dan patut mendapat banyak perhatian karena berdampak pada hasil tugas dan menurunnya prestasi akademik. Prokrastinasi merupakan suatu perilaku yang tidak bisa mengatur waktu dengan baik sehingga menyebabkan tertundanya suatu pekerjaan (Fauziah, 2015 :125). Prokrastinasi yang dilakukan seseorang menjadi indikasi kurangnya motivasi berprestasi (need for achievment) seseorang untuk tampil optimal seperti sering terlambat, persiapan yang terlalu lama sehingga tidak mampu menyelesaikan tugas tepat waktu (Rumaini, 2006 :38). Burka dan Yuen (2008 : 6) mengemukakan bahwa di Amerika Utara sekitar 70% pelajar memunculkan prokrastinasi, 90% mahasiswa melakukan prokrastinasi dan 25% diantaranya melakukan penundaan secara parah atau kronis yang akhirnya akan putus kuliah atau drop-out dari masa studinya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sari, (2008) kepada mahasiswa Fakultas Psikologi USU (Universitas Sumatra Utara) menunjukkan sebesar 48,5% mahasiswa melakukan prokrastinasi pada tugas mengarang, 78,8% mahasiswa melakukan prokrastinasi dalam belajar untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian, 65,2% melakukan prokrastinasi dalam tugas membaca, 51,2% melakukan prokrastinasi dalam pertemuan atau diskusi,

2 40,9% melakukan prokrastinasi dalam tugas administratif dan sebanyak 63,6% melakukan prokrastinasi secara keseluruhan. Pada umunya bahwa masalah utama yang dialami mahasiswa adalah kesulitan dalam mengatur waktu belajar. Mahasiswa biasanya cenderung mengeluh karena tidak dapat membagi waktu dengan baik dan tidak segera memulai mengerjakan ketika menghadapi suatu tugas (Alaihimi, W.S., Arneliwati., & Misrawati, 2014 : 1). Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) adalah salah satu program studi di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang 50% mata kuliahnya memberikan tugas berupa menulis makalah kelompok. Tugas tersebut biasanya diberikan pada awal masa perkuliahan dan telah ditetapkan batas waktunya dari dosen pengampu mata kuliah. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang yang aktif mengikuti organisasi (Selasa, 25 Oktober 2016), yang menyebabkan menunda-nunda pekerjaan termasuk tugas kuliah yaitu karena rasa malas, waktu pengumpulannya masih lama (rendahnya perencanaan), suka main (refreshing), sibuk berorganisasi, dan kelelahan karena banyak kegiatan. Selain itu menurut Misrawati, Alaihimi W.S, & Arneliwati (2014 : 1), persepsi mahasiswa tentang kesulitan tugas, tergantung bantuan teman, kurangnya referensi dari tugas yang diberikan, lebih mendahulukan aktivitas di luar kampus seperti organisasi, dan memiliki aktivitas yang padat (tugas kuliah). Seseorang yang melakukan penundaan tugas akademik yakni mengerjakan tugas tersebut hingga mendekati batas waktu yang ditentukan maka akan cenderung mengerjakannya dengan ceroboh dan terburu-buru.

3 Menurut buku Panduan Akademik Universitas Muhammadiyah Malang tahun 2013-2014 bahwasanya predikat kelulusan ditetapkan berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Predikat kelulusan mahasiswa terbagi menjadi 3 yaitu, IPK 2,00-2,75 (memuaskan), IPK 2,76-3,50 (sangat memuaskan), dan IPK 3,51-4,00 (dengan pujian). Berdasarkan studi pendahuluan yang peniliti lakukan di Fakultas Ilmu kesehatan Jurusan Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal (25 Oktober 2016) bahwasanya jumlah mahasiswa yang aktif mengikuti organisasi periode tahun ajaran 2016-2017 didapatkan bahwa dari 5 organisasi yang meliputi SEFA, BEM, HIMIKA, PIK-M, TIMAPKES, sebanyak 62 mahasiswa ternyata mereka mendapatkan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) rata-rata 2,76-3,50 (sangat memuaskan). Berdasarkan data yang diperoleh dari Tata Usaha Fakultas Ilmu Kesehatan Jurusan Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal (19 Oktober 2016) nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) periode tahun ajaran 2016-2017 yang aktif mengikuti organisasi sebanyak 15% mahasiswa mendapat nilai Dengan Pujian, 50% mahasiswa mendapat nilai sangat memuaskan, dan 35% mahasiswa mendapat nilai memuaskan. Berdasarkan uraian diatas, penulis menarik kesimpulan bahwasanya mahasiswa yang aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan mendapat rata-rata mendapa nilai yang sangat memuaskan. Tetapi, berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan melalui metode wawancara didapati pada mahasiswa yang aktif di organisasi, 8 dari 8 mahasiswa PSIK UMM mengaku selalu menunda-nunda untuk memulai menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan, sehingga bukan tidak mungkin bahwa mahasiswa PSIK UMM

4 yang aktif di organisasi mempunyai kecenderungan melakukan prilaku prokrastinasi akademik. Tanpa mereka sadari, jika perilaku menunda-nunda mengerjakan tugas tersebut terus menerus dilakukan maka, akan mempengaruhi pengerjaan tugas akademik yang tidak maksimal (terburu-buru dan ceroboh) yang akhirnya akan berpengaruh pada nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mereka. Salah satu faktor yang menyebabkan tidak tercapainya prestasi belajar adalah ketidakmampuan mengatur waktu menyelesaikan tugas, yaitu tugas akademik dan non akademik. Tugas non akademik yang sebagian besar mengganggu belajar mahasiswa adalah keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan organisasi. Forum pendidikan keluarga Universitas Pendidikan Indonesia (dalam Ilyana, 2015 : 43) mengungkapkan bahwa mereka yang kuliah, dan aktif di organisasi malah bisa mengatur waktunya dengan baik. Setiap waktunya bermanfaat dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada bila dibandingkan dengan orang yang tidak terjun dalam sebuah organisasi waktunya hanya untuk kuliah. Oleh karena itu, mereka tidak menunda-nunda waktu yang ada dan berusaha untuk menyelesaikan tugas tepat waktu sehingga semua aktifitas yang ia lakukan tidak terbengkalai. Di sisi lain, menurut Basuki (dalam Misrawati, Alaihimi W.S, Arneliwati, 2014 : 3) menunjukkan bahwa pada mahasiswa yang aktif di organisasi kampus cenderung mengalami konflik antar peran (inter role conflict). pada mahasiswa yang tidak bisa mengatasi konflik peran yang dialaminya, ada kecenderungan untuk kurang bisa menjalankan perannya diperkuliahan karena tidak bisa membagi waktu antara kuliah dan organisasi sehingga akan mempengaruhi nilai akademik dan konsentrasi kuliahnya,

5 sedangkan pada mahasiswa yang mampu untuk mengatasi konflik peran yang dialaminya, cenderung bisa menjalankan kedua perannya dengan baik. Meskipun terkadang konsentrasi kuliahnya terganggu, namun tidak terjadi dalam jangka waktu yang lama. Peneliti mengambil berdasarkan sosiodemografi karena ingin mengetahui apakah sosiodemografi yang meliputi umur, jenis kelamin, suku, dan asal sekolah mempengerahui prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang aktif di organisasi kemahasiswaan. Sosiodemografi itu sendiri meliputi Umur, jenis kelamin, asal daerah (Jawa dan Non Jawa), maupun asal sekolah (SMA, SMK dan MA). Pertama, Menurut Departement kesehatan RI tahun 2009 Umur pada umumnya mahasiswa berusia sekitar 17-25 tahun (remaja akhir) atau juga biasa disebut dewasa muda (young adulthood). Masa Dewasa adalah fase dimana individu mulai beranjak dari terfokus pada dirinya sendiri ke arah hidup yang harmonis, hangat dan produktif dengan sesama anggota masyarakat. Masa dewasa menuntut individu yang melibatkan perasaan yang lebih intensif secara selektif-proporsional dalam interaksinya dengan individu lain (Amriel, 2007 : 22). Kedua, Jenis Kelamin merupakan, ketentuan biologis atau ketentuan kodrati atau secara permanen tidak dapat berubah. Jenis kelamin (gender) juga menunjuk pada perilaku dan bentuk aktifitas yang semestinya dilakukan oleh laki-laki dan perempuan sesuai tuntutan budaya(sudarma, 2008 : 188). Ketiga, suku ternyata menjadi salah satu faktor yang turut mempengaruhi perbedaan peserta didik. Secara teoritis maupun empiris, suku memiliki peranan penting dalam proses pembentukan perkembangan berfikir dan berprilaku (Surna, 2014 : 177). Keempat, asal sekolah pada umumnya SMA,

6 SMK, atau Madrasah Aliyah berbeda pada tingkat kemahiran dasar. Perbedaan bidanglah yang memberi ciri khusus kepada sekolah kejuruan. Di SMA topik pelajaran mengenai hal-hal umum, sedangkan di SMK sudah berada di bidang kejuruan sekolah yang bersangkutan, dan Madrasah Aliyah hampir sama dengan topik pelajaran SMA pada umumnya hanya saja lebih ditambahkan pedidikan agama (Siswoyo, 2008). Fakta yang ditemukan menunjukkan bahwa tidak semua mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengatur waktu dengan baik. Sering kali dalam menghadapi tugas-tugas perkuliahan muncul rasa enggan atau malang untuk mengerjakannya (Alaihimi, W.S., Arneliwati., & Misrawati, 2014 : 1). Menurut Burka dan Yuen (2008), mengemukakan bahwa terdapat beberapa strategi manajemen waktu yang baik untuk membantu seorang procrastinator. Beberapa strategi tersebut adalah : 1) tetapkan batas waktu penuntasan pekerjaan, 2) mulailah bekerja sebelum feeling in mood, 3) fokuskan kegiatan dalam satu waktu, 4) hadapi hambatan awal dalam bekerja, 5) jika diperlukan bersikaplah fleksibel terhadap tujuan, 6) kurangi kebutuhan akan kesempurnaan, dan 7) berikan penghargaan atas kemajuan yang dicapai. Prokrastinasi akademik pada mahasiswa keperawatan masih belum banyak diteliti, padahal jurusan keperawatan sendiri memiliki jadwal yang padat dan tugas-tugas yang cukup banyak. Mahasiswa keperawatan sendiri merupakan tonggak awal pembangunan bagi profesi keperawatan kedepannya, oleh karena itu seorang mahasiswa keperawatan dituntun untuk memiliki skill serta kemampuan akademik yang baik untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan selanjutnya karena baik dan buruknya profesi keperawatan selanjutnya akan ditentukan oleh calon perawat yang sekarang

7 tengah menduduki jenjang perkuliahan (Alaihimi, W.S., Arneliwati., & Misrawati, 2014 :2). Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui gambaran prokrastinasi akademik berdasarkan sosiodemografi pada mahasiswa yang aktif di organisasi kemahasiswaan di Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Universitas Muhammadiyah Malang. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Gambaran Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa yang Aktif di Organisasi Kemahasiswaan Berdasarkan Sosiodemografi (Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang)? 1.3 Tujuan penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Sesuai dengan rumusan masalah yang ada dan sudah ditetapkan, maka tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa yang Aktif di Organisasi Kemahasiswaan Berdasarkan Sosiodemografi (Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang).

8 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi angka kejadian prokrastinasi akademik dikalangan mahasiswa yang aktif di organisasi kemahasiswaan di Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Universitas Muhammadiyah Malang. 2. Menganalisis gambaran prokrastinasi akademik berdasarkan sosiodemografi (umur, jenis kelamin, asal daerah, asal sekolah) di Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Universitas Muhammadiyah malang. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Bagi peneliti Menambah wawasan dalam penyusunan karya tulis, khususnya tentang Gambaran Prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang Aktif di Organisasi kemahasiswaan berdasarkan Sosiodemografi (Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang) serta menjadi pengalaman berharga untuk peneliti dan diharapkan karya tulis ini dapat menjadi referensi yang bermutu untuk penelitian berikutnya. 1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat Sebagai sarana pembelajaran tentang prilaku prokrastinasi akademik di kalangan mahasiswa sehingga mahasiswa bisa lebih mengatur waktu belajar dengan baik agar tidak melakukan prokrastinasi akademik.

9 1.4.3 Manfaat Bagi Institusi Keperawatan Manfaat penelitian ini bagi keperawatan yaitu penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa keperawatan tentang prokrastinasi akademik sehingga mahasiswa keperawatan tidak melakukan prokrastinasi. 1.5 Keaslian Penelitian 1) Penelitian oleh Sariyatul Ilyana, Indah Sri Utami, dan Ristiningsih Mulyawati, ( 2015) tentang Perbedaan Tingkat Prokrastinasi akademik antara mahasiswa yang aktif dan tidak aktif dalam organisasi kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Sariyatul Ilyana, Indah Sri Utami, dan Ristiningsih Mulyati adalah variable yang digunakan. Variable yang diteliti terdiri dari Prokrastinasi akademik sebagai dependent sedangkan mahasiswa aktif dan tidak aktif sebagai kelompok yang akan dilakukan penelitian, sedangkan penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok yaitu mahasiswa yang aktif organisasi kemahasiswaan. 2) Penelitian oleh Muhammad Johan Nasrul Huda, (2015) tentang Perbandingan Prokrastinasi Akademik menurut Pilahan Jenis Kelamin di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada tempat yang akan diteliti. Tempat yang akan diteliti di Kampus 2 Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, sedangkan penelitian oleh

10 Muhammad Johan Nasrul Huda di lakukan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 3) Penelitian oleh Mussarat Jabeen Khan, (2014) tentang Academic procrastination among Male and Female University and Collage Students. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah pada metode pengambilan sampel. Metode pengambilan sampel yang digunakan oleh Mussarat jabeen Khan adalah metode sampel menggunakan purposive sampling, Sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan adalah menggunakan total sampling.