Kurang Gizi di Indonesia, by Zoe Connor ahli gizi, 2007



dokumen-dokumen yang mirip
kekurangan energi kronik (pada remaja puteri)

Bagaimana Memberikan Makan Bayi Setelah Usia 6 Bulan

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

NAMA : UMUR : KELAS : No. Telpon : Alamat lengkap : Untuk pertanyaan di bawah ini, beri tanda X untuk jawaban yang kamu pilih

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

makalah KEK dalam kehamilan

BAB II TINJAUAN TEORI. dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Pasir Kecamatan Medan Marelan. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan

PEMBERIAN MAKAN PADA KELOMPOK RENTAN DALAM SITUASI DARURAT

Gizi Masyarakat. Rizqie Auliana

Lampiran 1 Kuesioner. Nama sheet : Coverld. 1. Tanggal wawancara : MK1. 2. Nama responden : MK2. 3. Nama balita : MK3. 4.

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN. Ketersediaan Pangan Berdasarkan Karakteristik Keluarga di Lingkungan XIII Kelurahan Tanjung Rejo Medan Tahun 2013

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

pelajaran 1 Apa itu Kelaparan dan Kekurangan Gizi dan Siapa yang Menderita Kelaparan?

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut usia (Depkes, 2003).

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG. 1. Nomor Responden :...

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan salah satunya adalah penyakit infeksi. Masa balita juga merupakan masa kritis bagi

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SISWI SMA PEDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN KLATEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu

Strategi Penanggulangan Masalah Gizi Melalui Desa Siaga. Arum Atmawikarta Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. Di Era Globalisasi seharusnya membawa pola pikir masyarakat kearah yang

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG NUTRISI BAGI KESEHATAN DI SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 MEDAN TAHUN 2009

KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU ORANGTUA TERHADAP ANAK BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA TAHUN 2009

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MANFAAT ZAT BESI UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN ANAK

MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia

Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Ibu Hamil dalam Melakukan Perawatan Kehamilan di Desa Manis Kabupaten Asahan Kecamatan Pulau Rakyat Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

BAB 28 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. keduanya menyatu membentuk sel yang akan tumbuh. Lama kehamilan

KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS KAMPAR KIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. lambat untuk mencapai tujuan target Milenium (millenium development goals. 5, adalah penurunan 75% rasio kematian maternal.

Gizi Keluarga di Masa Krisis

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Sekitar anak-anak di negara berkembang menjadi buta setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian KUESIONER A. DATA RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Gizi merupakan faktor penting untuk mewujudkan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. kamu makan sering dikutip tetapi tidak direnungkan lebih dalam apa maksud

Eko Winarti, SST.,M.Kes

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan demikian salah satu masalah kesehatan masyarakat paling serius

BAB I PENDAHULUAN. balita yang cerdas. Anak balita salah satu golongan umur yang rawan. masa yang kritis, karena pada saat itu merupakan masa emas

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

BAB I PENDAHULUAN. dalam porsi yang dimakan tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan manusia saat ini menjadi hal yang sangat kompleks dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. Untuk

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH DINAS KESEHATAN Jalan Jend.Sudirman No.24 Telp SUNGAI PENUH Kode Pos : 37112

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

BAB I PENDAHULUAN. 18 tahun. Di Indonesia BPS (2008) mencatat bahwa sekitar 34,5% anak perempuan

ASPEK KESEHATAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS. dr. Atien Nur Chamidah PLB UNY

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia sangat dipengaruhi oleh rendahnya

LAMPIRAN 1 KUESIONER

BAB I PENDAHULUAN. laut ini, salah satunya ialah digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk

Pertanyaan yang Sering Diajukan (PSD) tentang Suplementasi Vitamin A

ISSN InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI. Hari Anak-Anak Balita 8 April SITUASI BALITA PENDEK

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Gizi Prof.DR.Dr.Poorwo Soedarmo melalui Lembaga Makanan Rakyat

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Hasil Studi Biaya Pangan. Kerjasama BAPPENAS & WFP

BAB I PENDAHULUAN atau 45% dari total jumlah kematian balita (WHO, 2013). UNICEF

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak seimbang menimbulkan masalah yang sangat sulit sekali

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) Kepanjen

PEMBAHASAN HASIL SURVEI KADARZI DI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. (United Nations Developments Program), Indonesia menempati urutan ke 111

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan

KUESIONER PENELITIAN

5) Penanggulangan diare. 6) Sanitasi dasar. 7) Penyediaan obat esensial. 5. Penyelenggaraan

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

DAFTAR ISI PERNYATAAN...

Apa Kabar Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia?

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA

HUBUNGAN KINERJA KADER POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BENER MERIAH

DIIT SERAT TINGGI. Deskripsi

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia

BAB 1 PENDAHULUAN. nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi

BAB I PENDAHULUAN. yakni gizi lebih dan gizi kurang. Masalah gizi lebih merupakan akibat dari

Masalah Gizi Utama di Indonesia dan Faktor penyebabnya. Oleh : Yonrizal Nurdin

PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.1

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ibu hamil yang menderita KEK ( Kurang Energi Kalori) mempunyai resiko

Transkripsi:

Kurang Gizi di Indonesia, by Zoe Connor ahli gizi, 2007 Di baagian dunia yang sudah berkembang, sebagian besar penduduk mengalami berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh kelebihan berat badan dan obesitas. Sedangkan di bagian lain dunia yang lebih miskin gizi buruk masih merupakan masalah utama. Gizi buruk tidak hanya berdampak pada kesehatan seseorang secara pribadi, tapi juga mengurangi kemampuan masyarakat untuk kelluar dari kemiskinan. Gizi buruk mengurangi kemampuan seseorang untuk bekerja dan juga mengurangi kemampuan anak-anak untuk belajar disekolah sering tidak kesekolah karena sakit - mengurangi tingkat kesehatan dan menjadi terlalu lelah untuk bekerja dan belajar dengan baik. Diperkirakan bahwa gizi buruk dapat menghabiskan biaya suatu Negara sebanyak 2-3% dari produk domestic bruto ( Repositioning Nutrition as Central to Development: A Strategy for Large-Scale Action, published by the World Bank in 2006). Perempuan dan anak-anak adalah yang biasa dan umumnya mengalami gizi buruk bumil menghadapi resiko yang tinggi untuk kehilangan bayi mereka, perempuan dan anak meninggal pada saat proses melahirkan, atau bayi yang lahir dengan kecacatan fisik mau pun mental. Gizi buruk memberikan sumbangan 56%untuk kematian dari 11 juta anak diseluruh dunia karena sebab yang sebenarnya dapat dicegah sebelum mereka mencapai ulang tahunnya yang ke lima. Di Indonesia, salah satu Negara di Asia Tenggara, walau pun tingkat kemiskinan mulai berkurang, namun tetap ada daerah2 dimana kurang gizi masih menjadi masalah utama. Protein energi untuk kurang gizi menyebabkan anak-anak kekurangan berat badan, pertumbuhannya lambat dan lebih rentan terhadap infeksi, berpengaruh terhadap 2 dari 5 anak dibawah lima tahun, dan kekurangan zat besi, yodium serta vitamin juga merupakan masalah. Lebih jauh> Penyakit2 daerah tropis seperti malaria, demam berdarah, TBC dan infeksi usus juga sering terjadi terutama di daerah-daerah miskin. tingginya angka kurang gizi di Indonesia cukup kompleks. Terkadang masalahnya adalah kurangnya makanan yang tersedia atau pilihan untuk tidak mengkonsumsi variasi makanan dengan nilai gizi yang cukup. Masyarakat di daerh yang miskin umumnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah dan sebagian lagi memiliki kesadaran yang rendah tentang pentingnya variasi makanan, terutama untuk anak-anak. Nasi adalah makanan pokok dan didaerah yang miskin masyarakat sangat tergantung, lebih mengutamakan rasa kenyang namun menu kurang variatif untuk kecukupan gizi. Di daerah lainnya, bahkan nasi juga jarang didapat, perubahan iklim, cuaca yang sulit diprediksi dan bencana alam mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dan banyak keluarga yang tidak mampu membeli makanan jika tanaman mereka satu2nya sumber pendapatan mereka gagal. Sanitasi yang buruk juga merupakan masalah umum di daerah dengan ketersediaan air yang terbatas dan berpengaruh terhadap infeksi usus dan kurang gizi dapat menyebabkan diare. System kesehatan di Indonesia bagus termasuk tenaga kesehatan (tenkes) di puskesmas dan system yang mengharuskan adanya pelatihan untuk bidan di setiap desa, melaksanakan klinik bulanan (posyandu) untuk memantau berat badan ibu dan bayi, memberikan imunisasi dan makanan bergizi dan saran megenai gizi. Bagaimanapun Indonesia adalah Negara dengan lebih dari 200 juta penduduk yang tersebar di lebih dari 16000 pulau, dan di beberapa daerah layanan kesehatan

kurang memadai dibandingkan daerah lainnya. Di beberapa daerah di Indonesia, jalannya dalam kondisi yang buruk, atau bahkan tidak ada jalan, membuat desa2 terpencil kesulitan untuk mencapai rrumah sakit dan pusat layanan kesehatan ketika dibutuhkan, dan kalau pun ada jalan, biaya transportasi mahal dan tidak menentu (jadwalnya). Di beberapa daerah masalah lainnya adalah masyarakat yang masih memegang kepercayaan/tradisi percaya pada obat-obatan tradisional, dan masalag gender menyebabkan perempuan kesulitan untuk mengambil keputusan mengenai kesehatan tanpa ijin dari suami mereka. Ahli gizi, Zoe Connor menghabiskan waktu 9 bulan di Indonesia tahun 2007 sebagai konsultan gizi sukarela pada membantu organisasi loka Yayasan Ayo Indonesia (http://www.ayoindonesia.org/) disebuah kota pegunungan Ruteng, di pulau Flores, diwilayah yang propinsi NTT yang merupakan propinsi termiskin di Indonesia. Pekerjaan Ayo Indonesia termasuk bidang kesehatan, pertanian, pembanngunan jalan, membangun jaringan air bersih dan memperbaiki pekerjaan kelompok local. Mereka bekerja termasuk memberikan pelatihan kepada masyarakat local dam memberdayakan masyarakat diwilayah Manggarai dan Manggarai Barat. Bagian dari program kesehatan Ayo Indonesia termasuk didalamnya melatih kelompok2 perempuan local untuk menanam sayuran, pelatihan untuk hidup sehat, mengatur keuangan dan bekerja sama dengan tenaga kesehatan setempat untuk memperbaiki kesehatan ibu dan anak. Yayasan Ayo Indonesia juga terlibat dalam proyek penelitian internasional yang meneliti hubungan antara akses jalan yang buruk dengan kesehatan http://www.mobilityandhealth.org/case/case_as.php#manggarai. Informasi kunci untuk memperbaiki (masalah) gizi di daerah pedesaan di Indonesia 1. Makan 3 kali dengan makanan yang terdiri dari 3 kelompok makanan utama -Energi atau makanan utama misalnya nasi, keladi, kue, kentang, ubi, jagung, (makanan dari) tepung terigu, roti atau kentang dengan mentega atau minyak; Protein atau makanan untuk pertumbuhan misalnya tempe, tahu, ikan, telur, susu, makanan laut dan kacang-kacangan; Makanan penunjang lainnya berbagai jenis buah dan sayur 2. Memasukan garam beryodium kedalam makanan 3. Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan 4. Hanya memberikan ASI (air susu ibu) kepada bayi sampai umur 6 bulan 5. Sejak umur 6 bukan bayi diberikan makanan tambahan yang terdiri dari makanan dari 3 kelompok makanan, dengan masih terus memberikan ASI sampai usia 2 tahun 6. Memberikan imunisasi kepada setiap anak 7. Anak-anak dan wanita hamil harus dating ke puskesmas secara rutin untuk memantau pertumbuhan (dan perkembangan) 8. Perempuan dan anak-anak harus mengkonsumsi suplemen yang mengandung vitamin A, zat besi dan garam dari puskesmas sesuai dengan yang dianjurkan

Beberapa sumber yang berguna mengenai kesehatan/gizi http://www.unicef.org/indonesia/health_nutrition.html Berberapa artikel mengenai kesehatan dan gizi dalam bahasa Indonesia http://www.hartford-hwp.com/archives/54b/index-ge.html Artikel rinci mengenai masalah gizi di Indonesia http://www.gizi.net/download/nutrition%20problem%20in%20indonesia.pdf Jaringan gizi Indonesia dengan banyak artikel dan tulisan-tulisan penuntun) http://www.gizi.net/eng/index.shtml Unicef Facts for Life www.unicef.org/ffl Essential Nutrition Actions (UNICEF) www.basics.org/pdf/ena.pdf Untuk lebih banyak informasi mengenai gizi di Negara-negara berkembang lihat links> Lebih jauh tentang kurang gizi di Indonesia - gizi buruk, kurang darah, kurang yodium, dan kurang vitamin A Gizi Kurang protein kurang gizi untuk energi Kurang gizi akut disebabkan oleh tidak mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup atau makanan yang baik (dari segi kandungan gizi) untuk satu periode tertentu untuk mendapatkan tambahan kalori dan protein (untuk melawan) muntah dan mencret (muntaber) dan infeksi lainnya. Gizi kurang kronik disebabkan karena tidak mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup atau makanan yang baik dalam periode/kurun waktu yang lama untuk mendapatkan kalori dan protein dalam jumlah yang cukkup, atau juga disebabkan menderita muntaber atau penyakit kronis lainnya. Gejala dan akibat Gizi kurang akut biasanya mudah untuk dideteksi, berat badan anak akan kurang dan kurus - mereka akan memiliki tinggi badan yang tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan dan meningkatkan resiko terkena infeksi. Gizi kurang yang kronik lebih sulit diidentifikasi oleh suatu komunitas anak akan tumbuh lebih lambat daripada yang diharapkan baik dari segi berat badan maupun tinggi badan, dan tidak

kelihatan terlalu kurus, namun pemeriksaan berat dan tinggi badan akan menunjukan bahwa mereka memiliki berat yang kurang pada grafik pertumbuhan anak - misalnya kerdil. Gizi kurang kronik dapat mempengaruhi perkembangan otak dan psikologi anak dan meningkatkan resiko terkena infeksi. Perempuan yang kurang makan (kurang gizi??) punya kecenderungan untuk melahirkan anak dengan berat badan rendah, yang punya resiko lebih besar terkena infeksi Makan makanan yang bervariasi dan cukup mengandung kalori dan protein termasuk makanan pokok seperti nasi, ubi dan kentang setiap hari dan makanan yang mengandung protein seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan atau susu sekurang-kurangnya sehari sekali. Minyak dari kelapa atau mentega dapat ditambahkan pada makanan untuk meningkatkan pasokan kalori, terutama pada anak-anak atau remaja yang tidak terlalu suka makan. Hanya memberikan ASI kepada bayi sampai usia 6 bulan mengurangi resiko mereka terkena muntah dan mencret (muntaber) dan menyediakan cukup gizi berimbang. Jika ibu tidak bias atau tidak mau memberikan ASI, sangat penting bagi bayi untuk mendapatkan susu formula untuk bayi yang dibuat dengan air bersih yang aman susu sapi normal tidaklah cukup. Sejak 6 bulan, sebaiknya tetap diberikan Asi tapi juga berikan 3-6 sendok makan variasu makanan termasuk yang mengandung protein. Remaja dan anak2 yang sedang sakit sebaiknya tetap diberikan makanan dan minuman yang cukup. Kurang gizi juga dapat dicegah secara bertahap dengan mencegah cacingan, infeksi, muntaber melalui sanitasi yang baik dan perawatan kesehatan, terutama mencegah cacingan. Tahun 2004 37% balita (bawah lima tahun/bayi) kekurangan berat badan (28% kekurangan berat badan sedang dan 9% kekurangan berat badan akut (a llitle beat confused about it) (sumber Susenas 2004). Pemerintah mempunyai program makanan tambahan sehingga perempuan dan anak-anak yang terdeteksi memiliki berat badan kurang akan diberi makanan tambahan dan saran ketika mereka dating ke puskesmas untuk memantau pertumbuhan. Kekurangan zat besi Tidak cukup mengkonsumsi makanan tinggi zat besi, juga perempuan yang terlalu sering hamil dan memliki anak, malaria, cacing tambang dan menstruasi meningkatkan resiko kekurangan zat besi Gejala dan Akibat

Kekurangan zat besi adalah hal yang umum terjadi di dunia dan berbahaya terutama untuk perempuan hamil - meningkatkan resiko pendarahan dan kematian saat melahirkan. Kekurangan zat besi dilaporkan sebagai penyebab utama dari 20% kematian ibu dan menyumbang hingga 50% factor penyebab kematian ibu. Kekurangan zat besi juga mempengaruhi perkembangan otak dan psikologi anak-anak, dan membuat orang menjadi malas dan lebih mudah terkena infeksi. Makan makanan yang mengandung zat besi makanan yang kaya (zat besi) misalnya daging, ikan, telur, sayuran hijau, kacang-kacangan, kacang tanah, tahu dan tempe. Makanan2 ini juga sangat penting untuk ibu hamil dan anak sejak usia 6 bulan Strategi penting lainnya untuk memerangi kekkurangan zat besi adalah dengan mencegah dan mengobati malaria- terutama pada saat hamil, pendidikan mengenai KB, menganjurkan untuk menjaga jarak dan mengurangi kehamilan dan pencegahan terhadap cacing di usus dan keteraturan pengobatan untuk cacingan WHO melaporkan bahwa 6.4% perempuan hamil di Indonesoa mengalami kekurangan zat besi pada tahun 2000. makanan yang kaya akan zat besi biasanya sulit didapat oleh keluarga yang miski, dan malaria serta cacing juga merupakan masalah di banyak tempat di Indonesia. Di wilayah yang miskin adalah sesuatu yang biasa jika sebuah keluarga memilki 10 orang anak walau pun program KB sudah dijalankan. Pemerintah merekomendasikan agar perempuan hamil dan balita harus mendapatkan suplemen yang mengandung zat besi harian dari puskesmas. Kekurangan yodium Tidak mengkonsumsi makanan yang kaya akan yodium dalam jumlah yang cukup Gejala dan Akibat Kekurangan yodium pada perempuan hamil dapat menyebabkan kelahiran mati dan meningkatkan resiko keguguran dan bayi lahir dengan berat badan rendah dan pada tingkat kekurangan yang parah dapat menyebabkan cacat permanent dan bayi lahir dengan tingkat intelegensi dan kemampuan gerak yang rendah dari biasanya/harusnya. Kekurangan iodium juga menimbulkan kelelahan dan pembesaran kelenjar tiroid gondok. Makan makanan yang kaya akan kandungan yodium alami seperti ikan, makanan laut dan ganggang laut dan tanaman yang tumbuh didaerah dengan tanah yang mengandung yodium, garam

beryodium dan suplemen yang mengandung yodium. Kekurangan yodium mereupakan masalah di wilayah pedalaman di bagian wilayah yang miskin di Indonesia, dimana makanan laut mahal atau tidak tersedia, dan tanah miskin kandungan iodium karena hujan melepaskannya. Garam beriodium tersedia tapi banyak orag lebih memilih garam tidak beriodium karena harganya lebih murah. WHO melaporkan bahwa masih ada 46% rumah tangga di Indonesia yang tidak menggunakan garam beriodium dan 10% anak sekolah yang menngalami kekurangan iodium. Pemerintah Indonesia merekomendasikan agar semua wanita usia subur (WUS) di daerah yang kekurangan iodium harus menerima suplemen iodium setiap 6 bulan dari puskesmas Kekurangan vitamin A Tidak makan makanan yang kaya akan kandungan vitamin A, hal ini juga dapat diperburuk oleh infeksi, terutama campak. Gejala dan Akibat Kekurangan vitamin A merupakan penyebab utama kebutaan dan masalah2 mata xeropthalmia dan juga mengurangi ketahanan terhadap infeksi lainnya Makan makanan yang mengandung vitamin A - misalnya daun2 hijau, tomat, wortel, mangga, ikan, hati, telur, jeruk, papaya, labu, kentang dan red palm oil Promosi kesehatan Pemerintah menyatakan bahwa kapsul vitamin A harus diterima oleh seorang perempuan pada 40 hari setelah melahirkan dan setiap 6 bulan untuk setiap anak antara 6 bulan sampai 5 tahun, dan program ini berhasil dan tahun 1999 WHO melaporkan bahwa 64% balita telah menerima kapsul vit A dan di tahun 1995 hanya 0.3% anak yang menderita kekurangan vit A.