DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR ISTILAH... DAFTAR TABEL...

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA ANTIDIABETIK ORAL PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN PESERTA BPJS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR

Stara I pada K

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ada tiga bentuk diabetes mellitus, yaitu diabetes mellitus tipe 1 atau disebut IDDM (Insulin Dependent

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT BUDI AGUNG JUWANA PERIODE JANUARI DESEMBER 2015

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PENGGUNAAN TERAPI KOMBINASI INSULIN DAN OHO PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DI RSUD WANGAYA

KETEPATAN PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA PERIODE JANUARI JUNI 2013 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan berbagai faktor seperti perubahan pola penyakit dan pola pengobatan,

BAB I PENDAHULUAN. 90 mmhg.penyakit hipertensi telah menjadi masalah utama dalam masyarakat

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... v. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. RINGKASAN... viii. SUMMARY...

INTISARI GAMBARAN KUALITAS HIDUP DAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN

ANALISIS EFFEKTIVITAS BIAYA PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN PESERTA ASURANSI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN

a OLEH: WINDA TRIANI NIM

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dilakukan di Klinik Penyakit Dalam Instalasi Rawat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kasus terbanyak yaitu 91% dari seluruh kasus DM di dunia, meliputi individu

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit metabolik yang

BAB I PENDAHULUAN. modernisasi terutama pada masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Diabetes melitus adalah penyakit gangguan metabolik yang terjadi secara

Truly Dian Anggraini, Ervin Awanda I Akademi Farmasi Nasional Surakarta Abstrak

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI UPT PUSKESMAS PASUNDAN KOTA BANDUNG PERIODE

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS TERAPI LAYANAN JKN DAN NON JKN PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UDAYANA

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah sebagai akibat dari

4. Tiazolidindion Insulin VI. Komplikasi Diabetes B. Landasan Teori C. Hipotesis BAB III Metodologi Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gaya hidup, mental, emosional dan lingkungan. Dimana perubahan tersebut dapat

I. PENDAHULUAN. Diabetes Melitus disebut juga the silent killer merupakan penyakit yang akan

ANALISA KASUS. Apabila keton ditemukan pada darah atau urin, pengobatan harus cepat dilakukan karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

EVALUASI KETEPATAN TERAPI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN PERIODE JANUARI - JUNI

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat PTM mengalami peningkatan dari 42% menjadi 60%. 1

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS II DENPASAR BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolisme dari karbohidrat,

COST EFFECTIVENESS ANALYSIS

POLA PERESEPAN DAN RASIONALITAS PENGOBATAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE PONTIANAK

D. Definisi Operasional Variabel 39 E. Pengumpulan Data.. 41 F. Pengolahan Data dan Analisa. 42 BAB IV. HASIL DAN PENELITIAN A. Gambaran Umum...

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Diabetes melitus tipe 2 adalah sindrom metabolik. yang memiliki ciri hiperglikemia, ditambah dengan 3

EVALUASI CARA PENGGUNAAN INJEKSI INSULIN PEN PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUD Dr. RADEN SOEDJATI PURWODADI SKRIPSI

CIRI-CIRI KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN OBESITAS DI POLIKLINIK ENDOKRIN RSUP DR KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Pengetahuan Mengenai Insulin dan Keterampilan Pasien dalam Terapi

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi. Choirul Anik Nuryati M

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organisation WHO (2014) prevalensi penyakit DM

DAFTAR ISI. Halaman Halaman Judul... Halaman Pengesahan. Pernyataan.. Abstrak... Abstract.. Kata Pengantar... Daftar Isi. Daftar Tabel...

PERUBAHAN KEPATUHAN KONSUMSI OBAT PASEIN DM TIPE 2 SETELAH PEMBERIAN LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT DI PUSKESMAS MELATI KABUPATEN KAPUAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif merupakan transisi epidemiologis dari era penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes melitus (DM) adalah penyakit akibat adanya gangguan

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme kronik yang

DIABETES MELITUS GESTASIONAL

ABSTRAK. Hubungan Penurunan Pendengaran Sensorineural dengan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Terkontrol dan Tidak Terkontrol di RSUP Sanglah

BAB I PENDAHULUAN. insulin secara relatif maupun absolut (Hadisaputro & Setyawan, 2007).

I. PENDAHULUAN. adekuat untuk mempertahankan glukosa plasma yang normal (Dipiro et al, 2005;

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

PENGARUH PEMBERIAN PERMEN KARET YANG MENGANDUNG XYLITOL TERHADAP CURAH DAN ph SALIVA PADA LANSIA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2

IDENTIFIKASI POTENSI INTERAKSI OBAT ANTIDIABETES PADA RESEP PASIEN DI APOTEK RAHMAT BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

HUBUNGAN ANTARA KADAR HBA1C DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang telah diproduksi secara efektif. Insulin merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu pengobatan tidak hanya dipengaruh i oleh. kesehatan, sikap dan pola hidup pasien dan keluarga pasien, tetapi

ABSTRAK SKRINING DIABETES MELITUS DI POSBINDU WIJAYA KUSUMAH RW 15 KELURAHAN CITEUREUP KECAMATAN CIMAHI UTARA KOTA CIMAHI

DENGAN KOMBINASI PADA PASIEN DM TIPE 2 DI UPT. PUSKESMAS DAWAN II KABUPATEN KLUNGKUNG PERIODE NOVEMBER 2015-PEBRUARI 2016

ULFA KUMALASARI K

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. pada tahun 2002 dan peringkat ke 5 di seluruh dunia (Fauci et al., 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM).

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

ABSTRAK GAMBARAN DEMOGRAFI DAN PENGETAHUAN MENGENAI PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA TENAGA EDUKATIF TETAP DI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT NI KADEK AYU SUKMAWATI

BAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA ORANG DEWASA YANG DIRAWAT INAP DIRUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

KAJIAN PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS TEMINDUNG SAMARINDA

GAMBARAN BIAYA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN TERAPI ANTIDIABETIK ORAL DI RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam kemajuan di semua bidang riset DM maupun penatalaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kronis. yang telah menjadi masalah global dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. diabetes mellitus semakin meningkat. Diabetes mellitus. adanya kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemia)

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit yang banyak dialami oleh

ANALISIS EFEKTIVITAS-BIAYA AMLODIPIN DIBANDINGKAN NIFEDIPIN PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS JAGIR SURABAYA LINDA INDRIANA

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD dr. SOERATNO GEMOLONG TAHUN 2015

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING...ii. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI...iii. HALAMAN PERNYATAAN...iv. KATA PENGANTAR...v

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. akhir-akhir ini prevalensinya meningkat. Beberapa penelitian epidemiologi

Kata kunci: Diabetes melitus, obat hipoglikemik oral, PERKENI.

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RSUP SANGLAH DENPASAR

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. dengan prevalensi obesitas nasional berdasarkan data Riskesdas 2007 adalah 19,1%.

JEMBER PERIODE 2012 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik secara global, regional, nasional dan lokal (Depkes, 2013).

HUBUNGAN BIAYA OBAT TERHADAP BIAYA RIIL PADA PASIEN RAWAT INAP JAMKESMAS DIABETES MELITUS DENGAN PENYAKIT PENYERTA DI RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 merupakan salah satu. penyakit tidak menular yang semakin meningkat di Indonesia.

Pola Penggunaan Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Inap Di Rumah Sakit X Pekanbaru Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: RATNA DEWI ISNAINI K

PREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGGUNAAN OBAT GLIBENKLAMID PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE-2 DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas PTM semakin meningkat baik di negara maju maupun

Transkripsi:

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR ISTILAH... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK... i ii iii iv viii ix x xi xii xiii BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.4 Manfaat Penelitian... 4 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Diabetes Melitus Tipe 2... 5 2.2 Etiologi Diabetes Mellitus Tipe 2... 5 2.3 Faktor-Faktor Penyebab DM 2... 6 2.4 Diagnosis Diabetes Melitus Tipe 2... 7 2.5 Penatalaksanaan Terapi Diabetes Melitus Tipe 2... 8 v

2.6 Terapi Kombinasi Antidiabetik Oral Dan Insulin... 9 2.7 Farmakoekonomi... 13 2.8 Cost Effectiveness Analysis... 15 2.9 Interpretasi Hasil... 15 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian... 17 3.2 Alat dan Bahan Penelitian... 17 3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian... 18 3.4 Batasan Oprasional... 18 3.5 Variabel Penelitian... 21 3.6 Subjek Penelitian... 21 3.7 Prosedur Penelitian... 22 3.8 Analisis Data... 24 3.9 Alur Penelitian... 27 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Demografi Pasien... 28 4.2 Biaya... 32 4.2.1 Biaya medis langsung... 32 4.2.2 Biaya non medis langsung... 34 4.2.3 Biaya non medis tidak langsung... 35 4.3 Efektivitas terapi... 36 4.4 Analisis Efektivitas Biaya... 37 vi

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 41 5.2 Saran... 41 DAFTAR PUSTAKA... 42 LAMPIRAN... 45 vii

DAFTAR SINGKATAN ACER ADA CEA DM GDP GDPP GDPT HbA1c ICER IMT NIDDM OHO TGT TTGO WHO PNS IRT : Average Cost Effective Ratio : American Diabetes Association : Cost Effectiveness Analysis : Diabetes Mellitus : Gula Darah Puasa : Gula Darah Post Prandial : Gula Darah Puasa Terganggu : Hemoglobin A1c : Incremental Cost Effectiveness Ratio : Indeks Massa Tubuh : Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus : Obat Hipoglikemia Oral : Tes Glukosa Terganggu : Tes Toleransi Glukosa Oral : World Health Organization : Pegawai Negeri Sipil : Ibu Rumah Tangga viii

DAFTAR ISTILAH Glukosuria :suatu keadaan dimana ditemukan glukosa di dalam urin Hiperglikemia :suatu keadaan dimana kandungan darah mengalami peningkatan >160 mg/dl Obesitas : kondisi dimana seseorang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari berat badan normal Post prandial : setelah makan Ketosis : penumpukan keton dalam tubuh akibat pemecahan lemak yang berlebihan yang disebabkan oleh kurangnya kandungan karbohidrat di dalam tubuh. Lantus : merk dagang dari insulin glargine Informed Consent : persetujuan pasien Novomix : merk dagang dari insulin campuran 70 % protamine aspart dan 30 % aspart Novorapid : merk dagang dari insulin aspart Komorbid : suatu penyakit yang berlangsung secara bersamaan ix

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Target Kontrol Glikemik... 8 Tabel 2.2 Farmakokinetik insulin berdasarkan waktu kerja... 11 Tabel 2.3 Penggolongan Obat Antidiabetik Oral... 12 Tabel 3.1 Hubungan nilai HbA1c dengan rata-rata glukosa darah... 20 Tabel 4.1 Profil Baseline kadar glukosa Pasien DM tipe 2... 31 Tabel 4.2 Biaya medis langsung pasien DM tipe 2... 32 Tabel 4.3 Biaya non medis langsung pasien DM tipe 2... 34 Tabel 4.4 Biaya non medis tidak langsung pasien DM tipe 2... 35 Tabel 4.5 Tabel efektivitas terapi pada 10 orang pasien DM tipe 2... 36 Tabel 4.6 Perhitungan nilai Average Cost Effective Ratio (ACER)... 37 Tabel 4.7 Perhitungan nilai Incremental Cost Effective Ratio (ICER)... 39 x

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 Alur Jalannya Penelitian... 27 Gambar 4.1 Distribusi Pasien DM Tipe 2 Berdasarkan Usia... 28 Gambar 4.2 Distribusi Pasien DM Tipe 2 Berdasarkan Jenis Kelamin... 29 Gambar 4.3 Distribusi Pasien DM Tipe 2 Berdasarkan Pekerjaan... 30 xi

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Informed Consent... 45 Lampiran 2. Kuisioner.... 48 Lampiran 3. Lembar Pengumpul Data.... 49 Lampiran 4. Ijin Penelitian di RSUP Sanglah... 51 Lampiran 5. Ijin Penelitian di RSUD Wangaya... 52 Lampiran 6. Ijin Penelitian di RSAD Udayana... 53 Lampiran 7. Ethical Clearance... 54 Lampiran 8. Hasil Uji Statistik... 56 Lampiran 9. Perhitungan Total Biaya... 58 Lampiran 10. Data Keseluruhan Pasien... 59 Lampiran 11. Perhitungan Nilai Hba1c... 60 xii

ABSTRAK Salah satu penyakit yang memerlukan biaya terapi yang cukup tinggi adalah diabetes melitus tipe 2. Kota Denpasar merupakan daerah dengan prevalensi diabetes tertinggi di Bali yang berkisar 2 %, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui efektivitas biaya (cost effective) kombinasi obat hipoglikemik oral dan insulin pada pasien diabetes melitus tipe 2 pada pasien yang menjalani perawatan rawat jalan di Kota Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian farmakoekonomi dengan jenis penelitian deskriptif yang dilakukan secara prospektif dan studi follow up yang dilaksanakan di RSUP Sanglah, RSUD Wangaya, dan RSAD Udayana dari bulan Februari sampai Juni 2017. Subyek penelitian adalah 10 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Dilakukan analisis data untuk menilai efektivitas terapi dan biaya yang dikeluarkan. Efektivitas terapi dinilai dari diperolehnya nilai GDP 80 130 mg/dl, GD2PP <180 mg/dl, dan HbA1c <7%. Penilaian efektivitas terapi menggunakan metode ACER dan ICER Hasil penelitian menunjukkan jenis terapi kombinasi OHO dan insulin yang paling banyak digunakan oleh pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan yaitu kombinasi insulin kerja panjang dengan metformin. Berdasarkan perhitungan ACER dan ICER terapi kombinasi OHO dan insulin yang paling cost-effective adalah kombinasi insulin kerja panjang dengan metformin, yaitu dengan biaya total sebasar Rp 1.396.088,00 memperoleh effektivitas terapi sebesar 50%. Kata kunci : CEA, DM Tipe 2, Antidabetik oral, Insulin, ACER, ICER xiii

ABSTRACT One of the diseases that require high therapeutic costs is diabetes mellitus type 2. Denpasar city is the region with the highest prevalence of diabetes in Bali which is around 2%, so it is necessary to do research to know cost effectiveness combination of oral hypoglycemic drugs and insulin of patients with type 2 diabetes mellitus in patients who underwent outpatient treatment in Denpasar City. This research is a pharmacoeconomic research with descriptive research type conducted prospectively and follow up study conducted at Sanglah Hospital, Wangaya Hospital, and Udayana Hospital from February to June 2017. The subjects were 10 patients who met the inclusion criteria. Data analysis was performed to assess the effectiveness of therapy and the costs incurred. The effectiveness of therapy was assessed from GDP values of 80-130 mg / dl, GD2PP <180 mg / dl, and HbA1c <7%. Assessment of therapeutic effectiveness using ACER and ICER methods. The results showed the type of combination therapy of OHO and insulin most used by patients with type 2 diabetes mellitus outpatient is a combination of longacting insulin with metformin. Based on the calculations of ACER and ICER, the most cost-effective combination of OHO and insulin therapy is a combination of long-acting insulin with metformin, which is at a total cost of Rp 1,396,088.00 obtaining a therapeutic effectiveness of 50%. Keyword : CEA, DM type 2, insulin, Oral antidabetik, ACER, ICER xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Biaya pelayanan kesehatan dalam beberapa tahun terakhir dirasakan semakin meningkat sebagai akibat dari berbagai faktor, seperti perubahan pola penyakit dan pola pengobatan, peningkatan penggunaan teknologi canggih, peningkatan permintaan masyarakat serta perubahan ekonomi global. Masalah biaya kesehatan (rumah sakit, dokter, obat, dan lain-lain) telah banyak menarik perhatian, tidak saja di kalangan dunia kesehatan tetapi juga di luar kalangan dunia kesehatan. Salah satu penyakit yang memerlukan biaya terapi yang cukup tinggi adalah diabetes melitus tipe 2. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan jumlah penderita diabetes melitus tipe 2 di Indonesia meningkat tiga kali lipat dalam 10 tahun dan pada 2010 mencapai 21,3 juta orang. Hasil penelitian di RS Dr Sardjito Yogyakarta, biaya total untuk mengelola penyakit diabetes melitus tipe 2 berkisar antara Rp. 208.500 sampai Rp. 754.500 per bulan, tentu bukan biaya yang sedikit jika harus melakukan terapi seumur hidup (Andayani, 2006). Terapi kombinasi obat hipoglikemik oral (OHO) dan insulin merupakan terapi yang diberikan pada pasien DM tipe 2 yang mengalami penurunan berat badan yang cepat, hiperglikemia berat yang disertai ketosis, gagal dengan kombinasi OHO dosis maksimal dan kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik (A1C > 6,5%) (Depkes, 2006). Terapi kombinasi obat hipoglikemik oral dan insulin yang biasa digunakan yaitu insulin aspart dengan metformin, insulin detemir dengan metformin, insulin glargin dengan metformin, insulin glargin dengan akarbose dan 1

2 insulin aspart dengan glyburide (Hannele, 2001). Bervariasinya penggunaan terapi obat kombinasi obat hipoglikemik oral dan insulin akan mengakibatkan perbedaan biaya dan luaran terapinya, sehingga diperlukan analisis efektivitas biaya penggunaan terapi kombinasi obat hipoglikemik oral dan insulin untuk mengetahui penggunaan terapi yang paling cost-effective dengan menggunakan metode yang menilai atau mencari cara yang paling murah dan efektif dalam mencapai target atau suatu tujuan yang sama dengan membandingkan hasil suatu kegiatan dengan biayanya (Sanchez, 2008). Analisis efektifitas biaya adalah tipe analisis yang membandingkan biaya suatu intervensi dengan beberapa ukuran non meneter dan pengaruhnya terhadap hasil perawatan kesehatan. Analisis efektifitas biaya bertujuan untuk memilih dan menilai program atau obat yang terbaik bila terdapat beberapa pilihan dengan tujuan yang sama untuk dipilih. Kriteria penilaian berdasarkan pada biaya per unit dari masing-masing pilihan sehingga program yang mempunyai biaya per unit terendah yang akan dipilih. Analisis efektivitas biaya mengkonversi biaya dan efektivitas ke dalam bentuk rasio masing-masing pilihan yang diperbandingkan (Tjiptoherijanto, 1994). Analisis efektivitas biaya merupakan bagian dari ilmu farmakoekonomi, dimana farmakoekonomi membandingkan obat yang berbeda untuk pengobatan pada kondisi yang sama. Selain itu, juga dapat membandingkan pengobatan yang berbeda pada kondisi yang berbeda, hemat waktu dan sumber daya intensif, serta lebih cocok untuk pengambilan keputusan, sehingga pemerintah dapat mengalokasikan dana dan sumber daya untuk obat-obat yang benar-benar efektif

3 (Vogenberg, 2001). Kota Denpasar merupakan daerah dengan prevalensi diabetes tertinggi di Bali yang berkisar 2 % (Riskesdas, 2009). Salah satu rumah sakit milik pemerintah di Kota Denpasar adalah RSUD Wangaya. Biaya medis langsung yang dikeluarkan pasien di RSUD Wangaya setiap bulannya yaitu Rp 430.371,00 untuk kombinasi insulin aspart dengan metformin, 435.652,00 untuk kombinasi glargin dengan akarbose dan Rp 329.182,00 untuk kombinasi insulin detemir dengan metformin (Wahyuni et al,2012). Rumah sakit milik pemerintah yang lain di Kota Denpasar yaitu RSUP Sanglah dan RSAD Udayana. Ketiga rumah sakit ini dianggap sudah mewakili populasi penderita DM tipe 2 yang menjalani rawat jalan di Kota Denpasar. RSUP Sanglah, RSUD Wangaya, dan RSAD Udayana merupakan rumah sakit pemerintah, dimana merupakan fasilitas kesehatan tingkat lanjut bagi masyarakat umum. Hal ini akan memberi akses kepada seluruh masyarakat untuk dapat memperoleh layanan kesehatan lanjutan yang paripurna. Akan tetapi untuk RSUP Sanglah dan RSAD Udayana belum tersedia data yang memadai. Adanya perbedaan hasil analisis efektifitas biaya menyebabkan perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui efektivitas biaya (cost-effective) kombinasi obat hipoglikemik oral dan insulin pada pasien diabetes melitus tipe 2 pada pasien yang menjalani perawatan rawat jalan di Kota Denpasar.

4 1.2 Rumusan Masalah 1.1.1 Apa sajakah jenis terapi kombinasi OHO dan insulin yang digunakan pada pasien rawat jalan diabetes melitus tipe 2 di kota Denpasar? 1.1.2 Berapa biaya total yang di keluarkan untuk kelompok masing masing kombinasi terapi? 1.1.3 Apakah jenis kombinasi terapi yang paling cost effective? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Untuk mengetahui jenis terapi kombinasi OHO dan insulin yang digunakan pada pasien rawat jalan diabetes melitus tipe 2 di kota Denpasar 1.3.2 Untuk mengetahui biaya total yang di keluarkan untuk kelompok masing masing kombinasi terapi 1.3.3 Untuk mengetauhi jenis kombinasi terapi yang paling cost effective 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah digunakan sebagai bahan evaluasi untuk menentukan efektivitas terapi dan efektivitas biaya pada pasien diabetes melitus tipe 2 sehingga kualitas dan pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan lebih efisien dan optimal.