BAB II TINJAUAN PUSTAKA



dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. kandungan zat gizi yang sesuai untuk kebutuhan bayi dan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menyusui, artinya memberikan makanan kepada bayi yang langsung dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tergantng dari motif yang dimiliki (Taufik, 2007). menggerakkan kita untuk berperilaku tertentu. Oleh karena itu, dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok, antara lain zat putih telur, lemak,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Melindungi kesehatan ibu :

LAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung sel-sel darah putih, antibodi,

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ASI Ekslusif 6 Bulan

BAB II. Tinjauan Pustaka. respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melindunginya dalam melawan serangan penyakit. Keseimbangan zat zat gizi

SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung antibodi dan lebih dari 100 zat gizi, seperti AA, DHA taurin, dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini subjek tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang

BAB II TINJAUAN TEORI. A. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif. tim, kecuali vitamin, mineral dan obat (Prasetyono, 2009).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan terpisah satu sama lain oleh jaringan lemak. Tiap lobus terdiri dari lobuli

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menempuh, menemui, mengarungi, menyebrangi, menanggung, mendapat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah air susu yang diberikan kepada bayi sejak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANFAAT ASI BAGI BAYI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman lain atau disebut dengan ASI Eksklusif dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air susu Ibu (ASI) merupakan pemberian air susu kepada bayi yang langsung

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

GIZI SEIMBANG IBU MENYUSUI. RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. otak dimulai dalam kandungan sampai dengan usia 7 tahun (Menteri Negara

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Air Susu Ibu (ASI) Definisi Air Susu Ibu (ASI) Air susu ibu (ASI) adalah makanan utama bagi bayi yang kaya akan

MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI

Bab 3 Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif sebagai Modal Pembangunan Sumber Daya Manusia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang paling tinggi dibandingkan dengan makanan bayi yang dibuat manusia ataupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk air putih, selain menyusui selama 6 bulan sejak dilahirkan. 3 Cara

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui pengetahuan yang baik tentang pentingnya dan manfaat kolostrom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.

BAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Skinner (Notoatmodjo, 2007), merumuskan perilaku sebagai. respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN PERTUMBUHAN BAYI DI DESA PAKIJANGAN KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan juga bisa didapat dari tradisi (Prasetyo, 2007, hlm 3-4)

BAB 1 : PENDAHULUAN. meningkatkan produktifitas anak sebagai penerus bangsa (1). Periode seribu hari,

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan ASI eksklusif atau pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan bayi akan zat gizi sangat tinggi untuk mempertahankan

BAB II TINJAUAN TEORI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Kementerian Kesehatan RI, World Health Organization (WHO) dan

Peran ASI Bagi Tumbuh Kembang Anak

PENGARUH PUTING SUSU LECET TERHADAP PENERAPAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi berumur 0 6 bulan tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan berkembang menjadi anak yang sehat dan cerdas (Depkes RI, 1996).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. satu-satunya makanan yang terbaik untuk bayi, karena memiliki. komposisi gizi yang paling lengkap untuk pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. Anak yang sehat semakin bertambah umur semakin bertambah tinggi

Karya Tulis Ilmiah. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Gizi. Disusun Oleh: MUJI RAHAYU J.

BAB I PENDAHULUAN. parameter utama kesehatan anak. Hal ini sejalan dengan salah satu. (AKB) dinegara tetangga Malaysia berhasil mencapai 10 per 1000

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan ibu memberi Air Susu Ibu (ASI) tidak datang secara tiba-tiba. Ada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut RISKESDAS 2010, membagi pola menyusui menjadi tiga kategori

PENDAHULUAN. dalam kandungan disertai dengan pemberian Air susu ibu (ASI) sejak usia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tim (Roesli, 2005). Menurut Institute of medicine, ASI eksklusif didefenisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. respon terhadap kebutuhan bayi seiring dengan pertumbuhannya (Welford, 2008). ASI adalah

BAB I PENDAHULUAN. penuh perjuangan bagi ibu yang menyusui dan bayinya (Roesli, 2003).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Diterbitkan melalui:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhan dan perkembangan bayi (Prasetyo, 2008). ASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laktosa dan garam-garam organik yang di sekresi oleh kedua kelenjar

BAB I PENDAHULUAN. operasional, pertanyaan penelitian dan hipotesis serta manfaat penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) merupakan anugerah dari Tuhan yang diberikan

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 5 TAHUN 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. kontasepsi, asupan nutrisi. Perawatan payudara setelah persalinan (1-2) hari, dan

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. 2. Tingkat Pengetahuan Tingkat pengetahuan ini bertujuan untuk mengelompokkan atau individu yang diinginkan, bagaimana individu itu berfikir, berbuat sabagai suatu unit pengetahuan yang telah diberikan. Adapun tingkat pengetahuan tersebut : a. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima, oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

b. Memahami (Comprehension) 6 Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham tentang objek atau materi harus dapat menjelaskan dan menyebutkan. c. Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau pengguna hukum-hukum, rumus, metode prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. d. Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. e. Sintesis (Synthesis) Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria- kriteria yang ada (Notoatmodjo, 2003). B. Sikap 1. Pengertian Sikap Sikap adalah determinan perilaku, karena mereka berkaitan dengan persepsi, kepribadian dan motivasi. Sebuah sikap merupakan suatu keadaan siap mental, yang dipelajari dan diorganisasi menurut pengalaman dan yang menyebabkan timbulnya pengaruh khusus atau reaksi seseorang terhadap orang-orang, objek-objek dan situasi-situasi dengan siapa ia berhubungan (Winardi, 2004, hlm 87). 2. Tingkatan sikap a. Menerima (Receiving) Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek). b. Merespon (Responding) Memberi jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah indikasi dari sikap. c. Menghargai (Valuting) Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah misalnya seorang ibu yang mengajak ibu lain untuk pergi menimbang anaknya keposyandu, ini suatu bukti bahwa ibu mempunyai sikap positif. d. Bertanggung Jawab (Responsible) Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

(Notoadmodjo, 2003) Pengetahuan akan mempengaruhi sikap terhadap perilaku hidup sehat dan dalam menanggulangi masalah yang kurang mengerti tentang manfaat pemberian ASI Eksklusif tersebut. Begitu juga dalam kehidupan sehari-hari banyak Ibu-ibu yang mempunyai sikap dan kebiasaan yang dilakukan tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukannya baik atau tidak dalam pemberian ASI. Sikap seperti biasanya dilakukan oleh masyarakat tradisional maupun masyarakat modern (Notoadmodjo, 2002). Adapun dalam kehidupan sehari-hari banyak ibu-ibu yang menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi, atau mengikuti penyuluhan tentang ASI Eksklusif yang diadakan oleh tenaga kesehatan merupakan suatu bukti bahwa ibu tersebut telah mempunyai sikap positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan gizi anak. Sehingga diharapkan bagi ibu-ibu untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayinya sampai usia 6 bulan karena itu merupakan sikap yang baik bagi anaknya. C. ASI Eksklusif 1. Pengertian Air Susu Ibu (ASI) Air susu Ibu (ASI) adalah makanan paling sempurna bagi bayi. Sebagai makanan tunggal yang mengandung seluruh zat gizi yang diperlukan bayi, ASI juga mengandung zat untuk meningkatkan daya tahan (kekebalan) tubuh dari berbagai infeksi (Pedriatrics, 2006). Notoatmodjo (2003) menyatakan, Air susu Ibu (ASI) adalah makanan utama bayi oleh sebab itu, maka untuk menjamin kecukupan ASI bagi bayi.

ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, sosial, maupun spiritual (Hubertin, 2004). 2. Pengertian Air Susu Ibu Eksklusif (ASI Eksklusif) ASI Eksklusif adalah pemberian ASI (Air Susu Ibu) setelah lahir sampai bayi berumur 6 bulan tanpa pemberian makanan lain. Tindakan ini akan terus merangsang produksi ASI sehingga pengeluaran ASI dapat mencukupi kebutuhan bayi dan bayi akan terhindar dari diare (Hubertin, 2004). Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2001 menyatakan bahwa ASI Eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI Eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi (Pedriatrics, 2006). 3. Zat-Zat yang terkandung di Dalam ASI Zat-zat yang terkandung di dalam ASI adalah: a. Lemak Lemak merupakan sumber kalori utama dalam ASI dengan kadar yang cukup tinggi yaitu seberat 50%. Salah satu keunggulan lemak ASI adalah kandungan lemak esensial. b. Protein Protein adalah bahan baku untuk tumbuh. Kualitas protein sangat penting selama tahun pertama kehidupan bayi, karena pada saat pertumbuhan bayi paling cepat. ASI mengandung bayi manusia. c. Karbohidrat

Karbohidrat utama (kadar paling tinggi) dalam ASI adalah laktosa yang mempertinggi penyerapan kalsium yang dibutuhkan bayi. d. Garam dan Mineral ASI merupakan susu dengan kadar garam dan mineral yang rendah sehingga tidak merusak fungsi ginjal bayi. Berikut beberapa mineral yang terdapat dalam ASI: 1. Zat besi Jumlah zat besi dalam ASI termasuk sedikit mudah diserap. 2. Seng Seng diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan dan imunisasi. Selain itu juga diperlukan untuk mencegah penyakit kulit dan sistem pencernaan yang fatal bagi bayi (Huliana, 2003). 4. Jenis-Jenis ASI Eksklusif a. Kolostrum Merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar payudara, disekresi oleh kelenjar payudara dari hari pertama sampai hari ketiga atau keempat. Komposisi kolostrum ini dari hari kehari selalu berubah, warnanya kekuning-kuningan, lebih kuning dibandingkan dengan susu matur. Kolostrum merupakan protein yang sangat tinggi, antibodi, karbohidrat dan lemak, mineral lebih tinggi dibandingkan dengan ASI matur. Kolostrum merupakan nutrisi pertama yang paling penting bagi bayi karena mengandung sejumlah besar antibodi yang melindungi bayi dari infeksi beberapa faktor pertumbuhan dan pematangan saluran pencernaan.

b. ASI Transisi/Peralihan Merupakan ASI peralihan dari kolostrum sampai menjadi ASI yang matur disekresi dari hari ke-4 sampai hari ke-10 dari masa laktasi, tetapi ada pula pendapat yang mengatakan bahwa ASI matur baru terjadi pada minggu ketiga sampai kelima. Kadar protein makin rendah sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin meninggi, dan juga volume ASI akan makin meningkat. c. ASI Matur Merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10 atau hari ke-14 dan seterusnya, komposisinya relative konstan. ASI ini merupakan makanan satusatunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. Susu ini lebih cair dan lebih encer dari pada susu transisi tetapi dikeluarkan dalam kuantitas yang meningkat. 5. Manfaat ASI Eksklusif Menyusui bayi mendatangkan keuntungan bagi bayi, ibu, keluarga, masyarakat, dan negara. Sebagai makanan bayi yang paling sempurna, ASI mudah dicerna dan diserap karena mengandung enzim pencernaan. ASI juga dapat mencegah terjadinya penyakit infeksi lantaran mengandung zat penangkal penyakit yakni immunoglobulin. ASI bersifat praktis, mudah diberikan kepada bayi, murah, serta bersih (Prasetyo, 2009, hlm 54). Banyak manfaat pemberian ASI khususnya ASI Eksklusif yang dapat dirasakan.

1. Manfaat Utama Pemberian ASI Eksklusif Bagi Bayi Berikut ini manfaat terpenting yang diperoleh oleh bayi dari ASI Eksklusif: a. ASI Sebagai Nutrisi Air adalah sumber gizi yang sangat ideal, berkomposisi seimbang, secara ilmiah disesuaikan dengan kebutuhan masa pertumbuhan bayi. ASI makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. ASI sebagai makanan tunggal akan mencukupi kebutuhan tumbuh kembang bayi hingga usia 6 bulan. Setelah usia 6 bulan, bayi harus mendapatkan makanan padat, tetapi pemberian ASI dapat terus dilanjutkan sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih (Danuatmadja, 2007). b. ASI Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Bayi Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat zat kekebalan tubuh dari ibunya melalui ari-ari. Namun kadar zat ini akan menurun segera setelah bayi lahir. Badan bayi sendiri baru membuat zat kekebalan cukup banyak sehingga mencapai kadar protektif pada waktu berusia sekitar 9-12 bulan (Roesli, 2007). Bayi ASI Eksklusif ternyata akan lebih sehat dan lebih jarang sakit dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif. Anak yang sehat tentu akan lebih berkembang kepandaiannya dibanding anak yang sering sakit terutama sakitnya berat. c. ASI Eksklusif Meningkatkan Kecerdasan Perkembangan kecerdasan anak sangat berkaitan erat dengan partumbuhan otak. Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan otak

anak adalah nutrisi yang diterima saat petumbuhan otak (Danuatmadja, 2007). Terdapat dua faktor penentu kecerdasan, yaitu: Faktor Genetik atau faktor bawaan menentukan potensi genetik atau bawaan yang diturunkan oleh orang tua. Faktor lingkungan adalah faktor yang menentukan potensi genetik akan dapat tercapai secara optimal. Secara garis besar terdapat tiga jenis kebutuhan untuk faktor lingkungan yaitu: - Kebutuhan untuk pertumbuhan fisik-otak (ASUH) - Kebutuhan untuk perkembangan emosional dan spiritual (ASIH), serta - Kebutuhan untuk perkembangan intelektual dan sosialisasi (ASAH). ASI Eksklusif meningkatkan kecerdasan. Dengan memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan akan menjamin tercapainya pengembangan potensi kecerdasan anak secara optimal. Nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi yang tidak ada atau sedikit sekali terdapat pada susu seri, antara lain: - Taurin, yaitu suatu bentuk zat putih telur yang hanya terdapat di ASI - Laktosa, merupakan hidrat arang utama dari ASI yang hanya sedikit sekali terdapat pada susu sapi.

- Asam lemak ikatan panjang (DHA, AA, omega-3, omega-6), merupakan asam lemak utama dari ASI yang hanya terdapat sedikit dalam susu sapi. d. ASI Eksklusif Meningkatkan Jalinan Kasih Sayang e. Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayi sampai 6 bulan. f. Meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung berbagai zat antikekebalan sehingga akan lebih jarang sakit. ASI juga akan mengurangi terjadinya mencret, sakit telinga, dan infeksi saluran pernafasan. g. Melindungi anak dari serangan alergi. h. Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga bayi ASI Eksklusif potensial lebih pandai. i. Meningkatkan daya penglihatan dan kepandaian bicara. j. Membantu pembentukan rahang yang bagus. k. Mengurangi resiko terkena penyakit kencing manis, kanker pada anak, dan diduga mengurangi kemungkinan menderita panyakit jantung. l. Menunjang perkembangan motorik sehingga bayi ASI Eksklusif akan lebih cepat bisa jalan. m. Menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan spiritual, dan hubungan sosial yang baik. (Roesli, 2005, hlm 6) 2. Manfaat ASI Eksklusif Bagi Ibu

Selain memberi keuntungan pada bayi, menyusui jelas memberikan keuntungan pada ibu. Beberapa manfaat bagi ibu adalah sebagai berikut: a. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan Susui bayi segera dilahirkan maka kemungkinan terjadinya perdarahan setelah melahirkan akan berkurang, ini dikarenakan pada ibu menyusui terjadinya peningkatan kadar oksitosin yang berguna juga untuk kontraksi/penutupan pembuluh darah sehingga perdarahan akan lebih cepat berhenti. Hal ini akan menurunkan angka kematian ibu yang melahirkan. b. Mengurangi terjadinya anemia Mengurangi kemungkinan terjadinya kekurangan darah atau anemia karena kekurangan zat besi, menyusui mengurangi perdarahan. c. Menjarangkan kehamilan Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah dan cukup berhasil selama ibu memberi ASI Eksklusif, 98% tidak akan hamil pada 6 bulan pertama setelah melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi berusia 12 bulan. d. Mengecilkan rahim Kadar oksitosin ibu yang menyusui yang meningkat akan sangat membantu rahim kembali ke ukuran sebelum hamil. Proses mengecilkan ini akan lebih cepat dibandingkan pada ibu yang tidak menyusu. e. Lebih cepat langsing kembali

Oleh karena menyusui memerlukan energi maka tubuh akan mengambilnya dari lemak yang tertimbun selama hamil. Dengan demikian berat badan ibu yang menyusui akan cepat turun atau langsing kembali. f. Mengurangi kemungkinan menderita kanker Beberapa penilitian menemukan juga bahwa menyusui akan melindungi ibu dari penyakit kanker indung telur salah satu dari penelitian ini menunjukkan bahwa resiko terkena kanker indung telur pada ibu yang menyusui berkurang sampai 20-25%. g. Lebih ekonomis/murah Dengan member ASI berarti menghemat pengeluaran untuk susu formula, perlengkapan menyusui dan persiapan pembuatan minum susu formula. h. Tidak merepotkan dan hemat waktu ASI dapat segera diberikan pada bayi tanpa harus menyiapkan atau memasak air, juga harus mencuci botol, dan tanpa menunggu agar susu tidak terlalu panas. i. Portable dan praktis Mudah dibawa kemana-mana (portable) sehingga saat berpergian tidak perlu membawa berbagai alat untuk minum susu formula dan tidak perlu membawa alat listrik untuk memasak dan menghangatkan susu. j. Memberikan kepuasan pada ibu

Ibu yang berhasil memberikan ASI akan merasakan kepuasan, kebanggaan dan kebahagiaan yang mendalam. k. Mengurangi resiko keropos tulang (osteoporosis) Penelitian mengidentifikasibahwa perempuan dengan banyak anak dan periode yang panjang memiliki kepandatan mineral tulang lebih tinggi/sama dari resiko patah tulang lebih rendah/sama dibandingkan dengan yang tidak pernah melahirkan dan menyusui (Roesli, 2007). 3. Manfaat Pemberian ASI Pada Negara Pemberian ASI Eksklusif akan menghemat pengeluaran Negara karena hal-hal berikut: a. Penghematan devisa untuk pemberian susu formula, perlengkapan menyusui, serta bayi menyiapkan susu. b. Penghematan untuk biaya sakit terutama sakit muntah mencret dan sakit saluran nafas. c. Penghematan obat-obatan, tenaga dan sarana kesehatan. d. Menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh dan berkualitas untuk membangun Negara. e. Langkah awal untuk mengurangi bahkan menghindari kemungkinan terjadinya generasi yang hilang khususnya bagi Indonesia (Roesli, 2007). 4. Manfaat ASI Bagi Lingkungan

Air susu ibu akan mengurangi bertambahnya polusi di dunia. Air susu ibu tidak menambah polusi udara, karena untuk membuatnya tidak memerlukan pabrik yang mengeluarkan asap (Roesli, 2007). 6. Pemberian ASI Eksklusif Pemberian ASI merupakan metode pemberian makanan bayi yang terbaik, terutama bayi berumur kurang dari 6 bulan. ASI mengandung berbagai zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan gizi bayi pada 6 bulan pertama setelah kelahiran (Prasetyo, 2009, hlm 56). Hampir semua wanita yang ingin menyusui dapat melakukannya dengan berhasil. Keputusan untuk menyusui biasanya dilakukan selama kehamilan, dan ditetapkan setelah bayi itu lahir. Pemberian ASI disebut trik kepercayaan diri, dan jika ibu baru diberikan kepercayaan bahwa dia dapat menyusui dengan baik, dia akan berhasil. Metode mempersiapkan untuk menyusui selama kehamilan cukup mudah, jika kira-kira merasa nyaman menyentuh dan memegang payudara. Sejak kira-kira minggu ke-30 kehamilan letakkan tangan disekeliling bagian luar payudara dan dengan lembut tetapi kuat, pijat payudara ke arah cuping. Saat yang baik untuk melakukan adalah ketika mandi (Jones, 2005, hlm 295). Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pada kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang dirasakan tegang dan sakit. Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan persiapan untuk memberikan ASI makin tampak. Payudara makin besar, putting susu makin menonjol, pembuluh

darah makin tampak, dan areola mamae makin menghitam (Manuaba, 1998, hlm 55). 1. Faktor-faktor yang Terkait Pemberian ASI Eksklusif a. Aspek pemahaman dan pola fikir Rendahnya tingkat pemahaman tentang pentingnya ASI selama 6 bulan pertama kelahiran bayi dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh para ibu yang bekerja, terutama yang tinggal diperkotaan. Hal-hal tersebut menyebabkan terjadinya perubahan dari pola dasar pemberian ASI menjadi pemberian susu formula. b. Aspek Gizi ASI mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan oleh bayi hingga 6 bulan pertama, ASI pertama yang diberikan pada bayi yang sering disebut kolostrum, banyak mengandungzat kekebalan, terutama IgA yang berfungsi melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi seperti diare. Bila kolostrum terlambat diberikan kepada bayi, maka boleh jadi sistem kekebalan bayi sedikit rapuh dan mudah terserang penyakit. c. Aspek pendidikan Bagi sebagian ibu, menyusui merupakan tindakan yang alamiah dan naruliah. Oleh karena itu, mereka beranggapan bahwa menyusui tidak perlu dipelajari. Kebanyakan ibu kurang menyadari pentingnya ASI sebagai makanan utama bayi. Mereka hanya mengetahui bahwa ASI adalah makanan yang diperlukan bayi tanpa memperhatikan aspek.

Kegiatan atau pekerjaan ibu sering kali dijadikan alasan untuk tidak memberikan ASI Eksklusif. d. Aspek Imunologik Para ahli berpendapat bahwa ASI mengandung zat anti-infeksi yang bersih dan bebas kontaminasi. Kadar immunoglobulin A (IgA) dalam kolostrum cukup tinggi. Meskipun sekretori IgA tidak diserap oleh tubuh bayi, tetapi ini berfungsi melumpuhkan bakteri pathogen E. Coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan. e. Aspek psikologis Pertama, menyusui dapat membangkitkan rasa percaya diri bahwa ibu mampu menyusui dengan produk ASI yang mencukupi kebutuhan bayi. Kedua, interaksi antara ibu dan bayi. Ketiga, kontak langsung ibu dan bayi melalui sentuhan kulit mampu memberikan rasa aman dan puas. f. Aspek kecerdasan Pertama, proses pemberian ASI yang lancar memungkinkan asupan gizi menjadi lebih maksimal. Kedua, diketahui bahwa bayi yang diberi ASI hingga lebih dari 9 bulan akan tumbuh lebih cerdas. Sementara itu, bayi yang tidak diberi ASI mempunyai IQ yang lebih rendah tujuh sampai delapan poin dibandingkan bayi yang diberi ASI secara eksklusif. g. Aspek neorologis Dengan meminum ASI, koordinasi saraf pada bayi yang terkait aktivitas menelan, mengisap, dan bernafas semakin sempurna. Hal ini

akan mengurangi resiko gangguan sesak nafas pada bayi yang baru lahir, atau terjadinya asma pada anak prasekolah. h. Aspek biaya Menyusui secara eksklusif dapat mengurangi biaya tambahan, yang diperlukan untuk membeli susu formula beserta peralatannya. i. Aspek penundaan kehamilan Menyusui secara eksklusif dapat menunda datang bulan dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang dikenal sebagai metode amenore laktasi (MAL). (Prasetyo, 2009, hlm 31) 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan ASI Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan ASI antara lain: a. Perubahan sosial budaya - Ibu-ibu bekerja atau kesibukan social lainnya - Meniru teman, tetangga atau orang terkemuka yang menggunakan PASI - Merasa ketinggalan zaman jika menyusui bayinya b. Faktor psikologis - Takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita - Tekanan batin c. Faktor fisik ibu - Ibu sakit, misalnya mastitis, panas dan sebagainya

d. Faktor kurangnya petugas kesehatan, sehingga mesyarakat kurang mendapat penerangan atau dorongan tentang manfaat pemberian ASI e. Meningkatkan promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI f. Penerangan yang salah justru datangnya dari petugas kesehatan sendiri yang menganjurkan penggantian ASI dengan susu kaleng. BAB III KERANGKA PENELITIAN