ANALISIS SALURAN PEMASARAN KECAP

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS SALURAN PEMASARAN KOPRA (Studi Kasus di Desa Sindangsari Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KRIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN TAHU BULAT (Studi Kasus pada Perusahaan Cahaya Dinar di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

ANALISIS PEMASARAN KAPULAGA (Studi Kasus pada Kelompok Tani Ciamnggu I di Desa Cimanggu Kecamatan Langkaplancar Kabupaten Pangandaran) Abstrak

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GABAH (Oriza sativa ) DI GAPOKTAN SAUYUNAN (Suatu Kasus di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS PEMASARAN LADA PERDU (Studi Kasus di Desa Marga Mulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis) Abstrak

ANALISIS PEMASARAN BENIH PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS CIHERANG (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

Pedagang pengecer. Perajin. Konsumen. ANALISIS SALURAN PEMASARAN TEMPE (Suatu Kasus di Kelurahan Panglayungan Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Cikuya Kecamatan Culamega Kabupaten Tasikmalaya)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KELAPA (Cocos nucifera L) (Suatu Kasus di Desa Ciakar Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran) Abstrak

Oleh : 1 Rian Kurnia, 2 Yus Rusman, 3 Tito hardiyanto

ANALISIS PEMASARAN DODOL SIRSAK

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS PEMASARAN KEDELAI (Suatu Kasus di Desa Langkapsari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Abstrak

1) Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh 3) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh.

Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito Hardiyanto 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

ANALISIS PEMASARAN CABE MERAH (Capsicum annuum L.) VARIETAS HOT BEAUTY (Suatu Kasus di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis)

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang,

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Responden

BAB III METODE PENELITIAN. ke konsumen membentuk suatu jalur yang disebut saluran pemasaran. Distribusi

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Seorang Perajin di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran)

IV. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

KAJIAN SISTEM PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN BERBAK KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR HILY SILVIA ED1B012004

BAB IV METODE PENELITIAN

: Saluran, Pemasaran, Buah, Duku, Kabupaten Ciamis

Oleh: 1 Sohidal Farid, 2 Jafar Sidiq, 3 Cecep Pardani

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004). Penelitian ini menggunakan

I. PENDAHULUAN. karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia,

IV. METODE PENELITIAN

1. PENDAHULUAN. masyarakat dan kesadaran masyarakat pentingnya mengkonsumsi protein nabati, utamanya adalah bungkil kedelai (Zakaria, 2010).

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

ANALISIS SALURAN PEMASARAN ANGGREK PADA KELOMPOK MODEL DESA KONSERVASI (MDK) KAWASAN TAMAN BURU MASIGIT KAREUMBI

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di subdistrito Ainaro Vila dan Suco Nugufu, distrito

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus Pada Seorang Perajin Tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalis data sesuai dengan tujuan penelitian.

TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM KELOMPOK TANI PADI SAWAH TERHADAP PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh : 1 Ahmad Jaelani Siddik, 2 Soetoro, 3 Cecep Pardani

I. PENDAHULUAN. Keterpurukan ekonomi nasional, selain menyebabkan meningkatnya. jumlah pemutusan hubungan kerja, juga telah memberikan dampak

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Kecamatan Langensari Kota Banjar) Abstrak

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Peternak Barokah Abadi Farm Kabupaten Ciamis.

Volume 5 No. 1 Februari 2017 ISSN:

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian terdiri dari peternak dan pelaku pemasaran itik lokal

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

ANALISIS RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Seorang Perajin Tempe di Desa Pawindan Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis) Abstrak

TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA ABSTRAK

FARMER SHARE DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KACANG HIJAU

ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA PRODUKSI AGROINDUSTRI TAHU DI DESA PANDANSARI KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS

BAB III METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juni 2016.

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. untuk mengelola faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 5, , , , ,

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam mengambil sampel responden dalam penelitian ini

SURYA AGRITAMA Volume 4 Nomor 1 Maret 2015

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Tahun (juta orang)

Jurnal UNIERA Volume 2 Nomor 2; ISSN

ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

IV. METODE PENELITIAN

AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal ISSN ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEMPE (Suatu Kasus di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar) Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar)

ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM KEGIATAN SEKOLAH LAPANGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SL-PHT) PADA USAHATANI MANGGIS

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk

I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Pemasaran Kakao Pola Swadaya di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN AGROINDUSTRI OPAK SINGKONG DI DESA JOLONTORO KECAMATAN SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO

ABSTRAK. Tabel 1. Luas Tanam, Luas Panen, Hasil dan Produksi Jamur Tiram di Kabupaten Ciamis

III. METODE PENELITIAN. Usahatani dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana. produksi danpendapatanyang diinginkan pada waktu tertentu.

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI DESA NEGARATENGAH KECAMATAN CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Produksi dan Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

ANALISIS MARKETING BILL KOMODTI CABAI MERAH DI KOTA MEDAN. Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Sumatera Utara

SOCIETA III - 2 : , Desember 2014 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UJI KANDUNGAN KARBOHIDRAT PADA PEMBUATAN KECAP DENGAN PENAMBAHAN AIR KELAPA PADA BERBAGAI KONSENTRASI

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN BAHAN OLAHAN KARET RAKYAT (BOKAR) LUMP MANGKOK DARI DESA KOMPAS RAYA KECAMATAN PINOH UTARA KABUPATEN MELAWI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional meliputi pengertian yang digunakan

Transkripsi:

Oleh : Rina Sri Wahyuni 1, Dedi Herdiansah Sujaya 2, Cecep Pardani 2 1 Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Galuh. 2 Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) Saluran pemasaran Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. 2) Marjin, biaya dan keuntungan pemasaran Kecap Cap Jago pada masing-masing saluran pemasaran di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. 3) Persentase harga yang diterima produsen (producer share) dalam pendistribusian kecap di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus, yaitu dengan memilih perusahaan yang produktivitasnya paling besar diantara perusahaan lain yang sejenis. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dengan demikian unit usaha yang terpilih untuk dijadikan sampel adalah perusahaan Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa : 1) Terdapat dua saluran pemasaran Kecap Cap Jago hingga sampai kepada konsumen akhir. Produsen Pedagang Besar Konsumen Akhir 2) Besarnya marjin, biaya dan keuntungan pemasaran pada saluran pemasaran I tidak ada karena produsen menjual produknya sesuai harga yang ditetapkan yaitu Rp.15.000,- per botol. Sedangkan pada saluran pemasaran II marjin, biaya, dan keuntungan yang diterima pedagang besar yaitu marjin sebesar Rp.1.000,- per botol. Besarnya biaya yang dikeluarkan yaitu Rp. 500,- per botol dan keuntungan pemasarannya yaitu Rp.500,- per botol. 3) Bagian harga yang diterima produsen atau Producer s share pada saluran pemasaran I yaitu 100 persen dan saluran pemasaran II adalah 96,78 %. Kata Kunci : Saluran, Pemasaran, Kecap PENDAHULUAN Sektor pertanian merupakan sektor yang penting bagi penduduk Indonesia dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Sektor pertanian mempunyai peranan penting karena sektor ini menghasilkan bahan pangan yang merupakan kebutuhan primer manusia. Kedelai merupakan komoditas pertanian yang strategis bagi Indonesia sebagai sumber protein yang murah. Kedelai mempunyai peran yang penting bagi masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari adanya kenyataan bahwa sebagian besar masyarakat tidak dapat lepas dari bahan makanan yang berbahan baku kedelai. Produk kedelai di Indonesia banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan tradisional seperti tahu, tempe, kecap, dan tauco salah satunya kecap. (Khomsan, 2007). Cahyadi (2007), kecap merupakan ekstrak dari hasil fermentasi yang dicampurkan dengan bahan-bahan lain seperti gula, garam, dan bumbu dengan tujuan untuk meningkatkan cita rasa makanan. Bumbu dapur atau penyedap makanan yang berbentuk cairan berwarna hitam yang rasanya manis atau asin. Kecap manis biasanya kental, sedangkan kecap asin biasanya lebih cair dengan komposisi garam yang lebih banyak. Kecap manis merupakan salah satu penyedap makanan yang dikenal oleh masyarakat. Sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai kecap manis sebagai penambah kelezatan makanan atau masakan. Semakin meningkatnya jumlah penduduk, maka kebutuhan akan pangan juga meningkat. Setiap tahunnya, secara nasional terjadi peningkatan konsumsi kecap mencapai 10-20 % dan pada tahun 2009 konsumsi kecap per tahun mencapai sekitar 130 juta liter. Halaman 767

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 4 Nomor 2, Januari 2018 METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus pada Agroindustri Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Menurut Nazir (2011), studi kasus merupakan suatu penelitian yang bersifat mendalam mengenai suatu karakteristik tertentu dari objek penelitian. Operasionalisasi Variabel Untuk mempermudah dan memperjelas pemahaman dalam penelitian ini, maka variabel-variabel yang diamati dan berhubungan dengan penelitian ini dioperasionalisasikan sebagai berikut: 1) Perusahaan kecap adalah agroindustri yang membuat kecap yang kemudian menjual hasil produknya. 2) Pasar adalah tempat transaksi jual beli antara produsen dan konsumen. 3) Pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh produsen untuk mempromosikan dan mendistribusikan kecap kepada konsumen. 4) Saluran pemasaran adalah seperangkat lembaga yang melaksanakan kegiatan (fungsi pemasaran) yang digunakan untuk mengalirkan produk kecap dari produsen sampai ke konsumen. 5) Satu kali proses produksi adalah kegiatan produksi selama 20 hari kerja dalam 1 bulan untuk menghasilkan 1.350 botol. 6) Marjin pemasaran adalah selisih antara harga yang diterima produsen dengan harga yang dibayarkan konsumen, dinyatakan dalam satuan rupiah per botol (Rp/botol). 7) Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses pendistribusian kecap dari produsen sampai kepada konsumen, biaya pemasaran ini mencakup: (a) Biaya pengangkutan, meliputi biaya dari kegiatan yang ditujukan untuk menggerakkan barang-barang dari tempat pembelian sampai ke tempat penjualan, dinyatakan dalam satuan rupiah per botol. (b) Biaya bongkar muat adalah biaya yang dikeluarkan untuk menaikan dan menurunkan kecap dari truk dihitung (c) Biaya retribusi adalah biaya yang dikeluarkan oleh pedagang perantara yang biasanya dikeluarkan secara resmi dihitung dalam satuan rupiah per botol. 8) Keuntungan pemasaran merupakan selisih antara marjin pemasaran dengan biaya pemasaran, dinyatakan dalam satuan rupiah per botol (Rp/botol). 9) Lembaga pemasaran adalah orang, perusahaan atau lembaga yang terlibat langsung dalam pengaliran kecap dari produsen sampai konsumen akhir, yaitu a. Pedagang besar adalah toko besar yang membeli dan menjual produk secara langsung kepada pedagang kecil dan konsumen akhir.. 10) Volume penjualan adalah volume produk yang dijual oleh produsen (agroindustri), perantara atau, dinyatakan dalam satuan botol. 11) Volume pembelian merupakan volume produk yang dibeli oleh perantara atau, dinyatakan dalam satuan botol. 12) Harga beli adalah harga yang dibayarkan oleh atau konsumen akhir guna mendapatkan kecap, dihitung 13) Harga jual adalah harga yang diterima oleh atau produsen (agroindustri) sebagai pengganti atas produk yang dipasarkannya, dihitung 14) Producer s Share adalah bagian harga yang diterima perusahaan (agroindustri) yang dinyatakan dalam satuan persen. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan Kecap Cap Jago yang dijadikan responden melalui wawancara dan kuesioner. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari literatur-literatur dan data dari instansi atau dinas terkait yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Teknik Penarikan Sampel Teknik penarikan sampel dilakukan secara sengaja (purposive sampling), yaitu dengan memilih perusahaan yang produktivitasnya paling besar diantara perusahaan lain yang sejenis. Menurut Sugiyono (2013) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dengan demikian perusahaan yang dipilih adalah perusahaan Kecap Cap Jago dimana perusahaan tersebut adalah perusahaan yang produktifitasnya terbanyak dari perusahaan yang lain yang bertempat di Desa Halaman 768

RINA SRI WAHYUNI, DEDI HERDIANSAH SUJAYA, CECEP PARDANI Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Untuk dilaksanakan menggunakan metode penelusuran berdasarkan aliran barang atau teknik penarikan bola salju (Snowball sampling method). Rancangan Analisis Data Data yang diperoleh ditabulasi, kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui saluran pemasaran atau peredaran kecap. Sedangkan untuk mengetahui marjn pemasaran, biaya pemasaran, keuntungan pemasaran dan producer s share (Agroindustry s Share) digunakan rumus menurut (firdaus, 2007) dengan formulasi sebagai berikut: 1) Marjin pemasaran : Mm = Pe-PF Mm = marjin pemasaran di tingkat Pe = Harga jual produk di tingkat Pf = Harga beli produk di tingkat agroindustri 2) Biaya dan keuntungan pemasaran : Karena dalam marjin pemasaran terdapat 2 komponen yaitu komponen biaya dan komponen keuntungan, maka : Mm = π + TC TC = Mm π TC = Total biaya ditingkat π = Keuntungan ditingkat Mm = Marjin pemasaran ditingkat π = Mm TC π = Keuntungan ditingkat lembaga pemasaran Mm = Marjin pemasaran ditingkat TC = Total biaya ditingkat lembaga pemasaran 3) Bagian harga yang diterima Producer s Share AS = x 100 % AS = Bagian harga yang diterima Produsen Share Pf = Harga ditingkat pabrik (Rp/Kg) Pr = Harga ditingkat lembaga pemasaran (Rp/Kg) Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan parigi Kabupaten Pangandaran. Adapun waktu penelitian dibagi dalam tahapan sebagai berikut: 1) Tahapan persiapan yaitu survei pendahuluan, penulisan Usulan Penelitian, dan Seminar Usulan Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2017. 2) Tahapan pengumpulan data dari lapangan, yaitu pengumpulan data primer dan data sekunder dilaksanakan pada bulan Mei 2017. 3) Tahapan pengolahan dan analisis data, penyusunan serta penulisan skripsi dilaksanakan pada bulan Juni 2017 sampai dengan selesai. HASIL DAN PEMBAHASAN Identitas Responden Responden dalam penelitian ini terdiri dari produsen kecap dan pedagang besar. Identitas responden meliputi umur, tingkat pendidikan, tanggungan keluarga dan pengalaman berusaha. Selengkapnya mengenai identitas responden dibahas sebagai berikut : Umur Umur merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam bekerja. Semakin tua usia seseorang maka kemampuannya akan semakin berkurang. Umur responden masih tergolong pada usia produktif sehingga masih layak untuk menjalankan usahanya. Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi pada proses penerimaan dan penerapan suatu teknologi oleh seseorang. Semakin tinggi pendidikan seseorang diharapkan semakin tinggi pula penerimaan dan penerapan teknologinya dibandingkan dengan yang tingkat pendidikannya lebih rendah. Tanggungan Keluarga Tanggungan keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah banyaknya jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan responden untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Pengalaman Berusahatani Pengalaman berusaha merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi usahanya. Semakin lama pengalaman Halaman 769

Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH Volume 4 Nomor 2, Januari 2018 seseorang maka akan lebih banyak pengalaman yang telah dirasakan sehingga kemampuan berusahanya pun akan lebih maksimal. Analisis Saluran Pemasaran Saluran pemasaran merupakan jembatan antara produsen dengan konsumen melalui tingkatan. Lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran kecap cap jago dari produsen sampai ke tangan konsumen adalah pedagang besar. Berdasarkan hasil penelitian di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran terdapat 2 saluran pemasaran kecap yaitu : Produsen Pedagang Besar Konsumen Akhir Analisis Marjin, Biaya dan Keuntungan a. Cara Penjualan Kecap Oleh Produsen Cara penjualan kecap oleh produsen yaitu dengan cara menjual kecap di tempat produksi terhadap konsumen akhir, harga jual terhadap konsumen akhir yang datang langsung ke produsen senilai Rp.15.000,- per botol dengan cara tunai pada saluran pemasaran I. Sedangkan pada saluran pemasaran II produsen menjual kecap kepada pedagang besar yang langsung datang ke tempat produksi dan produsen juga menjual kecap seharga Rp. 15.000,-/ botol, kemudian pedagang besar mendistribusikan kecap di wilayah Pangandaran-Ciamis seharga Rp.16.000,-/botol dengan cara diantarkan untuk konsumen akhir. b. Cara Penjualan Kecap Oleh Pedagang Besar Cara penjualan kecap oleh pedagang besar yaitu dengan cara menjual kecap diantarkan langsung kepada konsumen akhir seperti tukang bakso dan rumahan. Producer Share, atau Persentase Bagian Harga yang Diterima Perusahaan Kecap Cap Jago Producer s share adalah perbandingan harga yang diterima produsen (perusahaan) dengan harga yang dibayarkan konsumen dikalikan 100 persen. Untung ruginya para perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya nilai Producer s share, tetapi dipengaruhi oleh harga produk dan biaya yang dikeluarkannya. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa saluran pemasaran I harga jual kecap dari produsen kepada konsumen seharga Rp. 15.000,- per botol, sementara harga jual pada saluran pemasaran II harga jual kecap terhadap pedagang besar Rp. 15.000,- per botol dan harga jual pedagang besar kepada konsumen akhir Rp. 16.000,- per botol. Maka besarnya nilai Producer s share adalah sebagai berikut : FS = x 100 % FS = x100 % FS = 100% FS = x 100 % FS = x100 % FS = 96,78% Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Producer s share kedua saluran pemasaran yaitu saluran pemasaran I sebesar 100 persen, artinya bagian harga yang diterima produsen pada saluran pemasaran I adalah sebesar 100 persen dari harga yang di bayarkan oleh konsumen, dan untuk saluran pemasaran II sebesar 96,78 persen, artinya bagian harga yang diterima produsen adalah sebesar 96,78 persen dari harga yang dibayarkkan oleh konsumen. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil analisis dan pembahasan maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut : 4) Terdapat dua saluran pemasaran Kecap Cap Jago hingga sampai kepada konsumen akhir. Produsen Pedagang Besar Konsumen Akhir 5) Besarnya marjin, biaya dan keuntungan pemasaran pada saluran pemasaran I tidak ada karena produsen menjual produknya sesuai harga yang di tetapkan yaitu Rp.15.000,- per botol. Sedangkan pada saluran pemasaran II marjin, biaya, dan keuntungannya yaitu marjin sebesar Rp.1.000,- per botol. Besarnya biaya yang dikeluarkan yaitu Rp. 500,- per botol dan keuntungan pemasarannya yaitu Rp.500,- per botol. 6) Bagian harga yang diterima produsen atau Producer s share pada saluran pemasaran Halaman 770

RINA SRI WAHYUNI, DEDI HERDIANSAH SUJAYA, CECEP PARDANI I yaitu 100 persen dan saluran pemasaran II adalah 96,78 %. Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan di atas, maka dapat disarankan hal sebagai berikut : Saluran pemasaran kecap di Desa Cibenda yaitu perusahaan Kecap Cap Jago sudah berjalan dengan baik dan berjalan semestinya, untuk Agrindustri Kecap Cap Jago agar dapat memperluas pemasaran, tidak hanya di wilayah Pangandaran-Ciamis sehingga akan memicu produksi yang banyak maka tenaga kerja yang di butuhkan akan lebih banyak sehingga mengurangi tingkat pengangguran dan keuntungan dari produksi dan penjualan bagi perusahaan pun akan semakin besar. DAFTAR PUSTAKA Cahyadi, 2007. Bahan Tambah Pangan. Jakarta. Firdaus, 2007. Manajemen Agribisnis. PT Bumi Aksara. Jakarta. Khomsan, A. 2007. Tahu, Protein yang Kaya Kalsium. www.anakku.net. Diakses pada tanggal 16 Desember 2007. Nazir, 2011. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Bogor. Sugiyono, 2013. Metode penelitian. Alfabeta. Bandung Halaman 771