Mengapa kita harus menanam pohon? Mari kita cari tahu apa saja fungsi dan manfaat pohon agar hati kita tergerak untuk menanam dan memelihara pohon.

dokumen-dokumen yang mirip
SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2

terpaksa antri atau harus berjalan jauh puluhan kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih. Sebaliknya, ketika musim hujan tiba, air menjadi banyak

TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA

I. PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kota-kota seluruh dunia.

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... 1 Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Tujuan... 5

MAKALAH PEMBAHASAN EVALUASI KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH ALIRAN SUNGAI 1) WIDIATMAKA 2)

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak

AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR

INDIKASI LOKASI REHABILITASI HUTAN & LAHAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Penyerapan karbon oleh hutan dilakukan melalui proses fotosintesis. Pada proses

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DALAM ACARA PERINGATAN HARI MENANAM POHON INDONESIA (HMPI) DAN BULAN MENANAM NASIONAL (BMN) TAHUN 2017

3. Pelestarian makhluk hidup dapat memberikan keuntungan ekonomi kepada masyarakat berupa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber daya alam untuk keperluan sesuai kebutuhan hidupnya. 1 Dalam suatu

PERENCANAAN PERLINDUNGAN

KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KAWASAN LINDUNG MENJADI KAWASAN BUDIDAYA

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

PENNGHIJAUAN DI DESA SEPAKAT BERSATU KECAMATAN RIMBO ILIR KABUPATEN TEBO

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA PUNCAK ACARA PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP SE-DUNIA TINGKAT KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2014 TANGGAL : 27 JUNI 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. Hutan merupakan bagian penting dari negara Indonesia. Menurut angka

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III ISU STRATEGIS

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

DISAMPAIKAN PADA ACARA PELATIHAN BUDIDAYA KANTONG SEMAR DAN ANGGREK ALAM OLEH KEPALA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAMBI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (UU RI No. 41

mampu menurunkan kemampuan fungsi lingkungan, baik sebagai media pula terhadap makhluk hidup yang memanfaatkannya. Namun dengan

BAB IV RANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

Disusun Oleh: Faisal Rahmad H Fabian

BAB V HAS IL & PEMBAHAS AN DES AIN

BAB I PENDAHULUAN. pada pulau. Berbagai fungsi ekologi, ekonomi, dan sosial budaya dari

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2002 TENTANG HUTAN KOTA

SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA ACARA PERINGATAN HARI PENANGGULANGAN DEGRADASI LAHAN DAN KEKERINGAN TAHUN 2010

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Undang-Undang RI No. 41 tahun 1999, hutan rakyat adalah hutan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOAL KONSEP LINGKUNGAN

Iklim Perubahan iklim

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.48/Menhut-II/2013 TENTANG PEDOMAN REKLAMASI HUTAN PADA AREAL BENCANA ALAM

BAB I PENDAHULUAN. Hutan bagi masyarakat bukanlah hal yang baru, terutama bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan mahkluk hidup di bumi. Kekayaan alam bermanfaat

PROSIDING Seminar Hasil Litbang Hasil Hutan 2006 : POTENSI HUTAN RAKYAT DI INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA Oleh : Sukadaryati 1) ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Deforestasi merupakan penghilangan dan penggundulan hutan yang tidak

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1979 TENTANG BANTUAN PENGHIJAUAN DAN REBOISASI TAHUN 1979/1980 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional pada hakekatnya merupakan usaha-usaha untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lahan Gambut

DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN.5 2. MENGENAL LEBIH DEKAT MENGENAI BENCANA.8 5W 1H BENCANA.10 MENGENAL POTENSI BENCANA INDONESIA.39 KLASIFIKASI BENCANA.

Pidato singkat tentang lingkungan sekolah. Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak/Ibu Guru yang kami hormati Serta teman-temanku semua yang saya cintai

PEMANASAN GLOBAL. 1. Pengertian Pemanasan Global

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Penataan Ruang Berbasis Bencana. Oleh : Harrys Pratama Teguh Minggu, 22 Agustus :48

Segenap peserta upacara yang berbahagia;

I. PENDAHULUAN. mangrove. Sebagai salah satu ekosistem pesisir, hutan mangrove merupakan

PERANAN AGROFORESTRY UNTUK KONSERVASI TANAH DAN AIR. Oleh Firmansyah, S.Hut, M.Si Penyuluh Kehutanan Ahli Pusat Penyuluhan Kehutanan BP2SDM

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kiki Nurhikmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dalam Siswanto (2006) mendefinisikan sumberdaya lahan (land resource) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1982 TENTANG BANTUAN PENGHIJAUAN DAN REBOISASI TAHUN 1982/1983 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INOVASI PENCEGAH KEBAKARAN BAWAH TANAH LAHAN GAMBUT DENGAN SPIDER PIPELINE AS GROUND FIRE WETLAND (SPAS GROFI-W)

Kata kunci: Fungsi hutan, opini masyarakat, DAS Kelara

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

PENDAHULUAN. Latar Belakang

TAMBANG DI KAWASAN HUTAN LINDUNG

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

BAB I. PENDAHULUAN. pulau-nya dan memiliki garis pantai sepanjang km, yang merupakan

LAMPIRANSURAT UJI VALIDITAS SD MANGUNSARI 05 SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. Selain isu kerusakan hutan, yang santer terdengar akhir - akhir ini adalah

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

commit to user BAB I PENDAHULUAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB XV POPULASI PENDUDUK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN FUNGSI KAWASAN HUTAN

BARANG TAMBANG INDONESIA II. Tujuan Pembelajaran

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 8 TAHUN 1978 TENTANG PROGRAM BANTUAN PENGHIJAUAN DAN REBOISASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM BANTUAN PENGHIJAUAN DAN REBOISASI Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 1976 Tanggal 1 April 1976 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Dampak pembangunan terhadap lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jumlah penduduk yang terus meningkat membawa konsekuensi semakin

SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS TERBUKA DALAM WISUDA PERIODE I TAHUN 2012 PROGRAM DIPLOMA, SARJANA, DAN PASCASARJANA TANGGAL 10 APRIL 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. menyebabkan perubahan tata guna lahan dan penurunan kualitas lingkungan. Alih

KEPUTUSAN NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL,

Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY

PEMERINTAH DAERAH SUMATERA BARAT DALAM PENGURANGAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 7 TAHUN 2005 TENTANG PENGENDALIAN DAN REHABILITASI LAHAN KRITIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Sambutan Endah Murniningtyas Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Balikpapan, Februari 2012

LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1979 TANGGAL 4 Juni PEDOMAN PELAKSANAAN 1/5

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3

KONSEP LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. Penebangan liar, penggundulan hutan, pengerukan tambang, lahan kritis,

Transkripsi:

Mari Menanam Pohon Oleh Zuhratul Ichsan Staf Sub Bidang Pertambangan Energi Pertanian dan Kelautan, Bidang Inventarisasi Daya Dukung Daya Tampung Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Banyak orang tahu betapa pentingnya pohon bagi lingkungan dan kehidupan kita. Namun tak sedikit pula yang belum memahami arti penting dari sebuah pohon. Manfaat dan kegunaan pohon bagi kehidupan perlu dipahami, agar setiap orang tergerak dan ikut berpartisipasi dalam menanam pohon. Pohon telah menyediakan oksigen dan makanan bagi manusia. Manusia bisa menghirup oksigen dengan bebas tanpa harus membeli sebagian karena oksigen sudah tersedia di alam yang bersumber dari pohon. Oleh karena itu sudah sewajarnya bila setiap manusia juga harus mempunyai keinginan untuk menanam dan merawat pohon. Pada 2 Agustus 2017 lalu, Presiden RI Joko Widodo telah mencanangkan prangko edisi khusus untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk menanam minimal 25 pohon per warga untuk seumur hidup. Arahan presiden ini tertuang dalam Instruksi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan INS.1/MENLHK/PDASHL/ DAS.1/8/2017 yang mewajibkan kita menanam dan memelihara sekurang-kurangnya 25 pohon selama hidup.

Mengapa kita harus menanam pohon? Mari kita cari tahu apa saja fungsi dan manfaat pohon agar hati kita tergerak untuk menanam dan memelihara pohon. 1. Fungsi Pohon Melaui proses yang dinamakan fotosistesis, pohon dapat menyerap gas CO2 dan menghasilkan Oksigen atau O2 serta karbohidrat yang merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk di bumi. Oksigen penting untuk bernafas, sedangkan karbohidrat adalah sumber makanan yang memberikan energi bagi aktivitas manusia. Pepohonan yang ada di hutan juga berfungsi untuk menjadi penyokong tanah/lahan agar dapat menyimpan air dalam jumlah besar. 2. Manfaat Pohon Manfaat pohon adalah dapat mencegah terjadinya bencana alam. Bisa dibayangkan, jika pepohonan di hutan dirusak dan hutan menjadi gundul, karena penebangan liar atau kebakaran yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, maka akibat yang ditimbulkan pastilah sangat banyak, seperti: bencana tanah longsor banjir bandang Erosi Kekeringan Kehilangan flora fauna yang bermanfaat perubahan iklim

Luas (ha) Bencana-bencana akibat kehilangan pohon-pohon atau hutan, bisa kita hindari jika kita dapat memelihara pohon dan keasrian hutan di sekitar kita. Pemerintah bersama segenap lapisan masyarakat sudah seharusnya mengambil tindakan nyata untuk mencegah terjadinya bencana-bencana tersebut. Mengapa kita harus menanam pohon? Alasannya bisa kita lihat dari fakta/data yang ada. Dalam kurun waktu 1990 2016, Kalimantan telah kehilangan hutan seluas 9,620,660 ha. Itu berarti, setiap tahunnya pulau ini kehilangan tutupan hutan (pohon-pohon) seluas 538.973 kali lapangan sepakbola. Dengan demikian berarti kita telah kehilangan sebagian fungsi dan manfaat hutan. Tidaklah mengherankan jika di waktu-waktu belakangan ini kita semakin sering mendengar bencana banjir, kekeringan dan kebakaran hutan melanda Pulau Kalimantan. Untuk mencegah dan menghindari bencana-bencana yang mungkin timbul itulah kita harus berpartisipasi dalam gerakan menanam pohon. Berikut beberapa info data luasan hutan di Kalimantan Timur antara tahun 2011 s.d. 2016 yang dapat jadi perbandingan untuk kita ketahui akan kondisi hutan kita di Kalimantan. Tabel 1. Luas Tutupan Hutan di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2011-2016 Luas Tutupan Hutan di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2011-2016 10,000,000.00 9,000,000.00 8,000,000.00 7,000,000.00 6,000,000.00 5,000,000.00 4,000,000.00 3,000,000.00 2,000,000.00 1,000,000.00 0.00 8,669,090.22 8,778,687.34 7,722,309.52 7,747,896.27 7,346,201.97 7,079,330.91 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Tahun Sumber : Olahan Data Spasial Alangkah baiknya bila kita secepat mungkin menyadari dan menyikapi kondisi penurunan luas tutupan hutan ini dengan bijak. Kita semua bisa memulainya dengan meluangkan waktu dengan menanam dan merawat pohon di sekitar kita. Hal ini dapat mengurangi dampak dari penurunan luas tutupan Hutan. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menyediakan bibit pohon yang dapat diperoleh secara gratis di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung. Kantor UPT ini tersebar di setiap provinsi di seluruh wilayah di Indonesia. Kegiatan menanam ini bisa laksanakan di daerah sekitar kita saja dahulu. Aksi sederhana ini akan dapat berkontribusi terhadap lingkungan dan kota kita agar menjadi asri dan rindang. Berikut adalah tata cara menanam pohon yang bisa dipraktekan.

1. Mencari Lahan Pertama-tama kita bisa memulainya dengan memilih lahan. Lahan yang dipilih untuk penanaman sedapat mungkin adalah lahan-lahan yang dalam jangka panjang kemungkinan tidak berubah peruntukannya. Rata-rata pertumbuhan pohon memerlukan waktu di atas sepuluh tahun untuk dapat terciptanya ekosistem hutan yang akan berfungsi optimal. Pekarangan rumah atau sekolah, jalur-jalur hijau perkotaan, kebun milik atau hutan kota adalah lahan-lahan yang dapat dipilih. 2. Bibit yang tepat Langkah berikutnya yaitu memilih jenis bibit yang ditanam di sesuaikan dengan kondisi lahan. Pilihlah jenis pohon yang daunnya rindang agar lingkungan di masa akan datang menjadi teduh, seperti pohon beringin, flamboyant, kersen, bambu dan, lainlain. bibit pohon beringin bibit pohon kersen bibit pohon bambu 3. Membuat Lubang Tanam Bagi bibit yang sudah dipilih, sebaiknya disediakan lubang tanam yang dibuat sehari sebelum penanaman. Hal ini dilakukan agar suhu udara di dalam dan di atas permukaan tanah tempat penanaman stabil dengan tujuan mengurangi stress pada tanaman.

4. Waktu Menanam Pelaksanaan menanam tanaman yang baik ada di waktuwaktu tertentu, yaitu mulai pada pagi hari dan sore hari. Karena pada jam-jam tersebut suhu permukaan tanah tidak terlalu tinggi. Jika tidak memungkinkan menanam di waktu tersebut maka dalam proses penanaman perlu dibuatkan naungan untuk menghindari terik matahari yang menerpa bibit dan dapat membakar hijau daun tanaman. 5. Menanam Bibit Pohon Kita dapat melepas bibit tanaman dari kantung media tumbuhan (polybag) secara perlahan dan sangat hati-hati agar media tumbuhannya tidak rusak. Setelah bibit ditanam janganlah lupa memberi patok penanda atau dipagari agar tidak terinjak dan rusak. Dan yang terakhir, bersamasama kita merawat serta memelihara tanaman dengan baik dari gangguan lain seperti gulma, semak, dan lain-lain. Dari penjelasan proses menanam diatas, tentunya sudah dapat kita ketahui bagaimana cara menanam dengan baik dan benar. Kitapun dapat mengajak dan mengajarkan dengan memberi contoh-contoh tata cara menanam pada anak-anak kita sedini mungkin untuk gemar menanam dan mempunyai rasa kecintaan pada alam yang hijau.

Semoga tulisan tentang Mari Menanam ini dapat menambah pengetahuan untuk kita semua tentang manfaat pohon dan cara menanam pohon. Akhirnya mari kita ciptakan dan wujudkan lingkungan dan hutan yang asri dan kita menjadi generasi yang gemar menanam untuk kelestarian alam dan hutan. Semoga bermanfaat dan selamat menanam. Daftar Pustaka Buku Pengendalian Daerah Aliran Sungai Dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ditjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung