Mari Menanam Pohon Oleh Zuhratul Ichsan Staf Sub Bidang Pertambangan Energi Pertanian dan Kelautan, Bidang Inventarisasi Daya Dukung Daya Tampung Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Banyak orang tahu betapa pentingnya pohon bagi lingkungan dan kehidupan kita. Namun tak sedikit pula yang belum memahami arti penting dari sebuah pohon. Manfaat dan kegunaan pohon bagi kehidupan perlu dipahami, agar setiap orang tergerak dan ikut berpartisipasi dalam menanam pohon. Pohon telah menyediakan oksigen dan makanan bagi manusia. Manusia bisa menghirup oksigen dengan bebas tanpa harus membeli sebagian karena oksigen sudah tersedia di alam yang bersumber dari pohon. Oleh karena itu sudah sewajarnya bila setiap manusia juga harus mempunyai keinginan untuk menanam dan merawat pohon. Pada 2 Agustus 2017 lalu, Presiden RI Joko Widodo telah mencanangkan prangko edisi khusus untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk menanam minimal 25 pohon per warga untuk seumur hidup. Arahan presiden ini tertuang dalam Instruksi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan INS.1/MENLHK/PDASHL/ DAS.1/8/2017 yang mewajibkan kita menanam dan memelihara sekurang-kurangnya 25 pohon selama hidup.
Mengapa kita harus menanam pohon? Mari kita cari tahu apa saja fungsi dan manfaat pohon agar hati kita tergerak untuk menanam dan memelihara pohon. 1. Fungsi Pohon Melaui proses yang dinamakan fotosistesis, pohon dapat menyerap gas CO2 dan menghasilkan Oksigen atau O2 serta karbohidrat yang merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk di bumi. Oksigen penting untuk bernafas, sedangkan karbohidrat adalah sumber makanan yang memberikan energi bagi aktivitas manusia. Pepohonan yang ada di hutan juga berfungsi untuk menjadi penyokong tanah/lahan agar dapat menyimpan air dalam jumlah besar. 2. Manfaat Pohon Manfaat pohon adalah dapat mencegah terjadinya bencana alam. Bisa dibayangkan, jika pepohonan di hutan dirusak dan hutan menjadi gundul, karena penebangan liar atau kebakaran yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, maka akibat yang ditimbulkan pastilah sangat banyak, seperti: bencana tanah longsor banjir bandang Erosi Kekeringan Kehilangan flora fauna yang bermanfaat perubahan iklim
Luas (ha) Bencana-bencana akibat kehilangan pohon-pohon atau hutan, bisa kita hindari jika kita dapat memelihara pohon dan keasrian hutan di sekitar kita. Pemerintah bersama segenap lapisan masyarakat sudah seharusnya mengambil tindakan nyata untuk mencegah terjadinya bencana-bencana tersebut. Mengapa kita harus menanam pohon? Alasannya bisa kita lihat dari fakta/data yang ada. Dalam kurun waktu 1990 2016, Kalimantan telah kehilangan hutan seluas 9,620,660 ha. Itu berarti, setiap tahunnya pulau ini kehilangan tutupan hutan (pohon-pohon) seluas 538.973 kali lapangan sepakbola. Dengan demikian berarti kita telah kehilangan sebagian fungsi dan manfaat hutan. Tidaklah mengherankan jika di waktu-waktu belakangan ini kita semakin sering mendengar bencana banjir, kekeringan dan kebakaran hutan melanda Pulau Kalimantan. Untuk mencegah dan menghindari bencana-bencana yang mungkin timbul itulah kita harus berpartisipasi dalam gerakan menanam pohon. Berikut beberapa info data luasan hutan di Kalimantan Timur antara tahun 2011 s.d. 2016 yang dapat jadi perbandingan untuk kita ketahui akan kondisi hutan kita di Kalimantan. Tabel 1. Luas Tutupan Hutan di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2011-2016 Luas Tutupan Hutan di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2011-2016 10,000,000.00 9,000,000.00 8,000,000.00 7,000,000.00 6,000,000.00 5,000,000.00 4,000,000.00 3,000,000.00 2,000,000.00 1,000,000.00 0.00 8,669,090.22 8,778,687.34 7,722,309.52 7,747,896.27 7,346,201.97 7,079,330.91 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Tahun Sumber : Olahan Data Spasial Alangkah baiknya bila kita secepat mungkin menyadari dan menyikapi kondisi penurunan luas tutupan hutan ini dengan bijak. Kita semua bisa memulainya dengan meluangkan waktu dengan menanam dan merawat pohon di sekitar kita. Hal ini dapat mengurangi dampak dari penurunan luas tutupan Hutan. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menyediakan bibit pohon yang dapat diperoleh secara gratis di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung. Kantor UPT ini tersebar di setiap provinsi di seluruh wilayah di Indonesia. Kegiatan menanam ini bisa laksanakan di daerah sekitar kita saja dahulu. Aksi sederhana ini akan dapat berkontribusi terhadap lingkungan dan kota kita agar menjadi asri dan rindang. Berikut adalah tata cara menanam pohon yang bisa dipraktekan.
1. Mencari Lahan Pertama-tama kita bisa memulainya dengan memilih lahan. Lahan yang dipilih untuk penanaman sedapat mungkin adalah lahan-lahan yang dalam jangka panjang kemungkinan tidak berubah peruntukannya. Rata-rata pertumbuhan pohon memerlukan waktu di atas sepuluh tahun untuk dapat terciptanya ekosistem hutan yang akan berfungsi optimal. Pekarangan rumah atau sekolah, jalur-jalur hijau perkotaan, kebun milik atau hutan kota adalah lahan-lahan yang dapat dipilih. 2. Bibit yang tepat Langkah berikutnya yaitu memilih jenis bibit yang ditanam di sesuaikan dengan kondisi lahan. Pilihlah jenis pohon yang daunnya rindang agar lingkungan di masa akan datang menjadi teduh, seperti pohon beringin, flamboyant, kersen, bambu dan, lainlain. bibit pohon beringin bibit pohon kersen bibit pohon bambu 3. Membuat Lubang Tanam Bagi bibit yang sudah dipilih, sebaiknya disediakan lubang tanam yang dibuat sehari sebelum penanaman. Hal ini dilakukan agar suhu udara di dalam dan di atas permukaan tanah tempat penanaman stabil dengan tujuan mengurangi stress pada tanaman.
4. Waktu Menanam Pelaksanaan menanam tanaman yang baik ada di waktuwaktu tertentu, yaitu mulai pada pagi hari dan sore hari. Karena pada jam-jam tersebut suhu permukaan tanah tidak terlalu tinggi. Jika tidak memungkinkan menanam di waktu tersebut maka dalam proses penanaman perlu dibuatkan naungan untuk menghindari terik matahari yang menerpa bibit dan dapat membakar hijau daun tanaman. 5. Menanam Bibit Pohon Kita dapat melepas bibit tanaman dari kantung media tumbuhan (polybag) secara perlahan dan sangat hati-hati agar media tumbuhannya tidak rusak. Setelah bibit ditanam janganlah lupa memberi patok penanda atau dipagari agar tidak terinjak dan rusak. Dan yang terakhir, bersamasama kita merawat serta memelihara tanaman dengan baik dari gangguan lain seperti gulma, semak, dan lain-lain. Dari penjelasan proses menanam diatas, tentunya sudah dapat kita ketahui bagaimana cara menanam dengan baik dan benar. Kitapun dapat mengajak dan mengajarkan dengan memberi contoh-contoh tata cara menanam pada anak-anak kita sedini mungkin untuk gemar menanam dan mempunyai rasa kecintaan pada alam yang hijau.
Semoga tulisan tentang Mari Menanam ini dapat menambah pengetahuan untuk kita semua tentang manfaat pohon dan cara menanam pohon. Akhirnya mari kita ciptakan dan wujudkan lingkungan dan hutan yang asri dan kita menjadi generasi yang gemar menanam untuk kelestarian alam dan hutan. Semoga bermanfaat dan selamat menanam. Daftar Pustaka Buku Pengendalian Daerah Aliran Sungai Dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ditjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung