Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Imunisasi Tetanus Toksoid di Desa Sungai Rengas

dokumen-dokumen yang mirip
Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU-IBU HAMIL TENTANG IMUNISASI TETANUS TOXOID (TT) DAN TINDAKAN PENGAMBILAN IMUNISASI TT DI POLIKLINIK IBU HAMIL RSUP

BAB 1 PENDAHULUAN. kecacatan dan kematian dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang


BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan melaksanakan upaya dalam peningkatan kesehatan ibu dengan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita dalam usia reproduksi yaitu usia tahun baik yang berstatus kawin, janda maupun

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan KEelengkapan Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) Di Puskesmas Lokbaintan Tahun 2013

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN IBU HAMIL TIDAK MELAKUKAN IMUNISASI TT DI BPM SITI SUNDARI, S.ST DESA JUGLANGAN KECAMATAN KAPONGAN SITUBONDO

JURNAL KEBIJAKAN KESEHATAN INDONESIA EVALUASI PROGRAM SKRINING STATUS TETANUS TOXOID WANITA USIA SUBUR DI JEMBER TAHUN 2010

PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit campak merupakan salah satu penyebab kematian pada anak-anak di

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PUS TERHADAP PROGRAM SADARI PADA PENYAKIT KANKER PAYUDARA DI KELURAHAN JATIHANDAP KOTA BANDUNG

Daniel 1, Murniati Manik 2. Pengetahuan Wanita tentang ASI Eksklusif

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta Abstrak. Abstract

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS TENTANG INFEKSI MENULAR SEKSUAL

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945

PENGARUH REAKSI IMUNISASI DPT/HB TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU IBU DALAM PELAKSANAAN IMUNISASI DPT/HB DI KOTA SEMARANG

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB 1 : PENDAHULUAN. diatur secara universal melalui berbagai kesepakatan yang difasilitasi oleh World Health

Jurnal Kesehatan Priangan, Volume 1 No. 3 (Januari 2014):

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU-IBU TERHADAP PENCEGAHAN KANKER SERVIKS DI KELURAHAN TEGAL GUNDIL BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk menurunkan angka kematian anak. Salah satu indikator angka

PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA PASIEN ANAK DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN DARI JANUARI HINGGA DESEMBER 2009 KARYA TULIS ILMIAH.

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid di Puskesmas Rurukan Kecamatan Tomohon Timur Kota Tomohon

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PARTISIPASI DALAM MELAKUKAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI PUSKESMAS GONDANG KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG IMUNISASI TETANUS TOKSOID (TT) TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMILTENTANG IMUNISASI TT

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN IMUNISASI TETANUS DIFTERI PADA IBU HAMIL

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013

59 KEPUASAN DALAM PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN USIA PADA IBU HAMIL

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

PERAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA ANAK SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Abstrak

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

GAMBARAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA MASYARAKAT DI DUSUN NGEBEL, KASIHAN BANTUL

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

PERILAKU MINUM OBAT ANTI FILARIASIS DI KELURAHAN RAWA MAMBOK Anti-filariasis Medicine Drinking Behavior in Rawa Mambok Village

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA SEKAA TERUNA TERUNI DI DESA BENGKALA TAHUN 2015 LUH ANIEK PRAWISANTI

BAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B-0 DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-0 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG ALAI TAHUN 2015

GAMBARAN KONSELING IMUNISASI TT IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA OLEH BIDAN DI PUSKESMAS SEWON II BANTUL YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

DETERMINAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN IBU NIFAS DALAM MELAKUKAN PERAWATAN TALI PUSAT BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWALO TAHUN 2015

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada bayi dan balita. United Nations Children's Fund (UNICEF) dan

Kata Kunci: Pengetahuan, Sumber Informasi, Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG PELAKSANAAN 10T PADA ASUHAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

BAB I PENDAHULUAN. target Millenium Depelopment Goals (MDGs) Dimana angka kematian bayi

Kata Kunci: Hamil, Anemia

BAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. American

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. tubuh manusia tersebut menjadi melemah. Pertahanan tubuh yang menurun

BAB I PENDAHULUAN. jumlah angka kematian bayi (AKB) di Indonesia sebanyak 25 kematian

Faktor Penyebab Pernikahan Dini di Kelurahan Sampara Kabupaten Konawe

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang sehat dan berkualitas. Upaya dari United Nation untuk

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB 1 : PENDAHULUAN. Upaya mewujudkan kesehatan tersebut difokuskan pada usaha promotif dan

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

BAB 1 PENDAHULUAN. Program imunisasi merupakan sub sistem dari sistem pelayanan kesehatan

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dan masih sering timbul sebagai KLB yang menyebabkan kematian

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA USIA 0-2 TAHUN DI RUANG PERAWATAN BAJI MINASA RSUD. LABUANG BAJI MAKASSAR VIDIANTI RUKMANA

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HEPATITIS B DAN IMUNISASI HEPATITIS B SERTA JADWAL PEMBERIAN VAKSINASINYA PADA BAYI DI PUSKESMAS PADANG BULAN, MEDAN

DESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOR OF THE PEOPLE AT NANJUNG VILLAGE RW 1 MARGAASIH DISTRICT BANDUNG REGENCY WEST JAVA ABOUT FILARIASIS

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MENGENAI HIV / AIDS

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR

mengenai seksualitas membuat para remaja mencari tahu sendiri dari teman atau

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

HUBUNGAN PAPARAN MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA IBU-IBU DI KELURAHAN SAMBIROTO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. dinilai memberikan hasil yang lebih baik. Keputusan Menteri Kesehatan. eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan (Riksani, 2012).

PENDIDIKAN KESEHATAN SADARI PADA WUS DI MASYARAKAT PONDOK PESANTREN AL HIDAYAH KECAMATAN KENDAL KABUPATEN NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. masih tingginya Angka Kematian Bayi dan Anak yang merupakan indikator

BAB I PENDAHULUAN.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

Transkripsi:

Gambaran Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang Imunisasi Tetanus Toksoid di Desa Sungai Rengas 1007 Hardianto 1, Abror Irsan 2, Muhammad In am Ilmiawan 3 1 Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN 2 Departemen Kedokteran Komunitas, Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN 3 Departemen Biologi dan Patobiologi, Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN Abstrak Latar belakang. Imunisasi Tetanus toksoid (TT) adalah pemberian imunisasi tetanus pada wanita usia subur (WUS) atau sedang mengandung yang merupakan pencegahan terhadap tetanus neonatorum yang paling mudah dan efektif. Dengan pemberian imunisasi tetanus lengkap, maka perlindungan terhadap infeksi tetanus bisa mencapai lebih dari 90%. Dikatakan lengkap apabila WUS sudah mendapatkan imunisasi tetanus sebanyak 5 kali yang akan memberikan perlindungan terhadap tetanus selama 25 tahun. Metode. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Data diambil dari 97 responden Pemilihan sampel dilakukan melalui metode pengambilan sampel berdasarkan peluang (probability sampling), yaitu dengan cara stratified random sampling. Hasil. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik tentang imunisasi TT. Kesimpulan. Sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik tentang imunisasi TT. Kata kunci: Imunisasi TT, tetanus neonatorum, wanita usia subur Background. Tetanus toxoid Immunization is tetanus immunization for women of childbearing age or for pregnant women that Is a precaution against tetanus neonatorum that can be most easily and effective. By the provision of complete tetanus immunization So protection against infection tetanus Can reach more than 90%. It will be said complete when women of childbearing age are already getting tetanus immunization as many as 5 times that will provide Protection against tetanus for 25 years. Method. This research is a descriptive research with the cross sectional design. Based on opportunities ( probability sampling ), a stratified random sampling Data were taken from 97 respondent. The Sample selection is done through a method of sampling Based on opportunities ( probability sampling ) with a stratified random sampling Result. Based on the results of the research which has been done, most of the respondent have a good knowledge about tetanus toxoid. Conclusion. Most of the respondent Have a good knowledge about tetanus toxoid. Keywords: tetanus toxoid immunization, neonatorum tetanus, childbearing age womans

1008 LATAR BELAKANG Imunisasi Tetanus toksoid (TT) adalah pemberian imunisasi tetanus pada wanita usia subur (WUS) atau sedang mengandung yang merupakan pencegahan terhadap tetanus neonatorum yang paling mudah dan efektif. Dengan pemberian imunisasi tetanus lengkap, maka perlindungan terhadap infeksi tetanus bisa mencapai lebih dari 90%. Dikatakan lengkap apabila WUS sudah mendapatkan imunisasi tetanus sebanyak 5 kali yang akan memberikan perlindungan terhadap tetanus selama 25 tahun. 1,2 Menurut DepKes RI, WUS adalah wanita yang masih reproduktif yaitu wanita yang berumur 15 49 tahun baik yang berstatus menikah, belum menikah, dan janda. 3 Pada tahun 2014, The United Nations Children's Fund (UNICEF), World Health Organization (WHO), dan United Nation Population Fund (UNFPA) menyatakan tersisa 24 negara yang belum berhasil mengeliminasi tetanus neonatorum, salah satunya adalah Indonesia. WHO memperkirakan bahwa pada tahun 2013, 49.000 neonatus meninggal akibat Tetanus Neonatorum. Pada tahun 1999 Program Eliminasi Tetanus Neonatal dan Maternal diluncurkan WHO dengan target eliminasi pada tahun 2005 yang kemudian diubah menjadi tahun 2015 karena masih ditemukan kasus tetanus neonatorum. Pada tahun 2013 di Indonesia, dilaporkan terdapat 78 kasus tetanus neonatorum dengan jumlah kasus meninggal 42 kasus dengan angka kematian (Case Fatality Rate (CFR)) 53,8%. Pada tahun 2014 dilaporkan terdapat 84 kasus dengan jumlah meninggal 54 kasus dengan angka kematian (Case Fatality Rate) 64,3% meningkat dibandingkan tahun 2013. 4,5 Pada tahun 2000 Pemerintah Indonesia, telah setuju untuk mengikuti kesepakatan internasional untuk menurunkan insiden kematian bayi akibat tetanus neonatorum melalui Program Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN)

1009 yaitu dengan memberikan imunisasi TT pada WUS dan ibu hamil di daerah berisiko tinggi dengan kejadian tetanus neonatorum. Melalui Program Eliminasi Tetanus Neonatorum ditargetkan dapat menurunkan insiden tetanus neonatorum hingga kurang dari 1 per 1000 kelahiran hidup per tahun pada tahun 2005. Namun sampai sekarang tujuan Program Eliminasi imunisasi tersebut masih jauh dari harapan. 7 Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya cakupan imunisasi TT adalah kurangnya kegiatan promosi kesehatan di Puskesmas serta rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap imunisasi TT walaupun imunisasi tersebut dapat diperoleh secara gratis di tempat pelayanan Tetanus Neonatorum belum tercapai kesehatan pemerintah. 8 Penelitian yang karena masih ditemukan kasus tetanus neonatorum di Indonesia. 6 Kasus tetanus neonatorum di Kabupaten Kubu Raya terus meningkat pada tahun 2012 terdapat 4 kasus, 2013 terdapat 9 kasus dan pada tahun 2014 terdapat 10 kasus. Kejadian tertinggi berada di Kecamatan Sungai Kakap yaitu 2 kasus pada tahun 2012, 3 kasus pada tahun 2013 dan 4 kasus pada tahun 2014. Cakupan Imunisasi di Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2014 dari 183.957 WUS yang mendapat TT1 sekitar 4459 orang dan 4276 orang untuk TT2. Cakupan dilakukan oleh Sukmawati Kasum di Kelurahan Bontoa pada tahun 2012 mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan ibu hamil melakukan imunisasi tetanus toksoid didapatkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan ibu melakukan imunisasi tetanus toksoid. Penelitian oleh Eskalila Suryati pada tahun 2015 tentang hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan pemberian imunisasi tetanus toksoid juga menyatakan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan pemberian imunisai tetanus toksoid. 9,10

1010 Berdasarkan data diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner. berjudul gambaran tingkat pengetahuan wanita usia subur (WUS) tentang imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di Desa Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. HASIL Gambaran Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Desa Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Desa METODE Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di Desa Sungai Rengas Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Populasi target dalam penelitian ini adalah wanita usia subur (WUS) yang bertempat tinggal diwilayah Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode pengambilan sampel berdasarkan peluang (probability sampling), yaitu dengan cara stratified random sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan data primer Sungai Rengas Terbagi menjadi 7 dusun yaitu Dusun Pelipis dengan jumlah penduduk sebanyak 1.316 orang dengan 667 orang laki-laki dan 649 orang perempuan, Dusun Beringin dengan jumlah penduduk sebanyak 1.690 orang dengan 897 orang laki-laki dan 793 orang perempuan, Dusun Cendana dengan jumlah penduduk sebanyak 1.965 dengan 880 orang laki-laki dan 848 orang perempuan, Dusun Jeruk dengan jumlah penduduk sebanyak 4.161 dengan 2.069 laki-laki dan 2.092 orang perempuan, Dusun Kapuas dengan jumlah penduduk 5.979 dengan 3.070 orang laki-laki dan 2.909 perempuan, dan Dusun Nipah dengan jumlah penduduk sebanyak 1.720

1011 orang dengan 788 orang laki-laki dan 932 informasi dari media sebagian besar orang perempuan. responden mendapat informasi tentang Distribusi Responden berdasarkan Karakteristik Karakteristik Responden pada penelitian ini terdiri dari usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, sumber informasi mengenai imunisasi TT dan status imunisasi TT pada wanita usia imunisasi TT dari buku. Berdasarkan Status imunisasi sebagian besar responden telah mendapatkan imunisasi TT. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik tentang imunisasi TT. subur ( WUS). Berdasarkan hasil penelitian dari 97 orang responden didapatkan, responden yang paling banyak berdasarkan rentang usia adalah rentang usia dewasa awal (26-35 tahun). Berdasarkan karakteristik Tingkat Pendidikan didapatkan responden paling banyak berpendidikan Tinggi. Berdasarkan Pekerjaan Responden sebagian besar responden tidak bekerja (ibu rumah tangga, Pelajar). Berdasarkan karakteristik status pernikahan sebagian besar responden sudah menikah. Berdasarkan sumber informasi sebagian besar responden mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan. Sedangkan sumber PEMBAHASAN Menurut Depkes, Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) adalah pemberian imunisasi tetanus pada wanita usia subur (WUS) atau sedang mengandung. Tindakan ini merupakan upaya pencegahan terhadap tetanus neonatorum yang paling mudah dan efektif. 1 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di desa Sungai Rengas didapatkan hasil sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai imunisasi TT. hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur (2010) tentang pengetahuan ibu

1012 mengenai imunisasi Tetanus Toksoid di RSUP. Haji Adam Malik dalam penelitian ini, dijumpai mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi mengenai imunisasi TT. Penelitian ini juga sesuai dengan hasil penilitian oleh Sudjadi, (2007) dimana sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik mengenai imunisasi TT. 22,23 Menurut Notoatmodjo (2007), Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang Hasil ini sesuai dengan penelitian Nugroho (2012) yang menyatakan usia ibu tidak memiliki pengaruh terhadap status imunisasi. Dalam penelitian ini sebagian besar responden berstatus sudah menikah dan sudah pernah mendapatkan imunisasi TT baik sebelum mau menikah atau pun ketika hamil. Dari hasil uji statistik disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara status pernikahan dengan status imunisasi TT responden (p=0,000). terjadi setelah seseorang melakukan Hal ini dikarenakan adanya peraturan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba, sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. 22 Dalam penelitian ini sebagian besar responden berada pada usia dewasa awal. Dari hasil uji statistik antara usia dengan status imunisasi di simpulkan tidak terdapat hubungan antara usia dengan status imunisasi responden (p=0,250). pemerintah yang mewajibkan pasangan calon pengantin untuk mendapatkan imunisasi TT sebelum menikah. 25 Sehingga sebagian besar responden sudah memiliki pengalaman tentang imunisasi TT yang akan membuat pengetahuan responden tentang imunisasi TT semakin baik. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, responden yang pernah mendapatkan imunisasi TT didapatkan sebagian besar memiliki pengetahuan yang baik mengenai imunisasi TT. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian oleh Yunica

1013 (2014) dimana sebagian besar responden memiliki pengetahuan baik tentang imunisasi TT (p0,001). dari hasil ini didapatkan semakin tinggi pendidikan imunisasi TT. 27 Menurut Notoatmodjo semakin baik status imunisasi TT yang (2007), pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: pengalaman, pendidikan, dan sumber informasi. 22 Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman diri sendiri maupun orang lain. Misalnya dalam penelitian ini adalah tindakan untuk memperoleh imunisasi TT hal ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang tentang imunisasi TT. Di Indonesia, Pemerintah membuat program untuk memberikan imunisasi TT kepada calon pengantin dan ibu hamil dalam upaya mencegah terjadinya penyakit tetanus. Sehingga setiap calon pengantin harus mendapatkan imunisasi TT sebelum menikah. 25,26 Didalam penelitian ini didapatkan responden dengan pengetahuan paling baik yaitu responden dengan tingkat pendidikan Tinggi. Dari hasil uji statistik disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan status akan berpengaruh terhadap pengetahuan responden tentang imunisasi TT. Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan seseorang. Secara umum orang yang memiliki tingkat pendidikan tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dari pada yang memiliki pendidikan rendah. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. 22 Dalam penelitian ini sebagian besar responden pernah membaca tentang imunisasi TT di buku terutama buku-buku kesehatan. Sebagian responden juga

1014 pernah mendengar di radio maupun menonton di televisi tentang imunisasi TT. Selain itu sebagian besar responden pernah mendapat informasi dari tenaga kesehatan tentang imunisasi TT. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan baik tentang imunisasi TT. Dalam penelitian ini sebagian besar responden pernah mendapatkan informasi baik dari tenaga kesehatan mau pun media massa sehingga hal tersebut akan meningkatkan pengetahuan responden tentang imunisasi TT. Dari hasil uji Sumber informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan misalnya televisi, radio, koran, buku, majalah dan internet.. Notoadmojo (2003) juga mengatakan kemudahan untuk memperoleh informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru. Tidak adanya hubungan antara sumber informasi dengan status imunisasi TT mungkin berhubungan dengan program pemerintah Indonesia yang mewajibkan setiap calon pengantin untuk mendapatkan imunisasi TT sebelum menikah. statistik disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara sumber informasi dengan status imunisasi TT (p=0,608). Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian oleh sidik (2015) dimana sumber informasi memiliki pengaruh terhadap pengetahuan terhadap kesehatan. 28 Hasil ini juga tidak sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo bahwa KESIMPULAN 1. Sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang imunisasi TT. 2. Sebagian besar responden sudah pernah mendapatkan imunisasi TT baik sebelum menikah atau ketika hamil. keterpaparan seseorang terhadap informasi mempengaruhi tingkat pengetahuannya.

1015 DAFTAR PUSTAKA 1. Health Technonlogy Assessment Indonesia Depkes RI. Penatalaksanaan Tetanus Pada Anak. 2008. Depkes RI. Jakarta 2. Wibowo tanjung, Anggraeni alifah. Tetanus Neonatorum. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Vol 1. September 2012. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta 3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Profil Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2013. KemenKesRI. Jakarta 4. World Health Organization (WHO). 2014. Maternal and Neonatal Tetanus (MNT) Elimination. http://www.who.int/ immunization /diseases/ MNTE_initiative/ en/ 5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Profil Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2014. KemenKesRI. Jakarta 6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Profil Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2012. KemenKesRI. Jakarta 7. Dinas Kesehatan Kalimantan Barat. 2014. Profil Kesehatan Kalimantan Barat Tahun 2013. Dinkes. Pontianak 8. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan (Ditjen PP & PL) Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009.Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta 9. Kasum, Sukmawati. 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Ibu Hamil Melakukan Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) di Puskesmas Mandai Kelurahan Bontoa Kecamatan Mandai Kabupaten Maros. STIKES Nani Hasanuddin Makassar. 10. Suryati, Eskalila. 2015. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dengan Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid di Wilayah Kerja Puskesmas Maga Kecamatan Lembah Sorik Marapi Kabupaten Mandaialing Natal 2015. Universitas Sumatera Utara. 11. Notoatmodjo, S. 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. EGC. Jakarta 12. Nik Kasyfun Nur b. 2010. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Imunisasi Tetanus Toxoid (Tt). Universitas Sumatera Utara. 13. Sudjadi, Anton. 2007. Gambaran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Ibu Hamil Mengenai Imunisasi Ttdiwilayah Kerja Puskesmas Cicalengka Kabupaten Bandung. Universitas Kristen Maranatha. Jawa Barat. 14. Dirjen Bimas Islam, Dep Urusan Haji, Dirjen PPM dan PLP no 02 th 1989 tentang imunisasi TT kepada Calon Pengantin. 15. Permenkes no 97 th 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan Kehamilan. 16. Yunica, J Angel. 2014. Hubungan Antara Pengetahuan dan Umur dengan Kelengkapan Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada Ibu Hamil di Desa Sungai Dua Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin Tahun 2014. STIKES Pembina Palembang 17. Sidik, A Tiara.2015. Hubungan Media Informasi dengan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Santri di Pondok Pesantren Darut Taqwa Bulusan Semarang. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.