3.2. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Rendemen APG dihitung berdasarkan berat APG yang diperoleh setelah dimurnikan dengan berat total bahan baku awal yang digunakan.

Lampiran 2 Prosedur sintesis surfaktan APG

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 7 Desain peralatan penelitian

III. METODOLOGI. Gambar 5. Reaktor eterifikasi gliserol

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Teknologi Hasil

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. products), kosmetik maupun untuk pemucatan kain/tekstil (Hill & Rhode 1999). 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI F. ALAT DAN BAHAN

Kampus IPB Baranangsiang-Bogor 2 Departemen Teknik Perminyakan, Institut Teknologi Bandung

SINTESIS ALKIL POLIGLIKOSIDA (APG) BERBASIS DODEKANOL DAN HEKSADEKANOL DENGAN REAKTAN GLUKOSA CAIR 75% FINA UZWATANIA

OPTIMASI PROSES PRODUKSI SURFAKTAN NONIONIK ALKIL POLIGLIKOSIDA (APG) DENGAN METODE PERMUKAAN RESPONS

III. METODOLOGI PENELITIAN

PRODUKSI SURFAKTAN ALKIL POLIGLIKOSIDA (APG) DAN APLIKASINYA PADA SABUN CUCI TANGAN CAIR

SINTESIS ALKIL POLIGLIKOSIDA (APG) BERBASIS ALKOHOL LEMAK DAN PATI SAGU UNTUK FORMULASI HERBISIDA

PENINGKATAN KECERAHAN PADA PROSES SINTESIS SURFAKTAN NONIONIK ALKIL POLIGLIKOSIDA (APG) BERBASIS TAPIOKA DAN DODEKANOL

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

Lampiran 1. Determinasi Tanaman Jarak Pagar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

SINTESIS SURFAKTAN ALKIL POLIGLIKOSIDA (APG) BERBASIS DODEKANOL DAN HEKSADEKANOL DENGAN REAKTAN GLUKOSA CAIR 75%

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Surfaktan Bahan baku surfaktan

SINTESIS SURFAKTAN ALKIL POLIGLIKOSIDA DARI FATTY ALCOHOL (C 16 ) SAWIT DAN GLUKOSA CAIR 85% DENGAN PERLAKUAN PERBEDAAN NISBAH MOL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3 Metodologi penelitian

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 S u r f a k t a n

PRODUKSI SURFAKTAN ALKIL POLIGLIKOSIDA (APG) DAN APLIKASINYA PADA SABUN CUCI TANGAN CAIR

Bab III Metodologi Penelitian

III. METODE PENELITIAN

II. METODOLOGI C. BAHAN DAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dimulai sejak Februari sampai dengan Juli 2010.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

3 Percobaan. Peralatan yang digunakan untuk sintesis, karakterisasi, dan uji aktivitas katalis beserta spesifikasinya ditampilkan pada Tabel 3.1.

4 Hasil dan pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

3. Metodologi Penelitian

LAPORAN AKHIR. PENGARUH SUHU DAN KATALIS CaO PADA SINTESIS METIL ESTER SULFONAT (MES) BERBASIS CRUDE PALM OIL (CPO) DENGAN AGEN H2SO4

A. Sifat Fisik Kimia Produk

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu untuk sintesis di antaranya

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

3 Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian

3 Metodologi Penelitian

PEMURNIAN SURFAKTAN NONIONIK ALKIL POLIGLIKOSIDA (APG) BERBASIS TAPIOKA DAN DODEKANOL FEBRUADI BASTIAN

Bab III Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Metil ester sulfonat (MES) merupakan surfaktan anionik yang dibuat melalui

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

BAB III METODE PENELITIAN. Proses polimerisasi stirena dilakukan dengan sistem seeding. Bejana

III. METODOLOGI A. Bahan dan Alat 1. Alat 2. Bahan

Percobaan pendahuluan dilakukan pada bulan Januari - Maret 2012 dan. pecobaan utama dilakukan pada bulan April Mei 2012 dengan tempat percobaan

II. DESKRIPSI PROSES. MEK mulai dikembangkan pada tahun 1980-an sebagai pelarut cat. Dalam pembuatan

METODE. = hasil pengamatan pada ulangan ke-j dari perlakuan penambahan madu taraf ke-i µ = nilai rataan umum

Gambar 2.1 Reaksi Saponifikasi tripalmitin

BAB III. eksperimental komputasi. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH SUHU PADA PROSES ESTERIFIKASI SORBITOL DENGAN ASAM OLEAT MENGGUNAKAN KATALIS ASAM p-toluene sulfonate

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

METODOLOGI PENELITIAN

A. DESKRIPSI KEGIATAN MAGANG

BAHAN DAN METODE Alat dan Bahan Metode Penelitian Pembuatan zeolit dari abu terbang batu bara (Musyoka et a l 2009).

METODOLOGI PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah

I. PENDAHULUAN. Metil ester sulfonat (MES) merupakan golongan surfaktan anionik yang dibuat

SINTESIS SURFAKTAN ALKIL POLIGLIKOSIDA DARI GLUKOSA DAN DODEKANOL DENGAN KATALIS ASAM

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan untuk proses pencampuran biodiesel dan minyak

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK PANGAN

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan sejak bulan Februari sampai dengan bulan Juni

Perbandingan aktivitas katalis Ni dan katalis Cu pada reaksi hidrogenasi metil ester untuk pembuatan surfaktan

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli September 2013 bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUHSUHU ADSORPSI DAN JUMLAH PENAMBAHAN KARBON AKTIF TERHADAP KECERAHAN SURFAKTAN DECYL POLIGLIKOSIDA DARI D-GLUKOSA DAN DEKANOL SKRIPSI

METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Desain dan Sintesis Amina Sekunder

Lampiran 1. Pohon Industri Turunan Kelapa Sawit

OPTIMASI NISBAH MOL GLUKOSA-FATTY ALCOHOL C 12 DAN SUHU ASETALISASI PADA PROSES PEMBUATAN SURFAKTAN NONIONIK ALKYL POLYGLYCOSIDES (APG)

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tahapan dari penelitian ini adalah tahapan optimasi sintesis.

I. PENDAHULUAN. Potensi Indonesia sebagai produsen surfaktan dari minyak inti sawit sangat besar.

Transkripsi:

III. METODOLOGI 3.1. BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitiaan ini terdiri dari bahan untuk pembuatan produk surfaktan alkil poliglicosida (APG) dan bahan untuk analisis pengujian produk. Pada penelitian ini, bahan yang digunakan untuk pembuatan produk APG adalah pati tapioka, fatty alcohol C 10 diproduksi dari PT Ecogreen Oleochemical, butanol, katalis asam p-toluena sulfonat, DMSO, NaOH 50%, hidrogen peroksida (H 2 O 2 ) dan aquades. Bahan-bahan untuk analisis pengujian produk APG adalah xilena, piridin, benzena, dan aquades. Bahan lain berupa APG komersial yang digunakan sebagai pembanding dengan produk hasil penelitian adalah APG komersial diproduksi dari PT. Cognis. Alat-alat yang digunakan untuk pembuatan surfaktan APG dalam penelitian ini adalah reaktor double jacket yang dilengkapi dengan termoset, pompa vakum, pompa sirkulasi, kondensor, termometer dan hot plate magnetic stirrer. Alat-alat yang digunakan dalam analisis pengujian produk APG adalah buret, vortex mixer, Cole-parmer surface tensiometer, pipet mohr dan alat-alat gelas. 3.2. METODE PENELITIAN 3.2.1. Tahapan Penelitian Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu (1) penelitian pendahuluan, (2) proses optimasi pembuatan APG dengan respon tegangan antar muka air dan xilena, (3) karakterisasi APG. 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kasesuaian hasil produk APG berbahan baku pati tapioka dan fatty alcohol C 10 dengan karakteristik surfaktan APG dengan mengacu pada penelitian sebelumnya (Noerdin, 2008). Kemudian, APG yang diperoleh digunakan untuk menentukan nilai critical micelle concentration (CMC) sebagai konsentrasi APG yang ditambahkan dalam pengukuran tegangan antar muka air dan xilena sebagai parameter respon utama dalam proses optimasi pembuatan APG.

2. Optimasi Proses Pembuatan APG dengan Respon Tegangan Antar Muka Air dan Xilena Optimasi proses pembuatan APG dilakukan dengan menggunakan metode permukaan respon dengan central composite design menggunakan dua faktor, yaitu nisbah mol pati-butanol dan nisbah mol pati-fatty alcohol. Respon utama untuk optimasi ini adalah tegangan antar muka air dan xilena dengan penambahan APG yang dihasilkan. Kemudian dilakukan validasi proses pembuatan APG dari kondisi optimum yang telah diperoleh. Rancangan percobaan optimasi proses pembuatan APG menggunakan metode permukaan respon dengan central composite design. Faktor yang digunakan yaitu: 1) Nisbah mol pati-butanol (X 1 ) dengan rentang antara 1 : 6-1 : 10 (mol). 2) Nisbah mol pati-fatty alcohol (X 2 ) dengan rentang antara 1 : 2,5-1 : 6 (mol) (Wuest et al., 1992). Basis percobaan adalah 1 mol pati tapioka (sebagai anhidroglukosa). Desain rancangan percobaan disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Desain Percobaan untuk Optimasi Pembuatan APG Variabel Asli Kode Variabel No. Nisbah Mol Nisbah Mol Pati- Pati-Butanol Fatty Alcohol X 1 X 2 1 1 : 10 1 : 6 1 1 2 1 : 10 1 : 2,5 1-1 3 1 : 6 1 : 6-1 1 4 1 : 6 1 : 2,5-1 -1 5 1 : 8 1 : 4,25 0 0 6 1 : 8 1 : 4,25 0 0 7 1 : 8 1 : 6,72 1,4 0 8 1 : 8 1 : 1,78-1,4 0 9 1 : 10,83 1 : 4,25 0 1,4 10 1 : 5,17 1 : 4,25 0-1,4

Respon utama (parameter) yang dianalisis adalah tegangan antar muka air dan xilena dengan penambahan APG yang diperoleh (Y). Model rancangan percobaan untuk mengetahui pengaruh dari kedua faktor terhadap respon yang diinginkan adalah sebagai berikut (Box et al., 1978): Y a 2 2 0 a1x1 a2x2 a3x1 a4x2 a5x1 x2 Keterangan: Y = Tegangan antar muka air dan xilena (dynes/cm) a 0, a 1, a 2, a 3, a 4, a 5 = Koefisien regresi X 1 X 2 X 1 X 2 2 X 1 2 X 2 = Pengaruh linier faktor nisbah mol pati - butanol = Pengaruh linier faktor nisbah mol pati - fatty alcohol = Pengaruh linier interaksi faktor nisbah mol mol pati - butanol dan nisbah mol pati - fatty alcohol = Pengaruh kuadratik faktor nisbah mol pati - butanol = Pengaruh kuadratik faktor nisbah mol pati - fatty alcohol 3. Karakterisasi APG Karakteristik APG hasil penelitian dengan dibandingkan terhadap produk APG komersial yang diproduksi dari PT Cognis. Pengujian karakteristik APG yang dilakukan adalah ph, tegangan permukaan, tegangan antar muka, HLB, stabilitas busa, dan analisis gugus fungsional dengan FTIR. Metode analisis terdapat dalam Lampiran 1. 3.2.2. Prosedur Penelitian Proses produksi APG berbasis pati sagu dan fatty alcohol merupakan modifikasi proses produksi Wuest et al. (1992). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan reaktor double jacket. Secara skematis tahapan proses produksi APG dapat dilihat pada Gambar 10. Proses pembuatan APG dilakukan dalam 5 tahap.

1. Tahap Butanolisis Proses butanolisis dilakukan pada reaktor double jacket dengan mencampurkan butanol dengan pati tapioka, air dan katalisator asam p-toluena sulfonat. Kondisi proses pada suhu 130-150 o C dengan tekanan 3 5 bar, selama 30 menit. Tahap butanolisis menghasilkan butyl glycoside, kelebihan butanol, air, dan residu. 2. Tahap Transasetalisasi Proses transasetalisasi dilakukan pada reaktor double jacket dengan mencampurkan hasil proses butanolisis dengan fatty alcohol (C 10 ) dan katalisator asam p-toluena sulfonat. Kondisi proses pada suhu 110 120 o C dengan kondisi vakum pada tekanan 15-25 mmhg, selama 2 jam. Tahap transasetalisasi mengeluarkan kelebihan butanol yang tidak bereaksi dan air. Pada tahap ini dihasilkan APG yang masih bercampur dengan fatty alcohol. 3. Tahap Netralisasi Campuran bahan hasil transasetalisasi didinginkan sampai mencapai suhu 90 o C kemudian dilakukan netralisasi sampai ph 8-10 dengan menggunakan NaOH 50 %. 4. Tahap Distilasi Proses distilasi bertujuan untuk mengeluarkan fatty alcohol dengan menggunakan pendingin kaca yang dilakukan pada suhu 140-150 o C dan tekanan 15 mmhg. 5. Tahap Pemucatan APG yang diperoleh dari proses distilasi setelah suhu diturunkan sampai 80 o C ditambah air disesuaikan dengan kemurnian produk yang diinginkan. Proses pemucatan menggunakan H 2 O 2 dan penambahan NaOH untuk mempertahankan ph APG murni.

Air Butanol Pati Singkong + katalis asam p- toluena sulfonat Butanolisis Butyl Glycoside Fatty alcohol + katalis asam p-toluena sulfonat +DMSO Transasetalisasi air + butanol + NaOH Netralisasi Distilasi APG kasar Fatty alcohol +air = +Air +H 2 O 2 +NaOH Pemucatan/Bleaching APG Gambar 10. Metode Sintesis APG dua tahap (modifikasi metode Wuest et al., 1992)