Aplikasi Teorema Kuratowski dalam Perancangan Rangkaian Listrik

dokumen-dokumen yang mirip
Aplikasi Teori Graf dalam Permainan Instant Insanity

Aplikasi Graf pada Fitur Friend Suggestion di Media Sosial

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB

Pengembangan Teori Graf dan Algoritma Prim untuk Penentuan Rute Penerbangan Termurah pada Agen Penyusun Perjalanan Udara Daring

Aplikasi Graf dalam Merancang Game Pong

Pengaplikasian Graf dalam Pendewasaan Diri

Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Penjadwalan Pertandingan Olahraga Sistem Setengah Kompetisi

Penerapan Pewarnaan Graf pada Permainan Real- Time Strategy

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

Aplikasi Pewarnaan Graf Pada Pengaturan Warna Lampu Lalu Lintas

PEWARNAAN GRAF SEBAGAI METODE PENJADWALAN KEGIATAN PERKULIAHAN

Implementasi Graf dalam Penentuan Rute Terpendek pada Moving Object

Kasus Perempatan Jalan

Penerapan Graf pada Rasi Bintang dan Graf Bintang pada Navigasi Nelayan

Penerapan Graf Dalam File Sharing Menggunakan BitTorrent

Aplikasi Graf dalam Formasi dan Strategi Kesebelasan Sepakbola

Pengaplikasian Graf Planar pada Analisis Mesh

Graf dan Pengambilan Rencana Hidup

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Perancangan Lalu Lintas Udara

Aplikasi Algoritma Prim dalam Penentuan Pohon Merentang Minimum untuk Jaringan Pipa PDAM Kota Tangerang

Aplikasi Pewarnaan Graf untuk Sistem Penjadwalan On-Air Stasiun Radio

Penerapan Pohon Keputusan pada Penerimaan Karyawan

Aplikasi Graf pada Hand Gestures Recognition

Penerapan Algoritma Prim dan Kruskal Acak dalam Pembuatan Labirin

Penggunaan Graf Semi-Hamilton untuk Memecahkan Puzzle The Hands of Time pada Permainan Final Fantasy XIII-2

Penerapan Teori Graf dalam Pemetaan Sosial

Penerapan Graf dalam Pemetaan Susunan DNA

Pengaplikasian Graf dan Algoritma Dijkstra dalam Masalah Penentuan Pengemudi Ojek Daring

Analisa Lalu Lintas dan Keamanan di Kota Bandung dengan Penerapan Teori Graf dan Pohon

Analogi Pembunuhan Berantai Sebagai Graf Dalam Investigasi Kasus

Penerapan Teori Graf untuk Menentukan Tindakan Pertolongan Pertama pada Korban Kecelakaan

Aplikasi Graf dalam Pembuatan Game

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

Representasi Graf dalam Menjelaskan Teori Lokasi Industri Weber

Penerapan Graf pada Database System Privilege

Penerapan Algoritma Branch and Bound pada Penentuan Staffing Organisasi dan Kepanitiaan

I. PENDAHULUAN. Gambar 1: Graf sederhana (darkrabbitblog.blogspot.com )

Representasi Hierarki Kebutuhan Maslow Menggunakan Teori Graf

Algoritma Brute-Force dan Greedy dalam Pemrosesan Graf

POLA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN REPRESENTASI GRAF

Penerapah Graf untuk Memecahkan Teka-Teki Menyeberangi Sungai

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

Menyelesaikan Topological Sort Menggunakan Directed Acyclic Graph

Aplikasi Graf dan Pohon Merentang untuk Pemilihan Kegiatan yang akan Dilakukan Seorang Individu

Graf. Matematika Diskrit. Materi ke-5

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas

BAB II LANDASAN TEORI

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Pengaturan Penyimpanan Bahan Kimia

Penyelesaian Teka-Teki Sudoku dengan Didasarkan pada Teknik Pewarnaan Graf

Strategi Permainan Menggambar Tanpa Mengangkat Pena

Asah Otak dengan Knight s Tour Menggunakan Graf Hamilton dan Backtracking

Penggunaan Struktur Graf dalam Pengontrol Versi Git

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

Aplikasi Teori Graf dalam Penggunaan Cairan Pendingin pada Proses Manufaktur

Menghitung Pendapatan Mata Uang Digital Menggunakan Graf dan Rekursi

Menghitung Pendapatan Mata Uang Digital Menggunakan Graf dan Rekursi

Pengaplikasian Graf dalam Menentukan Rute Angkutan Kota Tercepat

Penyelesaian Traveling Salesman Problem dengan Algoritma Heuristik

Penerapan Teori Graf dan Graf Cut pada Teknik Pemisahan Objek Citra Digital

Aplikasi Graf Berarah Pada Item Dalam Game DOTA 2

Menentukan Arah Pukulan Terbaik dalam Pertandingan Bulutangkis Kategori Tunggal dengan Teori Graf Terbalik

Graf Sosial Aplikasi Graf dalam Pemetaan Sosial

Aplikasi Graf dalam Permainan Kecil Super Mario War

Penerapan Algoritma BFS & DFS untuk Routing PCB

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

I. PENDAHULUAN. Gambar 1. Contoh-contoh graf

Algoritma Prim sebagai Maze Generation Algorithm

Penerapan Travelling Salesman Problem dalam Penentuan Rute Pesawat

Penerapan Algoritma A* dalam Penentuan Lintasan Terpendek

Aplikasi Graf pada Telaah Naskah Akademik RUU Pemilihan Kepala Daerah

Graf. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit 1

Pemanfaatan Pohon Biner dalam Pencarian Nama Pengguna pada Situs Jejaring Sosial

Perancangan Sistem Transportasi Kota Bandung dengan Menerapkan Konsep Sirkuit Hamilton dan Graf Berbobot

I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI. Penggunaan Teori Graf banyak memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat.

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kendal.

Teori Graf. Matema(ka Komputasi - Teori Graf. Agi Putra Kharisma, ST., MT.

Penggunaan Algoritma Greedy dalam Membangun Pohon Merentang Minimum

Aplikasi Pohon Merentan Minimum dalam Menentukan Jalur Sepeda di ITB

Art Gallery Problem II. POLIGON DAN VISIBILITAS. A. Poligon I. PENDAHULUAN. B. Visibilitas

Tugas Graf. TT4002 Matematika Diskrit

Penerapan Graf Terhubung untuk Menentukan Klasifikasi Sidik Jari

Aplikasi Teori Graf dalam Manajemen Sistem Basis Data Tersebar

Penerapan Graf dan Pohon pada Klasifikasi Aplikasi di Play Store

Pencarian Lintasan Hamilton Terpendek untuk Taktik Safe Full Jungle Clear dalam Permainan League of Legends

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa

Penerapan Graf dan Algoritma Prim dalam Perancangan Rute Wisata di Kota Tokyo yang Efisien

Himpunan dan Pohon dalam Aplikasi Pemilihan Restoran Tujuan

Graf. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

Penggunaan Algoritma Backtracking Untuk Menentukan Keisomorfikan Graf

Penggunaan Graf dan Pohon Merentang Minimum dalam Menentukan Jalur Terpendek Bepergian di Negara-negara Asia Tenggara dengan Algoritma Prim

Aplikasi Pewarnaan Graf dalam Penyimpanan Senyawa Kimia Berbahaya

Teorema Cayley pada Pohon Berlabel dan Pembuktiannya

GRAF. V3 e5. V = {v 1, v 2, v 3, v 4 } E = {e 1, e 2, e 3, e 4, e 5 } E = {(v 1,v 2 ), (v 1,v 2 ), (v 1,v 3 ), (v 2,v 3 ), (v 3,v 3 )}

Pemanfaatan Directed Acyclic Graph untuk Merepresentasikan Hubungan Antar Data dalam Basis Data

Aplikasi Graf pada Penentuan Jadwal dan Jalur Penerbangan

Penerapan Graf Transisi dalam Mendefinisikan Bahasa Formal

HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

Transkripsi:

Aplikasi Teorema Kuratowski dalam Perancangan Rangkaian Listrik Hoshea 10216058 1 Program Studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia 1 hoshea446@gmail.com Abstrak Elektronika merupakan sesuatu hal yang sangat penting di dalam perkembangan dunia teknologi. Oleh karena itu banyak orang maupun perusahaan yang bergerak dalam bidang ini. Selain itu, banyak juga yang menjadikan perancangan elektronika sebagai hobi. Namun, dalam perancangan elektronika ini banyak berbagai kendala seiring semakin kompleksnya struktur rangkaian yang perlu digunakan. Salah satu kendala yang biasa terjadi dalam perancangan rangkaian elektronika ini adalah rangkaian yang bersilangan. Rangkaian yang bersilangan ini merupakan kesalahan yang biasa terjadi pada perancangan elektronika. Namun, kesalahan ini dapat menyebabkan hal yang fatal. Salah satunya dapat menyebabkan kerusakan komponen elektronika saat perancangan, bahkan satu sistem itu sendiri. Untuk mencari error pada rangkaian yang sederhana masih cukup mudah tetapi masalahnya adalah jika rangkaian tersebut kompleks. Oleh karena itu, teorema keplanaran graf Kuratowski merupakan salah satu dari permasalahan tersebut. Kata Kunci Graf, Graf Planar, Teorema Kuratowski, Isomorfik. I. PENDAHULUAN Elektronika merupakan sesuatu yang vital dalam perkembangan teknologi serta mempermudah pekerjaan manusia sehingga di era ini diperlukan pengetahuan tentang elektronika. Di dalam elektronika, kita ditekankan untuk memahami konsep desain rangkaian elektronika. Namun, dalam perancangan rangkaian elektronika ini, hal tersebut tidaklah mudah karena seringkali masih banyak kesalahan dalam merangkai. Kesalahan umum yang sering dilakukan adalah membuat rangkaian listrik yang jalurnya bertabrakan. Rangkaian listrik yang jalurnya bertabrakan ini dapat membuat rangkaian yang kita buat ini menjadi short atau membuat arus pendek sehingga dapat membuat komponen yang kita gunakan rusak. Oleh karena itu, dalam perancangan rangkaian listrik ini kita memerlukan desain yang tidak saling bersilangan. Agar rangkaian yang kita inginkan tidak bersilangan, maka konsep graf planar kuratowski dapat menyelesaikan permasalahan ini. himpunan sisi (edge) yang anggotanya menghubungkan anggota simpul tersebut. 2. Jenis-jenis Graf Graf itu sendiri dapat dikelompokkan berdasarkan ada atau tidaknya gelang atau sisi ganda, gelang merupakan sisi yang menghubungkan simpulnya sendiri sehingga membentuk sebuah loop sedangkan sisi ganda merupakan dua buah sisi yang menghubungkan simpul yang sama. Oleh karena pengelompokkan tersebut, graf dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu graf sederhana dan graf tidak sederhana. a. Graf Sederhana Graf sederhana merupakan graf yang tidak memiliki simpul ganda dan simpul gelang. b. Graf Tidak Sederhana Graf ini merupakan graf yang memiliki simpul ganda maupun simpul ganda. Contoh kedua graf tersebut ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Gambar 1. Graf Sederhana (Sumber: Kenneth H. Rosen, Discrete Mathematics and Its Application 7 th Edition) II. LANDASAN TEORI A. Teori Graf 1. Definisi Graf Graf merupakan himpunan pasangan simpul dan sisi (V,E), dituliskan G = (V, E) dimana V (vertices) adalah himpunan simpul yang tidak kosong dan E adalah

Gambar 2. Graf Tidak Sederhana (Sumber: Kenneth H. Rosen, Discrete Mathematics and Its Application 7 th Edition) Sisi pada graf dapat pula memiliki orientasi arah, oleh karena itu graf juga dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan ada atau tidak arahnya. a. Graf Tidak Berarah Graf ini merupakan graf yang tidak memiliki arah. Graf seperti ini ditunjukkan dengan tidak adanya arah panah. Contohnya terdapat pada gambar 1. b. Graf Berarah Graf ini merupakan graf yang memiliki arah sehingga jika dinyatakan dalam himpunan pasangan berurutan anggota dari sebuah himpunan simpul dan sisi (v, e) tidak akan sama dengan (e, v). Contohnya diberikan pada gambar 2. 3. Terminologi Dasar pada Graf. Terdapat berbagai istilah dasar pada teori graf yang digunakan pada topik ini, diantaranya adalah sebagai berikut. a. Upagraf (Subgraph) Upagraf, dinotasikan G 1 = (V 1, E 1 ) merupakan graf yang dibentuk dari graf sebelumnya sehingga himpunan simpul (V 1 ) dan himpunan sisi (E 1 ) merupakan sub himpunan dari himpunan simpul dan sisi graf sebelumnya. b. Bertetangga Dua buah simpul pada graf tak berarah G dikatakan bertetangga apabila kedua simpulnya terhubung langsung dengan sisi. c. Bersisian Suatu sisi e dikatakan bersisian dengan simpul u dan v jika berlaku e = (u, v). d. Derajat Derajat dari suatu simpul, dinotasikan dengan d(v), merupakan jumlah sisi yang bersisian pada simpul yang bersangkutan. v 0 ke simpul tujuan v n di dalam graf G adalah barisan selang-seling antara simpul-simpul dengan sisi-sisi yang berbentuk v 0,e 1, v 1,e 2,,v n-1, e n v n sehingga e 1 = (v 0,v 1), e 2 = (v 1, v 2),, e n = (v n, e n-1) adalah sisi-sisi dari graf G. [1] h. Sirkuit Sirkui merupakan lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama. i. Terhubung Sebuah graf dikatakan terhubung jika semua lintasannya dapat dilewati. j. Upagraf Merentang Sebuah graf dikatakan sebagai upagraf merentang jika upagraf ini mengandung semua simpul dari graf induk. k. Cut Set Cut Set adalah himpunan sisi yang jika dibuang dapat menyebabkan graf tersebut tidak terhubung. l. Graf Berbobot Graf yang setiap sisinya diberi sebuah nilai disebut graf berbobot. 4. Beberapa Graf Khusus a. Graf Lengkap Graf lengkap merupakan graf sederhana yang memiliki sisi ke semua simpulnya. Artinya setiap simpulnya bertetanggan ke semua simpul lainnya kecuali dirinya sendiri. Gambar 3. Contoh Graf Lengkap. Sumber: b. Graf Lingkaran Graf lingkaran merupakan graf sederhana yang masing-masing simpulnya berderajat 2. e. Simpul Terpencil Simpul terpencil merupakan simpul yang tidak memiliki sisi yang bersisian dengannya. f. Graf Kosong Graf Kosong merupakan graf yang himpunan sisinya kosong atau dengan kata lain graf yang tidak mempunyai sisi. g. Lintasan (Path) Lintasan yang panjangnya n dari simpul awal Gambar 4. Contoh Graf Lingkaran Sumber: c. Graf Teratur Graf yang setiap simpulnya memiliki derajat simpulnya sama.

saling bertetanggaan tidak akan memiliki warna yang sama. Gambar 5. Contoh Graf Teratur. Sumber: d. Graf Bipartite Graf Bipartite merupakan sebuah graf yang himpunan simpulnya dapat dipisah menjadi dua himpunan bagian V 1 dan V 2, sedemikian sehingga masing-masing sisi pada G menghubungkan sebuah simpul pada V 1 ke sebuah simpul pada V 2. Dinotasikan sebagai G(V 1, V 2 ). Contohnya dapat dilihat pada di gambar di bawah ini. 5. Graf Isomorfik Suatu graf dikatakan isomorfik jika terdapat dua graf yang sama tetapi cara penggambaran geometrinya berbeda. Kemudian syarat agar kedua graf G 1 dan G 2 dikatakan isomorfik adalah terdapat korespondensi satu-satu antara kedua simpul dan kedua sisinya sehingga hubungans kebersisiannya selalu terjaga. Misalnya sisi e bersisian dengan simpul u dan v di G 1, maka sisi e yang berkoresponden pada G 2 harus bersisian dengan simpul u dan v yang ada pada G 2. Gambar 8. Graf Isomorfik. Sumber: (Rinaldi Munir, Matematika Diskrit) 6. Graf Planar Graf planar merupakan graf yang dapat digambarkan pada bidang datar dengan sisi-sisinya yang tidak saling memotong. Gambar 6. Graf Bipartite. Sumber: (Rinaldi Munir, Matematika Diskrit) Untuk dapat menentukan apakah sebuah graf itu bipartite dapat kita gunakan teorema berikut. Sebuah graf sederhana merupakan bipartite jika dan hanya jika dimungkinkan untuk memasang satu dari dua warna yang berbeda pada tiap simpul graf sehingga tidak ada dua simpul yang bertetanggaan memiliki dua warna yang sama.[2] Contohnya adalah sebagai berikut. Gambar 9. Graf Planar. Sumber: (Rinaldi Munir, Matematika Diskrit) B. Teorema Graf Planar Untuk menentukan keplanaran suatu graf, digunakan teorema yang bernama teorema Kuratowski. Teorema Kuratowski merupakan teorema yang dapat menentukan keplanaran suatu graf. Menurut teorema ini, terdapat suatu aturan bagaimana suatu graf dikatakan planar. Namun, sebelum ke aturan tersebut, akan dijelaskan terlebih dahulu ciri-ciri graf Kuratowski. Sifat graf Kuratowski adalah sebagai berikut: 1. Kedua graf Kuratowski adalah graf teratur 2. Kedua graf kuratowski adalah tidak planar 3. Penghapusan sisi atau simpul dari graf Kuratowski ini menyebabkan graf tersebut menjadi planar Gambar 7. Graf Bipartite Lengkap. Sumber: (Kenneth H. Rosen, Discrete Mathematics and Its Application 7 th Edition) Pada gambar ini jelas bahwa kedua simpul yang Salah satu contoh graf Kuratowski di sini adalah graf lengkap dan graf bipartite seperti pada gambar 7. Menurut teorema Kuratowski, suatu graf, katakan graf G, bersifat planar jika dan hanya jika graf ini tidak mengandung upagraf yang isomorfik dengan salah satu

graf Kuratowski atau homeomorfik dengan salah satu dari keduanya. Maksud dari graf isomorfik tersebut dapat diperhatikan pada gambar di bawah. Gambar 10. Graf yang Homeomorfik. Sumber: Untuk lebih jelasnya seperti apa graf yang berisomorfik dengan graf Kuratowski, dapat diperhatikan contoh di bawah ini. Terlihat pada gambar di atas bahwa rangkaian ini memiliki 6 buah simpul, yaitu a, b, c, d, e, f serta masing-masing simpul ini disambungkan oleh sebuah sisi, yaitu sisi (a, b), (b, c), (c, d), (d, e), (e, f), (f, c), serta (a, f). Oleh karena itu, suatu skematik rangkaian listrik dapat dimodelkan dengan graf. Dengan model graf ini, kita dapat memastikan apakah rangkaian ini bersilangan atau tidak. Untuk memeriksa apakah rangkaian ini bersilangan atau tidak, kita akan gunakan teorema Kuratowski tersebut. Pertama kita ubah dulu rangkaian skematik yang tersedia menjadi model graf seperti di bawah ini. Gambar 13. Model Graf Rangkaian Listrik pada Gambar 9 Gambar 11. Graf Non-Planar. Sumber: (Rinaldi Munir, Matematika Diskrit) Graf yang berada di sebelah kiri merupakan graf non planar karena dari graf ini dapat diperoleh upagraf seperti pada gambar yang ditengah yang homemorfik dengan graf Kuratowski (gambar di sebelah kanan). III. APLIKASI TEOREMA KURATOWSKI DALAM PERANCANGAN RANGKAIAN LISTRIK Sebuah skematik rangkaian listrik dapat dianggap sebagai graf karena skematik ini terdiri atas simpul dan sisi. Untuk lebih jelasnya, contohnya adalah sebagai berikut. Kemudian kita periksa upagraf dari model graf ini. Jika graf ini memiliki upagraf yang isomorfik maupun homeomorfik dengan graf Kuratowski maka graf ini bukanlah graf planar. Jika bukan graf planar maka dapat kita simpulkan rangkaian ini masih menyebabkan short. Tetapi jika graf ini tidak memiliki upagraf yang isomorfik maupun homeomorfik dengan graf Kuratowski maka graf ini adalah graf planar sehingga dapat kita simpulkan rangkaian listrik ini tidak akan mengakibatkan short. Pada graf yang terdapat pada gambar 10. Kita dapat lihat bahwa graf ini tidak memiliki upagraf Kuratowski. Jadi dapat disimpulkan desain rangkaian ini sudah benar. Hal yang serupa dapat digunakan untuk memeriksa rangkaian jembatan wheatstone sebagai berikut. Gambar 14. Rangkaian Jembatan Wheatstone. Sumber: (https://www.electronics-tutorials.ws/) Rangkaian di atas memiliki bentuk yang ekivalen dengan rangkaian berikut. Gambar 12. Rangkaian Listrik Sederhana. Sumber: (https://www.quora.com/what-is-difference-between-a-nodeand-junction-in-electrical-circuits)

Lalu kita identifikasi upagraf tersebut, apakah terdapat upagraf Kuratowski atau tidak. Berdasarkan gambar, rangkaian ini tidak mengandung upagraf Kuratowski karena tidak ada upagraf yang berbentuk graf lengkap maupun graf bipartite. Gambar 15. Rangkaian yang Ekuivalen dengan Rangkaian Jembatan Wheatstone. Sumber: (https://www.electronicstutorials.ws/) Kemudian dari rangkaian ini ingin kita periksa kesambungannya dengan mengubahnya terlebih dahulu ke model graf. Gambar 16. Model Graf dari Rangkaian pada gambar 12 Berdasarkan gambar, dapat dilihat bahwa terdapat 6 simpul dan sisi-sisi lainnya sehingga model rangkaian ini dapat digunakan sebagai model graf. Dengan menggunakan teorema Kuratowski, kita dapat melihat bahwa model graf ini tidak memiliki upagraf Kuratowski. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa graf ini planar. Oleh karena itu dapat kita simpulkan bahwa rangkaian ini tidak akan menyebabkan short. Kemudian model ini dapat digunakan juga untuk menentukan kebersilangan suatu rangkaian yang jauh lebih kompleks. Contohnya adalah pada gambar di bawah ini. Gambar 17. Rangkaian Listrik Kompleks. Sumber: (Albert Malvino, David Bates. Electronic Principles 7 th edition) Prinsip dasarnya sama seperti semula, pertama kita ubah terlebih dahulu model rangkaian elektronika ini ke dalam model graf. IV. KEGUNAAN DARI MENENTUKAN KEPLANARAN SUATU MODEL GRAF RANGKAIAN LISTRIK Dengan mengetahui keplanaran suatu model graf dari rangkaian listrik yang akan dirancang, maka tenaga ahli maupun orang-orang yang menekuni bidang ini dapat mengantisipasi kerugian yang akan terjadi karena kerusakan komponen saat perancangan. Selain itu juga, dengan adanya teorema ini kita dapat menghemat waktu dalam perancangan sehingga kita tidak perlu khawatir akan kerusakan yang akan terjadi karena dengan teorema Kuratowski ini kita telah memeriksa kelayakan suatu rangkaian yang akan disolder. Teorema Kuratowski ini, dapat digunakan pula pada rangkaian yang rumit. Seperti IC (Integrated Circuit), rangkaian MOSFET, rangkaian digital, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, teorema Kuratowski ini sangat membantu dalam perancangan rangkaian listrik. Konsep keplanaran graf ini pun banyak digunakan untuk membuat software simulasi perancangan rangkaian listrik. Contohnya pada software Eagle dalam perancangan PCB (Printed Circuit Board). Software ini memiliki fitur untuk membuat rangkaian PCB yang kita inginkan secara otomatis sehingga hal ini mempermudah banyak pengguna dalam merancang komponen elektronika. V. KESIMPULAN Teori graf, khususnya teorema Kuratowski ini dapat digunakan untuk menyelesaiakan berbagai persoalan yang terjadi di kehidupan nyata. Salah satu contoh permasalahannya adalah dalam perangkaian peralatan elektronika. Dengan memisalkan suatu rangkaian sebagai model graf yang terdiri atas simpul dan sisi, maka dengan teorema Kuratowski, kita dapat menyimpulkan bahwa rangkaian tersebut akan menyebabkan short atau tidak. Sehingga konsep ini dapat membantu banyak orang-orang yang bekerja pada bidang ini. Selain itu, konsep ini banyak sekali digunakan pada software perancangan rangkaian listrik untuk memudahkan pekerjaan. VI. UCAPAN TERIMA KASIH Pertama-tama penulis ingin mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan kasih karunia-nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Kemudian, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada orang tua penulis yang telah memberikan dukungan berupa doa, moral, maupun materi. Penulis juga ingin berterima kasih kepada dosen-dosen yang telah memberikan ilmunya dalam mata kuliah matematika diskrit ini yaitu Bapak Rinaldi Munir, Bapak Judhi, serta Ibu Harlili. Sekian dan terima kasih banyak. REFERENCES [1] Munir, Rinaldi. Matematika Diskrit. Bandung: Informatika Bandung, 2012.

[2] Rosen, Kenneth.H, Discrete Mathematics and Its Application 7 th ed. New York: Mc.Graw Hill 2012, pp. 655 657. [3] Malvino, Albert, Electronic Principles 8 th ed. New York: New York: Mc.Graw Hill 2016, ch.1. [4] https://www.electronics-tutorials.ws/ Diakses pada tanggal 9 Desember 2018. [5] https://www.quora.com/ Diakses pada tanggal 9 Desemeber 2018. PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi. Bandung, 9 Desember 2018 Hoshea/10216058