ABSTRAK PENGARUH PENURUNAN BERAT BADAN TERHADAP HIPERBILIRUBINEMIA PADA NEONATUS Ananda Khaira Azizah, 1410122 Pembimbing I : Frecillia Regina, dr., SpA. Pembimbing II : Yenni Limyati, dr., SpKFR., M.Kes. Latar Belakang: Hiperbilirubinemia merupakan masalah terbanyak yang terjadi pada neonatus, yang bila berat dapat menyebabkan komplikasi kern ikterus, yaitu keadaan dimana bilirubin terakumulasi di dalam sel otak dan dapat menyebabkan gejala neurologis yang berat dan permanen. Penurunan berat badan merupakan indikasi pemberian nutrisi yang tidak adekuat, dan bila penurunan berat badan berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi. Penurunan berat badan dan dehidrasi akan meningkatkan sirkulasi enterohepatik, sehingga menyebabkan hiperbilirubinemia. Tujuan: Mengetahui pengaruh penurunan berat badan terhadap hiperbilirubinemia hari ke 2 dan ke 3 pasca lahir pada neonatus. Metode: Observasional analitik dengan desain potong lintang. Sampel diambil dari data rekam medik tahun 2016. Hasil: Penelitian ini mendapatkan dari 1099 neonatus yang memenuhi kriteria inklusi, terdapat 225 neonatus mengalami hiperbilirubinemia. Tujuh puluh empat neonatus dengan hiperbilirubinemia (32,9%) mengalami penurunan berat badan lebih dari 8%. Uji chi square mendapatkan nilai p < 0,01 dan neonatus dengan penurunan berat badan lebih dari 8% mempunyai risiko 3,4x lebih besar untuk mengalami hiperbilirubinemia. Simpulan: Penurunan berat badan berpengaruh terhadap hiperbilirubinemia. Kata kunci: hiperbilirubinemia, neonatus, penurunan berat badan iv
ABSTRACT THE EFFECT OF WEIGHT LOSS TO HYPERBILIRUBINEMIA IN NEONATES Ananda Khaira Azizah, 1410122 Tutor I : Frecillia Regina, dr., SpA. Tutor II : Yenni Limyati, dr., SpKFR., M.Kes. Background: Hyperbilirubinemia is the most common problem in the neonates. Severe hyperbilirubinemia leads to kern ikterus, a condition which bilirubin accumulated in the brain and manifest as a severe and permanent neurological symptoms. Weight loss indicate an inadequate feeding, if the weight loss is excessive can lead to dehydration. Weight loss and dehydration increase enterohepatic circulation and cause hyperbilirubinemia. Objective: To know the effect of weight loss to hyperbilirubinemia in neonates in the second and third day after birth. Method: Observational analytic with cross sectional design. Sample were taken from medical records in 2016. Result: From 1099 neonates in the inclusion criteria, 225 of them had hyperbilirubinemia. Seventy four out of 225 neonates (32,9%) loss their weight more than 8%. This research got p value < 0,01 using chi square and neonates that loss their weight more than 8% risk 3,4 times higher to hyperbilirubinemia than those who didn t. Conclusion: Weight loss influence hyperbilirubinemia. Keywords: hyperbilirubinemia, neonates, weight loss v
DAFTAR ISI JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR DIAGRAM... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 3 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 4 1.3.1 Maksud... 4 1.3.2 Tujuan... 4 1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah... 4 1.4.1 Manfaat Akademis... 4 1.4.2 Manfaat Praktis... 4 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian... 5 1.5.1 Kerangka Pemikiran... 5 1.5.2 Hipotesis Penelitian... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 7 2.1. Neonatus... 7 2.1.1. Berat badan pada neonatus... 7 viii
2.1.2. Penurunan berat badan pada neonatus... 11 2.2. Bilirubin... 14 2.2.1. Biokimia bilirubin... 15 2.2.2. Metabolisme bilirubin... 18 2.2.3. Ikterus Neonatorum... 20 2.2.3.1. Definisi. 20 2.2.3.2. Etiologi... 21 2.2.3.3. Faktor Risiko... 22 2.2.3.4. Epidemiologi 24 2.2.3.5. Klasifikasi. 25 2.2.3.6. Patogenesis 27 2.2.3.7. Pemeriksaan Penunjang 30 2.2.3.8. Penatalaksanaan 33 2.2.3.9. Pencegahan... 38 2.2.3.10. Komplikasi 38 2.2.3.11. Prognosis... 39 2.3. Pengaruh penurunan berat badan terhadap hiperbilirubinemia pada neonatus... 39 BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN... 43 3.1. Alat dan Bahan Penelitian... 43 3.2. Subjek / objek penelitian... 43 3.2.1. Populasi... 43 3.2.2. Sampel... 43 3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian... 43 3.3.1. Lokasi Penelitian... 43 3.3.2. Waktu Penelitian... 44 3.4. Besar Sampel... 44 3.4.1. Cara Pemilihan Sampel... 44 3.4.2. Kriteria Pemilihan Sampel... 44 ix
3.4.2.1. Kriteria Inklusi... 44 3.4.2.2. Kriteria Eksklusi... 45 3.5. Rancangan Penelitian... 45 3.5.1. Desain Penelitian... 45 3.5.2. Variabel Penelitian... 45 3.5.3. Definisi Operasional... 46 3.6. Prosedur Penelitian... 46 3.7. Analisis Data... 47 3.8. Etik Penelitian... 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 48 4.1. Hasil Penelitian... 48 4.2. Pembahasan... 51 4.3. Uji Hipotesis Penelitian... 54 BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 55 5.1. Simpulan... 55 5.2. Saran... 55 DAFTAR PUSTAKA... 56 LAMPIRAN... 59 RIWAYAT HIDUP... 93 x
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 2.1 Penilaian klinis ikterus... 31 2.2 Ambang kadar bilirubin serum untuk fototerapi... 33 2.3 Panduan terapi hiperbilirubinemia berdasarkan American Academy of Pediatrics... 36 4.1 Rerata Usia Gestasi dan Berat Badan Lahir Neonatus di RSIA Limijati Bandung tahun 2016... 48 4.2 Distribusi Neonatus dengan Penurunan Berat Badan yang Hiperbilirubinemia dan Tidak Hiperbilirubinemia... 50 xi
DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Skema biokimia bilirubin... 15 2.2 Metabolisme bilirubin... 18 2.3 Patogenesis ikterus... 27 2.4 Zona ikterus... 31 xii
DAFTAR DIAGRAM Diagram Halaman Diagram 4.1 Persentase Distribusi Neonatus Berdasarkan Kadar Bilirubin di RSIA Limijati Bandung tahun 2016... 49 xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman Lampiran 1 Surat Keputusan Komite Etik... 59 Lampiran 2 Surat Izin Pengambilan Data... 60 Lampiran 3 Analisis Statistik... 61 Lampiran 4 Hasil Rekam medik... 63 xiv