BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 ETAP (Electrical Transient Analyzer Program) Vista, 7, dan 8. ETAP merupakan alat analisa yang komprehensif untuk

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilaksanakan di PT Pertamina (Persero) Refinery

PENDAHULUAN. Adapun tampilan Program ETAP Power Station sebagaimana tampak ada gambar berikut:

BAB IV PENGGUNAAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN TERHADAP PERBAIKAN TEGANGAN JARINGAN 20 KV. 4.1 Perhitungan Jatuh Tegangan di Jaringan 20 kv

Panduan Praktikum Sistem Tenaga Listrik TE UMY

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu energi yang sangat penting dalam

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

Modul Pelatihan etap Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhamadiyah Yogyakarta. by Lukita Wahyu P, Reza Bakhtiar

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini menggunakan data plant 8 PT Indocement Tunggal

III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III SISTEM KELISTRIKAN DAN PROTEKSI

Penentuan Kapasitas dan Lokasi Optimal Penempatan Kapasitor Bank Pada Penyulang Rijali Ambon Menggunakan Sistem Fuzzy

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA DALAM RANGKA MENEKAN BIAYA OPERASIONAL PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

DAFTAR ISI PUSPA LITA DESTIANI,2014

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.

EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, adapun perangkat tersebut yaitu: laptop yang dilengkapi dengan peralatan printer.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU 2 SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER

KOKO SURYONO D

BAB III METODE PENELITIAN. Laptop/PC yang di dalamnya terinstal software aplikasi ETAP 12.6 (Electric

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ANALISIS KEDIP TEGANGAN AKIBAT GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA PENYULANG ABANG DI KARANGASEM

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI JUDUL... LEMBAR PRASYARAT GELAR... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... LEMBAR PENGESAHAN... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK...

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 1.1 Studi Kasus. PT Mayora Tbk merupakan salah satu pelanggan PT PLN

BAB III KEBUTUHAN GENSET

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

STUDI PENGATURAN TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG TR 5 GI TARUTUNG)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS RUGI DAYA AKIBAT PENAMBAHAN PENYULANG BARU GI MASARAN

ANALISIS DAMPAK PEMASANGAN DISTIBUTED GENERATION (DG) TERHADAP PROFIL TEGANGAN DAN RUGI-RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS

BAB III KONSEP PERHITUNGAN JATUH TEGANGAN

Jurnal Media Elektro Vol. V No. 2 ISSN: ANALISIS RUGI-RUGI DAYA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv PADA SISTEM PLN KOTA KUPANG

STUDI PENGARUH PEMASANGAN STATIC VAR COMPENSATOR TERHADAP PROFIL TEGANGAN PADA PENYULANG NEUHEN

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. panasbumi Unit 4 PT Pertamina Geothermal Energi area Kamojang yang. Berikut dibawah ini data yang telah dikumpulkan :

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014ISSN: X Yogyakarta,15 November 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus

BAB 1 PENDAHULUAN. Load Flow atau studi aliran daya di dalam sistem tenaga merupakan studi

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. serta dalam pengembangan berbagai sektor ekonomi. Dalam kenyataan ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERNYATAAN.. ABSTRAK KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMAKASIH. DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR BAGAN

ANALISA SETTING RELAI PENGAMAN AKIBAT REKONFIGURASI PADA PENYULANG BLAHBATUH

KAJIAN PROTEKSI MOTOR 200 KW,6000 V, 50 HZ DENGAN SEPAM SERI M41

MODUL 2 SINGLE LINE DIAGRAM

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

47 JURNAL MATRIX, VOL. 7, NO. 2, JULI 1971

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendukung di dalamnya masih tetap diperlukan suplai listrik sendiri-sendiri.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRAFO 1 GI SRONDOL TERHADAP RUGI-RUGI AKIBAT ARUS NETRAL DAN SUHU TRAFO MENGGUNAKAN ETAP

Analisis Unjuk Kerja Tiga Unit Inter Bus Transformers 500 MVA 500/150/66 kv di GITET Kediri

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara

D. Relay Arus Lebih Berarah E. Koordinasi Proteksi Distribusi Tenaga Listrik BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN B. SARAN...

ANALISIS HUBUNG SINGKAT 3 FASA PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN ADANYA PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG)

BAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik sangat di butuhkan pada zaman modern ini, karena saat ini kebutuhan manusia akan teknologi

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS

: Distributed Generation, Voltage Profile, Power Losses, Load Flow Analysis, EDSA 2000

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan serta penyelesaian penulisan laporan tugas akhir

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN

BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan

ABSTRAK. Kata kunci : Arus Transien, Ketahanan Transformator, Jenis Beban. ABSTRACT. Keywords : Transient Current, Transformer withstand, load type.

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

BAB IV ANALISIS DATA

Kata kunci Kabel Laut; Aliran Daya; Susut Energi; Tingkat Keamanan Suplai. ISBN: Universitas Udayana

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Sistem Eksitasi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Musi

Jurnal Media Elektro, Vol. 1, No. 3, April 2013 ISSN

STUDI PERKIRAAN SUSUT TEKNIS DAN ALTERNATIF PERBAIKAN PADA PENYULANG KAYOMAN GARDU INDUK SUKOREJO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA PERHITUNGAN DROP TEGANGAN MENGGUNAKAN RUMUS DAN MENGGUNAKAN APLIKASI ETAP 7.5 PADA PENYULANG SEMERU DI GARDU INDUK SIMPANG TIGA INDRALAYA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu kebutuhan utama bagi penunjang dan pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem penyaluran tenaga listrik, kita menginginkan agar pemadaman tidak

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

atau pengaman pada pelanggan.

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menjelaskan tentang proses simulasi tentang peningkatan profil tegangan dengan memperbaiki losses daya menggunakan penetrasi energi terbarukan PLTS Kalipucang 15 kwp. Gambar 3.1 Topologi Penyulang Ngembal 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Mucangan, Desa Kalipucang, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Penulis melakukan penelitian pada tanggal 9 September 2017. Dusun Mucangan sendiri terpisah sekitar 2 km dari Desa Kalipucang. Akses jalan menuju dusun Mucangan sendiri lumayan susah karena akses jalannya masih berupa tanah dan bebatuan. Pada akhir Juli 2017 Dusun Mucangan ini baru merasakan jaringan listrik dari PLN dan Dusun Mucangan ini masuk area PLN Pasuruan Rayon Sukorejo Kabupaten Pasuruan dan nama Penyulang untuk Dusun Mucangan adalah Penyulang Ngembal. Pengambilan data dilakukan di Rayon Sukorejo kabupaten Pasuruan dengan alamat Jl. Raya Malang-Pasuruan No. 20, Sengonagung, Purwosari, kabupaten 21

Pasuruan, Jawa Timur. Perjalanan dari Malang menuju kantor rayon Sukorejo kurang lebih 1,5 jam. Gambar 3.2 PLTS Kalipucang 3.2 Studi Literatur Dalam studi literatur dilakukan pencarian informasi baik dari buku, jurnal, bahan dari internet maupun sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini, di antaranya adalah: 1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 2. Jaringan PLN 3. Sistem jaringan pembangkit 4. Sistem energi terbarukan 5. Perancangan sistem pembangkit 3.3 Diagram Alir Analisis Aliran Daya Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini dimulai dari pengumpulan data lapangan berupa data diagram single line sistem kelistrikan penyulang Ngembal 20 KV; data transformator (kva); kapasitas trafo (MVA), rasio tegangan trafo (kv) dan impedansi trafo; data penghantar (km): panjang penghantar (km) luas penampang (mm²), impedansi penghantar dan jenis penghantar; data pembebanan setiap trafo; daya aktif (MW), daya reaktif (MVAR), arus (ampere), tegangan (kv). Selanjutnya dilakukan input data pada kelistrikan penyulang ngembal yang sudah dimodelkan menggunakan software etap power station versi 12.6.0. setting variasi 22

tegangan pada sistem yang dimodelkan berdasarkan permen ESDM no. 3 tahun 2007 untuk sistem tegangan 20 KV +5%, -10%. Melakukan studi aliran daya dengan menggunakan metode Newton Raphson sebelum sistem terintegrasi untuk mengetahui karakteristik kelistrikan penyulang Ngembal meliputu nilai tegangan (KV) rugi rugi daya aktif (Ploss) dan rugi rugi daya reaktif (Qloss) maka dilakukan injeksi PLTS Kalipucang. Skenario yang dilakukan meliputi sistem sebelum interkoneksi dengan PLTS Kalipucang dan sistem setelah interkoneksi dengan PLTS Kalipucang. Daya listrik pada penyulang Ngembal dihasilkan dari GI Purwosari melalui saluran interkoneksi 150 KV kemudian diturunkan pada tegangan menengah 20 KV untuk disalurkan ke sistem distribusi. Kapasitas daya trafo yang ada di GI Purwosari sebesar 2,652 MW. Diagram alir analisis aliran daya dapat dilihat pada gambar 3.3 dibawah ini: 23

mulai Survei data Pemodelan Penyulang Pada ETAP Input data Beban puncak Analisa load flow 1. profil tegangan 2. losses daya Sesuai permen ESDM T PLTS/ Kapasitor bank Y Analisa Hasil Kesimpulan selesai Gambar 3.3 Diagram Alir metode penelitian Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu: 1. Tahap pertama; dimulai dengan pengumpulan data awal berupa data teknis penyulang Ngembal, beban penyulang dan data PLTS Kalipucang. 2. Tahap kedua; melakukan pemodelan sistem dan melakukan simulasi aliran daya kondisi awal. 3. Tahap ketiga; melakukan pemodelan sistem penyulang Ngembal dengan injeksi PLTS Kalipucang. 4. Tahap keempat; membandingkan profil tegangan dan losses daya terhadap pengaruh masuknya PLTS Kalipucang. 24

3.4 Bahan dan Alat yang Digunakan Bahan dan alat yang digunakan untuk menunjang penelitian ini adalah: 1. Laptop / PC 2. Software ETAP (Electrical Trancient Analyzer Program) Power Station 3. Data sistem jaringan kelistrikan penyulang Ngembal 20 kv 3.5 Sistem PLTS Kalipucang Kapasitas 15 kwp Jenis panel surya yang berada di desa Kalipucang ini mempunyai daya sebesar 15 kwp dengan jenis Polycrystalline dengan merek elsol dan tipe model es50236/pcm. Pada PLTS kalipucang ini terdiri dari 5 banjar panel surya, yang setiap banjar berisi 60 panel surya dan total keseluruhannya 300 panel surya. Dibawah ini adalah tabel spesifikasi panel surya Tabel 3.1 spesifikasi panel surya Model es50236/pcm Maximum power 50Wp Short circuit current 3,25 A Maximum power current 2,91 A Open circuit voltage 21,75 V Nominal voltage 17,24 V FF 0,710 Tabel 3.2 Physical Spesification PLTS Length Width Weight Temperature Depth 670 mm 620 mm 5,5 kg -40 C up to 50 C 40 mm 25

3.6 Baterai Fungsi utama penggunaan baterai adalah sebagai penopang energi listrik bilamana pada saat waktu tertentu energi matahari tidak mampu menghasilkan energi yang cukup untuk menopang beban listrik agar listrik tidak mengalami pemadaman. Semakin besar kapasitas baterai akan berpengaruh pada lama waktu penopangan energi listrik bilamana sumber energi sama sekali tidak memadai. Pada PLTS Kalipucang ini terdapat 3 banjar baterai dengan total 375 baterai dengan kapasitas per baterai 2V 300 Ah. Gambar 3.4 Baterai PLTS Kalipucang 3.7 Inverter Inverter digunakan untuk mengubah sumber tegangan DC menjadi sumber AC, dimana tegangan yang dihasilkan dapat merupakan nilai yang konstan atau variabel. Suatu inverter disebut inverter sumber tegangan (voltage source inverter) jika tegangan keluarannya konstan sedangkan inverter sumber arus (current source inverter) jika arus keluarannnya konstan dan inverter hubungan DC yang variabel (variable DC linked inverter) jika tegangan keluarannya dapat dikontrol atau dikendalikan lebih besar maupun lebih kecil dari tegangan input. 26

Gambar 3.5 Inverter PLTS kalipucang 3.8 Langkah Pengerjaan Pada sub bab ini terdapat beberapa langkah dalam proses pengerjaan simulasi. Pertama membuat single line diagram sesuai data yang diperoleh dari PLN Rayon Sukorejo. Kedua memasukkan data-data yang diperoleh dari PLN Sukorejo berupa data beban, data trafo, dan data penghantar pada software ETAP power station. Setelah semua data selesai dimasukkan, dilakukan proses running untuk mengetahui hasil dari pengolahan data yang disimulasikan. 27

3.8.1 Single Line Diagram Penyulang Ngembal Penyulang Ngembal mendapat income dari GI Purwosari. Berikut adalah single line diagram dari salah satu keseluruhan penyulang Ngembal. Gambar 3.6 single line diagram dari sebagian Penyulang Ngembal 3.8.2 Data Trafo Penyulang Ngembal DJ 364 Trafo adalah perangkat penting dalam setiap rangkaian jaringan listrik yang pada umumnya digunakan untuk mengubah suatu taraf tegangan AC (bolak-balik) ke taraf tegangan AC lainnya tanpa adanya kontak fisik dan juga tanpa terjadi perubahan pada karakteristik fasa dan frekuensi. 28

Pada dialog info nama ID diganti menjadi DJ 364, untuk standard simbol pada ETAP ada 2 pilihan yaitu ANSI dan IEC. Perbedaan antara standar IEC dan ANSI terletak pada standar frekuensi yang digunakan, yang mengakibatkan perbedaan spesifikasi peralatan yang digunakan. Jika pada standar IEC nilai frekuensi yang digunakan adalah 50 Hz, sedangkan pada standar ANSI nilai frekuensi yang digunakan adalah 60 Hz. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada (gambar kotak dialog 3.4). Gambar 3.7 kotak dialog Info 2-winding transformer editor-dj 364 29

Dari tegangan 20 kv diturunkan ke tegangan 220/380 V dibutuhkan sebuah trafo step down. Kolom primer menjelaskan bahwa sisi dari trafo bersal dari bus 1 dengan tegangan 20 kv. Sedangkan Kolom sekunder terhubung dengan bus 113 dengan tegangan 0,38 kv (gambar kotak dialog 3.5). untuk kapasitas trafo pada DJ 364 mempunya rating 250 kva. Gambar 3.8 kotak dialog rating 2-winding transformer editor-dj 364 30

3.8.3 Data Beban Penyulang Ngembal DJ 364 Pada kolom info static load editor menjelaskan bahwa beban terhubung dengan bus 113 tegangan rendah (TR) 0,38 kv terhubung dengan sisi sekunder dari trafo DJ 364. Penjelasan tersebut dapat dilihat pada gambar kotak dialog dibawah ini Gambar 3.9 kotak dialog info static load editor 31

Pada kolom loading terdapat tegangan (kv), daya semu (kva), daya aktif (kw), daya reaktif (Kvar), power factor (%), dan arus (amper). Memasukan data arus pada kolom Amps yaitu dengan menjumlah rata-rata dari arus R S T beban yang ada pada trafo DJ 364. Pada kolom PF diberikan nominal 80% dikarenakan batas beban normal yang akan disuplai idealnya ada pada angka 80%. ETAP akan secara otomatis menghitung daya semu, daya aktif, dan daya reaktif tersebut. Penjelasan diatas bisa dilihat di gambar dibawah ini. Gambar 3.10 Kotak Dialog Loading Static Load editor-dj 364 32

3.8.4 Data Kabel Penghantar Penyulang Ngembal DJ 364 Kabel 1 pada penyulang Ngembal DJ 364 menghantarkan dari bus 1 ke bus 2 dengan jaringan 20 kv Tegangan Menengah (TM). Pada kolom info pada bagian lenght digunakan untuk menentukan panjang hantaran dari kabel. Pada kolom library ini berisi tentang data sheet kabel yang akan digunakan untuk simulasi pada software ETAP. Penjelasan diatas bisa dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 3.11 kotak dialog cable editor Penyulang Ngembal DJ 364 33

Kabel pada DJ 364 mempunyai data sheet : ID, kode gardu induk, kode penyulang, nomer jaringan tegangan menengah (JTM), panjang hantaran, kode hantaran, shape len, luas penampang, nama bahan, nomer tiang. Dibawah ini tabel data sheet kabel penyulang Ngembal DJ 364. Tabel 3.3 Data Sheet Kabel Penyulang Ngembal DJ 364 ID 3049 kode gardu induk Purwosari kode penyulang Ngembal nomer jaringan tegangan menengah(jtm) PSARINGBALDJ3079 panjang hantaran (m) 53 kode hantaran M107 shape len 45.78847 luas penampang (mm) 3x150 nama bahan XLPE nomer tiang DJ 3079 34

Pada tabel 3.3 dikonversikan pada software ETAP, bisa dilihat pada gambar 3.9 dibawah ini. Kolom Phase PE menunjukan bahwa luas pemampang pada kabel DJ 364 adalah 150 mm². Unit digunakan untuk menjelaskan semua dimensi pada kabel. freq menjelaskan frekuensi pada kabel dalam satuan Hz. Type menjelaskan jenis bahan yang digunakan pada kabel. kv menunjukkan kabel digunakan pada kapasitas tegangan yang sesuai dengan sistem jaringan listrik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar dibawah ini. Gambar 3.12 kotak dialog library Quick Pick -Cable Penyulang Ngembal DJ 364 35

3.8.5 Data Kapasitor Bank Pemasangan kapasitor bank dilakukan pada sistem 20 kv untuk menaikkan tegangan yang turun dan kembali standar nilai tegangan operasi jaringan. Kapasitor bank dipasang pada bus yang mengalami penurunan tegangan cukup kritis. Dibawah ini adalah kotak dialog kapasitor bank Gambar 3.13 kotak dialog kapasitor bank Untuk penentuan pemilihan kapasitor bank dapat dilakukan melalui perhitungan untuk mencari kapasitas yang akan di pasang pada sistem jaringan. Di bawah ini cara menentukan kebutuhan kapasitas kapasitor bank PF = P 1 S 1...(3-1) P 1 = S. PF = 936. 0,78 = 730,08 kw P 2 = S. PF = 936. 0,99 = 926,64 kw 36

Daya reaktif kapasitor Qc = Q1 Q2...(3-2) Q1 = S 2 2 1 P 1...(3-3) = (936) 2 (730) 2 = 585,729 KVAr Q2 = S 2 2 2 P 2...(3-4) = (936) 2 (926,64) 2 = 132,039 KVAr Qc = Q1 Q2...(3-5) = 585,729 132,039 = 453,69 KVAr Jika kapasitor yang tersedia di pasaran memiliki nilai 50 KVAr, maka kita dapat menggunakan kapasitor bank ukuran 50 KVAr sebanyak 12 buah (12 step). Untuk pemasangan pada penyulang Ngembal menggunakan kapasitas 1800 KVAr, karena untuk memperbaiki bus yang losses nya tinggi. 37