BAB I PENDAHULUAN. akan lebih maju daripada negara yang sumber daya manusianya biasa-biasa saja.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Amellya Nisfiatin Barroroh, 2014

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

2015 PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. tertanam dalam diri pribadi sangatlah berperan penting.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan satu kata yang sudah tidak asing lagi, bukan hanya bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional pada Undang- Undang RI No. 20 tahun 2003, Triana, 2015:

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

siswa, berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, serta pengelolaan atau manajemen sekolah. Di dalam faktor kurikulum yang mempengaruhi prestasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum pendidikan dipandang sebagai faktor utama dalam bidang

Oleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan dasar dalam pengaruhnya kemajuan dan kelangsungan

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Konstruksi nasional dalam bidang pendidikan merupakan salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Angga Triadi Efendi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini,tingkat kompetisi di pasar tenaga kerja menjadi sangat ketat. Negara yang memiliki keunggulan pada sumber daya manusia pasti akan lebih maju daripada negara yang sumber daya manusianya biasa-biasa saja. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Maka dari itu pendidikan menjadi hal yang sangat perlu diperhatikan oleh pemerintah agar dapat terus meningkat. Menurut Undang- Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) pasal 3 dinyatakan: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sesuai dengan UU tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan sebaiknya diarahkan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki potensi dan berahlak mulia serta mampu bersaing di era globalisasi. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan di atas dapat dicapai melalui tiga macam jalur pendidikan yaitu pendidikan formal, pendidikan informal, dan pendidikan nonformal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan 1

2 pendidikan tinggi. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Dan pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Melalui tiga macam pendidikan tersebut diatas, diharapkan tujuan pendidikan nasional dapat dicapai sehingga akan tercapai sumber daya manusia yang utuh dan berkualitas. Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan formal tertinggi yang diharapkan mampu mencapai serta merealisasikan tujuan pendidikan nasional. Menurut kajian Depdiknas RI tahun 2009 menyatakan bahwa kesuksesan seseorang dalam pendidikan, 85% ditentukan oleh kemampuan berkomunikasi, manajemen waktu dan kemampuan bekerjasama (soft skill). Hal ini menunjukkan bahwa soft skill memiliki peranan yang sangat besar agar mahasiswa dapat mencapai kesuksesan. Soft skill dapat ditumbuhkan dan dapat dilatih, salah satu cara nya adalah dengan berorganisasi. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan dijelaskan bahwa organisasi kemahasiswaan adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa kearah perluasan wawasan dan peningkatan kecendikiawan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi. Dunia organisasi mengajarkan mahasiswa untuk bersosialisasi, saling membantu, dan bertukar pendapat. Menurut Nasution (2008:127) seakan-akan kuliah lebih efektif untuk menyampaikan informasi dan tidak banyak memberi kesempatan untuk mengembangkan pemikiran, setidak tidaknya dengan cara penyampaian kuliah. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam perkuliahan mahasiswa hanya diberikan

3 kesempatan menerima informasi yang disampaikan oleh dosen tetapi dalam pengembangan pemikiran yang lebih luas tidak diperbolehkan didalam proses perkuliahan, melihat keadaan ini maka peranan organisasi menjadi sangat penting dalam mengembangkan pemikiran pemikiran mahasiswa diluar dari proses perkuliahan. Di Universitas Negeri Medan khususnya pada Program Studi Pendidikan Tataniaga tahun 2013 Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi terdapat kegiatan kemahasiswaan yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan bakat maupun minat mahasiswa. Setiap mahasiswa diberi kebebasan untuk memilih kegiatan kemahasiswaannya. Ada mahasiswa yang mengikuti kegiatan kemahasiswaan yang terdapat di Universitas Negeri Medan dan ada juga yang memilih untuk mengikuti kegiatan kemahasiswaan di luar Universitas Negeri Medan serta ada pula yang enggan mengikuti kegiatan kemahasiswaan dengan berbagai macam alasan. Menjadi seorang pelajar sekaligus organisator tentu menjadi sebuah tanggung jawab yang besar agar kedua hal tersebut dapat berjalan dengan baik. Setiap mahasiswa yang aktif dalam organisasi dituntut untuk mampu mengatur dan mengendalikan waktu yang dimiliki untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliah ataupun kegiatan-kegiatan dalam organisasi yang diikuti yang akan berdampak pada prestasi belajarnya. Berikut data perubahan indeks prestasi kumulatif mahasiswa pendidikan tataniaga sebelum dan sesudah berorganisasi:

4 Tabel 1.1 Perubahan Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Prodi Pendidikan Tataniaga Sebelum dan Sesudah Berorganisasi KATEGORI JUMLAH PERSENTASE IPK Naik 32 Orang 73% IPK Turun 11 Orang 25% IPK Tetap 1 Orang 2% TOTAL 44 Orang 100% Sumber: Kartu Hasil Studi Pengkategorian perubahan indeks prestasi kumulatif mahasiswa prodi pendidikan tataniaga sebelum dan sesudah berorganisasi dapat dilihat pada halaman Lampiran 2. Dari tabel di atas dapat dilihat indeks prestasi kumulatif mahasiswa kebanyakan mengalami peningkatan setelah mengikuti organisasi. Terdapat 32 orang atau 73% yang mengalami peningkatan indeks prestasi kumulatif, 11 orang atau 25% yang mengalami penurunan indeks prestasi kumulatif, dan 1 orang atau 2% yang indeks prestasi kumulatifnya tetap. Selain keaktifan berorganisasi mahasiswa juga dituntut memiliki kemampuan manajemen waktu. Menurut Slameto (2010: 54-60) untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain : faktor yang terdapat dalam diri mahasiswa (faktor intern), dan faktor yang tedapat dari luar mahasiswa (faktor ekstern). Manajemen waktu merupakan salah satu faktor internal yaitu proses mengelola diri sendiri. Menurut Leman (2007:24) mendefinisikan bahwa manajemen waktu adalah menggunakan dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, seoptimal mungkin melalui perencanaan kegiatan yang terorganisir dan matang. Manajemen waktu yang baik sebenarnya bukan tentang melakukan banyak hal dalam sehari tetapi mampu melakukan hal-

5 hal yang paling penting terlebih dahulu. Menariknya terkadang mahasiswa tidak memiliki kemampuan mengatur diri sendiri, yakni tidak mampu merencanakan, mengatur dan mengontrol waktunya. Dari observasi awal peniliti menemukan masih buruknya manajemen waktu mahasiswa pendidikan tataniaga. Hal ini ditunjukkan dengan masih banyaknya mahasiswa yang menggunakan Sistem Kebut Semalam dalam mempersiapkan diri untuk ujian serta dalam pengerjaan tugas sehingga hasilnya tidak memuaskan. Selain itu masih sering kita temukan mahasiswa yang berkumpul sampai larut malam di suatu tempat tanpa ada kegiatan yang jelas ataupun rela begadang hanya untuk menonton film-film drama korea. Hal ini semakin menguatkan bahwasanya mahasiswa tersebut belum mampu memanajemen waktunya dengan baik. Manajemen waktu yang baik diperlukan agar mahasiswa tergerak dan terdorong untuk belajar, sehingga di dalam belajar mahasiswa akan lebih bersemangat dan tidak mudah bosan dengan materi pelajaran yang akan berpengaruh pada meningkatnya prestasi belajar. Prestasi belajar yang rendah kemungkinan cara belajar yang diterapkan kurang baik dan kurang menghargai waktu atau manajemen waktu belajarnya kurang baik. Manajemen waktu dan keaktifan berorganisasi merupakan 2 atribut softskill yang menjadi prioritas kemampuan yang harus dimiliki selama mengenyam bangku perkuliahan dalam memperoleh indeks prestasi. Idealnya mahasiswa dengan IPK tinggi juga memiliki manajemen waktu dan keaktifan berorganisasi yang baik. Rendahnya kemampuan berorganisasi dan buruknya manajemen waktu akan menjadi kelemahan lulusan di seluruh perguruan tinggi

6 yang akan berdampak pada ketidakmampuan berkompetesi di pasar tenaga kerja. Lantas, bagaimana cara menumbuhkan kedua kemampuan ini dalam lingkungan akademik Universitas Negeri Medan khususnya Fakultas Ekonomi. Berdasarkan pernyataan dan pendapat di atas penulis tertarik membuat penelitian dengan judul Pengaruh Manajemen Waktu Dan Keaktifan Berorganisasi Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Pendidikan Tata Niaga Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan Angkatan 2013 Tahun Akademik 2016/2017. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peniliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Manajemen waktu mahasiswa pendidikan tataniaga angkatan 2013 masih buruk. 2. Rendahnya jumlah mahasiswa pendidikan tataniaga angkatan 2013 yang berorganisasi. 3. Kemampuan soft skill mahasiswa pendidikan tataniaga angkatan 2013 masih rendah. 1.3 Pembatasan Masalah Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Manajemen waktu yang diteliti dalam penelitian ini terbatas pada kemampuan manajemen waktu mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Niaga Angkatan 2013. 2. Keaktifan berorganisasi yang diteliti dalam penelitian ini terbatas pada tingkat kehadiran dalam pertemuan, jabatan dalam berorganisasi,

7 kontribusi dalam bentuk saran, usulan, kritik, pendapat untuk meningkatkan organisasi, loyalitas, dan motivasi anggota. 3. Prestasi belajar yang diteliti dalam penelitin ini terbatas pada indeks prestasi kumulatif mahasiswa pendidikan tataniaga angkatan 2013. 1.4 Rumusan Masalah Sesuai dengan identifikasi dan batasan masalah yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh manajemen waktu mahasiwa terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Niaga Angkatan 2013? 2. Apakah terdapat pengaruh keaktifan berorganisasi mahasiswa terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Niaga Angkatan 2013? 3. Apakah terdapat pengaruh manajemen waktu dan keaktifan berorganisasi terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Niaga Angkatan 2013? 1.5 Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah di atas yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh manajemen waktu mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Niaga Angkatan 2013. 2. Untuk mengetahui pengaruh keaktifan berorganisasi mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Niaga Angkatan 2013.

8 3. Untuk mengetahui pengaruh manajemen waktu dan keaktifan berorganisasi terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Niaga Angkatan 2013. 1.6 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengaruh manajemen waktu dan keaktifan berorganisasi terhadap prestasi belajar sebagai bekal masa depan yang lebih baik. 2. Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan nilai tambah di kalangan akademik, khususnya Fakultas Ekonomi Unimed sebagai lembaga tempat penelitian akan pentingnya manajemen waktu dan berorganisasi dalam meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. 3. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan referensi bagi penulis yang ingin mengkaji masalah yang sama dimasa yang akan datang.