I. PENDAHULUAN. masyarakat untuk kepentingan masyarakat itu sendiri. Koperasi diharapkan

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI RIAU PADA AGUSTUS 2012 SEBESAR 4,30 PERSEN

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

ADMINISTRASI DAN KEPENDUDUKAN

Propinsi RIAU. Total Kabupaten/Kota Total Kecamatan

Satuan Kerja Kementerian Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi Riau

POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT 1 Oleh: Almasdi Syahza Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau

SEKILAS TENTANG DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN PELALAWAN

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI RIAU PADA AGUSTUS 2014 SEBESAR 6,56 PERSEN

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI RIAU PADA AGUSTUS 2010 SEBESAR 8,72 PERSEN

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) FORMULIR UNTUK KEPERLUAN PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD TAHUN KOMISI PEMILIHAN 2014 UMUM PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

Lampiran I.14 : PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 PROVINSI :

BAB II TINJAUAN TEORI. a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan. tetapi juga mengelola proses kerja selama periode tersebut.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN PT. DJARUM KUDUS

RINCIAN HARGA PENAWARAN FORMULIR UNTUK KEPERLUAN PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD TAHUN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI RIAU

Luas Baku Sawah (Ha) Bera Penggenangan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara yang sudah menjadi agenda setiap tahunnya dan dilakukan oleh

03. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. daerah. Adanya otonomi daerah diharapkan masing-masing daerah dapat mandiri

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan

RESUME UMPAN BALIK PELKON dan DALLAP 2013 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempercepat proses pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasilnya upaya

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Penelitian

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KPRI RASA TUNGGAL DI KECAMATAN BANJARSARI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas seluruh sistem sosial seperti politik, ekonomi,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdiri KUD Marga Bhakti

SKRIPSI. Disusun oleh: TRI PRASETIYA B

RINCIAN JENIS, SPESIFIKASI, JUMLAH KEBUTUHAN DAN PERUNTUKAN FORMULIR

Disampaikan pada Annual Forum EEP Indonesia 2012 di Provinsi Riau Pekanbaru, Oktober 2012

BAPPEDA PROVINSI RIAU

Hasil Pendaftaran (Listing) Usaha/Perusahaan Sensus Ekonomi 2016 Provinsi Riau

Potensi Desa (Podes) 2014 Provinsi Riau

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 (ANGKA TETAP)

DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. bagian integral tata perekonomian nasional. Oleh karena itu, koperasi diperankan

BUPATI PELALAWAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Perseorangan (Persero) adalah BUMN yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengelolaan sumber daya ekonomi dalam suatu iklim. pengembangan dan pemberdayaan Koperasi yang memiliki peran strategis

I. PENDAHULUAN. Pancasila dan UUD Didalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1 ditegaskan

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI UNIT DESA TIGA KOTO. A. Sejarah Singkat Koperasi Unit Desa Tiga Koto

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN,

Bab I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman yang modern ini pembangunan nasional dibidang

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan tetapi juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan di berbagai sektor

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian. Koperasi merupakan badan hukum sekaligus badan usaha yang

I. PENDAHULUAN. menampakan wujud dan peranannya. Sampai kini sektor swasta masih. mendominasi sektor perekonomian di Indonesia dan sektor koperasi

RAPAT PERSIAPAN RAKORTEK KEGIATAN PENGEMBANGAN WILAYAH PERBATASAN TAHUN ANGGARAN 2018

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV KEADAAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Kabupaten Pelalawan dibentuk berdasarkan UU. No. 53 Tahun 1999, yang merupakan

BAB II. KOPERASI UNIT DESA SAWIT JAYA UUO (Unit Usaha Otonom) Kampar. Untuk menuju ke Desa ini kita melewati Sembilan bukit, oleh karena

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ABSTRAK. Kata Kunci :Tingkat Perputaran Aktiva Lancar, Perputaran Modal Kerja, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Koperasi, Profitabilitas.

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan Nasional di bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi. Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang

A. Luas potensi lahan sumber pakan ternak (Ha) Luas Potensi Hijauan (Ha) No Kabupaten/Kota Tanaman Padang. Pangan Rumput

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Deskripsi Provinsi. Raja Bawahan Johor di Pulau Penyengat. Wilayah tersebut kemudian menjadi

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 50 TAHUN 2012 TENTANG

KEBIJAKAN DAN REALITA PERKEBUNAN DAN INDUSTRI KELAPA SAWIT DI PROVINSI RIAU

BAB IV GAMBARAN UMUM KOPERASI. IV.1. Sejarah Singkat KUD Muara Mahat Sejahtera. bedomisili dan berkantor di Desa Muara Mahat Baru Kecamatan Tapung

Analisis Rasio Sebagai Dasar Penilaian Kinerja Keuangan Pada KPRI Guyub Rukun Cabang Dinas Dikpora Kecamatan Laweyan Surakarta

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Perintah oleh seorang batin dengan Datuk Batin Putih yang berinduk di

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimana kegiatannya berlandaskan

I. PENDAHULUAN. tersebut merupakan faktor pendukung keberhasilan budidaya sapi Bali (Ni am et

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat telah lama dikenal di

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Malaka terletak antara Lintang Selatan Lintang Utara atau antara 100

4.1. Sejarah Berdirinya Pemerintah Provinsi Riau

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. koperasi memperlihatkan bahwa keberadaan koperasi tidak saja

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan yang berfungsi melakukan penghimpunan dan penyaluran dana

Demikian surat undangan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PEDAHULUAN. di Indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi sebagai gerakan lembaga ekonomi yang mempunyai tugas. dan tanggungjawab mensejahterakan seluruh anggota melalui pemenuhan

GUBERNUR RIAU. b. bahwa untuk meningkatkan kemampuan petani dalam penerapan pemupukan berimbang diperlukan subsidi pupuk;

*11780 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 13 TAHUN 2000 (13/2000)

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Menimbang : a. Mengingat : 1.

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pelalawan

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. dan kewajiban setiap orang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, pembangunan

RALAT PENGUMUMAN LELANG Nomor : 01.a / PAN / CT - PLLW / RALAT / 2011

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi Unit Desa Sawit Jaya (KUD -Sawit Jaya) desa Suka Mulya

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Tujuan dari pembangunan adalah untuk memperbaiki dan

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR KPTS.518/DISKOPUMKM-S/2014/ TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

b. bahwa pengembangan lembaga pendidikan

Boks 1 PELUANG DAN HAMBATAN INVESTASI DI PROPINSI RIAU. I. Latar Belakang

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI PETANI WASIT MERBAU SAKTI. A. Sejarah Berdirinya Koperasi Petani Sawit Merbau Sakti (KPSMS)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat menuntut koperasi / perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Untuk itu diperlukan strategi pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan akhir suatu perusahaan dalam menjalankan

RENCANA UMUM PENGADAAN PADA DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI RIAU TAHUN ANGGARAN 2013

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi merupakan wadah masyarakat untuk bekerjasama secara sukarela berdasarkan kesamaan tujuan, kebutuhan, kesamaan aktivitas dan dibentuk oleh masyarakat untuk kepentingan masyarakat itu sendiri. Koperasi diharapkan mampu menjadi penggerak ekonomi rakyat, menjadi sarana untuk mengatasi masalah-masalah pokok pembangunan, khususnya mengatasi pengangguran dan keterbelakangan. Dalam rangka membangun ekonomi dan mengembangkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, koperasi berperan dan bertugas untuk mempersatukan mengerahkan, membina, dan mengembangkan potensi, daya kreasi, daya usaha rakyat untuk meningkatkan produksi dan mewujudkan tercapainya pendapatan yang adil dan kemakmuran yang merata. Setiap koperasi harus mampu melihat kondisi lingkungan organisasinya untuk mempertahankan eksistensinya. Salah satu hal yang dapat dilakukan koperasi dalam menghadapai persaingan yang semakin ketat adalah mengupayakan kinerja keuangan yang baik dan sehat. Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan kesatuan ekonomi terkecil dari kerangka pembangunan pedesaan yang merupakan suatu wadah organisasi dan pengembangan bagi berbagai kegiatan ekonomi di wilayah bersangkutan. Dengan kata lain KUD dapat diartikan sebagai gabungan-gabungan usaha bersama koperasi-koperasi pertanian atau koperasi-koperasi Desa yang terdapat di wilayah unit desa. 1

Tabel 1. Jumlah Koperasi di Provinsi Riau, Tahun 2016 No Kabupaten/Kota Koperasi (Unit) Anggota (Orang) 1 Kuantan Singingi 273 28.639 2 Indragiri Hulu 357 44.520 3 Indragiri Hilir 499 21.261 4 Pelalawan 260 43.956 5 Siak 238 44.177 6 Kampar 510 93.478 7 Rokan Hulu 325 70.102 8 Bengkalis 861 34.941 9 Rokan Hilir 330 22.307 10 Kepulauan Meranti 265 5.015 11 Pekanbaru 945 110.587 12 Dumai 257 20.214 Jumlah/Total 5.120 539.197 Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau, Tahun 2017 Berdasarkan koperasi aktif di Provinsi Riau tahun 2016 di Kabupaten Pelalawan jumlah koperasi sebanyak 260 dan jumlah anggota sebanyak 43.956 orang. Terdapat 40 koperasi di Kabupaten Pelalawan yang sudah mendapatkan Nomor Induk Koperasi (NIK) dari Kemenkop UKM RI. Koperasi yang mendapatkan sertifikat NIK adalah koperasi yang aktif melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Pembangunan ekonomi masyarakat khususnya di Kabupaten Pelalawan, tidak akan terlepas dari peran koperasi sebagai wadah gerakan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup lebih baik. Namun demikian, kemajuan koperasi ini tentunya tidak terlepas dari campur tangan pemerintah khususnya Pemerintah Kabupaten Pelalawan melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (DISKOP-UMKM) Kabupaten Pelalawan, bertugas melaksanakan urusan Pemerintah Daerah berdasarkan asas otonom dan tugas pembantu di bidang koperasi dan UMKM. 2

Tabel 2. Jumlah KUD Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Pelalawan, Tahun 2015 No Kecamatan KUD (Unit) 1 Langgam 5 2 Pangkalan Kerinci 3 3 Bandar Sei Kijang 1 4 Pangkalan Kuras 5 5 Ukui 8 6 Pangkalan Lesung 5 7 Bunut 0 8 Pelalawan 2 9 Bandar Petalangan 1 10 Kuala Kampar 2 11 Kerumutan 5 12 Teluk Meranti 1 Jumlah /Total 38 Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pelalawan, Tahun 2016 Berdasarkan Tabel 2, jumlah koperasi menurut jenis KUD di Kabupaten Pelalawan, jumlah yang terbanyak terdapat di Kecamatan Ukui sebanyak 8 unit KUD yang aktif sampai sekarang. KUD merupakan salah satu fasilitas yang diberikan oleh pemerintah untuk membangun perekonomian di Desa. Koperasi yang berada di Kecamatan Ukui memfokuskan bidang usahanya di Perkebunan Kelapa Sawit di Desa. Salah satu koperasi yang berada di Kecamatan Ukui adalah KUD Bina Sejahtera, bidang usaha yang dilaksanakan KUD Bina Sejahtera selama tahun 2016 yaitu Unit Usaha Waserda, Unit Usaha Angkutan TBS, Unit Usaha Saprodi, dan Unit Simpan Pinjam (USP). Waserda mengurus pelayanan tentang penyediaan dan penyaluran kebutuhan pokok sehari-hari. Angkutan TBS menyelenggarakan sarana angkutan TBS milik anggota dan masyarakat yang membutuhkan bagi TBS yang akan dijual. Pengadaan Saprodi untuk memenuhi kebutuhan pupuk anggota koperasi. Simpan Pinjam menyelenggarakan kegiatan untuk meyimpan tabungan anggota dan menyalurkan kepada anggota yang memerlukan kredit. 3

KUD Bina Sejahtera harus mampu memberikan pelayanan kepada para anggotanya. Koperasi harus memberikan harga serendah rendahnya atas barang dan jasanya yang hendak dijual kepada para anggotanya. Dengan kata lain koperasi seharusnya tidak mengambil keuntungan yang tinggi dalam usaha bisnisnya dengan para anggotanya, tetapi memberikan manfaat pelayanan kepada mereka. Pengembangan KUD ditujukan untuk menumbuhkan dan meningkatkan peranan serta tanggung jawab masyarakat pedesaan agar mampu mengurusi diri sendiri secara nyata serta meningkatkan taraf hidupnya. Jumlah anggota yang bergabung dalam KUD Bina Sejahtera berjenis kelamin laki-laki semua. Tabel 3. Nama- Nama KUD di Kecamatan Ukui, Tahun 2016 No Nama Koperasi Alamat Anggota RAT TB 2016 (tgl) 1 KUD Sawit Subur Kampung Baru 493 04-Mar-2017 2 KUD Bina Usaha Baru Bukit Jaya 410 30-Mar-2017 3 KUD Karya Bersama Air Mas 503 30-Mar-2017 4 KUD Bina Sejatera Lubuk Kembang Sari 618 21-Mar-2017 5 KUD Sumber Bahagia Silikuan Hulu 603 18-Mar-2017 6 KUD Sumber Makmur Bukit Gajah 781 23-Feb-2017 7 KUD Bakti Tri Mulya Jaya 239 25-Mar-2017 8 KUD Bukti Potalo Air Hitam 247 06-Mar-2017 Sumber: Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pelalawan, Tahun 2017 Menurut Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pelalawan, KUD Bina Sejahtera merupakan koperasi binaan Asian Agri yang sampai saat ini masih beranggotakan 618 yang mana sesuai data kapling 618 KK (Kartu Keluarga) atas kepemilikan kebun plasma 618 4

KK (1.236 Ha) lahan kebun sawit dan menyerahkan laporan keuangan kepada Dinas Koperasi dan UMKM pada tanggal 21 Maret 2017. KUD Bina Sejahtera adalah sebagai pusat pelayanan kegiatan-kegiatan berdaya guna dan berhasil guna memperkuat sistem kerakyatan, mempunyai tujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan berperan serta membangun sistem perekonomian rakyat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur berdasarkan pancasila dan sehingga mampu menghadapi perkembangan teknologi dan kemajuan jaman. KUD Bina Sejahtera tercatat menerima penghargaan sebagai KUD berprestasi tingkat Nasional yang diserahkan langsung oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada acara Peringatan Hari Koperasi ke-66 tahun 2013 di Mataram, Nusa Tenggara Barat. KUD Bina Sejahtera telah ditetapkan sebagai bagian dari 10 koperasi penerima award melalui SK Menteri No.30/Kep/M.KUKM/VII/2013. Artinya, badan usaha tersebut berada dalam urutan 10 besar terbaik se-indonesia. KUD Bina Sejahtera mendapatkan koperasi berprestasi pada 12 juli 2011 di Jakarta sebagai bagian kelompok konsumen dengan Badan Hukum: 112/BH/PAD/DISKOP/IX.5/2006. Setiap kegiatan usaha apapun bentuknya pada umumnya tujuan yang ingin dicapai adalah memperoleh laba atau keuntungan. Walaupun tujuan utama koperasi bukan untuk mengejar keuntungan akan tetapi peningkatan pendapat setiap tahunnya yang akan menjadi target yang harus dicapai. Semakin besar laba bersih yang didapat semakin bertambah pula kemampuan koperasi untuk mengelola semua kegiatan yang ada, karena laba dan rugi yang menentukan maju mundurnya sebuah koperasi. Jadi dengan laba yang bertambah kekayaan juga 5

bertambah begitu juga sebaliknya dengan kerugian yang terjadi maka kekayaan akan berkurang. Tabel 4. Jumlah Hasil Usaha Tahun Berjalan KUD Bina Sejahtera, Tahun 2014-2016 No Tahun SHU (Rp) 1 2014 1.391.769.082,68 2 2015 1.346.419.340,81 3 2016 980.693.506,52 Sumber: Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pelalawan, Tahun 2017 Sisa Hasil Usaha pada tahun 2014-2016 pada KUD Bina Sejahtera cenderung mengalami penurunan, hal ini dikarenakan penerimaan dari setiap unit usaha tidak di ikuti dengan efisiensi dalam penggunaan biaya operasional. Maka hal ini perlu di analisis lebih jauh untuk mengetahui penyebabnya dengan melakukan analisis terhadap pos-pos yang terkait dengan biaya-biaya. Kinerja keuangan koperasi yang baik sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi ekonomi rakyat dan mempertahankan eksistensi usaha untuk dapat bersaing memerlukan manajemen koperasi yang baik. Hal ini dapat dilakukan bila sumber daya yang ada dapat dikelola secara efisien serta diimbangi dengan kemampuan kepemimpinan yang tangguh untuk menjaga pertumbuhan maupun perkembangan koperasi. Maju mundurnya suatu koperasi dapat diketahui dengan meninjau dari segi finansial yang dilihat dari laporan keuangan koperasi yang meliputi rasio rentabilitas, rasio solvabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio efektivitas. Kelima rasio tersebut berfungsi untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangan KUD. Tentunya dari kelima rasio tersebut kita dapat menilai apakah KUD mengalami laba atau rugi yang kemudian akan dijadikan untuk penentuan kebijakan KUD Bina Sejahtera selanjutnya dan memajukan kesejahteraan anggota 6

khususnya di bidang ekonomi, serta untuk menilai apakah koperasi tersebut sehat atau tidak sesuai dengan pemerintah Indonesia sendiri. Analisis rasio keuangan tersebut akan menunjukkan data laporan keuangan yang merupakan penilaian terhadap tingkat kesehatan keuangan suatu usaha yang sebenarnya. Analisis ini akan dapat membantu memperbaiki adanya kesalahan dalam menerapkan setiap unit usaha yang dijalankan dan menghindari keadaan yang menyebabkan kesulitan keuangan. 1.2 Rumusan Masalah Laporan keuangan mempunyai peranan penting bagi setiap penetapan kebijakan keuangan. Sebagaimana KUD Bina Sejahtera dalam mencapai kinerja keuangan koperasi yang baik, maka diperlukan penetapan kebijakan keuangan yang tepat. Kinerja keuangan koperasi pada posisi seimbang atau bertahan dapat dikatakan sudah bagus, apalagi hingga bisa berkembang melebihi ketentuan standar Departemen Koperasi, yang mana akan membawa koperasi ke arah tercapainya tujuan untuk mensejahterakan anggotanya dengan peningkatan Sisa Hasil Usaha (SHU). KUD Bina Sejahtera merupakan koperasi terbaik di tingkat nasional, tetapi belum menganalisis kinerja keuangan yang dinilai melalui rasio keuangan yang dapat memberi gambaran tentang sejarah koperasi dan posisi keuangan koperasi pada saat itu. Ada beberapa teknik dalam menganalisis laporan keuangan koperasi salah satunya dengan analisis rasio keuangan, yaitu Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, dan Rasio Rentabilitas, Rasio Aktivitas dan Rasio Efektivitas merupakan indikator dari analisis keuangan secara menyeluruh. Dengan mengetahui tingkat rasio keuangan, maka menunjukkan kekayaan koperasi dan 7

kemampuan koperasi yang dapat menjamin terhadap hutang-hutangnya serta kemampuan koperasi untuk menghasilkan keuntungan yang bernilai, di mana keuntungan ini akan kembali lagi untuk para anggotanya melalui SHU. Laporan keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut dibandingkan untuk dua periode atau lebih dan kemudian dianalisis. Dengan mengadakan analisis terhadap Neraca dan Laporan Perhitungan Hasil Usaha pada koperasi akan dapat diketahui tentang komponen keuangan mana yang mengalami suatu permasalahan, sehingga dapat diketahui cara memecahkan masalah yang timbul untuk mencapai kemajuan di masa yang akan datang. Analisis keuangan merupakan suatu proses yang bertujuan menentukan ciri-ciri yang penting tentang kinerja keuangan dan kegiatan koperasi berdasarkan data yang ada. Tujuan utama analisis kinerja keuangan untuk memperoleh pandangan yang lebih baik tentang masalah operasional keuangan yang dihadapi koperasi. Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana karakteristik pengurus dan ketua kelompok tani KUD Bina Sejahtera? 2. Bagaimana kinerja keuangan KUD Bina Sejahtera ditinjau dari rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, aktivitas dan efektivitas? 3. Bagaimana perkembangan pos-pos dalam neraca dan laporan rugi laba KUD Bina Sejahtera? 8

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis karakteristik pengurus dan ketua kelompok tani KUD Bina Sejahtera. 2. Menganalisis kinerja keuangan KUD Bina Sejahtera ditinjau dari rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, aktivitas dan efektivitas. 3. Menganalisis perkembangan pos-pos dalam neraca dan laporan rugi laba KUD Bina Sejahtera. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang kinerja keuangan koperasi. 2. Bagi pihak manajemen KUD Bina Sejahtera, penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun dasar perencanaan strategi operasional pada periode yang akan datang. 3. Untuk perkembangan ilmu, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah literature dan memberi kontribusi bagi pengembangan teori terutama yang berkaitan dengan manajemen keuangan dan sebagai bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut dimasa mendatang. 1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian meliputi analisis kinerja keuangan KUD Bina Sejahtera. Penelitian ini menggunakan analisis rentabilitas, solvabilitas, likuiditas, aktivitas, dan efektivitas. Setelah itu dilihat perkembangan indikator diatas selama lima tahun yaitu dari tahun 2012-2016. Penelitian ini menganalisis kinerja ekonomi KUD Bina Sejahtera dari segi keuangannya. 9