PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TIPE VAK (VISUAL, AUDIOVISUAL, KINESTETIK)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE SINEKTIK UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI JLABAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN STRATEGI 3W2H PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALAM ARTIKEL E-JOURNAL

PEMBELAJARAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHOW NOT TELL DI MTs CAHAYA HARAPAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SURYODININGRATAN 2

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

Joyful Learning Journal

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

Kata Kunci: Pemahaman Konsep, SAVI, IPS. Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2, 3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

Amanda Defi Nuraini Sapir Dwi Wulandari. Abstract. Keywords: Quantum Learning, Mind Mapping, Think Pair Share, Results Learning.

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD

Manib Absari SMP Negeri 2 Gatak

PENGGUNAAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG

Mardhatillah 1 *, Nora Akmalia 2.

Kata Kunci: keterampilan berbicara, model Problem Based Learning (PBL). 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA SMP

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS V SDN 038/XI SUNGAI PENUH PROVINSI JAMBI

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PURWOREJO

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Puisi Melalui Pendekatan Proses Di Kelas IV SDN 2 Polanto Jaya

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING SISWA KELAS II SD GEMBONGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

Keywords: speaking skill, continous story telling technique, elementary school

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM EKRANISASI

Pendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS PUISI BEBAS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) Jumadi

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL INKUIRI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 27 PADANG ABSTRACT

Oleh : Maria Krisnauli Manik Dr. Rosmawaty, M.Pd. Abstrak

Mochammad Bayu Firmansyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 PADANG ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Masalah bahasa dalam dunia pendidikan merupakan peranan yang sangat

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELLEKTUAL (SAVI)

ISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 5, Juli 2013

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LERANING) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII DENGAN MENERAPKAN METODE BELANJA KATA DI SMPN SATU ATAP PENGAMPON

Journal of Primary Education

Key words: media, motivation, learning achievement

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO

PENERAPAN TEKNIK PARAFRASE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA SISWA KELAS VIII MTs AL MU MIN PREMBUN TAHUN AJARAN 2014/2015

Samsuar SDN 001 Bintan Kecamatan Dumai Timur

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau istilah dalam bahasa inggris adalah classroom action research, yaitu suatu action

BAB I PENDAHULUAN. berbagi pengalaman, belajar dari yang lain, dan meningkatkan pengetahuan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA UNTUK ANAK TUNARUNGU KELAS X DI SLB NEGERI PURBALINGGA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI STRATEGI ACTIVE LEARNING

Model Cooperative Learning Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

PENERAPAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 LINGSAR

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII.1 DI SMP BUDI MULIA PADANG ABSTRACT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS BAHASA JAWA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KREATIVITAS, EFEKTIVITAS, DAN MINAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Efniati SMP Negeri 14 Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Contextual teaching learning, Learning outcomes, Art.

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Transkripsi:

Jurnal Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran (KIBASP) Volume 2, Nomor 1, Juli-Desember 2018 e-issn : 2597-5218 p-issn : 2597-520X https://doi.org/10.31539/kibasp.v2i1.408 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TIPE VAK (VISUAL, AUDIOVISUAL, KINESTETIK) 1 Dian Ramadan Lazuardi, 2 Sri Murti 1,2 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP-PGRI Lubuklinggau Email: dianramadan78@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi mahasiswa semester III Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP-PGRI Lubuklinggau yang berjumlah 24 orang. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classroom action research). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes. Hasil data tes dianalisis dengan melihat nilai rata-rata peningkatan pada pratindakan, siklus I, dan siklus II. Teknik analisis data dilakukan dengan cara menjumlahkan skor dari indikator penilaian yang diperoleh mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pratindakan ketuntasan menulis puisi mencapai 45,83 %, sedangkan pada siklus I hanya mencapai 70,83%, ketuntasan meningkat pada siklus II mencapai 91,66%. Simpulan, melalui model pembelajaran quantum tipe VAK kemampuan menulis puisi mahasiswa meningkat. Kata Kunci: Quantum, puisi, pembelajaran menulis ABSTRACT The objective of the research is to improve students' writing poetry skill. There are twenty four third semester students' of Indonesia Language and literature study program of STKIP PGRI Lubuklinggau in this research. The research design was classroom action research. Test was used in data collection. The test was analyzed to know the mean score in pre-action, cycle I, and cycle II. The technique of data analysis was done by sum up the scores from the indicator assessment that obtained by the students. The results showed that learning mastery in writing poetry in pre-action was 45.83% meanwhile in cycle I was 70.83%, and learning mastery improved 91.66% in cycle II. In summary, students' ability in writing poetry improved through type VAK quantun learning. Keywords: Quantum, poetry, writing skill. 87

PENDAHULUAN Menulis puisi adalah salah satu muatan materi yang harus dikuasai oleh mahasiswa semester III pogram studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada mata kuliah pilihan, yaitu menulis kreatif. Materi ini harus dikuasai oleh mahasiswa sebagai bekal untuk menjadi seorang guru. Pada hakikatnya, puisi merupakan sebuah karya sastra yang mengungkapkan perasaan penyair secara imajinatif. Wujud karya sastra tersebut muncul karena puisi merupakan karya seni yang puitis. Dikatakan puitis karena membangkitkan perasaan, menarik perhatian, bahkan memancing timbulnya tanggapan pembaca. Menurut Waluyo (2011), puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan katakata kias (imajinatif). Kata-kata dipilih agar memiliki kekuatan pengucapan. Menulis puisi merupakan sebuah keterampilan yang tidak datang dengan sendirinya. Oleh karena itu, jika seseorang ingin memiliki kemampuan menulis yang baik, maka dituntut latihan yang cukup teratur serta dibutuhkan pula pembelajaran yang terprogram. Hal ini senada dengan pendapat Sayuti (2010) memberikan batasan bahwa puisi merupakan hasil kreativitas manusia yang diwujudkan lewat susunan kata yang mempunyai makna. Sedangkan Jabrohim dkk (2009) mengemukakan bahwa menulis puisi merupakan suatu kegiatan seorang intelektual, yakni kegiatan yang menuntut seorang harus benar-benar cerdas, harus benar-benar menguasai bahasa, luas wawasannya, sekaligus peka perasaannya. Permasalahan yang sering dihadapi oleh seorang dosen pengampuh mata kuliah menulis kreatif adalah kebanyakan mahasiswa menganggap bahwa menulis puisi merupakan pekerjaan yang sulit, mereka merasa kalau puisi yang mereka tulis tidak menarik dan tidak indah. Secara keseluruhan hasil kemampuan menulis puisi mahasiswa, setelah dinilai ternyata hanya beberapa orang yang dinyatakan tuntas dengan nilai minimal 66 (B). merasa sulit untuk mengembangkan ide, merasa sulit dalam penggunaan diksi dan gaya bahasa. Menurut Keraf (2008) gaya bahasa sebagai bagian dari diksi bertalian dengan ungkapan yang individual atau karakteristik, atau yang memiliki nilai artistik yang tinggi. Dalam menentukan diksi dan gaya bahasa inilah banyak mahasiswa yang tampak kebingungan, ada yang mulai menulis dan mencoretnya kembali, ada yang berhenti setelah menulis beberapa kata 88

saja. Kesulitan juga ditemui saat menentukan tema dalam menulis puisi, padahal menurut Wiyatmi (2013) pada umumnya tema puisi berkaitan dengan pengalaman dan permasalahan yang dialami dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal dibutuhkan sebuah model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi adalah model pembelajaran quantum tipe VAK (Visual, Audio, dan Kinestetik). Model pembelajaran VAK adalah model pembelajaran yang mengkombinasikan ketiga gaya belajar (melihat, mendengar, dan bergerak) setiap individu dengan cara memanfaatkan potensi yang telah dimiliki dengan melatih dan mengembangkannya, agar semua kebiasaan belajar terpenuhi. Dengan menerapan model tipe VAK ini, mahasiswa akan mampu mengenali potensi yang ada dalam dirinya. Hasil penelitian yang relevan yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan menulis puisi yaitu penelitian yang dilakukan oleh Zainudin (2016) menggunakan metode praktik, penelitian ini sama-sama melihat kemampuan menulis puisi dengan menggunakan metode dan model yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menulis puisi siswa kelas IV SDN 1 Dongko telah meningkat dimana pada pengamatan awal sebesar 33,3%, pada siklus I sebesar 58, 3%, dan pada siklus II telah mencapai 91,6%. Sebagian besar siswa sudah mampu memilih tema yang menarik, sebagian besar siswa sudah mampu memilih judul yang sesuai dengan tema, sebagian besar siswa sudah mampu memilih diksi (pilihan kata-kata yang tepat), sebagian besar siswa sudah mampu memakai gaya bahasa yang menarik. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adakah peningkatan kemampuan menulis puisi menggunakan model pembelajaran quantum tipe VAK (visual, audiovisual, kinestetik) mahasiswa semester III STKIP-PGRI Lubuklinggau? Dengan harapan, menjadi salah satu alternatif bagi guru dan dosen bahasa Indonesia dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia siswa atau mahasiswa khususnya kemampuan dalam menulis puisi. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini berusaha mengkaji, merefleksikan secara kritis, dan kolaboratif suatu rencana pembelajaran terhadap kinerja guru serta interaksi antara guru dan siswa 89

(Arikunto, 2007). Penelitian ini dilaksanakan di STKIP-PGRI Lubuklinggau Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester III Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan objeknya adalah kemampuan menulis puisi mahasiswa semester III dengan menggunakan model pembelajaran quantum tipe VAK. Penelitian tindakan ini direncanakan dalam dua siklus. Dalam pelaksanaannya, masing-masing siklus akan mengikuti tahap-tahap yang ada dalam penelitian tindakan kelas yaitu perencanaan, implementasi tindakan, observasi dan refleksi. Setiap sikus diadakan penyempurnaan tindakan sesuai dengan hasil refleksi pada siklus sebelumnya, sehingga diperoleh hasil yang optimal. Data dalam penelitian ini diambil dengan teknik tes. Teknik analisis data digunakan untuk membuktikan kemampuan mahasiswa dalam menulis puisi. Untuk mengetahui hasil belajar mahasiswa secara individu dilakukan dengan cara menjumlahkan skor dari indikator penilaian yang diperoleh mahasiswa. HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di STKIP-PGRI Lubuklinggau program studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada mata kuliah menulis kreatif dengan jumlah mahasiswa sebanyak 24 orang terdiri dari 4 mahasiswa laki-laki dan 20 mahasiswa perempuan. Berdasarkan hasil penelitian pratindakan yang memperoleh nilai = 60 atau tuntas berjumlah 11 orang dengan persentase sebesar 45,83%. Selanjutnya mahasiswa yang memperoleh nilai 60 atau belum tuntas berjumlah 13 orang dengan persentase sebesar 54,16%. Nilai rata-rata pada pratindakan adalah 66,58. Rincian hasil kegiatan belajar mengajar pada pratindakan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1 Pratindakan Pelaksanaan Jumlah Tuntas Tidak tuntas Tindakan Jumlah % Jumlah % Pratindakan 24 11 45,83 13 54,16% 90

Siklus I Pada tindakan siklus I mahasiswa sudah diperkenalkan dengan model pembelajaran Quantum, proses pembelajaran sudah terlihat ada peningkatan, ketika diajak berkomunikasi mahasiswa mulai terlihat sedikit aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan proses pembelajaran terlihat menjadi meriah. Sesuai dengan pendapat (DePorter, 2011) Quantum adalah kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Pada tindakan siklus I, nilai rata-rata mahasiswa hanya mencapai 69,79. Berdasarkan hasil penelitian siklus I yang memperoleh nilai = 60 atau tuntas berjumlah 17 orang dengan persentase sebesar 70,83%. Selanjutnya mahasiswa yang memperoleh nilai 60 atau belum tuntas berjumlah 7 orang dengan persentase sebesar 29,16%. Rincian hasil kegiatan belajar mengajar pada pratindakan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2 Siklus I Pelaksanaan Jumlah Tuntas Tidak tuntas Tindakan Jumlah % Jumlah % Siklus I 24 17 70,83 7 29,16% Siklus II Pada tindakan siklus II menunjukkan adanya peningkatan kemampuan mahasiswa dalam menulis puisi, mahasiswa semakin bersemangat, aktif, antusias, dan kreatif dalam mengeluarkan ide-ide sehingga suasana pembelajaran menjadi sangat menyenangkan. mulai merasa bahwa menulis puisi tidaklah sulit. Melihat proses pembelajaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan model quantum merupakan salah satu pilihan yang tepat dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis puisi. Hal ini sejalan dengan pendapat DePorter (2011) pembelajaran quantum berupaya memadukan (mengintegrasikan), menyinergikan, dan mengkolaborasikan faktor potensi diri manusia selaku pembelajar dengan lingkungan (fisik dan mental) sebagai konteks pembelajaran. Pembelajaran quantum memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna, bukan sekadar transaksi makna, dan 91

pembelajaran quantum sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi. Dari hasil penilaian siklus II nilai rata-rata mahasiswa mencapai 77,70, yang memperoleh nilai = 60 atau tuntas berjumlah 22 orang dengan persentase sebesar 91,66%. Selanjutnya mahasiswa yang memperoleh nilai 60 atau belum tuntas berjumlah 2 orang dengan persentase sebesar 8,33%. Rincian hasil kegiatan belajar mengajar pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3 Siklus II Pelaksanaan Jumlah Tuntas Tidak tuntas Tindakan Jumlah % Jumlah % Siklus II 24 22 91,66 2 8,33% Terjadinya peningkatan kemampuan mahasiswa dalam menulis puisi dikarenakan pada siklus II dilakukan perbaikan-perbaikan berdasarkan kekurangan yang terjadi pada siklus I dan pratindakan. Peningkatan tersebut terjadi secara individual maupun klasikal. Berikut ini disajikan peningkatan kemampuan mahasiswa dari pratiindakan, siklus I, dan siklus II : Tabel 4 Peningkatan Kemampuan Per-siklus Pelaksanaan Jumlah Tuntas Tidak tuntas Tindakan Jumlah % Jumlah % Pratindakan 24 11 45,83 13 54,16% Siklus I 24 17 70,83 7 29,16% Siklus II 24 22 91,66 2 8,33% PEMBAHASAN Tiap Siklus dan Antar Siklus Data yang diperoleh saat pratindakan dari 24 orang mahasiswa, yang tuntas 11 orang dengan persentase 45,83%, sedangkan mahasiswa yang tidak tuntas 13 orang dengan persentase 54,16%, nilai rata-rata yang diperoleh pada pratindakan adalah 66,58. Selanjutnya pada siklus I secara klasikal kegiatan pembelajaran belum mencapai syarat ketuntasan 85%, secara klasikal kegiatan pembelajaran belum tuntas. yang memperoleh nilai = 60 hanya mencapai 70,83%. Berdasarkan hal inilah perlu 92

dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II mahasiswa yang tuntas sebanyak 22 orang dengan persentase 91,66%, mahasiswa yang belum tuntas sebanyak 2 orang dengan persentase 8,33%. Dari hasil penilaian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan dalam menulis puisi. Hal ini sejalan dengan pendapat DePorter (2011) tujuan dari model pembelajaran quantum yaitu sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi dan memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna, bukan sekedar transaksi makna. Pembahasan Antar Siklus Pada kegiatan pratindakan nilai rata-rata mahasiswa sebesar 66,58% dengan ketuntasan sebesar 45,83% dengan jumlah mahasiswa tuntas sebanyak 11 orang mahasiswa dan yang tidak tuntas sebanyak 13 orang mahasiswa. Tindakan siklus I, nilai rata-rata mahasiswa 69,79 dan ketuntasan hanya mencapai 70,83% dengan jumlah mahasiswa tuntas sebanyak 17 orang dan tidak tuntas sebanyak 7 oraang. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata mencapai 77,70 dengan jumlah mahasiswa tuntas sebanyak 21 orang dan tidak tuntas 3 orang, berarti dari siklus I sampai siklus II meningkat sebesar 19,83%. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada rumus berikut ini: P = R 2 -R 1 x 100% R 1 Keterangan: P = Persentase peningkatan kemampuan R 1 R 2 = Nilai rata-rata sebelum tindakan = Nilai rata-rata sesudah tindakan siklus I dan siklus II Berdasarkan rumus di atas, dari hasil hasil penelitian diketahui R 1 sebesar 66,58 dan nilai R2 sebesar 73,74. Nilai R2 ini diperoleh dari menjumlahkan nilai rata-rata siklus I 69,79 dan siklus II 77,70 kemudian dibagi dua diperoleh hasil 73,74. Langkah selanjutnya yaitu memasukkan nilai R1 dan nilai R2 ke dalam rumus yaitu nilai R2 sebesar 73,74 dikurangi nilai R1 sebesar 66,58 kemudian dibagi nilai R1 sebesar 66,58 dan dikalikan 100, sehingga diperoleh hasil 10,78%. Jika dibandingkan antara pratindakan dan akhir siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 45,83%, sedangkan peningkatan nilai rata-rata kemampuan mahasiswa dari pratindakan ke 93

tindakan siklus I dan siklus II sebesar 10,78% diketahui tuntas 22 orang mahasiswa dari 24 orang mahasiswa, persentase ketuntasan mencapai 91,66%. Berdasarkan hipotesis tindakan dapat dinyatakan bahwa penggunaan model quantum tipe VAK dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi mahasiswa semester III dalam mata kuliah menulis kreatif. Hal ini dapat dilihat dari nilai ketuntasan pada akhir penelitian sebesar 91,66%. Dosen telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tipe mahasiswa yang beraneka ragam, tipe-tipe tersebut banyak ditemui dosen di dalam proses pembelajaran, dengan memahami tipe VAK inilah kemampuan menulis puisi meningkat. DePorter (2011) mengungkapkan gaya belajar siswa dapat dibedakan berdasarkan tipe VAK, dengan ciri-ciri: seseorang yang sangat visual, mengingat apa yang dilihat dari pada apa yang didengar, suka mencoret-coret sesuatu, lebih suka membaca dari pada dibacakan, dan ebih memahami gambar dan bagan dari pada instruksi tertulis. Sedangkan tipe audiovisual lebih cepat menyerap pelajaran dengan mendengarkan, perhatianya mudah terpecah, merasa kesulitan untuk menulis, suka berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar. Selanjutnya tipe kinestetik, ketika ia termenung untuk berpikir, matanya akan menatap ke bawah ketika ia berbicara, ia berbicara dan bergerak lebih cepat, meninggikan dan merendahkan suaranya ketika mengubah nada suaranya untuk memberi efek emosional, dan menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca. SIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian secara umum dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran quantum kemampuan menulis puisi pada mahasiswa semester III prodi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP-PGRI lubuklinggau dapat meningkat, sedangkan simpulan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Kemampuan menulis puisi pada mahasiswa semester III prodi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP-PGRI lubuklinggau dapat ditingkatkan dengan metode quantum karena dengan menerapkan metode quantumsuasana pembelajaran terlihat meriah dan mahasiswa terlihat antusias mengikuti perkuliahan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai tes pratindakan sebesar 66,58, rata-rata nilai tes siklus I 69,79, dan rata-rata nilai tes siklus II sebesar 77,70. 94

Data yang diperoleh saat pratindakan dari 24 orang mahasiswa, yang tuntas 11 orang dengan persentase 45,83%, sedangkan mahasiswa yang tidak tuntas 13 orang dengan persentase 54,16%, nilai rata-rata yang diperoleh pada pratindakan adalah 66,58. Selanjutnya, pada siklus I secara klasikal kegiatan pembelajaran belum mencapai syarat ketuntasan 85%, secara klasikal kegiatan pembelajaran belum tuntas. yang memperoleh nilai = 60 hanya mencapai 70,83%. Berdasarkan hal inilah perlu dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II mahasiswa yang tuntas sebanyak 22 orang dengan persentase 91,66%, mahasiswa yang belum tuntas sebanyak 2 orang dengan persentase 8,33%. Dari hasil penilaian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan dalam menulis puisi. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Deporter, Bobi dan Mike Henarcki. (2011). Quantum Learning:Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa. Jabrohim. (2009). Cara Menulis Kreatif Puisi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Keraf, Gorys. (2008). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Sayuti, Suminto A. (2010). Semerbak Sajak. Yogyakarta: Gama Media Waluyo, H.J. (2011). Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Wiyatmi. (2013). Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Zainudin. (2016). Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bagi Siswa Kelas IV SDN1 Dongko Dengan Metode Praktik. Jurnal Kreatif Tadulako,4(9):16-31. 95