BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diah Lestari, Kebidanan DIII UMP, 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan. Standar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki risiko sejak awal kehamilan.pemeriksaan dini diperlukan untuk. mendeteksi faktor risiko (Rukiyah, 2010; h.3).

BAB I PENDAHULUAN. bayi (AKB) 32/1.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatus (AKN) meninnggal setiap 1 jam (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. posisi penting dan strategi terutama dalam penurunan AKI dan AKB. Bidan memberikan pelayanan kebidanan berkesinambungan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan kebidanan komperhensif mencangkup empat kegiatan. pemeriksaan berkesinambungan yaitu Asuhan Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak menular yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin.

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang

BAB I PENDAHULUAN. Ethiopia (13 000), Indonesia ( 8800), Pakistan (7900), Republik Tanzania

BAB I PENDAHULUAN. penurunam dibanding dengan tahun 2013 sebesar 99,6%. Cakupan. pertolongan persalinan oleh nakes tahun 2014 mengalami kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan

BAB I PENDAHULUAN. pada generasi mendatang. Angka kematian ibu ( AKI ) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara negara tetangga.

BAB I PENDAHULUAN. AKI yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi, gangguan sistem peredaran darah,

BAB I PENDAHULUAN. berencana (KB). (Maritalia ; h.111)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kemenkes (2015) cakupan pelayanan kesehatan K1 dan K4. memperlihatkan peningkatan kecenderungan adanya perbaikan akses

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang

BAB I PENDAHULUAN. Banyak kejadian komplikasi dari proses kehamilan, persalinan, hingga nifas yang mengarah terjadinya angka kematian ibu.

BAB I PENDAHULUAN. dhihitung dari hari perama haid terakhir. Masalah kematian ibu adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Millennium Development Goals (MDGs) kelima, berjalan. 200 selama dekade terakhir, meskipun telah dilakukan upaya-upaya

BAB I PENDAHULUAN. jiwa, Afrika Utara jiwa dan Asia Tenggara jiwa. AKI di negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. laporan dari kabupaten/kota Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. kinerja upaya kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan.(yudianto, 2016;

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Yunita Tri Setya, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas. obstetri yang rendah pula (Profil kesehatan jawa tengah 2015).

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas pelayanan kesehatan (Jateng, DinKes.2013;h.9). Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2012). Kematian ibu atau kematian. kehamilan. (Prawirohardjo,2010; h.53-54).

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk adalah terjadinya perubahan jumlah penduduk pada

BAB I PENDAHULUAN. Kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari. sesudah berakhirnya kehamilan tidak bergantung pada tempat, maupun

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. Estimasi angka Kematian Kasar berdasarkan United Nation (UN) Kependudukan dan Pembangunan di Indonesia, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. unsur penentu status kesehatan (Saifuddin, 2013). Keadaan fisiologis bisa

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari terjadinya konsepsi sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan. dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016)

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Leny Dwi Oktaviani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. hamil atau dalam 42 hari setelah persalinan, keguguran atau terminasi

BAB I PENDAHULUAN. pula 1 lahir mati. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia, trauma kelahiran,

BAB I LATAR BELAKANG. nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28).

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang

BAB I PENDAHULUAN kelahiran hidup. Penyebab kematian terbanyak ibu di sebabkan

BAB I PENDAHULUAN. cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K1 dan K4 dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan memicu perubahan- perubahan fisiologis yang sering

BAB I PENDAHULUAN. selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu,

BAB I PENDAHULUAN. bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28) kematian maternal (maternal mortality) (Prawirohardjo, 2014; h.7).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka

BAB I PENDAHULUAN. Cakupan pelayanan lengkap ibu hamil K1 di Kabupaten Banyumas 2014

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. bidan, Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komperhensif mencakup empat kegiatan pemeriksaan. berkesinambungan diantaranya adalah Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada generasi. mendatang. Kematian ibu menurut WHO didefinisikan sebagai kematian

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan

BAB l PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tursiah, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini dengan memantau kesehatan ibu, dengan digunakan indicator

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan. perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. karena berbagai penyebab baik langsung maupun tidak langsung. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan disebut normal jika prosesnya

BAB 1 PENDAHULUAN. care yang kemudian diubah sedikit oleh WHO Expert Commitee on. apapun dan kemudian dapat merawat bayinya dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. Peran serta seorang bidan dalam menurunkan angka kematian pada ibu

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan yaitu asuhan kehamilan, pesalinan, bayi baru lahir, nifas

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. indikator, diantaranya adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka. (Kementerian Kesehatan Indonesia, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan. Berdasarkan definisi ini kematian

BAB I PENDAHULUAN. KB yang bertujuan untuk memberikan pelayanan berkualitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 2012; h. 87).

BAB I PENDAHULUAN. dan angka harapan hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Menurut definisi WHO, kematian ibu adalah kematian seorang wanita hamil

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diane Prisila Purnawan, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

BAB I PENDAHULUAN. selama 40 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun. mengakhiri kehamilan. (Saifudin, h:450)

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia saat ini masih tinggi. World. Healthy Organization (WHO) mencatat tiap tahunnya lebih dari 500

BAB I PENDAHULUAN. mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan penggunaan KB

BAB I PENDAHULUAN. diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

BAB I PENDAHULUAN. pecahnya ketuban yang di sebabkan berbagai faktor seperti infeksi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari kehamilan, persalinan,

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu merupakan bagian yang sangat penting dalam. kesehatan reproduksi karena seluruh bagian yang lain sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. penurunan AKI dan AKB. Untuk itu dibutuhkan tenaga bidan yang

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN. Maternity Care, tujuan Maternity Care atau pelayanan kebidanan adalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan memiliki berat badan kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499

BAB 1 PENDAHULUAN. nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per kelahiran hidup.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesejahteraan wanita perlu dilindungi serta ditingkatkan terutama wanita dalam masa kehamilan, persalinan, nifas. Setiap tahun ada 160 juta wanita hamil. Sebagian besar kehamilan berlangsung dengan aman tetapi sekitar 15% kehamilan disertai komplikasi berat yang dapat mengancam jiwa. Komplikasi tersebut mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta ibu setiap tahun. Jumlah tersebut diperkirakan 90% terjadi di Asia dan Afrika, 10% di negara berkembang, dan 1% di negara-negara maju.kejadian tersebut merupakan tragedi yang dapat dicegah dan membutuhkan perhatian dari masyarakat internasional. (Prawirohardjo, 2009 hal 53) Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359 per 100 ribu kelahiran. Dalam survei yang sama, tahun 2007 hanya 228 per 100 ribu kelahiran hidup.provinsi Jawa Tengah tahun 2014 berdasarkan laporan dari kabupaten/kota AKI sebesar 126,55 per 100 ribu kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2012 sebesar 116,34 per 100 ribu kelahiran hidup. Banyumas mencatat tahun 2014jumlah kematian maternal sebanyak 33 kasus. (Dinkes Jawa Tengah 2014) Lima penyebab kematian ibu terbesar adalah perdarahan 20%, hipertensi dalam kehamilan 32%, infeksi 1%, partus lama 1%, abortus 4%.Sekitar 20 % komplikasi kehamilan disebabkan karena hipertensi selama kehamilan, abortus, dan kelainan amnion. Pada persalinan disebabkan karena perdarahan, dan partus lama. Pada masa nifas disebabkan karena infeksi, dan komplikasi puerperium. Komplikasi puerperium terjadi karena setelah persalinan ibu tidak melakukan kunjungan nifas. Angka nasional mencatat hanya 32,1% yang melakukan kunjungan nifas. (Riskesdas, 2013). Komplikasi kebidanan mencangkup kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan janin dalam kandungan yang dapat menyebabkan kecacatan bahkan kematian bayi. Hasil survei SDKI tahun 2012 angka kematian neonatus (AKN) sebesar 19 per 1000 kelahiran hidup menurun dari 1

2 20 per 1000 kelahiran hidup di tahun 2007. 56% kematian bayi terjadi pada usia 0-28 hari. Provinsi Jawa Tengan mencatat tahun 2014 jumlah kematian bayi terbanyak di kabupaten Grobogan dengan 406 kasus sedangkan di Banyumas berjumlah 258 kasus termasuk peringkat ke-5. Salah satu faktor penyebab kematian bayi adalah BBLR, penanganan komplikasi neonatal, pelayanan kesehatan bayi. (Profil Kesehatan 2013 dan Dinkes Jawa Tengan 2014) Pada tahun 2012 Kementrian Kesehatan meluncurkan program Expanding Maternal dan Neonatal Survival (EMAS) dalam rangka menurunkan AKI dan AKN sebesar 25%. Program ini dilaksanakan di provinsi dan kabupaten dengan jumlah kematian ibu dan neonatal yang besar yaitu Sumatra Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Dasar pemilihan provinsi tersebut dikarenakan 52,6 % jumlah kematian ibu berasal dari provinsi tersebut. Program tersebut dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 rumah sakit PONED (Pelayanan Emergensi Obstetrik dan Neonatal Dasar) dan 300 puskesmas PONEK(Pelayanan Emergensi Obstetrik dan Neonatal Komprehensif). Rencana Kepmenkes tahun 2010-1014 yaitu ditargetkan pada akhir tahun 2014 di setiap kabupaten atau kota terdapat minimal empat puskesmas rawat inap PONEK. Harapannya dengan program tersebut puskesmas dan rumah sakit bisamemperkuat sistem rujukan yang efisien dan efektif sehingga kasus komplikasi dapat diatasi dengan cepat dan tepat. (Profil Kesehatan 2013) Puskesmas Kemranjen sudah termasuk Puskesmas PONED. Menurut laporan Puskesmas Kemranjen tahun 2014 kejadian kematian ibu tidak ada tetapi terdapat kematian bayi berjumlah 12 kasus. Desa Sirau mencatat terdapat satu kematian bayi dengan riwayat persalinan presbo dan asfiksia. (Laporan Rekamedik 2014 Puskesmas Kemranjen). Asuhan kebidanan komprehensif adalah memberikan asuhan yang lebih menyeluruh, berkualitas dan terpadu sehingga pelayangan kesehatan dapat diselenggarakan secara lebih efektif dan efisien. Tujuan dilakukan asuhan kebidanan komprehensif yaitu agar penyakit atau penyulit dapat terdeteksi dan ditangani sedini mungkin sehingga mencegah terjadinya komplikasi. Tugas bidan dalam menurunkan angka kematian adalah memberikan

3 asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi, serta melakukan pergerakan dan pembinaan peran masyarakat untuk mendukung upaya kesehatan ibu dan anak (Kepmenkes, 2012) Program KB juga dilakukan dalam rangka mengatur jumlah kelahiran serta menjarangkan kelahiran. Sasaran program KB adalah pasangan usia subur (WUS) terutama kisaran umur 15-49 tahun. Dapat dilihat sebagian WUS menggunakan kontrasepsi yaitu sebanyak 59,7% dimana sebagian besar menggunakan kontrasepsi modern 59,3 % dan 0,4% menggunakan kontrasepsi tradisional. Sedangkan 15,5% wanita usia subur tidak pernah menggunakan kontrasepsi. (SDKI, 2012) Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengambil studi kasus dengan judul Asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan masa antara pada Ny.Aumur 29 tahun G 2 P 1 A 0 di BPM Ny. N desa Sirau Kecamatan Kemranjen kabupaten banyumas. Penulis berharap dengan penyusunan karya tulis ilmiah ini mampu memberikan asuhan kebidanana secara komperhensif mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, KB. B. Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang diatas penulis tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah dengan judul Bagaimana asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB pada Ny.A umur 29 tahun G 2 P 1 A 0 di BPM Ny. N Desa Sirau Kecamatan Kemranjen? C. Tujuan Penyusunan KTI 1. Tujuan Umum Mampu melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan KB pada Ny.A umur 29 tahun dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan Varney.

4 2. Tujuan Khusus a. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada kehamilan trimester III pada Ny. A mulai dari pengkajian data sampai mengikuti perkembangannya. b. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin Ny. A mulai dari pengkajian data sampai mengikuti perkembangannya. c. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas Ny. A mulai dari pengkajian data sampai mengikuti pekembangannya dilakukan sesuai program kunjungan. d. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir Ny. A mulai dari pengkajian data sampai mengikuti perkembangannya dilakukan sesuai program kunjungan. e. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik 3 bulan pada Ny. A mulai dari pengkajian data sampai mengikuti perkembangannya. D. Ruang Lingkup 1. Sasaran Ny. A umur 29 tahun G 2 P 1 A 0 pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan masa antara kontrasepsi. 2. Tempat Lokasi dalam pengambilan kasus Ny.A umur 29 tahun G 2 P 1 A 0 di BPM Ny. N Desa Sirau Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas. 3. Waktu a. Penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah dilakukanpada bulan Januari 2015. b. Pengambilan kasus dilakukan pada bulan Maret sampai Mei 2015. c. Penyelesaian laporan dilakukan sampai bulan juli 2015. E. Manfaat 1. Teoritis Diharapkan dapat meningkatkan keterampilan, menambah pengalaman dan wawasan dalam memberikan asuhan kebidanan komprehensif,

5 serta dapat dijadikan refrensi untuk penyusunan karya tulis ilmiah selanjutnya. 2. Manfaat praktisi a. Bagi bidan Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan pelayanan kebidanan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan masa antara supaya dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian maternal dan neonatal dengan memberikan asuhan kebidanan sesuai dengan standar pelayanan. b. Bagi mahasiswa Memperluas dan menambah pengetahuan serta wawasan bagi mahasiswa khususnya tentang asuhan komperhensif pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan KB. c. Bagi institusi pelayanan kesehatan Dapat meningkatkan kualitas pelayanan asuhan kebidanan komperhensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan KB. F. Metode pengumpulan data Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan metode pengumpulan data dengan cara data primer dan sekunder. 1. Data primer a. Wawancara Wawancara adalah pengumpulan informasi dengan tanya jawab langsung dengan pihak yang berkompeten dalam bidangnya, ataupun pihak yang bersangkutan dengan masalah tersebut untuk mendapatkan keterangan dalam pengumpulan data. Hal ini dilakukan guna mencegah kekeliruan dalam memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian. Wawancara dilakukan pad Ny. A umur 29 tahun. (Siregar,2014 hal 34). b. Observasi Observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan pengumpulan data dengan memantau pasien secara langsung

6 menggunakan penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman dan pengecapan. Sehingga di dapat gambaran secara jelas tentang kondisi objek.(siregar, 2014 hal 34) c. Pemeriksaan fisik 1) Inspeksi Melihat dan mengevaluasi pasien secara visual dan merupakan metode yang digunakan untuk mengkaji/menilai pasien sehingga apabila ada ketidaknormalan dapat di deteksi secara dini. 2) Palpasi Palpasi menggunakan dua tangan untuk menyentuh atau merasakan bagian tubuh untuk membuat suatu pengukuran sensitive terhadap tanda khusus fisik. (Arif, 2011 hal 14) 3) Perkusi Perkusi merupakan tekhnik pemeriksaan fisik yang melibatkan pengetahuan tubuh dengan ujung-ujung jari guna mengevaluasi ukuran, batasan, dan konsistensi organ-organ tubuh yang bertujuan menemukan adanya cairan didalam rongga tubuh. (Arif, 2011 hal 18) 4) Auskultasi Teknik pemeriksaan dengan Keterampilan untuk mendengar suara tubuh. (Arif, 2011 hal 19) G. Sistematika penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari Latar Belakang, rumusan masalah, tujuan penyusunan KTI, ruang lingkup, manfaat, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan medis Pada bagian ini berisi tentang tinjauan teori dan medis mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan masa antara yang meliputi definisi, etiologi, tanda dan gejala dan penatalaksanaan. B. Tinjauan teori asuhan kebidanan

7 Tinjauan teori asuhan kebidanan menggunakan manajemen 7 langkah varney, yaitu : pengkajian, interpretasi data, mengidentifikasi diagnose potensial, mengantisipasi penanganannya, menentukan kebutuhan akan tindakan segera, menyusun rencana asuhan, penatalaksanaan asuhan dan evaluasi serta pendokumentasian dengan metode SOAP. C. Landasan hukum BAB III TINJAUAN KASUS Menguraikan asuhan kebidanan ibu secara komprehensif pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, KB pada Ny. A G 2 P 1 A 0, mulai dari pengkajian, interpretasi data, diagnosapotensial, identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi dan konsultasi, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi serta data perkembangan menggunakan metode SOAP. BAB IV PEMBAHASAN Berisi tentang kesenjangan antara teori dengan hasil praktek terhadap asuhan kebidanan pada kehamilan,persalinan,nifas, bayi baru lahir, KB pada Ny. A G 2 P 1 A 0 umur 29 tahun. BAB V PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN