KARAKTERISTIK ELEMEN PERANCANGAN KOTA DI JALUR KORIDOR JALAN VETERAN DENPASAR. (Kawasan Satria, Denpasar)

dokumen-dokumen yang mirip
6.3 Hasil Perubahan Elemen Kawasan

HIRARKI ANTARA PERENCANAAN WILAYAH KAB/KOTA DENGAN PERANCANGAN KOTA

ELEMEN FISIK PERANCANGAN ARSITEKTUR KOTA

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN SENTRA BATIK & TENUN DI PEKALONGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN SUSTAINABLE SETTLEMENT

PENGEMBANGAN WISATA GOA GONG Di PACITAN

Perencanaan Kota TEORI URBAN DESIGN 3 (LINGKUNGAN DAN PENUNJANG)

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri

BAB I PENDAHULUAN. yang dominan berupa tampilan gedung-gedung yang merupakan karya arsitektur dan

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

PENGEMBANGAN WISATA PANTAI TELENG RIA DI PACITAN

Jl. Tamansari No.1 Bandung

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV ANALISIS PERSEPSI DAN PREFERENSI MASYARAKAT TENTANG ASPEK PERANCANGAN KOTA

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i

Keberadaan Fungsi Bangunan Sekitar dalam Membentuk Pemanfaatan Ruang Koridor Jalan di Pusat Kota Pasuruan

BAB II KAJIAN TEORI Hubungan Urban Design dan Parkir

LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN KORIDOR KEBONDALEM PURWOKERTO SEBAGAI KAWASAN WISATA BELANJA

KAJIAN WATERFRONT DI SEMARANG (Studi Kasus : Sungai Banjir Kanal Barat)

KARAKTERISTIK KAWASAN KOTA LAMA MANADO DENGAN PENDEKATAN TEORI HAMID SHIRVANI

PENATAAN KORIDOR GATOT SUBROTO SINGOSAREN SURAKARTA SEBAGAI KAWASAN WISATA

Kajian Hubungan Antar Fungsi Pada Kawasan Cihampelas Walk Bandung

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari penelitian dinamika aktifitas di ruang pejalan kaki di Jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

PERANCANGAN KAWASAN PERMUKIMAN MELALUI PENDEKATAN SUSTAINABLE URBAN DRAINAGE SYSTEMS DI SRENGSENG JAKARTA BARAT LAPORAN TUGAS AKHIR.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Desain Spasial Kawasan sebagai Dasar Pengembangan Ekspresi Visual Tepi Sungai Kalimas Surabaya

Arahan Penataan Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Pangandaran The Direction of The Central Government Setup the Regency of Pangandaran

Kajian Karakteristik Fisik Kawasan Komersial Pusat Kota

Citra Tata Ruang Kawasan Talang Semut Palembang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN ARSITEKTUR DAN PERANCANGAN KOTA

PENGATURAN PERUBAHAN FUNGSI PADA KAWASAN PERUMAHAN KONSERVASI: STUDI KASUS KAWASAN KONSERVASI CISANGKUY, BANDUNG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

PERANCANGAN KOTA. BAB II Ruang Kota (Urban Space) TINJAUAN PUSTAKA Batasan Pengertian Perancangan Kota Ruang Terbuka (Open Space)

2. Tata Ruang adalah wujud struktur dan pola pemanfaatan ruang baik yang direncanakan maupun tidak (Kamus Tata Ruang, Ditjen Cipta Karya, 1997).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota ISSN:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. :Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, dan konseptual. -pengembangan.

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

PROGRAM STUDI MAGISTER ARSITEKTUR PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN ELEMEN PEMBENTUK RUANG KOTA PADA RUANG TERBUKA PUBLIK KOTA (Studi Kasus : Alun-Alun Karanganyar) ABSTRAK ABSTRACT

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

SIRKULASI DAN PARKIR, ACTIVITY SUPPORT DI KAWASAN PETERONGAN SEMARANG (PENGGGAL JL. MT HARYONO MULAI PEREMPATAN LAMPER SARI SAMPAI PERTIGAAN SOMPOK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DATA OBSERVASI LAPANGAN 3.1. TIJAUAN UMUM KOTA TEGAL

BAB I SHARPEN YOUR POINT OF VIEW. Pelaksanaan PA6 ini dimulai dari tema besar arsitektur muka air, Riverfront

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENATAAN KORIDOR JALAN JEND. SUDIRMAN, PURWOKERTO BAB I PENDAHULUAN

TEORI PERANCANGAN KOTA. Pengantar Perancangan Perkotaan

Teori Urban Desain. Mata Kuliah Arsitektur Kota. Figure ground

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan ekonomi kota dan urbanisasi serta globalisasi

TINJAUAN BENTUK DAN MASSA BANGUNAN DI KAWASAN SIMPANG LIMA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Perempatan Ring Road Condong Catur pada Kabupaten Sleman

Perancangan kota d3 ars undip 2010

TEORI PERANCANGAN KOTA : FIGURE GROUND THEORY

KARAKTER INDIS KAWASAN SAGAN LAMA YOGYAKARTA

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibahas dalam tesis ini. 1 Subkawasan Arjuna pada RTRW kota Bandung tahun merupakan kawasan Arjuna

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Konservasi merupakan upaya pengelolaan suatu tempat agar makna kultural di

REVITALISASI LINGKUNGAN PASAR JATINEGARA DENGAN MEGGUNAKAN METODE INSERTION

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan

PENATAAN KORIDOR JALAN GANG PINGGIR SEBAGAI PEDESTRIAN MALL PECINAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1981). Kondisi dualistik pada kawasan perkotaan di gambarkan dengan adanya

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Ir. Drs. Budi Tjahjono, M.T. Staf Pengajar Program Studi Arsitektur - Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon ABSTRAKSI

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)

ELEMEN PERANCANGAN ARSITEKTUR KOTA

Penataan Bukit Gombel, Semarang dengan Bangunan multifungsi Penekanan pada Green Architecture

Urban Space, Mall, dan City Walk Ruang Hijau Kota (Ruhiko) atau Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban space)

BAB III METODE PENELITIAN. metode pengumpulan data, metode analisis data serta metode penyajian hasil analisis data.

Kajian Pelestarian Kota Lama Tangerang dalam Aspek Elemen Berdasarkan Persepsi dan Preferensi Pengguna Ruang

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK PARKIR PADA SISI JALAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KAPASITAS JALAN (STUDI KASUS: DI JALAN MATARAM YOGYAKARTA) TUGAS AKHIR

PENATAAN KORIDOR JALAN PASAR BARU JAKARTA

PEMILIHAN PEDESTRIAN WAYS DITINJAU DARI PERSEPSI PENGGUNA DI KORIDOR JALAN GUNUNG SAHARI JAKARTA PUSAT

BAB VI KESIMPULAN. kemudian didapatkan temuan penelitian. Temuan-temuan penelitian ini

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB VI DATA DAN ANALISIS

Morfologi Spasial Lingkungan di Kawasan Malabar-Merbabu Malang

PRASARANA KOTA DI JALAN KOLONEL ATMO PALEMBANG

ARAHAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KAWASAN PENDIDIKAN TEMBALANG TUGAS AKHIR. Oleh: SULISTIANTO L2D

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENATAAN BUNDARAN KALIBANTENG SEBAGAI SIMPUL KOTA DENGAN KORIDOR JALAN JENDERAL SUDIRMAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN Urban Heat Island Sebagai Dampak Dari Pembangunan Perkotaan

PENATAAN KORIDOR JALAN LETJEN S. PARMAN SEBAGAI KAWASAN PERDAGANGAN DI PURWOKERTO

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.4. Tujuan dan Sasaran Tujuan Tujuan merancang dan menata penggal Jalan Garuda Mas dengan menerapkan konsep city walk.

Kepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB I PENDAHULUAN Kawasan Ampel (Koridor Jalan Nyamplungan - Jalan Pegirian)

TINJAUAN TEORI KEVIN LYNCH PADA KAWASAN INDUSTRI RUNGKUT. Sri Suryani Yuprapti Winasih Staf Pengajar Jurusan Teknik Arsitektur UPN Veteran Jatim

Transkripsi:

KARAKTERISTIK ELEMEN PERANCANGAN KOTA DI JALUR KORIDOR JALAN VETERAN DENPASAR Abstrak (Kawasan Satria, Denpasar) I Kadek Ady Widyatmika Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Dwijendra (widyat.mika@yahoo.co.id) Frysa Wiriantari, S.T.,M.T. Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Dwijendra (maheswarimolek@gmail.com) Ir. Bagus Made Arjana, M.T. Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Dwijendra (bagusarjana106@gmail.com) Kawasan Satria di sepanjang koridor ruas jalan Veteran Denpasar akan dijadikan bahan penelitian untuk mengetahui karakteristik, potensi serta permasalahan yang ada pada setiap elemen perancangan kota, adapun elemen yang akan dibahas antara lain tata guna lahan, tata bangunan, sirkulasi dan parkir, ruang terbuka, jalur pejalan kaki, aktifitas pendukung, sistem petanda, preservasi dan konservasi.metode yang digunakan yaitu metode pengumpulan data, penyusunan data dan analisa data sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dari tujuan penelitian. Kata Kunci :karakteristik, elemen perancangan kota, koridor. Abstract Satria area along the corridor of Veteran Street will be used as research object to find the characteristic, the potential, and the existing problem on each elements of Urban Design. The elements of discussion which are land management, building management, circulation and open parking space, pedestrian ways, support activity, signage system, preservation and conservation. The methodology that will be used area data collection, data arragment, data analysis, then will be ended with conclusion and research purpose. Key Word : charateristic, element of urban design, corridor. 1. Pendahuluan Perancangan kota lazimnya lebih memperhatikan bentuk fisik perkotaan. Bentuk-bentuk perancangan kota dapat direfleksikan sebagai facade bangunan, bentuk jaringan jalan, dan elemen lain yang mempengaruhi bentuk wilayah perkotaan (Eko Budihardjo, 1999:59).Bentuk kota telah dihubungkan erat dengan elemen elemen simbolis dan mencerminkan kehidupan masyarakat, maka sudah dengan sendirinya bentuk kota menjadi pusat perhatian para individu, yang memandang kota sebagai manifestasi dari prinsip prinsip ideologi tertentu. Saat ini ada banyak isu permasalahan yang secara khusus berkaitan langsung dengan elemen perancangan kota mulai dari masalah fungsional kawasan akibat perkembangan penggunaan lahan yang tidak terkendali, perkembangan pembangunan fisik kota, pelanggaran ketentuan ketinggian bangunan, pelanggaran garis sempadan bangunan, isu bangunan yang multifungsi, minimnya ruang terbuka hijau yang diganti oleh massa bangunan yang begitu padat dan masih banyak lagi masalah yang dihadapi suatu kota. 1

Dari isu-isu yang berkembang, maka diangkat suatu obyek perancangan kota yang sudah terbangun yang adapada kawasan Puri Agung Satria di sepanjang koridor ruas jalan Veteran Denpasar, jalur koridor ini sangat dikenal masyarakat sebagai pusat kota. Jalur koridor ini sangat identik dengan keramaian masyarakat karena adanya beberapa obyek elemen perancangan kota yang menonjol menjadikan koridor ruas jalan ini menjadi sangat padat dengan aktivitasmasyarakat Kota Denpasar. Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas maka diperoleh suatu rumusan permasalahan sebagai berikut : a. Bagaimanakah karakteristik Elemen Perancangan Kota di kawasan Puri Agung Satria sepanjang jalur koridor di jalan Veteran Denpasar? b. Potensi dan permasalahan apa saja yang ada pada setiapelemen Perancangan Kota di kawasan Puri Agung Satria sepanjang jalur koridor di jalan Veteran Denpasar? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam karakteristik, potensi dan permasalahan yang ada pada elemen perancangan kota yang ada di sepanjang koridor jalan Veteran Denpasar. Bahan kajian teori berkaitan erat dengan masalah yang akan diteliti,ada 2(dua) bagian teori yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain : a. Roger Trancik (1986) mengemukakan 3 (tiga) teori utama perancangan kota untuk melihat suatu kawasan, yaitu: - Figure ground, yaitu studi tentang hubungan tekstural antara bentuk yang dibangundan ruang terbuka (openspace) melalui kajian dua dimensional solidvoid.analisis ini untuk mengidentifikasisebuah tekstur dan pola-pola sebuah tataruang perkotaan, sertamengidentifikasi masalah keteraturan massaatau ruang perkotaan. - Linkage, studi ini membahas hubungan antara suatu tempat dengan tempat yang lain dari berbagai aspek sebagai generator perkotaan. Dalam teori ini lebih memperhatikan dan menegaskan hubunganhubungan dan gerakan-gerakan (dinamika) sebuah tata ruang perkotaan. - Place, teori ini lebih memperhatikan pemaknaan suatu tempat atau ruangperkotaan. b. Dalam bukunya The Urban Design Process, Hamid Shirvani (1985) menyebutkan ranah perancangan kota mencakup ruang-ruang antar bangunan, ruang yang diciptakan untuk masyarakat yang berkaitan dengan kualitas fisik lingkungan. Selain itu, Shirvani juga menetapkan 8 (delapan) elemen fisik dalam Perancangan Kota, yaitu: - Tata Guna Lahan(Land Use), elemen ini menentukan bentuk dasar dua dimensional dimana ruang tiga dimensi dibuat dan berfungsi - Tata Bangunan (Building Form and Massing), berkaitan dengan ketinggian, setbacks, floor area ratio (FAR), coverage, skala, material, tekstur, warna, serta dengan regulasi bentuk dan konfigurasi. - Sirkulasi dan parkir (Circulation and parking), elemen iniberpengaruh pada kualitas lingkungan. 2

- Ruang terbuka (Open space), berupa taman, hardscape (jalan, sidewalks), ruang rekreasi dalam daerah urban, termasuk juga ruang-ruang kosong. - Jalur pejalan kaki (Pedestrian ways), berkaitan dengan hubungan jalur pejalan kaki dengan kendaraan serta kualitas dan kuantitas jalur berdasarkan penggunanya. - Aktifitas pendukung (Activity support), semua kegiatan yang memperkuat ruang publik. Bentuk, lokasi, dan karakteristik dari area tertentu memberikan fungsi dan penggunaan serta aktifitas yang spesifik. - Petanda (Signage), berhubungan dengan ukuran dan kualitas desain penanda yang digunakan di area urban. - Preservasi, mengacu pada struktur historis dan place yang secara ekonomi dan kultural berperan penting. Dalam penelitian ini, tidak semua elemen urban di atas digunakan untukmenganalisis secara keseluruhan.beberapadiantaranya dimodifikasi, disesuaikan dengankondisi lingkungan sekitar. 2. Metode Ada beberapa metode penelitian yang akan dilakukan dalam penelitiankarakteristik elemen perancangan kota pada jalur koridor jalan Veteran Denpasar. Teknik Pengumpulan Data a. Studi literatur, mencari data-data yang relevan dengan pembahasan melalui berbagai referensi ataupun dokumen yang ada. b. Metode observasi, mengamati secara langsung obyek penelitian. c. Metode wawancara, melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait baik secara formal maupun informal. Teknik Penyusunan Data a. Metode editing, mengacak data yang telah terkumpul. b. Metode klasifikasi, mengumpulkan data yang sejenis dari data yang telah terkumpul. Teknik Analisa Data a. Metode komperatif, membandingkan data yang terkumpul dengan suatu acuan atau teori tertentu. b. Metode analitis, menguraikan permasalahan yang terjadi pada studi kasus. 3. Pembahasan - Lokasi Penelitian Lokasi koridor kota yang akan dijadikan studi kasus yaitu berada dikawasan Puri Agung SatriaJalan Veteran, Br. Tainsiat, Kelurahan Dangin Puri, Kecamatan Denpasar Utara, Bali. Ruas koridor ini terletak di pusat Kota Denpasar dengan panjang koridor 200 meter. 3

Gambar 1. Peta Pulau Bali (Sumber :https://www.google.co.id) Gambar 2. Peta Kota Denpasar (Sumber :https://www.google.co.id) Gambar 3. Kawasan Puri Agung Satria Gambar 4. Koridor jalan Veteran Denpasar - Analisa Berikut beberapa elemen-elemen perancangan kota yang akan dijelaskan pada area ruas koridor jalan veteran, antara lain : a. Tata guna lahan b. Tata bangunan c. Sirkulasi & parkir d. Ruang terbuka e. Jalur pejalan kaki f. Aktivitas pendukung g. Sistem petanda h. Preservasi & konservasi 4

Dari semua elemen di atas maka analisa di sini akan membahas tentang karakteristik,potensidan permasalahan yang ada pada setiap komponen elemen perancangan kota sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan. Tata guna lahan Koridor veteran merupakan jalan satu arah menuju utara, dengan panjang koridor sampai 200 m. Tata guna lahan di area koridor veteran denpasar ada 5 kawasan tata guna lahan yaitu -kawasan permukiman, pendidikan, parkir umum, perdagangan dan pariwisata. Warna Kuning merupakan fungsi permukiman seperti rumah penduduk yang tinggal di area koridor veteran. Warna Merah Muda merupakan fungsi pendidikan seperti sekolah dasar no.2 dangin puri di area koridor veteran. Warna Hijau merupakan ruang terbuka yang dimanfaatkan sebagai parkir umum. Warna Biru merupakan fungsi perdagangan barang dan jasa seperti dealer mobil, pertokoan, apotek,pasar,swalayan,counter handphone sepanjang koridor tersebut. Warna Coklat merupakan area konservasi & preservasi seperti pasar burung& Puri Agung Satria yang berkembang menjadi obyek wisata. Gambar 5.Tata guna lahan koridor veteran Dari hasil data guna lahan di atas maka dapat dilihat potensi yang berkembang serta permasalahan yang terjadi pada obyek studi kasus sesuai dengan isu-isu yang berkembang sesuai dengan latar belakang. - Potensi yang ada pada elemen tata guna lahan yaitu pada area konservasi dan preservasi yang memberi dampak positif terhadap perberdayaan lingkungan dan masyarakat sekitar. - Masalah yang terjadi yaitu pada kawasan perdagangan, permukiman dan parkir umum karena penggunahan lahan yang tidak terkendali, fungsional kawasan dan garis sempadan bangunan yang tidak sesuai. 5

Tata bangunan Pada penataan suatu kota, bentuk dan hubungan antar-massa seperti ketinggian bangunan, jarak antar bangunan, fasad bangunan perlu diketahui dalam melihat elemen tata bangunan. a. Ketinggian Bangunan Ada 3 (tiga) jenis ketinggian bangunan di area koridor veteran sebagai berikut : 1. Ketinggian bangunan berlantai 3 yaitu pada bangunan dealer mobil dan swalayan dengan tinggi bangunan lebih dari 15 meter. 2. Ketinggian bangunan berlantai 2 yaitu pada bangunan sekolah dasar dan pertokoan dengan tinggi bangunan 8 meter. 3. Ketinggian bangunan tidak berlantai yaitu pada bangunan Puri Agung Satria,pasar burung,rumah warga dan toko-toko kecil sepanjang koridor jalan veteran. 2 2 1 1 2 3 3 3 Gambar 6.Ketinggian bangunan koridor veteran 6

b. Jarak Bangunan Foto A merupakan kondisi jarak antar bangunan yang sangat dekat sekali dengan ruas badan jalan yaiu sekitar 3 meter. Foto B merupakan kondisi jarak antar bangunan yang dibatasi oleh gang jalan. B B A A Foto bagan C merupakan kondisi perbatasan yang vocal point di sudut jalan dengan adanya jarak bangunan yang sudah ditentukan pada zaman kerajaan seperti pada bangunan Puri Agung Satria. C Gambar 7. Jarak bangunan koridor veteran c. Fasad Bangunan Foto A merupakan kondisi fasad bangunan dengan gaya arsitektur modern seperti pada bangunan swalayan & dealer mobil. B A A Foto B merupakan kondisi fasad bangunan dengan gaya Arsitektur Tradisional Bali seperti pada fasad bangunan Puri Agung Satria, pasar burung & sekolah dasar no. 2 dangin puri. B B Gambar 8.Fasad bangunan koridor veteran 7

- Potensi yang ada dilihat dari fasad bangunan yaitu gaya Arsitektur Tradisional Bali yang masih kuat pada bangunan Puri Agung Satria dan pasar burung yang menjadi pusat perhatian masyarakat. - Masalah ada pada jarak bangunan terhadap pelanggaran sempadan bangunan sekitar 3 meter dan pelanggaran ketinggian bangunan yang melebihi batas 15 meter. Sirkulasi dan Parkir a. Srkulasi Sirkulasi ruas koridor jalan veteran dimulai dari ujung selatan perempatan Puri Agung Satria menuju ke arah utara ada perempatan Br. Tainsiat ada jalur ke arah kiri (Jln. Yudisthira) dan arah kanan (Jln. Pattimura). Jalur sirkulasi ruas jalan ini hanya satu arah menuju kearah perempatan Br. Tainsiat, untuk lebar jalan sekitar 7meter dengan panjang ruas 200 meter. b. Parkir Sirkulasi Perkotaan di jalan veteran di tandai dengan garis merah pada gambar di samping. Di sirkulasi jalan ini melewati berbagai macam kendaraan seperti mobil,sepeda motor,dokar dan juga pejalan kaki Gambar 9.Sirkulasi koridor veteran 8 Gambar 10. Parkir koridor veteran Situasi parkir di koridor veteran langsung berada pada badan jalan sebelah kiri jalan, tempat parkir di sana sudah di sediakan batas marka untuk kendaraan roda empat dan roda dua. Parkir jalan ini di fungsikan untuk pengunjung pasar burung Satria yang membawa kendaraan roda empat sedangkan untuk parkir dealer mobil,pertokoan dan swalayan sudah parkir di dalam area bangunan tersebut.

- Masalah yang terjadi terhadap elemen sirkulasi dan parkir yaitu pada pemanfaatan badan ruas jalan sebagai area parkir pasar burung memberi dampak terhadap fungsional jalan Veteran Denpasar. Ruang Terbuka Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan elemen ruang terbuka hijau tidak ada sepanjang ruas koridor ini, karena semakin berkembang ruang terbuka hijau telah diganti oleh massa bangunan yang padat. Jalur Pejalan Kaki Jalur pejalan kaki di koridor veteran terletak pada area trotoar kanan dan kiri badan jalan veteran berikut di jelaskan situasi pada gambar dan fotonya. Aktifitas Pendukung Gambar 11.Jalur pejalan kaki koridor veteran Aktifitas pendukung yang ada di area koridor veteran yaitu ATM,toko-toko kecil seperti warung makan dan apotik. Gambar 12. Aktifitas pendukung koridor veteran 9

Sistem Petanda Sistem petanda di lokasi ini bermacam-macam sesuai dengan petanda masingmasing bangunan dan jalan. Gambar 13.Sistem Petanda koridor veteran Preservasi dan Konservasi Sesuai dengan pengertianya masing-masing maka Peservasi dan Konservasi erat kaitannya dengan pelestarian bangunan, maka pada area koridor jalan veteran ada beberapa bangunan yang patut dilestarikan seperti Bangunan Puri Agung Satria dan Pasar Burung Denpasar. Gambar 14. Sistem Petanda koridor veteran Hasil dari observasidi lokasimenunjukkan elemen preservasi dan konservasi merupakan elemen perancangan kota yang paling menonjol dibandingkan dengan elemen lainnya karena ada 2 (dua) yaitu pada bangunan area Puri Agung Satria yang menjadi salah satu destinasi peninggalan zaman kerajaan dan pasar burung yang sangat ramai dengan aktivitas pengunjung. 10

4. Penutup Simpulan Dari hasil analisa di atas maka dapat ditarik beberapa simpulan dari karakterikstik, potensi dan permasalahan yang terjadi sepanjang ruas koridor veteran terhadap elemen perancangan kota. a. Karakteristik bangunan Arsitektur Tradisional Bali pada bangunan Puri Agung Satria memberi dampak positif terhadap elemen tata bangunan kota di sepanjang ruas koridor veteran. b. Potensi seperti bangunan bersejarah pada Puri Agung Satria dan pasar burung yang menjadi pusat pemberdayaan lingkungan dan masyarakat sekitar serta menjadi karakter utama di koridor veteran. c. Masalah tata guna lahan yang beralih fungsi menjadi penyebab utama koridor ini sangat padat oleh massa bangunan yangmenyebabkan tidak adanya ruang terbuka hijau dan masalah tata bangunan terhadap pelanggaran ketinggian bangunan dan jarak sempadan bangunan. Saran Semua elemen perancangan kota yang ada disepanjang ruas koridor di jalan Veteran Denpasar berperan penting dalammenjalankan aktifitas masyarakat pada suatu koridor kota. Sehubungan dengan itu, maka disarankan untuk menjaga dan melestarikan beberapa elemen yang kuat seperti pada elemen preservasi dan konservasi yang memberikan dampak positif terhadap ruas koridor veteran di kawasan Satria Denpasar. 5. Daftar Pustaka Budihardjo, Eko, Sujarto, Djoko. 1999. Kota Berkelanjutan. Bandung: Alumni. Shirvani, Hamid. 1985. The Urban Design Process. NewYork: Van Nostrand Reinhold Company. Trancik, Roger. 1986. Finding Lost Space.NewYork: Van Nostrand Reinhold Company. 11