BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Sektor UMKM adalah salah satu jalan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk individu dalam kesehariannya untuk menjaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. parah bagi perekonomian nasional. Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald

BAB I PENDAHULUAN. keluar untuk mengatasi masalah perekonomian di Indonesia. UMKM di. ditampung sehingga tingkat pengangguran semakin berkurang.

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki peranan yang penting bagi pertumbuhan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali di Indonesa. Peranan UMKM dalam perekonomian Indonesia diakui

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan berperan penting dalam perekonomian bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan dengan cara menghasilkan dan memberdayakan kemampuan berkreasi

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Pertumbuhan industri pangan di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebagai Kota yang telah berusia 379 tahun, Tanjungbalai memiliki struktur

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan UMKM di Jawa Timur Priode Uraian

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN. 02Fakultas FASILKOM. Program Studi SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru yang bermunculan dengan berbagai inovasi dan variasi terbarunya

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang memicu orang-orang untuk mencari pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perekonomian

MAKALAH HUKUM KEWIRAUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bisa mengurangi tingkat pengangguran. Selain UMKM ada juga Industri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK MELALUI USAHA KERUPUK LIDAH BUAYA DI DESA KEMANTREN KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. baik dan benar. Salah satu kegiatan manajemen itu ialah kegiatan pemasarannya.

BAB I PENDAHULUAN. jatuhnya perekonomian nasional. Sehingga banyak usaha-usaha berskala besar

BAB I PENDAHULUAN. harus memelihara dan melestarikan bumi, mengambil manfaatnya serta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada kondisi perekonomian di Indonesia. Belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. dan bisnis untuk mengetahui suatu usaha tersebut layak atau tidak untuk

PENGUATAN KARAKTER WIRAUSAHA UNTUK KEBERLANJUTAN AGRIBISNIS HILIR SKALA RUMAHTANGGA. Oleh: Triwara Buddhi Satyarini 1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mulyadi, 2014 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

BABI PENDAHULUAN. beberapa negara khususnya Negara-negara yang menganut teori ekonomi

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

BAB I. Pendahuluan. pertumbuhan ekonomi pasca krisis tahun 1998 dimana saat itu banyak perusahaanperusahaan

I. PENDAHULUAN. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar Untuk mewujudkan cita cita tersebut diatas satu sasaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Risna Khoerun Nisaa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

2015 PENGARUH KREATIVITAS, INOVASI DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP LABA PENGUSAHA

I. PENDAHULUAN. Industri nasional memiliki visi pembangunan untuk membawa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. cukup penting didalam pembangunan nasional. Kemampuannya untuk tetap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2016 PENGARUH KOMPETENSI PENGUSAHA, INOVASI D AN KUALITAS PROD UK TERHAD AP D AYA SAING USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) D I KOTA BAND UNG

PROSPEK PENGEMBANGAN INDUSTRI CINDERAMATA DAN MAKANAN OLEH-OLEH DI KABUPATEN MAGELANG TUGAS AKHIR TKP Oleh: RINAWATI NUZULA L2D

I. PENDAHULUAN. UNIT USAHA Satuan Tahun 2009 Tahun 2010 A. Usaha Mikro, Kecil dan (Unit)

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberadaan usaha kecil menengah (UKM) di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. kerap kali diartikan sebagai kumpulan manajer-manajer atau pimpinan perusahaan

Kewirausahaan (1) Erizal, S.Si,M.Kom PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah pembangunan dapat mendatangkan dampak berupa manfaat yang

Membangun Jiwa Wirausaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kewirausahaan adalah kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku

BAB I PENDAHULUAN. dikunjungi serta memiliki fasilitas yang memadai untuk bersantai bersama

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia memiliki tujuan untuk mensejahterakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuh dan berkembangnya perekonomian di suatu negara tidak terlepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Sebuah perusahaan dapat menjadi sukses dalam waktu jangka

Ketua Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. pencaharian. Saat ini UMKM di Indonesia per tahunnya mengalami. oleh anak muda dan wanita. Usaha mikro mempunyai peran yang sangat

banyak Rp 1 miliar per tahun.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (entrepreneurship) sering sekali terdengar, baik dalam bisnis, seminar, pelatihan,

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar dalam membantu perekonomian rakyat. UKM Menurut UU No. 20 tahun 2008 Usaha Kecil dan Menengah adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan diperlukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2014, pada tahun lalu terdapat 55,2

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. Sudah diketahui secara umum bahwa untuk mencukupi kebutuhan hidup

KARAKTERISTIK DAN KETERAMPILAN HIDUP MENJADI WIRAUSAHA PADA MAHASISWA UPN VETERAN JAWA TIMUR ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1997 telah mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peluang besar dalam rangka perluasan lapangan pekerjaan.

I PENDAHULUAN. Diakses 17 juli Guritno Kusumo Statistik Usaha Kecil dan Menengah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank sebagai lembaga keuangan merupakan institusi penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang tidak terserap dalam dunia kerja menjadi berkurang. Sektor UKM telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki kontribusi yang cukup. penting didalam pembangunan nasional. Kemampuannya untuk tetap bertahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal menyerap tenaga kerja, meningkatkan jumlah unit usaha, dan. mendukung pendapatan rumah tangga (dalam Kuncoro, 2000:15).

BAB I PENDAHULUAN. bagian penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal itu disebabkan dalam

wbab I PENDAHULUAN No Indikator Satuan Tahun 2011 *) TAHUN 2012 **) PERKEMBANGAN TAHUN Jumlah % Jumlah % Jumlah %

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan dunia usaha yang dinamis dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) pada 2011 atau sekitar Rp169,62

BAB I PENDAHULUAN. sektor perindustrian ini adalah dengan cara mengembangkan industri kecil.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap

BAB 1 PENDAHULUAN. berlomba-lomba menciptakan terobosan untuk meningkatkan daya saing demi

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Usaha Kecil 50 Juta 500 Juta Maksimal 300 Juta

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, SEGMENTASI PASAR DAN MODAL USAHA TERHADAP LABA USAHA INDUSTRI KERAJINAN MEUBEL DI SAMBI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia banyak perusahaan sulit mengikuti arus perubahan yang terjadi karena

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Di Indonesia, usaha kecil merupakan salah satu sektor usaha yang mempunyai peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Usaha kecil dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan membuka kesempatan kerja sehingga membantu beban pemerintah dalam mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan karena telah mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Usaha kecil menjadi pilihan yang mudah dan mudah dalam memberdayakan diri dalam masyarakat. Mayoritas wirausaha di Indonesia banyak didominasi oleh sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), terlebih lagi ketika dihadapkan pada kawasan pedesaan, dimana kegiatan perekonomian masyarakat banyak disokong oleh kegiatan usaha yang masih didominasi oleh usaha-usaha skala mikro dan kecil. Di sisi lain UMKM di Indonesia sering dihubungkan dengan masalah masalah yang sering terjadi yaitu masalah sosial dan ekonomi dalam negri seperti tingginya tingkat pengangguran, meningkatnya kemiskinan, timpangnya distribusi pendapatan serta tidak meratanya pembangunan antara desa dan kota. Namun dengan semakin berkembangnya UMKM pada saat ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang lebih dalam pengentasan masalah-masalah yang terjadi dengan berbagai upaya yang dapat dilakukan sebagai penanggulangan masalah tersebut sehingga dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat Indonesia apalagi pada era perdagangan bebas yang menyebabkan perluasan pangsa pasar di segala bentuk usaha. Berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2008, usaha kecil merupakan bagian integral dunia usaha nasional yang mempunyai kedudukan, potensi, dan peranan yang sangat penting dan strategis dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional pada umumnya dan tujuan pembangunan ekonomi pada khususnya sedangkan untuk sebuah usaha dibagi menjadi usaha mikro, kecil dan menengah sesuai dengan hasil kekayaan bersih dan hasil penjualan tahunannya sebagai berikut : 1

Tabel 1.1 Penggolongan Usaha Berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2008 USAHA KRITERIA ASSET OMZET Mikro Maks 50 Juta Maks 300 Juta Kecil >50 Juta 500 Juta >300 Juta 2,5 Miliar Menengah >500 Juta 1 Miliar >2,5 Miliar 50 Miliar Sumber: ( www.sjdih.depkeu.go.id, 2017 ) Banyak faktor yang mampu mengarahkan seseorang untuk menciptakan sikap dan pola pikir untuk menjadi diri sebagai seorang wirausahawan yang mampu menciptakan peluang dan membaca peluang. Menciptakan dan membaca peluang merupakan sebuah kunci mutlak yang harus dimiliki oleh seorang entrepreneur. Menurut (Suryana, 2013) seorang wirausaha mempunyai ciri-ciri yaitu: percaya diri, memiliki inisiatif, memiliki motif berprestasi, memiliki jiwa kepempinan dan berani mengambil risiko. Pada penelitian ini akan menggunakan dua variabel yang akan diambil dari beberapa karakteristik kewirausahaan yang biasa dimiliki oleh seorang wirausaha. Pemilihan dua variabel tersebut didapat dari hasil pra survey yang telah dilakukan oleh peneliti kepada 30 wirausaha di Kota Semarang mengenai beberapa karakteristik atau sikap yang harus dimiliki seorang wirausaha dengan hasil sebagai berikut : Tabel 1.2 Hasil Pra Survey Mengenai Jiwa Kewirausahaan KARAKTERISTIK JUMLAH Percaya diri 19 Kepemimpinan 7 Berani mengambil risiko 15 Berorientasi pada tugas dan hasil 10 Kreatif dan inovatif 9 Sumber : ( olah data peneliti, 2017 ) Dari hasil pra survey di atas dapat diketahui bahwa dari kelima karakteristik kewirausahaan ternyata dua perolehan tertinggi yang dipilih oleh responden sebagai karakteristik yang sering atau selalu diterapkan dalam menjalankan serta mengelola usaha pada UMKM untuk mencapai sebuah keberhasilan usaha yaitu percaya diri dengan jumlah 19 dan berani mengambil risiko dengan jumlah 15 yang selanjutnya akan dijadikan variabel dalam penelitian ini karena kedua karakteristik tersebut lebih banyak 2

dipilih oleh responden. Dimana percaya diri dan berani mengambil risiko akan dijadikan variabel dalam penelitian ini karena dianggap mampu menjabarkan sikap seorang entrepeneur. Dapat diketahui pula bahwa sikap utama dan dasar yang sering diterapkan seorang wirausaha untuk keberhasilan usahanya yaitu percaya diri dan berani mengambil risiko sedangkan sikap lainnya hanya sebagai pendukung berjalannya usaha hingga menuju keberhasilan usaha. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya karakteristik seorang entrepreneur yang utama harus memiliki rasa percaya diri dan berani mengambil resiko sebagai langkah awal dalam menjalankan usahanya. Rasa percaya diri pelaku usaha sangat berpengaruh dalam menjalankan usahanya. Dimana kepercayaan diri itu sendiri merupakan keyakinan dan semangat yang tinggi untuk dapat mengendalikan keadaan yang akan menghasilkan hal-hal yang positif dalam menjalankan usahanya tersebut. Maka dengan menerapkan kepercayaan diri sendiri yang tinggi akan menimbulkan keinginan yang besar untuk menjalankan usahanya dengan sebaik-baiknya. Karena kepercayaan diri sendiri juga salah satu sifat yang menjadi faktor pendorong bagi pengusaha dalam mencoba tantangan dan tidak takut untuk berinovasi sehingga meningkatkan kualitas produktivitas usaha. Wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri menurut Wirasasmita dalam (Jumaedi, 2001). Sebuah kewirausahaan dapat ditunjukan dengan sikap dan semangat serta perilaku ang dijadikan teladan dalam sebuah keberanian dalam mengambil risiko yang harus diperhitungkan atas kemampuan dan kemauan yang dimiliki diri sendiri. Menurut Mudjiarto dalam (Ali et al., 2012) banyak aspek yang masih menjadi kendala bagi UMKM, antara lain akses permodalan, akses teknologi dan informasi, akses manajemen perusahaan. Yang menyebabkan kendala semacam ini diduga diakrenakan tidak kuatnya karakter perilaku kewirausahaan yang dimiliki seorang wirausaha serta belum kuatnya peran manajerial dalam mengelola usaha. Hal seperti ini sering tak terbahas dalam setiap perencanaan pengembangan UMKM. Para wirausahawan tidak pernah terlepas dari sebuah pengambilan risiko karena risiko dan peluang bagaikan dua sisi keping mata uang yang tidak terpisahkan. Sehingga diperlukan kemampuan pandai beradaptasi dengan perubahan, dan membangun kekuatan pribadi yakni karakteristik yang kuat dalam diri wirausahawan untuk tetap bertahan memilih jalan hidup sebagai seorang wirausahawan. Seorang wirausahawan yang sukses bersedia mengambil risiko yang terkalkulasi atau menghindari risiko yang tidak perlu. Dalam penelitian ini khususnya bahwa UMKM di Kota Semarang juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dapat dilihat pada tabel berikut : 3

Tabel 1.3 Data Pertumbuhan UMKM di Kota Semarang Tahun 2013-2015 TAHUN JUMLAH 2013 11.383 2014 11.585 2015 11.692 Sumber : (www.diskopumkm.semarangkota.go.id, 2017) Dalam penelitian ini khususnya untuk UMKM pada sektor makanan juga banyak kemajuan teknologi diversivikasi produk dan inovasi aneka ragam olahan pangan dari bahan baku yang sama ataupun bahan baku yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tambah dan nilai ekonomi yang didapat dari hasil proses olahan tersebut harganya lebih tinggi dan mempunyai prospek bisnis yang menjanjikan. Terlebih lagi pencanangan Kota Semarang sebagai Kota Kuliner harus didukung oleh aneka ragam produk olahan pangan, baik sebagai makanan khas, camilan atau berbagai masakan untuk menarik wisatawan serta mendukung industri pariwisata. Pada penelitian ini yang akan menjadi objek adalah UMKM makanan ringan di Kota Semarang khususnya pada sentra industri kerupuk, keripik, peyek dan sejenisnya dipilih dalam penelitian ini karena UMKM pada sektor tersebut menjadi salah satu sektor yang dianggap tidak ada matinya, dilihat dari kebutuhan akan pangan setiap orang selalu meningkat, inovasi produk pangan yang semakin beragam serta selalu meningkatnya jumlah UMKM pada sektor tersebut sehingga kebutuhan akan pangan dapat selalu terpenuhi yang dibarengi dengan semakin selektifnya konsumen dalam memilih apa yang akan dikonsumsi. Di sisi lain UMKM makanan ringan berupa industri kerupuk, keripik, peyek dan sejenisnya merupakan salah satu UMKM yang memiliki sentra industri di Kota Semarang, artinya UMKM tersebut sudah diakui keberadaannya serta terdaftar pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang dimana hampir disetiap Kelurahan terdapat sentra industri tersebut. Hal ini membuat para wirausaha sebagai pelaku usaha harus memiliki sikap percaya diri serta berani untuk mengambil risiko dalam pengembangan usahanya demi mewujudkan suatu keberhasilan usaha. Kepercayaan diri dengan pengambilan risiko berkaitan erat karena semakin besarnya keyakinan seorang mengenai kemampuan diri sendiri akan semakin besar juga keberanian seorang dalam mengambil keputusan yang penuh dengan risiko dalam pencapaian keberhasilan usaha. 4

Dengan demikian, berdasarkan penjabaran diatas maka penelitian ini diberi judul sebagai berikut : PENGARUH PERCAYA DIRI DAN BERANI MENGAMBIL RISIKO TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA UMKM MAKANAN RINGAN DI KOTA SEMARANG 1.2.Perumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana pengaruh percaya diri terhadap keberhasilan usaha pada UMKM makanan ringan di Kota Semarang? 2. Bagaimana pengaruh berani mengambil risiko terhadap keberhasilan usaha pada UMKM makanan ringan di Kota Semarang? 2. Bagaimana pengaruh percaya diri dan berani mengambil risiko terhadap keberhasilan usaha pada UMKM makanan ringan di Kota Semarang? 1.3.Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain penelitian untuk : 1. Mengukur dan mengetahui seberapa besar pengaruh percaya diri terhadap keberhasilan usaha pada UMKM makanan ringan di Kota Semarang. 2. Mengukur dan mengetahui seberapa besar pengaruh berani mengambil risiko terhadap keberhasilan usaha pada UMKM makanan ringan di Kota Semarang. 3. Mengukur dan mengetahui seberapa besar pengaruh secara bersama variabel percaya diri dan berani mengambil risiko terhadap keberhasilan usaha pada UMKM makanan ringan di Kota Semarang. 1.4.Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : a. Bagi praktis 1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan informasi lebih lanjut bagi UMKM dalam pencapaian keberhasilan usaha. 2. Penelitian ini digunakan sebagai bahan kajian pemerintah atau pihak lain yang akan memberikan pelatihan kepada UMKM, bahwa tidak hanya memberi pelatihan mengenai bagaimana mengolah dan menciptakan 5

produk akan tetapi pelatihan mengenai penanaman jiwa kewirausahaan karakteristik percaya diri dan berani mengambil risiko juga penting kaitannya dengan pengembangan UMKM. b. Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan informasi dan bahan referensi bagi pihak lain yang juga melakukan penelitian dengan topik serupa. 6