ANALISIS EKONOMI USAHA PISANG SALE ( Studi Kasus di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara)

dokumen-dokumen yang mirip
KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 )

ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA AGROINDUSTRI DAN PEMASARAN PRODUK GULA AREN DI KECAMATAN GUNUNGSARI KABUPATEN LOMBOK BARAT ABSTRAK

PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CAHAYA INDI DI DESA TANAMEA KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN AGROINDUSTRI OPAK SINGKONG DI DESA JOLONTORO KECAMATAN SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN MARGIN PEMASARAN PISANG MENJADI OLAHAN PISANG ANALYSIS OF ADDED VALUE AND MARKETING MARGIN OF PROCESSED BANANA PRODUCTS

Arman dan Ruslang T., Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) :

ABSTRAK. PENDAHULUAN Latar Belakang. GaneÇ Swara Vol. 10 No.1 Maret 2016 IDA BGS. EKA ARTIKA, 2) IDA AYU KETUT MARINI

No. Uraian Rata-rata/Produsen 1. Nilai Tambah Bruto (Rp) ,56 2. Jumlah Bahan Baku (Kg) 6.900,00 Nilai Tambah per Bahan Baku (Rp/Kg) 493,56

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG PUTIH GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

TITIK PULANG POKOK PRODUK OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

DIVERSIFIKASI NILAI TAMBAH DAN DISTRIBUSI KEREPIK UBI KAYU DI KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN

ANALISIS PERBANDINGAN NILAI TAMBAH PENGOLAHAN UBI KAYU MENJADI TEPUNG MOCAF DAN TEPUNG TAPIOKA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS AGROINDUSTRI KERIPIK TEMPE BU SITI DI DESA BULUH RAMPAI KECAMATAN SEBERIDA KABUPATEN INDRAGIRI HULU

Nurida Arafah 1, T. Fauzi 1, Elvira Iskandar 1* 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMADI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PENGOLAHAN KEDELAI PADA IRT TASIK GARUT DI KABUPATEN LEBONG

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

ANALISIS NILAI TAMBAH BUAH PISANG MENJADI KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH INDUSTRI KERIPIK TEMPE SKALA RUMAH TANGGA (Studi Kasus Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang)

NILAI TAMBAH KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA IBU DEWI (Studi Kasus Kecamatan Malalayang)

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI GULA SEMUT (Studi Kasus pada Perajin Gula Semut di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

CURAHAN WAKTU KERJA DAN ANALISIS USAHA INDUSTRI KARAK SKALA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGILINGAN PADI DI KECAMATAN LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI

AGUS PRANOTO

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA PENGOLAHAN UBI KAYU ABSTRACTS

KERAGAAN AGROINDUSTRI KERUPUK UDANG DI KECAMATAN KWANYAR KABUPATEN BANGKALAN

ANALISIS KEUNTUNGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK (Studi Kasus di Koperasi Agung Jaya Kec. Pandaan, Kab. Pasuruan)

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KERIPIK UBIKAYU PADA INDUSTRI PUNDI MASDI KOTA PALU

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau

ANALISIS NILAI TAMBAH KERIPIK TALAS PRIANGAN PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DARMATIAN PRODUCT DI KOTA PALU

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI GULA AREN DI KECAMATAN LINGSAR

STUDI KOMPARATIF USAHA SALE PISANG GORENG DAN KERIPIK PISANG DI KABUPATEN GROBOGAN

KINERJA USAHA AGROINDUSTRI KELANTING DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

IDENTIFIKASI NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI MINYAK KAYU PUTIH DI KPHL TARAKAN

Analisis Pendapatan Agroindustri Aneka Keripik Putri Tunggal di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin

PENDAHULUAN. Nurmedika 1, Marhawati M 2, Max Nur Alam 2 ABSTRACT

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA BAWANG GORENG PADA INDUSTRI ACRAN SIGI DI DESA LOLU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH TORTILA RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS EFISIENSI DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAHU DI KOTA PEKANBARU

EFISIENSI PEMASARAN EMPING MELINJO DI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

RENTABILITAS USAHA PADA INDUSTRI BAWANG GORENG SAL-HAN DI KOTA PALU SULAWESI TENGAH. Profitability of Sal-Han fried onions in Palu -Central Sulawesi

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TAPE SINGKONG DI KOTA PEKANBARU

KAJIAN NILAI TAMBAH PRODUK PANGAN OLAHAN UBIKAYU DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Palu setelah usaha pengolahan bawang goreng khas Palu. Pengusaha olahan

ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

IV. METODE PENELITIAN

PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH USAHA KOPI BUBUK ROBUSTA DI KABUPATEN LEBONG (STUDI KASUS PADA USAHA KOPI BUBUK CAP PADI)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

ANALISIS EKONOMI PAKAN TERNAK TERFERMENTASI BERBASIS LIMBAH AGROINDUSTRI PISANG DI KABUPATEN LUMAJANG

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEMPE (Suatu Kasus di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar) Abstrak

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KRIPIK UBI KAYU (Studi Kasus pada Perusahaan Jaya Sari di Desa Selamanik Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

ANALISIS NILAI TAMBAH PADA AGROINDUSTRI JAGUNG DI KOTA GORONTALO (Studi Kasus pada UKM Qalifa)

Available online at www. jurnal.abulyatama.ac.id/agriflora ISSN X (Online) Universitas Abulyatama. Jurnal Agriflora

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus Pada Seorang Perajin Tempe di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KERUPUK SINGKONG (Studi Kasus di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Wisata Batu)

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

PERANAN AGROINDUSTRI DALAM MENINGKATKAN NILAI TAMBAH KOMODITI PISANG, NANGKA DAN GARUT

ANALISIS NILAI TAMBAH SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUK OLAHAN SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH (PE) DI KABUPATEN SLEMAN Meta

ANALISIS SALURAN PEMASARAN TAHU BULAT (Studi Kasus pada Perusahaan Cahaya Dinar di Desa Muktisari Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

ANALISIS KEUNTUNGAN PEDAGANG NASI KUNING ( Studi Kasus Pedagang Nasi Kuning di Pasar Palaran Kecamatan Palaran Kota Samarinda )

Manajemen Keuangan Agroindustri. Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS PENDAPATAN USAHA ABON IKAN TENGGIRI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA ALTHAF FOOD DI KOTA PALU

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

IV. METODE PENELITIAN

RENTABILITAS USAHA PEMASARAN AYAM RAS PEDAGING PADA UD. MITRA SAHABAT

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA ABON SAPI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MUTIARA HJ MBOK SRI DI KOTA PALU

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH SKALA USAHA TERHADAP PENDAPATAN USAHA PENGOLAHAN IKAN ASIN (Kasus: Desa Hajoran, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah)

BAB III METODE PENELITIAN. daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja atau purposive pada agroindustri

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito Hardiyanto 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

ANALISIS NILAI TAMBAH BUAH PISANG MENJADI KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI DESA DIMEMBE KECAMATAN DIMEMBE

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO

ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA

STUDI PEMASARAN WORTEL (Daucus carota L.) DI DESA CITEKO KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

Transkripsi:

ANALISIS EKONOMI USAHA PISANG SALE ( Studi Kasus di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara) ECONOMIC ANALYSIS OF PISANG SALE BUSINESS (CASE STUDY IN DISTRICT KAYANGAN, NORTH LOMBOK REGENCY) Eva Purnama Sari Alamat : Dasan Sari Udayana, Lombok Mataram Nusa Tenggara Barat No Handphone : 087865845975 Email : EvaBaihaqi9@gmail.com ABSTRAK Pisang merupakan salah satu komoditas yang banyak digunakan sebagai bahan baku agroindustri baik pisang segar, olahan, maupun pisang liar. Di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara memiliki agroindustri pengolahan pisang yaitu agroindustri pisang sale. Hasil peelitian ini menunjukkan bahwa (). Biaya produksi yang dikeluarkan oleh pengusaha pisang sale adalah sebesar Rp 768.309, sehingga pendapatan yang diperoleh pengusaha pisang sale yaitu sebesar Rp 387.940. Besar R/C pad usaha pisang sale sebesar,50 dan besarnya nilai rentabilitas usaha pisang sale yaitu sebesar 50,49 %. Sedangkan untuk saluran pemasaran usaha pisang sale terdapat saluran yaitu dari produsen ke konsumen dan dari produsen ke pedagang pengecer kemudian ke konsumen akhir. Kata Kunci : Analisis Ekonomi, Sudi Kasus, Usaha Pisang Sale ABSTRACT Banana is one of the commodities that is widely used as raw material for agro-industry; fresh, processed, even wild bananas. Kayangan district of North Lombok has agro-industries which process the fresh banana into Banana Sale. Research results showed that (). Production costs of Bananas Sale industry was Rp. 768 309, therefore the income of Banana Sale was of Rp. 387.940. The amount of R / C banana sale business was.50 and the business profitability s value of bananas sale was 50.49%. While, for the Banana Sale business marketing channels, there were channels which available; from producers to consumers and from producers to retailers, then to the final consumer. Keywords: Economy Analysis, Case Study, Banana Sale Business

PENDAHULUAN Pembangunan pertanian merupakan suatu proses perubahan sosial, implementasinya tidak hanya ditujukan untuk meningkatakan status dan kesejahteraan petani semata, tetapi sekaligus juga dimaksudkan untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia baik secara ekonomi, sosial, politik, budaya, lingkungan maupun nilai perbaikan (improvement), pertumbuhan dan perubahan (Abu Bakar, 00). Salah satu strategi dasar yang ditempuh dalam pembangunan pertanian adalah dengan menerapkan konsep pendekatan system agroindustri. Agroindustri adalah kegiatan pengolahan hasil-hasil pertanian untuk menghasilkan barang jadi atau bahan baku bagi industri lainnya. Agroindustri di Indonesia sebagian besar berupa agroindustri kecil dan menengah yang sangat berperan penting dalam mengatasi masalah kemiskinan terutama membantu menyerap tenaga kerja di sektor pertanian dan industi kecil menengah. Pisang merupakan salah satu komoditas yang banyak digunakan sebagai bahan baku agroindustri baik pisang segar, olahan, maupun pisang liar. Sebagai tanaman yang cukup potensial tentunya pisang sudah sepatutnya untuk dikembangkan. Hasilnya selain dapat digunakan sebagai bahan baku industri olahan pisang, misalnya: industri kripik pisang, pisang sale dan tepung pisang, tanaman ini bisa menjadi tanaman yang komersial dibandingkan tanaman lainnya karena memiliki potensi untuk meningkatkan ekspor buah (Dinas Pertanian, 0). Berdasarkan uraian di atas muncul permasalahan-permasalahan dalam penelitian ini, yaitu : (). Berapa besar pendapatan usaha pisang sale di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara, (). Seberapa besar efesiensi usaha pisang sale di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara, (3). Seberapa besar rentabilitas usaha pada pisang sale di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara, (4). Bagaimana saluran pemasaran usaha pisang sale di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara. Tujuan penelitian ini dalah : (). Untuk menegetahui pendapatan usaha pisang sale di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara, (). Untuk mengetahui efesiensi usaha pisang sale di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara, (3). Mengetahui rentabilitas usaha pisang sale di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara, (4). Mengetahui bagaimana saluran pemasaran usaha pisang sale di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara. METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang ditujukan untuk memecahkan suatu masalah yang ada pada masa sekarang dengan cara mengumpulkan data, menyusun, menganalisis, dan menginterpretasikan data kemudian menarik kesimpulan (Nazir,989). Unit Analisis Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah usaha rumah tangga agroindustri pisang sale. Agroindustri ini mengolah pisang menjadi pisang sale di Kabupaten Lombok Utara.

Teknik Penentuan Sampel Penentuan Daerah Sampel Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara, yang dikenal sebagai produksi pisang sale. Kecamatan Kayangan terdiri atas 8 Desa yaitu, Desa Kayangan, Desa Dangiang, Desa Gumantar, Desa Selengan, Desa Salut, Desa Sesait, Desa Pendua,dan Desa Santong. Dari 8 Desa tersebut ditetapkan Desa Selengan dan Desa Santong sebagai daerah penelitian, secara purposive sampling dengan pertimbangan Desa Selengan dan Desa Santong merupakan daerah yang memiliki usaha pisang sale. Penentuan Responden Penentuan responden dalam penelitian ini terdiri dari pengusaha pisang sale dalam bentuk industri rumah tangga / perorangan dimana penentuan responden dilakukan secara sensus yaitu mewawancarai semua pengusaha pisang sale yang masih aktif berproduksi di Desa Selengan dan Desa Santong. Analisis Data. Biaya dan Pendapatan, Untuk mengetahui pendapatan usaha pisang sale selama satu kali proses produksi dianalisis dengan menggunakan analisis pendapatan, yang dihitung dengan rumus sebagai berikut (Soekartawi, 006). Keterangan : π = Pendapatan TR = Total Revenue (Total penerimaan ) TC = Total Cost (Total Biaya) Biaya Produksi, Untuk mengetahui besarnya jumlah biaya secara keseluruhan yang dikeluarkan untuk usaha pisang sale maka akan dilakukanan analisis dengan biaya produksi (Mulyadi, 999) : TC = TVC + TFC Dimana : TC TVC TFC = Total Biaya = Total Biaya Variabel (Total Variable Cost) = Total Biaya Tetap (Total Fixed Cost). Analisis Efesiensi Usaha, Untuk mengetahui efisiensi usaha pisang sale dapat di gunakan rumus sebagai berikut : R/C = Keterangan: R = Revenue (Total Penerimaan) C = Cost (Total biaya Produksi ) Kesimpulan diperoleh dengan melihat besarnya nilai R/C rasio, bila : R/C, berarti usaha pisang sale tersebut tidak efisien. R/C >, berarti usaha pisang sale tersebut efisien. 3

3. Rentabilitas Usaha, Untuk mengetahui rentabilitas usaha pada usaha pisang sale dalam penelitian ini digunakan rumus : RU = 00 % Keterangan : RU LU MS = Rentabilitas Usaha = laba Usaha = Modal Sendiri 4. Saluran Pemasaran, Untuk mengetahui saluran pemasaran yang digunakan dalam pemasaran pisang sale dianalisis secara deskriptif yaitu dalam penelitian ini secara langsung menelusuri lembaga pemasaran yang terlibat dalam saluran pemasaran pisang sale mulai dari produsen sampai ke konsumen akhir. Analisi Biaya dan Nilai Produksi Usaha Pisang Sale Biaya Variabel HASIL DAN PEMBAHASAN Biaya Variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada besar kecilnya produksi. Dalam penelitian ini biaya variabel yang dimaksud terdiri dari biaya pembelian bahan baku berupa pisang, biaya pembelian bahan penolong (tepung beras, tepung terigu, minyak goreng, garam, gas dan kemasan) dan biaya tenaga kerja. Untuk lebh jelasnya dapat disajikan pada tabel. Tabel. Rata-rata Biaya Variabel Per Proses Produksi Usaha Pisang Sale di Kabupaten Lombok Utara Tahun 05. No Jenis Biaya Satuan Jumlah Total Biaya Variabel (Rp/PP) Pisang Sisir 4,5 308.5 Tepung Beras Kg,50 5.000 3 Tepung Terigu Kg,63.375 4 Minyak Goreng Kg 8,50 38.000 5 Gas Tbg/Kg,5 8.000 6 Garam Rp 0,6 60 7 Plastik Kemasan Pack,00 87.500 8 Tenaga Kerja HKO 6,73 57.65 Jumlah 763.660 4

Dari tabel 4.8. diketahui bahwa rata-rata biaya variabel dari usaha pisang sale sebesar Rp 763.660 per proses produksi biaya yang paling besar adalah biaya pembelian bahan baku pisang yaitu Rp 305.5 Sedangkan biaya rata-rata yang paling rendah adalah pada garam yaitu Rp 60 Tabel. Rata-Rata Jumlah Tenaga Kerja dan Biaya Usaha Pisang Sale dalam Kali Proses Produksi di Kabupaten Lombok Utara Tahun 05. No. Jenis Kegiatan Jumlah Tenaga Kerja (HKO) Upah (Rp) Pengupasan,98 5.65 Pengirisan,75 4.50 3 Penjemuran,9 4.500 4 Penggorengan,07 6.50 5 Pengemasan 0,64 6.000 Jumlah 6,73 75.500 Tabel. Menunjukkan bahwa rata-rata pengusaha mengeluarkan biaya tenaga kerja selama proses produksi sebesar Rp 75.500 dengan total tenaga kerja sebesar Rp 6,73. Dar beberapa tahap kegiatan usaha pisang sale, biaya tenaga kerja yang paling besar yang dikeluarkan adalah pada tahap penggorengan sebesar Rp 6.50 dan tenaga kerja sebanyak,07 HK0. Biaya yang paling rendah yang dikeluarkan adalah pada tahap penjemuran yaitu sebesar Rp 4.500 dengan jumlah tenaga kerja sebesar,9 HKO. Biaya Tetap Dalam penelitian yang dimaksud biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak tergantung pada jumlah produksi yang dihasilkan pengusaha. Untuk lebih jelasnya biaya tetap dilihat pada tabel 3. 5

Tabel 3. Rata-rata Biaya Penyusutan Per Proses Produksi Pada Usaha Pisang Sale di Kabupaten Lombok Utara Tahun 05. Rata-rata Biaya Tetap No Komponen Biaya Per Proses Produksi (Rp) 3 4 5 6 7 8 Pisau Wajan Kompor Gas Kelabang Karung Saringan Sutil Nyiru 05 69.59 878.7 3. 5 3 Jumlah Total 4.649. Sumber: Data Primer Diolah Dari tabel 3. diketahui bahwa rata-rata biaya penyusutan alat dari usaha pisang sale di Kabupaten Lombok Utara sebesar Rp 4.649 per proses. Dari seluruh biaya penyusutan alat tersebut nilai penyusutan tertinggi yaitu kompor gas sebesar Rp.59 sedangkan nilai penyusutan paling sedikit adalah saringan yaitu sebesar Rp 3. Total Biaya Total biaya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah biaya penyusutan alat, biaya variabel dan biaya tenaga kerja. Biaya ini merupakan biaya yang dibenarkan dikeluarkan oleh pengusaha selama proses produksi pisang sale, besarnya biaya yang dikeluarkan oleh pengusaha di Kabupaten Lombok Utara di sajikan dalam bentuk tabel 4. Tabel 4. Rata-Rata Total Biaya Per Proses Yang Dikeluarkan Oleh Usaha Pisang Sale di Kabupaten Lombok Utara Tahun 05. No Keterangan Total Per Proses (Rp) Biaya Variabel Biaya tetap 763.660 4.649 Jumlah 768.309 Biaya terbesar yang dikeluarkan oleh pengusaha pisang sale adalah pada biaya variabel yaitu sebesar Rp 768.309 besarnya biaya disebabkan karena dalam proses produksi usaha pisang 6

sale membutuhkan bahan baku, bahan penolong dan biaya tenaga kerja yang akan digunakan dalam setiap proses produksi. Produksi dan Nilai Produksi Produksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah atau hasil olahan pisang yang diperoleh pengusaha dari kegiatan proses produksi. Nilai produksi adalah jumlah produksi olahan pisang setelah dikalikan dengan harga satuan yang diterima oleh pengusaha. Dari hasil penelitian, jumalah produksi dan nilai produksi yang dihasilkan oleh pengusaha agroindustri pisang sale per satu kali proses produksi dapat diliahat pada Tabel 5. Tabel 5. Rata-rata Produksi dan Nilai Produksi Usaha Pisang Sale di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara Tahun 05. No. Keterangan Produksi (Kg) Harga (Rp/Kg) Nilai Produksi (Rp) Per Satu Kali Proses Produksi 5 46.50,00.56.50 Dapat diketahui rata-rata jumlah produksi usaha pisang sale selama per proses produksi sebanyak 5 kg dengan nilai produksi sebesar Rp..56.50. Harga tiap kilogram pisang sale sebesar Rp.46.50,00/Kg dan rata-rata frekuensi produksi dari pisang sale sebanyak kali dalam satu minggu. Pendapatan Usaha Pisang Sale Pendapatan usaha pisang sale di Kecamatan Kayangan Kabaupaten Lombok Utara dipengaruhi oleh besarnya biaya produksi yang dikeluarkan dan nilai produksi yang dihasilkan, pendapatan pengusah dapat diketahui dengan menggunakan rumus analisis biaya dan pendapatan. Pendapatan pengusaha per tahunnya, dihitung dengan menggunakan nilai produksi per proses dikurangi total biaya produksi per proses. Untuk mengetahui besarnya pendapatan pengusaha pisang sale dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Rata-Rata Nilai Produksi, Biaya Produksi dan Pendapatan Per Proses dari Usaha Pisang Sale di Kabupaten Lombok Utara Tahun 05. No. Keterangan Nilai (Rp) Nilai Produksi Biaya Produksi Biaya Variabel Biaya Tetap.56.50 763.660 4.649 Pendapatan 387.940 7

Tabel 6. Menunjukkan bahwa untuk menghasilkan pendapatan usaha pisang sale yaitu dari nilai produksi usaha pisang sale dikurangi biaya produksi usaha pisang sale maka pendapatan perajin usaha pisang sale per proses adalah Rp 388.940. Efesiensi Usaha Efesiensi usaha yang dimaksud dalam penelitian ini adalah imbangan atau rasio anatar total nilai produksi dan total biaya produksi. Tabel 7. Rata-rata Pendapatan, Efesiensi Usaha, dan Rentabilitas Usaha Pada Usaha Pisang Sale di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara Tahun 05. No. Uraian Nilai Proses Produksi 3 4 Nilai Produksi (Rp) Biaya Produksi Pendapatan R/C.56.50 768.309 387.940 5 Rentabilitas 50,49 % Dari hasil analisis pada tabel 7. diperoleh nilai R/C sebesar,50, hal ini berarti usaha pisang sale di Kecamatan kayangan Kabupaten Lombok Utara telah memenuhi kriteria efesiensi usaha dalam berusaha yaitu nilai R/C lebih dari satu (R/C > ). R/C sebesar,50 artinya setiap penggunaan biaya produksi sebesar Rp.000 maka akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp.500 per proses produksi. Rentabilitas Usaha Berdasarkan hasil analisis yang di tunjukkan pada tabel 7. diperoleh rata-rata nilai rentabilitas pada usaha pisang sale adalah 50,49 % artinya setiap penggunaan modal sendiri dalam usaha pisang sale sebesar.00 maka akan diperoleh pendapatan atau laba sebesar Rp 0,549 per prose produksi. Saluran Pemasaran Produk Pisang Sale Saluran,50 Produsen Konsumen Saluran Produsen Pedagang Pengecer Konsumen Akhir Dilihat dari saluran pemasaran bahwa 50% konsumen membeli pisang sale kepada pengusaha pisang sale, produsen tidak mendatangi konsumen tetapi konsumen yang langsung mendatangi produsen untuk membeli produk pisang sale. Sedangkan untuk pemasaran ke pengusaha pisang sale menitipkan produknya ke pedagang pengecer di kios-kios terdekat atau 8

supermarket sehingga konsumen bisa langsung memebeli ke pedagang pengecer tanpa mendatangi ke tempat usaha pisang sale tersebut, karena sebagian besar konsumen ada yang lansung mendatangi pengusaha pisang sale dana ada juga yang tidak mendatangi pengusaha pisang sale. Sistem pembayaran produk pisang sale sebagian besar pengusaha menerima pembayaran secara bukan tunai (pkredit) dikarenakan pedagang pengecer sudah menjadi langganan tetap dengan waktu pembayaran yang sudah ditentukan, biasanya produk tersebut akan dijaul dalam jangka 3-7 hari. Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Terbatas pada ruang lingkup penelitian dapat disimpulkan beebrapa hal sebagai berikut :. Rata-rata pendapatan yang diperoleh dari usaha pisang sale adalah Rp 387.940 per proses produksi.. Usaha pisang sale di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara layak untuk diusahakan dengan nilai R/C,50 per proses artinya setiap biaya yang dikeluarkan oleh pengusaha sebesar Rp.000 maka akan memperoleh penerimaan sebesar Rp.500. Jadi rata-rata usaha pisang sale di Kecamatan Kayangan Kabuapaten Lombok Utara layak untuk dikembangkan karena memberikan keuntungan bagi pengusaha. 3. Rentabilitas yang diperoleh dari usaha pisang sale di Kabupaten Lombok Utara sebesar 50,49 % artinya usaha tersebut layak untuk dikembangkan bagi pengusaha. 4. Terdapat dua saluran pada usaha pisang sale di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara yaitu produsen ke konsumen akhir dan dari produsen ke pedagang pengecer baru kemudian ke konsumen akhir. Saran. Kepada para pengusaha agar memperhatikan kemasan produk agar lebih menarik dan lebih baik sehingga konsumen lebih tertarik untuk membelinya.. Diharapkan untuk pengusaha meningkatkan frekuensi produksinya, karena semakin sering berproduksi maka keuntungan yang diperoleh seakin tinggi. 3. Disarankan agar pengusaha untuk maksimalkan produk yang dihasilkan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. DAFTAR PUSTAKA Bakar A. 00. Agribisnis Teori dan Aplikasi. GaungPersada Pers. Jakarta. Dinas Pertanian Provinsi NTB. 0. Data Luas Areal Produksi, Produktivitas Pertanian di NTB. Dinas Pertanian Provinsi NTB. Mulyadi. 999. Akutansi Biaya Edisi 5. Yogyakarta.Universitas. GadjahMada. Nazir M. 989. Metode penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. Soekartawi. 006. Teori Ekonomi Produksi. PT. Raja Grafindo Persada. 9