ARTIKEL HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT LENGAN, PANJANG LENGAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN PUKULAN LURUS PADA OLAHRAGA PENCAK SILAT PERGURUAN PSHT RANTING TUGU KAB.TRENGGALEK TAHUN 2018 Oleh: RARAS ARGARENDRA 13.1.01.09.0122 Dibimbing oleh : 1. Moh.Nurkholis, M.Or 2. M. Akbar Husein Allsabah, M. Or PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2018
SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2018 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap : Raras Argarendra NPM : 13.1.01.09.0122 Telepon/HP : 0895367061747 Alamat Surel (Email) : rararargarendra22@gmail.com Judul Artikel : Hubungan Antara Power Otot Lengan, Panjang Lengan Dan Kekuatan Otot Lengan Dengan Kemampuan Pukulan Lurus Pada Olahraga Pencak Silat Perguruan Psht Ranting Tugu Kab.Trenggalek Tahun 2018 Fakultas Program Studi : Fkip - Penjaskesrek Nama Perguruan Tinggi : Alamat Perguruan Tinggi : Jl.K.H.Achmad Dahlan No.76 Kediri Dengan ini menyatakan bahwa : a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan bebas plagiarisme; b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari ditemukan ke tidak sesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggung jawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mengetahui Kediri, 11 Juli 2018 Penulis, Raras Argarendra NPM.13.1.01.09.0122 1
JUDUL HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT LENGAN, PANJANG LENGAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN PUKULAN LURUS PADA OLAHRAGA PENCAK SILAT PERGURUAN PSHT RANTING TUGU KAB.TRENGGALEK TAHUN 2018 RARAS ARGARENDRA 13.1.01.09.0122 Rarasargarendra22@gmail.com Moh.Nurkholis, M.Or M. Akbar Husein Allsabah, M.Or UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Pencak silat merupakan suatu seni beladiri tradisional yang berasal dari Nusantara yang merupakan warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan atau disebarluaskan. Dalam sejarah perkembangan pencak silat, selain berfungsi sebagai cara pembelaan diri juga berfungsi sebagai seni, olahraga, dan pendidikan. Penelitian ini bertujuan (1) Adakah hubungan antara power otot lengan dengan kemampuan pukulan lurus pada olahraga pencak silat perguruan PSHT ranting Tugu Kab. Trenggalek Tahun 2018 (2) Adakah hubungan antara panjang lengan dengan kemampuan pukulan lurus pada olahraga pencak silat perguruan PSHT ranting Tugu Kab. Trenggalek Tahun 2018? (3) Adakah hubungan antara power otot lengan dengan kemampuan pukulan lurus pada olahraga pencak silat perguruan PSHT ranting Tugu Kab. Trenggalek Tahun 2018? (4) Adakah hubungan antara antara power otot lengan, panjang lengan dan kekuatan otot lengan dengan kemampuan pukulan lurus pada olahraga pencak silat perguruan PSHT ranting Tugu Kab. Trenggalek Tahun 2018?Jenis penelitian ini bersifat Deskriptif Kuantitatif. Objek Penelitian ini adalah di ranting tugu kab.trenggalek.analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan melihat hubungan power otot lengan, panjang lengan, kekuatan otot lengan dengan dengan kemampuan pukulan lurus pada olahraga pencak silat perguruan PSHT ranting Tugu Kab. Trenggalek Tahun 2018?Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) Ada hubungan antara power otot lengan dengan kemampuan pukulan lurus siswa psht ranting tugu kab.trenggalek. Karena nilai signifikan sebesar 0,385 <0,05 atau nilai r hitung 0,164> 0,361 r tabel, maka H 0 ditolak H 1 diterima (2) Ada hubungan antara antara panjang lengan dengan kemampuan pukulan lurus siswa psht ranting tugu kab.trenggalek. Karena nilai signifikan sebesar 0,903 < 0,05 atau nilai r hitung 0,023> 0,361 r tabel, maka H 0 ditolak H 2 diterima. (3) Ada hubungan antara kekuatan otot lengan dengan kemampuan pukulan lurus siswa psht ranting tugu kab.trenggalek. Karena nila signifikan sebesar 0,881 < 0,05 atau nilai r hitung 0,028 > 0,361 r tabel, maka H 0 ditolak H 2 diterima. (4) Ada hubungan antara power otot lengan, panjang lengan dan kekuatan otot lengan dengan kemampuan pukulan lurus siswa psht ranting tugu kab.trenggalek.karena nilai signifikan sebesar 0,818 < 0,05 atau nilai F hitung 0,310 > 2,70 F tabel, maka H 0 ditolak H 3 diterima. antara power otot lengan, panjang lengan dan kekuatan otot lengan dengan kemampuan pukulan lurus siswa psht ranting tugu kab.trenggalek sebesar 3,5% dan sisanya yaitu -96,5% dijelaskan variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. KATA KUNCI : Power Otot Lengan, Panjang Lengan, Kekuatan Otot Lengan, Pukulan Lurus. 2
I. LATAR BELAKANG Pencak silat merupakan suatu seni beladiri tradisional yang berasal dari Nusantara yang merupakan warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan atau disebarluaskan. Dalam sejarah perkembangan pencak silat, selain berfungsi sebagai cara pembelaan diri juga berfungsi sebagai seni, olahraga, dan pendidikan. Fungsifungsi ini berkembang seiring dengan beragamnya tujuan yang dipengaruhi oleh motivasi para pelaku dan tuntutan keadaan yang cenderung berubah-ubah. Menurut Suhandani (2005: 10), Pencak silat mempunyai empat aspek sebagai satu kesatuan, salah satunya yaitu Aspek Olahraga, yang berisi pengetahuan tentang sistem gerak berpola untuk mengamankan diri yang di modifikasi sebagai olahraga massal, rekreasi, dan prestasi. Berdasarkan penjelasan tersebut pada perkembangannya pencak silat bukan hanya sebagai olahraga beladiri tetapi telah menjadi olahraga missal, rekreasi, dan prestasi. Selain itu, pencak silat merupakan olahraga yang cukup banyak manfaatnya diantaranya yaitu untuk beladiri, kesehatan, dan juga untuk prestasi.prestasi yang setinggi-tingginya dalam pencak silat merupakan suatu yang diidamidamkan oleh setiap pesilat, tak terkecuali siswa pencak silat perguruan PSHT ranting Tugu Kab. Trenggalek Tahun. Untuk mencapai prestasi yang tinggi diperlukan berbagai syarat yang harus dipenuhi. Dalam usaha memperoleh prestasi yang tinggi seorang pesilat harus memiliki kosndisi fisik, teknik, taktik, dan mental yang baik. Penguasaan teknik merupkan kelengkapan yang paling mendasar, tanpa 3
mengesampingkan unsur yang lain seperti kondisi fisik, taktik, dan mental. Untuk mencampai prestasi yang baik dalam pencak silat, maka teknik yang ada harus dikuasai dengan baik. Teknik-teknik dasar yang harus dikuasai yaitu teknik tendangan, pukulan, hindaran dan tangkisan. Untuk mencapai prestasi optimal maka teknik-teknik dasar tersebut harus dapat dilakukan dengan gerakan yang kuat, cepat, tepat dan kordinasi. Disamping disamping dapat membina serta meningkatkan bakat melalui pembinaan lewat lembaga pendidikan diharapkan dapat memunculkan atlet yang berprestasi, karena prestasi tidak dapat diciptakan atau dibuat dalam waktu singkat. Pembinaan prestasi harus dimulai sejak dini supaya memunculkan atlet yang berprestasi, oleh karena itu dibina secara profesional.hal ini merupakan salah satu kegiatan membantu meningkatkan olahraga yang rutin mengisi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, melalui kegiatan latiahan PSHT di ranting tugu kab.trenggalek dan unit kegiatan ini dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan mata pelajaran, dapat juga membantu upaya pembinaan, pemantapan, dan kegiatan yang diadakan di perguruan PSHT Ranting Tugu Kab.Trenggalek Tahun 2018, mengikuti kejuaraan cabang, mengikuti kejuaran nasional antar mahasiswa, hingga kejuaraan internasional antar pengurus daerah provinsi dan komisariat PSHT yang ada di luar negeri, dan pembentukan nilai-nilai kejuaraan-kejuaraan lainnya kepribadian peserta didik sehingga wawasan dan 4
pengetahuan mahasiswa bertambah serta sangat menyenangkan.dalam olahraga pencak silat akan ditemukan berbagai macam teknik dasar seperti menendang, memukul, membanting, menyapu, menggunting, dan mengunci. Teknik-teknik dasar tersebut harus Selain mencapai kesempurnaan, teknik-teknik dasar tersebut harus dilatih secara berulang-ulang, agar dapat tercapai gerak otomatisasi.power sebagai salah satu komponen fisik merupakan faktor dominan dibutuhkan dalam setiap aktifitas olahraga yang dikuasai oleh para pesilat, sehingga menuntut gerakan-gerakan dapat berperan dalam menguasai teknik-teknik selanjutnya. Untuk mencapai prestasi dalam olahraga pencak silat, diperlukan berbagai pertimbangan dan perhitungan serta analisis yang cermat, sebagai faktor-faktor penentu dan penunjang prestasi tersebut dapat dijadikan dasar dalam penyusunan program.salah satu penunjang dalam prestasi pencak silat tersebut diantaranya adalah metode latihan. Menyimak pendapat Harsono (1988:87) tersebut seorang pesilat dituntut untuk berlatih teknikteknik dasar secara sempurna. eksplosif, terutama pada saat melakukan berbagai teknik tendangan khususnya dalam olahraga beladiri. Dalam olahraga pencak silat, power merupakan kemampuan biomotorik yang sangat penting untuk ditingkatkan. Dengan latihan fisik, khusunya pembebanan secara alami maupun dimodifikasi diharapkan dapat meningkatkan kemampuan fisik pesilat, khususnya power, dengan power yang baik, akan meningkatkan kualitas teknik bermain dalam pencak silat. 5
II. Menurut Lubis dan Wardoyo (2014:23) Pukulan adalah Serangan yang dilakukan dengan menggunakan tangan kosong sebagai komponennya.atas dasar uraian diatas, penelitian ini akan mencoba untuk mengkaji hubungan antara power lengan, panjang lengan dan kekuatan otot lengan dengan kemampuan pukulan lurus olahraga pencak silat perguruan PSHT Ranting Tugu Kab.Trenggalek Tahun 2018. Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk para atlet silat, khususnya pada perguruan PSHT Ranting Tugu Kab.Trenggalek Tahun 2018.. METODE A. Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2015:80-81) Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, organisasi atau tindakan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulanya. a. Variabel Independent : (Variabel Bebas) Dalam bahasa indonesia sering disebut sebaga variabel bebas.variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian tindakan, variabel independen merupakan variabel tindakan. b. Variabel Dependen : ( Variabel Terikat ) Dalam bahasa indonesia sering disebut variabel terikat.variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian tindakan variabel dependen 6
adalah variabel akibat dari tindakan. Sesuai penjelasan di atas maka dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yaitu : 1. Variabel bebas : a. Power Otot Lengan(X1) b. Panjang Lengan (X2) c. Kekuatan Otot Lengan(X3) 2. Variabel Terikat: a.kemampuan Pukulan Lurus (Y). B. Teknik Penelitian Dan Pendekatan Penelitian 1. Teknik Penelitian Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan diatas,maka untuk mengungkapkan permasalahan tersebut penelitian ini bersifat Deskriptif Analisis,Disebut Deskriptif karena akan memberikan gambaran dan hasil apa yang ada tentang Hubungan antara power otot lengan, panjang lengan dan kekuatan otot lengan dengan kemampuan pukulan lurus. Disebut Analisis karena akan memberikan hasil apa adanya. 2. Pendekatan Penelitian Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode yang berlandaskan filsafat, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan dengan pendengan tujuan penggumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisisis data dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan Sugiyono, (2015: 243). III. HASIL DAN KESIMPULAN A. Simpulan 1. Ada hubungan antara power otot lengan dengan kemampuan pukulan lurus siswa PSHT Ranting Tugu Kab. Trenggalek. Karena nilai signifikan sebesar 0,385 > 0,05 atau 7
nilai r hitung 0,164 < 0,361 r tabel, maka H 0 ditolak H 1 diterima. 2. Ada hubungan antara antara panjang lengan dengan kemampuan pukulan lurus siswa PSHT Ranting Tugu Kab. Trenggalek.. Karena nilai signifikan sebesar 0,903 > 0,05 atau nilai r hitung 0,023 < 0,361 r tabel, maka H 0 ditolak H 2 diterima. 3. Ada hubungan antara kekuatan otot lengan dengan kemampuan pukulan lurus siswa PSHT Ranting Tugu Kab. Trenggalek.. Karena nila signifikan sebesar 0,881 > 0,05 atau nilai r hitung 0,028 < 0,361 r tabel, maka H 0 ditolak H 2 diterima. 4. Ada hubungan antara power otot lengan, panjang lengan dan kekuatan otot lengan dengan kemampuan pukulan lurus siswa PSHT Ranting Tugu Kab. Trenggalek. Karena nilai signifikan sebesar 0,818 > 0,05 atau nilai F hitung 0,310 > 2,70 F tabel, maka H 0 ditolak H 3 diterima. antara power otot lengan, panjang lengan dan kekuatan otot lengan dengan kemampuan pukulan lurus siswa PSHT Ranting Tugu Kab.Trenggalek sebesar 3,5% dan sisanya yaitu -96,5% dijelaskan variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. IV. DAFTAR PUSTAKA Aip Syarifudin dan Muhadi. (1996). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta : Depdikbud Dirjen Perguruan Tinggi. Ahmad Syarifudin. Perguruan Silatsin lambada, html?=1 atlit-pencak-silat Abdus Syukur (Maryono:1998) dalam Sucipto, (2001: 26-28). Pengertian Pencak Silat. http://aboutsilat.blogspot.co.id/2013/ blogspot.co.id/2012/07/tesdanpengukuran 06/pencaksilat-menurut-paraahli.html?m=1 Alwi, Hasan. dkk. (2008). Sejarah Perkembangan Pencak Silat. Yogyakarta: Andi Yogyakarta 8
Alviani,Puput. 2015. Pengetahuan Dasara Pencak Silat. Bandung. Pustaka Baru Press Awan Hariono. (2006). Metode Melatih Fisik Pencak Silat. Yogyakarta: Fakultas ilmu Keloahragaan. Universitas Negeri Yogyakarta Bompa. (1990). Theory and Methodology of Training, The Key To Atletik Performance.: Program Studi Ilmu Kesehatan Olahraga. Fakultas Pasca Sarjana Universitas Airlangga Djoko Pekik Irianto. 2004. Bugar dan Sehat dengan Berolahraga. Yogyakarta: Andi Yogyakarta Dwi Prayitno. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta : Andi Fernanlampir, Albertus., Faruq, M. Muhyi. 2015. Tes & Pengukuran dalam Olahraga. Yogyakarta: Andi. Faruq, M., Muhammad. Seri Olahraga dan Kesehatan untuk Pelajar : Meningkatkan Kebugaran Jasmani Melalui Permainan dan Olahraga Bola Voli. Jakarta : Grasindo Gujarati,Damodar. 2001.Ekonomi Dasar.Alih bahasa Sumarno Zain.Jakarta. Erlangga Harsono. (1988). Coaching dan Aspek- Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti. Len Krevitz. 2001. Panduan Lengkap Bugar Total. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Lubis dan Wardoyo. (2014). Pencak Silat Edisi Ke-2. Jakarta: Raja Grafindo Maryono, O ong. (2000). Pencak Silat Merentang Waktu.Yogyakarta : Galang Press. Mukholid, Agus.( 2004). Pendidikan Jasmani Kelas 1 SMA. Surakarta: Yudistira PB IPSI. (2007). Nomor-Nomor Pertandingan Dalam Pencak Silat. Jakarta. Syarifudin. 2002. Ilmu Kepelatihan Dasar. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti. Jakarta Sajoto. 1995. Pengembangan dan Pembinaan Kekuatan kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Dahara Prize. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &D. Bandung: Alfabeta. Suharno HP. (1979). Dasar-dasar permainan Bola Voli. Yogyakarta : Penerbit Kaliwangi 9