PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR TAHUN 2017

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

Walikota Tasikmalaya

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGAN YAR NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANDUNG BARAT

BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR %3 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PER. 02 Tahun 2009 TENTANG

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 68 Tahun 2009 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum di Lingkungan Departemen Dalam Negeri;

SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 07/E/2010 TENTANG

BUPATI BANDUNG BARAT

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri (Lembaran Negara Repu

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/KEPMEN-KP/2013 TENTANG

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentia

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 74 TAHUN 2016

BUPATI BELITUNG KEPUTUSAN BUPATI BELITUNG NOMOR : / 109 /KEP/BKD/2011 TENTANG

STANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN KENAIKAN PANGKAT PNS DI KABUPATEN BLORA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 03 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 033 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 59 TAHUN 2015

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

1. FORM PENGIMPUTAN 1. 1 DATA BASE PNS DATA UTAMA PNS Data Pribadi NIP Baru Nip Lama Nama Gelar Depan Gelar Belakang Tempat

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PERMEN-KP/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENYESUAIAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1. SOP Hasil Wawancara Pemohon Pindah dari KabKota ke dalam lingkungan Pemprov Kalti m Dasar Hukum

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

KABUPATEN CIANJUR NOMOR 59 TAHUN 2OO9 TENTANG. BUPATI CIANruR,

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 025 TAHUN 2014 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PELIMPAHAN WEWENANG PENANDATANGANAN NASKAH DINAS BIDANG KEPEGAWAIAN WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG

Badan Pusat Statistik

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

[1] PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2016 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 23 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI RIAU GUBERNUR RIAU

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

2015, No.75 2 Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur S

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 96 TAHUN 2000 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

WALIKOTA SALATIGA PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN WEWENANG PEMBERIAN CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL

- 1 - PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PENGANGKATAN DALAM JABATAN STRUKTURAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

Badan Pusat Statistik

BUPATI POLEWALI MANDAR

-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1

BUPATI BULUNGAN SALINAN

2017, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN BATAS USIA PENSIUN BAGI PEJABAT FUNGSIONAL SANDIMAN

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL.

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 97 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG

- 1 - PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

Kelompok Dokumen / Informasi yang Wajib Tersedia Setiap Saat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1994 TENTANG PERATURAN GAJI HAKIM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji Pegawai Neger

BUPATI CILACAP. Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 91 /KPTS/013/2017 TENTANG

2016, No atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyesuaian Penetapan Angka Kredit Guru Pegawai Negeri Sip

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 073 TAHUN 2015

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN AGAM BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Jl. Sudirman Nomor 1 Telp. (0752) Fax. (0752) Lubuk Basung

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG WEWENANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

Transkripsi:

PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG DAN PEMBERIAN KUASA MENANDATANGANI KEPUTUSAN DAN SURAT-SURAT DI BIDANG KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang : a. telah ditetapkan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 43 Tahun 2014 tentang Pendelegasian Wewenang dan Pemberian Kuasa dan Surat Surat dibidang Kepegawaian bahwa dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Gubernur di bidang kepegawaian; b. bahwa sehubungan dengan tertib pelaksanaan Peraturan Gubernur Lampung sebagaimana dimaksud pada huruf a tersebut diatas perlu untuk merubah Peraturan Gubernur Lampung Nomor 31 Tahun 2017 Tentang Pendelegasian Wewenang Dan Pemberian Kuasa Menandatangani Keputusan Dan Surat-Surat Di Bidang Kepegawaian dan menetapkan dengan Peraturan Gubernur Lampung untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a, mengenai sektor kepegawaian maka Peraturan Gubernur dimaksud perlu diubah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1964 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 3 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Lampung dengan mengubah Undang Undang Nomor 25 Tahun 1954 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Sumatera Selatan menjadi Undang-Undang; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara; 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang Undang Nomor 9 Tahun 2015; 4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tabun 1990; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 8. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Lampung; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG DAN PEMBERlAN KUASA MENANDATANGANI KEPUTUSAN DAN SURAT-SURAT DI BIDANG KEPEGAWAlAN. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Gubernur Lampung Nomor 31 Tahun 2017 tentang Pendelegasian Wewenang Dan Pemberian Kuasa Menandatangani Keputusan Dan Surat-Surat Di Bidang Kepegawaian (Berita Daerah Provinsi Lampung Tahun 2017 Nomor 31) diubah sebagai berikut: 1. Ketentuan angka 1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan: 1. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi Lampung adalah Gubernur Lampung yang selanjutnya disebut Gubernur. 2. Pejabat Pendelegasian Wewenang adalah pelimpahan atau kewenangan dari Gubernur Lampung kepada pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung atas nama jabatannya sendiri menandatangani keputusan di bidang kepegawaian. 3. Pejabat Pemberi Kuasa adalah Gubernur. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi 5. Badan Kepegawaian Daerah yang selanjutnya disingkat BKD adalah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi 6. Kepala Badan Kepegawaian Daerah adalah Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi 7. Kepala Satuan Kerja adalah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi 8. Pejabat yang diberi delegasi wewenang menetapkan pengangkatan, pemindahan dan pemberhcntian Pegawai Negeri Sipil dan kuasa untuk menandatangani keputusan di bidang kepegawaian adalah pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Provinsi 9. Calon Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat CPNS adalah Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi 10. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi 11. Pendelegasian wewenang adalah pelimpahan atau kewenangan dari Gubernur Lampung kepada pejabat struktural di lingkungan Pemerintah

Provinsi Lampung atas nama jabatannya sendiri menandatangani keputusan di bidang kepegawaian. 12. Pemberian kuasa adalah pemberian kuasa kepada pejaba.t struktural di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung atas nama Gubernur untuk menandatangani Keputusan atau surat-surat di bidang kepegawaian 2. Mengubah Lampiran 1, sehingga menjadi sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Gubernur Lampung ini. BAB II PENDELEGASIAN WEWENANG Pasal 2 Mengatur pendelegasian kepada Wakil Gubernur sesuai dengan Lampiran I angka 3 Rancangan Peraturan Gubernur ini. Pasal 3 Pejabat pendelegasi wewenang memberikan kewenangan kepada Sekretaris Daerah untuk menetapkan keputusan dan atau mengeluarkan surat-surat di bidang kepegawaian sebagaimana dimaksud pada kolom 4 Lampiran 1 Peraturan ini. Pasal II Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Ditetapkan di Telukbetung pada tanggal 2017 GUBERNUR LAMPUNG, Diundangkan di Telukbetung pada tanggal 2017 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI LAMPUNG, M. RIDHO FICARDO Ir. SUTONO, MM Pembina Utama Madya NIP. 19580728 198602 1 002 BERITA DAERAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 NOMOR :

LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR TAHUN 2017 TANGGAL KEWENANGAN PEJABAT PEMBINA KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG DIBIDANG KEPEGAWAIAN YANG DIDELEGASIKAN ASISTEN KEPALA SATUAN NO GUBERNUR WAKIL GUBERNUR SEKRETARIS DAERAH KEPALA BKD KABID BKD ADMINISTRASI UMUM KERJA 1 2 3 4 5 6 7 8 1. Penetapan Pengangkatan CPNS. - - - - 2. Penetapan Pengangkatan CPNS menjadi PNS. 3. Penetapan Pemindahan PNS. a. Dari Provinsi Lampung ke Kabupaten / Kota dalam Provinsi Lampung dan sebaliknya. b. Antar Satuan Kerja Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Provinsi c. Antar Kabupaten/Kota dalam Provinsi Lampung. 4. Surat pengantar usul dan nota usul kenaikan pangkat bagi PNS Gol. IV/c keatas di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota. Surat pengantar usul dan nota usul kenaikan pangkat bagi PNS Gol. IV/b kebawah di Lingkungan Pemerintah Provinsi dan PNS Gol IV/a s/d IV/b Kabupaten/ Kota.

5. Penetapan Penyesuaian Masa Kerja PNS. 6. Penetapan Kenaikan Pangkat bagi PNS yang berpangkat Pembina Golongan IV/a ke atas. Penetapan Kenaikan Pangkat bagi PNS yang berpangkat Pengatur Muda Golongan II/a s.d. Penata Tingkat I Golongan III/d. 7. Menandatangani salinan dan petikan kenaikan pangkat bagi PNS yang berpangkat Pembina Gol. IV/a keatas. 8. Kenaikan Gaji Berkala PNS yang berpangkat Pembina Utama Muda Golongan IV/c ke atas. Penetapan Kenaikan Pangkat bagi PNS yang berpangkat Juru Tingkat I Golongan I/d ke bawah. Menandatangani salinan dan petikan kenaikan pangkat bagi PNS yang berpangkat Pengatur muda Gol. II/a s.d Penata Tingkat I Gol. III/d keatas. Kenaikan Gaji Berkala PNS yang berpangkat Golongan III/a s.d. IV/b. 9. Penetapan Penyesuaian Jenjang Pendidikan bagi PNS. 10. Menetapkan keputusan Tentang penggantian (duplikat) keputusan di Bidang Kepegawaian. 11. Menandatangani salinan dan petikan Penyesuaian jenjang pendidikan bagi PNS. 12. Menandatangani surat (pengantar) usul dan nota usul kenaikan pangkat bagi PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi 13. Menandatangni surat (pengantar) usul kenaikan pangkat bagi PNS dilingkungan Kabupaten/ Kota. Menandatangani salinan dan petikan kenaikan pangkat bagi PNS yang berpangkat Juru Tingkat I kebawah. Kenaikan Gaji Berkala PNS yang berpangkat Juru Tingkat I Golongan II/d ke bawah.

14. Menandatangani keputusan tentang Pemberian / pencabutan tugas belajar PNS yang mengikuti pendidikan di dalam negeri dan luar negeri setelah mendapat persetujuan Gubernur. 15. Menandatangani keputusan tentang Pemberian izin belajar PNS yang mengikuti program pendidikan S3 dan S2 setelah mendapat 16. Menandatangani surat perintah untuk mengikuti Diklatpim Tk. I. Menandatangani surat perintah untuk mengikuti Diklat Prajabatan, Diklatpim Tk. II, III dan IV. 17. Menandatangani Surat Tanda Lulus Ujian Dinas dan Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat. 18. Menandatangani Keputusan tentang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS dalam dan dari Jabatan Struktural Ess.II, III dan IV di Lingkungan Pemprov. Menandatangani Salinan dan Petikan Keputusan tentang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS dalam dan dari Jabatan Struktural Ess.II, di Lingkungan Pemprov. 19. Menandatangani Keputusan tentang Penyesuaian Jenjang Jabatan Fungsional dan Penandatanganan Penetapan Angka Kredit (PAK) bagi Pejabat Fungsional Golongan IV di Lingkungan Provinsi Menandatangani keputusan tentang Pemberian izin belajar PNS yang mengikuti program pendidikan S1 kebawah setelah mendapat Menandatangani surat perintah untuk mengikuti Diklat Teknis/Diklat Fungsional. Menandatangani Salinan dan Petikan Keputusan tentang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS dalam dan dari Jabatan Struktural Ess.,III IV di Lingkungan Pemerintah Pemprov. - - Menandatangani Salinan dan Petikan Keputusan tentang Penyesuaian Jenjang Jabatan Fungsional - Menandatangani Keputusan tentang Penyesuaian Jenjang Jabfung dan Penetapan Angka Kredit (PAK) bagi Pejabat Fungsional Gol. (II/a) s/d (III/d) di Lingkungan Menandata ngani Salinan dan Petikan Keputusan Kepala BKD Prov. Lampung tentang Penyesuaian Jenjang Jabfung di Lingkungan Provinsi

Provinsi 20. Menandatangani Surat Perintah Pelaksana Tugas (Plt) dan Surat Perintah Pelaksana Harian (Plh) bagi Pejabat struktural Eselon II di Lingkungan Provinsi 21. Penetapan keputusan bebas tugas dalam masa persiapan pensiun PNS yang berpangkat Pembina Gol. IV/a ke atas. Menandatangani Surat Perintah Pelaksana Tugas (Plt) dan Surat Perintah Pelaksana Harian (Plh) bagi Pejabat struktural Eselon III di Lingkungan Provinsi Penetapan keputusan bebas tugas dalam masa persiapan pensiun PNS yang berpangkat Penata Muda Gol. III/a s/d Penata Tingkat I Gol. III/d setelah mendapat 22 Penetapan keputusan pemberhentian dengan hormat/tidak dengan hormat PNS Kab/Kota yang berpangkat Pembina (IV/a) dan Pembina Tk.I (IV/b). 23. Penetapan keputusan Penetapan keputusan pemberhentian dengan pemberhentian dengan hormat/tidak dengan hormat/tidak dengan hormat hormat PNS yang PNS yang berpangkat Penata berpangkat Pembina (IV/a) Muda (III/a) s/d Penata Tk.I dan Pembina Tk.I (IV/b). (III/d) setelah mendapat 24. Pemberian/ Penolakan izin perkawinan lebih dari seorang dan izin perceraian bagi PNS. Penetapan keputusan bebas tugas dalam masa persiapan pensiun PNS yang berpangkat Pengatur Tingkat I Gol. II/d kebawah setelah mendapat persetujuan Gubernur. Penetapan keputusan pemberhentian dengan hormat/tidak dengan hormat PNS yang berpangkat Pengatur Tk.I (II/d) kebawah setelah mendapat Menandatangani Surat Perintah Pelaksana Tugas (Plt) dan Surat Perintah Pelaksana Harian (Plh) bagi Pejabat Struktural Eselon IV di Lingkungan Provinsi

25. Pemberian cuti bagi PNS: *Pejabat Tinggi Madya (Struktural Esselon I), dan Pejabat Fungsional Utama. *Cuti diluar Tanggungan Negara bagi seluruh PNS. *Cuti Tahunan, Cuti Besar, Cuti Sakit, Cuti Melahirkan dan Cuti Karena Alasan Penting yang akan dijalankan di Luar Negeri bagi seluruh PNS. Pemberian Cuti bagi PNS : Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Struktural Esselon II), yang akan dijalankan di Dalam Negeri berupa : Cuti Tahunan Cuti Besar Cuti Sakit Cuti Bersalin Cuti karena Alasan Penting. 26. Menandatangani surat usul pemberian tanda penghargaan Satya Lencana Karya Satya (SLKS). Pemberian Cuti bagi PNS : Pejabat Administrator (Struktural Esselon III) yang akan dijalankan di Dalam Negeri berupa : Cuti Tahunan Cuti Besar Cuti Sakit Cuti Bersalin Cuti karena Alasan Penting. 27. Pengambilan sumpah dan janji CPNS. Pemberian Cuti bagi PNS : Pejabat Pengawas (Struktural Esselon IV) dan /atau Pejabat Fungsional Gol. III dan IV yang akan dijalankan di Dalam Negeri berupa : Cuti Tahunan Cuti Besar Cuti Sakit Cuti Bersalin Cuti karena Alasan Penting Cuti sakit lebih dari 14 hari bagi JFU dan Pejabat Fungsional Gol II. - Cuti Besar bagi JFU dan Pejabat Fungsional Gol. II. Pengambilan sumpah dan janji CPNS. Pejabat Pelaksana (JFU) dan atau pejabat Fungsional Golongan II yang akan dijalankan di Dalam Negeri berupa: - Cuti Tahunan - Cuti Sakit 1 s/d 14 hari. - Cuti Bersalin. - Cuti karenaa Alasan Penting. GUBERNUR LAMPUNG, M. RIDHO FICARDO