KATA PENGANTAR. Magelang, 17 Januari 2017 Plt. Kepala Kantor. Drs. H. Saefudin, M.Pd NIP

dokumen-dokumen yang mirip
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Asahan Km. 3,5 Pematangsiantar

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KEUANGAN TA 2017 (audited) PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2016 Kepala, Drs. Abdillah Benteng, M.Pd NIP

PENGADILAN AGAMA BANGLI

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2015

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KEJAKSAAN NEGERI DHARMASRAYA

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2015

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Catatan Atas Laporan Keuangan

BAGIAN ANGGARAN 022 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SEMESTER I TAHUN ANGGARAN Jl. Merdeka Barat No. 8 Jakarta Pusat 10110

BPS KOTA TOMOHON. Laporan Keuangan. Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016

KEJAKSAAN NEGERI PULAU PUNJUNG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA.018 SEMESTER II TAHUN ANGGARAN 2015

Badan Pengawas Obat dan Makanan

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2016

LAPORAN KEUANGAN UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN BA

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. D.I. Pandjaitan Nomor 10 Putussibau

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI LUBUK LINGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun JL.DEPATI SAID,No. 01, Kel.

Realisasi Belanja Negara pada TA 2015 adalah sebesar Rp ,- atau mencapai 94,28 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp ,-.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

PENGADILAN AGAMA MASAMBA LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

BALAI PENGEMBANGAN INDUSTRI PERSEPATUAN INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. D.I. Pandjaitan Nomor 10 Putussibau

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

Laporan Keuangan. Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015

Laporan Keuangan Pusat Informasi Pengawasan BPKP Tahun 2016 (Audited) DAFTAR ISI. Halaman

LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (AUDITED)

BALAI BESAR PULP DAN KERTAS

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI LUBUK LINGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun JL.DEPATI SAID,No. 01, Kel.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI SIBOLGA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Padangsidimpuan No. 6 Sibolga

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI DEMAK. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Jl. Sultan Trenggono No. 27 Demak

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MUARA BULIAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Gajah Mada No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Raya Pendidikan

PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jalan Masjid Agung No. 25 Sungguminasa

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

POLITEKNIK ATK YOGYAKARTA

Kata Pengantar Daftar Isi Pernyataan Telah Direviu Pernyataan Tanggung Jawab

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Putri Tujuh. Telp. Dumai Riau Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 30 September Tahun Jl. Putri Tujuh

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SANGGAU. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman km 7 No.14A

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN NEGERI MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jln. R.A. Kartini No. 18/23

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA GIRI MENANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2014 JL. SOEKARNO-HATTA NO.2, GERUNG

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA SUNGGUMINASA. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jalan Masjid Agung No.

Sekolah Menengah Kejuruan - SMAK PADANG

PENGADILAN AGAMA NEGARA (402572) LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PUTUSSIBAU. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Jend. D.I. Pandjaitan Nomor 10 Putussibau

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

Badan Pengawas Obat dan Makanan

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Letnan Jendral Suprapto

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan

PENGADILAN AGAMA DEMAK LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Sultan Trenggono No

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. LAMPIRAN IVd PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

2018, No Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Neg

BAGIAN ANGGARAN 089 NOMOR : LAP-323/IP/3/2016 TANGGAL : 21 APRIL 2016 JALAN PRAMUKA, NOMOR 33 JAKARTA TIMUR

PERATURAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN DANA DEKONSENTRASI ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magetan LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2015 TAHUN ANGGARAN 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA BANGGAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Ki Hajar Dewantara, Timbong

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA AMUNTAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015

Pernyataan Tanggung Jawab Pimpinan. CaLK SIMAK BMN. Persediaan PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

LAPORAN KEUANGAN (01)

KATA PENGANTAR. Jakarta, 6 April Kepala Perwakilan, Arief Tri Hardiyanto NIP

PENGADILAN AGAMA DEMAK LAPORAN KEUANGAN. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Sultan Trenggono No

Balai Pelestarian Nilai Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PINRANG. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Bintang. Pinrang Jl. Bintang - Sulawesi Selatan 91212

KATA PENGANTAR. Jakarta, 28 April 2017 Kepala, Prof. Dr. Ir. Iskandar Zulkarnain NIP

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA MAKASSAR. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Telp Fax.

III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN TAHUN. (Audited) PPATK PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun 2015 UAPPA-W NUSA TENGGARA TIMUR

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA MAROS. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun Jl. Jend. Sudirman No. 9 Maros

PENGADILAN AGAMA PURWOREJO LAPORAN KEUANGAN

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana sampai dengan 31 Desember 2016.

DEWAN KETAHANAN NASIONAL. LAPORAN KEUANGAN (Audited) Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2015

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA DUMAI. Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember Tahun Jl. Putri Tujuh

Laporan Keuangan Kementerian PUPR BA 033 TA 2015 Audited KATA PENGANTAR

LAPORAN KEUANGAN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni Tahun 2014 BA Jl. Ir. H. JUANDA NO.

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 TAHUN ANGGARAN

Laporan Keuangan. Untuk Periode Yang Berakhir 30 Juni 2016

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya. Kementerian Agama Kota Magelang adalah salah satu entitas akuntansi di bawah Kementerian Agama Republik Indonesia yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidahkaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel. Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/ pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Kementerian Agama Kota Magelang. Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Magelang, 17 Januari 2017 Plt. Kepala Kantor Drs. H. Saefudin, M.Pd NIP 196211281992031001 1

DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Pernyataan Tanggung Jawab Ringkasan I. II. III. IV. V. VI. Laporan Realisasi Anggaran Neraca Laporan Operasional Laporan Perubahan Ekuitas Catatan Atas Laporan Keuangan A. B. C. D. Penjelasan Umum Penjelasan atas Pospos Laporan Realisasi Anggaran Penjelasan atas Pospos Neraca Penjelasan atas Pospos Laporan Operasional E. Penjelasan atas Pospos Laporan Perubahan Ekuitas F. Pengungkapan Penting Lainnya Lampiran dan Daftar Hal 1 2 3 4 6 7 9 10 11 23 33 49 56 59 2

Kementerian Agama Republik Indonesia Kementerian Agama Kota Magelang Jl. Urip Sumoharjo no 106 Magelang, Jawa Tengah Telepon : (0293) 362305, Faximile : (0293) 362305 PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB Laporan Keuangan Tingkat Kementerian Agama Kota Magelang yang terdiri dari : Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2016 sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Magelang, 17 Januari 2017 Plt. Kepala Kantor Drs. H. Saefudin, M.Pd NIP 196211281992031001 3

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang Tahun 2015 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidahkaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi : 1 Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsurunsur PendapatanLRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016. Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2016 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp. 558.032 atau mencapai 0 % dari estimasi PendapatanLRA sebesar Rp. 0. Realisasi Belanja Negara pada TA 2016 adalah sebesar Rp.1.531.312.464 atau mencapai 90 % dari alokasi anggaran sebesar Rp. 1.699.300.000. 2 Neraca Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada 31 Desember 2016. Nilai Aset per 31 Desember 2016 dicatat dan disajikan sebesar Rp. 2.748.847.150 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp. 11.025.065; Aset Tetap (neto) sebesar Rp. 2.681.739.122; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp. 0; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp. 56.082.963. Nilai Kewajiban dan Ekuitas masingmasing sebesar Rp. 2.669.665 dan Rp. 2.746.177.485. 3 Laporan Operasional Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatanlo, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisitlo, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. PendapatanLO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp. 432.432, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp. 1.654.640.568 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp. 1.654.208.136. Surplus/Defisit Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pospos Luar Biasa masingmasing sebesar Rp. 289.485 dan sebesar Rp. 0 sehingga entitas mengalami DefisitLO sebesar Rp. 1.653.918.651. 4

4 Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2016 adalah sebesar Rp.2.857.428.198 dikurangi DefisitLO sebesar Rp.1.653.918.651 kemudian ditambah dengan koreksikoreksi senilai Rp. 11.913.506 dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp. 1.530.754.432 sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2016 adalah senilai Rp. 2.746.177.485. 5 Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapanpengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan. Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2016 disusun dan disajikan dengan basis akrual. 5

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Kementerian Agama Kota Magelang LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015 (Dalam Rupiah) Uraian Catatan TA 2016 % thd TA 2015 Anggaran Realisasi Angg Realisasi PENDAPATAN Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 558.032 0 786.802 JUMLAH PENDAPATAN 558.032 786.802 BELANJA B.2 Belanja Pegawai B.3 1.132.935.000 1.120.730.992 98,92 1.144.342.294 Belanja Barang B.4 559.290.000 403.960.322 72,23 368.248.286 Belanja Modal B.5 7.075.000 6.621.150 93,59 621.163.050 Belanja Bantuan Sosial B.6 JUMLAH BELANJA 1.699.300.000 1.531.312.464 90,11 2.133.753.630 6

II. NERACA ASET Aset Lancar Uraian Kementerian Agama Kota Magelang NERACA PER 31 Desember 2016 DAN 2015 (Dalam Rupiah) Catatan TA 2016 TA 2015 Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 Kas di Bendahara Penerimaan C.2 Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 Piutang Bukan Pajak C.4 Bagian Lancar TP/TGR C.5 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran C.6 Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Lancar C.7 Belanja Dibayar di Muka C.8 4.250.000 Pendapatan yang Masih Harus diterima C.9 Persediaan C,10 6.775.065 14.967.030 Jumlah Aset lancar 11.025.065 14.967.030 PIUTANG JANGKA PANJANG Tagihan TP/TGR C.11 Tagihan Penjualan Angsuran C.12 Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Panjang C.13 Jumlah Piutang Jangka Panjang ASET TETAP Tanah C.14 571.100.000 571.100.000 Peralatan dan Mesin C.15 693.569.100 686.947.950 Gedung dan Bangunan C.16 2.625.285.550 2.625.285.550 Jalan, Irigasi dan Bangunan C.17 Aset Tetap Lainnya C.18 Konstruksi dalam Pengerjaan C.19 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.20 1.208.215.528 1.097.315.319 Jumlah Aset Tetap 2.681.739.122 2.786.018.181 ASET LAINNYA Aset Tidak Berwujud C.21 Aset Lainlain C.22 115.404.000 115.404.000 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.23 59.321.037 55.670.663 Jumlah Aset Lainnya 56.082.963 59.733.337 JUMLAH ASET 2.748.847.150 2.860.718.548 7

KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek Uang Muka dari KPPN C.24 Utang Kepada Pihak Ketiga C.25 2.669.665 3.290.350 Pendapatan Diterima di Muka C.26 Beban yang Masih Harus Dibayar C.27 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 2.669.665 3.290.350 JUMLAH KEWAJIBAN 2.669.665 3.290.350 EKUITAS Ekuitas C.29 Rp 2.746.177.485 Rp 2.857.428.198 Jumlah Ekuitas 2.746.177.485 2.857.428.198 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.748.847.150 2.860.718.548 8

Kementerian Agama Kota Magelang LAPORAN OPERASIONAL UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015 III. LAPORAN OPERASIONAL KEGIATAN OPERASIONAL PENDAPATAN Uraian (Dalam Rupiah) Catatan TA 2016 TA 2015 Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 432.432 432.432 JUMLAH PENDAPATAN 432.432 432.432 BEBAN Beban Pegawai D.2 1.120.730.992 1.144.342.294 Beban Persediaan D.3 19.373.050 9.985.010 Beban Barang dan Jasa D.4 224.937.487 222.455.186 Beban Pemeliharaan D.5 114.872.950 104.183.550 Beban Perjalanan Dinas D.6 48.362.000 26.700.000 Beban Barang Untuk Diserahkan Pada Masyarakat D.7 33.000 Beban Bantuan Sosial D.8 Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 126.364.089 131.877.905 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 Jumlah Beban 1.654.640.568 1.639.576.945 SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN OPERASIONAL 1.654.208.136 1.639.144.513 KEGIATAN NON OPERASIONAL D.11 Surplus Pelepasan aset Non Lancar Defisit Pelepasan aset Non Lancar Defisit Selisih Kurs Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 289.485 53.370 SURPLUS (DEFISIT ) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 289.485 53.370 SURPLUS (DEFISIT ) SEBELUM POS LUAR BIASA 1.653.918.651 1.639.091.143 POS LUAR BIASA D.12 Pendapatan PNBP Beban Perjalanan Dinas Beban Persediaan SURPLUS / DEFISIT LO 1.653.918.651 1.639.091.143 9

Kementerian Agama Kota Magelang LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2016 DAN 2015 (Dalam Rupiah) Uraian Catatan TA 2016 TA 2015 EKUITAS AWAL E.1 2.857.428.198 2.338.640.573 SURPLUS / DEFISIT LO E.2 1.653.918.651 1.639.091.143 KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS E.3 DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.2 8.940 KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.3 SELISISH REVALUASI ASET TETAP E.3.4 KOREKSI NILAI ASETTETAP NON REVALUASI E.3.5 11.813.506 KOREKSI LAINLAIN E.3.6 100.000 JUMLAH 11.913.506 8.940 TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 1.530.754.432 2.157.869.828 EKUITAS AKHIR E.5 2.746.177.485 2.857.428.198 E.3.1 10

Dasar Hukum Entitas dan Rencana Strategis A. PENJELASAN UMUM A. 1. Profil dan Kebijakan Teknis Kementerian Agama Kota Magelang Kementerian Agama Kota Magelang didirikan sebagai salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada Masyarakat pada tingkat kabupaten/kota. Organisasi dan tata kerja entitas diatur dengan Peraturan Menteri Agama No. PMA Nomor:13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Vertikal Kementerian Agama. Entitas berkedudukan di Jl. Urip Sumoharjo no 106 Magelang, Jawa Tengah. Kementerian Agama Kota Magelang mempunyai tugas melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian Agama dalam wilayah kabupaten/kota berdasarkan kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi dan ketentuan peraturan perundangundangan. Untuk mewujudkan tujuan di atas Kementerian Agama Kota Magelang berkomitmen dengan visi Terwujudnya masyarakat Kota Magelang yang Taat Beragama, Rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera Lahir batin. Untuk mewujudkannya akan dilakukan beberapa langkahlangkah strategis sebagai berikut: Meningkatkan kualitas kehidupan beragama. Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama. Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah,pendidikan agama dan pendidikan keagamaan. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa 11

Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan A. 2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Tahun 2016 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Kementerian Agama Kota Magelang. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAKBMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAKBMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya. Basis Akuntansi A. 3. Basis Akuntansi Kementerian Agama Kota Magelang menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. 12

Dasar Pengukuran A. 4. Dasar Pengukuran Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Kementerian Agama Kota Magelang dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan. Pengukuran pospos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Kebijakan Akuntansi A. 5. Kebijakan Akuntansi Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2016 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsipprinsip, dasardasar, konvensi konvensi, aturanaturan, dan praktikpraktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia yang merupakan entitas pelaporan dari Kementerian Agama Kota Magelang. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidahkaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. 13

PendapatanLRA Kebijakankebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Agama Kota Magelang adalah sebagai berikut: (1). Pendapatan LRA PendapatanLRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN). Akuntansi pendapatanlra dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). PendapatanLRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan. PendapatanLO (2). Pendapatan LO PendapatanLO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. PendapatanLO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatanlo pada Kementerian Agama Republik Indonesia adalah sebagai berikut: Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai dilaksanakan Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai dan periode waktu sewa Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan Akuntansi pendapatanlo dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan. 14

Belanja (3). Belanja Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Beban (4). Beban Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. 15

Aset Aset Lancar (5). Aset Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya. a. Aset Lancar Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca. Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar nilai nominal. Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut: a) b) Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal. Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut: 16

Kualitas Piutang Lancar Uraian Belum dilakukan pelunasan s.d tanggal jatuh tempo Penyisihan 0,5% Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan 10% Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan 50% 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan Macet 100% 2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA. Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan: harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian; harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya. 17

Aset Tetap b. Aset Tetap Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun. Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar. Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut: a) b) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah); Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah); c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian. Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset LainLain pada pos Aset Lainnya. Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas sesuai dengan ketentuan perundangundangan di bidang pengelolaan BMN/BMD. 18

Penyusutan Aset Tetap c. Penyusutan Aset Tetap Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap: a) b) c) Tanah; Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP); dan Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan. Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu. Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat. Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut: Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap Kelompok Aset Tetap Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Jaringan dan Irigasi Aset Tetap Lainnya ( Alat Musuk Modern ) Masa Manfaat 2 s.d 20 tahun 10 s.d. 50 tahun 5 s.d 40 tahun 4 tahun 19

Piutang Jangka Panjang Aset Lainnya d. Piutang Jangka Panjang e. Aset Lainnya Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan setelah tanggal pelaporan. Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan. Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya. Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi. Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 620/KM.6/2015 tentang Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut : 20

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat (Tahun) Software Komputer 4 Franchise 5 Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman Semusim Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan Varietas Tanaman Tahunan Hak Cipta atas Ciptaan Gol III, Hak Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser Fonogram Hak Cipta atas Ciptaan Gol I 70 10 20 25 50 Aset Lainlain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Kewajiban (6) Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. 21

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya. b) Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. Ekuitas (7) Ekuitas Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas. Implementasi Akuntansi Pemerintah 22

B. PENJELASAN ATAS POSPOS LAPORAN REALISASI ANGGARAN Selama periode berjalan, Kementerian Agama Kota Magelang telah mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh adanya program penghematan belanja pemerintah dan adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja adalah sebagai berikut: Uraian Pendapatan Pendapatan Jasa Pendapatan Lainlain Anggaran Awal 2016 Anggaran Setelah Revisi Jumlah Pendapatan Belanja Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Bantuan Sosial Belanja Modal 1.296.536.000 1.132.935.000 559.290.000 559.290.000 7.075.000 7.075.000 Jumlah Belanja 1.862.901.000 1.699.300.000 Realisasi Pendapatan Rp. 558.032. B. 1. Pendapatan Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp. 558.032 atau mencapai 0,00 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp. 0. Pendapatan Kementerian Agama Kota Magelang terdiri dari Pendapatan Jasa dan Pendapatan Lainlain. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai berikut: 23

Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan Uraian 2016 Anggaran Realisasi % Real Angg. PENDAPATAN JASA 432.432 PENDAPATAN LAINLAIN 125.600 Jumlah 558.032 Realisasi Pendapatan Jasa TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan 29,08 persen dibandingkan TA 2015. Selain itu, Pendapatan Lainlain Kementerian Agama Kota Magelang mengalami kenaikan/penurunan sebesar 64,56 persen. Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2016 dan 2015 Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015 Naik/ Turun % PENDAPATAN JASA 432.432 432.432 PENDAPATAN LAINLAIN 125.600 354.370 65 Jumlah 558.032 786.802 29 Realisasi Belanja B. 2. Belanja Negara Rp. 1.531.312.464. Realisasi Belanja instansi pada TA 2016 adalah sebesar Rp. 1.531.312.464 atau 90 dari anggaran belanja sebesar Rp. 1.699.300.000. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA 2016 adalah sebagai berikut: 24

Rincian Anggaran dan Belanja TA 2016 V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Uraian 2016 Anggaran Realisasi % Real Angg. Belanja Pegawai 1.132.935.000 1.120.730.992 98,92 Belanja Barang 559.290.000 403.960.322 72,23 Belanja Bantuan Sosial Belanja Modal 7.075.000 6.621.150 93,59 Total Belanja Kotor 1.699.300.000 1.531.312.464 90,11 Pengembalian Jumlah 1.699.300.000 1.531.312.464 90,11 Dibandingkan dengan TA 2015, Realisasi Belanja TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan sebesar 28,23 % dibandingkan realisasi belanja pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain: 1. Pengurangan pada pagu belanja modal diikuti dengan pengurangan belanja barang untuk mendukung penghematan yang dimulai pada TA 2016, Perbandingan Realisasi Belanja TA 2016 dan 2015 Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015 Naik/ Turun % Belanja Pegawai Rp 1.120.730.992 Rp 1.144.342.294 2,06 Belanja Barang Rp 403.960.322 Rp 368.248.286 9,70 Belanja Bantuan Sosial Rp Rp Belanja Modal Rp 6.621.150 Rp 621.163.050 98,9 Jumlah Rp 1.531.312.464 Rp 2.133.753.630 28,23 25

Belanja Pegawai Rp. 1.120.730.992. B. 3. Belanja Pegawai 1. V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Realisasi Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015 adalah masingmasing sebesar Rp. 1.120.730.992 dan Rp. 1.144.342.294. Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangundangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. Realisasi belanja TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 2 persen dari TA 2015. Hal ini disebabkan antara lain oleh: Berkurangnya pegawai karena pensiun 2. Penambahan remunerasi PNS. Perbandingan Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015 Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS Naik/ Turun % 1.120.730.992 1.144.346.977 (2,06) Belanja Gaji dan Tunjangan Non PNS Belanja Honorarium Belanja Lembur Belanja Vakasi Jumlah Belanja Kotor 1.120.730.992 1.144.346.977 (2,06) Pengembalian Belanja Pegawai 4.683 (100,00) Jumlah 1.120.730.992 1.144.342.294 (2,06) 26

Belanja Barang Rp. 403.960.322. B. 4. Belanja Barang V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Realisasi Belanja Barang TA 2016 dan 2015 adalah masingmasing sebesar Rp. 403.960.322 dan Rp. 368.248.286. Realisasi Belanja Barang TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan 10 % dari Realisasi Belanja Barang TA 2015. Hal ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya belanja perjalanan dinas dan belanja jasa sepanjang tahun 2016. Perbandingan Belanja Barang TA 2016 dan 2015 Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015 Naik/ Turun % Belanja Barang Operasional 118.219.978 141.849.083 (16,66) Belanja Barang Non Operasional 59.644.950 53.878.800 10,70 Belanja Jasa 51.843.244 26.810.853 93,37 Belanja Pemeliharaan 114.872.950 102.793.750 11,75 Belanja Perjalanan Dalam Negeri 48.362.000 26.700.000 81,13 Belanja Barang Persediaan 11.017.200 16.215.800 (32,06) Jumlah Belanja Kotor 403.960.322 368.248.286 9,70 Pengembalian Belanja Barang JUMLAH 403.960.322 368.248.286 9,70 Belanja Modal Rp. 6.621.150. B. 5. Belanja Modal Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015 adalah masingmasing sebesar Rp. 6.621.150 dan Rp. 621.163.050. Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Realisasi Belanja Modal pada TA 2016 mengalami kenaikan/penurunan sebesar 99 % dibandingkan TA 2015. 27

Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015 Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015 Belanja Modal Tanah Belanja Modal Peralatan Dan Mesin Belanja Modal Gedung dan Bangunan Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan Jumlah Belanja Kotor 6.621.150 621.163.050 99 Pengembalian Naik/ Turun % 6.621.150 138.542.500 95 482.620.550 (100,0) Belanja Modal Lainnya Jumlah 6.621.150 621.163.050 99 B. 5.1 Belanja Modal Tanah Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2016 dan TA 2015 adalah masingmasing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Realisasi tersebut pada TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan TA 2015. Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015 Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015 Naik/ Turun % Belanja Modal Tanah Belanja Modal Pembayaran Honor Tim Tanah Belanja Modal Pembuatan Sertifikat Tanah Belanja Modal Pengurukan dan Pematangan Tanah Belanja Modal Perjalanan Pengadaan Tanah Jumlah Belanja Kotor Pengembalian Belanja Modal Jumlah 28

B. 5.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2016 adalah sebesar Rp. 6.621.150, mengalami kenaikan/penurunan sebesar 95 % bila dibandingkan dengan realisasi TA 2015 sebesar Rp. 138.542.500. Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015 Uraian Realisasi 2016 Realisasi 2015 Naik/ Turun % Peralatan 6.621.150 138.542.500 95 Mesin Jumlah Belanja Kotor 6.621.150 138.542.500 95 Pengembalian Jumlah 6.621.150 138.542.500 95 B. 5.3 Belanja Modal Gedung dan Bangunan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan TA 2015 adalah masingmasing sebesar Rp. 0 dan Rp. 482.620.550. Realisasi Belanja Modal TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan Realisasi TA 2015. Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan TA 2016 dan 2015 Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015 Naik/ Turun % Gedung Tempat Kerja 482.620.550 100 Jumlah Belanja Kotor 482.620.550 100 Pengembalian Jumlah 482.620.550 100 29

B. 5.4 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2016 dan TA 2015 adalah masingmasing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Realisasi Belanja Modal TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan Realisasi TA 2015. Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2016 dan 2015 Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015 Naik/ Turun % Belanja Modal Jaringan Belanja Modal Upah Naker dan Honor Pengelola Teknis Jaringan Jumlah Belanja Kotor Pengembalian Jumlah B. 5.5 Belanja Modal Lainnya Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2016 dan TA 2015 adalah masingmasing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan Realisasi TA 2015. B. 5.6 Belanja Bantuan Sosial Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2016 dan 2015 adalah masingmasing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Belanja bantuan sosial merupakan belanja pemerintah dalam bentuk uang/barang atau jasa kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat selektif. Realisasi tersebut pada TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 0 % dibandingkan TA 2015. 30

Belanja Bantuan Sosial yang disalurkan adalah dalam bentuk barang. Bantuan ini diberikan kepada kelompokkelompok masyarakat yang mengalami masalah sosial yaitu rendahnya tingkat pendidikan yang disebabkan banyaknya daerah miskin. Perbandingan Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2016 dan 2015 Uraian Realisasi TA 2016 Realisasi TA 2015 Naik/ Turun %...... Jumlah Belanja Kotor Pengembalian Jumlah 31

Kas di Bendahara Pengeluaran Rp. 0. C. C. 1 PENJELASAN ATAS POSPOS NERACA Kas di Bendahara Pengeluaran Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masingmasing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP yang belum dipertanggungjawabkan atau belum disetorkan ke Rekening Kas Negara per tanggal neraca. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut: Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran Keterangan 2016 2015 Tunai Rekening Bank Kuitansi UP Belum di SPJkan Jumlah Kas di Bendahara Penerimaan Rp.0. C. 2 Kas di Bendahara Penerimaan Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar masingmasing Rp. 0 dan Rp. 0. Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak. Rincian Kas di Bendahara Penerimaan Keterangan 2016 2015 Tunai Rekening Bank Jumlah 32

Kas Lainnya dan Setara Kas Rp. 0. C. 3 Kas Lainnya dan Setara Kas V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas yaitu investasi jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas Keterangan 2016 2015 Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan Kas Lainnya dari hibah yang belum disahkan Jumlah Piutang PNBP Rp. 0. C. 4 Piutang PNBP Saldo Piutang PNBP per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Piutang PNBP merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan pembayarannya. Rincian Piutang PNBP disajikan sebagai berikut: Rincian Piutang PNBP Keterangan 2016 2015 Piutang PNBP Piutang PNBP Lainnya Jumlah Bagian Lancar Tagihan TP/TGR Rp. 0. C. 5 Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masingmasing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. 33

Bagian Lancar TP/TGR merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal pelaporan yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian Bagian Lancar TP/TGR adalah sebagai berikut: Rincian Bagian Lancar TP/TGR TA 2016 dan 2015 No Nama 2016 2015 1... 2... Jumlah Bagian Lancar TPA Rp. 0. C. 6 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran Saldo Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Bagian Lancar TPA merupakan Tagihan TPA yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan, dengan rincian sebagai berikut: Rincian Bagian Lancar TPA TA 2016 dan 2015 No Nama 2016 2015 1... 2... Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Lancar Rp. 0. C. 7 Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Lancar Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Lancar per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Lancar adalah merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang lancar yang ditentukan oleh kualitas piutang masingmasing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Lancar pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: 34

Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Lancar Kualitas Piutang Piutang Bukan Pajak Nilai Piutang Jk Pendek % Penyisihan Nilai Penyisihan Lancar 0,50% Kurang Lancar 10,00% Diragukan 50,00% Macet 100,00% Jumlah Bagian Lancar TP/TGR Lancar 0,50% Kurang Lancar 10,00% Diragukan 50,00% Macet 100,00% Jumlah Bagian Lancar TPA Lancar 0,50% Kurang Lancar 10,00% Diragukan 50,00% Macet 100,00% Jumlah Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih Belanja Dibayar di Muka Rp. 4250000. C. 8 Belanja Dibayar di Muka Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing adalah sebesar Rp. 4.250.000 dan Rp. 0. Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih harus diterima setelah tanggal neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di Muka adalah sebagai berikut: 35

Rincian Belanja dibayar dimuka TA 2016 dan 2015 Keterangan 2016 2015 Persekot Gaji Pembayaran Sewa Peralatan Dan Mesin Pembayaran Sewa Gedung Kantor 4.250.000 Jumlah 4.250.000 Pendapatan yang Masih Harus Diterima Rp. 0. C. 9 Pendapatan yang Masih Harus Diterima Pendapatan yang Masih Harus Diterima per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Pendapatan yang Masih Harus Diterima merupakan hak pemerintah atas pelayanan yang telah diberikan namun belum diserahkan tagihannya kepada penerima jasa. Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima berdasarkan jenis pendapatan sebagai berikut: Rincian Pendapatan yang Masih Harus Diterima TA 2016 dan 2015 Jenis 2016 2015 Pendapatan... Pendapatan Jasa... Jumlah Persediaan Rp. 6.775.065. C. 10 Persediaan Nilai Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing adalah sebesar Rp. 6.775.065 dan Rp. 14.967.030. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut : 36

Rincian Persediaan TA 2016 dan 2015 V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Jenis 2016 2015 Barang Konsumsi 6.424.065 13.392.730 Barang Untuk Pemeliharaan 572.300 Suku Cadang 351.000 1.002.000 Barang Persediaan untuk disarahkan pada masyarakat Persediaan Lainnya Jumlah 6.775.065 14.967.030 Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik. Tagihan TP/TGR Rp. 0. C. 11 Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) Nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian negara. Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara untuk penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara karena kelalaiannya. Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Rincian Tagihan TP/TGR TA 2016 dan 2015 No Debitur 2015 2014 1... 2... Jumlah Tagihan Penjualan Angsuran Rp. 0. C. 12 Tagihan Penjualan Angsuran 37

Angsuran Rp. 0. V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Saldo Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masingmasing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Tagihan Penjualan Angsuran adalah tagihan kepada pegawai bukan bendahara atas transaksi jual/beli aset tetap instansi. Rincian Tagihan PA untuk masingmasing debitur adalah sebagai berikut: Rincian Tagihan TPA TA 2016 dan 2015 No Debitur 2016 2015 1... 2... Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Panjang Rp. 0. C. 13 Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Panjang Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Panjang per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masingmasing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Tagihan PA dan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masingmasing piutang. Perhitungan Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Panjang untuk masingmasing kualitas piutang adalah sebagai berikut: Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Panjang TA 2016 Kualitas Piutang Tagihan TP /TGR Kurang Lancar 10,00% Diragukan Macet Jumlah Tagihan PA Diragukan Nilai Piutang Jk Panjang Lancar 0,50% 100,00% 50,00% Macet 100,00% Jumlah % Penyisihan Nilai Penyisihan 50,00% Lancar 0,50% Kurang Lancar 10,00% 38

Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tanah Rp. 571.100.000. C. 14 Tanah Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Kementerian Agama Kota Magelang per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp. 571.100.000 dan Rp. 571.100.000. Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 571.100.000 Mutasi Tambah Pembelian Mutasi Kurang Revaluasi Aset Penyitaan Pengadilan Saldo Per 31 Desember 2016 571.100.000 Rincian saldo Tanah per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: No Luas Lokasi Nilai 1 370 m2 Jl. Jeruk Timur, Kramat Selatan, Magelang 296.000.000 2 410 m2 Jl. Sunan Gunung Jati No 25 Jurangombo, Magelang Jumlah 275.100.000 571.100.000 Peralatan dan Mesin Rp. 693.569.100. C. 15 Peralatan dan Mesin Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 693.569.100 dan Rp. 686.947.950. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 39

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 686.947.950 Mutasi Tambah 6.621.150 Pembelian 6.621.150 Hibah Barang Transfer Masuk Koreksi Tambah Mutasi Kurang Penghentian dari Penggunaan Saldo Per 31 Desember 2016 693.569.100 Akumulasi Penyusutan sd 31 Des 2016 591.776.377 Nilai Buku Per 31 Desember 2016 101.792.723 Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa: 1. Pembelian peralatan komputer berupa hub senilai Rp1.551.000 2. Pembelian Alat rumah tangga berupa sound system senilai Rp5.070.150 Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini. Gedung dan Bangunan Rp. 2.625.285.550. C. 16 Gedung dan Bangunan Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 2.625.285.550 dan Rp. 2.625.285.550. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 2.625.285.550 Mutasi Tambah Pembangunan Tambahan Ruang Kelas Mutasi Kurang Saldo Per 31 Desember 2016 2.625.285.550 Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 616.439.151 Nilai Buku Per 31 Desember 2016 2.008.846.399 40

Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini. Jalan, Jaringan dan Irigasi Rp. 0. C. 17 Jalan, Jaringan dan Irigasi Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masingmasing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, adalah sebagai berikut: dan Jaringan pada tanggal pelaporan Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 Mutasi Tambah Penambahan Jaringan TI Mutasi Kurang Saldo Per 31 Desember 2016 Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 Nilai Buku Per 31 Desember 2016 Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini. Aset Tetap Lainnya Rp. 0. C. 18 Aset Tetap Lainnya Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 0 dan Rp. 0. Tidak ada mutasi tambah maupun kurang atas aset tetap ini untuk Tahun 2016, sebagaimana disajikan pada tabel berikut:. Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 Mutasi Tambah... Mutasi Kurang... Saldo Per 31 Desember 2016 Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 Nilai Buku Per 31 Desember 2016 41

Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini. Konstruksi Dalam Pengerjaan Rp. 0. C. 19 Konstruksi Dalam Pengerjaan Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masingmasing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Rincian lebih lanjut terkait Konstruksi Dalam Pengerjaan disajikan dalam lampiran. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Rp. 1.208.215.528. C. 20 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masingmasing Rp. 1.208.215.528 dan Rp. 1.097.315.319. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutanselain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap TA 2016 dan 2015 NO Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku 1 2 3 4 Peralatan dan Mesin 693.569.100 591.776.377 101.792.723 Gedung dan Bangunan 2.625.285.550 616.439.151 2.008.846.399 Jalan, Irigasi Bangunan Aset Tetap Lainnya Akumulasi Penyusutan 3.318.854.650 1.208.215.528 2.110.639.122 Rincian akumulasi penyusutan aset tetap disajikan pada Lampiran A1 Laporan Keuangan ini. Aset Tak Berwujud Tetap Rp. 0. C. 21 Aset Tak Berwujud Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 adalah Rp. 0 dan Rp. 0. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik. 42

Aset Tak Berwujud pada Kementerian Agama Kota Magelang berupa software yang digunakan untuk menunjang operasional kantor. Mutasi transaksi terhadap Aset Tak Berwujud pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 Mutasi Tambah Pembelian Mutasi Kurang Saldo Per 31 Desember 2016 Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 Nilai Buku Per 31 Desember 2016 Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Rincian Aset Tak Berwujud Uraian Nilai Lisensi... Jumlah Aset LainLain Tetap Rp. 115.404.000. C. 22 Aset LainLain Saldo Aset Lainlain per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah Rp. 115.404.000 dan Rp. 115.404.000. Aset Lainlain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset lainlain adalah sebagai berikut: Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2015 115.404.000 Mutasi Tambah Reklasifikasi dari aset tetap Mutasi Kurang Penghapusan kembali BMN Yang dihentikan Penghapusan BMN Saldo Per 31 Desember 2016 115.404.000 Akumulasi Penyusutan sd. Des 2016 59.321.037 Nilai Buku Per 31 Desember 2016 56.082.963 43

Rincian Aset Lainlain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku tersaji pada Lampiran Laporan Keuangan ini. Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya Rp. 59.321.037. C. 23 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masingmasing Rp. 59.321.037 dan Rp. 55.670.663. Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Aset Tak Berwujud Software Komputer Jumlah Aset LainLain 115.404.000 59.321.037 56.082.963 Jumlah 115.404.000 59.321.037 56.082.963 Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi. Uang Muka dari KPPN Rp. 0. C. 24 Uang Muka dari KPPN Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing sebesar Rp. 0 dan Rp. 0. Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka kerjadan masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan. Utang kepada Pihak Ketiga Rp. 2.669.665. C. 25 Utang kepada Pihak Ketiga Nilai Utang kepada Pihak Ketiga 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing sebesar Rp. 2.669.665 dan Rp. 3.290.350. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan) sejak tanggal pelaporan. Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada Kementerian Agama Kota Magelang per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut: 44