BAB 1 PENDAHULUAN. ituakan berdampak padakelangsungan usaha (goingconcern) perusahaan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi di era globalisasi saat ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini, pasar modal memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Kinerja keuangan dapat diartikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan tingkat pengembalian (return) (Arista). Tujuan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya. Jasa jasa perbankan memang

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Meskipun saham memungkinkan para pemodal untuk. perubahan-perubahan yang terjadi. Baik pengaruh eksternal maupun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia (Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Pasar modal merupakan sarana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. jangka pendeknya saja, tetapi juga harus memiliki ketersediaan modal yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan industri manufaktur merupakan jenis industri

) TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI SELAMA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan maupun dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset rill (tanah, emas, satu tahun, seperti saham dan oblogasi.

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana. Agar para investor mau menanamkan dananya maka

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan (return) saham bagi investor, karena return saham

BAB I PENDAHULUAN. saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki banyak

BAB I PENDAHULUAN. lembaga, sehingga dengan ditanamkannya kebiasaan investasi pada masyarakat si

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi keuangan. Dalam fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. peluang kepada masyarakat untuk menerima return saham, sesuai dengan. karakteristik investasi yang dipilih sebelumnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang seperti obligasi saham, dan lainnya (Wikipedia). penjualan saham meningkat secara signifikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali:

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian ini sebagai faktor internal perusahaan yaitu Return on Asset (ROA), Debt

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. diperjualbelikan, salah satunya dalam bentuk ekuitas (saham). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

PENGARUH PERGERAKAN RASIO PROFITABILITAS EMITEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan pihak manajemen (juga pemegang saham) pada posisi yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini perkembangan terasa begitu cepat, salah satunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prastowo (2002), Seorang investor membeli dan mempertahankan

ANALISIS PENGARUH RETURN ON EQUITY, DIVIDEND PAYOUT RATIO, EARNING PER SHARE, RETURN ON INVESTMENT DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang baik dan didukung oleh sistem yang baik akan dapat. dimainkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan tempat dimana berkumpulnya para calon investor yang akan menyalurkan modal bagi perusahaan atau sebagai tempat investasi bagi pemodal untuk memberikan jasanya yang bertujuan menghubungkan antara pemilik modal (investor) dengan pencari dana yaitu emiten bagi perusahaan gopublics. Menurut Darmayasa (2014), Persaingan yang ketat dalambisnis keuangan dewasa ini perludiantisipasi dengan memperkuatmodal finansial mengingat hal ituakan berdampak padakelangsungan usaha (goingconcern) perusahaan. Perusahaanyang ingin tetap bertahan danmampu memenangkan persainganbisnis harus selalu melakukaninovasi. Ketidakstabilan ekonomi dan persaingan bisnis yang semakin berkembang tersebut adalah alasan mengapa informasi keuangan penting bagi para pembuat keputusan dalam perusahaan. Penggunaan informasi keuangan yang tepat oleh para pihak eksternal perusahaan (investor, kreditor dan calon kreditor) memiliki peran yang strategis yaitu sebagai bahan pertimbangan bagi para investor untuk menanam modal kepada sebuah perusahaan supaya mendapatkan keuntungan yang diinginkan oleh para investors. Ini didukung oleh hipotesis pasar efisien yang diutarakan oleh Fama (1970), yaitu kondisi suatu pasar dikatakan efisien jika banyak terdapat investor yang memiliki pemahaman rasional dan cenderung pada memaksimalkan keuntungan dan secara aktif

berpartisipasi di pasar dengan menganalisis, menilai, dan berdagang saham dan harga yang terbentuk dalam pasar mencerminkan informasi yang ada. Informasi keuangan yang diperlukan para investor melalui laporan keuangan sebagai rangkaian dari proses akuntansi dalam perusahaan merupakan suatu informasi yang penting dalam menganalisis keuntungan investasi, baik dalam jangka pendek (dengan memperjualbelikan saham perusahaan) maupun dalam jangka panjang (berorientasi keinginan kepemilikan perusahaan). Maka, dengan menganalisis keuntungan investasi, para investor akan dapat menilai dan mempertimbangkan tingkat kemampuan profitabilitas perusahaan, kualitas kinerja manajemen, serta keberlangsungan perusahaan dimasa depan. Para investor menganalisis keuangan bertujuan untuk mengetahui dan menggali lebih banyak informasi yang terdapat dalam suatu laporan keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan proses evaluasi keuangan perusahaan dengan mempelajari transaksi perusahaan yang terjadi yang diuraikan dari laporan keuangan menjadi unit-unit informasi keuangan yang lebih kecil yang berhubungan dan signifikan satu sama yang lain. Selain itu, analisis laporan keuangan juga menjadi proses evaluasi dengan memperhatikan penilaian akan dampak kebijakan akuntansi terhadap laporan keuangan tersebut serta menyesuaikan laporan tersebut sesuai dengan keadaan ekonomi perusahaan. Menurut Nuryana (2013) dan Suryaveni (2004), tujuan utama para investor untuk menginvestasi dananya adalah untuk mendapatkan return saham yang maksimal dam meminimalkan resiko. Dengan demikian, ketersediaan informasi akuntansi tersebut baik dari segi kuantitas maupun kualitas bertujuan

untuk mengetahui sejauh mana akuntansi perusahaan mencerminkan keadaan ekonomi sebenarnya serta bagaimana kondisi keuangan perusahaan tersebut. Jadi, laporan keuangan digunakan para investor sebagai sumber informasi yang penting untuk menganalisis rasio keuangan yang bertujuan memperkirakan keuntungan investasi serta sebagai alat untuk menghitung rasio keuangan karena rasio keuangan berasal dari informasi akuntansi yang terdapat dalam laporan keuangan yang diumumkan. Dengan demikian, analisis keuangan tersebut diperlukan yang melalui penilaian dan perhitungan tertentu yang hasilnya akan mengacu apakah analisis tersebut memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam memutuskan alternatif investasi bagi para investor dalam waktu yang cukup panjang dengan memperhatikan kualitas analisis keuangan yang berdasarkan keandalan laporan keuangan dan kualitas analisis tersebut. Maka, perlu ditekankan bahwa para investor sangat memerlukan informasi akuntansi maupun informasi keuangan. Informasi akuntansi yang dimaksud adalah seluruh aspek perusahaan yang berkaitan dengan perkembangan ataupun kondisi perusahaan tersebut terutama yang berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan sehingga menjadi bahan pertimbangan bagi para investor dalam berinvestasi pada perusahaan tersebut. Sedangkan informasi keuangan adalah bagian dari informassi akuntansi iti sendiri dimana harus dipublikasikan oleh perusahaan secara berkala supaya dapat dilihat baik dari pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan. Karakteristik informasi akuntansi yang diperlukan oleh para investor harus terperinci tentang kondisi keuangan perusahaan, khususnya variabel-variabel

informasi akuntansi sehingga para investor dapat memutuskan keputusan investasi yang benar dengan tujuan mendapatkan keuntungan investasi yang diharapkan. Dengan melihat informasi akuntansi yang diterbitkan perusahaan, para investor sudah mendapatkan pemahaman bagaimana kondisi perusahaan sebenarnya dan akan diterjemahkan oleh investor untuk memprediksi kondisi perusahaan yang akan datang. Menurut Hermi, dkk (2011), agar tujuan perusahaan untuk memperbanyak kekayaan pemegang saham atau para investor tercapai, maka ukuran kinerja yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, seharusnya mempunyai hubungan langsung dengan return saham yang diterima pemegang saham. Sehingga, ukuran kinerja perusahaan tersebut bertujuan untuk menganalisis informasi keuangan. Salah satu teknik/ukuran kinerja yang diterapkan dalam menganalisis informasi keuangan untuk mengevaluasi perusahaan adalah menggunakan analisis rasio. Analisis rasio yang sering digunakan adalah Price Equity Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Debt to Equity Ratio (DER). DER mencerminkan kemmpuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian dari modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Menurut Dharmastuti (2004) dalam Indriani (2014:2), semakin tinggi DER suatu perusahaan maka harga saham perusahaan semakin rendah karena jika perushaan memperoleh laba maka perusahaan cenderung menggunakan laba tersebut untuk membayar hutang dibandingakan membagikan dividen. PBV adalah pengukuran kekayaan uang dalam modal perusahaan dalam tiap lembar saham. Pengukuran nilai buku per lembar saham

kadang-kadang digunakan dalam menetapkan nilai saham perusahaan. PER mempunyai arti penting bagi para investor karena setiap pergerakan harga saham maka akan mengakibatkan perubahan pada PER dalam perusahaan. Semakin rendah PER maka para investor akan dapat membeli saham dengan harga relatif murah sehingga kemungkinan mendapatkan capital gain semakin besar yang mengakibatkan para investor memperoleh lebih banyak saham di suatu perusahaan. Dengan demikian, para investor menganalisis informasi akuntansi supaya dapat mengetahui perbandingan dari nilai intrinsik saham perusahaan terhadap harga saham perusahaan yang mengarah kepada keputusan kepemilikan saham untuk memperoleh keuntungan (return). Memperoleh return adalah tujuan utama dari aktivitas perdagangan para investor di pasar modal dan dapat digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur keberhasilan perusahaan. Berdasarkan penelitian Machfoedz (1994) bahwa dengan menggunakan rasio keuangan yang signifikan untuk prediksi laba masa mendatang antara lain, pada kategori solvabilitas adalah rasio modal dan jumlah utang terhadap aktiva tetap, kategori profitabilitas adalah rasio laba kotor terhadap penjualan, dan kategori leverage adalah rasio utang terhadap modal. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wahyuni Peni Pandan (2012) yang meneliti informasi keuangan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur dengan periode pengamatan tahun 2006 sampai dengan tahun 2010. Dalam penelitiannya didapatkan bahwa Price to Book Value (PBV) dan Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap

returnsaham sedangkan Price Earning Ratio (PER) secara parsial tidak berpengaruh signifikan. Tetapi Price to Book Value (PBV), Price Earning Ratio (PER), dan Debt to Equity Ratio (DER) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham. Selanjutnya, dalam penelitian yang dilakukan oleh Ricky Setiawan (2011) yang meneliti pengaruh return on asset (ROA), debt to equity ratio (DER), dan price to book value (PBV) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur dengan periode pengamatan dari tahun 2007 sampai 2009. Diketahui bahwa secara parsial return on asset (ROA) dan price to book value (PBV) berpengaruh signifikan terhadap harga saham sedangkan debt to equity ratio (DER) berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap harga saham. Sedangkan penelitian yang dilakukan Tari Indriani (2014) meneliti mengenai pengaruh PBV,DER,dan PER terhadap return saham pada perusahaan manufaktur pada periode pengamatan tahun 2008 sampai tahun 2012. Dari penelitian ini ditemukan bahwa secara parsial, price to book value (PBV) berpengaruh signifikan terhadap return saham sedangkan Price Earning Ratio (PER), dan Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Dan secara simultan, Price to Book Value (PBV), Price Earning Ratio (PER), dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap return saham. Selain itu, penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan rasio keuangan yang dilakukan oleh Tika Maya Pribawanti (2006) yang meneliti pengaruh rasio keuangan terhadap total return saham pada perusahaan manufaktur

pada periode pengamatan tahun 2003 sampai tahun 2005. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa secara simultan Quick Asset to Inventory (QAI), Net Profit Margin (NPM), Return on Asset (ROA), Debt to Total Asset (DTA), Debt to Equity Ratio (DER) dan Earning per Share (EPS) berpengaruh secara signifikan terhadap total return saham. Adanya berbagai perbedaan hasil penelitian sebelumnya dan meneruskan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Padan (2012) sehingga mendorong penulis melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh Price to Book Value (PBV), Price Earning Ratio (PER) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham dengan judul Pengaruh Infomasi Keuangan Tehadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 Sampai 2014. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, agar tidak terjadi kesalahpahaman Pengertian mengenai masalah yang hendak diteliti, maka yang menjadi identifikasi masalah terkait judul penelitian adalah: 1. Apakah informasi keuangan yang mengacu pada rasio keuangan berpengaruh signifikan terhadap return saham secara parsial? 2. Apakah informasi keuangan yang mengacu pada rasio keuangan berpengaruh signifikan terhadap return saham secara simultan? 3. Apakah Price Earning Ratio (PER) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap perubahan return saham?

4. Apakah Price to Book Value (PBV) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return saham? 5. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan secara parsial return saham? 6. Apakah Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap return saham? 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas dan agar masalah yang diteliti tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi pada pengujian pengaruh Price to Book Value (PBV), Debt to Equity Ratio (DER), dan Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 sampai 2014. 1.4 Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Apakah variabel informasi keuangan dalam laporan keuangan, yaitu Price Earning Ratio (PER) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap perubahan return saham perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah variabel informasi keuangan dalam laporan keuangan, yaitu Price to Book Value (PBV) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return saham perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah variabel informasi keuangan dalam laporan keuangan, yaitu Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan secara parsial return saham perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia? 4. Apakah variabel informasi keuangan dalam laporan keuangan yang meliputi Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap return saham perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Indonesi 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bukti secara empiris bagaimana pengaruh secara simultan rasio keuangan yang diukur dengan Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), dan Debt to EquityRatio (DER) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur kategori consumer goods Industry dengan sub sektor: Pharmaceuticals, Food and Beverages, dan Tobacco Manufacturs yang terdaftar di Bursa Indonesia dalam periode 20010 sampai 2014. 2. Untuk mengetahui bukti secara empiris bagaimana pengaruh secara parsial rasio keuangan yang diukur dengan Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur kategori consumer goods Industry dengan sub sektor: Pharmaceuticals, Food and Beverages, dan Tobacco Manufacturs yang terdaftar di Bursa Indonesia dalam periode 2010 sampai 2014.

3. Untuk mengetahui bukti secara empiris bagaimana pengaruh secara parsial rasio keuangan yang diukur dengan Price to Book Value (PBV) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur kategori consumer goods Industry dengan sub sektor: Pharmaceuticals, Food and Beverages, dan Tobacco Manufacturs yang terdaftar di Bursa Indonesia dalam periode 2010 sampai 2014. 4. Untuk mengetahui bukti secara empiris bagaimana pengaruh secara parsial rasio keuangan yang diukur dengan Debt to EquityRatio (DER) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur kategori consumer goods Industry dengan sub sektor: Pharmaceuticals, Food and Beverages, dan Tobacco Manufacturs yang terdaftar di Bursa Indonesia dalam periode 2010 sampai 2014. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi investor, hasil penelitian ini digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi pada sebuah perusahaan terkait dengan pengaruh informasi keuangan (PER,PBV,dan DER) terhadap return saham. 2. Bagi akademisi, hasil penelitian ini digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh informasi keuangan (PER,DER,dan PBV) terhadap return saham.

3. Bagi penulis dan pembaca, hasil penelitian ini sebagai sarana untuk mengembangkan wawasan mengenai pengaruh informasi keuangan (PER,DER,dan PBV) terhadap return saham.