BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ekor dengan umur 8-10 bulan dan bobot badan berkisar antara 16,50-25,00 kg.

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

MATERI DAN METODE. Materi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2016.Lokasi penelitian di

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2016 di Kandang Domba

BAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Maret Juni Lokasi penelitian di kandang

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

MATERI DA METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba Jonggol R1 (a) dan Domba Jonggol R2 (b) Gambar 4. Domba Garut R1 (a) dan Domba Garut R2 (b)

MATERI. Lokasi dan Waktu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

MATERI DAN METODE. Materi

METODE PENELITIAN. Bahan dan Alat

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai tingkah laku makan sapi Madura jantan yang diberi

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

BAB III MATERI DAN METODE. Lokasi yang digunakan dalam penelitian adalah Laboratorium Ilmu Ternak

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

MATERI DAN METODE. Materi

PENGARUH SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TANAMAN SAWI PUTIH FERMENTASI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN EKOR TIPIS SKRIPSI

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kandang Hewan Percobaan, Laboratorium fisiologi dan biokimia, Fakultas

MATERI DAN METODE. Gambar 1. Ternak Domba yang Digunakan

KONSENTRAT TERNAK RUMINANSIA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian kombinasi tepung keong mas (Pomacea

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

HASIL DAN PEMBAHASAN 482,91 55, ,01 67,22

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013, bertempat

MATERI DAN METODE. Materi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

METODE. Materi. Gambar 2. Contoh Domba yang Digunakan dalam Penelitian Foto: Nur adhadinia (2011)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Ternak Kerbau yang Digunakan Dalam Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 ekor sapi perah Fries

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB III MATERI DAN METODE. berbeda dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Agustus 2016 di kandang domba

BAB III METODE PENELITIAN. selatan kota Gorontalo. Penelitian berlangsung selama dua bulan mulai dari bulan

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil analisis proksimat bahan pakan No Bahan Protein (%)

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

Gambar 2. Domba didalam Kandang Individu

1. Trial and Error Method 2. Pearson's Square Method 3. Exact Method 4. Simultaneous Equation Method 5. Linear Programing Method

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September sampai dengan Oktober 2012 di

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE P1U4 P1U1 P1U2 P1U3 P2U1 P2U2 P2U3 P2U4. Gambar 1. Kambing Peranaka n Etawah yang Diguna ka n dalam Penelitian

PENDAHULUAN. Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak. Indonesia populasi domba pada tahun 2015 yaitu ekor, dan populasi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Ransum Ternak Berkualitas (Sapi, Kambing, dan Domba)

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tabel 7 Karakteristik sapi dara No Kode ternak Umur (bulan) Lingkar dada (cm) Bobot Badan (kg) 1.

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Efisiensi Penggunaan Pakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina dalam fase

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Percobaan Kandang Bahan dan Alat Prosedur Persiapan Bahan Pakan

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba yang Digunakan Dalam Penelitian

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina fase grower

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kandang Peternakan Koperasi PT Gunung

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penyediaan Pakan Pemeliharaan Hewan Uji

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelinci lokal dengan

LAMPIRAN. % dari pakan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Kandungan Nutrien Silase dan Hay Daun Rami (%BK)

Petunjuk Praktis Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

Tyas Widhiastuti. Pembimbing: Dr. Ir. Anis Muktiani, M.Si Dr. Ir. Mukh. Arifin, M.Sc

Transkripsi:

22 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Penelitian Domba Garut jantan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 ekor dengan umur 8-10 bulan dan bobot badan berkisar antara 16,50-25,00 kg. Domba Garut jantan dalam penelitian ini memiliki rataan bobot badan 21,34 kg dengan koefisien variasi 11,01%. Domba Garut jantan diperoleh dari PT. Agro Investama, Malangbong, Garut. 3.1.2 Bahan Penyusun Ransum Penelitian (1) Konsentrat standar Bahan pakan penyusun konsentrat yang digunakan terdiri dari onggok, pollard, dedak, kulit coklat, bungkil kopra, gaplek kering, bungkil sawit, jagung, bungkil kedelai, molases, tepung kalsium, garam, dan urea. Semua bahan dalam bentuk tepung dan dicampur berdasarkan formulasi yang sudah ditentukan. Kebutuhan protein merujuk kepada Kearl (1982), domba jantan umur 6-11 bulan yang bobot badan 20 kg dengan pertambahan bobot badan 150 gram/hari sebesar 108 gram/hari. Kebutuhan Ca dan P merujuk kepada NRC (1985), domba jantan umur 6-11 bulan yang bobot badan 20 kg dengan pertambahan bobot badan 150 gram/hari sebesar 0,54% dan 0,24% berdasarkan 100% kebutuhan bahan kering. (2) Konsentrat standar dengan bungkil kedelai terproteksi tanin Bahan pakan penyusun konsentrat yang digunakan terdiri dari onggok, pollard, dedak, kulit coklat, bungkil kopra, gaplek kering, bungkil sawit, jagung, bungkil kedelai, molases, tepung kalsium, garam, dan urea.

23 Sebagai sumber protein terproteksi digunakan bungkil kedelai yang telah dicampurkan dengan ekstrak tanin asal daun jambu biji 0,75%. Daun jambu biji yang digunakan adalah daun jambu biji tua, karena daun tua mengandung kadar tanin lebih banyak dibanding daun muda (Kharismawati, dkk., 2009). (3) Konsentrat standar dengan bungkil kedelai protein terproteksi dan ditambah premiks Premiks yang ditambahkan ke dalam konsentrat terdiri dari beberapa vitamin dan mineral. Premiks yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas mineral makro, mikro dan vitamin. Penambahan premiks ini disusun berdasarkan kebutuhan mineral pada ternak domba. Komposisi premiks disajikan pada Tabel 2. (4) Hay Rumput Gajah Taiwan Jenis hijauan yang digunakan adalah Rumput Gajah Taiwan (Pennisetum purpureum Schumach) dalam bentuk hijauan kering. (5) Silase rumput gajah taiwan Jenis hijauan yang digunakan adalah Rumput Gajah Taiwan (Pennisetum purpureum Schumach) dalam bentuk hasil ensilase dengan penambahan aditif probiotik. 3.1.3 Kandungan Zat Makanan Bahan Penyusun Ransum Kandungan zat makanan dari bahan pakan penyusun ransum penelitian yang disajikan pada Tabel 1.

24 Tabel 1. Komposisi Zat Makanan Bahan Pakan Ransum Bahan Pakan Kandungan Zat Makanan (100% BK) PK SK LK BETN TDN Ca P... %... Rumput Gajah Taiwan 4,73 20,40 2,00 35,48 52,40 0,48 0,35 Onggok 2,72 19,26 1,32 51,87 78,30 0,22 0,56 Pollard 16,77 7,00 8,87 56,40 69,20 0,23 1,10 Dedak Padi Halus 9,69 18,06 3,27 35,48 67,90 0,09 1,39 Kulit Coklat 8,89 8,23 14,40 13,18 49,18 0,58 0,18 Bungkil Kopra 18,40 19,63 11,07 31,78 75,33 0,08 0,52 Gaplek 4,10 3,85 2,67 76,45 81,80 0,26 0,16 Bungkil Sawit 18,95 18,13 18,21 19,66 79,00 0,17 0,62 Bungkil Kedelai 46,31 5,92 1,02 30,80 83,20 0,32 0,28 Jagung Kuning 8,00 11,20 3,80 61,00 78,20 0,23 0,41 Molases 1,28 0,01 0,18 35,17 70,70 0,88 0,14 Tepung Kalsium 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 36,00 0,02 Garam 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Urea 285,00* 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Premiks 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 18,00 10,00 Sumber : PT. Agro Investama, 2015 * Setara dengan protein kasar Kandungan nutrisi premiks tersaji pada Tabel 2. No Komponen Jumlah Sumber Jumlah 1. Vitamin A 2.000.000 IU Powder Vit A 2,00 mg Tabel 2. Komposisi Komponen dalam Premiks

2. Vitamin D3 400.000 IU Powder Vit D3 0,40 mg 3. Vitamin E 1.200 mg Powder Vit E 1.200 mg 4. Besi 5.000 mg FeSO 4 13.609,14 mg 5. Mangan 6.000 mg MnSO 4 16.486,07 mg 6. Zinc 5.000 mg ZnSO4 12.342,82 mg 7. Kobalt 10 mg CoCl 2 22,03 mg 8. Iodin 15 mg KI 19,62 mg 9.. Selenium 20 mg SeCl 2 37,96 mg 10. Magnesium 5.000 mg MgSO 4 24.744,96 mg 11. Phospor 100.000 mg CaHPO 4 439.296,10 mg 12. Kalsium 180.000 mg CaCO3 450.045,00 mg 13. Carrier dan Hingga 2.000.000 mg Tepung jagung 1.037.286 mg antioksidan Sumber : Tim Riset Kompetensi Dosen Unpad (RKDU), 2018 25 3.1.4 Susunan Ransum Penelitian Susunan ransum masing-masing perlakuan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Susunan Ransum untuk Setiap Perlakuan Nama Bahan Pakan Susunan Bahan Pakan (100% BK) R0 R1 R2 R3 R4 %.... Rumput Gajah Taiwan* 5,80 5,80 5,80 0,00 0,00 Rumput Gajah Taiwan** 0,00 0,00 0,00 5,80 5,80 Onggok 11,68 11,68 11,66 11,68 11,66 Pollard 11,30 11,30 11,28 11,30 11,28 Dedak Padi Halus 13,19 13,19 13,16 13,19 13,16 Kulit Coklat 4,71 4,71 4,70 4,71 4,70 Bungkil Kopra 18,84 18,84 18,80 18,84 18,80 Gaplek 10,36 10,36 10,34 10,36 10,34 Bungkil Sawit 6,16 6,16 6,15 6,16 6,15 Bungkil Kedelai 4,71 0,00 0,00 0,00 0,00 Bungkil Kedelai Terproteksi*** 0,00 4,71 4,70 4,71 4,70 Jagung Kuning 2,83 2,83 2,82 2,83 2,82 Molases 7,85 7,85 7,83 7,85 7,83 Tepung Kalsium 1,88 1,88 1,88 1,88 1,88 Garam 0,31 0,31 0,31 0,31 0,31 Urea 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 Premiks 0,00 0,00 0,20 0,00 0,20 Jumlah 100 100 100 100 100 Sumber : Perhitungan menggunakan aplikasi trial and error (2017) * Dalam bentuk kering setelah dijemur dibawah sinar matahari ** Dalam bentuk hasil ensilase dengan penambahan aditif probiotik

*** Bungkil kedelai dicampur dengan tanin dari ekstrak daun jambu biji dengan konsentrasi 0,75 % Tabel 4. Kandungan Zat Makanan Setiap Perlakuan Perlakuan Kandungan Zat Makanan (100% BK) PK SK LK BETN TDN Ca P.. %... R0 13,37 13,32 5,28 40,85 70,49 0,94 0,59 R1 13,37 13,32 5,28 40,85 70,49 0,94 0,59 R2 13,37 13,32 5,28 40,85 70,49 0,98 0,61 R3 13,37 13,32 5,28 40,85 70,49 0,94 0,59 R4 13,37 13,32 5,28 40,85 70,49 0,98 0,61 Sumber : Perhitungan menggunakan aplikasi trial and error (2018) 26 3.1.5 Alat-alat Penelitian 1. Alat-alat Utama a. Kandang metabolis modifikasi Kandang yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang metabolis individu modifikasi. Kandang berbentuk persegi panjang dengan panjang 1 meter dan lebar 0,75 meter. Alas kandang menggunakan bambu yang dipasang bercelah ± 2cm untuk memudahkan jatuhnya feses dan dilengkapi jaring untuk menampung feses. Kandang yang digunakan juga dilengkapi tempat pakan dan minum. b. Seperangkat alat untuk analisis absorpsi kalsium dan phospor. 1. Alat-alat Pendukung a. Timbangan analitik kapasitas 50 gram skala ketelitian 0,1 gram, timbangan duduk kapasitas 15 kilogram skala ketelitian 50 gram, dan timbangan gantung kapasitas 100 kilogram skala ketelitian 0,5 kilogram

27 b. Hammer mill untuk menghaluskan bahan pakan konsentrat menggunakan screen 3. c. Terpal untuk alas dalam proses mencampur bahan pakan penelitian. d. Trashbag, plastik, dan karung untuk menyimpan ransum penelitian. e. Blender untuk menghancurkan daun jambu biji. f. Gelas ukur 2 liter, ember plastik, panci, dan kain saringan untuk proses ekstraksi tanin. g. Jirigen plastik 5 liter untuk menyimpan ekstrak tanin. h. Plastik untuk menyimpan feses yang telah dikumpulkan. 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan Ransum a. Penyusunan Ransum Penelitian Penyusunan ransum penelitian dilakukan dengan menggunakan aplikasi trial and error berdasarkan kondisi bahan kering. b. Penggilingan Bahan Pakan Dilakukan penggilingan bahan pakan dengan ukuran partikel besar, agar saat pencampuran ransum menjadi mudah dicampur dan homogen. c. Tahap Pembuatan Protein Terproteksi Pembuatan protein terproteksi menggunakan tanin 0,75%. Tanin yang digunakan berasal dari daun jambu biji. Ekstraksi tanin dilakukan berdasarkan perhitungan kandungan tanin pada daun jambu biji sebesar 7,82%, dengan metode pemanasan (Sukardi, dkk., 2007). Protein proteksi

28 dilakukan pada ransum R1, R2, R3 dan R4. Ransum yang dibuat untuk 100 kg membutuhkan 5,00 kg bungkil kedelai. Bungkil kedelai ditambahkan tanin sebesar 0,0375 kg agar proteinnya terproteksi. Jumlah tanin yang harus ditambahkan diperoleh dari proses ekstraksi. Prosedur ekstraksi untuk mendapatkan 0,0375 kg tanin, adalah sebagai berikut: 1) Menimbang 0,51125 kg daun jambu biji yang sudah dicuci 2) Menambahkan 5,1125 liter air 3) Menghaluskan daun jambu biji dengan cara diblender dengan air yang telah ditambahkan 4) Merebus hasil blender selama 17,5 menit 5) Menyaring hasil rebusan daun jambu biji, lalu di dinginkan 6) Mencampurkan cairan daun jambu biji dengan bungkil kedelai, jemur hingga kering. d. Tahap Penambahan Premiks Mineral Penambahan premiks mineral dilakukan di kandang domba Desa Cimuja, Sumedang. Penambahan premiks mineral dilakukan pada ransum R2 dan R4. Penambahan premiks mineral masing-masing sebanyak 0,2% dari susunan bahan pakan 100%. e. Tahap Pencampuran Ransum Pencampuran bahan pakan dilakukan di kandang domba Desa Cimuja, Sumedang dengan berdasarkan formulasi serta 5 perlakuan yang dibuat. f. Tahap Fermentasi Hijauan Pengawetan pakan hijauan dilakukan pada ransum R3 dan R4 dengan pembuatan silase. Proses pembuatan silase, dilengkapi dengan penambahan probiotik yeast 7 (Tricosporon beiglii) sebanyak 3,3ml, yeast 11

29 (Cryptococcus humicolus) sebanyak 3,3ml, dan PPL (Lactobacillus plantarum) sebanyak 3,3ml (Balia, dkk., 2017). 2. Tahap Persiapan Kandang Tahap persiapan kandang meliputi pengecatan, membersihkan kandang, fumigasi, penyediaan tempat pakan dan tempat minum, serta pemasangan jaring untuk menampung feses harian. 3. Tahap Persiapan Ternak Domba diseleksi berdasarkan umur dan bobot badan. Seleksi domba dilakukan di kandang penelitian PT. Agro Investama, Malangbong, Garut. Setelah diseleksi, dilakukan pencukuran bulu, pemberian obat cacing, dan pemandian pada domba. Domba kemudian dibawa menuju kandang Desa Cimuja, Sumedang, dan dilakukan penimbangan bobot awal. Domba kemudian ditempatkan di kandang metabolis modifikasi yang telah disiapkan secara acak. 4. Tahap Percobaan Pakan Pengukuran daya cerna terdiri atas dua periode, yaitu periode percobaan pakan dan periode pengumpulan koleksi feses. Periode percobaan pakan berlangsung selama 14 hari. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pukul 08.00 dan 16.00 WIB. Pengukuran jumlah konsumsi pakan dihitung setiap harinya dengan cara jumlah pakan yang diberikan dikurangi jumlah pakan yang tersisa. Pakan yang diberikan sebanyak 4% dari bobot badan berdasarkan kebutuhan bahan kering. 5. Tahap Pengumpulan Koleksi Feses Tahap pengumpulan koleksi feses penelitian dilakukan selama 7 hari. Prosedur pelaksanaan pada tahap pengumpulan data penelitian yaitu:

30 1) Melakukan pemberian ransum penelitian 2 kali sehari, yaitu pada pagi hari pukul 08.00 WIB, dan sore hari pukul 16.00 WIB. 2) Menghitung jumlah konsumsi ransum dan feses setiap hari. 3) Melakukan pengumpulan feses pada pukul 10.00 WIB dari kandang 1 sampai kandang 20 secara berurutan. Feses yang pagi hari dikumpulkan, merupakan hasil dari pemberian pakan di hari sebelumnya. Pengumpulan feses dilakukan dengan mengambil kotoran yang tertampung di jaring. Seluruh feses yang terdapat dalam setiap kandang dikumpulkan secara terpisah dengan kantong plastik yang berbeda setiap harinya. 4) Menimbang feses segar yang terkumpul, lalu masing-masing diambil sampel sebanyak 10% dan dijemur hingga kering, setelah kering ditimbang kembali. Feses kering jemur yang sudah terkumpul selama 7 hari, dikomposisikan, lalu diambil sebanyak 10% untuk dianalisis secara kimia selanjutnya ditentukan absorpsi kalsium dan phospor. 3.2.2 Peubah yang Diamati 1. Absorpsi Kalsium Ransum (in vivo) Nilai absorpsi kalsium ransum, dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Absorpsi Kalsium (Ca)= KCa FCa KCa Keterangan : KCa = Konsumsi Kalsium (g) FCa = Jumlah Kalsium dalam Feses (g) x 100% 2. Absorpsi Phospor Ransum (in vivo) Nilai absorpsi Phospor ransum, dihitung dengan rumus: Absorpsi Phospor (P) = KP FP KP x 100%

31 Keterangan : KP = Konsumsi Phospor (g) FP = Jumlah Phospor dalam Feses (g) 3.2.3 Rancangan Percobaan dan Analisis Statistika Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental. Data dianalisa dengan metode Uji-t berpasangan (paired t-test analysis) yang terdiri atas 5 perlakuan yaitu: 1. R0 = Hay Rumput Gajah Taiwan + konsentrat standar 2. R1 = Hay Rumput Gajah Taiwan + konsentrat standar mengandung bungkil kedelai terproteksi 3. R2 = Hay Rumput Gajah Taiwan + konsentrat standar mengandung bungkil kedelai terproteksi + premiks 4. R3 = Silase Rumput Gajah Taiwan + konsentrat standar mengandung oooo0obungkil kedelai terproteksi 5. R4 = Silase Rumput Gajah Taiwan + konsentrat standar mengandung oooo0obungkil kedelai terproteksi + premiks Setiap perlakuan dilakukan ulangan sebanyak 4 kali, sehingga ada 20 unit percobaan. Untuk mengetahui respon percobaan terhadap perlakuan yang diberikan dan perbedaan antar perlakuan dilakukan Uji-t berpasangan (paired t- test). Model matematika yang digunakan adalah sebagai berikut: Hipotesis dapat ditulis : H 0 = μ 1 μ 2 = 0 H 1 = μ 1 μ 2 0 H 1 berarti bahwa selisih sebenarnya dari kedua rata-rata tidak sama nol. 1) Rumus Uji-t Berpasangan t hit = D SD n

32 Dimana : SD = (x i x ) 2 n 1 (Rochiman, 2008) keterangan : t = nilai hitung D = rata-rata selisih pengukuran 1 dan 2 SD = standar deviasi selisih pengukuran 1 dan 2 n = jumlah sampel 2) Interpretasi a. Menginterpretasikan uji-t terlebih dahulu harus ditentukan : - Nilai signifikan α - Df (degree of freedom) = N-1 b. Membandingkan nilai t hit dengan t tab=a;n 1 3) Kaidah Keputusan Apabila : P 0,05 : ada perbedaan secara signifikansi (H 0 ditolak) P>0,05 : tidak ada perbedaan secara signifikansi (H 0 diterima)