BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Batik Bakaran Pengembangan motif Batik Bakaran dengan sumber ide Batik Pati Mina Tani Permasalahan: 1. Teknik batik tulis masih mempertahankan warna hitam. 2. Motif Batik Bakaran kurang berkembang. 3. Pemilihan bahan yang sesuai untuk perancangan. 4. Pemahaman konsep perancangan Pemecahan masalah:. 1. Studi visual untuk mencari gambaran awal mengenai produk batik. 2. Studi proses untuk mengurangi kegagalan proses batik tulis. 3. Wawancara untuk memperoleh data yang tidak terdokumentasi.. Konsep perancangan: 1. Aspek Estetis yang berkaitan dengan desain motif dan warna. 2. Aspek Teknik yang berkaitan dengan teknik batik tulis. 3. Aspek Fungsi sebagai pengembangan desain batik. 4. Aspek Material meliputi bahan yang akan digunakan. Alternatif Desain visualisasi Produk 44
45 B. Konsep Perancangan Konsep perancangan pada proyek tugas akhir ini adalah pengambangan motif Batik Bakaran untuk alternatif desain motif batik. Sumber ide pengembangan motif dengan Batik Bumi Mina Tani di desa Bakaran yang sebagian besar sebagai penghasil bandeng, lele, udang dan lain sebagainya. Konsep perancangan ini bertujuan untuk mengembangkan batik tulis di desa Bakaran untuk memperkaya motif. Ada beberapa aspek yang menjadi pertimbangan dalam perancangan ini meliputi aspek estetis, aspek teknik, aspek bahan dan segmen pasar. 1. Aspek Estetis Estetis merupakan suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari semua aspek dari apa yang kita sebut keindahan. Aspek estetis dalam perancangan ini adalah bagaimana merancang dan mengembangkan motif Batik Bakaran berdasarkan sumber ide Bumi Pati Mina Tani. Beberapa hasil sumber daya alam yang dapat dikembangkan untuk menjadi pengembangan motif di antaranya Udang, Bandeng, Jagung, Padi, Pengolahan komposisi menggunakan repetisi setengah langkah. 2. Aspek Teknik Teknik yang digunakan dalam pengembangan desain ini adalah batik tulis. Pemilihan teknik ini dikarenakan ingin mempertahankan karakter batik tulis khas desa Bakaran. Kelebihan dari penggunaan teknik batik tulis yaitu goresan-goresan yang dihasilkan lebih luwes (ekspresif) dan tidak akan ada goresan yang sama persis dalam setiap pengulangannya. Goresan-goresan dalam satu desain dapat
46 diatur untuk ukuran titik, garis, maupun bidangnya, sehingga penggambaran visual lebih beragam. 3. Aspek bahan Bahan merupakan media yang dapat mewadahi aspek teknik. Bahan yang baik dapat memberikan nilai lebih pada sebuah produk. Bahan yang digunakan dalam pembuatan batik ini adalah katun Primisima. Bahan ini digunakan merupakan jenis kain dengan kualitas paling bagus. 4. Aspek Fungsi Perancangan Batik Bakaran dengan Batik Pati Mina Tani ini berfungsi untuk mengembangkan batik ke wilayah-wilayah yang belum menjadi sentra produksi batik, dan mengembangkan motif kedaerahan yang memiliki ciri khas. C. Pertimbangan Desain Mengingat karya ini berupa perancangan dengan sumber ide sumber daya alam di desa Bakaran, maka pengabangan motif batik ini menawarkan desain yang unik dengan mempertimbangkan nilai estetis produk. Pertimbangan desain ini diharapkan mampu menghasilkan desain yang dapat menjadi salah satu Batik unggulan Bakaran. Desain ini menawarkan karya yang lebih ke arah pembuatan desain yang inovatif dan kekinian. Kekuatan karakter desain ini dapat menjadi penguat nilai dari produk dan menjadikan produk ini lebih bernilai dibanding dengan produk batik lainnya. Selain itu, pemanfaatan sumber daya alam sebagai pembuatan motif dapat emnggambarkan tentang kediupan masyarakat desa Bakaran sendiri dan akan menjadi kekuatan desain. Dengan pertimbangan tersebut maka produk batik diharapkan tidak hanya menjadi produk berupa lembaran kain
47 semata, tetapi dapat menjadi motif batik yang menggambarkan salah satu kehidupan yang ada di desa Bakaran. D. Pemecahan Desain Visualisasi desain adalah bentuk kerja kreatif dalam mengeksternalkan ide, gagasan, dan konsep. Visualisasi desain menjadi sebuah bentuk penggabungan dari kesatuan berbagai macam aspek yang sudah dipertimbangkan untuk menghasilkan sebuah produk. Pemecahan visual dalam perancangan karya ini diawali dengan melakukan survai, wawancara terkait visualisasi karya, serta pendalaman sumber daya alam di desa Bakaran. Sumber daya alam terdiri dari potensi alam akan dikomposisikan menjadi motif batik secara seimbang dan harmonis sebagai perwujutan karakter visual.
48