JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 14 PADANG.

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

ABSTRACT. Keywords: Buzz Group, quiz, learning outcome

PENGARUH PENGGUNAAN LKS BERBASIS GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MIPA SMA NEGERI 1 PASAMAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA MATERI CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RANAH PESISIR ABSTRACT

ABSTRACT. Keywords: Demonstration method, LKS, cognitive domain.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatra Barat 2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE WHO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT

ABSTRAK

Keywords: Learning Outcomes, Affective, Cognitive and Physicomotor Competency

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE

PENGARUH PEGGUNAAN TEKNIK TALKING CHIP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMPN 1 IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN

EEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TPS (THINK-PAIR-SHARE) BERBASIS OPEN-ENDED-PROBLEM TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR SISWA

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DISERTAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENGARUH LKS DALAM PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMA N 2 PARIAMAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN PENDEKATAN THINK-TALK-WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

BAB III METODE PENELITIAAN. mengetahui pengaruh yang muncul. Dalam penelitian ini penulis melakukan

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

Yosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PERTIWI 2 PADANG

PENGARUH TEKNIK CAWAN IKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BAYANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH STARTER EXPERIMENT APPROACH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMA/SMK KELAS X

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Problem Solving Dengan Pemberian Tugas Rumah Meringkas Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP 3 Padang

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING TIPE POST SOLUTION POSING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMAN 2 PARIAMAN.

Key words: Influence, model of study, cooperative, type of Two Stay Two Stray, handout

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai dasar dalam pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan. Hasil

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP ARTIKEL

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR KARTUN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA BIOLOGI PADA KELAS VII MTsN TALAOK KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

JURNAL NUR SALIAH NIM:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 34 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

ALSA MIFTAHUL HUDA. Program Studi Pendidikan Matematika. Unversitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT

APPLIED BUZZ GROUP METHOD FOR STUDENT ACHIEVMENT LEARNING ON THE SUBJECT COLLOID CLASS XI SMA PGRI PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII SMPN 3 KECAMATAN HARAU

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Keywords: the tipe of model Cooperative Student Teams Achievement Division (STAD), Learning Outcomes

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Questions Student Have (QSH) Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VII SMP N 20 Padang

ABSTRACT. mathematical

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRI DAN PROBLEM-BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VII SMP N 3 SINGGALANG

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRAK

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

Fitri Rahmadani 1, Syafri Anwar 2, Nofrion 2

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOORPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN DISCOVERY INQUIRY DI SMA

Auliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPEEVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH)TERHADAP HASIL BELAJAR IPASISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG ARTIKEL OLEH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Okta Alpindo 1, Mahrizal 2, Harman Amir Staf Pengajar Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Padang

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

Nofa & Rahmi p-issn: ; e-issn: Mutiara Nofa Nst 1 dan Rahmi 2. Padang, Sumatera Barat, Indonesia

ABSTRACT. Key word: Understanding Of Mathematical Concepts, Questions Students Have, Learning Starts With A Question PENDAHULUAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONS STUDENTS HAVE

PENERAPAN STRATEGI AKTIF TIPE LEARNING START WITH A QUESTION DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG.

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DALAM BENTUK PROBLEM SOLVING DIAWALI TUGAS MERINGKAS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMA NEGERI 2 PARIAMAN ARTIKEL

Transkripsi:

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS Education and Science Physics Journal E- ISSN : 2503-3425 JRFES Vol 5, No 1 (2018) 25-32 P- ISSN : 2407-3563 http://ejournal.stkip-pgri-sumbar.ac.id/index.php/jrfes PENGARUH PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE DALAM PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII SMP Mellia Deswita SMP N 3 Koto XI Tarusan melliadeswita@gmail.com https://doi.org/10.22202/jrfes.2018.v5i1.2771 ABSTRACT This research is motivated by low of learning result IPA Physics student VIII SMP N 3 Koto XI Tarusan. Hypothesis of this research is there is influence of applying think pair share model in learing problem based learning. This type of research is quasi exsperiment, sampling is done by cluster random sampling. Data result of learning physics IPA seen in 2 domains, that is affective and kognitif span. In the cognitive domain of data retrieval using the problem description as much as 7 items, in the affective domain using the observation sheet. The cognitive domain learning outcomes werw obtained, the mean values of the exsperimental class were 73,64 and control classes 59,95. Then with test analysis thitung = 3,158 is greater than ttable= 1,667 at the real level 0,05, thus the hypothesis is accepted. In the affective domain the average activity of the eksperimental class is higher than the control class in the exsperimental class 82,11 and the control class 79,33. So the model of think pair share in learning problem based learning have an effect on the result of studying student of grade VIII in SMP N 3 Koto XI Tarusan. Keywords : Physisc IPA Learning, Think Pair Share, Problem Based Learning, Result of Physics IPA Study. ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar IPA Fisika siswa VIII SMP N 3 Koto XI Tarusan. Hipotesis penelitian ini adalah ada pengaruh penerapan model think pair share dalam pembelajaran berbasis masalah learing. Jenis penelitian ini adalah quasi exsperiment, pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Data hasil belajar IPA fisika dilihat dalam 2 domain, yaitu rentang afektif dan kognitif. Dalam domain kognitif pengambilan data menggunakan deskripsi masalah sebanyak 7 item, dalam domain afektif menggunakan lembar observasi. Hasil belajar domain kognitif yang diperoleh, nilai rata-rata kelas eksperimental adalah 73,64 dan kelas kontrol 59,95. Kemudian dengan analisis uji thitung = 3,158 lebih besar dari ttabel = 1,667 pada taraf nyata 0,05, maka hipotesis diterima. Dalam domain afektif aktivitas rata-rata kelas eksperimental lebih tinggi daripada kelas kontrol di kelas exsperimental 82,11 dan kelas kontrol 79,33. Sehingga model think pair share dalam pembelajaran problem based learning berpengaruh pada hasil belajar siswa kelas VIII di SMP N 3 Koto XI Tarusan. Kata kunci: Pembelajaran IPA Fisika, Think Pair Share, Problem Based Learning, Hasil IPA IPA. 25

I. PENDAHULUAN IPA adalah salah satu bidang studi atau mata pelajaran yang memegang peranan penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. IPA merupakan mata pelajaran yang dapat melatih cara berpikir siswa yaitu berpikir secara logis dan kritis. Pembelajaran IPA juga melatih kemampuan siswa dalam bernalar serta mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran rasa ingin tahu, membuat dugaan, serta mencoba-coba. Agar tercipta pembelajaran yang berkualitas, dalam pembelajaran IPA siswa harus menguasai berbagai kemampuan ilmiah, agar terciptanya hasil belajar siswa yang diharapkan lebih meningkat. Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran IPA Fisika dilakukan secara berkelompok dimana model yang diterapkan oleh guru yaitu model problem based learning, dalam model ini siswa yang melaksanakan kurang terlaksana dengan baik dan pembelajaran masih cenderung berpusat pada guru. Walaupun pada kurikulum 2013 sudah ditekankan bahwa pembelajaran harus berpusat kepada siswa (student centre). Namun, pada kenyataannya hanya siswa yang berkemampuan tinggi saja yang mampu mengeluarkan pendapatnya. Sedangkan siswa berkemampuan rendah sibuk dengan aktivitas yang lain karena kurang mengerti apa yang terdapat pada pertanyaannya, tidak mau bertanya kepada temannya dan antar kelompok pun tidak mau saling berbagi. Berdasarkan paparan di atas, maka model Think Paire Share (TPS) dalam pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat dijadikan alternatif agar siswa dituntut berperan aktif dalam pembelajaran dan saling berbagi satu sama lain. Keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran menyebabkan siswa mampu memahami apa yang dipelajarinya secara lebih mendalam. Model pembelajaran ini menuntut siswa untuk belajar secara mandiri dan saling membantu dalam belajar, serta diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPA Fisika siswa. Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran IPA Fisika dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester satu tahun pelajaran 2017/2018 di SMP N 3 Koto XI Tarusan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). 26

Desain yang digunakan adalah posttest only control group design (Arikunto, 2013 : 212). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP N Koto XI Tarusan. Penentuan sampel menggunakan teknik cluster random sampling yang sebelumnya telah dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji lilliefors, sedangkan untuk uji homogenitas dengan menggunakan uji bartlett. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes akhir dalam bentuk essay sedangkan pada ranah afektif adalah dengan menggunakan lembar observasi siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini antara lain berupa tahap persiapan, yaitu dengan mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian. Selanjutnya tahap pelaksanaan, yaitu dengan menerapkan model think pair share dalam pembelajaran problem based learning pada kelas eksperimen dan pembelajaran problem based learning pada kelas kontrol. Tahap selanjutnya adalah tahap akhir, yaitu dengan mengadakan tes akhir pada kedua kelas sampel dan menarik kesimpulan dari hasil yang didapatkan sesuai dengan analisis data yang digunakan. Adapun teknik analisis data pada penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan langkah-langkah sebagai berikut yaitu : 1. Analisis pada ranah kognitif bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan apakah diterima atau ditolak. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas yang dilakukan adalah menggunakan uji lilliefors. Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk uji lilliefors (Sudjana, 2005 : 466) adalah sebagai berikut : a) Menyusun skor siswa yang terendah ke skor tertinggi. b) Skor mentah dijadikan kebilangan baku menggunakan rumus : z i = x i x s, s 2 = n( f ix i 2 ) ( f i x i) 2 n(n 1) c) Menggunakan daftar peluang dengan menggunakan rumus : F (z i ) = P (z z i ) d) Menghitung harga s (z i ), dengan menggunakan rumus : s = banyaknya z 1 z n yang z i n 27

e) Menghitung selisih antara F (z i ) - s (z i ) f) Ambil harga mutlak yang terbesar. Sedangkan untuk uji homogenitas dengan menggunakan uji Bartlett. Langkah-langkahnya uji Bartlett menurut Sudjana (2005:263) adalah sebagai berikut: a) Menghitung variansi gabungan dari semua populasi dengan menggunakan rumus: S 2 = (n i 1)S i 2 (n i 1) b) Menentukan harga satuan Bartlett B dengan rumus: B = (log S 2 ) (n i 1) c) Untuk uji Bartleet digunakan statistik uji Chi Kuadrat dengan rumus: χ 2 = (ln 10) {B (n i 1) log S i 2 } Keterangan: B : Bartlett n i : Jumlah siswa kelas ke i S i 2 : Variansi kelas ke i S 2 : Variansi gabungan semua sampel χ 2 : Chi Kuadrat Kriteria pengujian adalah tolak H0 jika χ 2 χ 2 (1 α)(k 1), dimana χ 2 (1 α)(k 1) didapat dari daftar distribusi chi kuadrat dengan peluang (1 α) dan dk = (k 1). Hasil uji normalitas diperoleh bahwa kedua kelas terdistribusi normal dan hasil uji homogenitas diperoleh bahwa kedua kelas memiliki variansi yang homogen. Berdasarkan hipotesis yang dikemukakan, dilakukan uji t satu pihak. Uji hipotesis yang digunakan adalah dengan menggunakan uji t (Sudjana, 2005 : 239) yaitu dengan menggunakan rumus : t = x 1 x 2 s 1 n 1 + 1 n 2 s 2 = (n 1 1)s 1 2 + (n 2 1)s 2 2 n 1 + n 2 2 Dengan kriteria pengujiannya adalah terima H0 jika t hitung < t tabel(1 α) dengan derajat kebebasan (dk) = (n 1 + n 2 2), dalam hal lain H 0 ditolak. 2. Analisis pada ranah afektif dilihat dari aktivitas siswa di kelas selama proses pembelajaran. Hasil belajar sikap siswa dinilai berdasarkan lembar penilaian yang telah dibuat oleh guru. Perhitungan nilai akhir (Kunandar, 2013 : 136) dapat menggunakan rumus sebagai berikut : Nilai = Skor Perolehan SKor Maksimal 100 28

III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitiannya adalah setelah dilaksanakan tes akhir diperoleh data hasil belajar IPA Fisika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari skor tes akhir belajar fisika siswa pada kedua kelas ini dilakukan perhitungan rata-rata (x ), skor tertinggi (x maks ) dan skor terendah (x min ). Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Hasil Data Tes Akhir Hasil Eksperimen Kontrol x 73,64 59,95 x maks 93,48 82,60 x min 45,65 534,78 Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar fisika siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata kelas kontrol. Sedangkan pada penilaian afektif yang dilakukan di kedua kelas sampel ini berupa penilaian aktivitas siswa yang dinilai selama proses pembelajaran berlangsung, penilaian ini diperoleh melalui lembar penilaian aktivitas siswa. Rata-rata aktivitas siswa dalam proses pembelajaran selama empat kali pertemuan dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini. Gambar 1. Rata-rata Aktivitas Siswa pada Kelas Sampel 100 80 60 40 20 0 P 1 P 2 P 3 P 4 Eksperimen 75 85.42 87.5 89.58 Kontrol 66.66 72.91 78.47 82.63 Keterangan : P 1 : Pertemuan pertama P 2 : Pertemuan kedua P 3 : Pertemuan ketiga P 4 : Pertemuan keempat Berdasarkan gambar terlihat bahwa aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Secara umum rata-rata aktivitas siswa sebagian besar mengalami peningkatan dalam setiap pertemuan. 1. Ranah Kognitif Untuk mengetahui apakah hipotesis dalam penelitian ini diterima atau ditolak, maka dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu terhadap hasil tes akhir kedua kelas sampel. Hasil perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 2 di berikut ini. 29

Tabel 2. Uji Normalitas Hasil Eksperimen Kontrol L_0 0,119 0,086 L_t 0,1746 0,1746 Berdasarkan tabel di atas diperoleh bahwa L 0 < L t, maka terima H 0, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas terdistribusi normal. Sedangkan hasil perhitungan uji homogenitas yang dilakukan menggunakan uji F satu pihak yaitu F hitung = 0,86 dan F (0,05)(32)(34) = 1,788. Dari uji homogenitas diperoleh F hitung < F (0,05)(32)(34), jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kelas sampel mempunyai variansi yang homogen. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas diketahui bahwa hasil belajar fisika siswa pada kelas sampel terdistribusi normal dan memiliki variansi yang homogen. Maka langkah selanjutnya yaitu melakukan perhitungan dengan pengujian hipotesis, adapun uji hipotesis yang dilakukan yaitu dengan menggunakan uji t. Adapun hasil perhitungannya yaitu t hitung = 2,63, dan t (0,95)(66) = 1.667. Dari uji hipotesis di atas diperoleh bahwa t hitung > t (0,95)(66), maka hipotesisnya diterima. 2. Ranah Afektif Hasil belajar siswa ranah afektif yang dilihat dari aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Perolehan data aktivitas siswa dilihat dari lembar penilaian aktivitas dalam bentuk nilai yang dinilai oleh d orang observer. Aktivitas yang dilakukan selama empat kali pertemuan, terdiri enam aktivitas yang diamati dari indikator yang berbeda-beda. Pada tabel di bawah ini dapat dilihat nilai rata-rata setiap indikator di kedua kelas sampel Tabel 3. Nilai Aktivitas Siswa Pada Kelas Sampel No Tahap Pelaksanaan Pertemuan I II III IV 1 Tahap 1 : siswa memperhatikan soal yang diberikan guru Kelas Eksperimen 83 96 96 96 Kelas Kontrol 75 75 88 88 2 Tahap 2 : siswa bertanya kepada guru Eksperimen 71 83 92 92 Kontrol 67 79 88 88 3 Tahap 3 : siswa serius berdiskusi dengan kelompoknya Eksperimen 71 83 83 83 Kontrol 63 75 75 79 4 Tahap 4 : siswa mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru 30

Eksperimen 67 83 79 79 Kontrol 58 67 75 75 5 Tahap 5 : siswa mengerjakan soal yang diberkan oleh guru Eksperimen 100 100 100 100 Kontrol 80 83 84 100 6 Tahap 6 : siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan guru Eksperimen 58 67 75 88 Kontrol 58 58 63 67 Rata-rata Kelas Eksperimen 75 85,42 87,5 89,58 Kelas Kontrol 66,66 72,91 78,47 82,63 Tabel di atas, dapat terlihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung di kelas eksperimen dan kontrol. Secara umum rata-rata nilai aktivitas siswa setiap pertemuan terus mengalami peningkatan. Rata-rata nilai aktivitas siswa di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol dimana kedua kelas sampel sama-sama memperoleh predikat B. Berdasarkan hasil observasi dapat dilihat bahwa aktivitas siswa dikedua kelas sampel pada pertemuan pertama masih rendah. Pada pertemuan kedua sampai pertemuan keempat, aktivitas siswa sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan pertemuan pertama. Berdasarkan hasil pembahasan dan hasil analisis yang dilakukan, terlihat bahwa hasil belajar IPA Fisika siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Ini menunjukkan penerapan model think pair share dalam pembelajaran problem based learning berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa, dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar kedua kelas sampel. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan maka diperoleh kesimpulan bahwa, hasil belajar IPA Fisika kelas VIII 5 pada ranah kognitif memperoleh rata-rata 73,64, ranah afektif memperoleh rata-rata nilai 84,37 predikat Baik. Sedang dikelas VIII 3 pada ranah kognitif memperoleh rata-rata 59,95, ranah afektif memperoleh rata-rata nilai 76,16 predikat Baik, sehingga dapat diketahui bahwa penerapan model think pair share dalam pembelajaran roblem 31

based learning memberikan pengaruh terhadap hasil belajar IPA Fisika siswa kelas VIII SMP N 3 Koto XI Tarusan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2013. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013).Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. 32

33