23 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Weak Experiment atau Eksperimen Lemah. Metode ini dilakukan karena tidak digunakan kelompok kontrol (Fraenkel et al., 1990). 2. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian The One group Pre-test and Post-test (Arikunto, 2008). Dalam desain penelitiannya terdapat langkah-langkah yang menunjukkan suatu urutan kegiatan penelitian, yaitu tes awal (O 1 ), perlakuan (X), dan tes akhir (O 2 ). Perbedaan antara tes awal dan tes akhir (gain) diasumsikan sebagai efek dari perlakuan. Desain penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Keterangan : Tabel 3.1 The One Group Pre-test and Post-test Design Tes awal Perlakuan Tes akhir O 1 X O 2 Sumber Arikunto (2008) O = Observed yaitu tes awal (O 1 ) dan tes akhir (O 2 ), berfungsi untuk mengukur kemampuan awal dan hasil belajar siswa dalam penguasaan konsep.
24 X = Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pembelajaran modul interaktif terdatabase. B. Definisi Operasional Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu adanya definisi operasional untuk menghindari kekeliruan maksud dan tujuan yang ingin dicapai. a. Modul interaktif terdatabase adalah salah satu bentuk bahan ajar berupa modul yang berisi video dan animasi, serta soal-soal latihan yang dapat direkam dalam database yang berisi materi pembelajaran mengenai sistem pencernaan manusia. b. Penguasaan konsep yang dimaksud adalah kemampuan siswa dalam menjawab soal sistem pencernaan manusia sehingga terjadi perubahan-perubahan penguasaan konsep yang dialami siswa. Hasil penguasaan konsep belajar siswa pada penelitian ini adalah perbandingan dari penguasaan konsep siswa sebelum menggunakan modul interaktif terdatabase dan setelah menggunakan modul interaktif terdatabase, yang diukur dari pretest dan postest yang dilakukan pada siswa. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian yang digunakan yaitu satu kelas SMPN 1 Cipeundeuy kelas VIII-B semester 1 tahun ajaran 2011 / 2012. Jumlah siswa kelas penelitian ini terdiri dari 42 orang siswa dengan 22 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.
25 D. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Cipeundeuy karena SMP tersebut salah satu sekolah di kabupaten Bandung Barat yang sudah memiliki fasilitas komputer yang cukup memadai. E. Instrumen Penelitian Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian (Sugiyono, 2009). Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh sejumlah data penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Tes Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 soal dengan butir pilihan sebanyak 4 buah. Tes ini digunakan untuk mengetahui penguasaan konsep siswa pada konsep sistem pencernaan manusia, diberikan sebelum dan sesudah dilakukannya proses pembelajaran. Tabel 3.2 menyajikan mengenai kisi-kisi soal yang diberikan kepada siswa sebagai instrumen yang digunakan dalam penelitian
26 Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Penguasaan Konsep No Submateri Jenjang kognitif yang diungkap Jumlah soal per Persentase (%) C1 C2 C3 submateri 1. Zat-zat makanan 1,2 3,4-4 20 2. Komponen penyusun sistem pencernaan pada makanan 8,10,11 5,7,9,12, 13,14,15 6 11 55 3. Kelainan/ penyakit pada sistem pencernaan manusia 18 16,17,19, 20-5 25 Jumlah soal 6 13 1 20 100 berdasarkan jenjang kognitif Persentase (%) 30 65 5 100 2. Angket Siswa Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan modul interaktif terdatabase. Angket ini digunakan sebagai data tambahan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan.
27 Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Respon Siswa No Indikator No Soal 1. Minat belajar siswa 1,4 2. Penggunaan sumber belajar 2 3. Penggunaan komputer 3 4. Pandangan siswa terhadap penggunaan modul interaktif 5,6,7,8,9,10 F. Prosedur Penelitian 1. Tahap persiapan a. Melakukan analisis materi, merumuskan masalah, dan tujuan penelitian b. Melakukan studi kepustakaan c. Menyusun proposal penelitian d. Melakukan perbaikan proposal penelitian e. Melaksanakan seminar proposal penelitian. f. Membuat instrumen penelitian berupa soal tes g. Konsultasi instrumen penelitian kepada pembimbing h. Revisi instrumen penelitian. i. Membuat modul interaktif terdatabase berdasarkan pada acuan sumber belajar j. Melakukan perbaikan modul interaktif terdatabase yang telah dibuat berdasarkan rekomendasi dosen pembimbing terhadap tampilan maupun kesesuaian tampilan dengan materi dalam modul interaktif. k. Permohonan perizinan penelitian l. Uji coba instrumen.
28 m. Analisis hasil uji coba instrumen. 2. Tahap Pelaksanaan a. Menentukan kelas yang akan dijadikan sampel penelitian b. Memberikan pretest kepada siswa untuk mengetahui pengetahuan awal siswa c. Melaksanakan proses belajar mengajar berdasarkan skenario pembelajaran yang telah disiapkan d. Memberikan postest kepada siswa untuk mengetahui kemampuan akhir siswa dalam penguasaan konsep 3. Tahap Akhir a. Mengolah data hasil penelitian b. Menganalisis dan membahas data penelitian. c. Menarik kesimpulan G. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data Data yang diperoleh untuk mengukur penguasaan konsep siswa dalam penelitian ini adalah nilai gain ternormalisasi. Sebelum mengolah data, data-data diorganisasikan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Pemberian Skor Tiap Butir Soal Data yang didapat pada hasil pretest dan postest berupa skor atau nilai mentah yang dikonversikan menjadi skala 0-100 (Purwanto, 1997) yang kemudian dihitung menggunakan perhitungan statistik. Nilai yang didapat atau skor mentah diubah menjadi nilai baku dengan menggunakan rumus:
29 Nilai = skor siswa skor total 100 2. Menghitung Gain Setelah diperoleh nilai pretest dan posttest, selanjutnya dihitung nilai gain yaitu selisih nilai posttest dengan pretest dengan menggunakan rumus : Gain = Nilai posttest Nilai pretest 3. Gain Ternomalisasi Perhitungan gain ternormalisasi dimaksudkan untuk mengetahui kategori peningkatan penguasaan konsep siswa. Menurut Hake (Meltzer, 2002) gain ternormalisasi dihitung dengan menggunakan rumus : < g > = T 2 T 1 ls T 1 Keterangan: T 1 = nilai pretest T 2 = nilai posttest ls = skor maksimal pretest atau postest Indeks gain yang diperoleh kemudian ditafsirkan dengan kategori berdasarkan tabel di bawah: Tabel 3.4 Kategori Indeks Gain Menurut Meltzer (2002) Gain ternormalisasi g 0,7 Klasifikasi Tinggi 0,7 > g 0,3 Sedang g < 0,3 Rendah
30 4. Pengolahan Angket Siswa Menganalisis hasil angket siswa dilakukan dengan cara mempersentasekan jawaban siswa (jawaban Ya dan jawaban Tidak) pada setiap pernyataan yang terdapat pada angket yang diberikan. Indeks = jumla h siswa menjawab jumla h seluru h siswa 100% Selanjutnya data hasil pengolahan angket diinterpretasikan dengan menggunakan persentase pada Tabel 3.5 dibawah ini: Tabel 3.5 Persentase Pengolahan Angket Persentase Kategori 0 % Tidak ada 1 % - 25 % Sebagian kecil 26 % - 49 % Hampir separuhnya 50 % Separuhnya 51 % - 75 % Sebagian besar 76 % - 99 % Hampir seluruhnya 100 % Seluruhnya Sumber Koentjaraningrat (1990) H. Analisis Data Teknik analisis tes dilakukan untuk mengetahui kelayakan perangkat tes dalam pengambilan data. Analisis yang dilakukan meliputi uji validitas, reliabilitas instrumen, tingkat kemudahan, dan daya pembeda. Pengujian instrumen dalam penilitian ini dihitung dengan bantuan software Anatest TM 0.4 version. Adapun penjelasan mengenai setiap pengujian, sebagai berikut:
31 1. Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut (Arikunto, 2008). Tingkat kesukaran butir soal dihitung dengan menggunakan perumusan: P = B JS (Arikunto, 2008) Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Nilai P yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Interpretasi Tingkat Kesukaran Nilai P Kriteria 0,00 Sangat Sukar 0,00 < P 0,30 Sukar 0,31 < P 0,70 Sedang 0,71 < P 1,00 Mudah 1,00 Sangat Mudah Sumber Arikunto (2008) Di bawah ini disajikan Tabel 3.7 mengenai hasil uji coba dari taraf kesukaran instrumen.
32 Tabel 3.7 Rekapitulasi Taraf Kesukaran Hasil Uji Coba Instrumen Tingkat No. Soal Jumlah % Kesukaran Soal Sangat sukar 2,3,4,16,21,32,33,34,41 9 21,5 Sukar 6,11,18,30,31,36,38 7 16,7 Sedang 1,5,7,9,10,12,13,14,15,17,22,23, 21 50 25,26,27,28,29,37,39,40,41 Mudah 19,24 2 4,7 Sangat 8,20,35 3 7,1 mudah Jumlah 42 100 2. Daya Pembeda Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang tidak pandai (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2008). Daya pembeda butir soal dihitung dengan menggunakan perumusan: Keterangan: DP = daya pembeda butir soal J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah DP = J B J A B B J B = P A P B (Arikunto, 2008) B A = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P A = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
33 Nilai DP yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan daya pembeda butir soal dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3.8 Tabel 3.8 Interpretasi Daya Pembeda Nilai P Kriteria Negatif Soal dibuang 0,00 0,20 Jelek 0,20 0,40 Cukup 0,40 0,70 Baik 0,70 1,00 Baik sekali Sumber Arikunto (2008) Di bawah ini disajikan Tabel 3.9 mengenai hasil uji coba dari daya pembeda instrumen. Tabel 3.9 Rekapitulasi Daya Pembeda Hasil Uji Coba Instrumen Daya No. Soal Jumlah % Pembeda Soal Baik sekali 23,37 2 4,8 Baik 5,10,11,15,18,27,29,30 8 19 Cukup 9,22,24,28,38,40,41 7 16,7 Jelek 1,2,3,4,6,7,8,12,13,14,16,17, 23 54,7 19,20,25,26,31,32,33,34,35,36,42 Soal dibuang 21,39 2 4,8 Jumlah 42 100 3. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2008). Oleh karena itu, untuk mengetahui instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid maka dilakukan analisis validitas empirik.
34 Untuk menguji validitas butir soal digunakan rumus koefisien Product Moment sebagai berikut: Keterangan: r xy = N XY X ( Y) (N X 2 X 2 )(N Y 2 ( y) 2 ) (Arikunto, 2008) r xy = koefisien korelasi antara variable X dan Y, dua kriteria yang dikorelasikan X Y N = skor tiap butir soal = skor total tiap butir soal = jumlah siswa Nilai r xy yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan validitas butir soal dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3.10 Tabel 3.10 Klasifikasi Validitas Nilai r xy Kriteria 0,80 < r xy 1,00 Sangat Tinggi 0,60 < r xy 0,80 Tinggi 0,40 < r xy 0,60 Cukup 0,20 < r xy 0,40 Rendah 0,00 < r xy 0,20 Sangat Rendah Sumber Arikunto (2008) Di bawah ini disajikan Tabel 3.11 mengenai hasil uji coba dari validitas butir soal instrumen.
35 Tabel 3.11 Rekapitulasi Validitas Butir Soal Hasil Uji Coba Instrumen Kriteria No. Soal Jumlah % Soal Sangat tinggi - - - Tinggi - - - Cukup 5,9,11,15,18,23,27,37,41 9 21,4 Rendah 4,6,17,20,22,24,28,29,30,34,38, 12 28,6 40 Sangat Rendah 1,3,7,10,13,14,16,19,25,26,31, 16 30 32,33,35,36,42 Tidak valid 2,8,12,21,39 5 20 Jumlah 42 100 4. Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat keajegan (konsistensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg atau konsisten (tidak berubah-ubah) walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda (Arikunto, 2008). Nilai reliabilitas dapat ditentukan dengan menentukan koefisien reliabilitas. Reliabilitas tes dihitung dengan menggunakan perumusan: r 11 = [ n ] [ ]] (Arikunto, 1- σi 2 2008) n-1 σi 2 Keterangan: r 11 n σi 2 σi 2 = reliabilitas instrumen = jumlah soal = jumlah varians skor tiap item = varians total
36 Nilai r 11 yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan reliabilitas instrumen dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3.12. Tabel 3.12 Interpretasi Reliabilitas Tes Nilai r 11 Kriteria 0,80 < r 11 1,00 Sangat Tinggi 0,60 < r 11 0,80 Tinggi 0,40 < r 11 0,60 Cukup 0,20 < r 11 0,40 Rendah 0,00 < r 11 0,20 Sangat Rendah Sumber Arikunto (2008) Dari perhitungan reliabilitas instrumen yang diujicobakan, diperoleh nilai reliabilitas tes penguasaan konsep adalah 0,72. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen tersebut termasuk dalam kategori Tinggi. Rekapitulasi keseluruhan perhitungan uji coba instrumen dapat dilihat pada Lampiran C.
37 I. Alur Penelitian Pengajuan proposal Seminar proposal Pembuatan instrumen Judgment dan uji coba Pembuatan modul interaktif terdatabase Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) Revisi Instrument hasil revisi Pelaksanaan pretest Pelaksanaan pembelajaran modul interaktif terdatabase Pelaksanaan postest Angket Hasil penelitian Analisis dan pengolahan data Kesimpulan Gambar 3.1 Alur Penelitian