ABSTRAK. Kata Kunci : Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Free Cash Flow, Kebijakan Hutang, Nilai Perusahaan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah pihak yang menjalankan dan mengendalikan jalannya perusahaan.

ABSTRAK. Kata kunci : Free cash flow, risiko bisnis, kebijakan hutang, nilai perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap entitas bisnis (perusahaan) dalam operasinya tentu memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham karena peningkatan nilai perusahaan menunjukkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Selama setengah abad terakhir, sektor Consumer Goods telah. mencapai pertumbuhan yang signifikan dari segi pendapatan dan imbal

BAB I PENDAHULUAN. melimpahkan kepada pihak lain yaitu manajer sehingga menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen keuangan dalam sebuah perusahaan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau kekayaan bagi para pemegang saham. Nilai perusahaan merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan debt to equity ratio. Rasio ini merupakan rasio hutang yang digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau stockholder (Brigham. karena pemilik modal memiliki banyak keterbatasan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era industri yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi shareholder

BAB I PENDAHULUAN. bebas antar perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di. memiliki tujuan dalam mendirikan perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lebih dari 40% di BEI adalah industri manufaktur.

BAB I PENDAHULUAN. Sugiarto 2009). Wild et al (2005) mengatakan perbandingan antara hutang dan modal

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham. Manajer mempunyai kewajiban untuk memaksimumkan. kepentingan untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau stockholder. Kartika

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu untuk meningkatkan. kemakmuran pemiliknya. Perkembangan perusahaan untuk menuju lebih besar

yang diangkat oleh pemegang saham bertindak atas kepentingan pemegang saham.

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham dengan cara menaikkan nilai perusahaan. Awalnya suatu

BAB I PENDAHULUAN. orientation) maupun organisasi yang tidak berorentasi pada laba (non-profit

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk meningkatkan nilai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan perusahaan adalah untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham

Berbagai konflik kepentingan dalam perusahaan baik antara manajer dengan pemegang saham, manajer dengan kreditur atau antara pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

Nurlaila

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hal yang penting pada sebagian besar perusahaan besar yakni potensi UKDW

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pemberian wewenang oleh pemegang saham kepada manajer untuk bekerja demi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan hidup suatu perusahaan di era globalisasi sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. maka para investor atau pemilik perusahaan menyerahkan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan (Fama dan French,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kerja atau investasi pada aset. Kas tersebut biasanya menimbulkan konflik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah memaksimalkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang merupakan organisasi bisnis umumnya memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BABI PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan sarana untuk mempertanggungjawabkan. apa yang dilakukan oleh manajemen atas sumber daya yang dipercayakan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemilik (shareholder)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Free cash flow adalah bentuk lain ukuran arus kas. Pengertian free cash

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pemulihan salah satu di bidang industri manufaktur asing. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kesejahteraan mereka. Dengan wewenang yang dimiliki, manajer

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hutang. Hutang adalah kewajiban suatu perusahaan yang timbul dari transaksi

SKRIPSI. Disusun Oleh : THORIQ AHMAD B B

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tagihan, cicilan hutang berikut bunganya, pajak, dan juga belanja modal (capital

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan yang pada awalnya dikelola langsung oleh pemiliknya,

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi persaingan yang semakin tajam. Akan tetapi, dalam praktiknya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. ini adalah laba yang diperoleh perusahaan melalui kegiatan operasional yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh sumber dana dan bagaimana mengalokasikan dana tersebut

BAB I PENDAHULUAN UKDW. macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan tersebut perusahaan tidak bisa terus stagnan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan memperoleh dana dari dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyerahkan barang atau jasa pada tanggal tertentu. Hutang juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penunjukan manajer oleh pemegang saham untuk mengelola perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. berdampak terhadap nilai perusahaan (Fama dan French, 1998).

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari perusahaan adalah memaksimalkan kesejahteraan pemilik

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ditengah-tengah persaingan yang semakin ketat di era globalisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen perusahaan dalam rangka mendanai operasional perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan dalam jangka panjang adalah. mengoptimalkan nilai perusahaan, semakin tinggi nilai perusahaan maka

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. tujuan jangka pendek maupun jangka panjang, dalam jangak pendek. perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba secara maksimal dengan

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi disebabkan karena pihak manajemen sering kali memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN. nilai perusahaan. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan pengambilan keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan, antara Lain : Rizka Putri Indahningrum dan Ratih Handayani, (2009)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut diikuti oleh naiknya harga saham. Peningkatan nilai perusahaan dapat

BAB II LANDASAN TEORITIS. pemilik menyewa orang lain (agen) untuk melakukan beberapa jasa demi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan, tanpa pendanaan perusahaan tidak akan berjalan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemilik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perusahaan dicerminkan dari Laporan Keuangan yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. kepentingan pemilik seperti melakukan ekspansi untuk meningkatkan suatu gaji.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Jensen & Smith 1984 ; Fama and French 1998).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh profitabilitas, arus kas bebas, dan investment

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai entitas ekonomi lazimnya memiliki tujuan jangka

BAB I PENDAHULUAN. harus sesuai dengan tujuan utama perusahaan yaitu, meningkatkan. kemakmuran para pemegang saham perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Pengklasifikasian Utang. Utang Menurut Djarwanto (2004) merupakan kewajiban perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB I PENDAHULUAN. telah diperoleh. Sumber dana dapat berasal dari dalam (internal) ataupun dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan telah memiliki tujuan yang jelas. Menurut

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. oleh Wibowo dan Rossieta, (2009:31), yang mengacu pada pemenuhan tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri manufaktur merupakan industri yang mendominasi perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan

Transkripsi:

Judul : Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial dan Free Cash Flow pada Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Hutang sebagai Variabel Intervening. Nama : Ni Made Dwi Safitri Sadia Nim : 1315351095 ABSTRAK Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan kemakmuran bagi pemilik atau para pemegang saham. Semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin sejahtera pula pemiliknya. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Salah satu hal yang menentukan nilai perusahaan adalah struktur kepemilikan perusahaan. Struktur kepemilikan dipercaya oleh beberapa peneliti mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu maksimalisasi nilai perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan free cash flow pada nilai perusahaan dengan kebijakan hutang sebagai variabel intervening. Lokasi penelitian ini pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode pengamatan dalam penelitian ini adalah tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. Populasi penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015 sebanyak 93 perusahaan yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kepemilikan institusional tidak berpengaruh pada kebijakan hutang (2) kepemilikan manajerial tidak berpengaruh pada kebijakan hutang (3) free cash flow berpengaruh positif dan signifikan pada kebijakan hutang (4) kepemilikan institusional tidak berpengaruh pada nilai perusahaan (5) kepemilikan manajerial berpengaruh negatif dan signikan pada nilai perusahaan (6) free cash flow tidak berpengaruh pada nilai perusahaan (7) kebijakan hutang berpengaruh positif dan signifikan pada nilai perusahaan (8) kebijakan hutang tidak mampu memediasi pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan free cash flow pada nilai perusahaan. Kata Kunci : Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Free Cash Flow, Kebijakan Hutang, Nilai Perusahaan.

DAFTAR ISI Isi Halaman JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 7 1.4 Kegunaan Penelitian... 8 1.5 Sistematika Penulisan... 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori... 11 2.1.1 Teori Keagenan(Agency Theory)... 11 2.1.2 Struktur Kepemilikan... 15 2.1.3 Free Cash Flow... 16 2.1.4 Kebijakan Hutang... 17 2.1.5 Nilai Perusahaan... 18 2.2 Hipotesis Penelitian... 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 26 3.2 Lokasi Penelitian... 26 3.3 Objek Penelitian... 27 3.4 Identifikasi Variabel... 27 3.5 Defenisi Operasional Variabel... 28 3.6 Jenis dan Sumber Data... 31 3.6.1 Jenis Data... 31 3.6.2 Sumber Data... 31 3.7 Populasi,Sampel dan Metode Penentuan Sampel... 31 3.8 Metode Pengumpulan Data... 32 3.9 Teknis Analisis Data... 32 3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif... 33 3.9.2 Uji Asumsi Klasik... 33

3.9.3 Analisis Jalur (Path Analysis)... 35 3.9.4 Uji Sobel... 40 BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Sampel Penelitian... 41 4.2 Analisis Statistik Deskriptif... 42 4.3 Uji Asumsi Klasik... 44 4.3.1 Uji Normalitas... 44 4.3.2 Uji Multikoleniaritas... 46 4.3.3 Uji Heteroskedastisitas... 47 4.3.4 Uji Autokorelasi... 49 4.4 Hasil Analisis Jalur (Path Analysis)... 50 4.5 Uji Sobel... 53 4.6 Pembahasan Hasil Penelitian... 56 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 65 5.2 Saran... 67 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan (Salvatore, 2005). Wahyudi dan Parwestri (2006) menyatakan bahwa dalam jangka panjang tujuan perusahaan adalah mengoptimalkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin sejahtera pula pemiliknya. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Salah satu hal yang menentukan nilai perusahaan adalah struktur kepemilikan perusahaan. Struktur kepemilikan dipercaya oleh beberapa peneliti mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu maksimalisasi nilai perusahaan. Dalam teori keagenan yang diungkapkan oleh Jensen dan Meckling dalam Wahidahwati (2002), pendelegasian wewenang pembuatan keputusan operasional oleh pemegang saham (prinsipal) kepada manajer (agen) menimbulkan pemisahan kepemilikan di antara kedua pihak tersebut. Pada hakikatnya manajer harus mengambil keputusan terbaik untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham. Keputusan bisnis yang diambil adalah memaksimalkan sumber daya (utilitas) perusahaan. Manajer yang bertindak sebagai agen dari pemegang saham di dalam melalukan aktivitasnya boleh jadi tidak konsisten dengan apa yang menjadi kepentingan pemilik (Syafruddin, 2006). Ketidak konsistenan ini terjadi karena

para manajer seringkali mempunyai tujuan yang berbeda dengan pemegang saham, terutama berkaitan dengan peningkatan prestasi individu dan kompensasi yang akan diterima. Dalam mengawasi dan memonitor perilaku manajer, pemegang saham akan mengeluarkan biaya pengawasan yang disebut dengan agency cost. Untuk mengurangi agency cost, dapat dilakukan dengan meningkatkan kepemilikan manajerial. Langkah ini ditempuh dengan memberikan kesempatan kepada manajer untuk terlibat dalam kepemilikan saham dengan tujuan penyetaraan kepentingan pemegang saham. Dengan keterlibatan kepemilikan saham, manajer agar bertindak dengan mempertimbangkan segala risiko yang ada serta memotivasi diri untuk meningkatkan kinerjanya dalam mengelola perusahaan (Ningsih, 2013). Peningkatan kepemilikan manajerial membantu untuk menghubungkan kepentingan pihak internal dan pemegang saham, dan mengarah ke pengambilan keputusan yang lebih baik dan meningkatnya nilai perusahaan. Manajer perusahaan memiliki wewenang dalam menentukan kebijakan yang dapat digunakan untuk memaksimumkan harga saham, antara lain dengan menentukan keputusan pendanaan (Hasnawati, 2005). Keputusan pendanaan didefinisikan sebagai keputusan yang menyangkut komposisi pendanaan yang dipilih perusahaan. Salah satu sumber keputusan pendanaan perusahaan adalah melalui kebijakan hutang. Keputusan pendanaan merupakan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk beroperasi dan mengembangkan usahanya. Semakin tinggi proporsi hutang suatu perusahaan, maka semakin tinggi harga saham perusahaan tersebut, namun

pada titik tertentu lainnya peningkatan hutang akan menurunkan nilai perusahaan (Chen dan Steiner, 1999). Pemenuhan dana ini dapat berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Sumber dana internal perusahaan berasal dari laba ditahan. Sedangkan sumber dana eksternal perusahaan berasal dari hutang maupun penerbitan ekuitas. Soliha dan Taswan (2002) mengungkapkan hutang merupakan instrumen yang sangat sensitif terhadap perubahan nilai perusahaan. Proporsi hutang yang tinggi dapat meningkatkan harga saham. Modigliani dan Miller (1958) berpendapat bahwa bila ada pajak penghasilan perusahaan maka penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan karena biaya bunga hutang adalah biaya yang mengurangi pembayaran pajak. Pembayaran bunga pinjaman secara periodik dapat menghemat pajak penghasilan dengan sifatnya yang berupa deductible expense, namun jumlah hutang yang melewati titik optimalnya justru akan menurunkan nilai perusahaan karena biaya yang ditimbulkannnya (agency cost of debt) lebih besar dibandingkan dengan manfaat penghematan pajak. Dengan demikian, perusahaan harus dapat menciptakan hutang pada tingkat tertentu agar tujuan perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan dapat tercapai. Kebijakan hutang ini tercermin pada Debt to Equity Ratio (DER) perusahaan. Kepemilikan institusional merupakan proporsi saham perusahaan yang dimiliki investor institusional seperti bank, perusahaan asuransi, perusahaan investasi dan kepemilikan instusi lain yang berperan sebagai monitoring agent (Bathala dan Rao, 1994). Kepemilikan institusional mendorong peningkatan

pengawasan yang lebih optimal sehingga manajer akan diawasi dalam menentukan kebijakan finansial. Alternatif ini menyebabkan perusahaan akan mencari sumber pendanaan yang relevan untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya. Peningkatan kepemilikan institusional menyebabkan kinerja manajemen diawasi secara optimal sehingga manajemen menghindari perilaku yang merugikan prinsipal (Setyawati, 2014). Kepemilikan manajerial adalah suatu kondisi dimana manajer mengambil bagian dalam struktur modal perusahaan dan berperan ganda sebagai manajer sekaligus pemegang saham di perusahaan (Sugiarto, 2011). Adanya kepemilikan manajerial dapat mempengaruhi keputusan pencairan dana yang berupa keputusan untuk menggunakan hutang atau dengan mengeluarkan saham baru. (Wahidahwati, 2002) menyatakan bahwa perusahaan dengan kepemilikan manajerial besar mempunyai andil yang besar dalam mengurangi hutang. Hal ini disebabkan penggunaan hutang yang tinggi akan meningkatkan risiko kebangkrutan pada perusahaan. Kebijakan hutang dinilai sebagai suatu solusi dari konflik keagenan yang disebabkan oleh terdapatnya free cash flow yang dihasilkan oleh perusahaan. Free cash flow atau aliran kas bebas adalah kas yang bebas didistribusikan oleh perusahaan kepada para kreditur dan pemegang saham yang tidak diperlukan lagi untuk modal kerja atau investasi aset tetap (Ross et al., 2000). Jensen (1986) menyatakan bahwa free cash flow yang besar dalam perusahaan cenderung akan mempunyai level hutang yang tinggi untuk meminimumkan biaya keagenan. Free cash flow yang tinggi memaksa manajemen untuk mendistribusikan dividen

kepada pemegang saham. Terdapatnya free cash flow di dalam perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan (Tommy, 2010). Kas bebas yang tinggi menunjukkan perusahaan tersebut memiliki surplus dana internal yang tinggi. Surplus ini akan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam hal membayar atau melunasi kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya. Penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian (Kusuma dan Sri 2011) dan yang meneliti pengaruh struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan dengan kinerja keuangan dan kebijakan hutang sebagai variabel intervening. Penelitian ini memiliki perbedaan yaitu free cash flow sebagai variabel independen. Variabel nilai perusahaan digunakan sebagai variabel dependen karena menggambarkan kemakmuran pemegang saham sehingga pemegang saham akan menanamkan modalnya dalam suatu perusahaan bila nilai perusahaan tinggi. Variabel kepemilikan institusional digunakan dalam penelitian ini karena untuk mencegah kecurangan pengambilan keputusan pendanaan oleh manajer karena adanya pengawasan dari pihak bank, perusahaan asuransi, perusahaan investasi yang memiliki sejumlah kepemilikan pada perusahaan tersebut. Variabel kepemilikan manajerial digunakan dalam penelitian ini karena adanya kepemilikan manajerial dapat mempengaruhi keputusan pencairan dana yang berupa keputusan untuk menggunakan hutang atau dengan mengeluarkan saham baru. Variabel free cash flow digunakan dalam penelitian ini karena kas bebas yang tinggi menunjukkan perusahaan tersebut memiliki surplus dana internal yang tinggi. Surplus ini akan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam hal membayar atau melunasi kewajiban jangka pendek dan jangka

panjangnya. Variabel kebijakan hutang digunakan sebagai variabel intervening karena variabel ini berperan dalam memberikan pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan free cash flow terhadap nilai perusahaan secara tidak langsung. Penelitian mengenai nilai perusahaan sudah banyak dilakukan untuk menentukan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, namun terdapat ketidakkonsistenan terhadap hasil penelitian sebelumnya sepertinya yang telah dilakukan (Naini dan Wahidahwati, 2014) yang menyatakan kepemilikan institusional, free cash flow berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Pada penelitian (Jusriani, 2013) yang menyatakan kebijakan hutang dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian yang tidak konsisten dalam penelitian-penelitian tersebut oleh beberapa peneliti menunjukkan fenomena yang menarik dan perlu dilakukan pengujian ulang. Berdasarkan urain diatas maka dalam penelitian ini peneliti memutuskan mengambil judul Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial dan Free Cash Flow terhadap nilai perusahaan dengan Kebijakan Hutang sebagai Variabel Intervening. 1.2 Rumusan Masalah Sesuai dengan uraian dan batasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut. 1) Apakah kepemilikan institusional berpengaruh pada kebijakan hutang? 2) Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh pada kebijakan hutang?

3) Apakah free cash flow berpengaruh pada kebijakan hutang? 4) Apakah kepemilikan institusional berpengaruh pada nilai perusahaan? 5) Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh pada nilai perusahaan? 6) Apakah free cash flow berpengaruh pada nilai perusahaan? 7) Apakah kebijakan hutang berpengaruh pada nilai perusahaan? 8) Apakah kebijakan hutang sebagai variabel intervening pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan free cash flow pada nilai perusahaan? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh kepemilikan institusional pada kebijakan hutang. 2) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh kepemilikan manajerial pada kebijakan hutang. 3) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh kepemilikan free cash flow pada kebijakan hutang. 4) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh kepemilikan institusional pada nilai perusahaan. 5) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh kepemilikan manajerial pada nilai perusahaan. 6) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh free cash flow pada nilai perusahaan. 7) Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh kebijakan hutang pada nilai perusahaan.

8) Untuk mendapatkan bukti empiris kebijakan hutang mengintervening pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan free cash flow pada nilai perusahaan. 1.4 Kegunaan Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain : 1) Kegunaan teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pertimbangan bagi perusahaan dalam merumuskan kebijakan keuangan dan menjalankan fungsi manajemen keungan sehingga mampu mencapai tujuan perusahaan, yaitu meningkatkan nilai perusahaan. 2) Kegunaan praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris dan menjadi referensi tambahan bagi peneliti selanjutnya mengenai pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan free cash flow terhadap nilai perusahaan dan pengaruhnya secara tidak langsung melalui kebijakan hutang. 1.5 Sistematika Penulisan Penelitian ini terdiri dari beberapa bab yang disusun berurutan secara sistematis, sehingga antara sub bab dengan bab yang lainnya mempunyai hubungan yang sistematis. Sistematika penulisan dalam penelitian ini akan diuraikan secara ringkas meliputi 5 (lima) bab, sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan Bab ini meliputi latar belakang masalah yang menjadi dasar awal penelitian. Selanjutnya dari latar belakang masalah ini akan diuraikan rumusan masalah penelitian juga diuraikan mengenai tujuan penelitian dan manfaat penelitian. BAB II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian Bab ini meliputi landasan teori yang menjadi acuan dasar penelitian maupun sebagai grand teory dalam penelitian ini. Setelah itu akan diuraikan mengenai hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini. BAB III Metode Penelitian Bab ini meliputi desain penelitian, lokasi penelitian, pembahasan mengenai variabel dalam penelitian ini dan juga definisi operasional variabelnya. Kemudian dijelaskan juga mengenai metode penentuan sampel, jenis dan sumber data yang digunakan dan uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini. BAB IV Pembahasan dan Hasil Penelitian Bab ini membahas hasil penelitian yang sudah didapat setelah melakukan uji hipotesis dengan alat uji yang telah ditentukan dan penjelasan yang mendukung pengambilan kesimpulan penelitian.

BAB V Simpulan dan Saran Bab ini merupakan penutup dari penelitian ini yang berisikan simpulan dari hasil penelitian yang diperoleh serta memaparkan keterbatasan penelitian ini.