Ikan kakap putih (Lates calcarifer, Bloch 1790) Bagian 2 : Benih

dokumen-dokumen yang mirip
Ikan lele dumbo (Clarias sp.) Bagian 2 : Benih

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer Bloch) kelas benih sebar

Ikan kakap putih (Lates calcarifer, Bloch 1790) Bagian 1: Induk

Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) Bagian 3: Benih

Ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis, Valenciences) - Bagian 2: Benih

Ikan lele dumbo (Clarias sp.) Bagian 3 : Produksi induk

Bibit rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii )

Benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar

Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) Bagian 1: Induk

Ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis, Valenciences) - Bagian 1: Induk

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos Forskal) kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas benih sebar

Ikan patin jambal (Pangasius djambal) Bagian 3: Benih kelas benih sebar

Induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

Ikan patin jambal (Pangasius djambal) Bagian 1: Induk kelas induk pokok (Parent stock)

Bibit niaga (final stock) umur sehari/kuri (day old chick) Bagian 2: Ayam ras tipe petelur

Benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) kelas benih sebar

Bibit induk (parent stock) umur sehari/kuri (day old chick) Bagian 1: Ayam ras tipe pedaging

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock)

Cara uji fisika Bagian 2: Penentuan bobot tuntas pada produk perikanan

Kulit masohi SNI 7941:2013

Ikan patin jambal (Pangasius djambal) Bagian 5: Produksi kelas pembesaran di kolam

Benih udang windu Penaeus monodon (Fabricius, 1798) kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas induk pokok (Parent Stock)

Produksi bibit rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii) Bagian 1: Metode lepas dasar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar

Kayu gergajian Bagian 3: Pemeriksaan

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk pokok (Parent Stock)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas induk pokok (Parent Stock)

ZULISTIA Air dan air limbah Bagian 80: Cara uji warna secara spektrofotometri SNI :2011

Cara uji daktilitas aspal

Analisis kadar abu contoh batubara

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok (Parent Stock)

Cara uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air

Metode uji residu aspal emulsi dengan penguapan (ASTM D , IDT)

Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) - Bagian 2: Produksi induk

Embrio ternak - Bagian 1: Sapi

Cara uji sifat tahan lekang batu

SNI 4482:2013 Standar Nasional Indonesia Durian ICS Badan Standardisasi Nasional

Produksi ikan nila (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas pembesaran di kolam air tenang

Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) Bagian 4: Produksi benih

Semen portland komposit

Rambu evakuasi tsunami

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas induk pokok (Parent Stock)

Kayu lapis indah jenis jati Bagian 1: Klasifikasi, persyaratan dan penandaan

Produksi ikan patin pasupati (Pangasius sp.) kelas pembesaran di kolam

Biji kakao AMANDEMEN 1

Air dan air limbah Bagian 10: Cara uji minyak nabati dan minyak mineral secara gravimetri

Produksi benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) kelas benih sebar

Atmosfer standar untuk pengondisian dan/atau pengujian - Spesifikasi

Induk udang rostris (Litopenaeus stylirostris) kelas induk pokok

Gaharu SNI 7631:2011. Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

Bibit sapi potong Bagian 1: Brahman Indonesia

Bambu lamina penggunaan umum

Bibit sapi potong - Bagian 3 : Aceh

Produksi benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

Metode uji penentuan campuran semen pada aspal emulsi (ASTM D , IDT)

Tata cara perhitungan evapotranspirasi potensial dengan panci penguapan tipe A

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk pokok (Parent Stock)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan kerapu macan (Ephinephelus fuscoguttatus) kelas induk pokok (Parent Stock)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)

SNI 7827:2012. Standar Nasional Indonesia. Papan nama sungai. Badan Standardisasi Nasional

Bibit sapi perah holstein indonesia

Benih panili (Vanilla planifolia Andrews)

Bibit babi Bagian 4 : Hampshire

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar

Semen beku Bagian 3 : Kambing dan domba

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok (Parent Stock)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar

Tata cara pengukuran kecepatan aliran pada uji model hidraulik fisik (UMH-Fisik) dengan alat ukur arus tipe baling-baling

Kawat baja tanpa lapisan untuk konstruksi beton pratekan (PC wire / KBjP )

Ikan bandeng (Chanos chanos, Forskal) Bagian 3: Produksi benih

Kayu bundar jenis jati Bagian 3: Pengukuran dan tabel isi

Udara ambien Bagian 10: Cara uji kadar karbon monoksida (CO) menggunakan metode Non Dispersive Infra Red (NDIR)

Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan

Susu segar-bagian 1: Sapi

Spesifikasi aspal emulsi kationik

Cara uji berat jenis aspal keras

Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan

Cara uji penetrasi aspal

Metode uji pengendapan dan stabilitas penyimpanan aspal emulsi (ASTM D , MOD.)

PRODUKSI BENIH UDANG VANAME (LITOPENAEUS VANNAMEI) KELAS BENIH SEBAR

Metode uji persentase partikel aspal emulsi yang tertahan saringan 850 mikron

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar

Cara uji geser langsung batu

Bibit kerbau Bagian 3 : Sumbawa

Bibit sapi potong - Bagian 2: Madura

Tata cara penentuan kadar air batuan dan tanah di tempat dengan metode penduga neutron

Benih tebu SNI 7312:2008. Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan darat

Mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao - Syarat mutu dan metode uji

Transkripsi:

Standar Nasional Indonesia ICS 65.150. Ikan kakap putih (Lates calcarifer, Bloch 1790) Bagian 2 : Benih Badan Standardisasi Nasional

BSN 2014 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN BSN Gd. Manggala Wanabakti Blok IV, Lt. 3,4,7,10. Telp. +6221-5747043 Fax. +6221-5747045 Email: dokinfo@bsn.go.id www.bsn.go.id Diterbitkan di Jakarta

Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1. Ruang lingkup... 1 2. Acuan normatif... 1 3. Istilah dan definisi... 1 4. Persyaratan Produksi... 1 5. Pengambilan contoh... 2 6. Cara pengukuran dan pemeriksaan... 2 Tabel 1. Persyaratan kuantitatif benih ikan kakap putih... 2 BSN 2014 i

Prakata Standar Ikan kakap putih (Lates calcarifer, Bloch 1790) Bagian 2: Benih disusun sebagai upaya untuk meningkatkan jaminan mutu dan keamanan pangan. Proses produksi dapat mempengaruhi mutu benih ikan kakap putih yang dihasilkan, sehingga diperlukan persyaratan teknis yang standar. Standar ini dimaksudkan untuk dapat digunakan oleh produsen benih, dan instansi yang memerlukan serta untuk pembinaan mutu dalam rangka sertifikasi. Standar ini merupakan revisi dari SNI : 01-6146-1999 serta dirumuskan oleh Panitia Teknis 65-07 : Perikanan Budidaya pada tanggal 30 Oktober 2013 di Bogor dan dihadiri oleh anggota Panitia Teknis, lembaga pemerintah, pakar, produsen, konsumen serta instansi/stakeholder lainnya, serta telah memperhatikan: a) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. PER.19/MEN/2010 tentang Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; b) Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. KEP. 02/MEN/2007 tentang Cara Budidaya Ikan yang Baik; c) Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. KEP. 07/MEN/2004 tentang Pengadaan dan Peredaran Benih Ikan; d) Keputusan Menteri Pertanian No. 26 Tahun 1999 tentang Pengembangan Perbenihan Nasional. Standar ini telah melalui proses jajak pendapat pada tanggal 10 Juni 2014 sampai 8 Agustus 2014. BSN 2014 ii

1. Ruang lingkup Ikan kakap putih (Lates calcarifer, Bloch 1790) Bagian 2: Benih Standar ini menetapkan persyaratan kualitatif dan kuantitatif, pengambilan contoh, cara pengukuran dan pemeriksaan benih ikan kakap putih (Lates calcarifer, Bloch 1790). 2. Acuan normatif SNI 7306:2009 : Prosedur pengambilan dan pengiriman contoh untuk pemeriksaan kesehatan ikan. SNI 01-6489-2000 : Metode Pengambilan Contoh Benih Ikan dan Udang. 3. Istilah dan definisi standar ini menggunakan istilah dan definisi yang meliputi : 3.1 benih ikan kecil yang telah menyerupai ikan dewasa. 3.2 benih 1 cm 1,5 cm ikan yang berukuran panjang total 1 cm sampai dengan 1,5 cm. 3.3 benih 2 cm 3 cm ikan yang berukuran panjang total 2 cm sampai dengan 3 cm. 3.4 benih 5 cm 6 cm ikan yang berukuran panjang total 5 cm sampai dengan 6 cm. 4. Persyaratan Produksi 4.1 Persyaratan kualitatif 4.1.1 Telur a) asal : hasil pemijahan induk alam dan atau hasil pemijahan induk hasil budidaya yang bukan satu keturunan b) warna : tidak berwarna (transparan) c) bentuk : bulat d) sifat : mengapung di permukaan air 4.1.2 Benih a) warna : cerah mengkilap, putih keperakan, tidak gelap dan atau tidak pucat b) bentuk tubuh : sempurna dan sirip lengkap c) kesehatan : bebas penyakit d) gerakan : aktif/lincah, tidak menyendiri/tidak memisahkan diri dan berenang normal BSN 2014 1 dari 4

e) respons terhadap pakan yang diberikan : positif 4.2 Persyaratan kuantitatif 4.2.1 Telur a) diameter telur : minimal 750 µm b) tingkat pembuahan : minimal 70% c) tingkat penetasan : minimal 80 % 4.2.2 Benih Persyaratan kuantitatif benih ikan kakap putih sesuai Tabel 1. Tabel 1 Persyaratan kuantitatif benih ikan kakap putih Kriteria Satuan Benih 1-1,5 cm Benih 2-3 cm Benih 5-6 cm 1. Umur hari 30 35 35-45 50-65 2. Bobot G 0,19 0,31 0,32 0,50 1,25 2,50 3. Keseragaman ukuran % 80 80 80 5. Pengambilan contoh a) SNI 7306 : 2009 tentang pengambilan contoh untuk pemeriksaan kesehatan ikan; b) SNI 01-6489-2000 tentang metode pengambilan contoh benih ikan dan udang. 6. Cara pengukuran dan pemeriksaan 6.1 Diameter telur dilakukan dengan menggunakan mikrometer, diamati dengan mikroskop, yang dinyatakan dalam mikrometer (µm). 6.2 Tingkat pembuahan telur dilakukan dengan menghitung jumlah telur yang dibuahi, dibagi jumlah telur hasil pemijahan dikalikan seratus persen, yang dinyatakan dalam persen (%). 6.3 Tingkat penetasan telur dilakukan dengan menghitung jumlah telur yang menetas, dibagi jumlah telur yang dibuahi, dikalikan seratus persen, yang dinyatakan dalam persen (%). 6.4 Umur benih dihitung sejak telur menetas, yang dinyatakan dalam hari. 6.5 Panjang total benih dengan mengukur jarak antara ujung mulut sampai ujung sirip ekor dengan menggunakan jangka sorong atau penggaris, yang dinyatakan dalam satuan sentimeter (cm). 6.6 Bobot benih dilakukan dengan menggunakan timbangan analitis (ketelitian 0,01 g), yang dinyatakan dalam gram (g). BSN 2014 2 dari 4

6.7 Kesehatan benih a. Visual dilakukan untuk pemeriksaan adanya gejala penyakit dan kesempurnaan morfologi ikan; b. Pengamatan jasad patogen (parasit, jamur, virus, dan bakteri) di laboratorium secara periodik. 6.8 Respons benih a. Dengan menggerakkan air media pemeliharaan atau penampungan, benih akan bergerak/berenang melawan arus. b. Tanpa pemberian aerasi di tempat penampungan maksimal 10 menit, benih berenang normal. 6.9 Keseragaman benih dilakukan dengan pengamatan ukuran benih dan dinyatakan seragam bila minimal 80% dari populasi benih adalah seragam. BSN 2014 3 dari 4

Bibliografi Boyd, C. E. 1990. Water quality in ponds for aquaculture. Alabama Agricultural Experiment Station, Auburn Universiy. Birmingham Publishing Co. Alabama. Effendie, M. I. 1979. Metode Biologi Perikanan. Penerbit Yayasan Dewi Sri. Cetakan 1. Fakultas Perikanan IPB, Bogor.Hermawan, T., Syamsul Akbar dan Dikrurrahman. 2004. Pengembangan Budidaya Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer, Bloch) di Indonesia. Makalah pertemuan lintas UPT Nasional di Bandung 4 7 Oktober 2004. Departemen Kelautan dan Perikanan. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Loka Budidaya Laut Batam. Kordi, K.M.G.H. 2004. Penanggulangan Hama dan Penyakit Ikan Kakap Putih. PT Rineka Cipta. Jakarta. 168 hal. Kungvankij, P., B.J. Pudadera, L. Tiro Jr., and I. O. Postestas. 1986. Biology and Culture of Sea Bass (Lates calcarifer, Bloch). Training Manual. Selected Publication No. 3. Network of Aquaculture Centers in Asia. Bangkok. Nybakken, J.W. 1993. Marine Biology: an Ecological Approach. 3rd ed. Harper Collins College. New York. Slamet,B.: A. Ismail; Wedjatmiko; dan A. Basyarie.1995. Teknik Budidaya Ikan Kakap Putih (Lates calcarifer). Prosiding Seminar Sehari Hasil Penelitian Sub Balai Penelitian Perikanan Budidaya Pantai Bojonegoro Serang. Sub Balai Penelitian Perikanan Budidaya Pantai. Bojonegoro. Serang. p. 11 21. BSN 2014 4 dari 4