BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan ini secara berturut-turut membahas mengenai latar belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHUL PENDAHULUAN

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. salah satu aspek yang dominan adalah budaya organisasi. Keberhasilan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. yang kreatif, mandiri dan professional dibidangnya masing-masing, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan

POLA INTERAKSI GURU DALAM MEMOTIVASI ASPEK SOSIAL ANAK

BAB I PENDAHULUAN. depan, jika pondasi lemah maka akan susah berharap bangunannya berdiri kokoh

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 1 ayat

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

Oleh : Badru Zaman, M.Pd PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Berdasarkan UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional (sisdiknas), disebutkan dalam pasal 1 ayat (14), Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk. pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BAB I PENDAHULUAN. tinggi serta mau bersaing dalam tantangan hidup. Akan tetapi sistem

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS DI SD NEGERI SRONDOL 02 SEMARANG) RINGKASAN TESIS. Oleh: UTIK SETYARTI Q

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan mengembangkan sumber daya manusia. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

I. PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik-baiknya. Oleh karena itu, diperlukan adanya perkembangan

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dengan jelas. Perubahan tersebut diantaranya perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Secara konseptual desentralisasi pendidikan adalah suatu proses dimana suatu

BAB I PENDAHULUAN. Kendala yang dihadapi dalam pengelolaan pendidikan Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Oleh karena itu setiap tenaga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas atau kegiatan yang selalu menyertai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. dari kebodohan dan kemiskinan. Hal ini Sesuai dengan fungsi pendidikan nasional

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kualitas pendidikan yang lebih baik. mewujudkan hasil pembelajaran yang efektif dan efesien, peranan guru sangat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai usaha mengoptimalkan potensi-potensi luar biasa anak yang bisa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan itulah cermin bangsa nantinya. Generasi muda tidak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak. negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PENDAHULUAN. pada usia dini merupakan masa keemasan dimana pada masa ini setiap aspek

BAB I PENDAHULUAN. perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Cita-cita ini ditindaklanjuti

PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS. Oleh. Drs. Andi Suntoda S., M.Pd.

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. alam, melainkan pada keunggulan sumberdaya manusianya. Perkembangan global

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua aspek kehidupan manusia. Di satu sisi perubahan itu bermanfaat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tugas Negara yang amat penting. pembukaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan mempunyai peran penting pada kehidupan saat ini, apabila

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai dengan harapan. Untuk mengatasi keadaan tersebut guru harus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN Bab Pendahuluan ini secara berturut-turut membahas mengenai latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi istilah. 1.1 Latar Belakang Jalur pendidikan terdiri dari pendidikan formal, non formal, dan informal. Jenjang pendidikan dimulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, Pedidikan Menengah, dan Pendidikan Tinggi. Jenis pendidikan terdiri dari pendidikan umum, pendidikan kejuruan, akademi, vokasi, keagamaan, dan pendidikan khusus. Semua aspek ini, jalur, jenjang, dan jenis pendidikan, harus memperoleh perhatian yang sama dalam pembangunan pendidikan, sehingga semua kepentingan anak bangsa dapat diakomodir secara proporsional dan profesional oleh pemerintah. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu jenjang pendidikan. PAUD memiliki peran strategis dalam proses pendidikan, karena merupakan landasan dan wahana dalam penyiapan anak memasuki pendidikan dasar. Oleh karenanya PAUD harus memperoleh perhatian yang baik khususnya dari pemerintah. Saat ini perhatian pemerintah terhadap PAUD mengalami peningkatan yang berarti, sehingga peningkatan perhatian tersebut mempengaruhi kebijakan pemerintah pusat maupun daerah untuk melaksanakan pembangunan di bidang ini. Selain menyiapkan berbagai peraturan program PAUD, pemerintah juga menyusun perencanaan program PAUD. Perencanaan program PAUD termuat dalam Rencana Strategis (Restra) Dinas Pendidikan Kota Metro Tahun 2010-2015. Restra Dinas Pendidikan Kota Metro

2 Tahun 2010-2015 terdapat prioritas pembangunan bidang pendidikan yang merupakan bagian dari prioritas peningkatan pelayanan pendidikan dasar. Hal ini senada dengan Undang-undang \nomor 20 Tahun 2003 tentang pendidikan nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap keatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan umum Pendidikan Anak Usia Dini adalah untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal dan menyeluruh. Melalui pendidikan prapaud, anak diharapkan dapat mengembangkan segenap potensi yang dimilikiknya seperti agama, intelektual, social, emosi, dan fisik, memiliki dasar-dasar aqidah yang lurus sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya, memiliki kebiasaan-kebiasaan perilaku yang diharapkan, menguasai sejumlah pengetahuan dan keterampilan dasar sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangannya, serta memiliki motivasi dan sikap belajar yang positif. Sesuai dengan tujuan pendidikan anak usia dini di atas, maka pendidikan anak usia dini merupakan pondasi dasar pendidikan, yang memiliki peranan sangat penting dalam mengembangkan kemampuan dasar dan melejitkan potensi kecerdasan anak yang akan mempengaruhi pendidikan di tingkat selanjutnya. TK sebagai salah satu lembaga Pendidikan Usia Dini diharapkan dapat mengembangkan potensi kecerdasan dan kemampuan dasar anak agar dapat berkembang secara optimal.

3 Sebagian guru PAUD sudah memiliki persyaratan menjadi kepala PAUD seperti hasil observasi peneliti pada data dokumen nilai guru, namun hanya sebagian kecil yang dapat menjadi kepala PAUD. Kompetensi untuk mendapatkan jabatan kepala PAUD tersebut, merupakan perwujudan yang didukung kemampuan dan prestasi guru yang bersangkutan. Jabatan kepala PAUD merupakan pekerjaan yang memerlukan kreativitas dan inovasi, selain menuntut bekerja lebih giat, keras, dan mendapat berbagai tantangan. Kepemimpinan kepala PAUD merupakan kunci bagaimana dan mau kemana organisasi berjalan, jalan di tempat atau tidak sama sekali berjalan. Kepemimpinan di segala sistem dalam organisasi merupakan kunci keberhasilan terlebih bagi organisasi yang masih berkembang dan mau bersaing dengan yang lainnya. Kepala PAUD dapat dikatakan sebagai kepala sekolah. Menurut Mulyasa (2011: 24) Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Kepala sekolah adalah penanggungjawab atas penyelenggaraan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga pendidikan lainnya, pendayagunaan serta pemeliharaan sarana prasarana juga sebagai supervisor pada sekolah yang dipimpinnya. Lebih lanjut Mulyasa (2011: 25) Kepala sekolah bertanggungjawab atas manajemen pedidikan secara mikro, yang secara langsung berkaitan dengan proses pembelajaran. Pada dasarnya pengelolaan sekolah menjadi tanggungjawab kepala sekolah dan guru. PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro berdiri pada tahun 1986 yang bertempat di jalan Kunang Kauman Metro, pada tahun 2005 ada salah satu pengurus yang menghibahkan tanahnya untuk dijadikan lokasi tempat belajar. PAUD ABA Kauman merupakan salah satu PAUD yang ada di Kota Metro Barat Metro. Letaknya

yang strategis di Jalan Mawar Timur Nomor 13 A 15 Kauman Metro Pusat Kota Metro memiliki banyak akses baik transportasi maupun informasi lainnya. Lokasi yang strategis ini dapat menjadikan PAUD Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) Kauman Metro Pusat Kota Metro menjadi pilihan orang tua murid untuk mendidik putraputrinya sebagai taman beramain anak-anak. Murid yang mendaftar di PAUD Aisyiyah semakin lama semakin meningkat jumlahnya, dari 45 anak sampai tahun 2013 berjumlah 179 anak. Berikut kondisi murid tiga tahun terakhir: Tabel 1.1 Jumlah Murid Tiga Tahun Terakhir Tahun Ajaran Jumlah Siswa Terakhir Jumlah Anak Perkelompok Ket L P JMLH B A KOBE 2009/2010 65 50 115 95 20-2010/2011 49 58 107 83 24-2011/2012 60 71 131 91 30 10 2012/2013 59 83 142 95 30 10 2013/2014 67 77 144 84 31 15 Sumber: Dokumentasi PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro tahun 2013 4 Guru-guru yang mengajar di PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro sebagian besar guru tetap yayasan (GTY). Jumlah guru 13 orang terdiri dari 6 orang DPK dan 7 orang guru GTY. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa, kepemimpinan kepala PAUD dalam memanage PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro dapat meningkatkan mutu PAUD dan tamatan dengan indikasi meningkatkanya tingkat kepercayaan masyarakat, hal ini terlihat dari menigkatnya murid-murid yang mendaftar dalam tiap tahunnya, namun tidak disertai meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan dan beberapa indikasi lainnya. PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro merupakan PAUD swasta di bawah naungan yayasan Aisyiyah Bustanul Athfal yang kualitasnya dapat diakui dan menjadi percontohan. Letaknya yang strategis di pusat kota memungkinkan para orang

tua ingin menyekolahkan putra putrinya di sana. Kurun waktu beberapa tahun terakhir telah banyak prestasi yang telah dicapai PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro seperti lomba mewarnai, lomba tari, azan, dn lain-lain. Berikut prestasi yang telah diraih murid-murid PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro: Tabel 1.2. Prestasi Murid PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro 2 Tahun Terakhir No. Jenis Lomba/Dalam Rangka Tahun Juara 1. Lomba mewarnai gambar (gebyar SD Muhammadiyah Metro) 2012 Juara 1, PA juara 1 PI 2. Lomba tari kreasi daerah (gebyar SD 2012 Juara umum Muhammadiyah Metro) 3. Lomba anak mendongeng (gebyar SD Muhammadiyah) 2012 Juara 3, Juara harapan 1 dan 3 4. Lomba mewarnai gambar (griya baca 2012 Juara 2 dan 3 komunitas) 5. Lomba mewarnai gambar (radar) 2012 Juara 3 harapan 1 6. Lomba mewarnai gambar (komunitas 2012 Juara 2 STAIN) 7. Lomba mewarnai gambar (PG TPA) 2012 Juara 1,2,3 8. Lomba mewarnai gambar (HUT 2013 Juara 1 IGTK Propinsi) 9. Lomba 3 M (Gebyar TK Kota Metro) 2013 Juara 1 10. Lomba 3 M PI (Gebyar TK Kota 2013 Juara 1 Metro) 11. Lomba membentuk dengan plastin 2013 Juara harapan 3 (Gebyar TK Kota Metro) 12. Lomba bercerita (Honda kota Metro) 2013 Juara 1 13. Lomba bercerita (SD IT Kota Metro) 2013 Juara 1 14. Lomba azan (SD IT) 2013 Juara 1 15. Lomba mewarnai gambar (SD IT) 2013 Juara 1 16. Lomba Tari Kreasi Daerah (Gbyar SD Muhammadiyah Metro tahun 2014 Sumber: Dokumentasi PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro Tahun 2014 5 Tidak pada siswanya saja, prestasi terus diukir oleh kepala PAUD yang menjadi kepala PAUD berprestasi tingkat nasional juara II.pada tahun 2013 mendapatkan juara I tingkat nasional penyusunan draft kurikulum ABA. Berikut

6 Dibawah pimpinan Ibu Astuti Ningsih, S.Pd, M.Pd PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro meningkat pesat baik dari jumlah murid maupun prestasi yang diperoleh. Saat ini PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro menjadi ikon kota Metro karena keberhasilannya. Prestasi kepemimpinan kepala PAUD PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro mempunyai karya akademik salah satunya mengadakan peneitian tindakan kelas (PTK). Rinciannya yaitu: Mengembangkan kognitif anak usia TK dalam meningkatkan kreatifitas melalui media computer di TK Penabur Metro Barat Kota Metro tahun 2007, Menigkatkan kemampuan membaca pada Anak Usia Dini Melalui Bermain Kartu di TK negeri Pembina Metro Pusat kota Metro tahun 2010, dan Meningkatkan kemampuan berbahasa dan kognitif melaui realia TK Negeri Pembina Metro Pusat TP 2010/2011 tahun 2010. dalam memimpin, kepala sekolah tidak terlepas dari kemampuannya dalam memanage PAUD. Ditinjau dari keterampilan manajerilnya, hasil survei awal peneliti pada bulan Januari 2014 pada kepemimpinan kepala PAUD ABA Kauman dalam hal keterampilan konsep seperti mengadakan musyawarah kepada para guru juga melibatkan orang tua murid. tidak hanya itu, kemampuan kepala PAUD dalam hal memahami isi hati dari para bawahannya dengan cara mengajak komunikasi dari hati ke hati. Di sisi lain, kondisi sarana prasarana di PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro terlihat masih belum memenuhi standar. Alat peraga atau sarana bermain seperti kereta dorong, ayunan, atau alat permainan edukatif seperti puzzle, alat pencocok, plastin dan lain-lain sebagai media pembelajaran belum terpenuhi secara keseluruhan. Jumlah kelas untuk belajar masih sedikit sedangkan rombongan belajar dalam satu

7 kelas melebihi kapasitas. Ketersediaan tempat belajar ini tentu menjadi kendala bagi PAUD untuk memaksimalkan pembelajaran di kelas. Hal ini menjadi tantangan PAUD khususnya kepala sekoah meningkatkan mutu di PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro. Kepala PAUD dalam mengelola PAUD diperlukan Kemampuan manajerial. menurut Siagian dalam Mulyasa (2007:38) Kemampuan manajerial adalah kemampuan untuk menggerakkan orang lain dalam memanfaatkan sumber-sumber yang ada untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Manajerial adalah hal-hal yang berhubungan dengan manajer. Dan kepala PAUD adalah seorang fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu PAUD dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Sedangkan yang dimaksud keterampilan manajerial kepala PAUD adalah kemahiran atau kecakapan yang dimiliki oleh kepala PAUD dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang manajer. 1.2 Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, maka fokus penelitian adalah kepemimpinan manajerial kepala PAUD ABA Metro Pusat dengan sub fokus penelitian yaitu: 1.2.1 Keterampilan konsep kepemimpinan PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro. 1.2.2 Keterampilan manusiawi (human skill) kepemimpinan PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro. 1.2.3 Keterampilan teknis kepemimpinan PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro.

1.2.4 Faktor pendukung dan faktor penghambat yang dihadapi dan PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro. 8 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan fokus penelitian tersebut maka pertanyaan penelitian disajikan sebagai berikut: 1.3.1 Bagaimana keterampilan konsep kepemimpinan PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro? 1.3.2 Bagaimana keterampilan manusiawi (human skill) kepemimpinan PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro? 1.3.3 Bagaimana keterampilan teknis kepemimpinan PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro? 1.3.4 Apa saja yang menjadi Faktor-faktor pendukung dan faktor penghambat PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan dan menganalisis: 1.4.1 Keterampilan konsep kepemimpinan PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro. 1.4.2 Keterampilan manusiawi (human skill) kepemimpinan PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro. 1.4.3 Keterampilan teknis kepemimpinan PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro.

1.4.4 Faktor-faktor faktor Pendukung dan faktor penghambat yang dihadapi dan PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro. 9 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis yaitu deskripsi ilmiah sebagai acuan dan praktis yaitu penggunaan pada lapangan untuk : 1.5.1 Sebagai bahan kajian lebih lanjut dalam meningkatkan kompetensi dan daya saing kepala PAUD di kota Metro dalam menghadapi dan memenangkan persaingan. 1.5.2 Dinas pendidikan Kota Metro: sebagai bahan kajian dalam rangka pengambilan kebijakan mutu pendidikan melalui penentapan calon kepala PAUD, agar memeperhatikan pentingnya kemampuan manajerial seorang kepala PAUD. 1.5.3 Keilmuan manajemen pendidikan: sebagai bahan dalam rangka meningkatkan keterampilan manajerial kepala PAUD khususnya PAUD ABA Kauman Metro Pusat Kota Metro. 1.6 Definisi Istilah 1.6.1 Kepemimpinan (Leading) adalah fungsi manajemen yang berupaya mempengaruhi orang agar bersedia melakukan atau mengikuti pemimpin tanpa ada unsur pemaksaan. 1.6.2 Manajerial (Managerial): merupakan sifat yang dimiliki oleh seseorang manajer di dalam kegiatan manajemen. Kemampuan manajerial adalah kemampuan untuk menggerakkan orang lain dalam memanfaatkan sumbersumber yang ada untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.

10 1.6.3 Kepemimpinan manajerial adalah kemampuan mempengaruhi orang lain yang dimiliki oleh seorang manajer berupa keterampilannya dalam memanage meliputi keterampilan konsep, manusiawi, dan teknik. 1.6.4 Keterampilan kosep adalah keterampilan yang dimiliki oleh kepala PAUD sebagai suatu keseluruhan, merencanakan perubahan, merancang tujuan PAUD, membuat penilaian secara tepat tentang efektifitas kegiatan PAUD dan mengkoordinasikan program secara harmonis 1.6.5 Keterampilan manusiawi (human skill) adalah kemampuan kepala PAUD untuk mendirikan sistem komonikasi dua arah yang terbuka dengan personel PAUD dan anggota masyarakat lainnya untuk menciptakan suasana kepercayaan terhadap PAUD dan meningkatkan unjuk kerja guru. 1.6.6 Keterampilan teknik adalah kemampuan kepala PAUD dalam menanggapi dan memahami serta cakap menggunakan metode-metode termasuk bukan pengajaran, yaitu pengetahuan keuangan, pelaporan, penjadwalan, dan pemeliharaan 1.6.7 PAUD ABA adalah Pendidikan Anak Usia Dini Aisyiyah Bustanul Athfal di bawah naungan Yayasan Aisyiyah yang bertujuan untuk membina kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. 1.6.8 Faktor pendukung meliputi kurikulum, sarana prasarana, dan faktor penghambat berupa partisipasi orang tua, kebijakan kepala PAUD.