BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. langsung kebutuhan akan lahan sebagai penunjang kehidupan pun semakin besar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. beberapa macam tipe pondasi. Pemilihan tipe pondasi ini didasarkan atas :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tanah selalu mempunyai peranan yang penting pada suatu lokasi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang sedang dihadapi masyarakat di Provinsi Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serta penurunan pondasi yang berlebihan. Dengan demikian, perencanaan pondasi

I. PENDAHULUAN. Bangunan sipil terbagi atas dua bagian yaitu bangunan di atas tanah (upper

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan pembangunan rumah susun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. alternatif ruas jalan dengan melakukan pembukaan jalan lingkar luar (outer ring road).

BAB V HASIL ANALISA DATA

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI STROUS PILE PADA PEMBANGUNAN GEDUNG MINI HOSPITAL UNIVERSITAS KADIRI

BAB I PENDAHULUAN. Proyek pembangunan gedung Laboratorium Akademi Teknik Keselamatan

I. PENDAHULUAN. Sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan taraf pembangunan,

Dalam menentukan jenis pondasi bangunan ada beberapa hal yang harus diperhatiakan dan dipertimbangkan diantaranya :

Oleh : DWI DEDY ARIYANTO ( ) Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Djoko Untung

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap konstruksi terdiri dari 2 bagian, yaitu konstruksi atas (upper structure) dan

BAB I PENDAHULUAN. Pondasi merupakan bagian dari struktur bawah kontruksi yang memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya beban diatasnya. Pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VII. Pile Driving Analyzer Test (PDA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERBANDINGAN HASIL ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG BOR MENGGUNAKAN METODE REESE, PILE DRIVING ANALYZER TEST, DAN PERANGKAT LUNAK NPILE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pondasi adalah suatu konstruksi pada bagian dasar struktur bangunan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. paling bawah dari suatu konstruksi yang kuat dan stabil (solid).

PERBANDINGAN DAYA DUKUNG AKSIAL TIANG PANCANG TUNGGAL BERDASARKAN DATA SONDIR DAN DATA STANDARD PENETRATION TEST

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pondasi merupakan bagian paling bawah dari konstruksi bangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. pondasi pada bangunan gedung, jalan dan konstruksi-konstruksi lainnya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pondasi tiang adalah salah satu bagian dari struktur yang digunakan untuk

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh: NIM NIM.

ANALISA DAYA DUKUNG TIANG PANCANG HOTEL SANTIKA PREMIERE PALEMBANG (STUDI KASUS : KEL. TALANG JAMBE, KEC. SUKARAME)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERHITUNGAN DAYA DUKUNG PONDASI JACK PILE MENGGUNAKAN DATA N-SPT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG U-CITY di JL. BRIGJEND KATAMSO MEDAN

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG DENGAN SISTEM HIDROLIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. PROGRAM DIPLOMA III oleh:

TEKNIK PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA PROYEK CITRALAND BAGYA CITY

Analisis Daya Dukung Tanah Dan Bahan Untuk Pondasi Strous Pada Pembangunan Jembatan Karangwinongan Kec. Mojoagung Kab.Jombang

PERENCANAAN PONDASI TIANG BOR PADA PROYEK CIKINI GOLD CENTER

TINJAUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA TANAH BERLAPIS BERDASARKAN HASIL UJI PENETRASI STANDAR (SPT)

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI KELOMPOK TIANG TEKAN HIDROLIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN KONDOMINIUM NORTHCOTE GRAHA METROPOLITAN, HELVETIA, MEDAN

KEHANDALAN DAYA DUKUNGAKSIAL TIANG PANCANG BETON SEGI EMPAT BERDASARKAN HASIL SPT DAN PDA. Yusti Yudiawati

BAB I PENDAHULUAN. Semua bangunan yang didesain bertumpu pada tanah harus didukung oleh suatu

Jurnal Rekayasa Tenik Sipil Universitas Madura Vol. 1 No.2 Desember 2016 ISSN

ABSTRAK. Kata kunci : pondasi, daya dukung, Florida Pier.

BAB III LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN BAB. 1.1 Latar Belakang

EVALUASI DAYA DUKUNG TIANG PANCANG BERDASARKAN METODE DINAMIK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS AXIAL LOADING TEST DAN PILE DRIVING ANALYZER

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi pada tahun 2018.

I. PENDAHULUAN. stabilitas lereng. Analisis ini sering dijumpai pada perancangan-perancangan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi dan peningkatan jumlah penduduk,

KAJIAN PEMILIHAN PONDASI SUMURAN SEBAGAI ALTERNATIF PERANCANGAN PONDASI

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN SWITCHYARD DI KAWASAN PLTU PANGKALAN SUSU SUMATERA UTARA

ANALISIS SISTEM PONDASI PILE RAFT PADA PEMBANGUNAN PROYEK SILOAM HOSPITAL MEDAN

ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH DAN PENURUNAN PONDASI PADA DAERAH PESISIR PANTAI UTARA KABUPATEN BANGKA

KONTRIBUSI DAYA DUKUNG FRIKSI DAN DAYA DUKUNG LACI PADA PONDASI TIANG TONGKAT

EVALUASI PERKIRAAN DAYA DUKUNG TEORITIS TERHADAP DAYA DUKUNG AKTUAL TIANG BERDASARKAN DATA SONDIR DAN LOADING TEST

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG KELOMPOK PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD SUMATERA UTARA MEDAN

PEMBUATAN PROGRAM APLIKASI UNTUK PERHITUNGAN DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI TIANG DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB

INFRASTRUKTUR. Ratio of Pile Bearing Capacity Based On CPT, Calendering and PDA Tests of Pelawa Bridge in Parigi Moutong District

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Perancangan pondasi pada bangunan-bangunan tersebut

Gigih Sanjaya Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Riau

EVALUASI DAYA DUKUNG PONDASI BORED PILE TERHADAP UJI PEMBEBANAN LANGSUNG PADA PROYEK PEMBANGUNAN AEON MALL MIXED USE SENTUL CITY BOGOR

BAB IV PERENCANAAN PONDASI. Dalam perencanaan pondasi ini akan dihitung menggunakan dua tipe pondasi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangmya kemajuan teknologi dewasa ini, telah banyak jenis

ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN PONDASI TISSUE BLOCK 5 & 6

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. metode statis seperti Total stress Analysis (TSA) atau Effective stress

ANALISA PERBANDINGAN PERHITUNGAN DAYA DUKUNG TANAH PADA PONDASI V PILE (Studi Kasus di Rumah Sakit Haji Medan)

KAJIAN KEMAMPUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA ABUTMENT JEMBATAN BERDASAR BEDAH BUKU BOWLES

STUDI DAYA DUKUNG TIANG PANCANG TUNGGAL DENGAN BEBERAPA METODE ANALISA

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN. lapisan tanah dan menentukan jenis pondasi yang paling memadai untuk mendukung

ANALISIS DAYA DUKUNG TIANG PANCANG MENGGUNAKAN DATA INSITU TEST, PARAMETER LABORATORIUM TERHADAP LOADING TEST KANTLEDGE

BAB III DATA DAN TINJAUAN DESAIN AWAL

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG SERTA PERHITUNGAN PENURUNAN PONDASI TIANG TUNGAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN CARGO BANDARA KUALANAMU MEDAN

TINJAUAN PUSTAKA. yang terdapat di bawah konstruksi, dengan tumpuan pondasi (K.Nakazawa).

TUGAS AKHIR Pemodelan Daya Dukung Pondasi Dangkal Dengan Bahasa Visual Basic 6. Disusun Oleh : Razaqy Ashari Y Setya Herbowo

PENGARUH DIMENSI, KEDALAMAN, DAN RASIO KELANGSINGAN TERHADAP KAPASITAS DUKUNG LATERAL DAN DEFLEKSI PADA TIANG PANCANG SPUN PILE ABSTRAK

struktur pondasi. Berbagai parameter yang mempengaruhi karakteristik

TUGAS AKHIR ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI KELOMPOK MINI PILE PABRIK PKO PTPN III SEI MANGKEI DISUSUN OLEH DEBORA NAINGGOLAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana cara

SIMULASI COMPRESSION PILE TEST

ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG KELOMPOK PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KOLEZA 9 RESIDENCE MEDAN (STUDI KASUS)

BAB I PENDAHULUAN. menerima dan menyalurkan beban dari struktur atas ke tanah pada kedalaman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Judul DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN 2

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG BOR KELOMPOK PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PENDIDIKAN FAK. MIPA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN (UNIMED) TUGAS AKHIR

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Abstrak... iv Daftar Isi... v Daftar Tabel... x Daftar Gambar...

KONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA

Analisis Kinerja Fondasi Kelompok Tiang Bor Gedung Museum Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

ANALISA DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN ELASTIS TIANG PANCANG BETON DIAMETER 0,5 METER JEMBATAN SUNGAI PENARA JALAN AKSES NON TOL KUALANAMU (Studi Kasus)

TUGAS AKHIR ANALISIS PERENCANAAN FONDASI BORED PILE PIER 36 PADA PROYEK JALAN BEBAS HAMBATAN DEPOK ANTASARI (DESARI) ZONE 2

2.5.1 Pengujian Lapangan Pengujian Laboratorium... 24

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Didalam sebuah bangunan pasti terdapat elemen-elemen struktur yang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap pembangunan suatu struktur bangunan seperti gedung, jembatan, jalan raya, menara, dermaga, pelabuhan, dam/tanggul dan sebagainya harus mempunyai pondasi yang dapat mendukung beban-beban yang ditangggung struktur. Pondasi adalah struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak dibawah permukaan tanah yang mempunyai fungsi memikul beban bagian bangunan lain diatasnya. Untuk itu, pondasi bangunan harus diperhitungkan agar dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, beban-beban yang berkerja, gaya-gaya luar seperti tekanan angin, gempa bumi dan lain-lain. Di samping itu, tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas yang di ijinkan. Pondasi bangunan biasanya dibedakan atas dua bagian, yaitu pondasi dangkal ( shallow foundation) dan pondasi dalam ( deep foundation), tergantung dari letak tanah kerasnya dan perbandingan kedalaman dengan lebar pondasi. Pondasi dangkal kedalamannya kurang atau sama dengan lebar pondasi (D B) dan dapat digunakan jika lapisan tanah kerasnya terlekat dekat dengan permukaan tanah sedangkan pondasi dalam digunakan jika lapisan tanah keras berada jauh dari permukaan tanah dan sering dibuat dalam bentuk tiang pancang maupun kaison dengan D > 4 sampai 5B. Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa pondasi dibedakan atas dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal dapat dibedakan atas beberapa jenis, yaitu pondasi setempat, pondasi menerus dan pondasi tikar sedangkan pondasi dalam terdiri dari pondasi sumuran (pier foundation) dan pondasi tiang (pile foundation). Pembangunan dibidang infrastruktur yang semangkin maju seperti sekarang ini, kebutuhan lahan untuk pembangunan di kota-kota besar juga semakin meningkat sehingga biasanya untuk memenuhi kebutuhan tersebut mau

2 tidak mau pembangunan harus dilakukan di atas tanah yang sangat lunak bahkan terkadang harus mereklamasi pantai ataupun sungai. Pembangunan pada lapisan tanah lunak (soft clay) maupun yang sangat lunak (very soft clay) memiliki sifatsifat antara lain cendrung sangat compressible (mudah memampat), tahanan geser tanah rendah, permaibilitas rendah dan mempunyai daya dukung yang sangat rendah. Sifat-sifat inilah yang mejadi permasalahan utama perencanaan jika akan membangun suatu struktur di atasnya. Untuk mengatasi permasalahan yang ada, para perencana biasanya menggunakan tiang pancang ( end bearing) untuk kontruksi pondasinya. Penggunaan tiang pancang ini umumnya digunakan untuk mengatasi ketidakmungkinan penggunaan pondasi dangkal dan mengatasi penurunan tanah (settlement). Selain itu alasan lain penggunanan tiang pancang adalah pengerjaannya yang mudah, persediaan di pabrik yang banyak, perumusan daya dukung dapat diperkirakan dengan rumus-rumus yang ada dan pondasi tiang pancang ini juga berfungsi untuk memindahkan atau mentransferkan beban-beban dari konstruksi diatasnya (super structure) ke lapisan tanah yang lebih dalam. Dermaga di Tanjung Gudang, Belinyu merupakan salah satu bangunan yang menggunakan tiang pancang sebagai pondasinya. Dermaga tersebut juga merupakan dermaga pengembangan dari dermaga sebelumnya. Pengembangan dermaga ini dilakukan karena aktivitas di pelabuhan di Belinyu ini mulai padat. Dengan penambahan dermaga di Belinyu ini dengan panjangnya 102 meter dan lebar 20 meter yang dilakukan pembangunan sampai Maret 2017 ini diharapkan bisa memperlancar aktivitas di pelabuhan. Pembangunan pondasi tiang pancang untuk dermaga ini juga harus mempertimbangkan batas keamanan yang telah ditentukan untuk menahan beban, termasuk mendukung beban maksimum yang mungkin terjadi pada kontruksi. Perencanaan pondasi tiang pancang dermaga ini juga harus memeperhatikan alasan-alasan tertentu seperti karakteristik tanah, beban struktur di atasnya dan lingkungan sekitar proyek dermaga. Untuk itu, maka perlu dilakukannya analisis kapasitas daya dukung dan penurunan pondasi tiang pancang dermaga.

3 Dalam pemilihan metode dalam menghitung kapasitas daya dukung ultimate pondasi tiang pancang dapat dibagi menjadi 2 metode, yaitu metode statis dan metode dinamis. Metode statis ialah menghitung dengan menggunakan teoriteori mekanika tanah, sedangkan metode dinamis dihitung berdasarkan data lapangan, yaitu data daya dukung dan penurunan pondasi tiang pancang yang diperoleh saat pemancangan. Pembahasan dalam penelitian ini adalah analisis daya dukung pondasi tiang pancang secara manual berdasarkan data N-SPT dan data Sondir serta data hasil tes dinamis dilapangan, yaitu test PDA (pile driving analyzer) dan CAPWAP (case pile wave analysis program) yang diperoleh saat pemancangan. Data N-SPT bisa didapatkan dengan melakukan pengujian SPT (Standar penetration test ). SPT dilakukan untuk mengestimasi nilai kerapatan relatif dari lapisan tanah yang diuji. Untuk melakukan pengujian SPT dibutuhkan sebuah alat utama yang disebut standard split barrel sampler atau tabung belah standard. Alat ini dimasukkan kedalam Bore Hole setelah di bor terlebih dahulu dengan alat bor. Alat ini diturunkan bersama-sama pipa bor dan diturunkan hingga ujungnya menumpu ke tanah dasar. Setelah menumpu alat ini kemudian dipukul dengan alat pemukul yang beratnya 63,5kg dari atas. Pada pemukulan pertama alat ini dipukul sedalam 15,24 cm, kemudian dilanjutkan dengan pemukulan tahap kedua sedalam 30,48 cm. Pada pemukulan kedua ini muncul nilai N atau nilai perlawanan SPT dan nilai inilah yang dipakai untuk hasil data pengujiannnya. Untuk pengujian penetrasi kerucut statis atau uji Sondir juga sering disebut sebagai jenis alat penetrometer statis. Alat pengujian berupa kerucut dengan diameter 3,75 cm atau luas penampang 1000 m 2. Kerucut dihubungkan dengan batang besi di dalam pipa besi penekan. Pipa dan mata Sondir ditekan secara terpisah dengan penekan hidrolis atau gerakan gerigi dari hasil putaran dengan tangan. Kecepatan penekanan mata konus 10 mm/detik. Pembacaan tahanan konus dilakukan dengan melihat arloji pengukurannya sebagai hasil pengujian. PDA (pile driving analyzer) adalah sistem yang paling banyak digunakan untuk pengujian beban secara dinamik dan pengawasan pemancangan di dunia sedangkan CAPWAP (case pile wave analysis program) adalah program aplikasi

4 analisis numerik yang menggunakan masukan data gaya (force) dan kecepatan (velocity) yang diukur oleh PDA (pile driving analyzer) untuk mendapatkan hasil analisis yg lebih detail. PDA juga merupakan salah satu jenis pengujian dinamik dengan menggunakan metode wave analysis atau yang sering disebut dengan restrike test (pemukulan ulang pondasi tiang yang sedang diuji) sesuai dengan pengujian di lapangan. Analisa data PDA dapat dilakukan dengan prosedur Case Method, yang meliputi pengukuran data kecepatan ( velocity) dan gaya ( force) selama pelaksanaan pengujian (re-strike) dan perhitungan variabel dinamik secara real time untuk mendapatkan gambaran tentang daya dukung pondasi tiang tunggal. Hasil dari pengujian PDA (pile driving analyzer) akan menghasilkan keluran (output) berupa daya dukung ultimate pondasi (Q u) dan penurunan pondasi. Dari hasil PDA juga dapat dianalisis lebih lanjut lagi dengan software CAPWAP, karena analisis CAPWAP lebih akurat dan detail. Penginputan data PDA yang dianalisis dengan CAPWAP akan menghasilkan keluaran ( output) berupa hasil daya dukung ultimit pondasi (Qu), daya dukung gesek tiang (Qs), daya dukung ujung tiang (Qb) dan daya dukung tarik (Qup). Maka pada tugas akhir ini dari hasil perhitungan secara manual dengan metode statis akan dibandingkan dengan data hasil uji PDA (pile driving analyzer) dan data hasil analisis program CAPWAP untuk mendapatkan metode yang mana menghasilkan daya dukung dan penurunan pondasi tiang tunggal yang paling mendekati kondisi lapangan. Atas dasar itu, saya mengambil judul tugas akhir tentang ANALISIS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI TIANG PANCANG MENGGUNAKAN DATA N-SPT DAN DATA SONDIR DIVERIFIKASI DENGAN DATA HASIL UJI PDA (PILE DRIVING ANALYZER) DAN CAPWAP (Studi Kasus Proyek Dermaga di Belinyu). 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah : 1. Berapakah rasio perbandingan kapasitas daya dukung pondasi tiang pancang tunggal dengan menggunakan data N-SPT dan data Sondir yang

5 paling mendekati dengan data hasil uji PDA ( pile driving analyzer) dan hasil analisis program CAPWAP. 2. Bagaimana perbandingan penurunan pondasi tiang pancang berdasarkan analisis manual dengan data penurunan hasil uji PDA? 1.3 Batasan Masalah Agar penelitian yang dilakukan dapat lebih terarah dan sesuai dengan yang diharapkan, maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut : 1. Data yang dipakai dalam analisis adalah data sekunder yang berasal dari Proyek Pembangunan Dermaga Tanjung Gudang di Belinyu, Bangka. 2. Analisis daya dukung pondasi menggunakan data tanah berupa data bor log (N-SPT), data Sondir dan data uji lapangan berupa data hasil PDA (pile driving analyzer) dan data hasil program CAPWAP. 3. Metode analisis daya dukung pondasi tiang pancang menggunakan metode statis dan hasil metode dinamis, untuk metode statis mengunakan data N-SPT digunakan Metode Mayerhorf (1976), Metode Briaud et al (1985), Metode Luciano Dacourt (1987), Metode Mayerhorf (1956) dan Metode Shio & Fukui (1982) sedangkan untuk metode statis menggunakan data Sondir digunakan Metode Langsung/Direct Core, Metode Mayerhof (1976;1983) dalam Fellenius ( 1990), Metode Price & Wardle (1982), Metode Aoki dan De Alencar dan Metode Imperial College serta metode dinamis, yaitu data hasil uji PDA (pile driving analyzer) dan data hasil program CAPWAP yang didapatkan pada uji tiang pancang Proyek Pembangunan Dermaga di Belinyu. 4. Metode penurunan yang digunakan Metode Vesic (1977) 5. Hanya ditinjau untuk tiang pancang tunggal. 6. Tiang pancang yang digunakan sesuai dengan pembanguanan Dermaga Tanjung Gudang, Belinyu yang berjenis spun yang berdiameter 600 mm.

6 1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mendapatkan rasio perbandingan hasil perhitungan kapasitas daya dukung pondasi tiang pancang menggunakan data N-SPT dan data Sondir yang paling mendekati dengan data hasil uji PDA (pile driving analyzer) dan hasil analisis program CAPWAP. 2. Untuk membandingkan hasil dari perhitungan penurunan pondasi tiang pancang berdasarkan analisis manual dengan data penurunan hasil pengujian PDA (pile driving analyzer). 1.5 Manfaat Penelitian Ada beberapa manfaat dari penelitian ini, meliputi : 1. Dapat dijadikan referensi atau acuan bagi penelitian selanjutnya. 2. Dapat memperoleh hasil analisis daya dukung pondasi tiang pancang dan penurunan pondasi tiang pancang pada pembangunan Dermaga Belinyu. 3. Memperkaya bacaan bagi mahasiswa/i Jurusan Sipil Fakultas Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung. 4. Sebagai salah satu syarat bagi mahasiswa untuk ujian akhir. 1.6 Sistematika Penulisan Penulisan tugas akhir ini disusun dalam bab-bab yang sistematis sebagai berikut ini, yaitu : BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, keaslian penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Berisi hal-hal yang menjadi acuan dalam penyusunan tugas akhir antara lain : tinjauan pustaka dan landasan teorinya.

7 BAB III BAB IV BAB V METODE PENELITIAN Berisi metode pengumpulan data antara lain : lokasi dan waktu penelitian, metode pengumpulan data dan diagam alir penelitian. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berisi perhitungan analisis daya dukung tiang pancang dengan cara statis berdasarkan beberapa metode dan perhitungan penurunan tiang pancang. PENUTUP Berisi kesimpulan dan saran yang didapat dari analisis dan pembahasan penelitian.