BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Eksperimen semu dengan menggunakan rancangan One Group pretest-postest. Pada rancangan ini tidak ada kelompok kontrol. rancangan ini dilakukan randomisasi, artinya pengelompokkan kelompok eksperimen dilakukan berdasarkan acak atau random. Kemudian dilakukan pre test (01) sebelum perlakuan, dan diikuti intervensi (X) pada kelompok eksperimen. Setelah beberapa waktu dilakukan post test (02). Bentuk rancangannya sebagai berikut 16 : Pretest Perlakuan Postest Kelompok eksperiman 01 X 02 Keterangan : Pre test : Jumlah mikroba sebelum dilakukan perlakuan X : Suhu dan lama penyimpanan telur ayam post test : jumlah mikroba sesudah dilakukan perlakuan B. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi penelitian adalah semua telur ayam leghorn peternak telur di Desa Siwarak, Kecamatan Gunung Pati dengan kapasitas produksi rata-rata 1600 butir/hari selama satu hari. 2. Sampel Pengambilan sampel telur ayam leghorn dipilih secara acak. Selanjutnya sampel terpilih dimasukkan dalam kantong plastik dan telur yang dipilih diambil berdasar keluarnya telur dari ayam pada hari yang sama. Kemudian ditentukan besarnya ulangan sampel dengan rumus sebagai berikut 18 : (t-1) (r-1) 15
Dimana : t : Jumlah perlakuan r : Jumlah ulangan Perhitungan : = (4-1) (r-1) 15 = 3 (r-1) 15 = 3r-3 15 = 3r 18 r = 6 ulangan Jadi sampel yang dibutuhkan adalah telur dengan kondisi fisik baik keluar pada waktu yang hampir sama sebesar 42 butir telur yang berasal dari empat jenis perlakuan variasi lama simpan (0, 6, 12, 18 hari), dua jenis suhu penyimpanan (suhu almari es dan suhu kamar) dan 6 kali ulangan. C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian a. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini lama dan suhu penyimpanan. b. Variabel Terikat variabel terikat dalam penelitian ini adalah total mikroba pada telur ayam. c. Variabel Pengganggu Variabel pengganggu dalam penelitian ini adalah : - ph ( derajat keasaman ) - Jarak waktu ditelurkan - Pencucian telur 2. Definisi Operasional
a. Lama Penyimpanan adalah lama atau waktu digunakan untuk menyimpan telur dalam 0, 6, 12, 18 hari. Satuan : hari Skala : Rasio b. Total Mikroba telur ayam adalah jumlah mikroba pada telur ayam yang hidup pada media penanaman PCA ( Plate Count Agar ) dengan perhitungan SPC (Standar Plate Count). Satuan : koloni / ml Skala : Rasio c. Suhu penyimpanan adalah suhu yang dipakai untuk menyimpan telur yaitu suhu almari es. Satuan: 0 C Skala: Rasio d. Telur ayam adalah telur ayam leghorn utuh dan mulus dengan volume isi telur yang hampir sama dan pengambilan telur pada pagi hari dan waktu bersamaan lama di telurkan yang diperoleh langsung dari peternak. Satuan: ml/butir e. Umur telur adalah umur telur setelah dikeluarkan oleh unggas. Secara umum, telur memiliki masa simpan segar 2-3 minggu. f. Kualitas telur mentah dapat ditentukan dengan melakukan peneropongan dengan cahaya atau alat teropong khusus. Kualitas isi telur dapat ditetapkan baik jika tidak terdapat bercak darah atau bercak lainnya, belum pernah dierami yang ditandai adanya bercak calon embrio. Kondisi putih telurnya kental dan tebal serta kuning telurnya tidak pucat. g. Pencucian telur dilakukan setelah telur diambil dan dicuci pada air yang bersih dan mengalir. D. Metode Pengumpulan Data 1. Bahan dan Alat a. Bahan :
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah telur ayam leghorn, media nutrien agar, larutan NaCl fisiologis 0,9%, alkohol 70 %, kapas, aquadest, larutan pengencer (mengandung butiran gelas) b. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian adalah tabung reaksi, cawan Petri, pipet ukur steril, becker glass, gelas ukur, Erlenmeyer, lampu spiritus, jarum ose, batang pengeduk, autoclave, incubator, egg tray (nampan telur), lemari es. 2. Pelaksanaan Penelitian a. Tahap Persiapan Sterilisasi alat yaitu alat yang digunakan dicuci dahulu sampai bersih kemudian dibungkus kertas, diautoclave pada suhu 121 0 C selama 15 menit, seperti media PCA dan Gelas Objek. b. Tahap Pelaksanaan 19 1. Ujung telur dibersihkan dan isinya dipindahkan ke dalam gelas piala steril. 2. Seluruh isi telur dikocok hingga homogen 3. Dipipet secara steril 10 ml telur yang sudah dihomogenkan. 4. Ditambah 90 ml larutan NaCl fisiologis 0,9 %. Dikocok sampai homogen sehingga diperoleh larutan 10-1. 5. Diambil 1 ml larutan 10-1 dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml larutan NaCl fisiologis 0,9%, dikocok sampai homogen sehingga diperoleh larutan 10-2. Demikian seterusnya dilakukan pengenceran 10-3, 10-4, dan 10-5. 6. Dari masing-masing pengenceran diambil 1 ml, kemudian dituang ke dalam cawan petri steril yang sudah diberi tanda sesuai pengencerannya. 7. Dituangkan PCA ke dalam masing-masing cawan petri yang sudah terisi sampel, kemudian digoyang pada bidang datar agar larutan tersebut tercampur rata, dibiarkan dingin. 8. Dimasukkan dalam inkubator dengan posisi terbalik dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 0 C. 9. Koloni yang tumbuh dalam cawan petri dihitung. Perhitungan: Jumlah koloni = jumlah koloni x 1/faktor pengencer
E. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Metode Pengolahan Data angka total mikroba pada suhu almari es dan suhu kamar menggunakan bantuan software sebagai berikut: a. Editing data Proses pengolahan yang berasal dari data kasar untuk dikumpulkan dan selanjutnya diolah. b. Coding Memberikan kode pada atribut variable untuk memudahkan dalam analisa data. Variabel data dalam penelitian ini adalah : 1. Suhu penyimpanan S al S k = suhu almari es = suhu kamar 2. Lama waktu penyimpanan H 0 H 6 H 12 H 18 = Lama penyimpanan pada 0 hari = Lama penyimpanan pada 6 hari = Lama penyimpanan pada 12 hari = Lama penyimpanan pada 18 hari c. Entri data Memasukkan data pada program komputer.
d. Tabulating Memasukkan angka-angka hasil penelitian. Ulangan 1 2 3 4 5 6 Perlakuan 0 hari 6 hari 12 hari 18 hari S al S k S al S k S al S k S al S k 2. Analisis Data a. Analisis Deskriptif Analisa deskriptif digunakan untuk menganalisis angka-angka perhitungan yang dijabarkan dalam bentuk tabel. b. Analisis Statistik uji statistik faktorial yaitu ANOVA 2 arah (Two Way Analysis Of Varience) kemaknaan uji Anova dapat dilihat dari nilai F hitung atau signifikansi. Apabila nilai F hitung lebih besar maka hipotesis nol ditolak atau apabila nilai p value lebih kecil dari α (0,05) maka hipotesis nol ditolak.