1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stres merupakan keadaan yang tidak dapat dihindari dalam hidup manusia, setiap orang pernah dan akan mengalaminya, dengan kadar ringan berat yang berbeda. Semua ini merupakan pengaruh dari perubahan-perubahan sosisal yang serba cepat sebagai konsekuensi modernisasi, industrialisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah mempengaruhi nilai-nilai moral, etika, gaya hidup, dimana tidak semua orang mampu menyesuaikan diri, tergantung atas kepribadian yang dimiliki oleh masing-masing individu (Hawari, 2011). Mahasiswa dalam kegiatannya, juga tidak terlepas dari stres. Stresor atau penyebab stres pada mahasiswa dapat bersumber dari kehidupan akademiknya, terutama dari tuntutan eksternal dan tuntutan dari harapannya sendiri. Tuntutan eksternal dapat bersumber dari tugas-tugas kuliah, beban pelajaran, tuntutan orangtua untuk berhasil di kuliahnya, dan penyesuaian sosial di lingkungan kampusnya. Tuntutan ini juga termasuk kompetensi perkuliahan dan meningkatnya kompleksitas materi perkuliahan yang semakin lama semakin sulit. Tuntutan dari harapan mahasiswa dapat bersumber dari kemampuan mahasiswa dalam mengikuti pelajaran (Heiman & Kariv, 2005). Masalah-masalah yang umum dihadapi oleh mahasiswa dalam menyusun skripsi adalah, banyaknya mahasiswa yang tidak mempunyai kemampuan dalam tulis menulis, adanya kemampuan akademis yang kurang memadai, serta kurang adanya ketertarikan mahasiswa pada penelitian (Slamet, 2003). 1
2 Kegagalan dalam penyusunan skripsi juga disebabkan oleh adanya kesulitan mahasiswa dalam mencari judul skripsi, kesulitan mencari literatur dan bahan bacaan, dana yang terbatas, serta adanya kecemasan dalam menghadapi dosen pembimbing (Riewanto, 2003). Apabila masalah-masalah tersebut menyebabkan adanya tekanan dalam diri mahasiswa maka dapat menyebabkan adanya stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa. Menurut Tika (2008), banyak kejadian karena pengaruh stress dari KTI (Karya Tulis Ilmiah), skripsi, dan tesis yaitu banyaknya mahasiswa-mahasiswa terlantar, banyaknya keluhan depresi dan tekanan batin dengan hanya mendengar kata kuliah, KTI atau skripsi. Selain itu banyak juga yang mengalami kesulitan kurang tidur, makan tidak teratur sehingga berat badan menjadi turun bahkan ada juga yang naik, juga ketidakstabilan emosi yang mengakibatkan seseorang menjadi mudah marah. Selain itu juga menutup diri dari lingkungan dan teman-temannya timbul rasa tidak percaya diri karena belum menyelesaikan KTI sedangkan temantemannya sudah. Kemudian hal lain respon dari stress itu adalah mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, semakin rajin beribadah dan berdoa, minta petunjuk untuk diperlancar dalam menyelesaikan penelitiannya. Penelitian mengenai prevalensi stres pada mahasiswa kedokteran yang telah diteliti oleh Rahman et.al (2013) dengan menggunakan sampel sebanyak 60 mahasiswa, dengan simple ramdom sampling diambil oleh peneliti dengan beberapa kriteria diantaranya mahasiswa berasal dari tahun 1 sebanyak 36, dari tahun ke 2 sebanyak 24 mahasiswa. Di antara mereka terdapat 20 laki-laki dan 40 adalah perempuan. Dalam penelitian ini dihasilkan beberapa faktor yang
3 menyebabkan mahasiswa mengalami stres pada saat menjadi mahasiswa, dan faktor tersebut antara lain disebabkan karena jadwal kuliah yang padat sebanyak 33 (55%), terlalu banyak tugas 19 (31,7%), problem based learning (PBL) sebanyak 21 (25%), dosen mengajukan pertanyaan pada waktu di kelas sebanyak 19 (31,7%), prasarana 17 (28,3%), masalah keluarga sebanyak 10 (16,7%), tidak cukup referensi dalam perpustakaan sebanyak 15 (25,0%). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Vilaseeni, V dan Surya, H (2013), tentang gambaran tingkat stres pada mahasiswa kedokteran didapatkan hasil penelitian menunjukan dari 100 mahasiswa Fakultas Kedokteran USU, sebanyak 35 orang (35%) mengalami stres tingkat rendah, 61 orang (61%) mengalami stres tingkat sederhana dan 4 orang (4%) mengalami stres tingkat tinggi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmi (2012) tentang tingkat stres dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat II pada prodi DIII kebidanan Poltekes Kepmenkes di Banda Aceh, didapatkan hasil penelitian dari 126 responden terdapat mahasiswa berprestasi baik dengan (55,6%) mengalami stres normal, tingkat stres ringan terdapat (25,0%), tingkat stres sedang terdapat (20,0%) dan tingkat stres berat terdapat (7,1%). Studi pendahuluan yang dilakukan pada mahasiswa D IV Bidan Pendidik Anvullen pada tanggal 17 Februari 2014 melalui wawancara pada 10 mahasiswa. Berdasarkan wawancara pada 10 mahasiswa DIV Bidan Pendidik Anvullen diketahui bahwa mahasiswa merasa tertekan dan terbebani yang dikarenakan oleh proses perkulihan yang membuat pikirannya kacau, mudah lupa, merasa tegang bila menghadapi masalah, bahkan ada yang merasa kehilangan semangat kuliah karena harapan tidak sesuai dengan rencana. Peneliti menyimpulkan dari data
4 hasil wawancara tersebut bahwa mahasiswa mengalami gejala dan tanda stres. Mahasiswa mengatakan bahwa mereka mengalami hal tersebut dikarenakan sering menunda-nuda mengerjakan tugas didapatkan 8 mahasiswa (80%) dari 10 mahasiswa yang dilakukan wawancara (Trisni, 2014). Tanda-tanda stres seperti sakit kepala, pusing, insomnia, tidur tidak teratur, gangguan pencernaan dan pola makan, urat tegang terutama pada leher dan bahu, gelisah, cemas, sedih, mudah menangis, moodcepat berubah-ubah, mudah marah, rasa harga diri menurun, susah berkonsentrasi, sulit membuat keputusan, daya ingat menurun, pikiran kacau, produktivitas menurun, bertambah jumlah kekeliruan yang dibuat, kehilangan kepercayaan, mudah membatalkan janji atau tidak memenuhinya, dan suka mencari kesalahan orang lain (Rasmun, 2004). Dampak dari stres yang dialami mahasiswa dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti mahasiswa sulit berkonsentrasi 8 mahasiswa (80%), sulit mengingat pelajaran 6 mahasiswa (60%), sulit memahami pelajaran 6 mahasiswa (60%), sulit memotivasi diri 6 mahasiswa (60%), merasa mudah marah, cemas, takut, kepercayaan diri menurun terdapat 8 mahasiswa (80%), frustasi terdapat 4 mahasiswa (40%), gangguan kesehatan 1 mahasiswa (10%), daya tubuh menurun terhadap penyakit terdapat 6 mahasiswa (60%), sering pusing 4 mahasiswa (40%), badan merasa lesu, lemah terdapat 5 mahasiswa (50%), insomnia 4 mahasiswa (40%), menunda-nunda penyelesaian tugas kuliah 8 mahasiswa (80%), malas kuliah terdapat 1 mahasiswa (10%), terlibat dalam kegiatan mencari kesenangan yang berlebihan serta berresiko tinggi ada 1 mahasiswa (10%). Penelitian yang telah dilakukan Aprilia (2014) tentang perbedaan tingkat stres mahasiwa reguler dengan mahasiswa ekstensi dalam proses belajar di Universitas
5 Sam Ratulangi Manado menunjukkan bahwa 14 mahasiswa (56,0%) reguler mengalami stres tingkat rendah dan 21 mahasiswa (84,0%) ekstensi mengalami stres tingkat rendah. Penelitian tentang tingkat stres akademik yang dilakukan di Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia pada 104 mahasiswa reguler Angkatan 2010 didapatkan hasil stres normal 36,3%, stres sedang 50,3%, berat 11,5% dan sangat berat 1,9% (Purwati, 2012). Penelitian yang telah dilakukan Muldianto (2015) tentang perbandingan tingkat stres antara mahasiswa program lanjutan dan reguler dihubungkan dengan insomnia mahasiswa semester akhir dalam penyusunan skripsi di program studi ilmu keperawatan Universitas Sam Ratulangi Manado didapat hasil 29,37 mean mahasiswa program lanjutan dan 31,16 mean mahasiswa reguler, hal ini menujukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat stres antara mahasiswa program lanjutan dan reguler dihubungkan dengan insomnia mahasiswa semester akhir dalam penyelesaian skripsi di Program Studi Ilmu Keperawatan Unsrat Manado Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti Manajemen stres mahasiswa Program Ekstensi 2014 dalam penyusunan skripsi di Fakultas Keperawatan. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah manajemen stres mahasiswa Program Ekstensi 2014 dalam penyusunan skripsi di Fakultas Keperawatan.
6 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana manajemen stres mahasiswa Program Ekstensi 2014 di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dalam penyusunan skripsi. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk : 1.4.1 Instansi Pendidikan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan informasi bagi mahasiswa Program Ekstensi 2014 dalam penyusunan skripsi di Fakultas Keperawatan. 1.4.2 Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi penelitian selanjutnya, terutama yang berkaitan dengan manajemen stres yang dihadapi mahasiswa Program Ekstensi 2014 dalam penyusunan skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.